• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. LKjIP 2019 DINAS LINGKUNGAN HIDUP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. LKjIP 2019 DINAS LINGKUNGAN HIDUP"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003, pada rancangan undang-undang atau peraturan daerah tentang Laporan Keuangan Pemerintah Pusat/Daerah disertakan atau dilampirkan informasi tambahan mengenai Kinerja Instansi Pemerintah, yakni prestasi yang berhasil dicapai oleh Pengguna Anggaran sehubungan dengan anggaran yang telah digunakan. Pengungkapan informasi tentang kinerja ini adalah relevan dengan perubahan paradigma penganggaran pemerintah yang ditetapkan dengan mengidentifikasikan secara jelas keluaran (outputs) dari setiap kegiatan dan hasil (outcomes) dari setiap program. Untuk keperluan tersebut, perlu disusun suatu Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang terintegrasi dengan sistem perencanaan strategis, sistem penganggaran, dan Sistem Akuntansi Pemerintahan, sehingga dapat dihasilkan suatu Laporan Keuangan dan Kinerja yang terpadu. Penyelenggaraan pemerintahan yang berpedoman pada salah satu asas umum penyelenggaraan negara menuntut adanya akuntabilitas kinerja pemerintahan berupa pertanggungjawaban pelaksanaan kewenangan pemerintahan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang adil dan merata, tercermin dalam Rencana Strategis. Pelaksanaan pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, dimana Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

(2)

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mengamanatkan bahwa Pemerintah Daerah berkewajiban menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, yang menggambarkan tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan sebagai penjabaran dari visi, misi, dan strategi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota harus disampaikan kepada Gubernur, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/kepala Bapenas, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta Menteri Dalam Negeri paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir.

Pelaksanaan penyusunan Laporan Kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto Tahun 2019 didasarkan pada :

1) TAP MPR No. XI/MPR/1999 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme ;

2) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ; 3) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ; 4) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara ;

5) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

6) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat 3dan Daerah ;

7) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ;

8) Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah ;

(3)

9) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah ;

10) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah ;

11) Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah ;

12) Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ;

13) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan dan tata cara reviu atas Laporan Kinerja ;

14) Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kota Mojokerto ;

15) Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 77 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto ;

16) Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 120 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 77 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto

B. STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 77 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan di bidang lingkungan hidup. Dan untuk melaksanakan tugas pokok

(4)

sebagaimana dimaksud Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto mempunyai fungsi :

a. Fasilitasi rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (RPPLH) ;

b. Fasilitasi Kajian Lingkungan Hidup Strategis untuk kebijakan, rencana dan/atau program (KRP) ;

c. Pencegahan, penanggulangan dan pemulihan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup ;

d. Pengelolaan Keanekaragaman Hayati (Kehati) ;

e. Melaksanakan perencanaan, pengembangan dan pemeliharaan ruang terbuka hijau ;

f. Pembinaan dan pengawasan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang izin lingkungan dan izin PPLH diterbitkan oleh Pemerintah Kota Mojokerto ;

g. Penyimpanan sementara dan pengumpulan limbah B3 ;

h. Penetapan Pengakuan dan peningkatan kapasitas keberadaan masyarakat hukum adat (MHA), kearifan lokal dan hak MHA yang terkait dengan PPLH ;

i. Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan lingkungan hidup ;

j. Penyelesaian pengaduan masyarakat di bidang PPLH ; k. Pengelolaan sampah ;

l. Penyelenggaraan pelayanan di bidang kebersihan dan keindahan kota ;

m. Pemberian pertimbangan atas Penerbitan izin pendaurulangan sampah/pengolahan sampah, pengangkutan sampah dan pemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh swasta ;

n. Pembinaan dan pengawasan pengelolaan sampah yang diselenggarakan oleh pihak swasta ;

o. Pengelolaan administrasi umum meliputi penyusunan program,ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan , kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan, dan kearsipan ;

(5)

p. Pelaksanaan Standar pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) ;

q. Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, dan

r. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 77 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto, Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto dipimpin oleh Kepala Dinas yang dibantu oleh :

1. Sekretariat;

2. Bidang Penataan dan Pentaatan Lingkungan Hidup 3. Bidang Kebersihan

4. Bidang Pemulihan dan Peningkatan Kualitas Hidup Lingkungan

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, serta membawahi 2 (dua) Sub Bagian yang masing-masing dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, sebagaimana berikut ini :

1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan ; dan 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Setiap Kepala Bidang membawahi Seksi yang masing-masing dipimpin oleh Kepala Seksi, sebagaimana berikut ini :

1. Bidang Penataan dan Pentaatan Lingkungan Hidup, yang membawahi :

a. Seksi Analisa dan Pengendalian Pencemaran Kerusakan Lingkungan ;

(6)

b. Seksi Pengawasan Lingkungan Hidup ; dan

c. Seksi Pemantauan Kualitas dan Penanganan Pengaduan Lingkungan.

