• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancangan Aktualisasi Prajab Latsar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rancangan Aktualisasi Prajab Latsar"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANGAN AKTUALISASI

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

SIPIL

GOL.III - CALON HAKIM

GOL.III - CALON HAKIM

PENINGKATAN LENGKAPNYA PAPAN

PENINGKATAN LENGKAPNYA PAPAN

 –  – 

 PAPAN INFORMASI

 PAPAN INFORMASI

PADA PENGADILAN NEGERI MEUREUDU

PADA PENGADILAN NEGERI MEUREUDU

Oleh : Oleh :

IMAN HARRIO PUTMANA, SH., MH IMAN HARRIO PUTMANA, SH., MH

 NIP : 199006152017121006  NIP : 199006152017121006

Peserta Latihan Dasar CPNS Gol. III Peserta Latihan Dasar CPNS Gol. III

Angkatan LXV Angkatan LXV

PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN BADAN LITBANG DIKLAT HUKUM DAN PERADILAN BADAN LITBANG DIKLAT HUKUM DAN PERADILAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BEKERJASAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA BEKERJASAMA DENGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA

CIMAHI CIMAHI

2018 2018

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI CPNS CALON LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI CPNS CALON

HAKIM HAKIM

 Nama

 Nama : IMAN HARRIO PUTMANA, SH., MH: IMAN HARRIO PUTMANA, SH., MH  NIP

 NIP : 199009022017121005: 199009022017121005 Unit

Unit Kerja/Magang Kerja/Magang : : Pengadilan Pengadilan Negeri Negeri BlangpidieBlangpidie

Telah Disetujui Telah Disetujui Pada hari………tanggal………… Pada hari………tanggal………… Pembimbing Mentor Pembimbing Mentor ……… ……… ……… ………  NIP…………

 NIP…………  NIP…………. NIP………….

Mengetahui Mengetahui

Kepala Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan

Badan Litbang Diklat Hukum dan Peradilan Badan Litbang Diklat Hukum dan Peradilan

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia

……… ………  NIP……….  NIP……….

(3)

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI CPNS CALON LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI CPNS CALON

HAKIM HAKIM

 Nama

 Nama : : IMAN HARRIO PUTMANA, SH., MHIMAN HARRIO PUTMANA, SH., MH  NIP.

 NIP. : : 199009022017121005199009022017121005 Unit

Unit Kerja/Magang Kerja/Magang : : Pengadilan Pengadilan Negeri Negeri BlangpidieBlangpidie

Telah diuji di depan Penguji Telah diuji di depan Penguji Pada

Pada hari………tanggal…………hari………tanggal…………

Penguji Penguji ……… ………  NIP…………  NIP………… Mengetahui Mengetahui

Kepala Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan

Badan Litbang Diklat Hukum dan Peradilan Badan Litbang Diklat Hukum dan Peradilan

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia

……… ………  NIP……….  NIP………. DAFTAR ISI DAFTAR ISI

(4)

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PERSETUJUAN... ... ii LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PENGESAHAN………...………... ... iiii KATA PENGANTAR 

KATA PENGANTAR ... ... iiiiii DAFTAR ISI DAFTAR ISI…..………...………..…..………...……….. iviv DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL…...…... ... vv DAFTAR GAMBAR  DAFTAR GAMBAR ... ... vivi BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN ……… …… ………...……….... . 11 A.

A. Latar Belakang ……...Latar Belakang ……... .... 11 B.

B. Tujuan danTujuan danManfaat Penelitian ……...Manfaat Penelitian ……... .... 1919 C.

C. Ruang LingkupRuang Lingkup………..…...…...………..…...…... ... 2121

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI ………...………... 3636 A.

A. Deskripsi Deskripsi Organisasi………Organisasi……….. .. 3636 1.

1. Profil Organisasi Profil Organisasi ……….……….………...………... . 3636 2.

2. Visi, Misi, dan NilaiVisi, Misi, dan Nilai –  –  Nilai Organisasi……… Nilai Organisasi……… 3939 B.

B. Deskripsi Isu/Situasi Problematik di Pengadilan Deskripsi Isu/Situasi Problematik di Pengadilan …...………..…...……….... .. 6565 C.

C. Analisis Analisis Isu ………Isu ………..………….. 7373 D.

D. Argumentasi Terhadap Core Issue TerpilihArgumentasi Terhadap Core Issue Terpilih ……….……..……….…….. 8888 E.

E.  Nilai-nilai Dasar Profesi PNS Nilai-nilai Dasar Profesi PNS……..…...……..…... ... 8282 F.

F. Matrix Matrix Rancangan Rancangan ………...………... ... 8282 G.

G. Jadwal Jadwal Kegiatan Kegiatan ………...………... ... 8282 H.

H. Kendala Kendala dan dan Antisipasi Antisipasi ………...………... ... 8282

BAB III KESIMPULAN

BAB III KESIMPULAN ………...………..….………...………..…...………  102  102 BAB IV PENUTUP

BAB IV PENUTUP………....………... ... 126126 DAFTAR PUSTAKA

(5)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A.

A. Latar BelakangLatar Belakang

 Negara

 Negara Kesatuan Kesatuan Republik Republik Indonesia Indonesia dari dari Sabang Sabang sampai sampai Merauke Merauke memilikimemiliki

semua prakondisi untuk mewujudkan visi negara sebagaimana tertuang dalam semua prakondisi untuk mewujudkan visi negara sebagaimana tertuang dalam

Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang

ditandai dengan kekayaan alam yang melimpah, potensi sumber daya manusia, ditandai dengan kekayaan alam yang melimpah, potensi sumber daya manusia,

 peluang

 peluang pasar pasar yang yang besar besar dan dan demokrasi demokrasi yang yang relatif relatif stabil. stabil. Namun Namun prakondisi prakondisi yangyang

sudah terpenuhi itu belum mampu dikelola secara efektif dan efisien oleh para aktor sudah terpenuhi itu belum mampu dikelola secara efektif dan efisien oleh para aktor

 pembangunan,

 pembangunan, sehingga sehingga Indonesia Indonesia masih masih tertinggal tertinggal dari dari cepatnya cepatnya laju laju pembangunanpembangunan

global dewasa ini. dalam hal ini Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peranan yang global dewasa ini. dalam hal ini Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peranan yang

menentukan dalam mengelola prakondisi tersebut. Sejumlah keputusan-keputusan menentukan dalam mengelola prakondisi tersebut. Sejumlah keputusan-keputusan

strategis mulai dari memformulasi kebijakan sampai pada penetapannya dalam strategis mulai dari memformulasi kebijakan sampai pada penetapannya dalam

 berbagai

 berbagai sektor sektor pembangunan pembangunan ditetapkan ditetapkan oleh oleh ASN. ASN. Untuk Untuk memainkan memainkan perananperanan

tersebut, diperlukan sosok ASN yang profesional, yaitu ASN yang mampu memenuhi tersebut, diperlukan sosok ASN yang profesional, yaitu ASN yang mampu memenuhi

standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya

secara efektif dan efisien. secara efektif dan efisien.

Dalam UU ASN No. 5 Tahun 2014 di jelaskan bahwa ASN adalah profesi Dalam UU ASN No. 5 Tahun 2014 di jelaskan bahwa ASN adalah profesi

 bagi

 bagi Pegawa Pegawa Negeri Negeri Sipil Sipil (PNS) (PNS) dan dan pegawai pegawai pemerintah pemerintah dengan dengan perjanjian perjanjian kerjakerja

yang bekerja pada instansi pemerintahan. PNS Negara yang selanjutnya disebut yang bekerja pada instansi pemerintahan. PNS Negara yang selanjutnya disebut

Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian

(6)

kerja yang diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam kerja yang diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam

suatu jabatann atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan suatu jabatann atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan

 perundang-undangan.  perundang-undangan.

Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan Negara Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan Negara

sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, guna membangun Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas, Tahun 1945, guna membangun Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas,

 profesional,

 profesional, netral, netral, dan dan bebas bebas dari dari intervensi intervensi politik, politik, bersih bersih dari dari praktik praktik korupsi,korupsi,

kolusi dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi kolusi dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi

masyarakat dan

masyarakat dan mampu menjalankan mampu menjalankan peran sebagai peran sebagai unsur perekat unsur perekat persatuan persatuan dandan

kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 (UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN) sehingga di atur di Indonesia Tahun 1945 (UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN) sehingga di atur di

dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan

Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis

Diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN menjadi Diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN menjadi

 profesional seperti tersebut diatas

 profesional seperti tersebut diatas adalah Pendidikan adalah Pendidikan dan Pelatihan dan Pelatihan (Diklat) bagi PNS(Diklat) bagi PNS

yang dikemas dalam suatu program disebut dengan istilah Diklat Prajabatan. Diklat yang dikemas dalam suatu program disebut dengan istilah Diklat Prajabatan. Diklat

Prajabatan ini dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS. Prajabatan ini dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS.

Kompetensi inilah yang kemudian berperan dalam membentuk karakter PNS yang Kompetensi inilah yang kemudian berperan dalam membentuk karakter PNS yang

kuat, yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani kuat, yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani

masyarakat. masyarakat.

Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya yang dilakukan untuk peningkatan Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya yang dilakukan untuk peningkatan

 produktivitas, efektivitas

(7)

diberikan secara berkala agar setiap pegawai tetap dapat meningkatkan diberikan secara berkala agar setiap pegawai tetap dapat meningkatkan

kompetensinya agar dapat meninkatkan kinerja organisasi. Menurut Smith (2002:2) kompetensinya agar dapat meninkatkan kinerja organisasi. Menurut Smith (2002:2)

training is a planned process to modify attitude, knowledge, skill behavior through training is a planned process to modify attitude, knowledge, skill behavior through

learning experience to achieve effective performance in activity or range of activities learning experience to achieve effective performance in activity or range of activities

yakni Pelatihan adalah proses terencana untuk mengubah sikap/ prilaku, pengetahuan yakni Pelatihan adalah proses terencana untuk mengubah sikap/ prilaku, pengetahuan

dan keterampilan melalui pengalaman belajar untuk mencapai kinerja yang efektif dan keterampilan melalui pengalaman belajar untuk mencapai kinerja yang efektif

dalam sebuah kegiatan atau sejumlah kegiatan. dalam sebuah kegiatan atau sejumlah kegiatan.

Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara juga Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara juga

mengatur tentang pengembangan kompetensi pegarai melalui pendidikan dan mengatur tentang pengembangan kompetensi pegarai melalui pendidikan dan

 pelatihan.

 pelatihan. Pada Pada pasal pasal 70 70 disebutkan disebutkan bahwa bahwa setiap setiap pegawai pegawai Aparatur Aparatur Sipil Sipil NegaraNegara

(ASN) memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi. (ASN) memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi.

Pengembangan kompetensi tersebut melalui pendidikan dan pelatihan, pada masa Pengembangan kompetensi tersebut melalui pendidikan dan pelatihan, pada masa

orientasi atau calon pegawai negeri sipil proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi orientasi atau calon pegawai negeri sipil proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi

untuk membangun integritas moral dan kejujuran, semangat dan motivasi untuk membangun integritas moral dan kejujuran, semangat dan motivasi

nasionalisme dan kebangsaan, karakter keperibadian yang unggul dan bertanggung nasionalisme dan kebangsaan, karakter keperibadian yang unggul dan bertanggung

 jawab dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.  jawab dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.

Praktik penyelenggaraan Diklat Prajabatan dengan pola pembelajaran klasikal Praktik penyelenggaraan Diklat Prajabatan dengan pola pembelajaran klasikal

yang didominasi dengan metode ceramah, menunjukkan bahwa tidak mudah untuk yang didominasi dengan metode ceramah, menunjukkan bahwa tidak mudah untuk

membentuk

membentuk nilai nilai - - nilaidasar profesi nilaidasar profesi PNS, PNS, terutama terutama proses internalisasi proses internalisasi pada pada diridiri

masing - masing peserta. Berdasakan pertimbangan akan hal tersebut maka dilakukan masing - masing peserta. Berdasakan pertimbangan akan hal tersebut maka dilakukan

inovasi dalam penyelenggaraan Diklat Prajabatan yang memungkinkan peserta untuk inovasi dalam penyelenggaraan Diklat Prajabatan yang memungkinkan peserta untuk

mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara mengalami mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara mengalami

(8)

sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas/tempat magang, sehingga sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas/tempat magang, sehingga

 peserta merasakan

 peserta merasakan manfaatnya manfaatnya secara secara langsung. langsung. Dengan Dengan demikian demikian nilai - nilai nilai - nilai dasardasar

 profesi

 profesi PNS tersebut PNS tersebut terpatri terpatri kuat kuat dalam dalam dirinya. dirinya. Melalui Melalui pembaharuan pembaharuan DiklatDiklat

Prajabatan ini diharapkan dapat menghasilkan PNS yang profesional, yang dewasa ini Prajabatan ini diharapkan dapat menghasilkan PNS yang profesional, yang dewasa ini

sangat dibutuhkan untuk mengelola segala prakondisi dan sumber daya pembangunan sangat dibutuhkan untuk mengelola segala prakondisi dan sumber daya pembangunan

yang ada, sehingga dapat mempercepat peningkatan daya saing bangsa. yang ada, sehingga dapat mempercepat peningkatan daya saing bangsa.

Sistem pembelajaran pada pendidikan dan pelatihan prajabatan pola baru ini, Sistem pembelajaran pada pendidikan dan pelatihan prajabatan pola baru ini,

menuntut setiap peserta diklat prjabatan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar menuntut setiap peserta diklat prjabatan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar

 profesi

 profesi PNS PNS yaitu yaitu Akuntabilitas, Akuntabilitas, Nasionalisme, Nasionalisme, Etika Etika Publik, Publik, Komitmen Komitmen Mutu Mutu dandan

Anti Korupsi

Anti Korupsi yang yang disingkat menjadi ANEKA. disingkat menjadi ANEKA. Terdapat lima Terdapat lima rangkaian kegiatanrangkaian kegiatan

 pembelajaran aktualisasi

 pembelajaran aktualisasi yang harus yang harus dilaksanakan oleh dilaksanakan oleh setiap peserta setiap peserta diklat prjabatandiklat prjabatan

yaitu : 1) merancang aktualisasi nilai dasar PNS, 2) mempersentasikan rancangan yaitu : 1) merancang aktualisasi nilai dasar PNS, 2) mempersentasikan rancangan

aktualisasi, 3) mengaktualisasikan nilai dasar di tempat tugas atau tempat magang, 4) aktualisasi, 3) mengaktualisasikan nilai dasar di tempat tugas atau tempat magang, 4)

melaporkan pelaksanaan aktualisasi nilai dasar, 5) mempresentasikan laporan melaporkan pelaksanaan aktualisasi nilai dasar, 5) mempresentasikan laporan

aktualisasi dan,

aktualisasi dan, 6) menyusun 6) menyusun rencana aksi rencana aksi penyempurnaan penyempurnaan aktualisasi nilai aktualisasi nilai - - nilainilai

dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS). dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Peserta diklat prajabatan CPNS Tahun 2018 ditugaskan untuk merancang Peserta diklat prajabatan CPNS Tahun 2018 ditugaskan untuk merancang

aktualisasi nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen aktualisasi nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen

mutu, dan Anti korupsi yang disingkat menjadi ANEKA, yang akan dilaksanakan di mutu, dan Anti korupsi yang disingkat menjadi ANEKA, yang akan dilaksanakan di

tempat kerja sebagai bentuk penerapan ilmu yang sudah didapatkan selama mengikuti tempat kerja sebagai bentuk penerapan ilmu yang sudah didapatkan selama mengikuti

Pendidikan dan Latihan Dasar CPNS dalam kurun waktu 33 hari belajar/

(9)

B.

B. Tujuan dan ManfaatTujuan dan Manfaat

Penyusunan rancangan aktualisasi nilai dasar Pegawai Negeri Sipil ini Penyusunan rancangan aktualisasi nilai dasar Pegawai Negeri Sipil ini

 bertujuan

 bertujuan sebagai sebagai pedoman pedoman untuk untuk mengaktualisasikan mengaktualisasikan nilai-nilai nilai-nilai Akuntabilitas,Akuntabilitas,

 Nasionalisme,

 Nasionalisme, Etika Etika Publik, Publik, Komitmen Komitmen Mutu, Mutu, dan dan Anti Anti Korupsi Korupsi (ANEKA) (ANEKA) sebagaisebagai

Aparatur Sipil Negara di instansi tempat bekerja. Dan diharapkan dengan adanya Aparatur Sipil Negara di instansi tempat bekerja. Dan diharapkan dengan adanya

kegiatan aktualiasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil ini diharapkan dapat kegiatan aktualiasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil ini diharapkan dapat

terbentuk PNS yang mampu menjadi pelayan Masyarakat yang mempunyai terbentuk PNS yang mampu menjadi pelayan Masyarakat yang mempunyai

 profeionalisme,

 profeionalisme, dengan dengan selalu selalu mengedepankan mengedepankan nilai nilai akuntabilitas akuntabilitas di di dalamdalam

melaksanakan tugasnya, mempunyai semangat nasional dalam melaksanakan melaksanakan tugasnya, mempunyai semangat nasional dalam melaksanakan

tugasnya, menjunjung tinggi nilai etika yang baik alam melayani masyarakat, tugasnya, menjunjung tinggi nilai etika yang baik alam melayani masyarakat,

memiliki komitmen mutu

memiliki komitmen mutu dalam dalam tupoksinuya, serta anti tupoksinuya, serta anti korupsi dalam melaksanakankorupsi dalam melaksanakan

kegiatannya sesuai dengan amanat UU No. 5 Tahun 2014 mengenai Aparatur Sipil kegiatannya sesuai dengan amanat UU No. 5 Tahun 2014 mengenai Aparatur Sipil

 Negara.  Negara.

C.

