• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Pengertian Penyakit Menular

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Pengertian Penyakit Menular"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Perhatian terhadap penyakit menular dan tidak menular makin hari semakin meningkat, karena semakin meningkatnya frekuensi kejadiannya pada masyarakat. Dari tiga penyebab utama kematian (WHO, 1990). Penyakit jantung, diare, dan stroke, dua di antaranya adalah penyakit menular dan tidak menular. Selama epidemiologi kebanyakan berkecimpung dalam menangani masalah penyakit menular, bahkan kebanyakan terasa bahwa epidemiologi hanya menangani masalah penyakit menular. Karena itu, epidemiologi hampir selalu dikaitkan dan dianggap epidemiologi penyakit menular dan tidak menular.hal ini tidak dapat disangkal dari sejarah perkembangannya epidemiologi berlatar belakang penyakit menular. Sejarah epidemiologi memang bermula dengan penanganan masalah penyakit menular dan tidak menular yang merajalela dan banyak menelan korban pada waktu itu. Perkembangan sosio-ekonomi dan kultural bangsa dan dunia kemudian menurut epidemiologi untuk memberikan perhatian kepada penyakit tidak menular karena sudah mulai meningkatkan sesuai dengan perkembangan masyarakat.

Pentingnya pengetahuan tentang penyakit tidak menular dilatarbelakangi dengan kecenderungan semakin meningkatnya prevalensi PTM dalam masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia. Bangsa Indonesia yang sementara membangun dirinya dari suatu negara agraris yang sedang berkembang menuju masyarakat industri membawa kecenderungan baru dalam pola penyakit masyarakat. Perubahan pola struktur masyarakat , khususnya masyarakat Indonesia. Bangsa Indonesia yang sementara membangun dirinya dari suatu negara agraris yang sedang berkembang menuju masyarakat industri membawa kecenderungan baru dalam pola penyakit dalam masyarakat. Perubahan pola struktur masyarakat agraris ke masyarakat industri banyak memberi andil terhadap perubahan pola fertilitas, gaya hidup, sosial ekonomi yang pada giliran nya dapat memacu semakin meningkat nya PTM. Di Indonesia keadaan perubahan pola dari

(2)

penyakit menular ke penyakit tidak menular lebih dikenal dalam sebutan transisi epidemiologi.

1.2.Rumusan Masalah

 Apa pengertian penyakit menular?

 Apa saja faktor penyebab penyakit menular?  Bagaimana mekanisme penyakit menular?

 Bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan penyakit menular?  Apa pengertian penyakit tidak menular?

 Apa pengertian dan jenis faktor resiko penyakit tidak menular?  Bagaimana upaya pencegahan penyakit tidak menular?

1.3.Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini selain untuk memenuhi salah satu tugas kuliah dan kelompok dalam mata kuliah Dasar-dasar Epidemiologi. Dan juga kami sebagai penulis ingin memberikan informasi kepada rekan-rekan yang lain tentang epidemiologi penyakit menular dan tidak menular.

(3)

BAB II PEMBAHASAN

I. Definisi Penyakit

Sebelum kita mendeskripsikan suatu penyakit kita juga harus memahami konsep penyakit itu sendiri, agar kita dapat mendeteksi penyakit tersebut dan melakukan tindakan kesehatan sesuai prosedur pelayanan kesehatan. Perbedaan konsep penyakit antara tenaga kesehatan dan masyarakat menyebabkan gagalnya peningkatan pelayanan kesehatan dalam masyarakat.

Berikut beberapa pendapat tentang definisi penyakit, antara lain : 1. Menurut Kathleen Meehan Arias

Penyakit adalah suatu kesakitan pada organ tubuh yang biasanya memiliki sedikitnya 2 sifat dari kriteria ini : agen atiologik telah diketahui, kelompok tanda serta gejala yang dapat di identifikasi, atau perubahan anatomi yang konsisten.

