Konsep Penyebab Penyakit
(Causal Concept)
Definisi “Penyebab”
Sesuatu yang menimbulkan akibat/efek (Websters’s New
Collegiate)
Yang menghasilkan suatu efek (the Oxford English Dictionary
2nd ed)
Disebut juga Determinan, yaitu setiap faktor yang menyebabkan perubahan kondisi kesehatan menjadi lebih baik atau lebih
buruk (Susser, 1973)
any event, action or condition that preceded a disease, without which the disease event either would not have occurred at all, or would not have
occurred until some later time (Modern epidemiology, Rothman & Greenland 1998)
Penyebab identik dengan obyek, dimana suatu obyek dihasilkan oleh obyek yang lain. Bila obyek pertama tidak jadi, maka obyek kedua tidak akan terjadi (David Hume)
Teori-teori Penyebab Penyakit
1. Teori Supernatural
2. Teori
Hipokratik 3. Teori Miasma
4. Teori Kontagion 5. Teori Germ (determinisme murni) 6. Teori Epidemiologi klasik 7. Teori Multikausal dan Jaring Penyebab 8. Konsep Roda
9. Konsep Pie 10. Triad-related Concept
11.
Ecoepidemiology
Teori nomor 1,2,3,4 = sebelum ditemukan mikroskop; Teori 5,6,7,8,9,10,11 = setelah ditemukan mikroskop;
Teori 5 = Konsep Monokausal (satu penyebab)
1. Teori Supernatural
• Terjadinya penyakit disebabkan oleh kekuatan
supranatural yaitu gangguan makhluk halus,
atau adanya kemurkaan dari yang maha
2. Teori Hipokratik
• Atau Hippocratic theory atau Hippocrates (460
SM – 377 SM);
• Teori ini mendominasi lebih dari 2000 tahun
pendapat medis;
• Terjadinya penyakit berhubungan dengan faktor
tempat (geografi), kondisi air, iklim, kebiasaan
makan, dan perumahan (disebut “Konstituen”);
• Penyakit timbul karena ketidakseimbangan cairan
dalam tubuh (phlegm) yaitu lendir, darah,
empedu kuning, dan empedu hitam.;
• Prinsip teori hipokratik “Konstituen”
3. Teori Miasma
• Dipelopori Gallen (129-199);
• Miasma = istilah umum untuk partikel yang
ada pada udara;
• Terjadinya penyakit disebabkan oleh suatu
miasma dalam bentuk sisa makhluk hidup
yang mengalami pembusukan, air yang
mampat, serta pembusukan dari sampah yang
menyebabkan pengotoran udara dan
4. Teori Kontagion
• Hieronymus Faracastorius atau Girolamo Fracastoro (1546) : terjadinya penyakit disebabkan olehkontak antara satu orang dengan orang lain yang berpenyakit yang disebut
Contagion;
– Pada orang yang berpenyakit ada suatu zat yang dapat memindahkan penyakit dari satu individu ke individu lain. Namun, zat tersebut sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata serta tidak dapat diinvestigasi;
• Anton van Plenciz (1762) : penyakit tidak hanya disebabkan oleh makhluk hidup, tetapi juga oleh agen lain;
• Oliver Wendell Holmes (1843) : demam nifas yang sering fatal dan menular, bisa jadi disebabkan mikroorganisme yang dibawa oleh bidan dan dokter, dari satu ibu ke ibu yang lain;
5. Teori Germ
• Penemuan mikroskop oleh Leewenhook mendorong penemuan teori Germ (kuman) dan membantah teori miasma;
• Kejadian penting teori Germ:
– Lahir Postulat Henle-Koch (kadang disebut “determinisme murni) tahun 1876.
– Penemuan bacillus anthracis oleh Robert Koch (1877) – Penemuan vaksin cacar oleh Edward Jenner;
– Tahun 1880, Louis Pasteur menemukan penyebab penyakit infeksi, dan dapat membiakkan mikroorganisme, serta
menetapkan teori Germ;
– Penemuan basil mycobacterium tuberculosis oleh Robert Koch (1882)
– Penemuan vibrio cholerae oleh Robert Koch (1883)
– Penemuan dilanjutkan dengan diperolehnya vaksin Rabies pada manusia (1885);
Postulat Henle-Koch
• Postulat Henle-Koch atau Postulat Koch dicetuskan
oleh Robert Koch (1843-1910), orang pertama yg dapat
mengisolasi Agent TBC dan Kolera di Asia;
• Postulat Henle-Koch:
Agent harus ada pada setiap kasus penyakit
necessary factor;
Agent tidak boleh terjadi pada penyakit lain sebagai kebetulan atau parasit nonpatogenik (satu agent satu penyakit);
Agent dapat diisolasi dan jika dikenakan pada subjek yang sehat (Host) akan menyebabkan penyakit yang bersangkutan;
Agent harus dapat diisolir dari binatang percobaan (Host)
Postulat Koch – kelemahannya adalah
tidak dapat diterapkan pada kejadian sbb:
• Virus belum dapat di-kultur
Penyakit yang disebabkan oleh
virus
• Campak tidak dapat menyerang semua hewan percobaan, kecuali hanya pada anjing kecil
Pada penyakit tertentu, seperti:
Campak
• Dapat menyerang anjing, tapi tidak dapat menyerang manusia, sehingga harus ada Host yang spesifik untuk penyakit tertentu
Canine distemper
• Orang sehat yang terinfeksi virus sering tidak mengalami sakit
Pada penyakit yang disebabkan kuman patogen yang
menginfeksi manusia, tapi tidak menimbulkan penyakit
Kelemahan Postulat Koch menimbulkan
pemikiran-pemikiran :
Selain kausa primer, selau ada kausa lain;
Kausa lain ini ikut memberi kontribusi dalam timbulnya penyakit.
