• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Wanita Bekerja Di Luar Negeri ( Studi Kasus Di Kediri ) Oleh : Nining Purnamaningsih *)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Wanita Bekerja Di Luar Negeri ( Studi Kasus Di Kediri ) Oleh : Nining Purnamaningsih *)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Ilmiah Berkala Universitas Kadiri, Edisi Juni 2011 – September 2011 13

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Wanita

Bekerja Di Luar Negeri ( Studi Kasus Di Kediri )

Oleh : Nining Purnamaningsih *)

ABSTRAK

Judul Penelitian: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja Wanita Indonesia Bekerja Di Luar Negeri ( Studi Kasus Di Kediri )

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 101 Responden, teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisanya menggunakan analisa regresi dengan sample sebanyak 101 responden yang digunakan untuk mengetahui besarnya koefisien regresi dari variabel bebas dan variabel terikat yaitu meliputi jumlah tanggungan keluarga (X1), tingkat pendidikan (X2) dan pendapatan keluarga (X3) terhadap lamanya Tenaga Kerja Wanita Indonesia bekerja di luar negeri (Y),

Hasil dari analisa regresi dengan sample yang digunakan untuk mengetahui besarnya koefisien regresi dari variabel terikat yaitu jumlah tanggungan keluarga, tingkat pendidikan dan pendapatan keluarga terhadap lamanya Tenaga Kerja Wanita Indonesia bekerja di luar negeri, maka didapatkan hasil persamaan regresi linier berganda yaitu

Y = 0,460 + 0,513 X1 - 0,233 X2 - 0,198 X3

Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan : Secara bersama - sama jumlah tanggungan keluarga, tingkat pendidikan dan pendapatan keluarga berpengaruh signifikan terhadap lamanya Tenaga Kerja Indonesia (Wanita) bekerja di luar negeri berasal dari Kabupaten Kediri.

Secara parsial jumlah tanggungan keluarga, tingkat pendidikan dan pendapatan keluarga berrpengaruh signifikan terhadap lamanya Tenaga Kerja Wanita Indonesia bekerja di luar negeri dengan pengaruh paling besar ditunjukkan oleh jumlah tanggungan keluarga (XI) dengan angka koefisien regresi sebesar 0,513, tingkat pendidikan (X2) mempunyai pengaruh negatif terhadap lamanya Tenaga Kerja wanita Indonesia. bekerja di luar negeri yaitu dengan angka koefisien regresi sebesar -0,233 sedangkan variabel pendapatan keluarga (X3) juga mempunyai pengaruh negatif terhadap variabel terikatnya yaitu dengan angka koefisien regresi sebesar -0,198.

Kata Kunci: Tenaga Kerja Wanita Indonesia, jumlah tanggungan keluarga , tingkat pendidikan ,pendapatan keluarga.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pengangguran terbuka tahun 2008 sebesar 11,13 juta jiwa dan tahun 2009 meningkat menjadi 12,83 juta jiwa. Sementara lapangan kerja baru yang tersedia tiap tahun hanya 1,5 juta sampai dengan 2,75 juta dan ditambah tiap tahun mahasiswa yang lulus dari Perguruan Tinggi/Universitas d an Akademi dari semua disiplin ilmu, rata-rata setengah juta jiwa.Sehingga semuanya

(2)

Jurnal Ilmiah Berkala Universitas Kadiri, Edisi Juni 2011 – September 2011 14 memerlukan lapangan kerja baru.

Untuk mengatasi masalah pengangguran, khususnya bagi Negara -negara berkembang seperti Indonesia, salah satu cara yang bisa ditempuh guna mengurangi pengangguran di dalam negeri dan mendapatkan devisa dari luar negeri ialah dengan mengirimkan tenaga kerja Indonesia ( TKI ) bekerja ke luar negeri.

Selama pertumbuhan penduduk diikuti dengan peningkatan penghasilan, berarti negara tersebut masih dalam keadaan berkembang. Namun demikian jika di masa mendatang pertambahan penduduk tidak dapat dikendalikan, maka akan berdampak pada menurunnya daya tampung dan daya dukung lingkungan (Tjiptoherijanto, 2005). Kenyataan yang ada di Indonesia bahwa perkembangan penduduk dan angkatan kerja yang terjadi belum dapat diikuti dengan perkembangan kesempatan dan lapangan kerja. Keadaan yang demikian akan berdampak pada masalah penyediaan pangan, sandang, pendidikan yang berkualitas, tingkat kesehatan yang tinggi dan juga penyediaan lahan untuk bekerja atau lapangan pekerjaan yang dapat menampung seluruh jumlah angkatan kerja yang juga meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk.