C. Ruang LingkupRuang Lingkup

Penulisan ini dibatasi pada kegiatan yang mengandung nilai-nilai dasar Penulisan ini dibatasi pada kegiatan yang mengandung nilai-nilai dasar

 profesi

 profesi Pegawai Pegawai Negeri Negeri Sipil Sipil yaitu: yaitu: akuntabilitas, akuntabilitas, nasionalisme, nasionalisme, etika etika publik,publik,

komitmen mutu, dan anti korupsi yang kegiatan rancangan aktualisasi ini dilakukan komitmen mutu, dan anti korupsi yang kegiatan rancangan aktualisasi ini dilakukan

dari hasil studi lapangan pada tanggal 16 Maret 2017 di lingkungan Pengadilan dari hasil studi lapangan pada tanggal 16 Maret 2017 di lingkungan Pengadilan

 Negeri Bandung Kelas 1A Khusus.  Negeri Bandung Kelas 1A Khusus.

(10)

BAB II BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI RANCANGAN AKTUALISASI

A.

A. DeskripsiDeskripsi Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A KhususKhusus 1.

1. ProfilProfil Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A KhususPengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus

Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus terletak di Jl. L.L Martadinata Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus terletak di Jl. L.L Martadinata  No.

 No. 74-80 74-80 Kota Kota Bandung. Bandung. BerdasarkanBerdasarkan PP No.16 Tahun 1987 tentangPP No.16 Tahun 1987 tentang PerubahanPerubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat Ii Bandung Dan Kabupaten, yurisdiksi PN Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat Ii Bandung Dan Kabupaten, yurisdiksi PN Bandung adalah sebagai berikut :

Bandung adalah sebagai berikut : 1.

1. Sebagian wilayah Kecamatan Cimahi Utara, yang terdiri dari sebagianSebagian wilayah Kecamatan Cimahi Utara, yang terdiri dari sebagian Kelurahan Pasirkaliki.

Kelurahan Pasirkaliki. 2.

2. Sebagian wilayah Kecamatan Cimahi Selatan, yang terdiri dari sebagianSebagian wilayah Kecamatan Cimahi Selatan, yang terdiri dari sebagian Kelurahan Cibeureum.

Kelurahan Cibeureum. 3.

3. Sebagian wilayah Kecamatan Marga Asih.Sebagian wilayah Kecamatan Marga Asih. 4.

4. Sebagian wilayah Kecamatan Dayeuhkolot.Sebagian wilayah Kecamatan Dayeuhkolot. 5.

5. Sebagian wilayah Buahbatu.Sebagian wilayah Buahbatu. 6.

6. Sebagian wilayah Cicadas.Sebagian wilayah Cicadas. 7.

7. Sebagian wilayah Kecamatan Ujungberung.Sebagian wilayah Kecamatan Ujungberung. Adapun susunan struktur organisasi pada

Adapun susunan struktur organisasi pada Pengadilan Negeri Bandung KelasPengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus

(11)

Tugas pokok

Tugas pokok Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A KhususPengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus sebagai Pengadilansebagai Pengadilan Tingkat pertama adalah Menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan Tingkat pertama adalah Menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Perkara di Tingkat Pertama sesuai dengan peraturan sengketa Perkara di Tingkat Pertama sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Fungsi

undangan yang berlaku. Fungsi Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A KhususPengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus untukuntuk melaksanakan tugas pokok tersebut, maka Pengadilan Negeri Bale Bandung melaksanakan tugas pokok tersebut, maka Pengadilan Negeri Bale Bandung mempunyai fungsi ant

mempunyai fungsi antara lain ara lain sebagai berikut sebagai berikut ::

a. Fungsi mengadili (judicial power), yakni memeriksa dan mengadili a. Fungsi mengadili (judicial power), yakni memeriksa dan mengadili perkara yang menjadi wewenang Pengadilan Negeri Tingkat Pertama perkara yang menjadi wewenang Pengadilan Negeri Tingkat Pertama di wilayah Hukumnya.

di wilayah Hukumnya.

b. Fungsi Administrasi, yaitu menyelenggarakan administrasi umum, b. Fungsi Administrasi, yaitu menyelenggarakan administrasi umum, Keuangan dan Kepegawaian serta lainnya untuk mendukung Keuangan dan Kepegawaian serta lainnya untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok Teknis Peradilan dan Administrasi pelaksanaan tugas pokok Teknis Peradilan dan Administrasi Peradilan.

Peradilan.

c. Fungsi pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi c. Fungsi pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi

tanggung jawabnya. tanggung jawabnya.

(12)

d.

d. Fungsi Fungsi Pengawasan Pengawasan internal dalam internal dalam pelaksanaan tugas-tugasnya.pelaksanaan tugas-tugasnya. e.

e. Fungsi penyampaian laporan Fungsi penyampaian laporan hasil evaluasi, saran hasil evaluasi, saran dan pertimbangandan pertimbangan dibidang Tugas dan fungsinya kepada Pengadilan Tinggi Denpasar. dibidang Tugas dan fungsinya kepada Pengadilan Tinggi Denpasar. f.

f. Fungsi Fungsi pembinaan, yaitu pembinaan, yaitu memberikan pengarahan, memberikan pengarahan, bimbingan danbimbingan dan petunjuk kepada Pegawai Pengadilan Negeri Tabanan, baik petunjuk kepada Pegawai Pengadilan Negeri Tabanan, baik menyangkut tehnis yustisial, administrasi peradilan menyangkut tehnis yustisial, administrasi peradilan maupunadministrasi umum.

maupunadministrasi umum.

1.

1. Ketua Ketua dan dan Wakil KWakil Ketuaetua a.

a. Ketua mengatur Ketua mengatur pembagian tugas pembagian tugas para Hakim, para Hakim, pembagian berkaspembagian berkas perkara dan surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara yang perkara dan surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara yang diajukan kepada Majelis Hakim untuk diselesaikan;

diajukan kepada Majelis Hakim untuk diselesaikan; b.

b. Mengadakan pengawasan Mengadakan pengawasan dan pelaksanaan dan pelaksanaan tugas dan tugas dan tingkah lakutingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, Pejabat Struktural dan Fungsional, serta Hakim, Panitera, Sekretaris, Pejabat Struktural dan Fungsional, serta perangkat administrasi peradilan di daerah hukumnya;

perangkat administrasi peradilan di daerah hukumnya; c.

c. Menjaga agar Menjaga agar penyelenggaraan peradilan penyelenggaraan peradilan terselenggara dengan terselenggara dengan wajarwajar dan seksama.

dan seksama.

2.

2. Majelis Majelis HakimHakim

Melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman di daerah hukumnya. Melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman di daerah hukumnya.

3. Panitera 3. Panitera

a.

a. Panitera bertugas Panitera bertugas menyelenggarakan administrasi menyelenggarakan administrasi perkara, danperkara, dan mengatur tugas Wakil Panitera, para Panitera Muda, Panitera mengatur tugas Wakil Panitera, para Panitera Muda, Panitera

Pengganti, serta seluruh pelaksana di bagian teknis Pengadilan Negeri Pengganti, serta seluruh pelaksana di bagian teknis Pengadilan Negeri Bale Bandung Kelas 1A;

Bale Bandung Kelas 1A; b.

b. Panitera bertugas Panitera bertugas membantu Hakim membantu Hakim dengan dengan mengikuti dan mengikuti dan mencatatmencatat  jalannya

(13)

c.

c. Panitera membuat Panitera membuat daftar perkara-perkara perdata daftar perkara-perkara perdata dan dan pidana ypidana yangang diterima di Kepaniteraan;

diterima di Kepaniteraan; d.

d. Panitera membuat Panitera membuat salinan salinan putusan putusan menurut kmenurut ketentuan undang-undangetentuan undang-undang yang berlaku;

yang berlaku; e.

e. Panitera bertanggung Panitera bertanggung jawab atas jawab atas pengurusan berkas pengurusan berkas perkara, putusan,perkara, putusan, dokumen, akta, buku daftar, biaya perkara, uang titipan pihak ketiga, dokumen, akta, buku daftar, biaya perkara, uang titipan pihak ketiga, surat-surat berharga, barang bukti dan surat-surat lainnya yang

surat-surat berharga, barang bukti dan surat-surat lainnya yang disimpan di kepaniteraan;

disimpan di kepaniteraan; f.

f. Dalam Dalam perkara perkara perdata, perdata, Panitera Panitera bertugas bertugas melaksanakan melaksanakan putusanputusan Pengadilan.

Pengadilan.