1
Penyakit tidak hanya ditimbulkan satu sebab, tetapi banyak sebab (multi kausa)
- Kausa primer disebut Agent; dan
- Kausa lain yang ikut berkontribusi adalah “Host” dan
Environment”
Konsep Monokausal
• Disebabkan satu penyebab • Dianut pada era biologis,
saat pertama kali mikroskop dan jasad renik ditemukan; • Penyebab penyakit
necessary & sufficient factor;
Konsep Multikausal
• Disebabkan oleh banyak penyebab
• Konsep ini didorong oleh pembuktian oleh Robert Koch melalui Postulat Koch • Penyebab penyakit (Agent)
necessary factor, dan faktor lain yaitu “Host” dan “Environment” sufficient
factor
6. Teori Epidemiologi Klasik
TRIAD Epidemiologic
(teori klasik penyebab penyakit infeksi, John Gordon)
Agent
Host Environment
Agent Host
Environment
Agent = Agen (faktor yang harus ada pada penyakit)
Host = Penjamu, Manusia/Hewan (faktor instrinsik yang rentan penyakit)
Environment = Lingkungan (faktor ekstrinsik yg mempengaruhi agent dan transmisi penyakit)
TRIAD Epidemiologic
(teori klasik penyebab penyakit infeksi, John Gordon)
A H E A A A H H H
Jumlah agen bertambah banyak timbul penyakit
Kerentanan (suseptibel) pejamu bertambah berat daya tahan berkurang timbul penyakit
Jumlah agen bertambah banyak, karena perubahan lingkungan
Kerentanan (suseptibel) pejamu bertambah berat karena perubahan
lingkungan
E
E
Interaksi Agent, Host, Environment
• Agent langsung dipengaruhi Enviro, tanpa memandangsifat Host
• Mis: viabilitas bakteri yg langsung disinari matahari, penguapan zat kimia toksik karena panas
Agent
-Environment
• Host langsung dipengaruhi Enviro, tanpa memandang sifat Agent
• Mis: pengaruh cuaca/hujan terhadap manusia, keberadaan fasilitas pelayanan kesehatan
Host
-Environment
• Agent yang sudah berada dalam Host, menjadi lebih efektif bermukim di dalam Host atau bermultiplikasi, dan menimbulkan perubahan jaringan, produksi imunitas, dan lain-lain.
Agent - Host
• Agent, Host, dan Enviro saling mempengaruhi hingga terjadi suatu penyakit
Agent – Host
-Environment
A
H
7. Teori Jejaring Akibat (Web Causation)
• Penyakit tidak tergantung
pada satu penyebab yang
berdiri sendiri, tetapi sebagai
akibat dari serangkaian
proses sebab-akibat;
• Penyakit dapat dicegah
dengan memotong rantai
pada berbagai titik;
• Sebab penyakit ditunjukkan
dengan postulat Hill;
Tokohnya: Sir Austin Bradford Hill (1987-1991), epidemiolog kebangsaan Inggris;
1. Temporal relationship
• Penyakit harus disebabkan oleh suatu exposure/pajanan pada satu waktu tertentu; • Merupakan kriteria esensial timbulnya penyakit, namun sangat sulit dibuktikan
2. Strength of Association
• Hubungan yang kuat antara penyakit dan exposure dapat menyebabkan penyakit; • Namun kadang hubungan yang lemah juga bisa menyebabkan penyakit;
• Contoh: hubungan antara kebiasaan merokok lebih dari 20 batang/hari dengan laryngeal
carcinoma (risk ratio 20).