Dewasa ini kegiatan ekonomi dalam pembangunan tidak hanya melibatkan laki-laki saja tetapi peranan wanita juga semakin meningkat. Kondisi ini dapat dilihat dari meningkatnya Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) wanita dan tahun ke tahun. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) wanita terus bertambah yaitu pada tahun 2007 tercatat sebesar 38 persen dan Pada tahun 2008 meningkat menjadi 43 persen. Pada tahun 2009 "tingkat Parisipasi Angkatan Kerja (TPAK) wanita bertambah lagi menjadi 46 persen. Pada tahun 2007 jumlah penduduk di Indonesia mencapai 220 juta jiwa dan jumlah wanita yang bekerja mencapai 55 juta orang dari total 112 juta penduduk wanita. Peningkatan ini umumnya tejadi pada wanita usia produktif yaitu usia antara 19-37 tahun.

Partisipasi angkatan kerja wanita ini dimulai dari sektor informal seperti buruh tani dan pekerja atau buruh rumah tangga, namun dengan bergesernya sektor pertanian ke sektor industri dan semakin sempitnya lahan pertanian mengakibatkan semakin sempit dan berkurangnya penawaran tenaga kerja di sektor pertanian ini. Kondisi inilah yang mendorong hanyak tenaga kerja wanita untuk bermigrasi dan mencari pekerjaan di luar negeri, hal ini juga dikarenakan semakin meningkatnya kebutuhan hidup yang harus dipenuhi sementara lapangan pekerjaan di dalam negeri tidak tersedia.

Salah satu kebijakan yang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan ini adalah dengan mendorong pengiriman tenaga kerja ke luar negeri. Terbukanya kesempatan kerja yang cukup luas di negara-nagara yang relatif kaya dan baru berkembang dan dapat menyerap tenaga kerja Indonesia dalam jumlah yang cukup besar, terutama negara-negara yang kaya minyak seperti Timur Tengah dan Malaysia, Singapura serta negara-negara ASEAN. Kesempatan kerja tersebut selain dapat menyerap tenaga kerja juga menawarkan tingkat penghasilan dan fasilitas yang lebih menarik (Mantra, 2008).

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) adalah warga negara Indonesia baik laki-laki maupun perempuan yang bekerja di luar negeri dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian kerja (UU Ketenagakerjaan ). Sedangkan Tenaga Kerja Wanita Indonesia (TKWI) adalah angkatan kerja wanita yang bekerja di luar negeri dalam jangka waktu tertentu dan menurut perjanjian kerja yang telah disepakati.

(3)

Jurnal Ilmiah Berkala Universitas Kadiri, Edisi Juni 2011 – September 2011 15 Penempatan atau pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negeri yan g dilakukan oleh pemerintah Indonesia ini menciptakan upaya alternatif untuk mengatasi masalah pengangguran dan kelangkaan kesempatan kerja yang terjadi di Indonesia pada masa sekarang ini maupun di masa yang akan datang. Pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negeri ini perlu ditingkatkan dalam bidang pemasaran, penyediaan tenaga kerja yang berkualitas, perlindungan dan peningkatan kesejahteraan tenaga kerja secara terpadu. Kegiatan pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negeri ini dimaksudkan untuk mempertemukan surplus tenaga kerja Indonesia di dalam negeri dengan permintaan tenaga kerja di pasar kerja di luar negeri

Kegiatan pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negeri ini akan berdampak positif maupun negatif baik secara makro yaitu dampak terhadap perekonomian nasional dan kondisi ketenagakerjaan secara nasional. Sedang secara mikro yaitu dampak yang terjadi pada kondisi dari para tenaga kerja itu sendiri, diantaranya adalah meningkatnya perekonomian atau tingkat kesejahteraan para tenaga kerja tersebut.

Dampak negatif dari migrasi internasional ini perlu ditekan agar dampak positif terus dapat ditingkatkan. Dampak negatif ini dapat ditekan dengan cara pemanfaatan potensi tenaga kerja Indonesia bagi kegiatan pembangunan nasional dan hendaknya pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negeri ini harus direncanakan secara menyeluruh, perencanaan ini seharusnya dimulai dari proses seleksi (rekruitmen), pelatihan, dan pemilihan bidang pekerjaan di luar negeri.

