DESAIN DAN IMPLEMENTASI
PROTOTIPE APLIKASI SISTEM PEMENUHAN BAKU MUTU
LINGKUNGAN DI PT CPI
Bramantyo Bimo Agung dan Arif Djunaidy
Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Email: bramantyo.agung@chevron.com
ABSTRAK
Kegiatan hulu di dalam eksplorasi dan produksi minyak bumi mempunyai potensi untuk merusak lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik. Sebagai perusahaan minyak bumi terbesar di Indonesia, PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) berkomitmen untuk selalu menjaga kelestarian lingkungan di sekitar wilayah operasi perusahaan dimanapun berada. Pada saat ini diperkirakan PT CPI memproduksi jutaan barel air terproduksi setiap hari sebagai hasil ikutan dalam kegiatan produksi. Pengelolaan dan penanganan limbah air terproduksi memerlukan sebuah system dan aplikasi yang dapat membantu pimpinan perusahaan memenuhi target baku mutu limbah yang diatur dalam peraturan Pemerintah dengan tetap senantiasa menjaga kelangsungan produksi minyak bumi sebagai salah satu sumber devisa Negara.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendesain sebuah prototipe aplikasi pemenuhan baku mutu lingkungan untuk membantu tugas pimpinan dilapangan mengelola kinerja baku mutu air buangan dilingkungan daerah operasi dan meningkatkan efektivitas penanganan limbah air buangan secara lebih akurat. Desain aplikasi didasarkan pada desain yang berorientasi obyek dengan menggunakan fasilitas Unified Modeling Language (UML). Desain aplikasi ini dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu analisis Use Case, pembuatan Activity Diagram dan Sequence Diagram, desain Class dan desain Antar Muka. Setelah itu dibuat prototype guna melakukan evaluasi keberhasilan dari sebuah desain.
Prototipe aplikasi yang dihasilkan dan implementasinya dalam lingkungan yang sebenarnya diharapkan dapat menyelesaikan masalah pentaatan pemenuhan baku mutu air terproduksi secara lebih cepat dan akurat. Selain itu aplikasi ini dapat diperluas pemakainnya untuk aspek pemenuhan baku mutu lingkungan yang lain.
Kata Kunci: Prototipe, Unified Modeling Language, Baku Mutu Lingkungan, Desain Berorientasi Obyek, Use Case, Activity Diagram, Sequence Diagram
PENDAHULUAN
PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) merupakan salah satu perusahaan minyak terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang eksplorasi dan produksi minyak bumi
diinjeksikan kembali kedalam perut bumi sebagai bagian dari program injeksi air untuk pengambilan minyak tahap lanjut, sedangkan sebagian yang lain dibuang melalui kanal-kanal air buangan di beberapa lokasi yang menuju ke badan sungai, sebagian lain langsung dibuang ke badan sungai setelah melalui proses pengolahan termasuk proses pendinginan dan penyaringan.
Ketaatan terhadap aturan lingkungan dan keselamatan kerja merupakan falsafah dasar dari PT CPI yang dicerminkan dalam falsafah dasar operasi PT CPI. Untuk memenuhi visi dan misi ini PT CPI mempunyai komitmen untuk selalu mematuhi setiap peraturan hukum pemerintah, menjaga standar etika, menyadari bahwa pekerjaannya merupakan sumber daya yang tak ternilai, menjaga lingkungan yang sehat bagi para karyawan dan keluarganya, menjaga lingkungan hidup dan menopang masyarakat sekitar serta menerapkan perbaikan kualitas kehidupan.
PT. CPI dalam melaksanakan usahanya dengan tanggung jawab sosial dan dengan cara yang etis untuk melindungi keselamatan dan kesehatan pegawai, mitra kerja dan keluarganya serta masyarakat dan mengusahakan perlindungan lingkungan. Sudah merupakan cita-cita PT.CPI untuk diakui sebagai pelopor dalam pelaksanaan keselamatan, kesehatan dan lindungan lingkungan diantara seluruh Kontraktor Bagi Hasil di Indonesia. Untuk mewujudkannya, PT. CPI menetapkan suatu kebijakan yang disebut dengan Kebijakan Keselamatan, Kesehatan dan Lindungan Lingkungan yang berisi : kepatuhan terhadap aturan perlindungan lingkungan yang berlaku, berpartisipasi dalam program perlindungan lingkungan dan aktif dalam usaha-usaha menjaga kelestarian lingkungan.
Untuk mewujudkan visi PT CPI ini, dibuat penelitian untuk membuat model aplikasi pemenuhan baku mutu air terproduksi dengan sistem alert/warning untuk membantu para pimpinan dilapangan memonitor dan mengambil tindakan dengan cepat terhadap kinerja baku mutu lingkungan di wilayah operasinya.