3. Biologic Plausibility
• Konsisten dengan ilmu biologi dan medis;
• Misal: perokok dengan kanker paru (terjadi histopatologi pada sel epitel saluran pernafasan pada perokok)
4. Dose-Respone relationship/Biological gradient
• Risiko penyakit meningkat akibat paparan yang instensif. Namun harus tetap memperhatikan batasan takaran/dosis;
• Mis: makin banyak rokok yang dihisap, risiko kanker paru meningkat.
Postulat Hill (1)
5. Replication of the findings
• Penemuan penyebab penyakit terjadi pula pada populasi berbeda dan/atau dengan desain
studi berbeda;
6. Effect of removing the exposure
• Penyakit berkurang setelah penyebab penyakit atau paparan penyakit dipindahkan.
7. Alternate expalanations considered
• Penjelasan tambahan akan penyebab penyakit ditentukan, meliputi bila ada chance, bias, confounding, hipotesa alternatif dsb.
8. Specificity of the association
• Secara khusus satu penyakit disebabkan oleh satu penyebab penyakit atau pajanan;
• Namun kriteria ini tidak dapat diterapkan pada seluruh hubungan exposure-disease, karena suatu penyakit bisa disebabkan oleh banyak pajanan/paparan, dan satu exposure bisa
menyebabkan beberapa penyakit. Cth: rokok tidak spesifik menyebabkan kanker paru.
9. Consistency with other knowledge/Coherence
• Hubungan sebab akibat penyakit didukung dengan hasil/studi dari disiplin ilmu berbeda, misalnya studi tentang hewan, atau dengan data set lain.
Postulat Hill (2)
8. Konsep Roda (the wheel)
• Manusia (dengan faktor genetiknya) merupakan
INTI dari penyakit, yang dipengaruhi oleh
lingkungan;
• Contoh: pada stress mental lingkungan sosial
sangat berperan; pada sunburn lingkungan
fisik; pada malaria lingkungan biologis
Inti genetik Host Lingkungan: A. Fisik; B. Sosial; C. Biologis A B C
9. Konsep Pie
• Penyakit (D = disease)
diakibatkan oleh kumulatif
berbagai penyebab (E =
Exposure). Penyebab ini
bertindak bersama-sama dan
saling berinteraksi untuk
menimbulkan penyakit;
Ken Rothman
Tipe Penyebab (types of Causes)
• Necessary causes
– Ditemukan pada setiap kasus penyakit
• Contributing/component
causes
– Dibutuhkan pada
beberapa kasus penyakit
• Sufficient causes
– Gabungan necessary dan
contributing causes,
yang menyebabkan individu tak terelakkan terkena penyakit
Suatu penyakit, dapat
memiliki mekanisme multi
sufficient (sufficient causes
Komplemen penyebab (Causal
complement)
• Causal complement =
berbagai faktor yang
melengkapi
mekanisme sufficient
cause
• Contoh: pada TBC
– Necessary cause/agen
= mycobacterium
tuberculosis;
– Causal complement =
“susceptibility”
Week 1 – Causal Theories 27
Sufficient and component causes
T B X U B A
Sufficient Cause 1 Sufficient Cause 2
Sufficient cause = sekumpulan
kondisi atau kejadian minimal yang pasti menimbulkan penyakit
Week 1 – Causal Theories 28
Sufficient and component causes
T B X U B A
Sufficient Cause 1 Sufficient Cause 2
Component causes
Sufficient cause = sekumpulan kondisi
atau kejadian minimal yang pasti menimbulkan penyakit
Week 1 – Causal Theories 29
Sufficient and component causes
T B X U B A
Sufficient Cause 1 Sufficient Cause 2
Component causes Component causeyang diperlukan untuk melengkapi is setiap kondisi
sufficient cause
A sufficient cause is a set of minimal conditions or events that inevitably produce disease
Week 1 – Causal Theories 30
Sufficient and component causes
T B X U B A
Sufficient Cause 1 Sufficient Cause 2 Necessary cause s = component cause
yang selalu ada pada setiap penyakit
Week 1 – Causal Theories 31
For example:
Tuberculosis
Sufficient Cause 1 Sufficient Cause 2
M. tuberculosis M. tuberculosis
Immuno-suppression Poor
nutrition
Necessary but not sufficient
Week 1 – Causal Theories 32
“Causing” a myocardial infarction
Y W
Potato chips
Week 1 – Causal Theories 33
“Causing” a myocardial infarction
A Y
W Obesity
Potato chips
Week 1 – Causal Theories 34
“Causing” a myocardial infarction
A Y W Obesity Potato chips No exercise NO EFFECT
Week 1 – Causal Theories 35
“Causing” a myocardial infarction
A C Y W Genes Obesity Potato chips No exercise
Week 1 – Causal Theories 36
“Causing” a myocardial infarction