2. Bidang Kebersihan, yang membawahi : a. Seksi Pengelolaan TPA ;

b. Seksi Sarana Prasarana Kebersihan ; dan

c. Seksi Kebersihan dan Kemitraan lingkungan Hidup.

3. Bidang Pemulihan dan Peningkatan Kualitas Hidup Lingkungan yang membawahi :

a. Seksi Konservasi Lingkungan dan Pertamanan ; b. Seksi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim ; dan c. Seksi Penerangan Jalan Umum

C. ASPEK STRATEGIS dan PERMASALAHAN UTAMA ORGANISASI Sumber daya alam dan lingkungan yang terbatas jumlahnya merupakan moda yang harus diperhitungkan dengan cermat bagi pembangunan Kota Mojokerto. Sumber daya alam yang lestari akan menjamin tersedianya sumber daya yang berkelanjutan bagi pembangunan. Lingkungan hidup yang asri akan meningkatkan kualitas hidup penduduknya. Oleh karena itu, untuk mewujudkan Kota Mojokerto yang adil, makmur dan sejahtera berbasis budaya maka sumber daya alam dan lingkungan hidup harus dikelola secara seimbang untuk menjamin keberlajutan pembangunan.

A. Potensi Lingkungan Internal yang berpengaruh/Kekuatan

1. Visi Kepala Daerah terpilih untuk mewujudkan Kota Mojokerto sebagai service city yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral

2. Pendelegasian kewenangan Kepala Daerah kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup terkait pengelolaan lingkungan hidup di Kota

(7)

Mojokerto.

B. Permasalahan Lingkungan Internal/Kelemahan

1. Semakin meningkatnya volume sampah yang tidak sebnading dengan luas lahan TPA

2. Kurangnya peran serta masyarakat dalam upaya pengendalian lingkungan hidup

3. Terjadinya genangan air di RTH / Taman Wilayah Kota Mojokerto 4. Kurangnya data yang terdokumentasi untuk Program Sekolah

Adiwiyata

6. Rasio luasan RTH publik masih belum terpenuhi hanya 0,22% dibanding dengan luas wilayah Kota Mojokerto , Luas Kota Mojokerto 2.021.170 m2 sedangkan untuk luasan taman kota yang dikelola DLH 44.848,60 m2

7. Kurangnya tenaga kerja untuk pemeliharaan taman

8. Adanya Alih Fungsi Lahan dari Pot Median berubah menjadi Trotoar dan Saluran, mengakibatkan penebangan Pohon sepanjang jalan dan pembongkaran Taman

(8)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

Berdasarkan Peraturan Daerah Mojokerto Nomor 1 Tahun 2014 tentang Reviu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Mojokerto Tahun 2015-2019 :

" Terwujudnya Lingkungan Kota Mojokerto Hijau Yang Bersih, Aman, Nyaman dan Tentram "

Dan berdasarkan visi yang telah ditetapkan tersebut di atas, untuk mewujudkan arah pandang Pemerintah Kota Mojokerto telah menetapkan misi yang akan diemban atau dilaksanakan dalam jangka waktu menengah yaitu sebagai berikut :

1. Meningkatkan pengelolaan lingkungan perkotaan yang bersih, aman, nyaman dan tentram.

Sebagai upaya untuk mencapai Misi 1 yakni Meningkatkan pengelolaan lingkungan perkotaan yang bersih, aman, nyaman dan tentram.. maka tujuan pembangunan ditetapkan sebagai berikut :

a. Menjadikan Kota Mojokerto sebagai daerah yang nyaman dengan Sasaran Pembangunan :

1. Meningkatnya lingkungan yang bersih, nyaman dan sehat

B. PERJANJIAN KINERJA

Dalam upaya implementasi penjabaran visi dan misi Kota Mojokerto sebagaimana yang sudah di tetapkan dalam RPJMD 2015-2019, Pemerintah Kota Mojokerto telah membuat Perjanjian Kinerja tahun 2019 yaitu :

(9)

Tabel 2.1

Perjanjian Kinerja Tahun 2019

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

1 2 3 4 5

1 Meningkatnya lingkungan yang bersih, nyaman dan sehat 1. Persentase Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik % 7,36 2. Indeks Kualitas Udara angka 90

