Penyakit
Akibat Kerja
Maharani Perdini, S.KM, M.Ling Pelatihan Ahli K3 Umum
Agustus 2023
• Dunia Industri semakin berkembang
• Berbagai faktor bahaya ada di tempat kerja
• Potensial menimbulkan PAK/Kecelakaan
• Perlu upaya perlindungan tenaga kerja
• Peran Dokter dan Paramedis Perusahaan sangat penting dlm mendeteksi PAK
Penyebab Kematian yang berhubungan dengan pekerjaan (ILO 1999)
Pengeluaran Biaya untuk kecelakaan dan penyakit akibat kerja
(ILO, 1999)
Harapan ….
PENYAKIT PADA TENAGA KERJA
• Penyakit yang umum
• Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan (work related disease)
• Penyakit Akibat Kerja
Yang mendapat kompensasi : 31 jenis PAK (Kepres No.22/1993)
PENYAKIT AKIBAT KERJA
• UU Kesehatan No. 17 th 2023:
Sakit : setiap gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/perawatan
• Penyakit Akibat Kerja (Perpres. RI. No.7 th 2019) Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan/atau
lingkungan kerja Kecelakaan Kerja:
Kecelakaan yang terjadi berhubungan dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yg timbul karena hubungan kerja
PENYAKIT AKIBAT KERJA
Penyakit Akibat Kerja (PAK) (Occupational Diseases) menurut ILO, 1996 : Penyakit
yang diderita sebagai akibat pemajanan terhadap faktor- faktor yang timbul dari kegiatan
pekerjaan.
Penyakit Akibat Kerja (Occupational Diseases)
menurut Permennaker No. Per.
01/Men/1981 : Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau
lingkungan kerja.
Beberapa Faktor Penghambat penemuan kasus PAK
• Pelaksanaan K3 lebih untuk menggugurkan kewajiban, belum sepenuhnya menjadi kebutuhan
• Kurangnya pemahaman tentang manfaat JKK khususnya kasus PAK
• Kepesertaan program JKK-BPJS Ketenagakerjaan belum dimanfaatkan sepenuhnya JKK baru dimanfaatkan untuk kasus KK dan belum untuk kasus PAK
• Unit P2K3 belum dijalankan sepenuhnya secara Tim Work
• Unit Pelayanan Kesehatan Kerja masih dominan menjalankan kuratif
• MCU pekerja bersifat general, tidak/kurang berbasis risiko K3
• Unit Pelayanan Kesehatan Kerja belum bekerjasama dengan BPJS (Kes &
TK), sehingga cenderung doble cost
• Untuk mendapat penghargaan K3/zero accident awards, cenderung kurang melakukan pendataan dan pelaporanKK, apalagi PAK
PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJA
Sumber bahaya di tempat kerja:
• Bahan/material (SDS)
• Proses produksi
• Cara kerja (sembrono)
• Sarana Kerja (guarding)
Lingkungan Kerja: fisik, kimia, biologi, ergonomi, psikososial
Pengendalian PAK
• Organisasi / Lembaga → PKK
• Personel / SDM
• Program / Kegiatan
PENYAKIT
AKIBAT KERJA DAN PENYAKIT YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KERJA
Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dapat berupa:
• Penyakit akibat kerja (Occupational disease) yaitu penyakit yang timbul
akibat pemajanan faktor – faktor resiko dari pekerjaan
• Penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan (work related disease) yaitu
penyakit yang dicetuskan, dipermudah
atau diperberat oleh pekerjaan.
Dermatitis Akibat Kerja
carpal tunnel syndrome (CTS)
Vibrasi Akibat Kerja
PAK
Asbestosis and FibrosisI P A S Justus-Liebig Universität Giessen
asbestos worker suffering from diffuse malignant
pleural mesothelioma, (absolutly fatal)
HUBUNGAN PENYAKIT DAN PEKERJAAN
PENYAKIT AKIBAT KERJA
(work disease)
PENYAKIT KARENA HUB KERJA
( work related disease)
PENYAKIT MENGENAI POPULASI PEKERJA
Hubungan dgn pekerjaan sangat kuat dan spesifik
Penyebab majemuk, lingkungan kerja sangat berperan
Tidak ada hubungan dgn pekerjaan
Biasanya satu penyebab sudah dikenal sebagai PAK/
Acuan : ILO
Ada beberapa faktor
risiko/etiologinya kompleks Kepres 93
Penyakit dapat diperparah oleh bahaya pekerjaan
KLASIFIKASI P A K ( ILO 1994 )
1. AGENTS : CHEMICALS : PHYSICAL : BIOLOGICAL 2. ORGANS : RESPIRATORY
: SKIN
: MUSCULOSKELETAL 3. CANCERS : CARSINOGEN
Potensi Bahaya/Hazard
Faktor fisik
• Bising : Noise-induced hearing loss (NIHL)
• Radiasi: Rontgen : kelainan darah, keganasan, reproduk Infra red : katarak
Ultra violet; Kerato conjunctivitis (Peradangan kornea mata)
• Suhu : Panas : Heat cramps, Heat stroke (suhu tubuh meningkat 41℃)
Dingin : Frost Bite (radang dingin)
• Tekanan udara tinggi : Caisson disease (penyelam)
• Getaran : Raynaud Disease (kebas/mati rasa)
Faktor Kimia
Debu : Pneumoconiosis, asbestosis
Uap : Metal fume fever
Gas : H2S, CO, gas anesthesi
Kabut : insektisida, herbisida
Cairan: dermatitis, larutan desinfektan
Logam: amalgam (mercuri)
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Kondisi Bahaya Faktor Kimia
• Derajat racun
• Sifat fisik dari bahan; gas, uap, debu, fume, padat
• Sifat kimiawi; daya larut, jenis, konsentrasi
• Tempat/jalan masuk
• Kerentanan individu
• Lama pajanan
• Kombinasi diatas
Target Organ – Faktor Kimia
• Hati
• Ginjal dan kandung kemih
• Kulit
• Darah
• Paru-paru
• SSP dan SST
• Cardiovaskuler
• Sistem endokrin
Kerusakan Fungsi Liver
• Kerusakan hepatocelluler (oleh bahan kimia)
• Cholestasis (perubahan bentuk lever karena kerusakan hepatocelluler)
Kelainan fungsi lain :
• Hipersensitivity : immunological respon, genetic faktor perubahan reaksi ke metabolit beracun.