2. Menurut dr. Beate Jacob

Suatu penyimpangan dari keadaan tubuh yang normal atau ketidakharmonisan jiwa.

3. Menurut Wahyudin Rajab, M.epid

Keadaan yang bersifak objektif dan rasa sakit yang bersifat subyektif.

4. Menurut dr. Eko Dudiarto

Kegagalan mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan pada fungsi atau struktur organ atau sistem tubuh.

5. Menurut Azizan Haji Baharuddin

Keadaan yang diakibatkan oleh kerusakan keseimbangan fungsi tubuh dan bagian badan.

Jadi dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan penyakit adalah suatu keadaan tidak normal pada suatu organisme atau minda yang menyebabkan

(4)

ketidakseimbangan, ketidakselesaan, disfungsi, atau tekanan/stress kepada orang yang terkait atau berhubungan dengannya. Kadang kala istilah ini digunakan secara umum untuk menerangkan kecederaan, kecacatan, sindrom, simptom, keserongan tingkah laku, dan variasi biasa sesuatu struktur atau fungsi, sementara dalam konteks lain boleh dianggap sebagai kategori yang boleh dibedakan.

1. Penyakit Menular

1.1 Pengertian penyakit menular

Penyakit menular dapat didefinisikan sebagai sebuah penyakit yang dapat ditularkan (berpindah dari orang satu ke orang yang lain, baik secara langsung maupun perantara). Penyakit menular ini ditandai dengan adanya agent atau penyebab penyakit yang hidup dan dapat berpindah serta menyerang host/ inang (penderita).

1.2 Karaktersitik Penyakit Menular

Karakteristik utama penyakit menular adalah sebagai berikut. 1.Penyakit-penyakit tersebut sangat umum terjadi di masyarakat 2.Beberapa penyakit dapat menyebabkan kematian atau kecacatan 3.Beberapa penyakit dapat menyebabkan epidemik.

4.Penyakit-penyakit tersebut sebagian besar dapat dicegah dengan intervensi sederhan. 5.Penyakit-penyakit tersebut banyak menyerang bayi dan anak-anak

1.3 Jenis Penularan Penyakit Menular

Jadi Penyakit menular adalah penyakit yang menyerang manusia yang bisa mengalami perpindahan penyakit ke manusia lain dengan cara tertentu. Secara garis besar cara penularan penyakit menular dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu :

1. Media Langsung dari Orang ke Orang (Permukaan Kulit)

(5)

1. WaktuGenerasi (Generation Time)

Masa antara masuknya penyakit pada pejamu tertentu sampai masa kemampuan maksimal pejamu tersebut untuk dapat menularkan penyakit. Hal ini sangat penting dalam mempelajari proses penularan. Perbedaan masa tunas ditentukan oleh masuknya unsur penyebab sampai timbulnya gejala penyakit sehingga tidak dapat ditentukan pada penyakit dengan gejala yang terselubung, sedangkan waktu generasi untuk waktu masuknya unsur penyebab penyakit hingga timbulnya kemampuan penyakit tersebut untuk menularkan kepada pejamu lain walautanpagejalaklinik / terselubung.

2. KekebalanKelompok (Herd Immunity)

Kekebalan kelompok adalah kemampuan atau daya tahan suatu kelompok penduduk tertentu terhadap serangan/penyebaran unsur penyebab penyakit menular tertentu didasarkan tingkat kekebalan sejumlah tertentu anggota kelompok tersebut.

Herd immunity merupakan factor utamadalam poses kejadianwabah di masyarakat serta kelangsungan penyakit pada suatu kelompok penyakit tertentu.

3. AngkaSerangan (Attack Rate)

Adalah sejumlah kasus yang berkembang atau muncul dalam satu satuan waktu tertentu dikalangan anggota kelompok yang mengalami kontak serta memiliki resiko / kerentanan terhadap penyakit tersebut.

