Modul ke:
Fakultas
Program Studi
Business Ethic and
Good Governance
Pokok Bahasan : Philosophical Ethics and
Business
Dr. Tri Mardjoko, SE, MA
Ekonomi &Bisnis Magister Manajemen
Mata Kuliah :
Business Ethic and Good Governance
Pokok Bahasan : Ethical Decision Making : Technology and Privacy in the Workplace
Sub Pokok Bahasan :
• Introduction
• The Right to Privacy
• Linking the Value of Privacy to the Ethical Implication of Technology • Managing Employee through Monitoring
• Other Forms of Monitoring • Regulation of Off-Work Acts
• Privacy Rights since September 11, 2001
Reading :
7-1. Ekonomi baru : Isu-isu etis
7.2. Mesin Gen : Menjauhlah dari Gen kami 7.3. Test Narkoba dan Hak atas Privasi
Introduction
Ethical Decision Making : Technology and Privacy in the workplace
(Pengambilan Keputusan yg etis : Teknologi dan Privasi di tempat kerja)
Contoh Kasus etika bagi pengguna dan pembuat Komputer :
Kesempatan : pekerja dibidang komputer selayaknya bekerja utk distribusi teknologi yg seimbang, tdk menjadi elite yg mengendalikan budaya dan
mengesampingkan orang yg gaptek.
Tanggung jawab : pencipta teknologi perlu mempertimbangkan implikasi, aplikasi, dan konsekuensi sosialnya.
Akses : Para pengguna komputer harus seluas-luasnya mendorong akses thd internet dan informasinya.
Sipil : Para pengguna komputer harus mendorong demokrasi dan inklusive dgn mengajak lebih banyak orang kedalam proses politik, informasi dan
memberikan cara2 baru mengungkapkan pendapat dan aspirasi mereka.
Kesopanan : Tujuan etis lainnya adalah masyarakat sipil yg online thd media jenis baru tempat informasi dikumpulkan dan dibagikan secara terbuka.
The World is Flat : Friedman : Dunia yg datar memberikan jarak, waktu, geografi, batas2 negara tdk lagi menjadi hambatan bagi bisnis dan
perdagangan, terutama revolusi teknologi informasi melalui internet yg memberikan konsekuensi etika privasi.
The Right to Privacy
(Hak atas Privasi)
Perkembangan teknologi komputer yg luar biasa terutama Information Communication Technology (ICT) menuntut perlindungan yang lebih besar terhadap Hak Privasi individu. Data pribadi orang sangat mudah utk diperjualbelikan utk kepentingan iklan atau hal2 yg lebih serius spt kejahatan, gosip, kompetisi, pencemaran nama baik, dst.
Privasi merupakan Hak utk “dibiarkan sendiri” didalam zona kesendirian yang pertsonal dan privasi sebagai “Hak untuk mengendalikan informasi mengenai diri sendiri”
Sumber-sumber Etis Hak Privasi : Hak otonomi yg fundamental dan universal pada hak utk membuat keputusan bagi diri sendiri tanpa
batasan. Hak tsb dibatasi oleh kontrak sosial dari budaya yg mencegah kita melanggar hak orang lain dalam mengatur dirinya sendiri. Batasan itu sebagai “kewajiban timbal balik”. Seseorang yg mau orang lain
menghormati otonomi pribadinya, dia juga punya kewajiban timbal balik terhadap otonomi orang lain. (Werhane).
Linking the Value of Privacy to the Ethical
Implication of Technology
(Menghubungkan Nilai Privasi dengan Implikasi Etis dari Teknologi)
Karena kita lebih produktif dengan dukungan teknologi , maka pemberi kerja dimungkinkan utk meminta output lebih dari masing2 karyawannya
Semakin banyak batasan yg hilang antara waktu senggang dan waktu kerja, tempat kerja dan tempat tinggal, belajar dan
bekerja, serta kinerja, maka terjadi kemunduran fundamental kesepakatan norma-norma, peraturan, hukum, bentuk-bentuk organisasi, struktur dan institusi, yg berpengaruh lebih besar dalam pola perilaku dan sistem nilai lebih dari yg disadari. Informasi dan Privasi :
• Suatu bisnis harus dapat mengantisipasi pandangan para stakeholder agar dapat membuat keputusan yg paling efektif thd keberlanjutan (sustainability) • Kemajuan teknologi sulit dipahami oleh publik dan hampir pasti
menimbulkan keengganan, tentangan, keberatan.