4. Sekretaris 4. Sekretaris

a.

a. Membantu Sekretaris Membantu Sekretaris dalam melaksanakan dalam melaksanakan tugas tugas di bidangdi bidang  Administra

 Administrasi Umum/Kesi Umum/Kesekretarisekretariatan;atan; b.

b. Mengkoordinir tugas-tugas Kepala Mengkoordinir tugas-tugas Kepala Sub Sub Bagian Umum, Bagian Umum, KepegawaianKepegawaian dan Keuangan;

dan Keuangan; c.

c. Sekretaris sebagai Sekretaris sebagai pejabat pejabat pembuat pembuat komitmen/penanggunkomitmen/penanggung g jawabjawab kegiatan bertugas;

kegiatan bertugas; d.

d. Membuat dan Membuat dan menandatangani kontrak/SPK menandatangani kontrak/SPK dan surat-surat lain dan surat-surat lain yangyang berhubungan dengan pengadaan barang/jasa atau membuat perikatan berhubungan dengan pengadaan barang/jasa atau membuat perikatan dengan pihak penyedia barang/jasa yang mengakibatkan pengeluaran dengan pihak penyedia barang/jasa yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja;

anggaran belanja; e.

e. Menyiapkan dokumen Menyiapkan dokumen pendukung yang pendukung yang lengkap dan lengkap dan benar sertabenar serta membuat dan menandatangani Surat Permintaan Pembayaran (SPP) membuat dan menandatangani Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang dikirimkan ke Kuasa Pengguna Anggaran kemudian diteruskan yang dikirimkan ke Kuasa Pengguna Anggaran kemudian diteruskan kepada Sub Bagian Keuangan;

kepada Sub Bagian Keuangan; f.

(14)

g.

g. Sekretaris Sekretaris bertugas bertugas menyelenggarakan administrasi menyelenggarakan administrasi umum, mengaturumum, mengatur tugas Wakil Sekretaris, para Kepala Sub Bagian, serta seluruh

tugas Wakil Sekretaris, para Kepala Sub Bagian, serta seluruh

pelaksana di bagian Kesekretariatan Pengadilan Negeri Bale Bandung; pelaksana di bagian Kesekretariatan Pengadilan Negeri Bale Bandung; h.

h. Sekretaris selaku Sekretaris selaku Kuasa Pengguna Kuasa Pengguna Anggaran bertanggung Anggaran bertanggung jawab atasjawab atas penggunaan anggaran;

penggunaan anggaran; i.

i. Sekretaris Sekretaris selaku selaku Kuasa Kuasa Pengguna Pengguna Barang Barang bertanggung bertanggung jawab jawab atasatas keberadaan dan pemanfaatan barang milik negara (BMN).

keberadaan dan pemanfaatan barang milik negara (BMN).

5.

5. Panitera Panitera Muda Muda PerdataPerdata a.

a. Membantu Hakim Membantu Hakim dengan dengan mengikuti dan mengikuti dan mencatat jalannyamencatat jalannya persidangan;

persidangan; b.

b. Melaksanakan Melaksanakan administrasi perkara, administrasi perkara, mempersiapkan mempersiapkan persidanganpersidangan perkara, menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan urusan perkara, menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan urusan lain yang berhubungan dengan masalah perkara perdata;

lain yang berhubungan dengan masalah perkara perdata; c.

c. Memberi nomor register Memberi nomor register pada setiap pada setiap perkara yang perkara yang diterima diditerima di Kepaniteraan Perdata;

Kepaniteraan Perdata; d.

d. Menyerahkan salinan Menyerahkan salinan putusan kepada putusan kepada para pihak para pihak yang berperkarayang berperkara bila diminta;

bila diminta; e.

e. Menyiapkan berkas Menyiapkan berkas perkara yang perkara yang dimohonkan banding, kasasi dimohonkan banding, kasasi atauatau peninjauan kembali;

peninjauan kembali; f.

f. Menyerahkan berkas Menyerahkan berkas perkara perkara in in aktif aktif kepada kepada Panitera Panitera Muda Muda Hukum.Hukum.

6.

6. Panitera Panitera Muda Muda PidanaPidana a.

a. Membantu Hakim Membantu Hakim dengan dengan mengikuti dan mengikuti dan mencatat jalannyamencatat jalannya persidangan;

(15)

b.

b. Melaksanakan Melaksanakan administrasi administrasi perkara, perkara, mempersiapmempersiapkan kan persidanganpersidangan perkara, menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan urusan perkara, menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan urusan lain yang berhubungan dengan masalah perkara pidana;

lain yang berhubungan dengan masalah perkara pidana; c.

c. Memberi nomor register Memberi nomor register pada setiap pada setiap perkara yang perkara yang diterima diditerima di Kepaniteraan Pidana;

Kepaniteraan Pidana; d.

d. Menyerahkan salinan Menyerahkan salinan putusan kepada putusan kepada Jaksa, Jaksa, Terdakwa atauTerdakwa atau

kuasanya dan Lembaga Pemasyarakatan apabila Terdakwa ditahan; kuasanya dan Lembaga Pemasyarakatan apabila Terdakwa ditahan; e.

e. Menyiapkan berkas Menyiapkan berkas perkara yang perkara yang dimohonkan banding, kasasi dimohonkan banding, kasasi atauatau peninjauan kembali;

peninjauan kembali; f.

f. Menyerahkan berkas Menyerahkan berkas perkara perkara in in aktif kepada aktif kepada Panitera Panitera Muda Muda Hukum.Hukum.

7.

7. Panitera Panitera Muda Muda HukumHukum a.

a. Membantu Hakim Membantu Hakim dengan dengan mengikuti dan mengikuti dan mencatat jalannyamencatat jalannya persidangan;

persidangan; b.

b. Mengumpulkan, mengolah Mengumpulkan, mengolah dan dan mengkaji data, mengkaji data, menyajikan statistikmenyajikan statistik perkara, menyusun laporan perkara, menyimpan arsip berkas perkara perkara, menyusun laporan perkara, menyimpan arsip berkas perkara dan tugas lain yang diberikan berdasarkan peraturan yang berlaku. dan tugas lain yang diberikan berdasarkan peraturan yang berlaku.

8.

8. Panitera Panitera PenggantiPengganti a.

a. Membantu Hakim Membantu Hakim dengan dengan mengikuti dan mengikuti dan mencatat jalannyamencatat jalannya persidangan;

persidangan; b.

b. Membuat Membuat berita berita acara acara persidangan;persidangan; c.

c. Membantu Hakim Membantu Hakim dalam Melaporkan dalam Melaporkan kepada kepada Panitera MudaPanitera Muda bersangkutan berkenaan dengan penundaan hari sidang, perkara bersangkutan berkenaan dengan penundaan hari sidang, perkara yang sudah putus berikut amar putusannya;

yang sudah putus berikut amar putusannya; d.

d. Membuat Membuat penetapan penetapan hari hari sidang;sidang; e.

e. Membuat penetapan Membuat penetapan terdakwa tetap terdakwa tetap ditahan, dikeluarkan dari ditahan, dikeluarkan dari tahanantahanan atau dirubah jenis penahanannya;

atau dirubah jenis penahanannya; f.

(16)

g.

g. Menyerahkan berkas Menyerahkan berkas perkara kepada perkara kepada Panitera Muda Panitera Muda bersangkutanbersangkutan bila telah selesai diminutasikan.

bila telah selesai diminutasikan.

9.

9. Jurusita/JurusJurusita/Jurusita ita PenggantiPengganti a.

a. Melaksanakan semua Melaksanakan semua perintah yang perintah yang diberikan oleh diberikan oleh Ketua Pengadilan,Ketua Pengadilan, Ketua Sidang dan Panitera;

Ketua Sidang dan Panitera; b.

b. Melaksanakan pemanggilan atas Melaksanakan pemanggilan atas perintah Ketua perintah Ketua Pengadilan atau Pengadilan atau atasatas perintah Hakim;

perintah Hakim; c.

c. Menyampaikan Menyampaikan pengumuman-pengumumpengumuman-pengumuman, an, teguran-tegurteguran-teguran, an, protes- protes-protes dan pemberitahuan Putusan Pengadilan menurut cara-cara protes dan pemberitahuan Putusan Pengadilan menurut cara-cara berdasarkan ketentuan Undang-Undang;

berdasarkan ketentuan Undang-Undang; d.

d. Melakukan penyitaan Melakukan penyitaan atas perintah atas perintah Ketua Pengadilan Ketua Pengadilan dan dengandan dengan teliti melihat lokasi batas-batas tanah yang disita beserta surat-surat teliti melihat lokasi batas-batas tanah yang disita beserta surat-surat yang sah apabila menyita tanah;

yang sah apabila menyita tanah; e.

e. Membuat berita Membuat berita acara penyitaan acara penyitaan yang yang salinan resminya salinan resminya diserahkandiserahkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain kepada BPN kepada pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain kepada BPN setempat bila terjadi penyitaan sebidang tanah.

setempat bila terjadi penyitaan sebidang tanah.

10.

