• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan potensi biogas guna meningkatkan efektifitas pemanfaatanya di Masyarakat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan potensi biogas guna meningkatkan efektifitas pemanfaatanya di Masyarakat."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN

HIBAH PENELITIAN STRATEGIS

NASIONAL

TAHUN 20

10

TEKNOLOGI PERTANIAN

Judul

:

Pengembangan

Potensi Biogas Guna Meningkatkan

Effektifitas

Pemanfaatannya

di

Masyarakat

Ketua

:

Dr.Ir. Sumardi HS, MS.

Anggota

:

1.

Ir.

Gunomo Djojowasito, MS

2.

Dr.Ir.

Wignyanto, MS

Dibiayai oleh Direktorat Jenderal P e n d i d i i Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional Melalui DIPA Universitas Brawijaya berdasarkan

No.Ol141023-04.UXVn010, Tanggal 3 1 Desember 2009 clan Berdasarkan SK Rektor Nomor : 035NSW2010 Tanggal 12 Februari 201 0

UNIVERSITAS

BRAWIJAYA

MALANG

2010

(2)

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN HIBAH STRATEGIS NASIONAL

1. Judul Penelitian : Pengembangan Potensi Biogas Guna Meningkatkan Efektifitas Pemanfaatannya di Masyarakat

2. Ketua Peneliti 2.1. Data Pribadi

a Nama Lengkap : Dr.1r. Sumardi HS, MS. b. Jenis Kelamin : Laki-laki

c. NIP : 19540112 198002 1001 d. Jab.Fungsional : Lektor Kepala

e. Jabatan Stmktural : Pembina Tk. I t Bidang Ilmu : Teknologi Pertanian

g. FakultadJumsan : Fak.Teknologi Pertanid Jur.Teknik Pertanian h. Pusat Penelitian

i. Alamat : Jalan Veteran Malang

j. TeleponlFaks : 0341 -580106: F&. 0341-568917

k. Alamat Rumah : Jalan Yupiter No. 27 Malang I. TeleponlFaks/Email : T:0341-582109; Fax 0341-568917,

E : smardihs@whoo.com m. Tim Peneliti

Narna

I

Bidang Keahlian

I

FakultasNurusan

I

Perguruan Tinggi

Ir. Gunomo Djojowasito, MS

Dr.Ir. Wignyanto, MS

Universitas

Brawijaya Dr.11. Sumardi HS., MS

3. Lokasi Penelitian : Laboratorium Teknik Prow Hasil Psrtanian Fakultas

Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya dan 'Lokasi Peternak di Desa Beji, Kec Beji Batu. 4. Pendanaan dan Jangka W&tu Penelitian

a Jangka Waktu Penelitian : 8 bulan b. Biaya Total yang diusulkan

514 1980022 001 Per$nian Teknologi Pertanid Teknik Pataaian Teknologi Pertanid TelcIndUstri Pertanian Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya Teknologi P d dTeknii

(3)

Rm'GKASAN

Kebutuhan bahan

bakar

terus meningkat sedangkan ketersediaannya makin sulit, dalam ha1 ini terutama bahan bakar minyak atau yang b e d dari fosil. Biogas sebagai bahan bakar altematip, akhir-akhir ini perkembangmnya cukup pesat. Namun dalm perjalanannya di lapang dijumpai bhrapa pennasalahan, antara lain terbatasnya Man petemak, karena untuk panbuntan digester pemroses biogas yang permanen dibutuhkan ~ a n g yang cukup luas. Pada biogas juga masih terikut bau yang kurang sedap, karena terikutnya gas

H2S,

serta komponen lain, yaitu gas C02 dan uap air. Permasalahan lain adalah untuk

bisa memanhtkan biogas pada Iokasi jarak yang jauh, hal ini mengalami kesulitan dalam mengangkut biogas dalam bentuk gas, sebab akan membuhlhkan volume yang sangat besar dan ti& praktis, oleh karena itu perlu penampatan, sehiigga biogas menjadi cair dan volumenya ringkas, serta untuk d i b u s i transportasinya ringkas, praktis dan ekonomis.

Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Meningkatkan disiensi dan efektifitas proses pembentukan biogas. 2. Meningkatkan kualitas biogas, sehingga bisa untuk pemanfaatan yang Eebii luas dan udara lmgkungan tetap segar. 3. Meningkatkan dan Memudahkan distribusi penggunaan biogas dengan jangkauan lebih jauh.

Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahap percobaan yang dilaksanakan secara serial. Tahap pertama (percobaan 1) dilakukan untuk meuguji kinerja dari 4 jenis mikroba pemroses, masing-masing adalah Methanobacter,

EM4,

Biofecta, dan Biosuper pada digester biogas, yang dibuat dari plat logam, dengan volume 200 It

Untuk pembaan 1

,

menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap

(RAL)

,

dengan perlakuan 4 jenis m b b a pemroses biogas, dan 2 kali ulangan, Berdasarkan uji BNT

akan

dipili dua mikmba yang paling efektif, untuk pmxbaan tahap kedua. Dari penelitian ini dih-kan dapat diietahui kecepatan reaksi dan masa aktif dari masing-masing kine rja mikmba pemroses, serta W i a s biogas yang d'ihasilkan. Dengan diperoleh makin cepatnya proses pembentukan biogas, maka waktu proses dapat dipersingkat dan volume digester penghasil gas bio dapat diperkeoil.

Pada percobaan tahap 2, dilakukan proses pemurnian biogas dengan

aua

mengalirkan biigas yang keluar dari digester ke dalam sistem pengembunan dan kemudian penyaringan gas. Pada sistem pengembunan dimaksudkan untuk mengurangi kandungan air &lam biogas. Sedang pada sistem penyaringan diharapkan dapat mengurangi kadar

C@

dan

H2S.

Dari penelitian ini dharapkan &pat meningkatkan kadar gas methan pada biogas, mendekati 90 persen

~ a h a percobaan tahap 3, d i k k a n pem&patan biogas dengan kompresor dan diiasukkan ke dalam tabung tekanan tinggi, sehiigga diharapkan tetjadi perubahan

fase

gas menjadi cair,-dan mamP~;olume hngkas, Hal ini

akan

meningkatkan efektifitas penggunaan dan diseibusi biogas yang lebih jauh. Untuk perwbaan tahap kedua dan ketiga, analisa penelitian dilakukan dengan analisa secara matematis.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bebarapa hal sebagai berikut :

(4)

a Penambahan inokula yang digunakan dapat meningkatkan produksi biogas. Dari beberapa inokula yang digunakan terlihat bahwa in&&

EM-4

memberilkan hail percepatan tambahan produksi biogas tertinggi (17,6%), lebih efektif dibanding mikroba penghasil biogas secara alami.

b. Penggunaan sistem pendingin /Icondensor hasil rancangan dapat mengurmgi tingkat kelembaban yang di kandung oleh biogas. Efektiiitas sistem pndingin yang diterapkan tersebut adalah dapat rnehkukan pernumian biogas dengau menghasilkan pengembunan sebanyak 3- 5 rnl untuk tiap m3 biogas yang dialirkan. Sehingga bisa dihasilkan biogas yang lebih murni, dengan kandungan gas methan yang tinggi, dm kandungan uap air serta gas lainnya rendah.

c. Proses pengemasan biogas dapat dilakukan, namun untuk mencapai pembentukan biogas dalam keadaan cair belum bisa dihasikan.