T A C Y W Genes Obesity Potato chips No exercise High cholesterol
Week 1 – Causal Theories 37
“Causing” a myocardial infarction
T A C Y W Genes Obesity Potato chips No exercise High cholesterol NO EFFECT
Week 1 – Causal Theories 38
“Causing” a myocardial infarction
T B X A C Y W Genes Obesity Potato chips No exercise High cholesterol Smoking Stress
Week 1 – Causal Theories 39
“Causing” a myocardial infarction
T B X A C Y W Genes Obesity Potato chips No exercise High cholesterol Smoking Stress
Week 1 – Causal Theories 40
“Causing” a myocardial infarction
T B X A C Y W Genes Obesity Potato chips No exercise High cholesterol Smoking Stress
Week 1 – Causal Theories 41
“Causing” a myocardial infarction
T B X A C Y W Genes Obesity Potato chips No exercise High cholesterol Smoking Stress
Week 1 – Causal Theories 42
“Causing” a myocardial infarction
T B X A C Y W Genes Obesity Potato chips No exercise High cholesterol Smoking Stress
Week 1 – Causal Theories 43
“Causing” a myocardial infarction
T B X A C Y W Genes Obesity Potato chips No exercise High cholesterol Smoking Stress
Week 1 – Causal Theories 44
Types of causal relationships
(Rothman’s sufficient-component cause model)
• If a relationships is indeed causal, then… • Necessary and sufficient
– E.g., rabies, HIV exposure in AIDS • Necessary but not sufficient
– Multiple factors acting in a specific temporal sequence – E.g., multistage carcinogenesis
• Sufficient but not necessary
– E.g., both ionizing radiation and benzene exposure cause leukemia independently
• Neither sufficient nor necessary
Tipe Causality relationship (Necessary vs
Sufficient)
Necessary
Sufficient
Contoh
+
-
M. tuberculosis TBC,
Multistage carcinogenesis
-
+
Putusnya Nervus opticus buta
Radiasi ion & benzen
leukemia (masing-masing)
+
+
HIV AIDS, Rabies
10. Epidemiologic Triad-related (1)
• Tiga kriteria penyakit menurut Triad-related
Epidemiology:
– Infectivity = kemampuan menginfeksi;
– Pathogenecity = kemampuan menyebabkan penyakit;
– Virulence = kemampuan menyebabkan kematian;
100 e susceptibl number infected number y Infectivit x 100 infected number disease clinical h number wit ity Pathogenic x 100 disease h number wit death of number Virulence x
• Ketiga kriteria penyebab penyakit tersebut sangat
dipengaruhi oleh faktor Host, antara lain:
– Jenis kelamin;
– Genetik;
– Iklim dan cuaca;
– Gizi, stress, pola istirahat;
– Kebiasaan merokok;
– Keasaman lambung;
– Higiene
• Pelopor: Mervyn Susser
• Pendekatan konsep penyebab penyakit yang
memadukan aspek-aspek: molekuler, sosial, dan
populasi;
• Seseorang tidak hidup sendiri (individual) melainkan
merupakan anggota dari satu komunitas (konteks
sosial);
• Konsep ini membantu memecahkan masalah pola
penyakit yang luas dan dinamis, dalam konteks sosial;
• Menempatkan exposure/penyebab, outcome/penyakit,
dan risk/risiko penyakit dalam konteks sosial
Causal Inference = bagaimana menentukan penyebab
penyakit secara ilmiah dan bukti faktual?
Kausalitas DETERMINISTIK
• Ada hubungan deterministik, jika ada Exposure maka terjadi Disease
• Penyakit berhubungan dengan necessary causes dan sufficient causes;
• Necessary causes = penyebab yang selalu harus ada;
• Sufficient causes = penyebab yang cukup menimbulkan suatu penyakit.
Kausalitas PROBABILISTIK
• Ada hubungan statistik: ada hubungan asosiasi, atau tidak ada hubungan asosiasi.
• Keberadaan E (Exposure) akan meningkatkan peluang
kejadian D (Disease)
• Kekuatan hubungan kausal ditunjukkan dalam bentuk ukuran-ukurna asosiasi,
seperti: Odds ratio, Risk ratio, Koefisien korelasi, Population Attributable Risk (PAR);
Necessary Causes (Kausa perlu)
• “Kausa perlu” harus ada untuk menimbulkan penyakit,
namun jika kausa perlu ada pun penyakit tidak selalu
timbul
• Contoh:
• Infeksi Hepatitis-B adalah necessary untuk karsinoma hepatoseluler; • Aspirin (mungkin menyebabkan) sindrom Reyes
Sufficient Causes (Kausa cukup)
• Tidak selalu harus ada untuk menimbulkan penyakit,
• Namun jika kausa cukup ada penyakti pasti akan timbul
Agar dapat dinyatakan sebagai faktor kausal penyakit, maka sebuah pajanan/exposure harus merupakan kausa cukup