10. Sub Bagian Sub Bagian Umum & Umum & KeuanganKeuangan a.

a. Mencatat dan Mencatat dan mendistribusikan surat-surat masuk mendistribusikan surat-surat masuk dan dan surat-suratsurat-surat keluar;

keluar; b.

b. Menyelenggarakan pengadaan Menyelenggarakan pengadaan barang barang persediaan persediaan untuk untuk keperluankeperluan operasional kantor;

operasional kantor; c.

c. Menyimpan dan Menyimpan dan memelihara surat-surat memelihara surat-surat bukti bukti kepemilikan Barangkepemilikan Barang Milik Negara;

Milik Negara; d.

d. Menyelenggarakan administrasi Persediaan Menyelenggarakan administrasi Persediaan dan dan Barang Milik Barang Milik NegaraNegara serta Membuat Laporan Barang Milik Negara Semester dan Tahunan; serta Membuat Laporan Barang Milik Negara Semester dan Tahunan; e.

e. Menyelenggarakan perawatan Menyelenggarakan perawatan pelengkapan kantor pelengkapan kantor dan dan gedung gedung kantorkantor sesuai dengan rencana dan anggaran yang telah ditetapkan;

(17)

f.

f. Mengkoordinir Mengkoordinir dan dan mengawasi mengawasi keamanan keamanan kantor kantor dengan dengan bekerjabekerja sama baik dengan pengamanan internal maupun dengan instansi sama baik dengan pengamanan internal maupun dengan instansi terkait untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan operasional kantor; terkait untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan operasional kantor; g.

g. Mengkoordinir dan Mengkoordinir dan mengawasi kebersihan mengawasi kebersihan halaman dan halaman dan gedunggedung kantor;

kantor; h.

h. Menyelenggarakan Menyelenggarakan administrasi administrasi perpustakaan;perpustakaan; i.

i. Menyusun Menyusun Rencana Rencana Kegiatan Kegiatan dan dan Penarikan DPenarikan Dana ana pada pada tahuntahun berjalan;

berjalan;  j.

 j. Menyusun Menyusun Rencana Rencana Kerja daKerja dan Anggarn Anggaran untuk an untuk tahun antahun anggaranggaran berikutnya;

berikutnya; k.

k. Menerima dan Menerima dan menguji SPP menguji SPP beserta kelengkapannya beserta kelengkapannya untuk kemudianuntuk kemudian menerbitkan SPM;

menerbitkan SPM; l.

l. Melaksanakan Melaksanakan tugas tugas perbendaharaan perbendaharaan yang yang bersumber bersumber dari dari PNBP PNBP dandan  APBN (D

 APBN (DIPA);IPA);

m. Membuat laporan keuangan secara periodik (Bulanan, Triwulanan, m. Membuat laporan keuangan secara periodik (Bulanan, Triwulanan,

Semesteran dan Tahunan); Semesteran dan Tahunan); n.

n. Menata dan Menata dan memelihara dokumen memelihara dokumen penerimaan dan penerimaan dan belanja negara.belanja negara.

11. Sub Bagian Kepegawaian Organisasi Tata Laksana 11. Sub Bagian Kepegawaian Organisasi Tata Laksana

a.

a. Menata Menata dan dan memelihara memelihara file/berkas kepegawaian file/berkas kepegawaian pegawai;pegawai; b.

b. Menyusun dan Menyusun dan membuat Daftar membuat Daftar Urut Kepangkatan, Urut Kepangkatan, Daftar UrutDaftar Urut Senioritas dan Bezetting;

Senioritas dan Bezetting; c.

c. Mengusulkan pengangkatan Mengusulkan pengangkatan Pegawai Pegawai Negeri Negeri Sipil, kenaikan Sipil, kenaikan pangkat,pangkat, pengangkatan dalam jabatan, mutasi, tanda kehormatan dan pension; pengangkatan dalam jabatan, mutasi, tanda kehormatan dan pension; d.

d. Mengusulkan penerbitan Mengusulkan penerbitan askes, karpeg, askes, karpeg, karis/karsu dan karis/karsu dan taspen;taspen; e.

e. Mempersiapkan bahan Mempersiapkan bahan dan mencatat dan mencatat seluruh hasil seluruh hasil untuk rapatuntuk rapat Baperjakat;

Baperjakat; f.

f. Menyiapkan Menyiapkan penyelenggaraan penyelenggaraan penyumpahan penyumpahan PNS PNS dandan penyumpahan/pelantikan jabatan;

(18)

g.

g. Membuat surat Membuat surat keputusan kenaikan keputusan kenaikan gaji berkala gaji berkala dan surat dan surat pernyataanpernyataan masih menduduki jabatan;

masih menduduki jabatan; h.

h. Mengusulkan Mengusulkan formasi formasi CPNS.CPNS.

12. Sub Bagian Perencanaan IT Pelaporan 12. Sub Bagian Perencanaan IT Pelaporan

a.

a. Penelaahan data/informasi Penelaahan data/informasi sebagai sebagai bahan bahan penyusunan penyusunan rencana rencana kerja;kerja; b.

b. Penelaahan data/informasi Penelaahan data/informasi sebagai sebagai bahan bahan perumusan kebijakanperumusan kebijakan umum dan teknis operasional perencanaan satker;

umum dan teknis operasional perencanaan satker; c.

c. Pengumpulan dan Pengumpulan dan penelaahan penelaahan data/informasdata/informasi i untuk untuk penyiapan penyiapan bahanbahan penyusunan perencanaan satker;

penyusunan perencanaan satker; d.

d. Pengumpulan dan Pengumpulan dan penelaahan data/informasi penelaahan data/informasi untuk penyiapan untuk penyiapan bahanbahan perumusan kebijakan umum dan teknis bidang komunikasi dan

perumusan kebijakan umum dan teknis bidang komunikasi dan informatika;

informatika; e.

e. Penyiapan data Penyiapan data sebagai bahan sebagai bahan monitoring dan evaluasi monitoring dan evaluasi pelaksanaanpelaksanaan rencana kerja satker;

rencana kerja satker; f.

f. Penyiapan Penyiapan data/informasi data/informasi sebagai sebagai bahan bahan penyusunan penyusunan pelaporanpelaporan pelaksanaan rencana kerja satker;

pelaksanaan rencana kerja satker; g.

g. Penyiapan Penyiapan rumusan rumusan kebijakan kebijakan teknologi teknologi informasiinformasi h.

h. Pengendalian, evaluasi dan Pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pelaporan pelaksanaan tugas sub tugas sub bagianbagian perencanaan, teknologi informasi, dan perencanaan.

perencanaan, teknologi informasi, dan perencanaan. 2.

2. Visi, Misi, dan NilaiVisi, Misi, dan Nilai –  –  Nilai Nilai Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A KhususKhusus

Visi merupakan cara pandang jauh kedepan untuk mewujudkan tercapainya Visi merupakan cara pandang jauh kedepan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus. Visi tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus. Visi Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus mengacu pada Visi Mahkamah Agung Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut :

RI adalah sebagai berikut : “TERWUJUDNYA “TERWUJUDNYA BADAN BADAN PERADILANPERADILAN IN

INDONESIA YANG AGUNG”DONESIA YANG AGUNG” dengan menuangkan dalam visi Pengadilan Negeri dengan menuangkan dalam visi Pengadilan Negeri Kls. 1A Khusus Bandung sebagai berikut:

Kls. 1A Khusus Bandung sebagai berikut: “MEWUJUDKAN PENGADILAN“MEWUJUDKAN PENGADILAN NEGERI KLS. 1A KHUSUS BANDUNG SEBAGAI LEMBAGA PERADILAN NEGERI KLS. 1A KHUSUS BANDUNG SEBAGAI LEMBAGA PERADILAN

(19)

YANG MANDIRI DALAM PENEGAKAN HUKUM UNTUK MEWUJUDKAN YANG MANDIRI DALAM PENEGAKAN HUKUM UNTUK MEWUJUDKAN BADAN PERADILAN IN

BADAN PERADILAN INDONESIA YANG AGUNG”DONESIA YANG AGUNG”

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik. Misi ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik. Misi Pengadilan Negeri Klas 1A Khusus Bandung, adalah sebagai berikut :

Pengadilan Negeri Klas 1A Khusus Bandung, adalah sebagai berikut : 1.

1. Menjaga kemandirian badan peradilan.Menjaga kemandirian badan peradilan. 2.

2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan.Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan. 3.

3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan.Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan. 4.

4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan.Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan.

Berdasarkan visi dan misi di atas, dikembangkanlah nilai-nilai utama badan Berdasarkan visi dan misi di atas, dikembangkanlah nilai-nilai utama badan  peradilan.

 peradilan. Nilai-nilai Nilai-nilai inilah inilah yang yang akan akan menjadi menjadi dasar dasar perilaku perilaku seluruh seluruh warga warga badanbadan  peradilan

 peradilan dalam dalam upaya upaya mencapai mencapai visinya. visinya. Pelaksanaan Pelaksanaan dari dari nilai-nilai nilai-nilai ini ini padapada akhirnya akan membentuk budaya badan peradilan. Nilai-nilai yang dimaksud, akhirnya akan membentuk budaya badan peradilan. Nilai-nilai yang dimaksud, adalah:

adalah: 1)

1) Kemandirian Kekuasaan Kehakiman (Pasal 24 Kemandirian Kekuasaan Kehakiman (Pasal 24 ayat (1) UUD 1945)ayat (1) UUD 1945) a.

a. Kemandirian Institusional: Badan Peradilan adalah lembaga mandiri danKemandirian Institusional: Badan Peradilan adalah lembaga mandiri dan harus bebas dari intervensi oleh pihak lain di luar kekuasaan kehakiman harus bebas dari intervensi oleh pihak lain di luar kekuasaan kehakiman (Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan (Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman).