(5)

follows:

a. Addition inokula used to increase the production of biogas. From some used inokula inokula seen that the EM-4 gives the results of an additional acceleration of biogas production the highest (17.6%), more effectively than microbes naturally produce biogas.

b. The use of the cooling system / condenser design can reduce the humidity level in the bladder by biogas. The effectiveness of the cooling system is applied to perform the purification of biogas to produce condensation

as much as 3-5 ml per

m3 of biogas that are drawn. So that it can produce biogas that is more pure, with high methane content, and content of water vapor and other gases is low. c. Biogas can be packaging process, but to achieve the formation of biogas in a liquid state can not be produced.

(6)

BAB I. PENDAHULUAN

Beberapa

tahun

terakhir ini pengembangan, pembangunan digester pembangkit biogas dan pemanfaatan energi biogas meningkat cukup tajam, ha1 ini didomng makin sadamya masyarakat akan manfaat menggunakan biogas sebagai

sumber energi.

Selain itu ha1 ini juga didomng sebagai akibat makin sulitnya ketersediaan bahan bakar minyak dan bahan bakar fosil lainnya, serta masalah peningkatan harga minyak dunia beberapa waktu yang lalu hingga men@ di atas 100 US$ per barel juga menjadi alasan yang serius yang menimpa banyak negara di dunia termasuk Indonesia. Lonjakan harga minyak dunia memberikan dampak yang

besar

bagi pembangunan bangsa Indonesia. Konsumsi BBM rang mencapai 1,3

jutahare1 tidak seimbang dengan produksiiya yang nilainya skitar 1 jutslbarel sehingga terdapat defisit yang harus dipenuhi melalui impor.

Peningkatan permintaan en& yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan manipisnya surnber cadangan minyak dunia seNt permasalahan

emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap n e w untuk segera memproduksi dan menggunakan energi terbaharukaa.

Untuk rnengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak pemerintah telah menerbitkan Peraturan presiden republik Indonesia nomor 5

tahun

2006 tentang kebijakan energi nasional untuk mengembangkan sumber energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar minyak. Kebijakan tersebut menekankan pada sumber daya yang dapat diperbaharui sebagai alternatif pengganti bahan bakar minyak

Salah satu sumber energi alternatif adalah biogas.

Namun dalam perkembangan yang cukup menggembirakan ini, penggunaan I

pemanfatan biogas menemui beberapa pernasalahan-pernasalahan, antiva lain terbatamya lahan petemak, karena

untuk

pembuatan digester pernroses biogas yang permanen dibutuhkan ruang yang cukup luas. Pada biogas juga masih

(7)

terikut bau yang kurang sedap, karena terikutnya gas HZS, serta komponen lain, yaitu gas C02 dan uap air. Pennasalahan lain adalah untuk bisa memanfaafkan biogas pada lokasi jarak yang jauh, ha1 ini mengalami kesulitan dalam mengangkut biogas dalam bentuk gas, sebab membutuhkan volume yang sangat besar dan tidak praktis, oleh karena itu perlu pemampatan, sehingga d i k a n biogas menjadi cair dan volumenya sangat ringkas, serta untuk distribusi transportesinya ringkas, praktis dan ekonomis.

(8)

BAB

11.

TINJAUAN

PUSTAKA

Pada prinsipnya, teknologi biogas adalah teknologi yang memanfaatfran proses fermentasi (pembusukan) dari sampah organik s e m a anaerobik (tanpa udara) oleh bakteri methan sehiigga dihasilkan gas methan. Gas m e w adalah gas yang mengandung satu atom C dan 4 atom H yang memiliki sifat mudah terbakar. Gas methan yang dihasilkan kemudii dapat dibakar sehmgga dihasilkan energi pnas. Bahan organik yang bisa digunakan sebagai M a n baku industri ini adalah sampah organik, limbah yang sebagian besar terdii dpri kotoran, dan potongan-potongan kecil sisa-sisa tanaman, seperti jerami dan

sebagainya, serta air yang cukup banyak 151. Proses ini sebetulnya tc jadi secara alamiah sebagaimana peristiwa ledakan gas yang terbentuk di bawah tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Leuwigajah, Kabupaten Bandung, Jawa Barot [5].

Prinsip pembangkit biogas, yaitu menciptakan alat yang kedap u h dengan bagian-bagian pokok terdiri atas pencema (digester), lubang pemwkan bahan baku dm pengeluaran lumpur sisa hasil pencemaan (sluny), dan pipa pen-

biogas yang terbentuk Di dalam digester ini terdapat bakteri methan yang mengolah l i b a h bim atau biomassa dan menghasilkan biogas. Dcngan p i p yang didesain sedemikian mpa, gas tersebut dapat diatirkan ke kompor yang terletak

di

dapur. Gas tersebut dapat digunakan untuk keperluan memasak dan lain-lain [S]. Alat biogas ini terbagi atas dua tipe, t i p terapung (t2oalPng type) yang dikembangkan di India dan tipe kubah ktap (fikeddow type) yang dikembangkan di China. Tipe tenpung terdiri atas sumur pencema dan di atasnya diletakkan

drum

terapung dari besi terbalik yang berhngsi untuk mensmpung gas yang dihasilkan oleh digester. Bagian sumur dibangun dengan menggunakan bahan- bahan yang biasa digunakan untuk membuat fondasi rumah seperti pasir, batu biira, dan semen. Berbeda halnya dengan tipe terapung, tipe hbah berupa digester

(9)

yang dibangun dengan menggali tanah, kemudian dibuat bangman dengan bat& pasir, dan semen yang berbentuk seperti rongga yang ketat udara dan b e - b seperti kubah (bulatan setengah bola) [J].

Untuk permulaan pernbangunan pembaogkit biogas memang diperlukan biaya yang relatif besar bagi penduduk pedesaan tetapi alat tersebut dapat dipergunakan untuk menghllsilkan biogas selama bertahun-tahun. Keuntungan pembangkit biogas selain sebagai sumber energi adalah untuk mengatasai masalah sampah organik terutama di pedesaan seperti feses, urine, sisa makanan, embrio, kulit telur, lemak, darah, bulu, kuku, tulang, tanduk, isi rumen, dan sebagainya. Sampah ini akan semakm menjadi masglah ketika adanya pengembangan usaha di pedesaan karena semakin berkembang usaha petemakan, maka semakin meningkat limbah yang dihasilkan [7J

Perhitungan Pelnang Pemanfaatan Biogas dalam Mengatad Masalah BBM Program penghapusan

BBM

yang dilPksanekan pada tahun 2005

akan

menjadi momentum yang tepat dalam penggunaan energi altematif seperti biogas. Hal ini bisa dihitung dengan adanya jumlah bahan baku biogas yang melimpah dan rasio antara energi biogas dan energi minyak bumi yang menjanjikan (8900 kkalhn3 gas methan mumi) [A.

Hal yang pertama harus diperhitungkan &lam menghitung jumlah energi yang diiasilkan adalah berapa banyak jumlah bahan baku yang diiasilkan. Jumlah bahan baku gas ini didapatkan dengan menjumlahkan jumlah feses dan

sampah

organik yang dihasilkan setiap hari. Jumlah bahan baku ini a h menentukan berapa jumlah energi dan volume alat pembentuk biogas [5].

Sebagai pertimbangan, telah diketahui di China dan India, ddam 1

hari

jumlah feses yang dihasilkan 1 ekor sapi adalah 10 kg [A dan 80 kilogram kotoran sapi yang dicampur 80 liter air dan potongan limbah lainnya dapat menghasilkan 1 meter kubik biogas [I]. Jika diasumsikan bahwa jumlah feses manusia yang dihasilkan sebanyak 0.5 kg/hari/omg, 1 keluarga terdiri dari 5 orang, dan setiap

(10)

keluarga memelihara I ekor sapi, serta 1 desa terdiri dari 40 orang, maka akan didapatkan hasil perhitungan jumlah feses yang dihasilkan sebanyak 140 kg fesed hari. Dengan jumlah ini, maka biogas yang dihasilkan setiap hari sebanyak 1,75 m3hari atau sebesar 15.575 kkayhari.