Tingginya Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) wanita juga terjadi di Kabupaten Kediri. Besarnya Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) wanita ini tidak diikuti dengan adanya perluasan lapangan kerja sehingga banyak tenaga kerja wanita yang tidak tertampung dalam pasar kerja sehingga banyak diantara mereka lebih memilih untuk bermigrasi dan mencari pekerjaan di luar negeri. Sebanyak 2.225 orang atau 84,15 persen dari 2.644 jumlah penduduk wanita yang merupakan angkatan kerja lebih memilih untuk bermigrasi ke luar negeri, jumlah ini cukup besar bila dibandingkan dengan angkatan kerja pria yang memilih untuk bekerja di luar negeri yaitu hanya sebesar 29,64 persen atau 750 orang dari tenaga kerja pria yang mencari pekerjaan yaitu sebanyak 2.530 orang. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti memilih Kabupaten Kediri untuk dijadikan lokasi penelitian tentang factor-faktor yang mempengaruhi tenaga kerja wanita bekerja di luar negeri sehingga dapat diketahui faktor apakah yang mendorong dan dapat mempengaruhi tenaga kerja wanita dari Kabupaten Kediri lebih memilih untuk meninggalkan daerah dan keluarganya dan berminat mencari pekerjaan di luar negeri.

Perumusan Masalah

1. Apakah faktor jumlah tanggungan keluarga, tingkat pendidikan dan pendapatan keluarga secara bersama - sama berpengaruh terhadap lamanya Tenaga Kerja Wanita Indonesia bekerja di luar negeri?

2. Apakah faktor jumlah tanggungan keluarga, tingkat pendidikan dan pendapatan keluarga secara parsial berpengaruh terhadap lamanya Tenaga Kerja Wanita Indonesia bekerja di luar negeri ?

(4)

Jurnal Ilmiah Berkala Universitas Kadiri, Edisi Juni 2011 – September 2011 16 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh jumlah tanggungan keluarga, tingkat pendidikan dan pendapatan keluarga secara bersama-sama terhadap lamanya Tenaga Kerja Wanita Indonesia bekerja di luar negeri

2. Untuk mengetahui pengaruh jumlah tanggungan kel uarga, tingkat pendidikan dan pendapatan keluarga secara parsial terhadap lamanya Tenaga Kerja Wanita Indonesia bekerja di luar negeri.

Kegunaan Penelitian :

1. Dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian selanjutnya dan sebagai sarana penambah wawasan bagi penulis dan juga pembaca

2. Dapat menjadi sumbangan bagi dunia pendidikan dan dapat meningkatkan khasanah ilmu pengetahuan

3. Dapat memberikan gambaran dan informasi tentang keadaan dan kondisi Tenaga Kerja Wanita Indonesia khususnya di Kabupaten Kediri bagi dinas terkait dan para pemerhati masalah ketenagakerjaan dalam pengambilan keputusan serta kebijakan

TINJAUAN PUSTAKA

Peran Serta Wanita dalam Angkatan Kerja

Peran serta wanita dalam angkatan kerja sangat diperhatikan terutama dalam pembangunan keluarga. Wanita memiliki peran ganda yaitu di satu pihak dituntut untuk mengabdikan diri terhadap keluarganya dipihak lain wanita dituntut untuk berperan serta dalam pembangunan. Motivasi kerja wanita pedesaan bukanlah sekedar mengisi waktu luang atau melanjutkan karier semata tetapi sungguh - sungguh meningkatkan pendapatan keluarga (Susanto, 1990 : 25).

Menurut Stoiler (1973) dan Hart (1980) tingkat penghasilan keluarga mempengaruhi alokasi wanita untuk bekerja. Pekerja wanita dari rumah tangga yang berpenghasilan rendah cenderung lebih banyak menggunakan waktunya untuk aktifitas produksi dibandingkan dengan waktu bekerja dari rumah tangga berpenghasilan tinggi. Peluang bekerja sama antara lain dipengaruhi oleh tingkat penghasilan dan jumlah anggota keluarga yang potensial mendapatkan sumberdaya yang dapat dialokasikan untuk kegiatan ekonomi (Fadah, 2004: 1138).