Kehakiman).  b.

 b. Kemandirian Fungsional: Setiap hakim wajib menjaga kemandirianKemandirian Fungsional: Setiap hakim wajib menjaga kemandirian dalam menjalankan tugas dan fungsinya (Pasal 3 ayat (2) dalam menjalankan tugas dan fungsinya (Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman). Artinya, Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman). Artinya, seorang Hakim dalam memutus perkara harus didasarkan pada fakta dan seorang Hakim dalam memutus perkara harus didasarkan pada fakta dan dasar hukum yang diketahuinya, serta bebas dari pengaruh, tekanan, atau dasar hukum yang diketahuinya, serta bebas dari pengaruh, tekanan, atau ancaman, baik langsung ataupun tak langsung, dari manapun dan dengan ancaman, baik langsung ataupun tak langsung, dari manapun dan dengan alasan apapun juga.

alasan apapun juga. 2)

2) Integritas dan Kejujuran (Pasal 24A ayat (2) UUD 1945; Pasal 5 ayat (2)Integritas dan Kejujuran (Pasal 24A ayat (2) UUD 1945; Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman) Perilaku Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman) Perilaku hakim harus dapat menjadi teladan bagi masyarakatnya. Perilaku hakim yang hakim harus dapat menjadi teladan bagi masyarakatnya. Perilaku hakim yang

(20)

 jujur

 jujur dan dan adil adil dalam dalam menjalankan menjalankan tugasnya, akan tugasnya, akan menumbuhkan menumbuhkan kepercayaankepercayaan masyarakat akan kredibilitas putusan yang kemudian dibuatnya. Integritas dan masyarakat akan kredibilitas putusan yang kemudian dibuatnya. Integritas dan kejujuran harus menjiwai pelaksanaan tugas aparatur peradilan.

kejujuran harus menjiwai pelaksanaan tugas aparatur peradilan. 3)

3) Akuntabilitas (Pasal 52 dan Pasal 53 Undang-Undang No. 48 Tahun 2009Akuntabilitas (Pasal 52 dan Pasal 53 Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman) Hakim harus mampu melaksanakan tugasnya tentang Kekuasaan Kehakiman) Hakim harus mampu melaksanakan tugasnya menjalankan kekuasaan kehakiman dengan profesional dan penuh tanggung menjalankan kekuasaan kehakiman dengan profesional dan penuh tanggung  jawab.

 jawab. Hal Hal ini ini antara antara lain lain diwujudkan diwujudkan dengan dengan memperlakukan memperlakukan pihak-pihakpihak-pihak yang berperkara secara profesional, membuat putusan yang didasari dengan yang berperkara secara profesional, membuat putusan yang didasari dengan dasar alasan yang memadai, serta usaha untuk selalu mengikuti perkembangan dasar alasan yang memadai, serta usaha untuk selalu mengikuti perkembangan masalah-masalah hukum aktual. Begitu pula halnya dengan aparatur masalah-masalah hukum aktual. Begitu pula halnya dengan aparatur  peradilan,

 peradilan, tugas-tugas tugas-tugas yang yang diemban diemban juga juga harus harus dilaksanakan dilaksanakan dengan dengan penuhpenuh tanggung jawab dan profesional.

tanggung jawab dan profesional. 4)

4) Responsibilitas (Pasal 4 ayat (2) dan Pasal 5 UndangUndang No. 48 TahunResponsibilitas (Pasal 4 ayat (2) dan Pasal 5 UndangUndang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman) Badan Peradilan harus tanggap atas 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman) Badan Peradilan harus tanggap atas kebutuhan pencari keadilan, serta berusaha mengatasi segala hambatan dan kebutuhan pencari keadilan, serta berusaha mengatasi segala hambatan dan rintangan untuk dapat mencapai peradilan yang sederhana, cepat, dan biaya 20 rintangan untuk dapat mencapai peradilan yang sederhana, cepat, dan biaya 20 ringan. Selain itu, hakim juga harus menggali, mengikuti, dan memahami ringan. Selain itu, hakim juga harus menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat.

nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat. 5)

5) Keterbukaan (Pasal 28D ayat (1) UUD 1945; Pasal 13 dan Pasal 52 Undang-Keterbukaan (Pasal 28D ayat (1) UUD 1945; Pasal 13 dan Pasal 52 Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman) Salah satu upaya Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman) Salah satu upaya  badan

 badan peradilan peradilan untuk untuk menjamin menjamin adanya adanya perlakuan perlakuan sama sama di di hadapan hadapan hukum,hukum,  perlindungan

 perlindungan hukum, hukum, serta serta kepastian kepastian hukum hukum yang yang adil, adil, adalah adalah dengandengan memberikan akses kepada masyarakat untuk memperoleh informasi. memberikan akses kepada masyarakat untuk memperoleh informasi. Informasi yang berkaitan dengan penanganan suatu perkara dan kejelasan Informasi yang berkaitan dengan penanganan suatu perkara dan kejelasan mengenai hukum yang berlaku dan penerapannya di Indonesia.

mengenai hukum yang berlaku dan penerapannya di Indonesia. 6)

6) Ketidakberpihakan (Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009Ketidakberpihakan (Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman) Ketidakberpihakan merupakan syarat utama tentang Kekuasaan Kehakiman) Ketidakberpihakan merupakan syarat utama terselenggaranya proses peradilan yang jujur dan adil, serta dihasilkannya terselenggaranya proses peradilan yang jujur dan adil, serta dihasilkannya suatu putusan yang mempertimbangkan pendapat/kepentingan para pihak suatu putusan yang mempertimbangkan pendapat/kepentingan para pihak

(21)

terkait. Untuk itu, aparatur peradilan harus tidak berpihak dalam terkait. Untuk itu, aparatur peradilan harus tidak berpihak dalam memperlakukan pihak-pihak yang berperkara.

memperlakukan pihak-pihak yang berperkara. 7)

7) Perlakuan yang sama di hadapan hukum (Pasal 28D ayat (1) UUD 1945; PasalPerlakuan yang sama di hadapan hukum (Pasal 28D ayat (1) UUD 1945; Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 52 UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan 4 ayat (1) dan Pasal 52 UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman) Setiap warga negara, khususnya pencari keadilan, berhak Kehakiman) Setiap warga negara, khususnya pencari keadilan, berhak mendapat perlakuan yang sama dari Badan Peradilan untuk mendapatkan mendapat perlakuan yang sama dari Badan Peradilan untuk mendapatkan  pengakuan,

 pengakuan, jaminan, jaminan, perlindungan, perlindungan, dan dan kepastian kepastian hukum hukum yang yang adil adil sertaserta  perlakuan yang sama di hadapan hukum.

 perlakuan yang sama di hadapan hukum.

B.

B. Deskripsi Isu/Situasi ProblematikDeskripsi Isu/Situasi Problematik di Pengadilan …...………....di Pengadilan …...……….... 6565 C.

C. Analisis Isu ………..Analisis Isu ……….. D.

D. Argumentasi Terhadap Core Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih ……….……..Issue Terpilih ……….…….. 8888 E.

E.  Nilai- Nilai-nilai Dasar Profesi PNS ……..…...nilai Dasar Profesi PNS ……..…... 8282 F.

F. Matrix RancanganMatrix Rancangan ………...………... 8282 G.

G. Jadwal Jadwal Kegiatan Kegiatan ………...………... 8282 H.

(22)

BAB II BAB II RANCANGAN AKTUALISASI RANCANGAN AKTUALISASI A. Deskripsi Organisasi A. Deskripsi Organisasi 1.

1. Profil Profil Pengadilan Pengadilan Negeri Negeri Bale Bale BandungBandung

B.

B. Deskripsi Isu/Situasi Problematik di Deskripsi Isu/Situasi Problematik di Pengadilan Negeri Bale BandunPengadilan Negeri Bale Bandungg

1.

1. Peningkatan Peningkatan kenyamanan kenyamanan pelayanan pelayanan Pendaftaran Pendaftaran PerkaraPerkara 2.

2. Peningkatan Peningkatan layanan layanan pengaduanpengaduan 3.

3. Peningkatan Peningkatan layanan layanan meja meja informasiinformasi 4.

4. Peningkatan Peningkatan Petunjuk Petunjuk evakuasievakuasi 5.

5. Peningkatan Peningkatan Pemanfaatan Pemanfaatan Teknologi Teknologi InformasiInformasi 6.

6. Peningkatan Peningkatan Penataan Penataan tempat tempat parkirparkir 7.

7. Peningkatan Peningkatan lengkapnya lengkapnya papan-papan papan-papan informasi informasi di di KantorKantor Pengadilan.

Pengadilan.