Hal ini bila diperhitungkan dengan jumlah penduduk Indonesia, yang berdasarkan data statistik pada tahun 2000 sebanyak lebii dari 200 juta jiwa 191. Dengan hanya mengandalkan asumsi perhitungan jumlah kotoran manusia tanpa memperhitungkan sampah organik dan feses hewan ternak, akan didapatkan hasil feses sebanyak 100 juta kg f e s e s h atau 1,25 juta m3hari atau 11.125 juta kkayhari. Apabila dengan asumsi konversi 1 J = 4.2 kal maka akan didapatkan hasil total energi yang dihasilkan hanya dari jumlah penduduk adalah seksar 30.66 MW.

Dengan jumlah energi yang cukup besar dan tidak adanya pemanfsetan merupakan salah satu penyebab tinibulnya masalah baru, terutama masalah pemanasan global karena gas methan ini adalah salah saiu gas yang bertanggung jawab terhdap pemanasan global dan perusakan omn [7J. Di lain pihak, apabila biogas ini dimanfaatkan, maka akan mengurangi kecenderungan penggunaan

BBM

di masa depan.

Secara ilmiah, biogas yang dihasilkan dari sampah organik adalah gas yang mudah terbakar @mmubIe). Umumnya,

semua

jenis bahan organik bisa diproses untuk menghasilkan biogas. Tetapi hanya bahan organik homogen, baii padat maupun a i r yang cocok untuk sistem biogas sederhana. Bila sampah-

sampah organik rersebut membusuk, akan dihasilkan gas metana (CH4) dan karbondioksida (COz). Tapi, hanya CI-h yang dimanf~tkan sebagai bahan bakar.

Umumnya lrandungan metana dalam reaktor sampah organik berbeda-beda. Zhang el al. (1997) dalam penelitiannya, menghasilkan metana sebesar SO-SO% dan karbondioksida 20-50%. Sedangkan Hansen (2001) , dalam reaktor biogasnya mengandung sekitar 60-70% metana, 30-40% karbon dioksida, dan gas-gas lain,

(11)

meliputi amonia, hidrogen sulfida, rnerkaptan (ti0 alkohol) dm gas lainnya. Tetapi

secara umum rentang komposisi biogas seperti ditunjukkan pada Tabel 1.

Dalam skala laboratorium, penelitian di bidang biogas tidak membutuhkan biiya yang besar tetapi hams ditunjang dengan peralatan yang memadai. Perangkat utama yang digunakan terutama adalah tabung digester, tabung penampung gas, pipa penyambung, katup, dan alat untuk identifikasi gas. Untuk mengetahui terbentuk atau tidaknya biogas dari d o r , salah sani uji sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan uji nyala. Biogas dapat terbakar apabila mengandung kadar metana m i n d 57% yang menmilkan api biru (Hammad et d., 1999). Sedangkan menurut Hessami (1996), biogss dappt terbakar dengan baik jika kandungan metana telah mencapai minimal 60%. Pembakaran gas

metana ini selanjutnya menghasilkan api biru dm tidak rnengeluarkan asap.

Bandingkan dengan gas

L W

yang kandungan metannya adalah 91%.

Meknnisme Pembentukan Biogas

Sampah organik sap-saywan dan buah-buahan seperti layaknya kotoran ternak adalah substrat W l k untuk mtnghasilkan biogas (Hammad et al, 1999).

Pmses pembentukan biogas melalui pencemaan anaembik merupakan proses bertahap, dengan tiga tahap utama, yakni hidrolisis, asidogenesis, dan

metanogenesis.

Pada dasamya efisiensi produksi biogas sangat dipengaruhi oleh berbagai

faktor meliputi : suhu, derajat keasarnan (pH), konsentrasi asam-asam lemak volatil, nutrisi (terutama nisbah karbon dm nitrogen), zat racun, waktu retensi

(12)

hidrolik, kecepatan bahan organik, dan konsentrasi amonia Dari berbagai penelitian yang penulis peroleh, dapat dirangkum beberapa kondisi optimum proses produksi biogas seperti ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2, Kondisi Optimum Produksi Biogas

Keasaman

~p

I utrienUtama n dan Nitrogen

isbah Karbon dan Nitrogen t 20/1 sampai 30/1

Sulfida ! < 200 mgL

Logam-logam Berat Terlarut :< 1 mgL

Sodium

!

500OmglL

: Kalsium ; ZOOOmg/L

Magnesium 1 < 1200 m&

i ~ m o n i a

, . . . . . _

-1

_. 1700 .__..I_____.._..-..___ mgL ~- .. .. Parameter-parameter ini harus dikontrol dengan Germat N p a y proses pencemaan anaerobik dapat beriangsung seoara optimal. Sebagai wntoh pada derajat keasaman

(pH),

pH harus dijaga pada kondisi optimum yaitu antata 7

-

7,2. Hal ini disebabkan apabila pH turun akan menyebabkan pengubahan substrat menjadi biogas terhambat sehingga mengakibatkan penurunan kuantitas biogas. Nilai pH yang terlalu tinggipun harus dihindari, karena

akan

menyebabkan produk akhir yang diiasilkan adalah C02 sebagai produk utama Begitupun dengan nutrien, apabila rasio

C/N

tidak diiontrol dengan cermat,

maka

terdapat kemungkinan adanya nitrogen berlebih (te~tama dalam bentuk amonia) yang dapat menghambat perturnbuhan dan aktivitas bakteci. Hal penting yang belum banyak di teliti adalah penggunaan mikroba pemroses biogas dari berbagai jenis.

Nilai Poteosial Biogas

Biogas yang bebas pengotor (W, H2S, C02, dan partikulat lainnya) dan telah menoapai kualitas pipeline adalah setara dengan gas dam. Dalam bentuk ini, gas tersebut dapat digunakan sama seperti penggunaan gas dam. Pemanfaatannya pun telah layak sebagai bahan

baku

pembangkit listrik, pemanas m g m , dan

(13)

pemanas air. Jika dikompresi, biogas dapat menggantikan gas alam terkompresi yang digunakan pada kendaraan. Di Indonesia nilai potensial pemanfaatan biogas ini akan terus meningkat karena adanya jumlah bahan

baku

biogas yang melimpah dan rasio antara energi biogas dan energi minyak bumi yang menjanjikan.

Berdasarkan sumber Departemen Pertanian, nilai kesetaraan biogas dengan sumber energi lain seperti ditunjukkan pada TabeI 3.

Tabel 3. Kesetaraan biogas dengan sumber energi lain

Biogas dapat dipergunakan dengan cara yang sama seperti gas-gas mudah terbakar yang lain. Pembakaran biogas dilakukan dengan mencampurnya dengan sebagian oksigen (02). Namun demikian untuk mendapatkan hasil pembakaran yang optimal, perlu dilakukan pra kondisi sebelum Biogas dibakar yaitu melalui

proses pemumian/pcnyaringan karena Biogas mengandung beberapa gas lain yang

tidak menguntungkan. Sebagai salah saiu mntoh, kandwlgan gas Hidrogen Sulfida yang tinggi yang terdapat &lam Biogas jika dicampur dengan Oksigen dengan perbandingan 1:20, maka

akan

menghasilkan gas yang sangat mudah meledak. Tetapi sejauh ini belum pemah dilapor-kan terjadinya ledakan pada sistem Biogas sederhana

I

1 Minyak tanah Miyak solar I Bensin Gaskota

1

Kayu ~ -- bakar - . . . . . . .