METODOLOGI
Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan dimulai dari mempelajari kondisi yang berlaku pada saat ini sampai kepada kondisi ideal yang diinginkan. Hal ini penting karena tanpa melihat proses yang existing dan sistem yang ada pada saat ini maka sulit untuk membuat sebuah sistem aplikasi yang mempunyai ruang lingkup yang diinginkan. Kerangka dan alur proses penelitian ini dapat dilihat pada diagram pada gambar 2. PT CPI mempunyai standar proses baku dalam mengelola sebuah proyek ataupun opportunity yang disebut CPDEP (Chevron Project Development and Execution Process) yang terdiri dari 5 tahapan. Selanjutnya proses baku ini digunakan dengan menggunakan kaidah penelitian dalam lingkup sistem informasi.
Sebelum tahapan penelitian dimulai, dilakukan analisa SWOT untuk melihat potensi kelebihan dan kekurangan dari proses yang ada selama ini serta peluang yang ada untuk membuat proses saat ini menjadi lebih baik. Tabulasi proses SWOT dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Tabulasi SWOT
Dari workshop terbatas analisa SWOT ini didapatkan kebutuhan untuk melakukan proses standarisasi dan pembuatan aplikasi yang dapat membuat nilai tambah dari proses yang sedang berjalan. Tahapan selanjutnya adalah melakukan langkah-langkah sesuai dengan diagram pada Gambar 2.
Identifikasi Peluang dan Pengumpulan Informasi
Tahap identifikasi peluang dan pengumpulan informasi merupakan tahap awal untuk menangkap peluang dan memperoleh informasi yang dibutuhkan, dimana informasi tersebut berupa keadaan proses yang saat ini sedang berjalan, infrastruktur information teknologi perusahaan, data-data, proses bisnis, prosedur tentang objek penelitian yang dikumpulkan dengan cara interview secara individu, mempelajari dokumen bisnis untuk mengetahui kebijakan, aturan serta arah dimana merupakan bahan untuk melakukan analisis dalam perencanaan desain aplikasi.
Tahap ini digunakan untuk mengarahkan perencanaan aplikasi yang sesuai dengan perangkat teknologi yang tersedia dan standar yang berlaku di PT. CPI sesuai dengan ruang lingkup yang ada.
Identifikasi Infrastruktur
Pada tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi Infrastruktur Perusahaan yang tersedia. Langkah-langkah pada tahap ini adalah mengidentifikasi Telecommunications
Strategi W-T
Standardisasi proses dan pembuatan aplikasi (W1, W2, W3, T1)
Strategi S-T
Menyediakan aplikasi untuk pemenuhan baku mutu limbah beserta sistem pembantu pengambil keputusan (S1,S2,T1) Threats
T1:Kemungkinan peningkatan beban lingkungan karena operasi yang semakin besar
T2: Ketaatan untuk memakai sistem secara kontinyu
Strategi W-O
Standardisasi proses dan pembuatan aplikasi yang akan membantu karyawan dan pimpinan dalam pengambilan keputusan (W3, O1,O2,,O3)
Strategi S-O
Membuat prototipe aplikasi yang akan menyederhanakan dan menambah nilai dari proses yg ada(S1,S2,O1,O2,,O3)
Mengadaptasi aplikasi kedalam sistem Chevron untuk membantu pengambilan keputusan(S1,S2,O1,O2,O3) Opportunities
O1:efisiensi proses
O2:peningkatan nilai tambah proses. O3:Kecepatan dan ketepatan dalam
pengambilan keputusan
Weaknesses
W1:Pengambilan keputusan sangat lama.
W2:Akses terhadap dokumen yang sulit.
W3:Proses penyimpanan dokumen tidak dalam sebuah tempat
Strengths
S1:Sistem yang sedang berjalan cukup lama dan familiar.
S2:Dukungan infrastruktur teknologi informasi yang lengkap.
S3: Tenaga kerja yang terlatih
Strategi W-T
Standardisasi proses dan pembuatan aplikasi (W1, W2, W3, T1)
Strategi S-T
Menyediakan aplikasi untuk pemenuhan baku mutu limbah beserta sistem pembantu pengambil keputusan (S1,S2,T1) Threats
T1:Kemungkinan peningkatan beban lingkungan karena operasi yang semakin besar
T2: Ketaatan untuk memakai sistem secara kontinyu
Strategi W-O
Standardisasi proses dan pembuatan aplikasi yang akan membantu karyawan dan pimpinan dalam pengambilan keputusan (W3, O1,O2,,O3)
Strategi S-O
Membuat prototipe aplikasi yang akan menyederhanakan dan menambah nilai dari proses yg ada(S1,S2,O1,O2,,O3)
Mengadaptasi aplikasi kedalam sistem Chevron untuk membantu pengambilan keputusan(S1,S2,O1,O2,O3) Opportunities
O1:efisiensi proses
O2:peningkatan nilai tambah proses. O3:Kecepatan dan ketepatan dalam
pengambilan keputusan
Weaknesses
W1:Pengambilan keputusan sangat lama.
