• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL DAERAH KABUPATEN TANA TIDUNG 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROFIL DAERAH KABUPATEN TANA TIDUNG 2019"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

PROFIL DAERAH KABUPATEN TANA TIDUNG 2019

Semua isi materi buku ini boleh disalin dengan menyebut sumbernya Ukuran Buku

18,2 cm x 25,7 cm Jumlah Halaman viii + 105 halaman Naskah

Bappeda & Litbang Kabupaten Tana Tidung

Badan Pusat Statistik Kabupaten Tana Tidung Gambar Kulit

Bappeda & Litbang Kabupaten Tana Tidung

Badan Pusat Statistik Kabupaten Tana Tidung Diterbitkan

(4)
(5)

BUPATI TANA TIDUNG

Kata Sambutan

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Salam Sejahtera untuk kita semua,

Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat dan Karunia-Nya, publikasi Profil Daerah Kabupaten Tana Tidung Tahun 2019 ini dapat selesai disusun. Buku Profil Daerah ini menyajikan data dan informasi mengenai potensi daerah dan kekayaan Kabupaten Tana Tidung.

Untuk menunjang terwujudnya perkembangan ekonomi yang kuat, Kabupaten Tana Tidung terus berusaha memperbaiki fasilitas, infrastruktur serta SDM agar pembangunan dapat terlaksana dengan baik di segala aspek.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah turut membantu dalam rangka penyusunan Profil Daerah ini disampaikan terima kasih semoga Tuhan yang Maha Kuasa senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tideng Pale, September 2020 Bupati Tana Tidung

(6)

Daftar Isi

Halaman

1. Pendahuluan ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Maksud dan Tujuan ... 2

1.3.Ruang Lingkup ... 3

1.4.Landasan Hukum ... 4

1.5.Hasil yang Diharapkan... 5

2. Geografi ... 6 2.1.Posisi Geografis ... 6 2.2.Luas Wilayah ... 9 2.3.Penggunaan Lahan ... 10 2.4.Topografi ... 12 2.5.Geologi ... 14 2.6.Hidrologi ... 15 2.7.Iklim ... 16 3. Pemerintah Daerah ... 18

3.1.Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah ... 18

3.2.Lambang Daerah ... 29 4. Sosial Budaya ... 39 4.1.Kependudukan ... 39 4.2.Ketenagakerjaan ... 46 4.3.Pendidikan ... 50 4.4.Kesehatan ... 57 4.5.Agama ... 59

(7)

Halaman

5. Pertanian, Energi Listrik, dan Perdagangan... 62

5.1.Pertanian ... 62

5.2.Energi Listrik ... 81

5.3.Perdagangan ... 82

6. Hotel dan Pariwisata ... 84

6.1.Transportasi ... 84

6.2.Hotel dan Akomodasi ... 86

6.3.Prasarana Jalan ... 87

7. Keuangan ... 89

7.1.Keuangan Daerah ... 89

7.2.Inflasi dan Harga ... 93

8. Kinerja Pembangunan Daerah ... 95

8.1.Pengeluaran Rumah Tangga ... 95

8.2.Tingkat Kemiskinan ... 98

8.3.Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ... 100

(8)

Daftar Tabel

Halaman TABEL 1. LUAS WILAYAH KECAMATAN DAN JUMLAH DESA DI KABUPATEN

TANA TIDUNG ... 9 TABEL 2. PENGGUNAAN LAHAN DI KABUPATEN TANA TIDUNG TAHUN 2019 .. 11 TABEL 3. PULAU – PULAU DI KABUPATEN TANA TIDUNG ... 12 TABEL 4. KELAS KETINGGIAN KABUPATEN TANA TIDUNG ... 13 TABEL 5. KELAS KEMIRINGAN LAHAN (RATA-RATA) KABUPATEN

TANA TIDUNG ... 14 TABEL 6. SUHU UDARA, KELEMBABAN UDARA, TEKANAN UDARA, KECEPATAN ANGIN, CURAH HUJAN, DAN PENYINARAN MATAHARI TAHUN 2019 ... 17 TABEL 7. BANYAKNYA ANGGOTA DPRD KABUPATEN TANA TIDUNG MENURUT PARTAI DAN JENIS KELAMIN, 2019 ... 33 TABEL 8. JUMLAH APARAT PEGAWAI NEGERI DI KABUPATEN TANA TIDUNG TAHUN 2019 MENURUT GOLONGAN ... 37 TABEL 9. JUMLAH PEGAWAI NEGERI DI KABUPATEN TANA TIDUNG TAHUN 2019 MENURUT PENDIDIKAN ... 38 TABEL 10. PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN TANA TIDUNG

TAHUN 2011 - 2020 ... 40 TABEL 11. JUMLAH DAN PERKEMBANGAN PENDUDUK MENURUT JENIS

KELAMIN TAHUN 2018 - 2020 ... 43 TABEL 12. JUMLAH PENDUDUK BERDASAR KELOMPOK UMUR MENURUT KECAMATAN 2020 ... 44 TABEL 13. PENDUDUK USIA15 TAHUN KE ATAS (PENDUDUK USIA KERJA) MENURUT KELOMPOK UMUR TAHUN 2018 - 2020 ... 46 TABEL 14. PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS MENURUT JENIS

KEGIATAN SELAMA SEMINGGU YANG LALU DAN JENIS KELAMIN DI KABUPATEN TANA TIDUNG, 2019 ... 47

(9)

Halaman TABEL 15. JUMLAH PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS MENURUT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN JENIS KEGIATAN,

2019 ... 49

TABEL 16. JUMLAH SEKOLAH MENURUT KECAMATAN, 2019/2020 ... 51

TABEL 17. JUMLAH MURID MENURUT KECAMATAN, 2019/2020 ... 52

TABEL 18. JUMLAH GURU MENURUT KECAMATAN, 2019/2020 ... 52

TABEL 19. RASIO MURID TERHADAP GURU MENURUT KECAMATAN, 2018/2019 ... 53

TABEL 20. PERSENTASE PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR SEKOLAH, DAN PARTISIPASI SEKOLAH, 2019 ... 54

TABEL 21. ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH (APS) PENDUDUK BERUMUR 7-18 TAHUN MENURUT KELOMPOK UMUR, 2019 ... 55

TABEL 22. ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM) PENDUDUK MENURUT JENJANG PENDIDIKAN, 2019... 56

TABEL 23. TABEL BANYAKNYA FASILITAS KESEHATAN MENURUT KECAMATAN, 2019 ... 58

TABEL 24. BANYAKNYA TENAGA KESEHATAN MENURUT KECAMATAN, 2019 ... 59

TABEL 25. JUMLAH PEMELUK AGAMA MENURUT GOLONGAN AGAMA TAHUN 2017 - 2019 ... 60

TABEL 26. JUMLAH TEMPAT IBADAH DI KABUPATEN TANA TIDUNG TAHUN 2017 - 2019 ... 60

TABEL 27. LUAS PENGGUNAAN LAHAN MENURUT KECAMATAN, 2019 (HEKTAR) ... 62

TABEL 28. PENGGUNAAN LAHAN MENURUT KECAMATAN, 2019 (HEKTAR) ... 65

TABEL 29. PENGGUNAAN LAHAN SAWAH KECAMATAN, 2019 (HEKTAR) ... 66

TABEL 30. LUAS PANEN PADI SAWAH DIRINCI MENURUT BULAN, 2019 (HEKTAR) ... 67

(10)

Halaman TABEL 31. LUAS PANEN PADI LADANG DIRINCI MENURUT BULAN,

2019 (HEKTAR) ... 67 TABEL 32. LUAS PANEN, TANAM, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSI

PADI TOTAL*, 2019 ... 68 TABEL 33. LUAS PANEN DAN LUAS TANAM TANAMAN PALAWIJA, 2019 (HA) .. 68 TABEL 34. LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS, DAN PRODUKSI TANAMAN SAYUR BUAH SEMUSIM, 2019 ... 70 TABEL 35. PRODUKSI TANAMAN SAYUR BUAH SEMUSIM,

2015 – 2019 (KUINTAL) ... 71 TABEL 36. PRODUKSI TANAMAN BUAH – BUAHAN, 2015-2019 (KUINTAL) ... 72 TABEL 37. POPULASI TERNAK MENURUT KECAMATAN DAN JENIS TERNAK, 2019 (EKOR) ... 74 TABEL 38. POPULASI UNGGAS MENURUT KECAMATAN DAN JENIS UNGGAS, 2019 (EKOR) ... 74 TABEL 39. JUMLAH TERNAK YANG DIPOTONG MENURUT KECAMATAN TAHUN 2019 (EKOR) ... 75 TABEL 40. JUMLAH RUMAH TANGGA PERIKANAN TANGKAP MENURUT

KECAMATAN DAN SUBSEKTOR, 2019 ... 76 TABEL 41. PRODUKSI PERIKANAN TANGKAP MENURUT KECAMATAN DAN SUBSEKTOR, 2019 (TON) ... 77 TABEL 42. JUMLAH RUMAH TANGGA PERIKANAN BUDIDAYA MENURUT KECAMATAN DAN JENIS BUDIDAYA, 2019 ... 77 TABEL 43. PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA MENURUT KECAMATAN DAN JENIS BUDIDAYA, 2019 (TON) ... 78 TABEL 44. LUAS TANAMAN PERKEBUNAN MENURUT KECAMATAN DAN

JENIS TANAMAN, 2019 (HEKTAR) ... 79 TABEL 45. PRODUKSI PERKEBUNAN MENURUT KECAMATAN DAN

(11)

Halaman TABEL 46. DAYA TERPASANG, PRODUKSI, DAN DISTRIBUSI LISTRIK PT PLN, 2015 – 2019 ... 81 TABEL 47. JUMLAH PELANGGAN LISTRIK MENURUT KECAMATAN,

2015 - 2019 ... 82 TABEL 48. JUMLAH PEDAGANG MENURUT KECAMATAN, 2019 ... 82 TABEL 49. JUMLAH HOTEL BERBINTANG DAN NON BERBINTANG,

2016 - 2019 ... 86 TABEL 50. PANJANG JALAN MENURUT JENIS, 2017 – 2019 (KM) ... 87 TABEL 51. PANJANG JALAN MENURUT KONDISI JALAN, 2017 – 2019 (KM) ... 88 TABEL 52. REALISASI PENDAPATAN DAN BELANJA PEMERINTAH

TAHUN 2019 (JUTA RUPIAH) ... 91 TABEL 53. REALISASI PENDAPATAN PEMERINTAH KABUPATEN TANA

TIDUNG MENURUT JENIS PENDAPATAN,

2018 – 2019 (JUTA RUPIAH) ... 92 TABEL 54. PERKEMBANGAN INFLASI TANA TIDUNG TAHUN 2019 ... 93 TABEL 55. PERSENTASE PENDUDUK MENURUT GOLONGAN PENGELUARAN PER KAPITA SEBULAN, 2019 ... 95 TABEL 56. RATA – RATA PENGELUARAN DAN PERSENTASE

RATA–RATA PENGELUARAN PER KAPITA SEBULAN MENURUT

KELOMPOK MAKANAN, 2019 ... 96 TABEL 57. RATA – RATA PENGELUARAN DAN PERSENTASE

RATA–RATA PENGELUARAN PER KAPITA SEBULAN MENURUT

KELOMPOK BUKAN MAKANAN, 2019 ... 97 TABEL 58. GARIS KEMISKINAN DAN PENDUDUK MISKIN DI KABUPATEN TANA TIDUNG 2015 - 2019 ... 99 TABEL 59. NILAI IPM MENURUT KABUPATEN/KOTA, 2015 - 2019 ... 100 TABEL 60. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KEBUPATEN TANA TIDUNG 2015 – 2019 (MILIAR RP) ... 102

(12)

Halaman TABEL 61. DISTRIBUSI PERSENTASE PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN

USAHA TAHUN 2015 - 2019 ... 103 TABEL 62. LAJU PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2010 MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2015 – 2019 ... 104

(13)

Daftar Grafik

Halaman GRAFIK 1. PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN JUMLAH PENDUDUK,

2011 - 2020 ... 41

GRAFIK 2. POLA SEBARAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN 2020 ... 42

GRAFIK 3. PERSENTASE PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR TAHUN 2020 ... 44

GRAFIK 4. REALISASI PENDAPATAN PEMERINTAH, 2019 (JUTA RP) ... 90

GRAFIK 5. PERKEMBANGAN INFLASI TANA TIDUNG TAHUN 2019 ... 94

(14)

1.1.

LATAR BELAKANG

Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintah oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas – luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesa Tahun 1945. Pemerintah daerah merujuk pada otoritas administratif di suatu daerah yang meliputi organisasi/Lembaga/institusi, fungsi/kegiatan pemerintahan dan daerah pemerintahan. Penyelenggara Pemerintah Daerah terdiri atas kepala daerah dan DPRD dibantu oleh perangkat daerah. Dalam menyelenggarakan pemerintahan, pemerintahan daerah berpedoman pada asas penyelenggaraan pemerintahan negara yang terdiri atas: kepastian hukum, tertib penyelenggara negara, kepentingan umum, keterbukaan, proporsionalitas, profesionalitas, akuntabilitas, efisiensi, efektivitas, dan keadilan.

Berdasarkan Undang – undang Nomor 23 Tahun 2014, salah satu bentuk pelaksanaan kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah yang menggunakan konsep otonomi luas, nyata, dan bertanggung jawab adalah penyelenggaraan pemerintah daerah. Salah satu gambaran sebagai bentuk penyelenggaraan

(15)

pemerintah daerah dituangkan dalam publikasi profil daerah. Profil Daerah ini merupakan salah satu sarana yang sangat penting sebagai perekat hubungan hirarkis antara pemerintah pusat dan daerah. Profil daerah ini mencakup informasi dan data yang kedepannya dapat digunakan untuk pengembangan daerah dan menentukan kebijakan untuk daerah.

Dengan demikian, dalam rangka melaksanakan pembangunan daerah yang dapat mengelola potensi dan sumber daya, perlu disusun profil daerah untuk memenuhi kebutuhan informasi yang terus berkembang. Informasi tersebut digunakan sebagai landasan pengambilan keputusan dan pengembangan kebijakan di tingkat daerah maupun pusat. Data dan informasi yang akurasi serta mutakhir memberikan gambaran yang komprehensif mengenai wilayah. Selain itu juga akan memberi kemudahan pada pemerintah menentukan arah perkembangan dan inventarisasi sumber daya yang tersedia pada wilayahnya.

Profil Daerah kabupaten Tana Tidung Tahun 2020 ini memberikan gambaran umum tentang adanya kondisi fisik, karakteristik sosiodemografis, kondisi sosial politik dan sosial budaya, perekonomian daerah, sarana dan prasarana (infrastruktur), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan sumber pembiayaan. Untuk penyelenggaraan pemerintahan serta untuk menghasilkan laporan yang akurat dan menghadapi perkembangan kemajuan ke depan penyajian Profil Daerah sangat penting dalam pelaksanaan Otonomi Daerah.

1.2.

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusunan publikasi Profil Daerah Kabupaten Tana Tidung Tahun 2020 antara lain:

1. Untuk menghimpun semua data fisik dan data sosial ekonomi dari kegiatan sektoral di Kabupaten Tana Tidung sebagai upaya penyediaan sarana yang

(16)

dapat dipakai dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi serta pengawasan pembangunan.

2. Memberikan gambaran kondisi wilayah, potensi sumber daya alam maupun hasil-hasil pembangunan daerah yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi yang valid dan akurat bagi semua pihak.

3. Sebagai penyempurnaan Profil Daerah Kabupaten Tana Tidung sebelumnya.

Adapun tujuan dari penyusunan publikasi ini antara lain yaitu:

1. Tersedianya data yang dapat digunakan untuk kebutuhan perencanaan dan penyusunan kebijakan serta memudahkan koordinasi pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi program pembangunan di Kabupaten Tana Tidung secara terpadu.

2. Sebagai informasi untuk pengambilan kebijakan pemerintah dalam rangka pembinaan dan pengembangan pembangunan daerah.

3. Sebagai informasi bagi usaha dan investasi baik dalam maupun luar Kabupaten Tana Tidung.

4. Selain itu dapat dijadikan masukan dalam pengembangan sistem informasi pengelolaan database profil daerah yang baik dan akurat.

1.3. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup penyusunan Profil Daerah ini mencakup seluruh wilayah Kabupaten Tana Tidung yang meliputi 5 kecamatan, yaitu:

1. Kecamatan Muruk Rian

2. Kecamatan Sesayap

3. Kecamatan Betayau

4. Kecamatan Sesayap Hilir

(17)

Agar dapat menampilkan informasi mengenai potensi Kabupaten Tana Tidung secara keseluruhan, maka aspek yang perlu dimuat dalam profil adalah sebagai berikut:

1. Aspek Fisik dan Lingkungan, antara lain:

a. Geografi, topografi, geologi, hidrologi, klimatologi, dll.

b. Sumber daya alam (pola ruang) yaitu: kawasan lindung dan budidaya (pertanian, kehutanan, industri, pariwisata, permukiman, dll).

2. Aspek Ekonomi, antara lain:

a. Potensi sumber daya lokasi, sumber daya alam dan sumber daya buatan/infrastruktur wilayah.

b. Kondisi perekonomian umum (struktur perekonomian/pelaku ekonomi, sektor perekonomian, PDRB, investasi, APBD, pendapatan dan pengeluaran daerah/masyarakat, iklim, lembaga keuangan, dll).

3. Aspek Sosial Budaya a. Pemerintahan umum b. Kependudukan c. Pendidikan d. Ketenagakerjaan e. Kesehatan

f. Sosial politik, keamanan, dan sosial ekonomi

g. Kelembagaan masyarakat, adat istiadat, warisan budaya, pranata sosial, kondisi gender, dll.

h. Sosial budaya lainnya.

Data-data tersebut merupakan data sekunder yang berasal dari berbagai dinas/instansi, badan usaha dan BUMN dan BUMD yang membawahi sektor terkait yang berlokasi di wilayah Kabupaten Tana Tidung.

1.4. LANDASAN HUKUM

Landasan hukum yang mendasari penyusunan Profil Daerah Kabupaten Tana Tidung adalah sebagai berikut:

(18)

1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN);

2. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah;

3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah; 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

5. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tana Tidung Tahun 2011-2017.

1.5. HASIL YANG DIHARAPKAN

Penyusunan publikasi Profil Daerah Kabupaten Tana Tidung Tahun 2020 ini diharapkan bisa menghasilkan data statistik yang dapat digunakan dan mampu menjadi salah satu rujukan bagi pemerintah maupun masyarakat secara umum.

Data dan informasi daerah Kabupaten Tana Tidung ini diharapkan dapat digunakan pemerintahan menjadi salah satu pendukung bagi pengambilan keputusan dan kebijakan baik di daerah maupun di pusat dan dapat meningkatkan komitmen pemerintah daerah untuk membangun pola kerja berbasis data dan informasi, serta meningkatkan komitmen dalam penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan di daerah. Selain itu, untuk masyarakat luas, diharapkan dengan adanya publikasi ini dapat menggerakkan masuknya investor yang nantinya ikut berkembang dan membangun bersama Kabupaten Tana Tidung.

(19)

2.1. POSISI GEOGRAFIS

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Kabupaten Tana Tidung di Provinsi Kalimantan Timur, wilayah Kabupaten Tana Tidung berasal dari sebagian wilayah Kabupaten Bulungan yang terdiri atas cakupan wilayah Kecamatan Sesayap, Kecamatan Sesayap Hilir, dan Kecamatan Tana Lia. Seiring perkembangan pola otonomi daerah Wilayah Provinsi Kalimantan Timur mengalami pemekaran dengan dibentuknya Kalimantan Utara, dan Kabupaten Tana Tidung termasuk ke dalam wilayah Provinsi Kalimantan Utara. Dengan cakupan kecamatan menjadi Kecamatan Muruk Rian, Kecamatan Sesayap, Kecamatan Betayau, Kecamatan Sesayap Hilir dan Kecamatan Tana Lia.

Wilayah administrasi Kabupaten Tana Tidung terletak pada 94°45’ Bujur

Barat - 141°05’ Bujur Timur dan 6°08’ Lintang Utara - 11°15’ Lintang Selatan.

Adapun batas wilayah Kabupaten Tana Tidung adalah sebagai berikut: a. Sebelah Utara : Kecamatan Sembakung Kabupaten Nunukan b. Sebelah Selatan : Kecamatan Sekatak Kabupaten Bulungan

(20)

d. Sebelah Barat : Kabupaten Malinau (Kecamatan Malinau Kota dan Kecamatan Malinau Utara)

Letak geografis wilayah Kabupaten Tana Tidung memiliki potensi yang cukup strategis untuk mendukung interaksi wilayah Kabupaten Tana Tidung dengan wilayah luar, baik dalam skala nasional maupun internasional, terutama dengan adanya dukungan

fasilitas transportasi. Potensi posisi strategis tersebut terlihat dari posisinya dikaitkan dengan wilayah yang lebih luas adalah sebagai berikut:

a) Kabupaten Tana Tidung berada pada jalur regional lintas Trans Kalimantan yang menghubungkan jalur Malinau ke Tanjung Selor (Ibukota Provinsi Kalimantan Utara) - Samarinda (Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur) - Balikpapan - Kabupaten Penajam Pasir Utara - Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat. Sehingga, dengan posisi tersebut, menjadi potensi yang mendukung kelancaran mobilitas barang dan jasa dari dan ke Kabupaten Tana Tidung. b) Wilayah perairan Kabupaten Tana Tidung terletak dalam wilayah

perairan Selat Makasar dan Laut Sulawesi dan juga bagian Laut Kalimantan Utara yang merupakan Alur Laut Kepulauan Indonesia, sehingga posisi Tana Tidung menjadi strategis karena berada pada jalur transportasi laut internasional.

c)

Selain itu Kabupaten Tana Tidung berada dalam jalur transportasi sungai dari Tarakan menuju Malinau

(21)

Peta Kabupaten Tana Tidung

(22)

2.2. LUAS WILAYAH

Kabupaten Tana Tidung merupakan kabupaten hasil pemekaran berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Kabupaten Tana Tidung di Provinsi Kalimantan Timur, wilayah Kabupaten Tana Tidung berasal dari sebagian wilayah Kabupaten Bulungan, yang meliputi 3 kecamatan. Tahun 2012, diterbitkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2012 tentang pembentukan kecamatan Muruk Rian dan Betayau serta pemekaran 6 desa baru. Saat ini terdapat 5 Kecamatan dan 32 desa di Kabupaten Tana Tidung. Luas wilayah Kabupaten Tana Tidung sebesar 4.058,70 km² atau sekitar 6,38% dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Utara (75.467,70 km²). Ibukota Kabupaten Tana Tidung berkedudukan di Tideng Pale Kecamatan Sesayap. Luas setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Tana Tidung dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:

Tabel 1. Luas Wilayah Kecamatan dan Jumlah Desa di Kabupaten Tana Tidung

No. Kecamatan Banyaknya Luas

Desa Kelurahan Km² % (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Muruk Rian 6 - 439,58 10,83 2. Sesayap 7 - 393,92 9,71 3. Betayau 6 - 578,22 14,25 4. Sesayap Hilir 8 - 1879,09 46,30 5. Tana Lia 5 - 767,09 18,92

Kabupaten Tana Tidung 32 - 4 058,70 100

(23)

2.3. PENGGUNAAN LAHAN

Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 79/KPTS-II/2001 dan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 554/Menhut-II/2013, Kawasan budidaya kehutanan (KBK) mencakup luasan 170.340,64 Ha (53%) yang terbagi lagi terdiri dari hutan produksi (HP) seluas 151.378,24 Ha, hutan produksi terbatas (HPH) seluas 9.058,58 Ha serta

hutan produksi konversi (HPK) seluas 9.876,82 Ha. Sedangkan Kawasan Budidaya Non Kehutanan (KBNK) yang terdri dari areal penggunaan lain (APL) seluas 163.771,70 Ha (41%) dan Tubuh Air seluas 23.402,22 Ha (7%).

Hampir sebagian besar wilayah Kabupaten Tana Tidung adalah hutan, karena itu dari penggunaan lahan di Kabupaten Tana Tidung didominasi oleh sektor kehutanan. Sekitar 53 % adalah hutan, baik itu hutan lindung, hutan negara, sebagian digunakan untuk pertanian melalui pola pengelolaan konsesi. Di samping peruntunkan tersebut, peruntukan lahan digunakan sebagai pemukiman, kawasan konservasi, buffer zone, pusat pemerintahan, pemukiman desa, hutan lindung, dan lain-lain. Selain digunakan kawasan pertanian dan perkebunan, lahan di Kabupaten Tana Tidung juga digunakan sebagai pembangunan infrastruktur dan pemukiman warga.

Sebagai daerah pemekaran, kondisi awal Kabupaten Tana Tidung masih sangat terbatas terutama dari segi infrastruktur, sarana dan prasarana yang mendukung pada pelayanan masyarakat, antara lain

(24)

pemerintahan yang representatif, sarana dan prasarana transportasi darat dengan status lahan masih pinjam pakai dari Kementerian Kehutanan Republik Indonesia, sulitnya mendapatkan lahan produktif untuk aktifitas pertanian masyarakat, serta status kepemilikan lahan yang secara riil dimiliki masyarakat belum mempunyai aspek legalitas.

Tabel 2. Penggunaan Lahan di Kabupaten Tana Tidung Tahun 2019

No. Penggunaan Lahan Luas Lahan (Ha)

(1) (2) (3)

1. Hutan 25 650

2. Permukiman 1 649

3. Sawah 4 056

4. Perkebunan 77 396

5. Tegalan/Tanah Terbuka/ Semak/ Ladang 1 322

6. Tambak/Tubuh Air 22 538

7. Rawa 82 120

8. Mangrove -

9. Lainnya 267 774

(25)

2.4. TOPOGRAFI

Topografi Kabupaten Tana Tidung bervariasi dari yang berupa dataran, berbukit hingga pegunungan, serta pantai dengan ketinggian tanah bervariasi. Berdasarkan topografi Kabupaten Tana Tidung berada di ketinggian antara 250 m.dpl - 680 m.dpl di atas permukaan laut. Di Kabupaten Tana Tidung terdapat dataran tinggi yang terjal yang ditumbuhi hutan belantara, perbukitan dengan pegunungan dengan ketinggian ± 500 m di atas permukaan laut.

Tabel 3. Pulau-Pulau di Kabupaten Tana Tidung

No. Nama Pulau Luas (Ha) No. Nama Pulau Luas (Ha)

(1) (2) (3) (1) (2) (3)

1 Baru 92,78 21 Sebidai Selatan 46,08

2 Baru Lumot 81,95 22 Sebidai Utara 18,96

3 Bekaro 102,80 23 Sekabat 51,50

4 Bengkalung 184,65 24 Sekapal 84,46

5 Fani 264,02 25 Sengato 3 484,85

6 Ijap 2 883,18 26 Sengato Tengah 88,47

7 Iting–iting 972,08 27 Sepakang 13,61

8 Kranggasan Barat 355,40 28 Sesayap 119,83

9 Kranggasan Timur 331,24 29 Siambun 74,53

10 Linuang Bujung 1 908,88 30 Sida 4 598,80

11 Lisan 17,72 31 Singa 78,19

12 Mandul 35 291,76 32 Sumbing 76,83

13 Mandul Lumot 3 397,90 33 Tembalang 220,58

14 Mangkudulis Besar 26 127,22 34 Tembangan 1 150,86

15 Mangkudulis Kecil 3 942,14 35 Tempudus 48,91

16 Mengkasak 1 696,90 36 Tengku Dacing 1 760,39

17 Mensatul 851,90 37 Tiga 516,86

18 Saka 19,50 38 Tiram 29,84

19 Sapunti 147,88 39 Umbus 38,2

20 Sebidai 173,16

(26)

Secera umum Kabupaten Tana Tidung adalah wilayah administratif dengan beberapa pulau, yang dialiri puluhan sungai besar dan kecil, serta secara topografi memiliki daratan yang berbukit-bukit, bergunung-gunung dengan tebing terjal dengan kemiringan terjal dan tajam. Ibukota Kabupaten Tana Tidung berada di Tideng Pale Kecamatan Sesayap. Pulau terluas di Kabupaten Tana Tidung adalah Pulau Mandul (35.291,76 ha) dan sungai yang terpanjang adalah sungai Sesayap (270 km).

Tabel 4. Kelas Ketinggian Kabupaten Tana Tidung

No Ketinggian Kelas Ketinggian Persentase

(1) (2) (3) (4) 1 0-70 m.dpl 11 034 3,57 2 7-25 m.dpl 246 733 79,80 3 25-100 m.dpl 51 029 16,51 4 100-500 m.dpl 22 0,01 5 500-1000 m.dpl 302 0,10 6 >1000 m.dpl 0 0

Sumber: Ranwal RKPD Kab. Tana Tidung, 2019

Kemiringan tanah di wilayah Kabupaten Tana Tidung cukup bervariasi 0 –

2% sampai lebih dari 40%,. Secara umum seluruh kecamatan di Kabupaten Tana Tidung termasuk dalam dataran rendah dan didominasi kemiringan lahan 0 - 8% (lahan datar-landai).

(27)

Tabel 5. Kelas Kemiringan Lahan (rata-rata) Kabupaten Tana Tidung

No Kemiringan Luas (Km²) Presentase (%)

(1) (2) (3) (4) 1 Datar-landai 4 426,578 91,69 2 Berombak 101,395 2,10 3 Bergelombang 25,368 0,52 4 Berbukit 271,192 5,62 5 Bergunung 3,467 0,07 Jumlah 4 828 100

Sumber: Ranwal RKPD Kab. Tana Tidung, 2019

2.5. GEOLOGI

Kabupaten Tana Tidung memiliki beberapa pulau yang dialiri beberapa sungai besar dan sungai kecil serta memiliki sebagian daratan yang berbukit-bukit. Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Tana Tidung

terutama didominasi oleh Ultisol, Inceptisol, Entisol dan Spodosol. Ultisol adalah tanah yang sudah tua dengan tingkat kesuburan tanah yang rendah serta memiliki batuan mudah lapuk yang miskin hara. Inceptisol adalah tanah sedang berkembang, biasanya berwarna coklat kemerahan dan relatif agak subur, Entisol adalah tanah yang belum berkembang dan merupakan hasil pengendapan dan doposisi longsoran tanah lainnya. Spodosol adalah tanah yang memiliki horison spodik yang bersifat masam dengan kesuburan tanah yang rendah.

Di Kabupaten Tana Tidung kondisi geologi di satuan batuan yang terdapat dalam beberapa formasi terdiri dari kelompok batuan sedimen, batuan

(28)

yang berumur tua sampai muda. Struktur geologi yang berkembang di wilayah Kabupaten Tana Tidung adalah lipatan dan sesar. Struktur lipatan, berupa antiklin dan sinklin, dengan arah utama sumbu lipatan tenggara–barat laut, serta struktur sesar normal yang dijumpai pada Formasi Sembakung searah dengan sumbu lipatan. Peran struktur geologi sangat signifikan dalam keterdapatan sumber daya mineral. Proses ini dapat terjadi baik dalam keterdapatan logam seperti emas yang akan terangkat melalui celah-celah retakan akibat struktur geologi yang terjadi seperti patahan, kekar dan lipatan. Khusus terhadap akumulasi minyak bumi, peran struktur lipatan dan patahan sangat penting untuk terakumulasinya minyak dan gas bumi. Dengan kondisi tersebut Kabupaten Tana Tidung mempunyai potensi adanya indikasi keterdapatan minyak bumi dengan bentuk struktur bawah permukaan pada lapisan sedimen di cekungan Tarakan/Sub Tidung.

2.6

HIDROLOGI

Berdasarkan kondisi hidrologinya Kabupaten Tana Tidung terdiri dari 3 daerah aliran sungai utama, yaitu DAS Linuang Kayam, DAS Betayau dan DAS Sesayap dengan panjang sungai yang bervariasi. Sungai terbesar adalah sungai Sesayap yang mengalir arah hampir Barat-Timur dengan ukuran lebar antara 5–

500 m. Kabupaten Tana Tidung terdapat 3 buah sungai yaitu Sungai Sesayap dengan panjang 270 km (termasuk yang berada di wilayah Malinau), Sungai Bandan panjang 70 km, dan sungai Betayau.

(29)

2.7

IKLIM

Iklim ialah suatu keadaan rata-rata dari cuaca di suatu daerah dalam periode tertentu. Cuaca ialah suatu keadaan atmosfer selama periode waktu yang singkat. Cuaca bisa berubah dari jam ke jam, hari ke hari, bulan ke bulan atau bahkan

tahun ke tahun. Suatu pola cuaca daerah, yang dilacak selama lebih dari 30 tahun, disebut iklim. Adapun pengertian lain, yakni menurut KBBI (2014) iklim berarti keadaan suhu, kelembapan, awan, hujan, dan sinar matahari pada suatu daerah dalam jangka waktu yang lama.

Berdasarkan klasifikasi iklim matahari, wilayah Indonesia termasuk dalam klasifikasi iklim tropis karena letaknya yang berada di garis khatulistiwa. Seperti halnya Indonesia, Kabupaten Tana Tidung termasuk daerah beriklim tropis. Rincian keadaan iklim Kabupaten Tana Tidung sepanjang tahun 2019 dapat dilihat pada tabel 6.

(30)

Tabel 6. Suhu Udara, Kelembaban Udara, Tekanan Udara, Kecepatan Angin, Curah Hujan, dan Penyinaran Matahari Tahun 2019

Uraian Nilai (1) (2) Suhu (°C) Maksimum 34,3 Minimum 23,8 Rata-rata 27,65

Kelembaban Udara (persen)

Maksimum 97,0

Minimum 62,0

Rata-rata 82,0

Tekanan Udara (mb) 1 010,0

Kecepatan Angin knot) 3,1

Curah Hujan (mm3) 2 392,2

Penyinaran Matahari (persen) 56,5

Data iklim Kabupaten Tana Tidung berasal dari Stasiun Meteorologi Tanjung Selor. Hal ini dikarenakan Kabupaten Tana Tidung belum terdapat badan ataupun stasiun meteorologi sendiri yang memberikan informasi terkait klimatologi. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di Stasiun Meteorologi Tanjung Selor pada tahun 2019, suhu udara rata-rata Kabupaten Tana Tidung adalah 27,65°C, dengan suhu udara minimum 243,8°C dan maksimum mencapai 34,3°C. Selama tahun 2019 rata-rata kelembaban udara mecapai 82 persen dengan kelembaban udara terendah 62 persen dan tertinggi 97 persen. Rata-rata tekanan udara sepanjang tahun 2019 adalah berkisar 1.010,0 milibar, dengan kecepatan angin rata-rata 3,1 knot. Adapun curah hujan ialah 2.392,2 mm3 serta penyinaran matahari 56,5 persen sepanjang tahun 2019.

(31)

3.1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PEMBANGUNAN DAERAH

Dengan memperhatikan kondisi wilayah Kabupaten Tana Tidung, permasalahan, isu strategis, dan dasar filosofis, serta visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah disampaikan oleh Bupati dan Wakil Bupati pada saat kampanye, maka visi pembangunan yang ditetapkan untuk tahun 2016-2021:

MENINGKATKAN PEMBANGUNAN KABUPATEN TANA TIDUNG

MELALUI HARMONISASI DALAM PENDAYAGUNAAN POTENSI

SUMBER DAYA MANUSIA, SUMBER DAYA ALAM, EKONOMI PRO

RAKYAT, BUDAYA LOKAL DAN IPTEK MENUJU KESEJAHTERAAN

MASYARAKAT YANG BERKELANJUTAN

Visi pembangunan 2016-2021 yang telah ditetapkan memiliki makna sebagai berikut:

1. Meningkatkan Pembangunan Kabupaten Tana Tidung bermakna melanjutkan pembangunan yang telah dimulai pada periode sebelumnya untuk menjadikan Kabupaten Tana Tidung lebih baik lagi, dengan mengoptimalkan peran seluruh sumber daya yang ada.

(32)

2. Harmonisasi dimaksudkan untuk mensinergikan antara optimalisasi daya guna sumber daya alam dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia pada Kabupaten Tana Tidung. Sehingga diharapkan pemanfaatan sumber daya alam sepenuhnya dapat mendukung peningkatan sumber daya manusia baik secara langsung maupun tidak langsung.

3. Sumber Daya Manusia mengandung arti bahwa kemajuan Kabupaten Tana Tidung hanya akan dapat dicapai apabila didukung oleh sumber daya manusia yang kompetitif, berdaya saing, mampu mandiri dalam segala hal dengan tetap memperhatikan tatanan kehidupan yang demokratis, berbudaya, religius, sehat dan cerdas, serta memiliki komitmen untuk maju dan berkembang guna mewujudkan Kabupaten Tana Tidung sebagai daerah yang menjadi pusat unggulan (center of excellent).

4. Sumber Daya Alam bahwa pemanfaatan sumber daya alam akan dioptimalkan bagi pembangunan Kabupaten Tana Tidung melalui program- program yang mengarah pada peningkatan kualitas sumber daya manusia.

5. Ekonomi Pro Rakyat, Budaya Lokal Dan Iptek mengandung arti bahwa pembangunan Kabupaten Tana Tidung senantiasa diarahkan pada penciptaan perekonomian yang melibatkan seluruh masyarakat dengan tetap memperhatikan nilai-nilai budaya dan mengoptimalkan Iptek sebagai salah satu sarana untuk mendukung program pembangunan yang telah ditetapkan.

6. Berkelanjutan yang artinya kegiatan pembangunan Kabupaten Tana Tidung tidak semata-mata untuk kepentingan saat ini akan tetapi memperhatikan kepentingan generasi yang akan datang dengan melibatkan seluruh masyarakat untuk saling bersinergi dalam

(33)

mengupayakan percepatan pembangunan yang tetap memperhatikan aspek-aspek lainnya demi keberlanjutan bagi generasi mendatang.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tana Tidung Tahun 2016-2021 menjabarkan lebih lanjut visi di atas menjadi beberapa misi sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, sebagai berikut:

1. Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.

2. Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam melalui peningkatan nilai tambah dan berwawasan lingkungan.

3. Mengembangkan perekonomian daerah yang berorientasi pada kepentingan rakyat.

4. Menjadikan budaya lokal sebagai fondasi pemanfaatan kepariwisataan dan ekonomi kreatif serta konservasi nilai- nilai luhur budaya lokal. 5 . Meningkatkan kualitas dan pemanfaatan sarana dan prasarana serta

infrastruktur berbasis Iptek.

6. Mengembangkan kapasitas, daya inovasi dan kreativitas.

7. Mengembangkan Kabupaten Tana Tidung sebagai pusat keunggulan dan daya saing di Provinsi Kalimantan Utara.

8 . Memberikan pelayanan publik yang cepat, mudah, murah, adil dan transparan.

9. Mengembangkan agroindustri pertanian.

Penjelasan berkenaan dengan masing-masing misi adalah sebagaimana diuraikan berikut:

(34)

Meningkatkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Bahwa Bupati Tana Tidung

memiliki komitmen yang sangat kuat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing.

Misi ini sangat penting dalam rangka menjawab tantangan globalisasi, khususnya dalam kerangka Masyarakat Ekonomi ASEAN, disamping itu mengingat Kabupaten Tana Tidung merupakan wilayah yang berdekatan dengan perbatasan antar Negara, sehingga keberadaan sumber daya yang berkualitas memiliki daya saing merupakan suatu keharusan, agar masyarakat Kabupaten Tana Tidung tetap menjadi pemain utama dalam kegiatan perekonomian di wilayahnya. Upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tercermin dalam program-program kegiatan yang mendorong dan menempatkan masyarakat sebagai tujuan utama pembangunan dalam arti kepentingan masyarakat secara keseluruhan ditempatkan pada posisi utama agar menjadi bagian dari pelaku aktif pembangunan melalui model perencanaan pembangunan partisipatif (Participatory Planning Development Model).

Meningkatkan pengelolaan sumberdaya alam melalui peningkatan nilai tambah dan berwawasan lingkungan. Bahwa peningkatan nilai tambah dari sumber daya alam yang tersedia dengan tetap memperhatikan pembangunan yang berkelanjutan yang berwawasan lingkungan, merupakan upaya konkrit harus dilakukan Bupati Kabupaten Tana Tidung dalam memberdayakan masyarakat untuk turut berperan dan menjadi bagian dari kegiatan pengelolaan sumber daya alam. Pengelolaan sumber daya alam melalui peningkatan nilai tambah pada satu sisi akan menciptakan lapangan kerja sekaligus sebagai sarana

(35)

bagi untuk meningkatkan kemampuannya pada bidang-bidang tertentu sesuai dengan kebutuhan dunia usaha, sisi lain akan berkontribusi pada peningkatan pendapatan yang pada akhirnya dapat digunakan untuk mengoptimalkan program-program yang terkait dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Tana Tidung.

Mengembangkan perekonomian yang berorientasi pada kepentingan rakyat. Bahwa Bupati Kabupaten Tana Tidung wajib memperhatikan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan kegiatan perekonomian daerah yang diorientasikan pada kepentingan masyarakat. Semua aspek yang terkait dengan program pembangunan daerah yang berorientasi pada terciptanya kegiatan perekonomian akan senantiasa melibatkan masyarakat untuk menjadi bagian dari kegiatan dimaksud.

Menjadikan budaya lokal sebagai fondasi pemanfaatan kepariwisataan dan ekonomi kreatif serta konservasi nilai- nilai luhur budaya lokal. Bahwa Bupati Tana Tidung memiliki komitmen untuk mendorong agar budaya lokal tetap menjadi fondasi dalam pemanfaatan kepariwisataan yang diharapkan dapat menciptakan dan berkembangnya ekonomi kreatif yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat sehingga diharapkan akan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai-nilai luhur budaya lokal yang harus di lestarikan. Melalui misi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing wisata dan budaya lokal di era persaingan global seperti sekarang ini melalui kebijakan pemberdayaan potensi wisata dan budaya lokal. Meningkatkan kualitas dan pemanfaatan sarana dan prasarana serta infrastruktur berbasis Iptek. Bahwa kegiatan perekonomian hanya akan tumbuh secara optimal apabila telah ditunjang dengan sarana dan prasrana serta infrastruktur yang memadai. Adapun salah satu faktor penting dalam kegiatan pengembangan dan pembangunan infrastruktur adalah adanya dukungan ilmu

(36)

perekonomian yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka keberlanjutan pembangunan infrastruktur yang telah dilaksanakan pada periode sebelumnya, merupakan kebutuhan mutlak. Oleh karenanya, pada misi kelima, Bupati Tana Tidung wajib memberikan perhatian pada sektor infrastruktur yang hasilnya bukan saja dapat dinikmati oleh generasi saat ini namun juga bagi generasi mendatang.

Mengembangkan kapasitas, daya inovasi dan kreativitas. Bupati Tana Tidung menyadari bahwa Kabupaten Tana Tidung sebagai Daerah Otonom Baru (DOB), memiliki potensi yang sangat besar dan dapat terus digali yang sepenuhnya dapat dinikmati oleh masyarakat. Untuk itu, guna mendorong masyarakat agar tetap kreatif dan inovatif dalam mencari berbagai potensi dan peluang yang ada, maka dalam misi keenam ditekankan pentingnya pengembangan kapasitas daya inovasi dan kreativitas untuk mendukung pertumbuhan perekonomian masyarakat Kabupaten Tana Tidung.

Mengembangkan Kabupaten Tana Tidung sebagai pusat keunggulan dan daya saing di Provinsi Kalimantan Utara. Misi ini membuktikan bahwa Bupati Tana Tidung memiliki komitmen yang kuat dalam mewujudkan Kabupaten Tana Tidung menjadi daerah yang berdaya saing. Posisi Tana Tidung yang cukup strategis, berada di tengah-tengah antara wilayah yang perekonomiannya relatif maju dengan wilayah yang sedang berkembang di provinsi Kalimantan Utara merupakan potensi yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Mengingat posisi tersebut, berdasarkan misi ketujuh, Bupati Tana Tidung telah memiliki konsep yang jelas yaitu menjadikan Kabupaten Tana Tidung sebagai pusat keunggulan dan daya saing di Provinsi Kalimantan Utara.

Memberikan pelayanan publik yang cepat, mudah, murah, adil dan transparan. Misi ini membuktikan bahwa Bupati Tana Tidung memiliki komitmen yang sangat kuat untuk menyediakan dan mengelola sarana dan prasarana minimal wajib yang dibutuhkan masyarakat dan menjadi hak masyarakat atas

(37)

dasar prinsip (standar pelayanan minimum) terhadap semua layanan yang diperlukan masyarakat secara cepat, adil, murah, mudah, merata, dan diberikan dengan ramah.

Mengembangkan agroindustri pertanian. Misiini membuktikan bahwa Bupati Tana Tidung memiliki komitmen yang sangat kuat untuk menjadikan Kabupaten Tana Tidung sebagai kabupaten agroindustri modern, perdagangan modern (Modern Business Society) dan jasa (Services), dengan mendorong skala ekonomi, pertumbuhan, investasi, dan pemerataan, serta pemberdayaan ekonomi lokal berupa pemberian peluang dan kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk melakukan aktivitas ekonomi.

Dalam perencanaan pembangunan, Kabupaten Tana Tidung memiliki Filosofi pembangunan daerah yang digali dari filosofi luhur nenek moyang

masyarakat Tana Tidung yang dikenal dengan Istilah “UPUNTAKA” yang

melahirkan Konsep “PINEKINDI” dimana secara filosofis merupakan dasar

membangun dengan pondasi yang kokoh dan secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut: Piawai, Indah, Ekonomis, Intelektual, Dinamis, dan Mandiri

TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

Berdasarkan visi dan misi

yang

ditetapkan, maka tujuan dan sasaran umum

pembangunan Kabupaten Tana Tidung untuK 5 (lima) tahun ke depan

adalah sebagai berikut:

Tujuan 1:

Meningkatkankan kapasitas sumber daya manusia

Sasaran:

1. Terciptanya sumberdaya manusia yang berkualitas.

2. Tersedianya pelayanan pendidikan dasar dan menengah yang berkualitas dan merata.

(38)

3. Terwujudnya daya saing angkatan kerja lokal dalam seleksi ASN, Pegawai BUMN/BUMD, Karyawan Swasta.

4. Terwujudnya tenaga kerja yang produktif dan terampil dan berdaya saing.

Tujuan 2:

Mengoptimalkan Pengelolaan Sumber Daya Alam

Sasaran:

1. Terwujudnya kegiatan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan didukung hilirisasi dalam kegiatan pengelolaannya bagi kesejahteraan masyarakat dan peningkatan investasi di daerah.

2. Terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan hidup dan optimalisasi pengelolaan sumberdaya alam secara seimbang dan berkelanjutan serta memperhatikan aspek mitigasi bencana.

3. Terwujudnya pengelolaan kawasan perairan, pesisir, laut dan pulau-pulau kecil terpadu dan berkelanjutan.

4. Terwujudnya lingkungan yang bersih dan lestari.

5. Terwujudnya keserasian layanan pemanfaatan dan pengendalian ruang dalam suatu sistem wilayah pembangunan yang berkelanjutan.

6. Terwujudnya keterkaitan kegiatan ekonomi antar wilayah perkotaan dan perdesaan dalam suatu “sistem wilayah pengembangan ekonomi” yang saling menguntungkan.

Tujuan 3:

Meyelesaikan Batas Wilayah

Sasaran: Terselesaikannya masalah batas wilayah dengan kabupaten lain untuk memperjelas pelaksanaan kewenangan masing-masing daerah.

(39)

Sasaran:

1. Terwujudnya kebijakan yang pro kesejahteraan masyarakat, yaitu masyarakat sejahtera, religius, sadar politik dan budaya, beretika dan demokratis dengan menjunjung tinggi kearifan lokal.

2. Meningkatnya pendapatan masyarakat. 3. Berkurangnya angka kemiskinan.

4. Terwujudnya ruang partisipasi seluruh komponen masyarakat dalam penyelengaraan pembangunan.

5. Terwujudnya pemerataan hasil pembangunan daerah secara seimbang.

6. Terwujudnya keadilan gender bagi peningkatan peran perempuan dalam berbagai bidang pembangunan.

Tujuan 5:

Pengembangan Budaya dan Pariwisata berbasis kearifan

lokal

Sasaran:

1. Meningkatnya kesadaran, kecintaan dan kebanggaan masyarakat terhadap budaya lokal.

2. Meningkatnya kontribusi kearifan lokal dalam pelaksanaan pembangunan Tana Tidung sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan daerah.

3. Meningkatnya perlindungan terhadap budaya dan masyarakat adat dalam kegiatan pembangunan.

4. Terwujudnya masyarakat yang sadar wisata.

Tujuan 6:

Melanjutkan pembangunan infrastruktur

Sasaran:

(40)

1. Tercapainya target pengembangan dan/atau pembangunan sarana dan prasarana serta infrastruktur jalan untuk segera dioperasikan sebagai urat nadi perekonomian masyarakat. 2. Tercapainya target pengembangan dan/atau pembangunan

sarana dan prasarana serta infrastruktur pelabuhan Nusantara dan perbaikan pelabuhan penyeberangan beserta perbaikan fasilitas pendukungnya.

3. Tercapainya target pengembangan dan/atau pembangunan sarana dan prasarana serta infrastruktur sistem pengelolaan air bersih/air minum.

4. Terpenuhinya kebutuhan energi listrik bagi masyarakat secara memadai dan berkelanjutan.

5. Tercapainya target pengembangan dan/atau pembangunan sarana dan prasarana serta infrastruktur telekomunikasi. 6. Terlaksananya pembangunan serta perbaikan pasar-pasar

tradisional pada beberapa wilayah di Tana Tidung.

7. Terwujudnya sistem transportasi yang handal dan terpadu.

Tujuan 7:

Pembukaan lapangan kerja

Sasaran:

1. Berkurangnya angka pengangguran.

2. Terwujudnya iklim usaha yang sehat dan kondusif.

3. Terwujudnya peningkatan produktivitas koperasi dan UMKM. 4. Terbukanya peningkatan proporsi usaha kecil formal.

5. Terciptanya peningkatan nilai investasi di sektor riil.

Tujuan 8:

Pengembangan pusat keunggulan daerah

Sasaran:

1. Terwujudnya dengan baik dan berkelanjutan proses belajar mengajar pada sekolah unggulan.

(41)

2. Terpenuhinya jumlah guru kompeten serta seluruh fasilitas yang dibutuhkan untuk sekolah unggulan.

3. Tersedianya pusat/ balai Latihan kerja berbasis kompetensi, untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia di Kabupaten Tana Tidung.

4. Meningkatnya daya saing produk-produk unggulan lokal. 5. Tersedianya industri pengolahan yang berbasis potensi

unggulan lokal.

Tujuan 9:

Meningkatkan Pelayanan Publik

Sasaran:

1. Terwujudnya peningkatan pelayanan dibidang kesehatan yang baik dan terjangkau, yang dilengkapi dengan dokter, dokter spesialis dan tenaga medis.

2. Terwujudnya peningkatan pelayanan dibidang administrasi kependudukan yang cepat, murah dan transparan.

3. Terwujudnya peningkatan pelayanan terkait perizinan usaha yang lebih cepat, murah dan prediktabel.

4. Terwujudnya peningkatan kualitas sistem pelayanan publik. 5. Terwujudnya sistem informasi administrasi kependudukan

yang berkelanjutan.

6. Terwujudnya Peningkatan PAD dari sektor-sektor ekonomi potensial;

7. Terumuskannya berbagai produk hukum yang dibutuhkan dalam mendukung kebijakan serta program pembangunan yang telah direncanakan.

8. Terwujudnya sinkronisasi dan harmonisasi produk hukum daerah dengan berbagai peraturan perundang-undangan pada tingkat pusat dan provinsi.

(42)

9. Terwujudnya peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan daerah.

10. Terciptanya kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat serta prestasi olahraga.

11. Terpeliharanya stabilitas harga barang yang didukung oleh meningkatnya aksesibilitas dan pemerataan distribusi barang dan jasa.

12. Berkembangnya lembaga keuangan dan perbankan di desa.

Tujuan 10:

Meningkatkan Jaminan Keamanan

Sasaran: Terwujudnya stabilitas keamanan yang akan mendukung keberhasilan pembangunan Tana Tidung yang diabdikan pada kesejahteraan masyarakat

.

Tujuan 11:

Mengupayakan Kemandirian Pangan

Sasaran:

1. Terwujudnya kemandirian dan ketahanan pangan melalui peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi dibidang pertanian yang diabdikan untuk kesejahteraan masyarakat.

2. Meningkatnya hasil produksi maupun kualitas pangan yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Tana Tidung dan bahkan dapat disuplai ke daerah lain (kemandirian pangan).

3.2. LAMBANG DAERAH

Simbol warna-warni pada lambang daerah Kabupaten Tana Tidung adalah:

Desain logo Kabupaten Tana Tidung berbentuk perisai/tameng bersudut lima, terdiri dari 9 (sembilan) bagian, meliputi:

(43)

1. Tulisan Kabupaten Tana Tidung berwarna hitam dan pita berwarna kuning emas

2. Bintang bersudut lima berwarna kuning emas 3. Gong warna kuning emas

4. Lukisan parang dan tombak berwarna hitam 5. Gunung berwarna hijau

6. Butir padi berwarna kuning berjumlah 10 (sepuluh) dan bunga kapas warna putih berjumlah 8 (delapan)

7. Lukisan perahu warna merah

8. Tulisan “upun taka” berwarna hitam pada pita berwarna kuning emas yang kedua ujungnya bertengger naga warna kuning emas

9. Lukisan 7 (tujuh) buah gelombang warna putih bergaris warna biru

Arti dari bagian-bagian logo daerah:

Bentuk Dasar Logo, bentuk dasar logo diambil dari perisai/tameng bersudut lima yang merupakan bentuk khas perisai penduduk asli Kabupaten Tana Tidung, sudut lima melambangkan Lima Dasar Negara Republik Indonesia yaitu Pancasila dan merupakan landasan dasar aparat pemerintahan daerah Kabupaten Tana Tidung dalam melaksanakan tugas.

Kabupaten Tana Tidung, melambangkan Kabupaten Tana Tidung yang mencakup pengertian teritorial meliputi wewenang dan wawasan pemerintahan daerah.

(44)

Bintang, melambangkan masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang agamais sesuai dengan adat leluhur, bintang priama juga merupakan suatu tanda yang baik untuk melaksanakan suatu pekerjaan.

Gong, merupakan benda budaya tradisional penduduk asli Kabupaten Tana Tidung yang mempunyai multifungsi, sebagai alat musik tradisional, sarana komunikasi, kelengkapan acara adat dan lain-lain.

Parang dan Tombak, merupakan senjata tradisional penduduk asli yang melambangkan kesiapan aparat dan masyarakat untuk menjaga stabilitas daerah dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Gunung dan Air, gunung merupakan simbol kekuatan masyarakat yang tahan dari segala goncangan dan gangguan dan merupakan simbol dari Kabupaten Tana Tidung yang kaya akan sumber daya alam. Air mlambangkan ketenangan dan imajinasi dan tujuh gelombang melambangkan tahun terbentuknya Kabupaten Tana Tidung (2007)

Padi dan Kapas, melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan. Jumlah 10 butir padi dan 8 kuntum kapas melambangkan tanggal dan bulan pengesahan undang-undang pembentukan Kabupaten Tana Tidung yaitu tanggal 10 Agustus.

Perahu Berwarna Merah, merupakan sarana transportasi tradisional yang melambangkan wadah kebersamaan masyarakat untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan.

Naga, merupakan simbol dalam masyarakat yang menjaga kelestarian alam khas tradisi masyarakat Kabupaten Tana Tidung yang melambangkan keagungan tekad dalam melaksanakan tugas, di atas pita yang bertulis “UPUN TAKA” yang

berarti dimanapun kita berada disinilah pokok kita mengabdi dan berkarya untuk mengembangkan daerah.

(45)

Merah, melambangkan keberanian dalam membela kebenaran.

Biru, melambangkan cita-cita luhur dengan jiwa dan semangat yang selalu bergairah dan menggelora tetapi tetap tenang dan pasti mewujudkan kehidupan masyarakat yang damai dan sejahtera sebagaimana warna langit yang juga berwarna biru.

Kuning, melambangkan keagungan, kemegahan, kecerdasan dan kemuliaan.

Hijau,melambangkan kesuburan, kemakmuran, kesejahteraan, dan ketaqwaan.

Putih, melambangkan kesucian, kebersihan, keikhlasan dan kejujuran.

APARATUR PEMERINTAH DAERAH Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Dalam Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004, posisi DPRD sangat strategis dan menentukan dalam pelaksananaan otonomi daerah dan penyelenggaraan pemerintahan daerah. DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah dan berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah yang memiliki fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan.

Sebagai lembaga perwakilan rakyat di daerah, seperti juga DPR yang ada di pusat, DPRD merupakan mitra kerja bagi pemerintah di daerah dalam rangka terselenggaranya proses pemerintahan dan pembangunan. DPRD Kabupaten Tana Tidung periode 2019 - 2024 terbagi menjadi 9 (sembilan) partai, yakni NASDEM, PKB, PDIP, GOLKAR, GERINDRA, DEMOKRAT, PAN, PPP, dan HANURA. Partai PAN memiliki perwakilan paling banyak yakni 4 orang, partai HANURA sebanyak 3 orang, dan partai NASDEM, partai PKB, partai PDIP, partai GOLKAR, partai DEMOKRAT dan partai PPP masing-masing diwakili 2 orang. Sedangkan sisanya adalah partai Gerindra. Berikut disajikan rincian anggota DPRD menurut partai dan jenis kelamin dalam tabel 7.

(46)

Tabel 7. Banyaknya Anggota DPRD Kabupaten Tana Tidung menurut Partai dan Jenis Kelamin, 2019

No Partai Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan (1) (2) (3) (4) 1. NASDEM 2 - 2 2. PKB 2 - 2 3. PKS - - - 4. PDIP 2 - 2 5. GOLKAR 2 - 2 6. GERINDRA - 1 1 7. DEMOKRAT 1 1 2 8. PAN 4 - 4 9. PPP 2 - 2 10. HANURA 3 - 3 11. PBB - - - 12. PKPI - - - Jumlah 18 2 20

Sumber: Sekretariat DPRD Kabupaten Tana tidung

Organisasi Daerah

Untuk dapat melaksanakan pemerintahan yang lancar maka diperlukan sistem tata kerja perangkat daerah yang efektif dan efisien sesuai dengan karakteristik dan potensi masing-masing daerah. Semua aparatur negara/Pegawai Negeri Sipil (PNS) tersebar dalam 2 asisten, 6 bagian, 8 dinas, 10 kantor/badan, 3 Sekretariat, 1 Inspektorat dan 5 Kecamatan. Adapun kedudukan dan tugas pokok perangkat administrasi pemerintahan tersebut, antara lain:

Sekretariat Daerah Kabupaten

Merupakan unsur pembantu pimpinan daerah, yang dipimpin oleh seorang Sekretariat Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati dan mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintah, administrasi, organisasi dan tatalaksana serta

(47)

memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh perangkat daerah kabupaten.

Sektretariat Daerah dibantu oleh 2 asisten dan 7 bagian yaitu: I. Asisten Pemerintahan dan Kesra

II. Asisten Administrasi Pembangunan dan Umum III. Bagian Umum

IV. Bagian Tata Pemerintahan V. Bagian Kesra

VI. Bagian Organisasi dan Humas

VII. Bagian Perekonomian dan Pembangunan VIII Bagian Hukum

Sekretariat DPRD Kabupaten

Merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD Kabupaten yang dipimpin oleh seorang Sekretaris yang bertanggung jawab kepada Pimpinan DPRD dan secara administratif dibina oleh Sekretaris Daerah Kabupaten dan mempunyai tugas memberikan pelayanan administratif kepada anggota DPRD Kabupaten.

Dinas Daerah Kabupaten

Merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Kabupaten dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui desentralisasi dan dapat ditugaskan untuk melaksanakan penyelenggaraan wewenang yang dilimpahkan oleh pemerintah kepada Bupati selaku wakil pemerintah dalam rangka dekonsentrasi. Organisasi Dinas Kabupaten Tana Tidung terdiri dari:

(48)

2. Dinas Kesehatan

3. Dinas PU dan Penataan Ruang 4. Dinas Perindakop dan kelistrikan

5. Dinas Nakertrans, Penanaman Modal dan PTSP 6. Dinas Sosial dan PMD

7. Dinas Kependudukan dan Pencacatan Sipil 8. Dinas Kominfo

9. Dinas Lingkungan Hidup

10.Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan 11.Dinas Pariwisata

Lembaga Teknis Daerah (Kantor/Badan)

Merupakan unsur pelakasana tugas tertentu dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretariat Daerah dan mempunyai tugas melaksanakan tugas tertentu yang sifatnya tidak tercakup oleh Sekretariat Daerah dan Dinas Kabupaten dalam lingkup tugasnya.Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Tana Tidung terdiri dari:

1. Bappeda dan Litbang

2. BKD dan Pengembangan SDM

3. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) 4. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

5. Inspektorat

Lembaga Teknis Lainnya

Organisasi Lembaga Teknis Lainnya terdiri dari Lembaga Teknis Daerah yang berbentuk Kantor Kesbangpol mempunyai tugas penegakan Peraturan

(49)

Daerah, ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat.

Kecamatan

Kecamatan merupakan perangkat daerah Kabupaten Tana Tidung yang mempunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh seorang Camat, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Camat memiliki tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati termasuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.

Desa

Desa merupakan perangkat daerah Kabupaten yang berkedudukan dalam wilayah Kecamatan yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Camat. Mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Selain itu seorang Kepala Desa juga melaksanakan urusan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati.

Aparatur Daerah (Pegawai Negeri Sipil)

Hingga Desember 2019, jumlah aparatur negara/Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ada di Kabupaten Tana Tidung sebanyak 1.571 orang yang meliputi PNS golongan I sebanyak 13 orang, PNS golongan II sebanyak 433 orang, PNS golongan III sebanyak 1032 orang serta PNS golongan IV sebanyak 93 orang.

Adapun jumlah aparat Pegawai Negeri di Kabupaten Tana Tidung dapat dilihat pada tabel berikut ini:

(50)

Tabel 8. Jumlah Aparat Pegawai Negeri di Kabupaten Tana Tidung Tahun 2019 menurut Golongan

Golongan Kepangkatan Jenis Kelamin

Laki-Laki Perempuan Jumlah

(1) (2) (3) (4)

I/A (Juru Muda) - - -

I/B (Juru Muda Tingkat I) 1 - 1

I/C (Juru) 3 1 4

I/D (Juru Tingkat I) 5 3 8

Golongan I 9 4 13

II/A (Pengatur Muda) 11 11 22

II/B (Pengatur Muda Tingkat I) 75 46 121

II/C (Pengatur) 80 87 167

II/D (Pengatur Tingkat I) 61 62 123

Golongan II 227 206 433

III/A (Penata Muda) 164 202 366

III/B (Penata Muda Tingkat I) 122 139 261

III/C (Penata) 129 143 272

III/D (Penata Tingkat I) 100 33 133

Golongan III 515 517 1 032

IV/A (Pembina) 40 28 68

IV/B (Pembina Tingkat I) 15 1 16

IV/C (Pembina Utama Muda) 8 - 8

IV/D (Pembina Utama Madya) 1 - 1

IV/E (Pembina Utama - - -

Golongan IV 64 29 93

Jumlah 815 756 1 571

(51)

Tabel 9. Jumlah Pegawai Negeri di Kabupaten Tana Tidung Tahun 2019 menurut Pendidikan

Pendidikan Terakhir Jenis Kelamin

Laki-Laki Perempuan Jumlah

(1) (2) (3) (4)

Sampai dengan SD 2 - 2

SLTP/Sederajat 12 9 21

SMA/Sederajat 156 83 239

Diploma I,II 42 31 73

Diploma III/Sarjana Muda 144 251 395

Tingkat Sarjana/Doktor/Ph.d 459 382 841

Jumlah 815 756 1 571

(52)

4.1. KEPENDUDUKAN

Peran penduduk dalam pembangunan adalah sebagai subjek dan objek pembangunan, selain itu penduduk juga dapat menjadi potensi dan masalah pembangunan. Jumlah penduduk akan menjadi potensi pembangunan bila disertai dengan kualitas yang baik dan tinggi, sebaliknya jika memiliki kualitas yang rendah maka penduduk akan menjadi beban pembangunan.

Kabupaten Tana Tidung memilik jumlah penduduk yang semakin bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Pertambahan tersebut tidak hanya disebabkan faktor alami pertumbuhan penduduk yakni kelahiran dan kematian tetapi juga faktor lain yang tidak kalah pentingnya yakni migrasi. Sebagai kabupaten yang sedang berkembang, semua pembangunan disegala lini sedang digalakkan, maka tidak mengherankan jika beragam etnis mendiami Kabupaten Tana Tidung. Kedatangan etnis lain, selain mengikut program transmigrasi, juga didorong oleh terbukanya daerah ini sebagai tempat yang baik untuk mencari kerja atau mengembangkan usaha yang didorong oleh sektor pertambangan, maupun sektor perkebunan yang keduanya mendatangkan banyak tenaga kerja dari luar daerah.

(53)

Tabel 10. Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Tana Tidung Tahun 2011 – 2020

No Tahun Jumlah (jiwa) Pertumbuhan (%)

(1) (2) (3) (4) 1. 2011 16 625 7,74 2. 2012 17 725 6,61 3. 2013 18 985 7,10 4. 2014 20 372 7,30 5. 2015 21 891 7,45 6. 2016 23 497 7,33 7. 2017 25 084 6,75 8. 2018 26 892 7,21 9. 2019 28 926 7,56 10. 2020 30 896 6,38 Rata-rata Pertumbuhan (%) 7,14

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Tana Tidung

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik proyeksi penduduk Kabupaten Tana Tidung tahun 2020 berjumlah 30.896 jiwa dengan pertumbuhan penduduk 6,38%. Data proyeksi ini di lakukan berdasarkan data penduduk tahun 2010 yang dikumpulkan melalui sensus penduduk. Berdasarkan peraturan pemerintah (No.6/1960; No.7/1960) Sensus penduduk dilaksanakan setiap sepuluh tahun. Dalam pelaksanaannya, sensus penduduk menggunakan dua tahap, yaitu pencacahan lengkap dan pencacahan sampel.informasi yang lebih lengkap dikumpulkan dalam pencacahan sampel.

Pendekatan de jure dan de facto diterapkan untuk mencakup semua orang dalam area pencacahan. Mereka yang mempunyai tempat tinggal tetap didekati dengan pendekatan de jure, dimana mereka dicatat sesuai dengan tempat tinggal mereka secara formal; sedangkan mereka yang yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap didekati dengan pendekatan de facto dan dicatat dimana mereka berada. Semua anggota kedutaan besar dan keluarganya tidak tercakup dalam sensus. Adapun konsep penduduk yang digunakan BPS tahun 2010 adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik

(54)

Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap.

Berdasarkan konsep dan metodologi BPS jumlah penduduk Tana Tidung tahun 2020 adalah hasil proyeksi sensus penduduk tahun 2010 dengan penduduk yang termuat didalamnya adalah penduduk yang tercatat secara administratif di KTT ataupun yang tidak tercatat secara administratif di KTT (penduduk dari Kabupaten/Kota lain) tetapi sudah menetap di KTT selama 6 bulan atau kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap.

Grafik 1. Pertumbuhan Penduduk dan Jumlah Penduduk 2011 – 2020

Secara spesifik jika dilihat menurut kecamatan, angka laju pertumbuhan penduduk untuk tahun 2020 relatif sama untuk semua kecamatan dengan rata-rata laju pertumbuhan

6,38

persen. Adapun persebaran penduduk menurut kecamatan dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

7.74 6.61 7.1 7.3 7.45 7.33 6.75 7.21 7.56 6.38 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Jumlah Penduduk Pertumbuhan penduduk (%)

(55)

Grafik 2. Pola Sebaran Penduduk menurut Kecamatan 2020

Penyebaran penduduk Kabupaten Tana Tidung belum bisa dikatakan merata di wilayah kecamatan karena masih terdapat 2 kecamatan yang mendominasi (Sesayap dan Sesayap Hilir). Pada tahun 2020, sebaran penduduk terbanyak di Kecamatan Sesayap sebesar 40% yang merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Tana Tidung. Secara kontras, Kecamatan Muruk Rian yang mempunyai luas sebesar 12,60% dari luas wilayah kabupaten Tana Tidung hanya berpenduduk sebesar 7% dari total penduduk se-kabupaten.

Muruk Rian 7% Sesayap 40% Betayau 11% Sesayap Hilir 28% Tana Lia 14%

(56)

Tabel 11. Jumlah dan Perkembangan Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2018-2020 No Kecamatan 2018 2019 2020 L P L P L P (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Muruk Rian 954 900 1 021 975 1 094 1 038 2. Sesayap 5 793 5 054 6 195 5 475 6 637 5 826 3. Betayau 1 537 1 397 1 644 1 513 1 761 1 610 4. Sesayap Hilir 4 448 3 033 4 756 3 286 5 096 3 497 5. Tana Lia 2 043 1 733 2 184 1 877 2 340 1 997 Jumlah 14 775 12 117 15 800 13 126 16 928 13 968 Jumlah L + P 26 892 28 926 30 896

Rasio Jenis Kelamin 121,94 120,37 121,19

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Tana Tidung

Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur Tana Tidung hingga tahun 2020, pada kelompok umur 25-29 tahun sebanyak 3116 jiwa atau sekitar 13%. Kelompok ini merupakan usia dengan jumlah penduduk terbanyak berdasarkan kelompok umur dan sangat berpengaruh pada ketersediaan angkatan kerja dalam pembangunan karena termasuk kedalam kelompok umur usia produktif.

Rasio beban ketergantungan penduduk di Kabupaten Tana Tidung adalah sebesar 45,7%. Angka ini menjelaskan bahwa dari 100 penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan menanggung secara ekonomi 45,7% jiwa yang tidak/kurang produktif yaitu penduduk usia 0-14 tahun dan 65 tahun ke atas. Dalam konsep pembangunan, rasio ketergantungan yang rendah akan lebih menguntungkan dibandingkan yang rasio yang lebih tinggi.

(57)

Grafik 3. Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun 2020

Tabel 12. Jumlah Penduduk Berdasar Kelompok Umur Menurut Kecamatan 2020 12% 12% 11% 9% 11% 13% 12% 11% 9% 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 No Kelompok Umur Kecamatan Total

Muruk Rian Sesayap Betayau Sesayap

Hilir Tana Lia

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. 0 – 4 199 1161 315 789 403 2867 2. 5 – 9 201 1175 318 802 408 2904 3. 10 – 14 194 1130 306 776 392 2798 4. 15 – 19 154 896 243 609 312 2214 5. 20 – 24 187 1102 298 769 384 2740 6. 25 – 29 213 1252 338 875 438 3116 7. 30 – 34 199 1167 315 810 407 2898 8. 35 – 39 184 1078 292 747 375 2676 9. 40 – 44 154 900 243 627 314 2238 10. 45 – 49 119 693 187 476 242 1717 11. 50 – 54 99 576 156 397 200 1428 12. 55 – 59 76 439 118 304 152 1089 13. 60 – 64 75 441 119 301 153 1089 14. 65 – 69 36 209 56 143 72 516 15. >70 25 147 40 100 51 363

(58)

Jumlah penduduk Tana Tidung terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun jika dilihat dari proyeksi penduduk. Secara umum, kondisi ini sejalan dengan teori pertumbuhan penduduk yang dalam kasus tertentu jika tidak ada bencana atau pembataian masal maka pertumbuhan penduduk akan sejalan dengan pertumbuhan eksponensial. Tingginya pertumbuhan penduduk di Kabupaten Tana Tidung sebagian besar dikarenakan oleh migrasi masuk. Kondisi ini menandakan bahwa Tana Tidung memiliki daya tarik yang sangat kuat bagi pendatang terutama karena alasan ekonomi. Indikasi ini dapat dilihat dari dependency ratio sebagai daerah terbuka yang terkenal potensi sumber daya alam yang melimpah, menyebabkan mobilitas penduduk yang terjadi cukup tinggi, terutama dari mereka yang datang untuk bekerja/mencari kerja ke daerah ini, dimana sebagian besar berusia antara 16-40 tahun pada usia produktif.

(59)

4.2. KETENAGAKERJAAN

Salah satu sasaran dalam pembangunan adalah diarahkan pada

perluasan kesempatan

kerja

dan terciptanya lapangan kerja baru dalam

jumlah dan kualitas yang seimbang dan memadai untuk dapat menyerap

tambahan angkatan kerja yang memasuki pasar kerja setiap tahunnya.

Karena itu peningkatan dalam jumlah angkatan kerja bila tidak diimbangi

dengan menambahan kesempatan kerja akan menimbulkan permasalahan

dalam pembangunan.

Tabel 13. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas (Penduduk Usia Kerja) Menurut Kelompok Umur Tahun 2018 - 2020

Kelompok Umur 2018 2019 2020 L P L+P L P L+P L P (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 15-24 2 402 1 981 4 383 2 549 2 125 4 674 2 715 2 239 4 954 25-34 3 179 2 210 5 389 3 352 2 362 5 714 3 540 2 474 6 014 35-44 2 435 1 822 4 257 2 610 1 986 4 596 2 803 2 111 4 914 45-54 1 426 1 201 2 627 1 560 1 325 2 885 1 704 1 441 3 145 55-59 497 380 877 550 430 980 611 478 1 089 60+ 920 800 1 720 1 034 917 1 951 558 531 1 089 Jumlah 10 859 8 394 19 253 11 655 9 145 20 800 11 931 9 274 21 205

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Tana Tidung

Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah penduduk usia kerja dari tahun 2018 hingga 2020 terus mengalami peningkatan. Di tahun 2020 penambahan penduduk usia kerja berjumlah 405 penduduk menjadi 21.205 penduduk dari sebelumnya berjumlah 20.800 penduduk di tahun 2019.

Tingkat pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi berpengaruh terhadap pertumbuhan angkatan kerja. Semakin bertambahnya penduduk usia kerja akan berpengaruh pada pertambahan jumlah angkatan kerja, baik sebagai pekerja maupun pencari kerja. Peningkatan tersebut jika tidak diimbangi dengan pasar

Gambar

Tabel 1.  Luas Wilayah Kecamatan dan Jumlah Desa di Kabupaten Tana Tidung
Tabel 4.  Kelas Ketinggian Kabupaten Tana Tidung
Tabel 7.  Banyaknya Anggota DPRD Kabupaten Tana Tidung menurut Partai dan  Jenis Kelamin, 2019
Tabel 8.  Jumlah Aparat Pegawai Negeri di Kabupaten Tana Tidung Tahun 2019  menurut Golongan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya jadwal pelatihan akan dikirim oleh LPSE Kabupaten Tana Tidung melalui alamat e-mail masing-masing'. Demikian disampaikan, atas perhatian dan

Berdasarkan Surat Penetapan Hasil Kualifikasi dari Panitia Pengadaan Barang/jasa Dinas Tenaga Kerja Perindagkop dan Tranmigrasi Kabupaten Tana Tidung Nomor :

Kerja Perindagkop dan Tranmigrasi Kabupaten Tana Tidung Nomor : 04/RTSP/DTPT-KTT/I||/2013 Tanggal 20 Maret 2013 tentang Penetapan Hasil Kualifikasi dengan kegiatan

Panitia pengadaan Barang/jasa Dinas Tenaga Kerja Perindagkop dan Transmigrasi Kabupaten Tana Tidung Tahun Anggaran 2013 telah melakukan pelelangan Seleksi Sederhana

Penetapan Pemenang, maka diumumkan kepada peserta pengadaan barang dan Jasa untuk Pekerjaan : Pembangunan Jalan dan Jembatan Kabupaten Tana Tidung. Turan

Dari hasil wawancara yang diproleh hasil kinerja Bagian Umum dan Protokol Kabupaten Tana Tidung khususnya bagian perspektif pembelajaran dan pertumbuhan begitu cukup terarah dan

Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tana Tidung Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha, 2015 - 2019..

Maksud disusunnya Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Tana Tidung Tahun 2018 adalah untuk memberikan gambaran kinerja penyelenggaraan pemerintahan yang jelas,