_

- _ 0,62 I& 0,52 liter 0,80 Iiter

1

1,50 m3

1

3.50 kg

I . .

. . .- - -

i

(14)

BAB 111. TUJUAN DAN

MANFAAT

PENELITIAN

1. WJUAN

PENELITIAN

Penelitian ini batujuan untuk

1. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses pembentukan biow.

Biogas yang terbentuk hasilnya lebih banyak dari bahan baku yang banyaknya sama, demikian pula diharapkan laju pembentukannya lcbih =pat per satuan waktu.

2. Meningkatkan kualitas biogas, sehingga bisa untuk pemanfaanvl yang lebii luas dan udara lingkungan tetap segar.

3. Meningkatkan dan Memudahkan distribusi penggunaan biogas dengan jangkauan lebih jauh, dengan mernampatkan sampai titik cair.

Manfaat dari H d l Penelian

a. Manfaat akademik, dapat menambah

khssanah

keilmuan tentang peningkatan laju pembentukan biogas, yang merupakan substihsi bahan bakar, sehingga mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak atiur bahan bakar konvensional labye.

b. Lebih mendorong petemak untuk membuat biogas, karena hasil biogas nya

diiarapkan

dapat didistribusikan ke tempat pemllnfaatan yang jauh dengan pengemas yang ringkas dan pmkis.

(15)

BAB

IV.

METODA

PENELITIAN

Penelitian direncanakan twdiri dari 3 tahap pembaan, seperti ditunjukkan pada Tabel 4.

Tabel 4. Tahapan Percobaan

Pembaan

I

Tema

I

Tujuan diharapkan

I

luas

I

I1

Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahap pembaan yang dilaksanakan secara serial. Diagram alii penelitian ditunjukkan pada Gambar 1. Tahap pertama (pembaan 1) dilakukan untuk menguji kineja dari 4 jenis mikroba pemmses, masing-masing adalah Methanobacter, EM4, Biofecta, dan Biosuper pada digester biogas, yang dibuat dari plat logam, dengan volume 200 It

Untuk percobaan 1

,

menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL)

,

dengan perlakuan 4 jenis mikroba pemroses biogas, dan d i u l ~ g 2 kali. Bedasarkan uji BNT akan dipilih dua m h b a yang paling efektif, untuk percobaan tahap kedua. Dari penelitian ini diharapkan dapat diketahui kecepatan reaksi dan masa aktif dari masing-masing kinerja mikroba pemroses, serta kualitas biogas yang dihasilkan.

Pada percobaan tahap 2, dilakukan proses pemurnian biogas dengan cant

mengalirkan biogas yang keluar dari digester ke dalam sistem pengembunan

Penelitian percepatan proses pembentukan biogas dengan

menggunakan beberapa jenis

mikroba pemmses

Penelitian pemurnian b i i ~ a s dengan sistem penyaring dan pengembunan guna pemanfaatan gas yang lebii

III

Mengetahui jenis mikroba yang efektif dalm memproduksi biogas

Meningkatkan kualitas biogas, dengan mengurangi kadar CO2 dan kadarair.

Penelitian pengemasan biogas dalam bentuk cair

Meningkatkan

dan Memudahkan

distribusi penggunaan biogas dengan jangkauan W i jauh

(16)

dan kemudian penyaringan gas. Pada sistem pengembunan dimaksudkan untuk mengurangi kandungan air dalam biogas. Sedang pada sistem penyaringan diharapkan dapat menguraogi kadar C02 dan H2S. Dari

penelitian ini dharepkan dapat meningkatkan kadar gas methan pada biogas, rnendekati 90 persen

Pada percobaan tahap 3, dilakukan proses pemampatan biogas dengan kompresor dan dimasukkan ke dalam tabung tekanan tinggi, sehiigga diharapkan terjadi pembahan fase gas menjadi air, dan mampat, ini akan meningkatkan efektifitas penggunaan dan distribusi pemanfaatan biogas yang lebih luas dan lebih jauh, tidak hanya dimanfaatkan sekitar digester pembangkit biogas. Untuk pembaan tahap kedua dan ketiga, analisa penelitian dilakukan dengan analisa secara matematis.

1. TEMPAT DAN WAKTU P E N E W

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Proses Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya dan di lokasi petemak Desa -

Kecamatan Beji Batu. Waktu penelitian dimnoadan selama 8 bulan, mulai bulan April sampai dengan Nopember 2010. Jadwal penelitian ditunjukkan pada Tabel 5.

(17)

2. ALAT

DAN

BAHAN Alat

-

Digester

-

Kondensor

-

Penyaring Gas

-

Tennometer

-

Manometer

-

Tabung T&anan Tinggi

-

Tabung Tekanan Rendah

-

stop KnUl Bnhan

-

Bahan Baku bio gas berupa tinja dari sapi milik peternak

-

Mikroba pemroses yang terdiri dari Metanobacter, EM-4, Biofecta

dan

Biosuper

3. PENCAMATAN a. Percobaan 1

Pada tahap ini (percobaan I) dilakukan pengujian kineqa dari 4 jenis mikroba pemroses, pada digester biagas, yang dibuat dari plat logam, dengan volume 200 It, masing-masing adalah :

-

EM-4

Coklat (Bakteri fotosintetik Rhodopseudomonas spp, Lactobacillus spp (Bakteri asam laktat), Soharomyces spp fleast)

-

Bioko (Mikroba Probiolitik Sachamlitik, Sellulolitik, Proteolitik, Lignolitik, Lipolitik, Lactobacillus spp)

-

Bio Prima (Bakteri Selulolitik, Proteolitik, Lipolitik, Lignolitik, Bakteri Nitrosomonas. Nitrobacter, Actinomycetes, Yeast)

-

Bio 2000 (Bifido Bacteria)

(18)

Untuk p e d a a n 1

,

menggunakan metode

Rancangan

Acak

Ltnghp

(W)

,

dengan petlakuan 4 jeni8 mikroba pemroses

b i ,

dan diulang 2 kali.

Berdnsarkan uji BNT akan dipilih dua mikmba ycmg paling efeldif; untuk pembaan tahap kdua. Dari penelitian h i diharaplcan dapat dikGtabui kemptm reaksi dan masa aktif dari masing-masing ldnerja mikmba pemroscg seakualitas biigas yang dihasilkan.

Pengamatm yang dilakukan meliputi : 1. Volume gas yang dibilkan

2. K u a l i i gaslkumponen gas (CH4, H20d C02, H2S) 3. Waktu proses ( m a s aktif)

4. Kapasitas dan laju pembenntkan gas 5. Suhu gas

b. Percobaan 2

Dilakukan proses pernumian biogas dengan cara m e n g a l i i biogas yang keluar dari digester ke dalam sistem pengembunan dan kemudian penyaringan gas. Pada sistem pengembunan dimaksudkan untuk mengurangi kandungan air dalam biogas. Sedang pada sistem penyaringm diharapkan dapat mengurangi kadar COz dan H2S.

Dari peneliian ini dharapken dapat meningkatkan

kadar gas methan pa& biogas, mendekati 90 persen

1. Kualitas gaslkomponen gas (CH4,

H20,

C 0 2 , H2S) 2. Suhu biogas dan media

3. Efektifitas sistem penyaring c Pereobaan 3

Pada percobaan tahap 3, akan dilabkan proses pemampatan biogas dengan kompresor dan diiasukkan ke dalam tabung tekanan tinggi, sehingga diharapkan terjadi pembahan fase gas menjadi cair, dan mampat, Hal ini akan meningkatkan efektifitas penggunaan clan distrlbusi pemanfmtan biogas yang lebih luas dan lebih jauh, tidak hanya dimanfaatkan sekitar digester pembangkit biogas. Untuk percubaan tahap kedua dan ketiga, analisa penelitian dilakukan dengan analisa secara matematis.