3. Indeks Kualitas Air angka 20

4. ADIPURA penghargaan KIRANA

5. Presentase Sampah Yang Dikelola % 66 6. Indeks Kualitas Tutupan Lahan angka 58

Untuk mencapai sasaran dan target kinerja yang telah ditetapkan tersebut, harus didukung dengan program - program berikut :

1. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) ; 2. Program Peningkatan Pengendalian Polusi ;

3. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup ;

4. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan ; 5. Program Peningkatan dan Pengembangan Lampu Penerangan

Jalan Umum ;

6. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup ; dan

(10)

1.1.1.5 PROSENTASE SAMPAH YANG DIKELOLA

Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, daur ulang, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan, atau estetika. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam (resources recovery). Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metode dan keterampilan khusus untuk masing-masing jenis zat.

Tabel 3.7

Capaian Kinerja Indikator Prosentase Sampah Yang Dikelola

INDIKATOR SASARAN

TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 2019 2019 2019 (1) (2) (3) (4) 1.1.1 Meningkatnya lingkungan yang bersih, nyaman dan

sehat

1.1.1.3 Prosentase sampah yang dikelola

100 95,79 95,79

.

Dasar Peraturan Perwali no 39 tahun 2017 tentang kebijakan dan strategi kota Mojokerto dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga dan Peraturan Perpres No 17 Th

(11)

2017 tentang kebijakan dan strategi Nasional dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga. Bahwa Target Kota/kabupaten Th 2019 Pengurangan sampah 20% Penanganan 80% Sehingga Presentase sampah yang dikelola target 100 %.

Luasan daerah kota yang bebas dari tumpukan sampah kurang dari 24 jam mencapai 85 % dan belum mencapai target. Namun demikian, dalam hal tersebut Dinas Lingkungan Hidup sudah melakukan upaya seperti Penambahan bank sampah baru dan TPS 3R. Sampai saat ini sudah terbentuk 145 bank sampah dan 3 TPS 3R di Kota Mojokerto. Selain itu, juga memiliki TPS/Depo sebanyak 18 unit untuk menampung sampah rumah tangga.

Volume sampah yang tertangani Kota Mojokerto mencapai 72,85 %. Hal tersebut dikarenakan sebagian timbunan sampah yang tidak tertangani oleh warga ada yang dibakar, ditimbun, dan dibuang di pinggiran sungai. Sementara volume sampah yang tertangani oleh Dinas Lingkungan Hidup terkurangi dari target 25 % terealisasi 25,28 % karena sudah ada pengolahan samapah di TPS 3R dan di TPA salah satunya dijadikan kompos.

1.1.1.6 INDEKS KUALITAS TUTUPAN LAHAN ( IKTL)

Setiap luas lahan harus memiliki proporsi luas hutan yang sama untuk menjaga kelestarian lingkungan hidupnya. Dengan demikian, perhitungan indeks merupakan perbandingan luas hutan dibandingkan luas wilayah administrasinnya. Angka presentase yang diwajibkan adalah 30 % berdasarkan UU 41/99 Kehutanan. Sebagai angka idealnya diambil 84,3 % yaitu luas tutupan lahan pada tahun 1982.

IKTL = 100 – (84,3 - (TH x 100)) x _50_ 54,3

(12)

Perhitungan Indeks Kualitas Tutupan Lahan di Kota Mojokerto di dasarkan pada luasan komponen tutupan lahan. Komponen tutupan lahan yang diguanakan dalam perhitungan nilai indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) meliputi :

a. Tutupan Hutan (TH) yang terdiri dari hutan lahan kering

primer, hutan lahan kering sekunder, hutan mangrove primer, hutan mangrove sekunder, hutan rawa primer, hutan rawa sekunder dan hutan tanaman.

b. Tutupan non hutan yang meliputi belukar, belukar rawa,

Ruang Terbuka Hijau (Hutan Kota, Tanaman Kota), Kebun raya, dan taman keanekaragaman hayati.

Tabel 3.7

Capaian Kinerja Indikator Indeks Kualitas Tutupan Lahan

2019 2019 2019

(1) (3) (5) (7)

1.1.1 Meningkatnya lingkungan yang bersih, nyaman dan sehat

1.1.1.3 Indek Kualitas Tutupan Lahan

58 64,46 111%

INDIKATOR SASARAN

TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

Kota Mojokerto sendiri menggunakan tutupan non hutan yang terdiri dari kebun, lahan kosong, RTH dan lahan pertanian. Hasil perhitungan IKTL Kota Mojokerto sendiri diperoleh angka 64,46 dengan luas wilayan 20,21 km2 dan luas tutupan lahan 9 km2 dan termasuk dalam kategori cukup baik.