• Peningkatan enzym
• Sebelum ada kelaianan liver dan keracunan liver
karena bahan kimia : kerusakan tanpa gejala
Kerusakan ginjal dan
kandung kemih
• Kelainan struktur (kerusakan nephron,
Glomerulus, tubulus, renal ischemia)
Kelainan fungsi
• Excretory, scretory, reabsorbsi
• Kegagalan ginjal akut
• Nephrotic syndrome
Kelainan Sel Darah
Kelainan Struktur :
• Kerusakan sel darah merah dan darah putih
• Penurunan produksi Kelainan Fungsi :
• Haemoglobinisasi
• Maturasi → Pematangan sel-sel telah mengalami diferensiasi dan telah sempurna perkembangannya.
• Keganasan (leukemia)
• Peredaran sel darah merah (dipercepat)
Kelainan Paru
Kelainan struktur :• Kerusakan alveolus, lobus, saluran udara
• The blood gas barrier
Kelainan fungsi :
• Ventilation
• Gas tansfer
• Blood gas transport
Penyakit paru kerja :
• Radang akut, asma,
pneumoconiosis, Bysinosis, alergi, keganasan
Kelainan
Sistem Saraf
Faktor Biologi
Terdiri dari 2 kelompok penyebab:
• Non-infeksius
Contoh fungi, spora, mikotoksin, bakteri, jamur gram (+/-)
Penyakit: Legionnaire’s disease
• Infeksius
Hepatitis B, HIV, Virus Corona, TBC, salmonella
Faktor Biologi
Virus : Hepatitis B, C, HIV.
Bakteri: Anthrax, Salmonela, TB
Protozoa
Parasit
Gigitan serangga
Flu pandemi
Faktor
Ergonomi/Psikososial
• Penyebab : cara kerja, posisi kerja, alat kerja, lingkungan kerja, kontruksi tidak ergonomis.
• Efek thd tubuh : kelelahan fisik, nyeri
otot, deformitas tulang, perubahan
bentuk, dislokasi.
Faktor Ergonomi, Psikososial
Faktor ergonomi:
- tata letak mesin - angkat angkut - sikap badan
Faktor Psikososial - monotoni
- stres kerja
5 BESAR (30 JENIS) PENYAKIT UTAMA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN
• Occupational Lung diseases: asbestosis, bissinosis, silicosis, pneumoconiosis, occ lung cancer, occ asthma
• Musculo skeletal injuries: patah tulang punggung, tulang belakang, anggota gerak atas, anggota gerak bawah, leher.
• Severe Occ traumatic injuries: amputasi, fracture, eye loss, kematian.
• cc cancer (selain lung cancer) leukemia, mesothelioma, ca kantong Kemih, hidung, liver
• Cardiovascular diseases hipertension, Coronary Arteri diseases, MCI
Tujuh Langkah Diagnosis PAK
Tentukan diagnosa klinis
Tentukan pajanan yang dialami
Apakah pajanan dapat
menyebabkan penyakit tersebut
Apakah pajanan cukup besar
Apa ada faktor individu yang
bepengaruh
Cari kemungkinan lain di luar
pekerjaan
PAK atau bukan ,
kalau perlu
pemeriksaan lain
CARA DETEKSI
PENYAKIT AKIBAT KERJA
Monitoring Kesehatan TK
(Rikes awal, berkala, khusus) Monitoring Lingkungan Kerja
•Riwayat penyakit
•Riwayat pekerjaan
•Pemeriksaan klinik
•Pemeriksaan lab
•Pemeriksaan Khusus
•Hubungan penyakit dengan pekerjaan
• dll
Monitoring
Biological Monitoring