• Moto Google adalah perintah “ deontologis” : Jangan Melakukan
…… lanjutan …….
Antonio Argandona, Teknologi informasi data
pribadi memerlukan persyaratan moral
berikut:
Kejujuran dan Akurasi
Menghargai privasi
Menghargai hak-hak kepemilikan dan rasa aman
Akuntabilitas pribadi yg dapat ditelusuri asal-usulnya,
tidak anonim.
Managing Employee through Monitoring
(Mengelola Karyawan melalui Pemantauan)
Memantau pekerjaan karyawan dan teknologi memungkinkan pemberi kerja kema luar biasa utk melakukannya secara efektif dengan biaya rendah, mencakup mon thd email, instant message, internet, video, online chat, website yg dibuka, CCTV
Akses Publik thd Informasi Personal (Tracing America) :
Informasi Harga (US$)
• Nomor jaminan sosial
• Cek latar belakang menyeluruh
25 39
• Pencarian pelanggar UU pidana ringan, kejahatan berat
• Pernah dipenjara
35 25
• Pernah menjalani hukuman penjara Federal
• Surat perintah khusus tindakan kriminal
• Pencarian tingkat County ttg tuntutan hukuman bagi ybs
• Catatan kasus terkait pelanggaran lalulintas ybs
50 50 30 50
Alasan-Alasan Bisnis untuk
Membatasi Pemantauan
•
Ada kekawatiran pemantauan akan menciptakan tempat kerja yg tdk
ramah dan rasa dicurigai, mengurangi otonomi dan rasa hormat thd para
pekerja.
•
Pemantauan dapat menghambat kinerja yg efektif krn dapat
menyebabkan ketegangan dan tekanan, berdampak negatif thd kinerja,
memiliki potensi gangguan fisik spt rasa sakit tangan dan jari krn
tekanan syaraf besar.
•
Berdasarkan penelitian, pekerja yg diawasi menderita depresi, stress,
kecemasan yg berlebihan, kelelahan berat, cedera otot dan masalah
leher.
•
Solusi optimal dapat dilakukan dgn menjaga keseimbangan antara
menghormati martabat individu dan menuntut tanggung jawab individu
terkait dgn perannya didalam organisasi.
Parameter Kebijakan
Pemantauan yang Etis
•
Tidak memantau diarea pribadi spt toilet
•
Pemantauan dibatasi hanya ditempat kerja
•
Karyawan mendapat akses thd informasi hasil
pemantauan
•
Pemantauan harus diberitahukan sebelumnya
•
Pemantauan hanya utk kepentingan bisnis
•
Informasi yg dikumpulkan hanya yg terkait dgn
pekerjaan
•
Harus ada kesepakatan dalam pengungkapan
hasil pemantauan
•
Larangan thd diskriminasi yg dilakukan pemberi
Prinsip-Prinsip ILO utk Perlindungan
Data Pribadi Pekerja
• Data pribadi harus diproses secara syah dan adil menurut
hukum dan relevan utk pekerjaan.
• Data pribadi tdk boleh digunakan utk mengendalikan perilaku
pekerja
• Data pribadi yg dikumpulkan pemantauan elektronik tdk
boleh menjadi satu-satunya faktor dlm evaluasi kinerja
• Pekerja dan perwakilannya harus terus diinformasikan
mengenai setiap proses pengumpulan data, peraturan tatakelolanya dan hak-hak mereka
• Pemrosesan data pribadi tdk boleh memberi dampak secara
tdk syah yg mendiskriminasi pekerjaan atau jabatan
• Hak privasi pekerja tdk boleh terabaikan
• Data pekerja ttg kehidupan seksual, politik, agama,
kepercayaan atau sanksi hukum, aktivitas pekerja di
organisasi buruh, serikat dagang, tdk boleh dikumpulkan oleh pemberi kerja, kecuali diperkenankan oleh hukum dan disetujui bersama.
Pemantauan Pekerja melalui Test Narkoba
•
Pemberi kerja berargumen kuat utk mendukung test
narkoba dan sustansi lain berdasarkan hukum, karena ikut
bertanggung jawab thd pelanggaran hukum karyawannya.