(19)

1. Tekanan gas untuk mencapai titik cair

2. Berat gas

3. Tekanan gas dalam tabung

Produk dari penelitian yang direnwakan berkaitan erat dengati

m d a h

diversifikasi energi

dan

proses yang diteliti akan menghasilkan suatu proses yang hemat massa, energi dan ekonomis. Penelitian 1, dengan menggunakan bebefapa mikroba pemroses biogas. Hal ini untuk mendapatkan mikroba yang mempunyai kemampuan memproses biogas lebii cepat dan efektif, maka akan makin efisien proses tersebut, sehingga akan berdampak volume digester bisa diperkecil, atau dengan ukuran digester yang sama dapat memproses bahan yang lebih banyak dan produk gas nya lebih besar.

Penelitian tahap 2, melakukan pemurnian biogas, sehingga diharapkan

M a r gas methan dalam biogas meningkat, dan kandungan gas lain seperti

HZS,

C02

dan uap air dapat diturunkan

.

Dengan demikian maka baunya biigas lebii baik, dan sistem penyalaannya menjadi lebih bagus

dan

lebih mudah. Harapannya letikan api pada pematik kompor gas LPG dapat untuk menyalakan biogas yang sudah dimurnikan

.

Pada penelitian 3, ditujukan mruk dapat memampatkan biogas, dari

bentuk

gas menjadi bentuk cair, sehingga dibapkan terjadi pemampatan yang sangat nyata, dari volume bentuk gas dengan perbandingan 1000 dibanding satu dalam bentuk cair. Hal ini akan memudahkan, praktis, efektif dan ekonomis untuk distribusi pengiriman biogas ke l o W yang jauh jaraknya

Bila ha1 ini bisa dicapai, maka tentu

akan

mendorong makin berkembangnya pembuatan biogas, dan pennasalahan energi @at dikurangi

(20)

BAB V.

HASIL DAN

PEMBAHASAN

-

Lokasi penelitian ini terletak di Dusun Jeding, Desa Junrejo, Keamatan Junrejo, Kota Batu. Sapi yang menjadi pensuplay W a n baku adalah dari jenis sapi perah dengan jumlah 15 ekor dalam 1 kandang. Jenis mikroba pemroses yang digunakan wlalah a)

EM-4

Coklat (Bakteri fotosintetik Rhodopseudomoms spp, Lactobacillus spp (Bakteri asam laktat), Scharomyces spp (Yeast); b) Bioko (Mikroba Robiolitik Sacharolitik, Selluiolitik, Proteolitik, Lignolitik, Lipolitik, Lactobacillus spp); c) Bio Prima (Bakteri Selulolitik, Proteolitik, Lipolitik, Lignoliik, Bakteri Nitrosomonas. Nitrobacter, Actinomycetes, Yeast); d) Bio 2000 (Bifido Bacteria); dan e) Mikroba Alami (Methanobacter spp.)

Digester biogas dibuat dari plat logam, dengan volume 200 it yang dilengkapi dengan sistem inlet dan outlet bahan serta dilengkapi dengan outlet pengeluaran gas (Lampiran Gambar Foto ).

Percobaan Pertama Menguji Kine j a M i i b a

Perakitan digester dan pemasangan alat penampung gas dan alat dcur

tekanan (manometer)

120 liter kotoran temak sapi ditambah dengan mikroba pemmses masing- masing sebanyak 200 cc

dan

ditambah 1 liter air sebagai bahan pengencer Pmses pengukuran volume biogas yang tertampung di dalam kantong- kantong plastik dengan hasil rata-rata pada minggu awal sebesar 8 liter/l20 liter bahad24 jam, dan pa& minggu ke 2, 3, dan 4 dapat mellcapai 13-17 liter/ 120 liter

b a M 4

jam ( Tabel 6). Bedasarkan Tabel 6 terlihat bahwa produksi biogas rata-rata masih mengalami kenaikan dari minggu awal sampai minggu ke 5 yaitu dari s e k i i 10 liter menjadi rata-rata 15 liter. Selanjutnya bedasarkan table tersebut uga terlihat bahwa penggunaan tambahan mikroba pemroses dapat meningkatkan produksi biogas dari sekitar 14 liter menjadi 17 Iiter, jadi ada kenallcan sebesar 3 liter atau 17,6%.

(21)

Tabei 6 Pengamatan Produksi Biogas

*) liter gad24 jam 120 Itr bahan

No

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pembaan

Kedua

Proses Pernumian Biogas

Proses pemumian dilakukan dengan sistem pendingin biogas (Kondensor). Kondensor terbuat dari pipa besi yang dibuat dengan sistem spiral dan

diiasukkan &lam bak plastik dengan ukuran 60x60

crn.

Sebagai media pendingin bak tersebut di isi dengan air.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada system pendimgin (kondensor), setelah biogas dialirkan ke alat tersebut selama dua jam temyata telah terbentuk embun pada

slat

pendingin berkisat antara 3

-

5 cc per 2 jam. Dengan demikian maka tingkat kelembaban biogas dapat

ditmmkan,

dm

tingkat kemumian biogas menjadi naik.. Biogas yang telah di kurangi k e l e m b a h y a dicoba untuk menyalakan motor mesin generator listrik (Gambar Foto pada Lampiran ). Pada awalnya mesin motor generator tersebut belum mau menyala, namun setelah dicoba pada beberepa minggu

kemudian mesin generator listrik &pat diiidupkan. Perlakuan (inoknla) EM-4-Cokiat Bioko Cair Bio Prima Bio 2000 EM-4-Kuning Konfrol Bio 2000 Bio Prima Bioko EM-4-CoMat

Produksi Biogas (litern4 jam) Penpmatan ke *) 1 10 11 11 10 8 8 10 9 10 10 3 14 15 14 13 13 12 14 15 14 15 2 12 IS 13 12 11 11 13 13 14 14 4 15 16 15 I5 14 13 14 15 15 16 5 16 16 14 16 15 13 16 16 17 17

(22)

Sedangkan untuk mengurangi bau, gas dialirkan ke alat penyerap bau (deodorize). Alat penyerap bau ttrsebut di buat dari plat besi stainlees stell, berbentuk silinder. Dalam tabung alat penyemp bau tersebut di isi bahan penyerap bau yang berbeda-beda untuk masing-masing tabung dan dimaksudkan sebagai perlakuan. Bahan penyerap bau yang digunakan masing-masing tabung ad& arang yang dilembutkan, kapur, cairn

pembersii lantai, clan air.

Biogas yang sudah keluar dari kondensor dialirkan ke dalam tabung penyerap bau yang telah di isi M a n penyerap bau :( asan& kapur, dan

cairan pembersih lantai, serta air). Berdesarkan pengamatan yang dilakukan terasa bahwa bau yang kurang sedap pada biogas dapat dikumgi. Dari beberapa

maam

M a n yang digunakan sebagai perlakuan penyerap bau, maka penyerap yang paling efektip adalah arang lembut, meskipun belum benar-benar hilang sama sekali.

Namun sebagai saran, dalam ha1 mengurangi bau biogas yang kurang sedap dan cara h i terlihat sangat effektip adalah dengan mengumpankan api lebii dulu sebelum membuka s a l m biogas untuk menghidupkan kompor, sehingga biogas yang keluar dari kompor langsung nyala, tanpa ada biogas

yang belum terbakar beredar di dalam rung dapur. Dengan cam hi maka bau biogas yang kurang sedap dapat di hilangkan.