C. Analisis Isu C. Analisis Isu

Setelah dideskripsikan pada bagian sebelumnya, diperlukan analisis Setelah dideskripsikan pada bagian sebelumnya, diperlukan analisis lanjutan dari isu-isu yang berjumlah 7 (tujuh) isu tersebut.Analisis isu lanjutan dari isu-isu yang berjumlah 7 (tujuh) isu tersebut.Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas isu.Analisis ini dilakukan dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas isu.Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas isu tertinggi.Disamping itu tidak semua isu bisa untuk mendapatkan kualitas isu tertinggi.Disamping itu tidak semua isu bisa dikategorikan menjadi isu actual, oleh karena itu perlu dilakukan analisis dikategorikan menjadi isu actual, oleh karena itu perlu dilakukan analisis

(23)

kriteria isu. Alat analisis kriteria isu dengan menggunakan alat analisis AKPK kriteria isu. Alat analisis kriteria isu dengan menggunakan alat analisis AKPK (( Aktual, Kekhalayakan,  Aktual, Kekhalayakan, Problematika, Problematika, KelayakanKelayakan), sedangkan menentukan), sedangkan menentukan kualitas isu dengan menggunakan alat analisis USG (

kualitas isu dengan menggunakan alat analisis USG (Urgency, Seriousness,Urgency, Seriousness, Growth

Growth).).

 AKPK (kr

 AKPK (kriteria isu)iteria isu) 1.

1. Aktual: Benar-benar Aktual: Benar-benar terjadi, sedang terjadi, sedang hangat dibicarakan hangat dibicarakan di di masyarakat.masyarakat. 2.

2. Kekhalayakan: Isu Kekhalayakan: Isu menyangkut hajat menyangkut hajat hidup orang hidup orang banyakbanyak 3.

3. Problematik: Isu memiliki Problematik: Isu memiliki dimensi masyalah yang dimensi masyalah yang kompleks sehinggakompleks sehingga perlu dicarikan solusinya sesegera mungkin.

perlu dicarikan solusinya sesegera mungkin. 4.

4. Kelayakan: masuk akal, Kelayakan: masuk akal, realisitis, relevan untuk dimunculkan realisitis, relevan untuk dimunculkan inisiatifinisiatif pemecahan masalahnya.

pemecahan masalahnya.

Bobot Keterangan Bobot Keterangan

5

5 Sangat Sangat kuat kuat pengaruhnyapengaruhnya 4

4 Kuat Kuat pengaruhnyapengaruhnya 3

3 Sedang Sedang pengaruhnyapengaruhnya 2

2 Kurang Kurang pengaruhnyapengaruhnya 1

1 Sangat Sangat kurang kurang pengaruhnyapengaruhnya

Tabel 1. Bobot Penetapan Kriteria Kualitas ISU AKPK dan USG Tabel 1. Bobot Penetapan Kriteria Kualitas ISU AKPK dan USG

 Analisis K

 Analisis Kriteria Isriteria Isu Dengu Dengan Alat Aaan Alat Aanalisis AKnalisis AKPKPK

No No ISU ISU AA (1-5) (1-5) K K (1-5) (1-5) P P (1-5) (1-5) K K (1-5) (1-5) Jml Perin Jml Perin gkat gkat 1.

1. Peningkatan Peningkatan kenyamanankenyamanan pelayanan Pendaftaran pelayanan Pendaftaran Perkara Perkara 4 4 4 4 4 4 4 4 16 16 22 2.

2. Peningkatan Peningkatan layananlayanan pengaduan

pengaduan

3 3

3 3 4 4 3 3 13 13 55

3.

3. Peningkatan Peningkatan layanan layanan mejameja informasi

informasi

5 3

5 3 4 4 3 3 15 15 33

4.

4. Peningkatan Peningkatan PetunjukPetunjuk evakuasi

evakuasi

4 3

4 3 3 3 2 2 12 12 66

5.

5. Peningkatan Peningkatan PemanfaatanPemanfaatan Teknologi Informasi

Teknologi Informasi

4 2

(24)

6.

6. Peningkatan Peningkatan PenataanPenataan tempat parkir

tempat parkir

4 4

4 4 2 2 4 4 14 14 44 7.

7. Peningkatan Peningkatan lengkapnyalengkapnya papan-papan informasi di papan-papan informasi di Kantor Pengadilan. Kantor Pengadilan. 4 4 4 4 4 4 5 5 17 17 11

Tabel 2. Tabel Analisis Isu Menggunakan AKPK Tabel 2. Tabel Analisis Isu Menggunakan AKPK

Dari Analisis Kriteria Isu dengan alat analisis AKPK tersebut diatas Dari Analisis Kriteria Isu dengan alat analisis AKPK tersebut diatas lalu diambil tiga nilai tertinggi yaitu:

lalu diambil tiga nilai tertinggi yaitu: 1.

1. Peningkatan lengkapnya Peningkatan lengkapnya papan-papan informasi papan-papan informasi di di Kantor Kantor PengadilanPengadilan 2.

2. Peningkatan kPeningkatan kenyamanan enyamanan pelayanan pelayanan Pendaftaran Pendaftaran PerkaraPerkara 3.

3. Peningkatan Peningkatan layanan layanan meja meja informasiinformasi

Dari ketiga kriteria isu yang mendapat ranking tiga besar tersebut Dari ketiga kriteria isu yang mendapat ranking tiga besar tersebut kemudian dilakukan analisis lanjutan yaitu analisis kualitas isu dengan alat kemudian dilakukan analisis lanjutan yaitu analisis kualitas isu dengan alat analisis USG.

analisis USG.

USG (kualitas isu)yaitu : USG (kualitas isu)yaitu :

1.

1. Urgency Urgency   : seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan  : seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti

ditindaklanjuti 2.

2. SeriousnessSeriousness: seberapas serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan: seberapas serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan

akibat yang ditimbulkan 3.

3. GrowthGrowth: seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika: seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya.

tidak ditangani sebagaimana mestinya.

Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai dengan Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai dengan rentang nilai 1 sampai dengan 5, semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa isu rentang nilai 1 sampai dengan 5, semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa isu tersebut sangat urgen dan sangat serius untuk segera ditangani.

tersebut sangat urgen dan sangat serius untuk segera ditangani.  Analisis k

 Analisis kualitas isu ualitas isu dengan dengan menggunmenggunakan alaakan alat analisis t analisis USGUSG

No Penilaian

No Penilaian

Masalah Masalah

Kriteria

Kriteria Jml Jml PerinPerin gkat gkat

U S G

(25)

(1-5) (1-5) (1-5) (1-5) (1-5) (1-5)

1.

1. Peningkatan Peningkatan lengkapnyalengkapnya papan-papan informasi di papan-papan informasi di Kantor Pengadilan Kantor Pengadilan 5 4 5 14 1 5 4 5 14 1 2.

2. Peningkatan Peningkatan kenyamanankenyamanan pelayanan Pendaftaran pelayanan Pendaftaran Perkara Perkara 4 3 4 11 2 4 3 4 11 2 3.

3. Peningkatan Peningkatan layanan layanan mejameja informasi

informasi

3 3 4 10 3

3 3 4 10 3

Tabel 3. Tabel Analisis Isu Menggunakan USG Tabel 3. Tabel Analisis Isu Menggunakan USG

Berdasarkan penentuan kualitas Isu dengan alat analisis USG maka Berdasarkan penentuan kualitas Isu dengan alat analisis USG maka tergambar ranking tertinggu yang merupakan isu final yang perlu dicarikan tergambar ranking tertinggu yang merupakan isu final yang perlu dicarikan pemecahan masalahnya yaitu:

pemecahan masalahnya yaitu: Peningkatan lengkapnya papan-papanPeningkatan lengkapnya papan-papan informasi di Kantor Pengadilan.

informasi di Kantor Pengadilan.

D.

D. Argumentasi Terhadap Core Argumentasi Terhadap Core Issue TerpilihIssue Terpilih

Setelah ditemukan core issue terpilih, yaitu Tidak adanya papan Setelah ditemukan core issue terpilih, yaitu Tidak adanya papan informasi untuk perkara Gugatan Sederhana dan alur perkara Gugatan informasi untuk perkara Gugatan Sederhana dan alur perkara Gugatan Sederhana, karena hal tersebut termasuk sosialisasi untuk terwujudnya asas Sederhana, karena hal tersebut termasuk sosialisasi untuk terwujudnya asas peradilan cepat, sederhana dan berbiaya murah, selanjutnya dicarikan peradilan cepat, sederhana dan berbiaya murah, selanjutnya dicarikan kegiatan pemecahan masalahnya yang dapat di lakukan dengan kegiatan pemecahan masalahnya yang dapat di lakukan dengan tahapan-tahapan kegiatan, dan berkonstribusi bagi misi organisasi dan memberikan tahapan kegiatan, dan berkonstribusi bagi misi organisasi dan memberikan penguatan pada nilai-nilai organisasi, yang dituangkan dalam matrix penguatan pada nilai-nilai organisasi, yang dituangkan dalam matrix rancangan aktualisasi.

rancangan aktualisasi.

Pada bab argumentasi terhadap core issu terpilih diberikan analisis Pada bab argumentasi terhadap core issu terpilih diberikan analisis deskriptif yang menguatkan keberadaann core issue terpilih. Dengan kata deskriptif yang menguatkan keberadaann core issue terpilih. Dengan kata lain, argumentasi mengapa core issue terpilih tersebut memang layak untuk lain, argumentasi mengapa core issue terpilih tersebut memang layak untuk diangkat.