•
Pekerja berargumen penggunaan narkoba yg mereka
lakukan hanya relevan apabila hal itu berdampak thd
kinerja, diluar itu perusahaan tdk memiliki dasar
melakukan test narkoba
•
An Employer Guide for Prevention (Mark de Bernardo) :
Memiliki rokok yg dibungkus sembarangan, pisau silet,
atau obat tetes mata, sering ke WC, berpakaian tdk sesuai
musim, merupakan tanda-tanda penggunaan narkoba.
Other Forms of Monitoring
(Bentuk2 Pemantauan lainnya)
•
Pemberi kerja dibatasi dalam mengumpulkan
informasi melalui test lain spt Test Kebohongan, Test
Kesehatan, dan lainnya, hanya utk kepentingan bisnis
dan standard keterkaitannya.
•
Rujukan The Americans with Dissability Act dan
Health Insurance Portability and Accountability Act
(HIPAA) : Pemberi kerja tdk dapat menggunakan
informasi kesehatan yg dilindungi dalam membuat
Regulation of Off-Work Acts
(Peraturan dari Kegiatan diluar Jam Kerja)
Peraturan terkait aktivitas karyawan diluar jam kerja merupakan isu menarik didalam lingkungan “at-will”, terutama pada 4 kategori : aktivitas rekreasional
legal, konsumsi produk2 legal, aktivitas politik, dan keanggotaan dalam organisasi
Aktivitas yang masih dalam perdebatan utk mendapat sanksi:
merokok
melakukan aborsi
pengidap HIV
test psikologis : menyukai sesama jenis, seks yg tdk biasa, aktivitas agama yg berbeda, sering ke WC, dll
Privacy Rights since September 11, 2001
(Hak-hak Privasi sejak 11 September 2001)
Peristiwa 11 September 2001 memberikan dampak sangat besar pada privasi di USA dan secara khusus pada lingkungan pekerjaan, diantaranya diatur oleh Uniting and Strengthening America by Providing Apropriate Tools Required to Intercept and Obstruct Terrorism (USA PATRIOT) Act 2001.
Ketentuan ini memperluas hak negara bagian terkait teknologi
pengawasan internet, tempat kerja, dan mengamandemen Electronic Communication Privacy Act, diantaranya:
Untuk menangkap komunikasi kawat, oral, elektronik terkait terrorisme, penipuan, penyalahgunaan komputer.
Melakukan pengawasan keliling utk melacak seseorang asalkan dengan tujuan jelas.
Penyitaan nasional atas pesan voice-mail sesuai surat perintah.
Memperluas jenis2 rekaman yg bisa didapatkan demi penegakan hukum dari provider ybs sesuai surat panggilan pengadilan.
Dalam keadaan darurat mengijinkan pengungkapan isi komunikasi elektronik pengguna oleh provider utk melindungi kehidupan.
Menyediakan pelayanan nasional utk surat perintah penyelidikan guna mendapat barang bukti elektronik.
Reading :
7-1. Ekonomi Baru : Isu-Isu Etis.
7.2. Mesin Gen : Mejauhlah dari Gen Kami.
7.3. Test Narkoba dan Hak atas Privasi : Memperdebatkan Test Narkoba ditempat Kerja.
7.4. Penjelasan Alternatif bagi Test Narkoba – Salahkan Individu.
7-1. Ekonomi Baru : Isu-Isu Etis.
Tantangan Etis Utama baik positif maupun negatif yang ditimbulkan oleh ekonomi baru dengan berfokus pada 3 ciri dasar :
• Perubahan teknologi berdasarkan pengetahuan dan
teknologi.
• Terjadi secara nyata dalam skala dunia / globalisasi. • Memerlukan organisasi bisnis yg baru, fleksibel dan
berbasis jaringan.
Ekonomi Baru :
Periode pertumbuhan produktivitas yg tinggi berlangsung
lama 1990an.
Periode kemakmuran temporer namun berlangsung lama,
produktivitas tinggi, inflasi rendah, disekuilibrium terkendali, full employment.
Dampak thd produksi dan penggunaan teknologi komunikasi dan
informasi secara luas.
Perubahan dalam teori / aturan operasi ekonomi.
Kunci menuju ekonomi baru didasarkan pada
pengakuisisian, pemrosesan,
pentransformasian, dan pendistribusian dari
pengetahuan dan informasi yang
berhubungan dengan :
–
Hardware komputer yg memproses dan
menyimpan informasi.