Percobaan Ketiga Pengemasan Biogas

Alat untuk mengemas yang digullgkan adalah kompresor dengan tekanan 8 sarnpai dengan 14 bar (12 I W ) , dan tab- yang tahan tekanan tinggi sebagai penampung gas (Lampkan Oambar

Fob).

Berdasarkan pernobean dan hasil pengamatan yang dilakukan, pengemasan dalam tabmg atau &lam penampung bio~as dapat dilakukan, tetapi untuk &pat memapi titik pencairan gas belum dapat t e m p i . Hal ini dapat disebabkan masih kurang

tingginya tekanan gas pada kompresor yang digunakan, yaitu hanya 8 bar. Maka masih perlu dicari metode yang efektif untuk dapat mencairkan gas tersebut, selain dengan menggunakan tekanan, bisa dikombiinasikan dengan

(23)

penggunaan suhu rendah. Namun suhu rendah ini &an bisa membahayakan, jika nantinya tabung gas untuk pengemasan tersebut di pindahkan ke tempat suhunya yang nonnal atau suhu tinggi, dmana gas

akan

memuai lagi dan bila tabuhg tersebut tidak kuat, maka

akan

bisa meledak. Bila biogas tersebut dapat dikemas dalam keaadaan air, maka akan dipemleh volume yang sangat ringkas dan biogas akan dapat didistribusikan lebih jauh dengan keadaa yang aman sewaktu didiibusikan dan d i g k u t .

(24)

BAB

VI. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bebatapa ha1

sebagai berikut :

a. Penambahan inokula yang digunakan dapat meningkatkan produksi biogas. Dari bebetapa inokula yang digunakan terlihat bahwa inokula EM-4 memberikan hasil percepatan tambahan produksi biogas tertinggi (17,6%), lebii efektif dibandiig mikroba penghasil biogas s e a m alami.

.

b. Penggunaan sistem pendingin kondensor hasil rancangan dapat mengurangi tingkat kelembaban yang di kandung aleh biogas. Efelaifitas sistem pendugin yang diterapkan tersebut adalah dapat melakukan pernumian biogas dengan menghasilkan pengembunan sebanyak 3- 5 ml unhk tiap m3 biogas yang dialirkan. Sehingga bisa dihasilkm biogas yang lebih murni, dengan kandungan gas methan yang tinggi, dan kandungan uap air serta gas lainnya rendah.

c. Proses pengemasan biogas dapat dilakukan, namun untuk rnencapai

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Rutledge, B., B.V. Amburg, Matt Peak, and J.Boesel. 2005. California Biogas Industry Assesment. WestStert- CalStart, Pasadena. CA

-

USA. FAO, 1978. China: Azolla Propagation and Small Scale Biogs Technology.

Romn. Italy.

Hennawan, B., Lailatul Q., Candrarii P,, S i l y Evan P. 2008. Sampah Organik sebagai Bahan Baku Biogas. Fmipa-Univ Lampung.

Nandiyanto, A.B.D. dan F. Rumi. 2008. Biogs sebagai Peluang Pengembangan Energi Altematif. Inovasi -on-line. PPI.

Pambudi, A. 2008. Pemanfaatan Biogas

asbagai

Enegi Alternatip. FT-UGM. Josyakarta

Smardi HS. 1994. Pengembangan Biogas &lam Ran& Pengamanan Hutan. Unibraw-Perhutani. Malang.

,

dan W.H. Utomo. 2003. Pembangunan Biogas

untuk

Pondok Pesantren di daaslh Mojokerto dan Sibondo. PPLH Unibraw - Din. ESDM Prop. Jatim. Surabaya.

.

2007a. Pembuatan Bangunan K o n d ~ Biogas di Kecematan Siman daqn Slahung Kab Ponorogo. Kcjasama PPLH-Unibraw dan Kantor Lingkungan Hidup Pemda Ponorogo.

.

200%. Pembangunan Unit Biogas Sebagai Sumber Energi di Daerah Kabupaten Kediri, Malang dan Baa. Dinas ESDM Prop.Jatim.

Surabaya.

Teguh Hartanto, 2005. Kebijakan Energi, Subsidi, dan Kerniskinan di Indonesia Inovasi. Vol.SIXVIIMop 2005.

(26)

D m A R RIWAYAT HIDUP

- ~ e n ~ e m b a n ~ a n Model Pengendalian Komposisi Gas pada Sistem CAS untuk Penvimpanan Buah Seaar Hortikultura (1998).

1. Ketaa Peaeliti

01. Nama : Dr. Ir. Sumardi H.S., MS.

02. Tempat/tanggal lahii : Tuban, 12 Januari 1954 03. Jenis Kelamin : Laki-laki

04. Pekejaan : Staf Pengajar FTP-UB Malang.

Pangkat/GolongmNIP : PembiTkYlV W19540112 198002 1 001

05. Fakultas : Teknologi P-an

06. Juruslln : Ketekn'iPertadan

07. Masa kerja : 25 tahun

08. Alamat Kantor : Jurusan Keteknikan Pertanian

Fakultas Teknologi Permian, Unibraw

J1. Veteran, Malang 65 145

Telp. 0341-580106, Fax 0341-568917

09. Alamat Rumah di Malang : J1. Yupiter 27, Malang 65144 Telp. 034 1

-

582 109

10. Riwayat P e n d i d i i

-

perancan& dan Uji ~araktkstik Alat pen&ring.energi Sinar Matahari Plat Miring (Solar Collector) Untuk Pengering Gabah (1992)

- Penyusunan Rancang Bangun Peralatan Energi Angin (2003)

- Keterpaduan Riset Perguruan Tinggi dengan Program Litbang Daerah(2005)

No 1. 2. 3.

12. Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakst :

-

Penyuluhan Pemanfaatan L i b a h Ternak untuk Biogss di Beberapa Daerah di Jawa Timur (1992).

- Pengembangan Biogas dalam Rangka Pengamanan Hutan (1994).

-

Pembangunan Packing House untuk Sayur & Buah di Ngroto-Pujon (1998)

-

Pembuatan Unit Ekstraksi untuk Peningkatan Rendemen

dan

Kapasitas

Produksi Pati G a d VMT

-

DP2M -Dikti (2001-2003)

-

Pemanfaatan Tenaga Surya

untuk

Pemenuhan Kebutuhan Energi Rumah Tangga pada Dua Pondok Pesantren di Kab. Kediri dan Ngawi (2002) 1 1. Kegiatan Penelitian :

- Studi Pemanfaatan Eceng Gondok

untuk

Biogas (1982)

-

Pengembangan Biogas dalam mgka Pengamanan Hutan (1992).

- Perancangan dan Uji Karakteristik Mesin Pemipil jagung tipe Silinder

(19901. Bidang Keahlian Agonomi K c U k n i h PPmanian Kdclnikan Pertanian P e wTingginnstitut Fak. Pertmian Univ. Brawijaya

Plogram Pasaswjana IPB

Rogram Pasaswjana IPB

itr\iang P d d i k a n 5-1 S-2 5 3 Tahun Lulus 1979 1987 1999

(27)

- Pembangunan Pengolah Biogas Limbah Manusia dan Pemanfaatannya pada Dua Pondok Pesantren di Kab. Situbondo dan Mojokerto (2002) - Pemanfaatan Alat Pengering Tenaga Surya untuk Pengwingan Hasil

Pertanian di Kab. Banyuwangi dan Ngawi (2003)

- Pemanfaatan Tenaga Surya untuk Pemenuhan Kebutuhan Energi pada Dua Lokasi Usaha Kecil di Kabupaten Kedii dan Madiun (2003)

-

Pmgram F'einanfaatan Hasil Litbang Iptek Nuklu Bidang Pertanian dan Petemakan di Daerah Jawa Timur (2005,2006,2007

dan

2008)

- Pembuatan Bangunan Konstruksi Biogas di Kecamatan Siman dan

Slahung Kabupaten Ponorogo (2007)

-

Pembangunan Unit Biogas Sebagai Sumber Energi di Daerah Kediri, Malang dan Batu (2008)

13. Publikasi Ilmiah :

- Model Konduktiviras Panas Berdasarkan Komponen Bahan Penyusun (1994).