Angka serangan ini bertunjuan untuk menganalisis tingkat penularan dan tingkat keterancaman dalam keluarga, dimana tata cara dan konsep keluarga, system hubungan keluarga dengan masyarakat serta hubungan individu dalam kehidupan sehari-hari pada kelompok populasi tertentu merupakan unit Epidemiologi tempat penularan penyakit berlangsung.

(6)

2. Melalui Media Udara Penyakit yang dapat ditularkan dan menyebar secara langsung maupun tidak langsung melalui udara pernapasan disebut sebagai air borne disease.

3. Melalui Media Air Penyakit dapat menular dan menyebar secara langsung maupun tidak langsung melalui air. Penyakit-penyakit yang ditularkan melalui air disebut sebagai water borne disease atau water related disease.

1.4 Kelompok utama penyakit menular

1. Penyakit yang sangat berbahaya karena angka kematian sangat tinggi 2. penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan kematian dan cacat, walaupun akibatnya lebih ringan dari yang pertama

3.Penyakit menular yang jarang menimbulkan kematian dan cacat tetapidapat mewabah yang menimbulkan kerugian materi.

1.5 Komponen Proses PenyakitMenular 1. Faktor penyebabPenyakit Menular

Pada proses perjalanan penyakit menular di dalam masyarakat sektor yang memegang peranan pentingya adalah:

a. Faktor penyebab / agent yaitu organisme penyebab penyakit menular

b. Sumber penularan yaitu reservoir maupun resources

c. Cara penularan khusus melalui mode of transmission factor penyebab dikelompokan dalam :

1. Kelompok arthropoda (serangga) seperti scabies, pediculosisdll 2. Kelompok cacing / helminthbaikcacing darah maupun cacing perut 3. Kelompok protozoa seperti plasmodium, amuba, dll

4. Fungus / jamur baik ini maupun multiseluler 5. Bakteri termasuk spirochaeta maupun ricketsia

(7)

1.6 Sumber penularan:

1. Penderita, penderita dapat menularkan penyakit yang sedang dideritanya kepada oranglain yang sehat, misalnya melaui udara ketika bersin, pemakaian bersama jarum suntik, dll. 2. Binatang sakit, binatang yang sakit juga dapat menularkan

penyakit kepada manusia, melalui gigitan, air liur, maupun kotorannya.

3. Benda, seseorang dapat tertular suatu penyakit apabila seseorang menggunakan benda secara bersama dengan orang yang terkena penyakit tersebut. Contohnya pada pemakaian bersama jarum suntik olaeh seseorang yang sehat dengan orang yang terinfeksi HIV, kemungkinan tertular penyakit HIV bagi orang tersebut sangat besar.

1.7 Cara penularan:

1. Kontak langsung(Direct contact), yaitu cara penularan penyakit karena kontak antara badan dengan badan, antara penderita dengan orang yang ditulari, misalnya : penyakit kelamin dan lain-lain.

2. Kontak tidak langsung (indirect contact), yaitu cara penularan dengan perantara benda-benda kontaminasi karena telah berhubungan dengan penderita. misalnya : pakaian dan lain-lain.

3. Melalui makanan / minuman(Food borne infection) yaitu cara penularan suatu penyakit melalui perantara makanan dan minuman yang telah terkontaminasi. Penyakit yang menular dengan cara ini biasanya penyakit saluran pencernaan, misalnya : cacingan, demam tifoid dan lain-lainnya. Cara penularan ini juga disebut sebagai "water borne diseases" dimana kebanyakan masyarakat menggunakan air yang tidak memenuhi syarat kesehatan untuk keperluan rumah tangga.

4. Melalui udara (air borne infections), yaitu cara penularan penyakit melalui udara terutama pada penyakit saluran pernafasan. Seperti

(8)

melalui debu diudara yang sangat banyak mengandung bibit penyakit, seperti pada penularan penyakit Tuberculosa. Dan melaui tetes ludah halus (Droplet infections), penularan penykit dengan percikan ludah seperti pada pederita yang sakit batuk atau sedang berbicara misalnya pada penyakit Diphtheri.