–
Sistem komunikasi yg menerima dan
mengirimkan informasi.
–
Software yg mengendalikan keseluruhan
sistem.
….. ….. Lanjutan ………….
Masalah-Masalah Etis dari Ekonomi
Baru terkait Informasi :
•
Kejujuran dan akurasi
•
Menghargai privasi
•
Menghargai Rahasia Perusahaan, Spionase
Industri, market intelligent, dst
•
Keamanan Jaringan, sabotase,
penghapusan informasi, penyamaran, dan
sejenisnya
•
Sikap yg tdk bertanggung jawab, dibawah
anonimitas (tanpa identitas) dimungkinkan
oleh sejumlah teknologi baru
•
Bagaimana si penerima menggunakan
informasi
……….. Lanjutan ………
7.2. Mesin Gen : Mejauhlah dari Gen Kami.
Rory O’Neill, Hazard.org :
• Pemerintah Inggris menolak utk menghapus ‘Test Genetika’
pada pekerjaan.
• Perangkat Test Genetika merupakan pilihan murah bagi
perusahaan namun membuat seleksi genetika salah sasaran.
• Calon pekerja yg benar-benar memiliki kemampuan akan
tersingkir karena itu test genetika tidak sehat dan tidak aman.
Beberapa tahun belakangan ini Test Genetika telah menjadi
pilihan yg terjangkau, belum diatur dan digunakan secara rutin oleh polisi dan semakin umum di Rumah Sakit Inggris.
Dalam dunia kerja, dimana risiko penyakit yg berhubungan dgn
pekerjaan tertentu bukanlah kejahatan atau karakteristik pribadi, tetapi merupakan hasil dari sebuah paparan thd risiko kerja,
sehingga hampir semua pemberi kerja Inggris tertarik menggunakan seleksi genetika sbg jalan pintas yg dapat
Kasus Test Genetika di
Australia
• Januari 2002, Serikat Pekerja menyatakan bahwa
perusahaan harus dilarang utk mewajibkan, meminta,
mengumpulkan atau mengungkapkan informasi yg didapat dari test genetika karyawan atau calon karyawan.
• Federasi serikat ACTU : Test Genetika adalah pembalikan
dari prinsip2 dasar, pemberi kerja bertanggung jawab utk memfasilitasi karyawan dgn tempat kerja yg aman dan
sehat, sedangkan kecelakaan dan penyakit yg berhubungan dgn pekerjaan, disebabkan oleh bahaya2 yg timbul ditempat kerja, bukan karena gen karyawan.
• GeneWatch 2003 : Test Genetika tdk dapat meramalkan
secara akurat pekerja mana yg akan mengalami sakit atau menjadi difabel dimasa depan. Banyak test yg tdk pada
tempatnya menghasilkan hal yg serupa, mengidentifikasikan orang yg secara genetis rawan thd risiko ditempat kerja, sehingga orang2 dgn test buruk tetapi tanpa gejala, tdk terlindungi oleh Disabilities Act.
7.3. Test Narkoba dan Hak atas Privasi :
Memperdebatkan Test Narkoba ditempat Kerja.
Cranford :
• Test Narkoba dibenarkan secara etis sesuai
dengan persyaratan dalam perjanjian kerja,
karena itu tidak sama dengan pelanggaran atas hak privasi karyawan, terutama dalam konteks pekerjaan tertentu.
• Test Narkoba merupakan sarana dimana
pemberi kerja dapat mencegah kerusakan yg dilakukan oleh karyawan yg menyalahgunakan obat terlarang.
Jennifer Moore : Test Narkoba
o Jika perusahaan mempunyai tanggung jawab, mereka harus
mampu melaksanakannya, berdasarkan prinsip ‘wajib berarti bisa’.
o Perusahaan bertanggung jawab utk mencegah timbulnya
kerusakan selama menjalankan bisnis mereka.
o Penggunaan obat terlarang oleh karyawan akan mengarah
kpd kerusakan.
o Perusahaan harus mampu mengambil langkah2 untuk
menghilangkan penggunaan obat terlarang oleh karyawannya.
o Test Narkoba adalah cara efektif menghilangkan
penggunaan obat terlarang oleh karyawan.
o Karena itu perusahaan harus diperbolehkan melakukan Test
Narkoba.
…….. Lanjutan …………