- Pengkajian Penyimpanan Durian segar (Durio zibethinw) dengan

Pengendalian Atmosfir (CAS) (1996).

-

Pemanfaatan Photovoltaic sebagai sumber tenaga Listrik untuk

menjalankan Pompa Air (2000). 14. Pengalaman Kejakgiatan :

-

Sebagai konsultanlmanager dalam penyiapan pembukaan perusahaan perkebunan ketela pohon di d a d Lampung (1981).

-

Training for trainners in gram postharvest technology at Los Banos Philippines. Organized by AFHB-ASEAN (1986).

-

Short course Advances in agricultural Engineering and technology. Organized by ADAET-JICA-DGHE/tPB (1989).

-

Keha ~abo&toriurn Tcknik Pro&ig Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Unibraw Malang (1987-1989).

-

Koordinator Komisi Pendidikan di ~ u r u s i - ~ e k n o l o ~ i - ~ e ~ r n i a n ,

FP.

Unibraw Malang (1989-1992).

-

Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Malang (1991- 1994).

-

Ketua Jurusan Teknii Pertanian FTP-Univ.Brawijaya (2000-2004).

-

Staf pengajar Program Pascauvjana Universitas Brawijaya (1987-

(28)

DAETAR IUWAYAT HIDUP

N a m a

Tetnpat

dan

Tan@ Lahir : Jenis Kelamin

Alamat Kantor

Ir. Gunomo Djoyowasito, MS Tuban, 12 Pebruari 1955 Laki-MEi

Jurusan Teknik P e d a n , Fak. Teknologi

Permian, Univ. Brwvijaya. Jl. Veteran M a l a

65145.

Telp : (0341) 571708, Fax : (0341) 586415.

R.

Msrs 11, Mafang. Telp : (0341) 5536U8.

Ldaor Kepala IV-a I Pembina

A Wwayat Pendidikan :

-

Sarjana : Jurusan Tanah dan Pemupukan, Fak. Pertanian Univ. Brawijaya Malmg. Tahun, 1981 (gelar, Ir), lulus tanggal 06 Peb& 1981.

-PascaSajana : Program Studi Ilmu Kereknikan Pertanian, Fakultas

PasGasajana

,

IPB, Bogor. Tahun 1989 (gelar, MS),

lidus

tanggal 15 Pebruari 1989.

-

Pengujian Mesin P m e n Padi (Reaper). Jurnal Teknologi Pertmian. Fakultas Tehologi Pertanian Uhiversitas Brawijaya

Ma-.

Vo1.3, No. I, W.9-12, April2802. ISSN: 1411 -5131.

-

Rancang Bangun

Mesin

Pemanen Padi (Reaper). Jurnal Teknologi Pertanian. Fakuitas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Vo1.3, No. 1, hal: 14

-

22, Apr112002. ISSN : 141 1-5131.

(29)

-

Pembuatan dan Uji Kantong Tanam Organik dari bahan Enceng Gondok (Eichoirnia Grassipes Mart. Solm). Jurnal Teknologi Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian Univmitas Brawijaya Malang. Vo1.3, No. 1, hal: 1

-

8, Aprfi2002. ISSN: 1411 -5131.

-

Pengujian Pita Tanam Organ& sebagai Bahan Penanaman Padi Sawah.. Jurnal Teknologi Pertanian. Fokultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Vo1.3, No. 1, hal: 10

-

13, April 2002. ISSN : 141 1 - 5131.

-

Pemanfaatan Limbah Industri

PT.

Agridaya Indotirta

untuk

Produksi Mimuman Cuka berkhasiat melalui Rekayasa Fermentor Multiguna. Jurnal Penelitian Ilmu-Ihu Teknik (Engineering). Lembaga Penelitian Unibraw, Malang., vol. 17,110.2, Oktober 2005, hal. 135-142.

-

Disain Alat Pengendali Suhu untok Pengeringan Panili ( VdllapIrmifolia

Andrews) (Design of Temperature Control Instrument

in

Drying Pro-of Vannilla ( V d l a pkzt#folia Andrews)). Jurnal Teknologi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

.

Malang, vol. 6, No.2, Agustas 2005, hal : 86

-

92.

-

Perancangan

Mesin

Pencuci Blodiesel dengan Sistem Penyeanprotan Air dalm Mimyak sebagai

Upaya

M i a l i s a s i

Proses

Emulsifikasi

dan

Komsumsi Penggunaan Energi. Peaelitinn Hibah Benning, tb. 2008.

C. Pengabdin MPsyarakat :

-

Sosialimi Mesin Elrseaksi S&ut Kelapa pada Masymkat Pengrajin Sabut Kelapa di Turen, Malang. Laporan Pengabdian kepada Masyardcat No.

.

. ..

1 J10.1.261PhU2005. Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya Malang. Nopember 2005.

-

Upaya Peningkatan Produksi C a m i h Stik Di Yayasan Al-Fuqmn Sampang Dengan Introduksi

Mesin

Pencetak Stik. Laporan Kegiatan Pengabdian kepada Masywakat Program Vucer Tahun 2006. Dengan Kontmk Nomer : 466-4 / PKUPT-IV / 2006. Tanggal: 05 April 2006. Universitas Brawijaya. (Gunom0.D dan Ary Musthofa Achmad).

(30)

-

Program Pengembangan Ipteks untuk Usaha Kecil

clan

Menengah. Judul. Mesin Penggoreng Vakum (Vacuum Fryer) Sistem Jet Air : Ksjian Pada Pengembangan dan Penerapannya Untuk Industri Kecil Di Sentra Produksi Buah. D i i . Universitas Brawijaya, Malang, 2007.

-

Pembentukan Wirausahawan Muda Berbasis Keahlian Yang Kompetitif. D i i . Lembaga Pengabdian Masyaraka! Universitas Brawijaya, Malang, 2008.

Ir. Gunomo Djoyowasito,MS

NIP.

19550212 198102 1 001

(31)

Fuel demand continues to increase while the availability of mote and more difficult, in this case mainly fuel oil or fossil. Biogas as an alternative fuel, the recent progress quite rapidly. But in his travels in the field encountered several problems, including limited land ranchers, because for the creation of a permanent biogas digester processing needs ample space. In the biogas is still shipped with the less savory smell, because terikutnya H2S gas, as well as other components, namely C02 and water vapor. Another issue is to be able to use biogas in locations great distances, this is having difficulty in transporting biogas in the form of gas, because it would require a very large volume and impractical, therefore we need compression, so the biogas to liquid and the volume is concise, well for the distribution of transportation concise, practical and economical. This study aims to: 1. Improving

the

efficiency and effectiveness of the process of fornation of biogas. 2. Improving the quallty of biogas, which can be used for a wider util'mtion and environmental air stays fresh. 3. Promote and Facilitate the distribution of the use of biogas with a range of more distant.

Thii

research was done in three stages of the experiments carried out in serial. The

fvsr

stage (Experiment 1) was conducted to examine the performance of 4 types of microbes processors, each of which is Methanobacler, EM4, Biofecta, and Biosuper on biogas digester, which is made of metal plate, with a volume of 200 It For experiment 1, using Completely Randomized Design (CRD), with 4 types of microbial treatment biogas processing, and 2 replicates. Based on LSD will be selected two of the most effective microbes, for the mond phase of the experiment. From this research are expected to know the speed of reaction and the lifetime of each microbial processing performance, and quality of biogas produced. With more and more rapidly obtained biogas formation process, then time can be shortened and the process of producing bm-gas digester volume can be reduced.