1.8 Contoh Penyakit Menular 1. Penyakit kulit

Ini adalah salah satu jenis penyakit menular yang banyak sekali jenisnya, dan mudah menular dari satu orang ke orang lain. Penularan yang paling sering terjadi adalah melalui kontak langsung atau kita menggunakan barang yang juga dipakai oleh penderita, contohnya handuk, baju, dll.

Contoh : cacar air, kudis, panu, dll.

2. Parainfluenza

Penyakit virus pernafasan ini menjadi penting karena penularannya yang sangat cepat seperti halnya penyakit menular lewat pernapasan lainnya. Pada umumnya penyakit ini terjadi oleh infeksi virus parainfluenza saja gejalanya hanya ringan atau subklinis. Terdapat empat virus yang terdapat dalam keluarga parainfluenza, yang ditandai dengan tipe 1-4 yaitu virus mempunyai genom RNA helai-tunggal, tidak bersegmen dengan pembungkus mengandung lipid yang berasal dari pertunasan melalui membran sel. Bagian antigenik utama adalah tonjolan – tonjolan protein pembungkus yang menunjukkan sifat – sifat hemaglutinasi (protein HN) dan fusi sel ( protein F).

Virus parainfluenza menyebar dari saluran pernapasan oleh sekresi yang teraerosol atau kontak tangan langsung denga sekresi. Pada umur 3th anak – anak biasanya mengalami infeksi tipe 1-3, tipe 3 bersifat endemik dan dapat menyebabkan penyakit pada bayi sebelum umur 6 bulan, dan dapat mengganggu sistem imun. Sedangkan pada tipe 1&2 lebih musiman dan terjadi pada musim panas dan musim gugur, tipe 4 lebih sukar tumbuh. Virus parainfluenza bereplikasi dalm epitel pernapasan tanpa bukti adanya penyebaran sistemik, kecenderungan menimbulkan penyakit pada jalan napas lebih besar pada laring,

(9)

trakhea, bronkus, . Penghancuran sel pada jalan napas atas dapat menyebbakan invasi bakteri dan menimbulkan trakeitis bakteri. Obstruksi tuba eustachii dapat menyebabkan invasi bakteri sekunder ruang telinga tengah dan otitis media akut.

3. Demam Berdarah

Cara penularannya melalui virus yang terdapat pada nyamuk Aighes Aygepti yang menghisap darah organ.

4. Penyakit Kelamin

Cara penularannya melalui hubungan sex yang tidak sehat dan sering berganti pasangan. Penyakit yang timbul bukan hanya menyerang alat kelamin saja tetapi dapat menjalar ke organ lain.

5. . HIV/AIDS

Virus yang berasl dari simpanse ini dapat merusak sistem imunitas, tetapi virus ini tidak menimbulkan kematian. Tapi jika virus HIV mengenai penyakit lain seperti menyerang organ vital bias menimbulkan kematian. Apabila sistem imun pada tubuh telah rusak resiko berbagai virus akan masuk ke tubuhpun sangat besar dan tubuh akan rentan terhadap penyakit.

6 . TBC

Tuberculosis (TBC, MTB, TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri “mycobacterium tuberculosis”. Yang menyerang pada organ paru – paru, dan juga dapat menyerang pada organ lain. Bakteri yang sekeluarga dengan bakteri mycobacterium tuberculosis ini juga dapat menimbulkan infeksi dan memunculkan gejala yang mirip.

Bakteri ini ditularkan melalui udara (airborne), yaitu ketika penderita bersin atau batuk dan bakteri akan keluar dan terhirup oleh orang sehat. Biasanya penderita TBC akan diisolasi dikarenakan mudahnya penyebatran penyakit TBC.