W2:Akses terhadap dokumen yang sulit.
W3:Proses penyimpanan dokumen tidak dalam sebuah tempat
Strengths
S1:Sistem yang sedang berjalan cukup lama dan familiar.
S2:Dukungan infrastruktur teknologi informasi yang lengkap.
Gambar 2. Ringkasan Metodologi Penelitian Identifikasi Prosedur
Adalah tahap dimana mengidentifikasi serta menentukan prosedur-prosedur yang termasuk didalamnya, antara lain proses bisnis, informasi, standard yang digunakan, serta pengguna (user) yang terlibat apa saja dalam pengembangan aplikasi. Tahap Analisis
Tahap ini merupakan langkah yang digunakan untuk menganalisa dengan memahami kondisi yang ada saat ini, membuat beberapa alternatif solusi yang akan dipilih dan menentukan kriteria pemilihan solusi tersebut. Berdasarkan dari informasi yang dikumpulkan akan didapat syarat-syarat yang dibutuhkan untuk pemodelan, tahap ini terdiri dari :
Pendefinisian Batasan Sistem Aplikasi
Tahap ini merupakan penentuan terhadap batasan dari sistem aplikasi. Batasan sistem aplikasi tersebut dikelompokkan menjadi subsistem.
Analisis Use Case
Analisis use case diperlukan untuk memahami area permasalahan dan digunakan spesifikasi apa saja yang diperlukan. Di saat yang sama, juga mendukung pemahaman interaksi antara pengguna (user) dengan sistem aplikasi. Use case untuk keseluruhan
CPDEP Phase-1: .Tahap Identifikasi Peluang dan Pengumpulan Informasi
CPDEP Phase-2: Tahap Analisis
CPDEP Phase-3: Tahap Desain Prototipe
CPDEP Phase-4 & Phase-5: Tahap Pembuatan Prorotipe dan Uji Coba
Memahami permasalahan dan menganalisa dalam bentuk use case
Analisis Use Case
Mendesain dari hasil analisa use case
Realisasi Use Case Desain Kelas Object Global
Mengidentifikasi peluang serta Informasi yang dibutuhkan dengan melakukan interview serta mempelajari proses existing
Identifikasi Infrastruktur Identifikasi prosedur
Pembuatan prototipe dari hasil desain
Proses Pembuatan Uji Coba
Desain Antar Muka Pendefinisian Batasan
Admin Login Logout Menghapus User Menambah User Membuat Otorisasi Petugas Lap Login_Lap Logout_Lap Penjadwalan Petugas Lab Login_Lab Leaders Login_Leaders Logout_Leaders Buat Jadwal Rubah Jadwal Laporan Revisi Laporan Buat Laporan Lihat Laporan <<extend>> <<extend>> <<extend>> <<extend>> <<extend>> Alert Alert Setujui Laporan <<extend>> Acknowledge Kirim
Gambar 3. Use Case Sistem Aplikasi Enviro Diagram Sekuen
Diagram sekuen yang dihasilkan dalam proses ini dapat dilihat pada Gambar 4. Diagram sekuen dibuat untuk setiap activity yang terjadi dalam proses ini. Pada Gambar 4 ditampilkan salah satu contoh diagram sekuen untuk penambahan user oleh Admin.
DESAIN SISTEM APLIKASI
Perancangan sistem dimulai dengan merancang arsitektur sistem. Rancangan data, proses dan antar muka secara keseluruhan dilakukan dengan memperhatikan rancangan arsitektur sistem. Selanjutnya dibahas rancangan detil mengenai data, proses dan antar muka. Database yang didapatkan dari hasil rancangan data dengan menggunakan Class Diagram ditampilkan sesuai dengan aliran struktur data.
Proses perancangan sistem manajemen dokumen dilakukan dengan mengacu kepada bisnis proses yang ada pada saat ini. Hasil proses mapping yang dilakukan pada tahapan sebelumnya akan dituangkan dalam bentuk modul-modul UML. Informasi setiap proses dipresentasikan dalam antar muka pada aplikasi prototipe ini. Rancangan UML akan mengakomodai proses yang sedang berjalan pada saat ini. Untuk keperluan prototipe ini dan sesuai dengan umpan balik yang diterima, data-data baku mutu hanya ditampilkan sebagian mengingat besarnya data yang harus dimasukkan kedalam database.