In phase 2 trial, biogas purification prwess is carried out by means of biogas flowing out from the digester into a condensation system and then filtering the gas. In the condensation system is intended to reduce the water content in biogas. Meanwhile in the filtration system is expected to teduce levels of CO2 and H2S. From this research dharaph

can

raise levels of methane in the biogas, approaching 90 percent

At the trial stage 3, the compression process with biogas compressor and inserted into the tube at high pressure, so hopefully there is a change of gas phase to a liquid, and solid, compact volume, This will improve the effectiveness of the

use

and distribution of biogas a more distant. To test the second and third phase, analysis of research conducted with mathematical analysis. Based on the results of research can be concluded Many diagnostic terms as

(32)

DAlTAR RIWAYAT IIIDUP 1.1. Nama Lengksp d m Gelar

Dr. Ir. Wignyanto, MS.

Tempat dan tanggal lahir Yogyakarta, 2 Nopembef 1952

1.2 Pendidiin

S1 UGM

-

Yogyakarta

I

Ir.

1

1979

1

Mikrobiologi S2 UGM - 'fo7&karta

S3 UNAlR

-

Surabaya

1.4 Pengalaman Penelitian yang relevan dengan Usul Penelitian :

13 Pengalaman kerja

1. Peneliti Utama. Produksi Protein Sel Tunggal dari Kapang R h i z o p

oligosprus Menggunakan Substrat Liibah Khamir Pabrik Bir. Sponsor

DP4M Depdikbud. 1983.

2. Peoellti Utema. Produksi Rolein Sel Tunggal Dari Beberapa Isolat Khamir Menggunakan Substrat Limbah Pabrik Minyak Kelap. Sponsor DP4M Depdikbud. 1985.

3. Peneliti Utama. Produksi Alkohol Dari Kulit Pisang Gajih Putih Sponsor

DP4M Depdikbud. 1986.

4. Aaggota Peneliti. Produksi Asam Asetat dari Limbah Kulit Kopi. Kinwil PNP/F'TP Wilayah IV

-

Jurusan Teknologi Pertanian FP-Unibraw. 1986-

1987

5. Anggota Peneliti. Soysauce Production

fMm

Soybean Curd Waste.

Sponsor International Foundstion For

Science.

1987.

6. Peneliti Utama. Penanggulangan Kerusakan Selama Penyimpanan Sponsor Pyoyek Pembangunan Penelitian Pertanian Terapan I

AARP.

Badan Litbang Departemen Pertanian. 1989.

7. Peneliti Utama. Pengaruh Bahan Pencampur dan Waktu Inkubasi

Terhadap Aktivitas Proteolitik AspergiIIu orycae. Sponsor DPP

FP-

Unibnw. 1990.

8. Anggota Peneliti. Pengaturan Konsentrasi Ammonium Nitrat dan Unsur Kelumit Terhadap Produksi Asam Sitrat dari L i b a h Tapioka. Sponsor

A M ,

Badan Litbang Deptan. 1991.

9. Penelitian Thesis. Kajian Keberadaan Kapang pada Biji Jagung Hibrida C-l yang disimpan di Beberap KUD Kabupaten Malang. Sponsor

Depdikbud. 1992. MS Dr. 1981

-

sekarang 1999

-

sekarang Univenitas Brawijaya 1992 1998 Dosen Totap

Ketua Lab. Bioindustri dan

Pengelolaan Limbah

FTP-

I n ?

~ikrobiologi HasiLpertanian Kesehatan Lmgkungan

(33)

10. Peneliti Utama. Pengurangan Susut Kualitatip dan Kuantitatip Selama Penanganan Pasea Panen Jagung Hibrida. Sponsor ARMP, Badan Litbang Deptan. 1993

11. Anggota Penetlti. h n g m h Varietas dan

Jenis Protektan

Alami T e h d a p Kualitas Kacang Hijau Selama Penyimpanan dan Hasil Olahannya (Kecap, Tabu dan Kue). Sponsor ARMP Badan Litbang Deptan. 1993.

12.AmggotP PenelitL Peningkatan Produksi Asam Sitrat dati Limbah

Tapioka. Optimalisasi Proses. Sponsor ARMP, Badan Utbaag Deptsn.

1994.

13. PeneIiti Ubma. Peningkatan Efisiensi Produksi Produksi Amn Asetat

Menwnakan Fermentor Kolom Bertingkat. Sponsor BBI

-

DepdWrbud. 1995.

14. Peneliti Utama. Teknik Baru Cara Peningatan Efektiviitas dan Efisiensi Biodegradasi Surfaktan Deterjen. Sponsor PenelMan Ribah B a i n g Perguman Tin@ V Ditjen D i i i Deydikbud.

Tahun

Anggaran 1995- 1996.

15. Peeelltian Disertasi. Biodegradasi Alkil Benzena Sulfonat. Pendekatan Eksperimental

Labxatorik

Vntuk P e n g o l b Limbah Pmgram Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya. S p a s o r Program

TMPD

Depdikbud. 1998.

16. Anggob Peneliti. Reduksi Toksisitas Libah m e n Domestik

Dengm

Biodegradasi Sistem Kultur Semi Kontiyu. Sponsor Riset U q g n b n Terpadu X Dewan Riset Nasiomnl. 2001.

17. Peneliti Utama. Optimasi Bioremediasi

B

M

Perombak Alkil Benzena

Sulf- Spwwr Penelitian

HI-

B e d n g Perguruan Tinggi

M

Ditjen Dikti Dtpdiias. TBhun Anggaran 2000-2001

18.Peneliti Utama. Pembersihan Limbah Cdr Runuh T a n g Beserh

Cemarannya. Penelitian IIlbah Beraping P - m Tinggi

Xm

Gambar

Tabel  2,  Kondisi Optimum Produksi Biogas
Tabel 3. Kesetaraan biogas dengan sumber energi lain
Tabel 4.  Tahapan Percobaan
Tabel 5. Jadwal pelaksanaan

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini bisa di buktikan dimana pernikahan di bawah umur di Kecamatan Pegandon dalam kurun waktu lima tahun terahir ada 13 kasus pernikahan di bawah umur, dan

(3) KAKORWIL III bertugas membantu Ketua Umum dalam melakukan tugasnya, mengkoordinasikan penyiapan, pembentukan dan pembinaan komisariat di wilayah Bali, NTT, NTB, dan

Berdasarkan hasil tes awal diperoleh informasi rendahnya nilai siswa berkaitan dengan peninggalan bangunan bersejaraholeh karena itu dirancang skenario pembelajaran yang

Menimbang, bahwa Terdakwa dalam permintaan bandingnya tidak ada menyampaikan alasan alasan/keberatan atas putusan yang telah dijatuhkan oleh Pengadilan Negeri Garut,

Alternatif terbaik adalah alternatif dengan skor tertinggi setelah dikalikan dengan vektor bobot, sedangkan pada metode TOPSIS, matriks keputusan yang dihasilkan

Penelitian ini bertujuan mengetahui: (1) Pengaruh karakteristik tipe kepribadian terhadap kecemasan berkomputer mahasiswa akuntansi dalam menggunakan software akuntansi,

Skripsi berjudul Strategi Marketing Toko Kopeah M Iming dalam Mempertahankan Brand Image (Analisis Deskriptif pada Toko Kopeah M Iming Bandung), telah

baru, market place baru, dan sebuah jaringan bisnis dunia yang tanpa batas. Disadari betul bahwa perkembangan teknologi yang disebut internet, telah mengubah pola