1.9 Cara-cara Pencegahan Penyakit Menular secara Umum a. Mempertinggi nilai kesehatan.

(10)

Ditempuh dengan cara usaha kesehatan (hygiene) perorangan dan usaha kesehatan lingkungan (sanitasi).

b. Memberi vaksinasi/imunisasi

Merupakan usaha untuk pengebalan tubuh. Ada dua macam, yaitu :

Pengebalan aktif, yaitu dengan cara memasukkan vaksin ( bibit penyakit yang telah dilemahkan), sehingga tubuh akan dipaksa membuat antibodi. Contohnya pemberian vaksin BCG, DPT, campak, dan hepatitis.

Pengebalan pasif, yaitu memasukkan serum yang mengandung antibodi. Contohnya pemberian ATS (Anti Tetanus Serum).

c. Pemeriksaan kesehatan berkala

Merupakan upaya mencegah munculnya atau menyebarnya suatu penyakit, sehingga munculnya wabah dapat dideteksi sedini mungkin. Dengan cara ini juga, masyarakat bisa mendapatkan pengarahan rutin tentang perawatan kesehatan, penanganan suatu penyakit, usaha mempertinggi nilai kesehatan, dan mendapat vaksinasi.

Selain cara di atas, gaya hidup sehat merupakan cara yang terpenting untuk mencegah penyakit.

Untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik agar terhindar dari penyakit ada beberapa cara, antara lain :

1. Udara bersih, paru-paru pun sehat

Untuk terhindar dari gangguan pernapasan, hiruplah udara yang bersih dan sehat. Caranya Tidak perlu repot mencari udara pegungungan, udara pagi pun sangat baik bagi paru-paru Anda. Selain itu hindari pula udara tercemar, seperti asap rokok, asap kendaraan atau debu. Bersihkan rumah dan ruangan kerja secara teratur, termasuk perabot, kipas angin dan AC.

2. Banyak minum air putih

Air putih adalah yang terbaik dari minuman apapun. Biasakanlah minum air putih 8-10 gelas per hari. Kebiasaan ini akan membantu menjaga kelancaran fungsi

(11)

ginjal dan saluran kemih. Upayakan untuk minum air hangat di malam hari dan air sejuk (bukan air es) di siang hari. Tambahkan juga sedikit perasan jeruk lemon atau jeruk nipis. Selain baik untuk menyegarkan diri, minuman ini sekaligus membantu mengeluarkan toksin dari dalam tubuh.

3. Konsumsi menu bergizi dan seimbang

Pilihlah menu dengan gizi yang cukup, seimbang, dan bervariasi. Perbanyak konsumsi sayuran hijau dan buah yang mengandung banyak serat dan zat gizi yang diperlukan tubuh serat. Sebisa mungkin hindari junk food dan makanan olahan, serta kurangi konsumsi garam dan gula. Satu lagi, jangan lupa sarapan pagi! Karena sarapan pagi dapat menunjang aktifitas kita sepanjang hari.

4. Seimbangkan antara kerja, olahraga dan istirahat

Kerja keras tanpa istirahat sama sekali tidak ada untungnya bagi Anda. Biasakan istirahat teratur 7-8 jam pada malam hari, dan jangan sering begadang atau tidur terlalu malam. Cobalah menggunakan waktu senggang untuk berolahraga ringan atau sekedar melemaskan otot-otot persendian. Dengan berolahraga 2 – 3 kali per minggu, selama 30 – 45 menit, cukup membuat tubuh bugar dan stamina prima. 5. Kontrol kerja otak

Otak, seperti halnya tubuh kita, dia juga butuh istirahat. Jangan terlalu memberi beban terlalu banyak, karena otak pun memiliki memori yang terbatas. Lakukan kegiatan di waktu senggang yang membuat otak bekerja lebih santai, misalkan melakukan hobi yang menyenangkan, seperti melukis, membaca novel terbaru atau hanya sekedar mendengarkan musik.