Desain Antar Muka
Desain antar muka dalam prototipe ini dengan modul penjadwalan, admin, laporan dan solusi dapat digambarkan dalam skema dibawah ini:
Gambar 5. Desain Antar Muka
Selanjutnya setiap desain antar muka pada sistem aplikasi modul dalam sistem dibuat skematik seperti pada Gambar 3. Pembuatan prototipe
UJI COBA APLIKASI
Uji coba aplikasi dilakukan secara pararel dengan sistem existing yang sedang berjalan agar tidak menimbulkan kebingungan pada tim dan karyawan yang terlibat. Implementasi dalam tahapan ini dilakukan secara terbatas pada beberapa tim yang
< system > Aplikasi Enviro < subsystem > Penjadwalan < subsystem > Laporan < subsystem > Admin < subsystem > Solusi
Parameter pemenuhan baku mutu lingkungan yang hendak diukur adalah seperti yang terdapat pada Gambar 6 sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 42/96. hasil analisa air buangan dimasukkan kedalam sistem untuk melihat kemampuan
sistem menganalisa dan memberikan ‘alert’ apabila ambang batas terlampaui.
HASIL PENELITIAN DAN UJI COBA
Hasil penelitian dan uji coba menunjukkan sistem berjalan dengan baik. Sistem alert berfungsi dengan normal ketika laporan yang akan dimasukkan kedalam sistem melampaui ambang batas baku mutu. Sistem juga memberikan alternatif kepada pimpinan tim untuk memilih alternatif sumur minyak yang akan dimatikan apabila suhu air buangan atau kandungan minyak terlalu tinggi. Sistem akan menampilkan daftar sumur minyak yang mempunyai kandungan minyak terendah dan suhu yang tertinggi sesuai dari hasil test terakhir yang dilakukan di lapangan.
Standar COD (mg/l) Kandungan Minyak (mg/l) Sulfida (H2S) (mg/l) Amoniak (NH3N) (mg/l) Fenol Total (mg/l) Suhu °C pH Men.LH Kep.42/1996 300 25 1.00 10 2.00 45 6-9
Gambar 6. Standard Baku Mutu Air Terproduksi
Gambar snapshot dari e-mail warning dapat dilihat pada Gambar 7 dibawah ini. Sistem warning akan dikirim secara bertingkat dimulai dari Team Manager, Manager sampai ke Vice President apabila e-mail warning yang pertama kali dikirim ke Team Manager tidak di acknowledge dalam waktu tertentu.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil uji coba, beberapa simpulan yang dihasilkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Dalam penelitian ini telah berhasil didesain sebuah aplikasi pemenuhan baku mutu lingkungan dengan menggunakan fasilitas UML yang terdiri dari fase analisis use case, pembuatan activity diagram dan sequence diagram, desain class dan desain antar-muka. Hasil desain ini diimplementasikan menjadi sebuah prototipe aplikasi. Pengujian verifikasi dan validasi dilakukan untuk menjamin kebenaran fungsionalitas dari aplikasi dan kesesuaian kebutuhan para penggunanya.
Implementasi prototipe aplikasi dalam lingkungan yang sebenarnya akan dapat mengatasi permasalahan keterlambatan terhadap pemantauan dan tindak lanjut pemenuhan baku mutu air terproduksi. Selain itu, aplikasi tersebut akan dapat meningkatkan ketaatan terhadap nilai ambang batas air terproduksi sambil tetap menjaga level produksi minyak.
DAFTAR PUSTAKA
Booch, Grady., et.al, 2005, The Unified Modeling Language User Guide, 2nd Edition, Adisson Wesley Professional, USA
Dennis, A., 2002, System Analysis and Design: An Object-Oriented Approach With UML, John Wiley & Sons, Sussex
Frenzel, C.W. and Frenzel, J.C., 2004, Management of Information Technology, 4th ed, Thomson Learning Technology, USA
Munawar., 2005, Pemodelan Visual Dengan UML, Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta
O’Brien, J.,2004, Management Information System: Managing Information Technology
in The Business Enterprise, 6th ed., McGraw-Hill.
Peavy, H.S., Rowe, D.R. and Tchobanoglous, George., 1985, Environmental Engineering, McGraw-Hill International, Singapore
Ray, B.T., 1995, Enviromental Engineering, PWS Publishing Company, Boston, USA Syariffuddin, Eddy., 2008, Desain Aplikasi Pengendalian Kredit dan Manajemen
Resiko: Studi Kasus di PT Bank Bumiputra, Tesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
Turban, Efraim, et all, 2005, Decision Support Systems and Intelligent Systems, 7th Ed, Pearson Prentice Hall, New Jersey.