(13)

B. REALISASI ANGGARAN

Sebagaimana termuat dalam perjanjian kinerja Pemerintah Kota Mojokerto, bahwa dalam rangka pencapaian sasaran strategis diperlukan anggaran, yang realisasinya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.8 REALISASI ANGGARAN 2018 2019 2018 2019 2018 2019 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 3.329.724.150 4.628.280.150 5.429.141.298 2.117.370.800 163,05 45,75 2 Program Peningkatan Pengendalian Polusi 169.667.000 233.065.850 251.464.000 171.836.900 148,21 75,59 3 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 704.959.950 658.379.850 1.077.317.500 497.815.425 152,82 75,61 4 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 4.665.307.150 4.665.942.450 10.288.576.800 4.504.185.620 220,53 96,53 5 Program Peningkatan dan Pengembangan Lampu Penerangan Jalan Umum 3.381.787.050 1.412.926.350 4.300.538.040 1.276.390.300 127,17 91,74 6 Program Peningkatan

Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

776.821.150 571.181.900 1.476.940.665 484.334.484 190,13 86,17

7 Program Perlindungan

dan Konservasi Sumber Daya Alam 44.966.150 187.148.050 39.171.000 91.203.500 87,11 50,59 REALISASI ANGGARAN CAPAIAN (%) NO SASARAN PROGRAM

Sebagaimana termuat dalam perjanjian kinerja Pemerintah Kota Mojokerto, bahwa dalam rangka pencapaian sasaran strategis diperlukan anggaran, yang realisasinya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

(14)

Tabel 3.8

Perbandingan capaian kinerja dan anggaran tahun

NO SASARAN STRATEGIS CAPAIAN

KINERJA REALISASI ANGGARAN CAPAIN EFISIEN 1. Meningkatnya lingkungan yang bersih, nyaman dan sehat

75% 74% 0,3%

Anggaran yang efisien adalah jika capaian kinerjanya lebih besar dari capaian anggarannya, Sehingga dari kedua belas sasaran strategis, ada 2 sasaran yang belum efisien yaitu Meningkatnya investasi Penanaman Modal dan Menurunnya kemiskinan.

(15)

BAB IV

PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2019 merupakan salah satu wujud pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan.

Hasil penyusunan LKjIP ini akan memberikan gambaran tentang kinerja Dinas Lingkungan Hidup baik berupa keberhasilan maupun kegagalan dalam melaksanakan Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup 2014-2019 menuju pada tercapainya Visi Dinas Lingkungan Hidup yaitu “ Terwujudnya Kota Mojokerto yang bersih, indah, nyaman dan bercahaya”.

Demikian Laporan Kinerja Akuntabilitas Instansi Pemerintah ini dibuat

Mojokerto, Pebruari 2020 KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP

KOTA MOJOKERTO

IKROMUL YASAK, S,Sos, MM. Pembina Utama Muda NIP. 19720830 199201 1 002

Gambar

Tabel 3.8  REALISASI ANGGARAN  2018 2019 2018 2019 2018 2019 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Meningkatnya  kualitas  lingkungan hidup Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)  3.329.724.150 4.628.280.150 5.429.141.298 2.117.370.800 163,05 45,75 2 Program Peningka

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Peraturan Bupati Magelang Nomor 52 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magelang,

Berdasarkan Peraturan Bupati Pacitan Nomor 69 Tahun 2016 Tentang Tugas Dan Fungsi, Susunan Organisasi, Serta Tata Kerja Dinas Lingkungan

Menimbang : bahwa dengan diberlakunya Peraturan Walikota Probolinggo tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Sosial,

Peraturan Walikota Semarang Nomor 72 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fun'gsi, rerta Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang Berita Daerah

Centhini: 40 Malam Mengintip Sang Pengantin Karya Sunardian Wirodono)” yang ditulis oleh.. Pardi dengan

45. Peraturan Bupati Blitar Nomor 49 Tahun 2016 tentang Kedudukan , Susunan Organisasi , Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pengendalian Penduduk , Keluarga

a) Membuat daftar kandidat aplikasi dan definisi aplikasi. Setelah fungsi- fungsi bisnis didefinisikan dan arsitektur data untuk masa depan dibangun maka dorongan

Nomor 89 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Wali Kota Nomor 64 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas