01 Hemaptoe Ec TB PARU SITI.F Nih

(1)

1

PRESENTASI KASUS HEMAPTOE e.c TB PARU PRESENTASI KASUS HEMAPTOE e.c TB PARU KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CILEGONCILEGON

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

T

Tooppiikk : : hheemmaappttooe e ee..c c TTB B ppaarruu

PPeennyyuussuunn : : SSiitti i FFaaddhhiillaah h ( ( 111100..22000066..22887 7 ))

I. Identitas Pasien I. Identitas Pasien -- Nama Nama : Tn.T: Tn.T - - UUssiiaa : : 228 8 ttaahhuunn - - PPeekkeerrjjaaaann : : BBuurruuhh -

- AAggaammaa : : IIssllaamm -

- AAllaammaatt : : LLiinnkk..SSuukkaammaajju u 0011//0066 -

- NNoo. . CCMM : : 3300..5555..2233 - Tan

- Tanggal ggal BerobBerobatat : 24/: 24/10/210/2012012 - Pe

- Pemmbbiiaayyaaaann : : JJaammssoosstteek k -

- RRuuaannggaann : : NNuussa a IInnddaah h RRSSUUD D CCiilleeggoonn

II. Anamnesa II. Anamnesa

Dilaku

Dilakukan secara kan secara auto-anauto-anamnesamnesa pada tanggal 25 Oktober 201a pada tanggal 25 Oktober 2012 di Ruangan Nusa2 di Ruangan Nusa Indah RSUD Cilegon.

Indah RSUD Cilegon.

o

o Keluhan Utama :Keluhan Utama :

Batuk berdarah sejak 5 jam SMRS. Batuk berdarah sejak 5 jam SMRS.

o

o Riwayat Penyakit Sekarang :Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien seorang laki-laki berusia 28 tahun datang ke UGD RSUD Ciegon Pada Pasien seorang laki-laki berusia 28 tahun datang ke UGD RSUD Ciegon Pada tanggal 24 Oktober 2012 pukul 21.00 WIB dengan keluhan batuk darah sejak pukul 16.00 tanggal 24 Oktober 2012 pukul 21.00 WIB dengan keluhan batuk darah sejak pukul 16.00 WIB SMRS. Darah

WIB SMRS. Darah bercambercampur dengan dahak pur dengan dahak berwaberwarna merah rna merah segar sebanysegar sebanyak ak kurankurangg leb

lebih ih setsetengengah ah gelgelas. as. PasPasien ien jugjuga a menmengatgatakaakan n bahbahwa wa panpandandangan gan kabkabur, ur, muamual, l, dandan mengigil. Pasien

(2)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial

Cancel Anytime.

(3)

Cancel Anytime.

berat

berat badan pasien badan pasien juga mengalami juga mengalami penurunan sejak penurunan sejak dua bulan dua bulan yang lalu. yang lalu. Buang air Buang air kecilkecil dan buang air besar tidak ada gangguan.

dan buang air besar tidak ada gangguan.

Awalnya pasien mengeluh batuk kering yang tidak kunjung sembuh sejak 5 bulan Awalnya pasien mengeluh batuk kering yang tidak kunjung sembuh sejak 5 bulan terakhir, pasien hanya minum obat warung saja, dan sedikit membaik. Keluhan sesak nafas terakhir, pasien hanya minum obat warung saja, dan sedikit membaik. Keluhan sesak nafas dan nyeri

dan nyeri pada dada pada dada saat bernafas disangkasaat bernafas disangkal. l. SebeluSebelumnymnya a pasiepasien n mengmengaku belum aku belum pernahpernah mengalami keluhan seperti ini. Menurut keterangan pasien tidak ada anggota keluarga dan mengalami keluhan seperti ini. Menurut keterangan pasien tidak ada anggota keluarga dan lingkungan disekitar pasien mengalami keluhan yang sama. Sejak remaja pasien sudah lingkungan disekitar pasien mengalami keluhan yang sama. Sejak remaja pasien sudah ser

sering ing mermerokookok k sebsebanyanyak ak setsetengengah ah bunbungkugkus s sehsehari ari dan dan minminum um kopkopi i namnamun un paspasienien menyangkal pemakaian obat dengan suntikan dan transfusi

menyangkal pemakaian obat dengan suntikan dan transfusi darah.darah.

o

o Riwayat Penyakit Dahulu:Riwayat Penyakit Dahulu:

•

• Riwayat penyakit alergi ( cuaca dingin ) diakui oleh pasien.Riwayat penyakit alergi ( cuaca dingin ) diakui oleh pasien. •

• Riwayat penyakit diabetes mellitus disangkal.Riwayat penyakit diabetes mellitus disangkal. •

• Riwayat penyakit astma disangkal.Riwayat penyakit astma disangkal. •

• Riwayat alergi obat disangkal.Riwayat alergi obat disangkal. •

• Riwayat penyakit hipertensi disangkal.Riwayat penyakit hipertensi disangkal. •

• Riwayat penyakit jantung disangkal.Riwayat penyakit jantung disangkal. •

• Riwayat penyakit paru-paru disangkal.Riwayat penyakit paru-paru disangkal. •

• Riwayat penyakit gastritis disangkal.Riwayat penyakit gastritis disangkal.

o

o Riwayat Penyakit Keluarga:Riwayat Penyakit Keluarga:

Terdapat anggota keluarga yaitu ibu pasien memiliki riwayat penyakit liver. Terdapat anggota keluarga yaitu ibu pasien memiliki riwayat penyakit liver.

Terdapat anggota keluarga yaitu ayah pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi. Terdapat anggota keluarga yaitu ayah pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi.

o

o Anamnesis Sistem:Anamnesis Sistem:

Tan

Tanda da chechecklcklist ist (√) (√) menmenandandakaakan n kelkeluhuhan an padpada a sissistem tem terstersebuebut. t. TanTanda da strstrip ip (-)(-) menandakan keluhan di sistem tersebut disangkal

menandakan keluhan di sistem tersebut disangkal oleh pasien.oleh pasien. Kulit

Kulit

((--)) BBiissuul l ((--)) RRaammbbuutt ((√√)) KKeerriinnggaat t mmaallaamm ((--)) KKuukku u ((--)) IIkktteerruuss ((--)) SSiiaannoossiiss

(4)

Cancel Anytime.

(5)

Cancel Anytime.

Kepala Kepala

((--)) TTrraauummaa ((--) ) NNyyeerri i kkeeppaallaa ((--)) SSiinnkkoopp ((--) ) NNyyeerri i ssiinnuuss Mata

Mata

((--)) NNyyeerrii ((--)) SSeekkrreett

((--)) RRaaddaanngg ((--)) GGaanngggguuaan n ppeenngglliihhaattaann

((--)) SSkklleerra a IIkktteerruuss ((--)) PPeennuurruunnaan n kkeettaajjaammaan n ppeenngglliihhaattaann Telinga

Telinga

((--)) NNyyeerri i ((--)) TTiinniittuuss

((--)) SSeekkrreett ((--)) GGaanngggguuaan n ppeennddeennggaarraann

(-(-)) KeKehihilalangngan an pepenndedengngararanan Hidung

Hidung

((--)) TTrraauummaa ((--)) GGeejjaalla a ppeennyyuummbbaattaann ((--)) NNyyeerri i ((--)) GGaanngggguuaan n ppeenncciiuummaann

((--)) SSeekkrreett ((--)) PPiilleek k

((--)) EEppiissttaakkssiiss Mulut

Mulut

((--)) BBiibbiir r ((--)) LLiiddaahh

((--)) GGuussi i ((--)) GGaanngggguuaan n ppeennggeeccaappaann ((--)) SSeellaappuut t ((--)) SSttoommaattiittiiss

Tenggorokan Tenggorokan

((√√)) NNyyeerri i tteennggggoorrookk ((--)) PPeerruubbaahhaan n ssuuaarraa Leher

Leher

((--)) BBeennjjoollaann/ / mmaassssaa ((--)) NNyyeerri i lleehheer r Jantung/ Paru

Jantung/ Paru

((--)) NNyyeerri i ddaaddaa ((√√)) SSeessaak k nnaaffaass ((--)) BBeerrddeebbaarr--ddeebbaarr ((√√)) BBaattuuk k ddaarraahh ((--)) OOrrttooppnnooee ((√√)) BBaattuuk k Abdomen (Lambung / Usus)

Abdomen (Lambung / Usus)

((--)) RRaassa a kkeemmbbuunngg ((--)) PPeerruut t mmeemmbbeessaar r ((√√)) MMuuaal l ((--)) WWaassiir r

((--)) MMuunnttaah h ((--)) MMeennccrreett ((--)) MMuunnttaah h ddaarraah h ((--)) MMeelleennaa

(6)

Cancel Anytime.

(7)

Cancel Anytime.

Saluran Kemih / Alat Kelamin Saluran Kemih / Alat Kelamin

((--)) DDiissuurriiaa ((--)) KKeenncciinng g nnaannaahh ((--)) SSttrraanngguurrii ((--)) KKoolliik k

((--)) PPoolliiuurriiaa ((--)) OOlliigguurriiaa ((--)) PPoollaakkiissuurriiaa ((--)) AAnnuurriiaa ((--)) HHeemmaattuurriiaa ((--)) RReetteennssi i uurriinn ((--)) BBaattu u ggiinnjjaall ((--)) KKeenncciinng g mmeenneetteess ((--)) BBAAK K ggeellaap p sseeppeerrtti i tteehh ((--)) PPrroossttaatt

Katamenis (tidak ditanyakan) Katamenis (tidak ditanyakan) (

( ) ) LLeeuukkoorree ( ( )) PPeerrddaarraahhaann (

( )) LLaaiinn--llaaiinn ( ( )) Haid (tidak ditanyakan)

Haid (tidak ditanyakan) (

( )) HHaarri i tteerraakkhhiirr ( )) JJuum( mllaah h ddaan n llaammaannyyaa ( ( )) MMeennaarrcchhee (

( )) TTeerraattuur r //ttiiddaakk ( ( )) NNyyeerri i ( ( )) GGeejjaalla a KKlliimmaakktteerriiuumm ( )

( ) GGaanngggguuaan n mmeennssttrruuaassii ( ) PPaasskka ( ) a mmeennooppaauussee Otot dan Syaraf

Otot dan Syaraf

((--)) AAnneesstteessii ((--)) SSuukkaar r mmeennggggiiggiitt ((--)) PPaarreesstteessii ((--)) AAttaakkssiiaa

((--)) OOttoot t lleemmaahh ((--)) HHiippoo//hhiippeerr--eesstteessii ((--)) KKeejjaanngg ((--)) PPiinnggssaan n / / ssyynnccooppee ((--)) AAffaassiiaa ((--)) KKeedduuttaan n ((ttiicckk)) ((--)) AAmmnneessiiss ((--)) PPuussiinng g ((VVeerrttiiggoo))

((--)) LLaaiinn--llaaiinn ((--)) GGaanngggguuaan n bbiiccaarra a ((ddiissaarrttrrii)) Ekstremitas

Ekstremitas

((--)) BBeennggkkaak k ((--)) DDeeffoorrmmiittaass ((--)) NNyyeerri i sseennddii ((--)) SSiiaannoossiiss

III. Pemeriksaan Fisik III. Pemeriksaan Fisik

VITAL SIGNS: VITAL SIGNS:

-

- KKeessaaddaarraann : : CCoommppoos s mmeennttiiss - Ke

- Keadadaaaan Umn Umumum : Sa: Sakikit Set Sedadangng -

- TeTekakananan n DaDararahh : : 10100/0/60 60 mmmmHgHg -

- NNaaddii : : 884 4 kkaallii//mmeenniit t ((rreegguullaarr, , eeqquuaall, , ddaan n iissi i ccuukkuupp)) -

(8)

Cancel Anytime.

(9)

Cancel Anytime.

Status Generalis Status Generalis - Kulit

- Kulit : Berwarna sawo matang, tidak terdapat kelainan warna kulit, tidak terlihat: Berwarna sawo matang, tidak terdapat kelainan warna kulit, tidak terlihat

ikterik, suhu afebris, dan turgor kulit baik. ikterik, suhu afebris, dan turgor kulit baik.

- Kepala

- Kepala : normocephali, simetris.: normocephali, simetris.

--RambutRambut : distribusi merata, warna hitam, tidak mudah dicabut: distribusi merata, warna hitam, tidak mudah dicabut

--AlisAlis : Warna hitam, tidak mudah dicabut.: Warna hitam, tidak mudah dicabut.

--MataMata : Tidak exopthalmus, tidak endopthalmus, konjungtiva tidak anemis, sklera: Tidak exopthalmus, tidak endopthalmus, konjungtiva tidak anemis, sklera

normal, lensa jernih, pupil bulat dan isokor, pergerakan bola mata baik. normal, lensa jernih, pupil bulat dan isokor, pergerakan bola mata baik. --HidungHidung : Tidak terdapat nafas cuping hidung, tidak deviasi septum, tidak ada: Tidak terdapat nafas cuping hidung, tidak deviasi septum, tidak ada

sekret, dan tidak hiperemis. sekret, dan tidak hiperemis.

--TelingaTelinga : Bentuk telinga normal, tidak ada deformitas, tidak ada serumen dan: Bentuk telinga normal, tidak ada deformitas, tidak ada serumen dan

sekret.. sekret..

--MulutMulut : Bibir tidak sianosis, gigi gelig lengkap, gusi tidak hipertropi, lidah tidak : Bibir tidak sianosis, gigi gelig lengkap, gusi tidak hipertropi, lidah tidak

kotor, mukosa mulut basah, tonsil T

kotor, mukosa mulut basah, tonsil T11-T-T11tidak hiperemis.tidak hiperemis.

--LeherLeher : : TidTidak ak terdterdapaapat t pempembesbesaraaran n kelkelenjaenjar r getgetah ah benbening ing padpada a subsubmenmentalitalis,s,

subklavikula,pre-aurikula,post-aurikula, oksipital, sternokleidomastoideus, subklavikula,pre-aurikula,post-aurikula, oksipital, sternokleidomastoideus, dan supraklavikula. Tidak terdapat pembesaran tiroid, trakea tidak deviasi, dan supraklavikula. Tidak terdapat pembesaran tiroid, trakea tidak deviasi, dan Jugular Venous Pressure bernilai 5 + 2 cm H

dan Jugular Venous Pressure bernilai 5 + 2 cm H22O.O. --ThoraksThoraks : Normal, Simetris kiri dan kanan.: Normal, Simetris kiri dan kanan.

Paru-paru

Paru-paru ::

Ins

Inspekpeksisi :-K:-Keadeadaan saan stattatis heis hemitmithorhoraks kaks kanaanan samn sama dena dengan hgan hemiemithothorakraks kirs kirii

-Dalam keadaan dinamis pergerakan hemithoraks kanan sama dengan kiri -Dalam keadaan dinamis pergerakan hemithoraks kanan sama dengan kiri Pa

Palplpasasii : F: Fremremititus us tataktktil il dadan vn vokokal al sisimemetrtris is kikiri ri dadan kn kanananan Per

Perkuskusii : S: Sonoonor sr selueluruh ruh laplapang ang parparu, u, dan dan terdterdapaapat pt peraneranjakajakan n parparu-hu-hatiati Ausk

Auskultasiultasi : Vesiku: Vesikuler kanan kiriler kanan kiri, tidak terdap, tidak terdapat rhonki -/-,at rhonki -/-, Tidak terdapat wheezing

Tidak terdapat wheezing

-/- Jantung

Jantung : : InInspspekeksisi : : IkIktutus s kkororddis is teterlrlihihatat

Pa

Palplpasasii : Ikt: Iktus kus korordidis ters terababa di ICa di ICS IV liS IV linenea mida midklklavavikikulula sina sinisistrtra,a, kuat angkat, dan tidak terdapat thrill

(10)

Cancel Anytime.

(11)

Cancel Anytime.

pinggang

pinggang jantung jantung pada pada ICS ICS III III linea linea parasternalis parasternalis sinistra,sinistra, proyeksi besar jantung tidak mem

proyeksi besar jantung tidak membesar.besar.

Auskultasi: Bunyi jantung I dan II normal, tidak terdapat murmur dan Auskultasi: Bunyi jantung I dan II normal, tidak terdapat murmur dan

bunyi gallop. bunyi gallop.

--AbdomenAbdomen : Insp: Inspekseksii : Tam: Tampak dapak datar, sitar, simetmetrisris, dan tid, dan tidak terdak terdapaapat kelat kelainainan kulin kulit.t.

Auskultasi: Bising usus normal, bising aorta abdominalis tidak terdengar. Auskultasi: Bising usus normal, bising aorta abdominalis tidak terdengar. Pa

Palplpasasii : Sup: Supelel, tur, turgogor bair baik, tik, tidadak terk terdadapapat nyet nyeri tekri tekan daan dan nyn nyeri leeri lepapas,s, tidak teraba hepatomegali. Splenomegali (-)

tidak teraba hepatomegali. Splenomegali (-) Pe

Perkrkususii : Sua: Suara timra timpapani di semni di semua lapua lapanang abdg abdomomenen, tida, tidak terdk terdapapat nyat nyerieri ketuk.

ketuk.

--GenitaliaGenitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan: Tidak dilakukan pemeriksaan - Ekstrimitas

- Ekstrimitas: : Akral Akral hangahangat, t, cappicappilary lary refill refill kurankurang g dari dari 2 2 detikdetik, , kekuakekuatantan

otot otot

Tidak terdapat udem pada ke-empat ekstremitas. Tidak terdapat udem pada ke-empat ekstremitas. --Refleks fisiologis dan patologisRefleks fisiologis dan patologis : Tidak dilakukan pemeriksaan.: Tidak dilakukan pemeriksaan. IV. Diagnosis banding

IV. Diagnosis banding

1. hemaptoe e.c TB pru 1. hemaptoe e.c TB pru 2. bronchitis 2. bronchitis 3.bronkiektasis 3.bronkiektasis V. Pemeriksaan Penunjang V. Pemeriksaan Penunjang L Laabboorraattoorriiuum m : : HHbb : : 1144,,5 5 gg//ddll ((2244--1100--22001122)) LLeeuukkoossiitt : : 1111..66990 0 //uull H Htt : : 4422..7 7 %% T

Trorommbobosisitt : 3: 32626.0.000 00 /u/ull G GDDSS : : 996 6 mmgg//ddll U Urreeuumm : : 221 1 mmgg//ddll C Crreeaattiinniinn : : 11,,3 3 mmgg//ddll SSGGOOTT : : 110 0 uu//ll 55 55 55 55

(12)

Cancel Anytime.

(13)

Cancel Anytime.

Kesimpulan : KP aktif dextra. Kesimpulan : KP aktif dextra.

((2266--1100--22001122)) LLEEDD : : 118 8 mmmm//jjaamm

VI.

VI. Pemeriksaan yang DianjurkanPemeriksaan yang Dianjurkan

-Pemeriksaan sputum

-Pemeriksaan sputum BTA ( BTA ( sediaan sediaan langsung langsung mikroskopis mikroskopis biasa, denbiasa, dengan mikrosgan mikroskopkop florensens, kultur kuman, uji resistensi)

florensens, kultur kuman, uji resistensi) -Tes Tuberkulin (Mantoux)

-Tes Tuberkulin (Mantoux)

VII. Diagnosis kerja VII. Diagnosis kerja

Hemaptoe e.c TB Paru Hemaptoe e.c TB Paru Dasar Diagnosis:

Dasar Diagnosis: Anamnesis:

Anamnesis: -. -. Batuk Batuk darah.darah.

-. Berkeringat di malam hari. -. Berkeringat di malam hari.

(14)

Cancel Anytime.

(15)

Cancel Anytime.

VIII. Terapi yang diberikan VIII. Terapi yang diberikan

Non farmakologis : Non farmakologis : •Tirah baring •Tirah baring Farmakologis : Farmakologis : •IVFD RL 20 tpm •IVFD RL 20 tpm •Cefotaksim 2x1 gr IV •Cefotaksim 2x1 gr IV •Vit. K 3x1 amp •Vit. K 3x1 amp •Asam tranexamat 3x1 •Asam tranexamat 3x1 •Codein 3x10 mg •Codein 3x10 mg •Ranitidin 2x1 •Ranitidin 2x1 •OAT kategori 1 •OAT kategori 1

(16)

Cancel Anytime.

(17)

Cancel Anytime.

Cancel Anytime. IX. Follow up IX. Follow up 2 255//1100//1122 SS//:: •

• Batuk berdarah (+), sesak (+),lemas (+),Batuk berdarah (+), sesak (+),lemas (+), tenggorokan terasa gatal (+), mual (+), tenggorokan terasa gatal (+), mual (+), muntah (-)

muntah (-)

O/:

O/: KU KU : : sakit sakit sedang sedang KS: KS: CMCM

•

• TD TD : : 100/60 100/60 mmHg mmHg R R : : 20 20 x/mntx/mnt

•

• N N : 84 x/mnt : 84 x/mnt S : 37 ºCS : 37 ºC

•

• Kepala : : normocephalKepala normocephal

•

• Mata Mata : : SI SI -/-, -/-, CA CA -/-

-/-•

• Thoraks : simThoraks : simetris, retraksi etris, retraksi -/-

-/-•

• Jantung : BJ I/II Jantung : BJ I/II reg, M (-), reg, M (-), G( -)G( -)

•

• Paru Paru : : SN SN vesikuler, vesikuler, Rh Rh -/-, -/-, Wh-/-

Wh-/-•

• Abd Abd : : supel, supel, BU BU (+), (+), NTE NTE (-)(-)

•

• Ext Ext : : akral akral hangat, hangat, edema edema -/-

-/-A/: hemaptoe e.c TB Paru A/: hemaptoe e.c TB Paru

P/: P/:

•

• IVFD RL 20 tpmIVFD RL 20 tpm

•

• Vit K inj 3x1 ampVit K inj 3x1 amp

•

• AsAsam am trtrananexexamamat at ininjj 3x1tpm

3x1tpm •

• Cefotaxime inj 2x1 gr Cefotaxime inj 2x1 gr

•

• Ranitidin inj 2 x 1 ampRanitidin inj 2 x 1 amp

•

• Codein 3x10 mgCodein 3x10 mg

2

266//1100//1122 SS//::

•

• Batuk (+), darah (-), Sesak (-), mual (+)Batuk (+), darah (-), Sesak (-), mual (+)

O/: O/:

•

• KU KU : : sakit sakit sedang sedang KS: KS: CMCM

P/: P/:

• IVFD RL 20 tpm • IVFD RL 20 tpm • Vit K inj 3x1 amp • Vit K inj 3x1 amp

• Asam tranexamat inj 3x1tpm • Asam tranexamat inj 3x1tpm

(18)

Cancel Anytime.

(19)

Cancel Anytime.

•

Wh-/-•

•

Pukul 18.15 WIB pasien mengeluh bila di injek Pukul 18.15 WIB pasien mengeluh bila di injek Vi

Vit t K K jajantntuung ng bbererddebebarar-d-debebarar, , ssesesak ak ddanan merangsang batuk. Stop Vit K Co. dr.sri

merangsang batuk. Stop Vit K Co. dr.sri ekoeko

Stop Vit K Stop Vit K

2

277//1100//1122 SS//::

•

• BBaattuuk k ddaarraah h ((--)), , bbaattuuk k ((++)), , SSeessaak k berkurang, mual (-).

berkurang, mual (-).

O/: O/:

•

• KU KU : : sakit sakit sedang sedang KS: KS: CMCM

•

• TD TD : : 110/80 110/80 mmHg mmHg R R : : 20 20 x/mntx/mnt

•

• N : 80 x/mnt N : 80 x/mnt S : 37ºCS : 37ºC

•

• Kepala : : normocephalKepala normocephal

•

• Mata Mata : : SI SI -/-, -/-, CA CA -/-

-/-•

• Thoraks : simThoraks : simetris, retraksi etris, retraksi -/-

-/-•

• Jantung : BJ I/II Jantung : BJ I/II reg, M( -), reg, M( -), G( -)G( -)

•

Wh-/-•

P/: P/:

•IVFD RL 20 tpm •IVFD RL 20 tpm

• Asam tranexamat inj • Asam tranexamat inj 3x1tpm 3x1tpm • Cefotaxime inj 2x1 gr • Cefotaxime inj 2x1 gr • Codein 3x1 tab • Codein 3x1 tab

(20)

Cancel Anytime.

(21)

Cancel Anytime.

2

288//1100//1122 SS//::

•

• Batuk darah Batuk darah (-), Sesak berkurang(-), Sesak berkurang, batuk (+), batuk (+)

O/: O/:

•

• KU KU : : sakit sakit sedang sedang KS: KS: CMCM •

• TD TD : : 110/70 110/70 mmHg mmHg R R : : 20 20 x/mntx/mnt •

• N N : : 80 80 x/mnt x/mnt S S : : 36ºC36ºC •

• Kepala Kepala : : normocephalnormocephal •

• Mata Mata : : SI SI -/-, -/-, CA CA -/- -/-• Tho

• Thoraks raks : sim: simetris, retraksi etris, retraksi -/- -/-• Jantung

• Jantung : BJ I/II : BJ I/II reg, M (-), reg, M (-), G (-)G (-) •

• Paru Paru : : SN SN vesikuler, vesikuler, Rh Rh -/-, -/-, Wh-/- Wh-/-•

• Abd Abd : : supel, supel, BU BU (+), (+), NTE NTE (-)(-) •

P/: P/:

•IVFD RL 20 tpm •IVFD RL 20 tpm •

• AAssaam m ttrraanneexxaammaat t iinnjj 3x1tpm 3x1tpm • Cefotaxime inj 2x1 gr • Cefotaxime inj 2x1 gr • Codein 3x1 tab • Codein 3x1 tab 2 299//1100//1122 SS//:: •

• Batuk darah Batuk darah (-), Sesak (-), (-), Sesak (-), batuk (-)batuk (-)

O/: O/:

•

• KU KU : : sakit sakit sedang sedang KS: KS: CMCM •

• TD TD : : 120/80 120/80 mmHg mmHg R R : : 20 20 x/mntx/mnt •

• N N : : 80 80 x/mnt x/mnt S S : : 36ºC36ºC •

• Kepala Kepala : : normocephalnormocephal •

• Mata Mata : : SI SI -/-, -/-, CA CA -/- -/-• Tho

• Thoraks raks : sim: simetris, retraksi etris, retraksi -/- -/-• Jantung

• Jantung : BJ I/II : BJ I/II reg, M -, reg, M -, G – G –

P/: P/: • OAT Kategori I • OAT Kategori I R R / / H H / / Z Z / / EE 450/300/1000/1000 450/300/1000/1000

• Asam tranexamat tab 3x500 • Asam tranexamat tab 3x500 mg

mg • BLPL • BLPL

(22)

Cancel Anytime.

(23)

Cancel Anytime.

1.Apakah diagnosis pada pasien ini sudah tepat 1.Apakah diagnosis pada pasien ini sudah tepat ??

Pada pasien diatas didiagn

Pada pasien diatas didiagnosis sebagai hemaptosis sebagai hemaptoe oe ec TB ec TB paru sudah tepat denganparu sudah tepat dengan dasar gejala klinis dan gambaran rontgen thoraks yang sesuai gambaran TB paru.

dasar gejala klinis dan gambaran rontgen thoraks yang sesuai gambaran TB paru. 2. Apakah penatalaksanaan pasien ini sudah tepat

2. Apakah penatalaksanaan pasien ini sudah tepat Pa

Pada da papasisien en inini i didibeberirikakan n rerencncanana a pepengngobobatatan an TB TB paparu ru dedengngan an kakatetegogori ri 11 dikarenakan pada pasien ini masuk kategori TB paru dengan kelainan paru, dari hasil rontgen dikarenakan pada pasien ini masuk kategori TB paru dengan kelainan paru, dari hasil rontgen tampak infiltrat di suprahiler paru kanan dan belum penah mngalami pengobatan TB Paru tampak infiltrat di suprahiler paru kanan dan belum penah mngalami pengobatan TB Paru sebelumnya. sebelumnya. • • R R / H / H / Z / Z / / EE 450 / 300 / 1000 / 450 / 300 / 1000 / 10001000

(24)

Cancel Anytime.

(25)

Cancel Anytime.

Cancel Anytime. TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA HEMOPTISIS HEMOPTISIS A.

A. DeDefifininissii

Hemoptisis adalah merupakan keadaan batuk dengan pengeluaran sputum bercak Hemoptisis adalah merupakan keadaan batuk dengan pengeluaran sputum bercak darah atau pengeluaran darah yang tampak jelas dari dalam traktus respiratorius. Sinonim darah atau pengeluaran darah yang tampak jelas dari dalam traktus respiratorius. Sinonim batuk darah ialah

batuk darah ialah haemoptoehaemoptoeatauatauhaemoptysishaemoptysis..

Batuk darah lebih sering merupakan tanda atau gejala dari penyakit yang mendasari Batuk darah lebih sering merupakan tanda atau gejala dari penyakit yang mendasari sehingga etiologinya harus dicari melalui pemeriksaan yang seksama.

sehingga etiologinya harus dicari melalui pemeriksaan yang seksama.

B

B.. EEttiioollooggii

Berdasar etiologi maka dapat digolongkan : Berdasar etiologi maka dapat digolongkan : 1. Batuk darah idiopatik.

1. Batuk darah idiopatik.

Yaitu batuk darah yang tidak diketahui penyebabnya, dengan insiden 0,5 sampai 58% . Yaitu batuk darah yang tidak diketahui penyebabnya, dengan insiden 0,5 sampai 58% . diman

dimana a perbaperbandingndingan an antara pria dan antara pria dan wanitwanita a adalah 2:1. Biasanyadalah 2:1. Biasanya a terjadi pada umur 30- terjadi pada umur 30- 5050 tahun kebanyakan 40-60 tahun Yang berhenti spontan dengan terapi

(26)

Cancel Anytime.

(27)

Cancel Anytime.

c. Lain-lain: c. Lain-lain:

1.

1. trotrombmbo emo embolboli pai paru ru – in– infark fark parparuu 2.

2. mimitrtral al ststenenososisis 33.. ttrarauumma a ddaaddaa

C.

C. PaPatotogegenenesisiss

Setiap proses yang terjadi pada paru akan mengakibatkan hipervaskularisasi dari Setiap proses yang terjadi pada paru akan mengakibatkan hipervaskularisasi dari cabang-cabang arteri bronkialis yang berperanan untuk memberikan nutrisi pada jaringan cabang-cabang arteri bronkialis yang berperanan untuk memberikan nutrisi pada jaringan paru bila terjadi kegagalan arteri pulmonalis dalam melaksanakan fungsinya untuk pertukaran paru bila terjadi kegagalan arteri pulmonalis dalam melaksanakan fungsinya untuk pertukaran gas. Terdapatnya aneurisma Rasmussen pada kaverna tuberkulosis yang merupakan asal dari gas. Terdapatnya aneurisma Rasmussen pada kaverna tuberkulosis yang merupakan asal dari perdarahan

perdarahan pada pada hemoptoe hemoptoe masih masih diragukan. diragukan. Teori Teori terjadinya terjadinya perdarahan perdarahan akibat akibat pecahnyapecahnya ane

aneuriurisma sma dardari i RamRamussussen en ini ini teltelah ah lamlama a diadianutnut, , akaakan n tettetapi api bebbeberaperapa a laplaporaoran n autautopsopsii membuktikan bahwa terdapatnya hipervaskularisasi bronkus yang merupakan percabangan membuktikan bahwa terdapatnya hipervaskularisasi bronkus yang merupakan percabangan dari arteri bronkialis lebih banyak merupakan asal dari perdarahan pada hemoptoe.

dari arteri bronkialis lebih banyak merupakan asal dari perdarahan pada hemoptoe. Mekanisma terjadinya batuk darah adalah sebagai berikut :

Mekanisma terjadinya batuk darah adalah sebagai berikut : 1.

1. RaRaddanang mg muukokosasa Pada trakeobro

Pada trakeobronkitinkitis s akut atau akut atau kronikronis, mukosa yang s, mukosa yang kaykaya a pembpembuluh darah uluh darah menjadmenjadii rapuh, sehingga trauma yang ringan sekalipun sudah cukup untuk menimbulkan batuk

(28)

Cancel Anytime.

(29)

Cancel Anytime.

Pec

Pecahnahnya ya pempembulbuluh uh dardarah ah dindindinding g kavkavitaitas s tubtuberkerkuloulosis sis yanyang g dikdikenaenal l dendengangan aneurisma Rasmussen; pemekaran pembuluh darah ini berasal dari cabang pembuluh darah aneurisma Rasmussen; pemekaran pembuluh darah ini berasal dari cabang pembuluh darah bronkial.

bronkial. Perdarahan Perdarahan pada pada bronkiektasis bronkiektasis disebabkan disebabkan pemekaran pemekaran pembuluh pembuluh darah darah cabangcabang bronkial. Diduga hal ini

bronkial. Diduga hal ini terjadi disebabkan adanya aterjadi disebabkan adanya anastomosis pembuluh darah bronkial dannastomosis pembuluh darah bronkial dan pulmonal. Pecahnya pembuluh d

pulmonal. Pecahnya pembuluh darah pulmonal dapat menimbulkan hemoptisarah pulmonal dapat menimbulkan hemoptisis masif.is masif. 6.

6. InInvavasi si tutumomor gar gananass 77.. CCeeddeera ra ddaaddaa

Akibat benturan dinding dada, maka jaringan paru akan mengalami transudasi ke Akibat benturan dinding dada, maka jaringan paru akan mengalami transudasi ke dalam alveoli dan keadaan ini akan memacu terjadinya batuk darah.

dalam alveoli dan keadaan ini akan memacu terjadinya batuk darah.

D.

D. GeGejajala la KlKlininisis

Untuk mengetahui penyebab batuk darah kita harus memastikan bahwa perdarahan Untuk mengetahui penyebab batuk darah kita harus memastikan bahwa perdarahan tersebut berasal dari saluran pernafasan bawah, dan bukan berasal dari nasofaring atau tersebut berasal dari saluran pernafasan bawah, dan bukan berasal dari nasofaring atau gastrointestinal. Dengan perkataan lain bahwa penderita tersebut benar-benar batuk darah dan gastrointestinal. Dengan perkataan lain bahwa penderita tersebut benar-benar batuk darah dan bukan muntah darah.

bukan muntah darah.

Tabel 1.Tabel membedakan batuk darah dengan

(30)

Cancel Anytime.

(31)

Cancel Anytime.

B

Beennzziiddiinne e TTeesst t ((--)) BBeennzziiddiinne e TTeesst t ((++))

Kriteria batuk darah: Kriteria batuk darah:

1.Batuk darah ringan (<25cc/24 jam) 1.Batuk darah ringan (<25cc/24 jam) 2.Batuk darah berat (25-250cc/ 24 jam) 2.Batuk darah berat (25-250cc/ 24 jam)

3.Batuk darah masif (batuk darah masif adalah batuk yang mengeluarkan darah sedikitnya 3.Batuk darah masif (batuk darah masif adalah batuk yang mengeluarkan darah sedikitnya 600 ml dalam 24 jam).

600 ml dalam 24 jam). Kriteria yang paling

Kriteria yang paling banyak dipakai untuk hemoptisis masif:banyak dipakai untuk hemoptisis masif:

11.A.Apapabbilila a ppasasieien n mmenengagalalami mi bbatatuk uk ddararah ah lelebbih ih ddarari i 60600 0 cc cc / / 224 4 jajam m ddan an ddalalamam pengamatannya perdarahan tidak berhenti.

pengamatannya perdarahan tidak berhenti.

2.Apabila pasien mengalami batuk darah kurang dari 600 cc / 24 jam dan tetapi lebih dari 250 2.Apabila pasien mengalami batuk darah kurang dari 600 cc / 24 jam dan tetapi lebih dari 250 cc / 24 jam dengan kadar Hb kurang dari 10 g%, sedangkan batuk darahnya masih terus cc / 24 jam dengan kadar Hb kurang dari 10 g%, sedangkan batuk darahnya masih terus berlangsung.

berlangsung.

3.Apabila pasien mengalami batuk darah kurang dari 600 cc / 24 jam dan tetapi lebih dari 250 3.Apabila pasien mengalami batuk darah kurang dari 600 cc / 24 jam dan tetapi lebih dari 250 cc / 24 jam dengan kadar Hb kurang dari 10 g%, tetapi selama pengamatan 48 jam yang cc / 24 jam dengan kadar Hb kurang dari 10 g%, tetapi selama pengamatan 48 jam yang disertai dengan perawatan konservatif batuk darah tersebut tidak berhenti.

(32)

Cancel Anytime.

(33)

Cancel Anytime.

d.Batuk terjadi sebelum atau sesudah perdarahan d.Batuk terjadi sebelum atau sesudah perdarahan

e.Ada merasakan nyeri dada, nyeri substernal atau nyeri pleuritik e.Ada merasakan nyeri dada, nyeri substernal atau nyeri pleuritik f.Hubunganny

f.Hubungannya perdarahan a perdarahan dengan gerakan fisik, istirahat, dengan gerakan fisik, istirahat, posisi badan dan batuk posisi badan dan batuk g.Riwayat penyakit paru atau jantung terdahulu

g.Riwayat penyakit paru atau jantung terdahulu 2.

2. PePememeririksksaaaan fn fisisik ik

Untuk mengetahui perkiraan penyebab. Untuk mengetahui perkiraan penyebab.

a.Panas merupakan tanda adanya peradangan. a.Panas merupakan tanda adanya peradangan. b.Auskultasi : Rales

b.Auskultasi : Rales c.Ada aspirasi

c.Ada aspirasi

d.Ronkhi menetap , whezing lokal, kemungkinan penyumbatan oleh bekuan darah d.Ronkhi menetap , whezing lokal, kemungkinan penyumbatan oleh bekuan darah e.Friction Rub :

e.Friction Rub : emboli paru atau emboli paru atau infark paruinfark paru f.Clubbing : bronkiektasis, neoplasma

(34)

Cancel Anytime.

(35)

Cancel Anytime.

Tin

Tindakdakan an brobronkonkoskoskopi pi mermerupaupakan kan sarsarana ana untuntuk uk menmenententukaukan n diadiagnognosissis, , loklokasiasi perdarahan,

perdarahan, maupun maupun persiapan persiapan operasi, operasi, namun namun waktu waktu yang yang tepat tepat untuk untuk melakukannyamelakukannya merup

merupakan akan pendapendapat pat yang masih yang masih kontkontroversroversial, ial, mengmengingat ingat bahwa selama bahwa selama masa masa perdarperdarahan,ahan, bronkoskopi

bronkoskopi akan akan menimbulkan menimbulkan batuk batuk yang yang lebih lebih impulsif, impulsif, sehingga sehingga dapat dapat memperhebatmemperhebat perdarahan

perdarahan disamping disamping memperburuk memperburuk fungsi fungsi pernapasan. pernapasan. Lavase Lavase dengan dengan bronkoskopbronkoskop fiberoptik dapat menilai bronkoskopi merupakan hal yang mutlak untuk menentukan lokasi fiberoptik dapat menilai bronkoskopi merupakan hal yang mutlak untuk menentukan lokasi perdarahan.

perdarahan. Dalam Dalam mencari mencari sumber sumber perdarahan perdarahan pada pada lobus lobus superior, superior, bronkoskop serat bronkoskop serat optik optik jauh

jauh lebih lebih unggul, unggul, sedangkan sedangkan bronkoskop bronkoskop metal metal sangat sangat bermanfaat bermanfaat dalam dalam membersihkanmembersihkan jalan

jalan napas dari napas dari bekuan darah bekuan darah serta serta mengambil benda mengambil benda asing, disamping asing, disamping itu itu dapat dapat melakukanmelakukan penamponan dengan balon k

penamponan dengan balon khusus di tempat terjadinya perdarahan.husus di tempat terjadinya perdarahan.

F.

(36)

Cancel Anytime.

(37)

Cancel Anytime.

Masalah utama dalam hemoptosis adalah terjadinya pembekuan dalam saluran napas yang Masalah utama dalam hemoptosis adalah terjadinya pembekuan dalam saluran napas yang menyebabkan asfiksia. Bila terjadi afsiksi, tingkat kegawatan hemoptoe paling tinggi dan menyebabkan asfiksia. Bila terjadi afsiksi, tingkat kegawatan hemoptoe paling tinggi dan menyebabkan kegagalan organ yang multipel.

menyebabkan kegagalan organ yang multipel. Terapi konservatif

Terapi konservatif

Dasar-dasar pengobatanYang diberikan sebagai berikut : Dasar-dasar pengobatanYang diberikan sebagai berikut : -

- Mencegah Mencegah penyumbatan penyumbatan saluran saluran nafas.nafas. -

- Memperbaiki Memperbaiki keadaan keadaan umum umum penderita.penderita. -

- Menghentikan Menghentikan perdarahan.perdarahan.

- Mengobati penyakit yang mendasarinya

- Mengobati penyakit yang mendasarinya (underlying (underlying disease).disease). Mencegah penyumbatan saluran nafas.

Mencegah penyumbatan saluran nafas.

Pende

(38)

Cancel Anytime.

(39)

Cancel Anytime.

Menghentikan Perdarahan. Menghentikan Perdarahan.

Pad

Pada a umumumnumnya ya hemhemoptoptisiisis s akaakan n berberhenhenti ti secsecara ara spospontantan. n. hemhemoptoptisiisis s ratarata-rat-rataa berhenti

berhenti dalam dalam 7 7 hari. hari. Pemberian Pemberian kantongan kantongan es es diatas diatas dada, dada, hemostatiks, hemostatiks, vasopresimvasopresim (Pitrissin). ascorbic acid dikatakan khasiatnya belum jelas. Apabila ada kelainan didalam (Pitrissin). ascorbic acid dikatakan khasiatnya belum jelas. Apabila ada kelainan didalam faktor-faktor pembekuan darah, lebih baik memberikan faktor tersebut dengan infus. Di Biro faktor-faktor pembekuan darah, lebih baik memberikan faktor tersebut dengan infus. Di Biro Pulmologi RSAL Mintohardjo masih memberikan Hemostatika (Adona Decynone) intravena Pulmologi RSAL Mintohardjo masih memberikan Hemostatika (Adona Decynone) intravena 3 - 4 x 100 mg/hari atau per oral. Walaupun khasiatnya belum jelas, paling sedikit dapat 3 - 4 x 100 mg/hari atau per oral. Walaupun khasiatnya belum jelas, paling sedikit dapat memberi ketenangan bagi pasien dan dokter yang merawat.

memberi ketenangan bagi pasien dan dokter yang merawat.

Mengobati

Mengobati penyakit-pepenyakit-penyakitnyakit yangyang mendasarinyamendasarinya (Underlying disease).(Underlying disease).

Pada penderita tuberkulosis, disamping pengobatan tersebut diatas selalu diberikan Pada penderita tuberkulosis, disamping pengobatan tersebut diatas selalu diberikan secara bersama tuberkulostatika. Kalau perlu diberikan juga antibiotika yang sesuai.

secara bersama tuberkulostatika. Kalau perlu diberikan juga antibiotika yang sesuai. Terapi pembedahan.

(40)

Cancel Anytime.

(41)

Cancel Anytime.

1. Bahaya utama batuk darah ialah terjadi penyumbatan trakea dan saluran napas, sehingga 1. Bahaya utama batuk darah ialah terjadi penyumbatan trakea dan saluran napas, sehingga timbul sufokasi yang sering fatal. Penderita tidak

timbul sufokasi yang sering fatal. Penderita tidak tampak anemis tetapi sianosis, hal ini seringtampak anemis tetapi sianosis, hal ini sering terjadi pada batuk darah masif (600-1000 cc/24 jam).

terjadi pada batuk darah masif (600-1000 cc/24 jam).

2. Pneumonia aspirasi merupakan salah satu penyulit yang terjadi karena darah terhisap ke 2. Pneumonia aspirasi merupakan salah satu penyulit yang terjadi karena darah terhisap ke bagian paru yang sehat.

bagian paru yang sehat. 3.

3. KaKarenrena a sasaluluran ran nanafafas s tetersrsumumbatbat, , mamaka ka paparu ru babagigian an didiststal al akakan an kokolalaps ps dadan n teterjarjadidi atelektasis.

atelektasis.

4 Bila perdarahan banyak, terjadi hipovolemia. Anemia timbul bila perdarahan terjadi dalam 4 Bila perdarahan banyak, terjadi hipovolemia. Anemia timbul bila perdarahan terjadi dalam waktu lama.

waktu lama.

H.

H. PrProgognonosisiss

Pada hemo

Pada hemoptosiptosis idiopatik progs idiopatik prognosinosisnysnya a baik kecuabaik kecuali bila penderita li bila penderita mengmengalamialami hemoptosis yang rekuren. Sedangkan pada hemoptoe sekunder ada beberapa faktor yang hemoptosis yang rekuren. Sedangkan pada hemoptoe sekunder ada beberapa faktor yang

(42)

Cancel Anytime.

(43)

Cancel Anytime.

Tuberkulosis (TB) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di dunia Tuberkulosis (TB) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di dunia ini. Pada tahun 1992

ini. Pada tahun 1992 World World Health Health OrganOrganizatioizationn (WHO) (WHO) telah telah merencmerencanakan anakan tuberktuberkulosiulosiss

sebagai

sebagai “ Global Emergency” .“ Global Emergency” . Laporan WHO tahun 2004 menyatakan bahwa terdapat 8,8Laporan WHO tahun 2004 menyatakan bahwa terdapat 8,8

juta

juta kasus kasus baru baru tuberkulosis tuberkulosis pada pada tahun tahun 2002, 2002, dimana dimana 3,9 3,9 juta juta adalah adalah kasuskasus BTA (BasilBTA (Basil Tahan Asam) positif. Sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuberkulosis dan Tahan Asam) positif. Sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuberkulosis dan menurut regional

menurut regional WHO jumlah terbesar kasus TB terjadi di Asia tenggara yaitu 33 % dariWHO jumlah terbesar kasus TB terjadi di Asia tenggara yaitu 33 % dari seluruh kasus TB di dunia, namun bila dilihat

(44)

Cancel Anytime.