(26)

E.

E. Nilai-nilai Nilai-nilai Dasar Profesi Dasar Profesi PNSPNS

Berdasarkan Modul

Berdasarkan Modul

 –

 –

  Modul E-Learning Badan Litbang Diklat  Modul E-Learning Badan Litbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung RI Tahun 2018 PNS yang profesional adalah PNS Kumdil Mahkamah Agung RI Tahun 2018 PNS yang profesional adalah PNS yang karakternya dibentuk oleh nilai

yang karakternya dibentuk oleh nilai

 –

 –

  nilai dasar prosefesi PNS sehingga  nilai dasar prosefesi PNS sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat. Nilai

pelayan masyarakat. Nilai

 –

 –

  nilai dasar yang dimaksud adalah Akuntabilitas  nilai dasar yang dimaksud adalah Akuntabilitas PNS, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. PNS, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Selanjutnya kelima nilai dasar tersebut diakronimkan menjadi ANEKA.

Selanjutnya kelima nilai dasar tersebut diakronimkan menjadi ANEKA.

a. Akuntabilitas a. Akuntabilitas

 Akuntabil

 Akuntabilitas merujuk itas merujuk pada kewpada kewajiban setiajiban setiap individap individu, kelompok u, kelompok atauatau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah:

tersebut antara lain adalah:

1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik 1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;

kelompok, dan pribadi; 2.

2. Memiliki pemahaman dan kesadaran Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan untuk menghindari dan mencegahmencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;

keterlibatan PNS dalam politik praktis; 3.

3. Memperlakukan Memperlakukan warga newarga negara segara secara samcara sama dan a dan adil adil dalamdalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;

penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;

4. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan 4. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan

sebagai penyelenggara pemerintahan. sebagai penyelenggara pemerintahan.

 Akuntabil

 Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaituitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokratis); untuk mencegah untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokratis); untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional ); dan untuk korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional ); dan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).

(27)

Akuntabilita

Akuntabilitas s terdiri terdiri dari dari beberapa beberapa aspek. aspek. Menurut Menurut LAN LAN RI RI (2015:8),(2015:8), aspek-aspek tersebut terdiri dari:

aspek-aspek tersebut terdiri dari: 1.

1. Akuntabilitas Akuntabilitas adalah adalah sebuah sebuah hubunganhubungan 2.

2. Akuntabilitas Akuntabilitas berorientasi berorientasi pada pada hasilhasil 3.

3. Akuntabilitas Akuntabilitas membutuhkan membutuhkan adanya adanya laporanlaporan 4.

4. Akuntabilitas Akuntabilitas memerlukan memerlukan konsekuensikonsekuensi 5.

5. Akuntabilitas Akuntabilitas memperbaiki memperbaiki kinerjakinerja  Akuntabil

 Akuntabilitas itas publik publik terdiri terdiri dari dari dua dua macam, macam, yaitu: yaitu: akuntabakuntabilitasilitas vertikal (pertanggungjawaban kepada otoritas yang lebih tinggi) dan vertikal (pertanggungjawaban kepada otoritas yang lebih tinggi) dan akuntabilitas horisontal (pertanggungjawaban pada masyarakat luas). Untuk akuntabilitas horisontal (pertanggungjawaban pada masyarakat luas). Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung dimensi akuntabilitas kejujuran mekanisme akuntabilitas harus mengandung dimensi akuntabilitas kejujuran dan hukum, akuntabilitas proses, akuntabilitas program, dan akuntabilitas dan hukum, akuntabilitas proses, akuntabilitas program, dan akuntabilitas kebijakan. (LAN RI, 2015:7).

kebijakan. (LAN RI, 2015:7).

Berdasarkan aspek-aspek tersebut seorang PNS harus memiliki Berdasarkan aspek-aspek tersebut seorang PNS harus memiliki sikap tanggung jawab dalam menjalankan setiap tugasnya. Bofens (dalam sikap tanggung jawab dalam menjalankan setiap tugasnya. Bofens (dalam LAN RI, 2015:10) menyatakan bahwa akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi LAN RI, 2015:10) menyatakan bahwa akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama yaitu:

utama yaitu: 1.

1. Untuk Untuk menyediakan kontrol menyediakan kontrol demokratis demokratis (peran (peran demokratisdemokratis);); 2.

2. Untuk mencegaUntuk mencegah korupsi h korupsi dan penyalahgunaan dan penyalahgunaan kekuasaan (perankekuasaan (peran konstitusional);

konstitusional); 3.

3. Untuk Untuk meningkatkan efisiensi meningkatkan efisiensi dan dan efektivitas (peran efektivitas (peran belajar).belajar).

Selain itu, menurut LAN RI (2015:11) akuntabilitas memiliki tingkatan Selain itu, menurut LAN RI (2015:11) akuntabilitas memiliki tingkatan hierarkis. Tingkatan akuntabilitas terdiri dari 5 tingkatan sebagai berikut:

hierarkis. Tingkatan akuntabilitas terdiri dari 5 tingkatan sebagai berikut: 1.

1. Akuntabilitas Akuntabilitas personalpersonal 2.

2. Akuntabilitas Akuntabilitas individuindividu 3.

3. Akuntabilitas Akuntabilitas kelompokkelompok 4.

4. Akuntabilitas Akuntabilitas organisasiorganisasi 5.

(28)

Akuntabilita

Akuntabilitas s memiliki memiliki empat empat dimensi dimensi agar agar memenuhi memenuhi terwujudnyaterwujudnya sektor publik yang akuntabel, diantaranya sebagai berikut:

sektor publik yang akuntabel, diantaranya sebagai berikut: 1.

1. Akuntabilitas kejujuran Akuntabilitas kejujuran dan dan hukum hukum ((accountability for probity and legality accountability for probity and legality );); 2.

2. Akuntabilitas Akuntabilitas proses proses (( process accountability  process accountability );); 3.

3. Akuntabilitas Akuntabilitas program program (( program accountability  program accountability );); 4.

4. Akuntabilitas Akuntabilitas kebijakan kebijakan (( policy accountability  policy accountability ).).

Menurut Widita (2015) dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, Menurut Widita (2015) dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus ada beberapa indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu :

diperhatikan, yaitu : 1)

1) Kepemimpinan : Lingkungan yang Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas akuntabel tercipta dari atas ke bawahke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya.

lingkungannya. 2)

2) Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yangkebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.

dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi. 3)

3) Integritas Integritas : adalah adalah : adalah adalah konsistensi dan konsistensi dan keteguhan yang takketeguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan. tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan. 4)

4) Tanggung Jawab : adalah kesadaran manusia akan Tanggung Jawab : adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atautingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung  jawab

 jawab juga juga berarti berarti berbuat berbuat sebagai sebagai perwujperwujudan udan kesadarkesadaran an akanakan kewajiban.

kewajiban.

5) Keadilan : adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai 5) Keadilan : adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai

sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. 6)

6) Kepercayaan Kepercayaan : : Rasa keaRasa keadilan dilan akan akan membawa membawa pada pada sebuahsebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.

kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas. 7)

7) Keseimbangan : Untuk Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja,kerja, maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.

Gambar

Tabel 1. Bobot Penetapan Kriteria Kualitas ISU AKPK dan USGTabel 1. Bobot Penetapan Kriteria Kualitas ISU AKPK dan USG
Tabel 2. Tabel Analisis Isu Menggunakan AKPKTabel 2. Tabel Analisis Isu Menggunakan AKPK
Tabel 3. Tabel Analisis Isu Menggunakan USGTabel 3. Tabel Analisis Isu Menggunakan USG

Referensi

Dokumen terkait

Pertimbangan-pertimbangan yang digunakan Hakim dalam putusan pada perkara yang diadilinya, yang dalam pemeriksaannya dilakukan dengan objektif dapat dijadikan sebagai alat

5 Selari dengan fokus NAP 2014, gentian semula jadi mampu menghasilkan komponen yang lebih ringan dan selamat, terutamanya kepada pengguna apabila mencampurkan

Terdapat tiga pilihan dalam tools ini yaitu point-circle (jika diberikan suatu lingkaran kemudian akan digambar dua garis singgung pada lingkaran tersebut yang melalui

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ MOTIVASI SARJANA EKONOMI SYARIAH BEKERJA PADA BANK KONVENSIONAL DI PALANGKA RAYA (Studi Pada Bank Mandiri

Seperti halnya transnational advocacy networks (TANs) 2 , diaspora dengan jejaring etnik transnationalnya tidak hanya sekedar berstatus sebagai ‘imigran di negeri

Peningkatan Prestasi Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Make a Macth pada siswa kelas IV SDN Harjowinangun 01, Tersono Batang.. Kreatif

Universitas Negeri

angka pengrajin di mana jumlah pembuatan hanya bagian sedikit dari total jumlah negosiasi pasar, adapun dengan kata lain dalam personal tidak dapat mempengaruhi