6. Jalani hidup secara harmonis

Manusia merupakan mikrokosmos yang harus mematuhi alam sebagai makrokosmos jika ia ingin tetap sehat. Gunakan akal sehat, itu kuncinya, jangan mengorbankan hidup dengan menuruti kesenangan diri lewat kebiasaan hidup yang buruk dan beresiko. Misalkan, minum-minuman keras, merokok atau

(12)

menggunakan obat-obatan terlarang. Cobalah untuk menjalani hidup secara harmonis, sebisa mungkin perkecil resiko terjadinya stres emosional atau psikis. 7. Gunakan suplemen gizi

Hanya jika perlu, tubuh kita memerlukan antioksidan (beta-karoten), vitamin C, vitamin E, dan selenium. Semua zat ini dibutuhkan oleh tubuh untuk meningkatkan vitalitas dan memperpanjang usia harapan hidup. Untuk memperolehnya banyak cara yang bisa dilakukan.

Selain mengkonsumsi makanan segar, bisa juga dengan cara mengkonsumsi suplemen kesehatan yang banyak dijual di pasaran. Sebaiknya, penggunaan suplemen makanan lebih dianjurkan sebagai terapi alternatif saja dengan mengutamakan jenis suplemen makanan yang sudah diteliti dan bermanfaat.

1. Penyakit Tidak Menular

2.1 Pengertian Penyakit tidak menular

Penyakit tidak menular (PTM) atau penyakit noninfeksi adalah suatu penyakit yang tidak disebabkan karena kuman melainkan dikarenakan adanya masalah fisiologis atau metabolisme pada jaringan tubuh manusia. Biasanya penyakit ini terjadi karena pola hidup yang kurang sehat seperti merokok, faktor genetik, cacat fisik, penuaan/usia, dan gangguan kejiwaan. Contohnya : sariawan, batuk, sakit perut, demam, hipertensi, DM, obesitas, osteoporosis, depresi, RA, keracunan, dsb.

Penyakit tidak Menular terjadi akibat interaksi antara agent (Non living agent) dengan host dalam hal ini manusia (faktor predisposisi, infeksi dll) dan lingkungan sekitar (source and vehicle of agent).

Istilah PTM mempunyai kesamaan arti dengan : a) Penyakit Kronik

Penyakit kronik dapat dipakai untuk PTM karena kelangsungan PTM biasanya bersifat kronik/menahun/lama.

Namun ada pula PTM yang kelangsungannya mendadak/akut, misalnya ; Keracunan.

(13)

b) Penyakit Non – Infeksi

Sebutan penyakit non-infeksi dipakai karena penyebab PTM biasanya bukan oleh Mikro-organisme.Namun tidak berarti tidak ada peranan mikro-organisme dalam terjadinya PTM.

c) New Communicable Disease

Hal ini disebabkan PTM dianggap dapat menular; yaitu melalui Gaya Hidup (Life Style). Gaya hidup dalam dunia modern dapat menular dengan caranya sendiri. Gaya hidup di dalamnya dapat menyangkut Pola Makan, Kehidupan Seksual, dan Komunikasi Global.

Contoh ; perubahan pola makan telah mendorong perubahan peningkatan penyakit jantung yang berkaitan dengan makan berlebih yang mengandung

kolesterol tinggi.

d) Penyakit Degeneratif

Disebut juga sebagai penyakit degeneratif karena kejadiannyaberkaitan dengan proses degenerasi/ketuaan sehingga PTM banyak ditemukan pada usia lanjut

2.2 KARAKTERISTIK PENYAKIT TIDAK MENULAR

Berbeda dengan penyakit menular, PTM mempunyai beberapa karakteristik tersendiri seperti :

1. Penularan penyakit tidak melalui suatu rantai penularan tertentu 2. Masa inkubasi yyang panjang

3. Bersifat Krinik (berlarut – larut)

4. Banyak menghadapi kesulitan diagnosis 5. Mempunyai variasi yang luas

(14)

7. Faktor penyebab bermacam – macam (Multicausal), atau bahkan tidak jelas.

2.3 Contoh Penyakit tidak menular 1) Penyakit Kanker

Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit yang sangat ditakuti saat ini. Kanker sebenarnya bukan penyakit atau rasa sakit. Sebenarnya adalah sebuah nama untuk kelompok besar macam-macam perasaan tidak sehat dengan gejala-gejala yang sama.

Faktor-faktor yang dapat membantu tumbuhnya kanker (tumor) 1. Virus-virus tertentu dianggap sebagai timbulnya kanker

2. Merokok membantu timbulnya kanker paru-paru dan timbulnya kanker kerongkongan

3. alkohol dalam jumlah yang besar juga dapat menimbulkan kanker hati

2) Diabetus Melitus

Penyakit ini juga merupakan salah satu macam penyakit tidak menular adalah penyakit yang berkaitan dengan kadar gula dalam darah yang tinggi, Sebagai gambaran yang nyata dari seorang penderita diabetes yang tidak terawat, adalah orang tersebut mengeluarkan sejumlah besar urine yang mengandung kadar gula tinggi.

3) Penyakit Jantung

Macam-macam penyakit tidak menular lainnya adalah penyakit jantung. Kebanyakan orang yang karena perasaanya sendiri mengira bahwa dia menderita penyakit jantung adalah berjantung sehat. Jika orang tersebut diperiksa, mungkin dapat ditemukan jantungnya berdenyut terlalu cepat, terlalu lambat atau kurang teratur.

2.4 Pencegahan Penyakit Tidak Menular 4 Tingkat Pencegahan PenyakitTidak Menular

(15)

1. Pencegahan primordial → dimaksudkan untuk memberikan kondisi pada masyarakat yang memungkinkan penyakit tidak mendapat dukungan dasar dari kebiasaan, gaya hidup dan faktor resiko lainnya. Upaya ini sangat komplek, tidak hanya merupakan upaya dari kesehatan tapi multimitra. 2. Pencegahan tingkat pertama, meliputi :

 Promosi kesmas, misal : kampanye kesadaran masyarakat, promosi kesehatan, pendidikan kesmas.

 Pencegahan khusus, misal : pencegahan ketrpaparan, pemberian kemoprevntif

3. Pencegahan tingkat kedua, meliputi :

 Diagnosis dini, misal dengan melakukan screening

 Pengobatan, kemoterapi atau tindakan bedah

4. Pencegahan tingkat ketiga, meliputi:

Rehabilitasi, misal perawatan rumah jompo, perawatan rumah sakit

.Screening Penyakit Tidak Menular

Screening atau penyaringan adalah usaha untuk mendeteksi/mencari penderita penyakit tertentu tanpa gejala dalam masyarakat atau kelompok tertentu melalui suatu test/pemeriksaan, yang secara singkat dan sederhana dapat memisahakan mereka yang kemungkinan besar menderita, yang selanjutnya didiagnosa dan dilanjutkan dengan pengobatan. Screening ini sangat erat kaitannya dengan faktor resiko dari PTM.

Sebagian besar penyakit tidak menular dapat dicegah bila kita menghindari 4 faktor risiko (perilaku) yang utama yaitu:

1. Pemakaian tembakau (merokok). 2. Kurangnya aktivitas fisik.

(16)

3. Konsumsi alkohol. 4. Diet yang tidak sehat. 3. FaktorResiko

3.1 PengertianFaktorResiko

faktor risiko (risk factors) digunakanuntuk membedakan dengan istilah etiologi yang sering digunakan dalam meoorganisma penyakit menular atau diagnosis klinik.

3.2 Jenis Faktor Risiko :

1. Menurut dapat tidaknya faktor risiko itu di ubah :

· Unchangeable risk factors ; faktor risiko yang tidak dapat berubah, ms; faktor umur atau genetik.

· Changeable risk factors ; faktor risiko yang dapat berubah, ms ; kebiasaan merokok atau latihan olah raga.

2. Menurut kestabilan peranan faktor risiko :

· Suspected risk factors ; faktor risiko yang dicurigai, yakni faktor – faktor yang belum mendapat dukungan sepenuhnya dari hasil-hasil penelitian sebagai faktor risiko, ms ; rokok sebagai faktor risiko kanker leher rahim.

· Established risk factors ; faktor yang telah ditegakkan, yakni faktor risiko yang sudah mantap mendapat dukungan ilmiah penelitian dalam peranannya sebagai faktor yang berperanan dalam kejadian suatu penyakit. Misalnya, rokok sebagai faktor risiko terjadinya kanker paru.

3.3Kegunaan Identifikasi Faktor Risiko :

Perluya faktor risiko diketahui dalam terjadinya penyakit dapat berguna dalam hal – hal berikut :

a. Prediksi : untuk meramalkan kejadian penyakit.

b. Penyebab : kejelasan / beratnya faktor risiko dapat mengangkatnya menjadi penyebab, setelah menghapuskan pengaruh dari faktor pengganggu (confounding factor)

(17)

d. Prevensi : jika satu faktor risiko juga sebagai penyebab, penghilangan dapat digunakan untuk pencegahan penyakit meskipun mekanisme penyakit sudah diketahui atau tidak.

(18)

BAB III PENUTUP 3.1.Kesimpulan

Perbedaan penyakit menular dan tidak menular memerlukan pendekatan epidemiologi tersendiri, mulai dari penentuan sebagai masalah kesehatan masyarakat sampai pada upaya pencegahan dan penanggulangan nya. Penyakit menular umumnya diagnosis nya mudah, rantai penularan nya jelas, banyak di temui di negara berkembang agak mudah mencari penyebabnya sedangkan penyakit tidak menular banyak di temui di negara industri tidak ada rantai penularan, diagnosis nya sulit dan dan membutuhkan biaya yang relatif mahal. 3.2.Kritik dan Saran

Sebagai penulis kami menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan pembuatan makalah ini, sebagai penulis kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi sempurnanya makalah ini.

(19)

Budiarto, Eko. 2003, PengantarEpidemiologi. Jakarta: penerbit buku kedokteran egc.

Bustan,Mn. 2002.Pengantarepidemiologi. Jakarta Rineka Cipta Nasry, Nur. Dasar-DasarEpidemiologi

Arsip Mata Kuliah FKM Unhas 2006

http://www.anakciremai.com/2009/10/makalah-kesehatan-tentang-epidemiologi.html

(20)

TUGAS EPIDEMIOLOGI

“Penyakit Menular Dan Tidak Menular ”

Oleh :Kelompok 1 Anggota :

Ega Darma Putra 1411222024 Refni Sarita 1411222027 Inneke Putri 1411222031 Sarah Tsurayya 1411222036 Idri Iqra Fikha 1411222051 Febby Bestya Mukti 1411222052

Program Studi Ilmu Gizi

Fakultas Kesehatan Masyarakat

UniversitasAndalas

(21)

Referensi

Dokumen terkait

Apakah orangtua anda pasti akan memberi lagi jika uang saku bulanan sudah habis sebelum waktunya?. (Ya

Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan usaha kecil untuk mendapatkan pembiayaan untuk modal dasar maupun langkah-langkah pengembangan usaha kecil, yaitu : melalui kredit

Berdasarkan pertimbangan ini, maka dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi wilayah perlu memprioritaskan sektor pertanian yang menjadi sektor pemimpin seperti sektor buah-

manajemen aktifa dan pasiva ini sangat urgent dan harus banyak produk yang harus disediakan di industri perbankan syariah ini sehingga ketika terjadi kekurangan likuiditas maka

Bidhumas bertugas menyelenggarakan fungsi hubungan masyarakat antara Instansi Kepolisian Daerah melalui pengumpulan, pengelolaan hingga penyampaian pemberitaan dan

Pelayanan Mobil Keliling ini merupakan program yang dikeluarkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Enrekang, dengan adanya

Modul ini merupakan modul untuk mencapai Kompetensi Inti menyangkut dalam melakukan pengemasan secara manual dengan baik yang terdiri dari beberapa Kegiatan Belajar yang secara

[r]