Wahyu (1998, 125) menambahkan bahwa konsep tingkat pendapatan pekerja wanita sebagai berikut

1. Peran serta wanita sebagai penunjang ekonomi menjadi penting dengan bertambah miskinnya keluarga.

2. Sumbangan pendapatan pekerja wanita pada anggaran rumah tangga dapat dikatakan semakin miskin keluarga maka semakin tinggi prosentase sumbangannya. Peran wanita desa kegiatan ekonomi dilihat dari partisipasinya dalam kegiatan yang memberikan penghasilan dan keuntungan untuk menambah penghasilan keluarga. Pekerjaan rumah tangga dapat dikategorikan sebagai bekerja karena kegiatan tersebut dapat menghasilkan energi bagi pelakunya dan membenikan hasil langsung dalam bentuk curahan waktu (Sajogjo, 1993 : 301).

(5)

Jurnal Ilmiah Berkala Universitas Kadiri, Edisi Juni 2011 – September 2011 17 Pengertian lama bekerja

Lama bekerja merupakan jumlah waktu yang teiah dicurahkan dalam pekerjaan sehari - hari. Lama bekerja dapat meningkatkan ketrampilan pekerjaan baik secara vertikal maupun horizontal. Peningkatan secara vertikal berarti memperdalam sesuatu yang diketahuinya dalam suatu bidang tertentu sedangkan peningkatan secara horizontal adalah memperluas aspek - aspek atau jenis pekerjaan yang diketahuinya. Apabila hal ini betul - betul dikaitkan dengan penggunaannya dalam pekerjaan sehari - hari maka dapat disimpulkan akan meningkatkan penghasilan yang diperoleh (Simanjuntak, 1998: 74).

Tenaga kerja yang curahan kerjanya sedikit dalam seminggu cenderung memperoleh hasil yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang bekerja 35 jam per minggu atau lebih. Tetapi apabila jam kerja yang dicurahkan lebih sedikit maka akan mempengaruhi terhadap pendapatan (Manning, 1996: 205)

Pengertian Mobilitas

Mobilitas penduduk merupakan gerak penduduk yang melampaui atau melewati batas administrasi daerah kabupaten. Batasan ini secara eksplisit tertuang dalam undang-undang No.10/92 mengenai perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera (Tjiptoherijanto, 1996: 147).

Dalam Mantra (2000 :175) disebutkan bahwa mobilitas penduduk dapat dibedakan menjadi dua yaitu pertama, mobilitas penduduk vertikal yaitu perubahan status sosial seseorang dari satu status ke status yang lain. Mobilitas penduduk vertikal ini sering disebut juga dengan perubahan status. Kedua, mobilitas horizontal atau sering juga disebut dengan mobilitas penduduk geograf . Mobilitas penduduk vertikal ini dapat diartikan sebagai gerak (movement) penduduk yang melintasi batas wilayah menuju ke wilayah yang lain dalam periode waktu tertentu.

Bentuk-bentuk mobilitas penduduk menurut Mantra (2000:175 ) dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1: Skema Bentuk-Bentuk Mobilitas Penduduk

Mobilitas Penduduk MP Vertikal Perubahan (Status ) MP Horizontal (MPGeografis ) MP Permanen (Migrasi) MP Non-Permanen MP Sirkuler Ulang Alik Commuting Nginap/ Modok.

(6)

Jurnal Ilmiah Berkala Universitas Kadiri, Edisi Juni 2011 – September 2011 18 Teori Migrasi

a. Teori E.G. Revenstein

Dalam Mantra disebutkan bahwa menurut Ravenstein migrasi Penduduk dipengaruhi oleh tujuh faktor. Ketujuh faktor migrasi yang merupakan peng"generalisasi"an dari migrasi ini adalah

a) migrasi dan jarak

b) Banvak migran pada jarak yang dekat

c) Migran jarak jauh lebih tertuju ke pusat perdagangan dan industri yang penting d) migrasi bertahap

e)Adanya arus migiasi yang terarah

f) Adanya migrasi dari desa-kota kecil-kota besar g) arus dan arus balik

h) Setiap arus migrasi utama menimbuikan arus balik penggantiannya i) perbedaan antara desa dan kota mengenai kecenderungan melakukan j) migrasi

k) Didesa lebih besar daripada di kota

l) wanita melakukan migrasi pada jarak yang dekat dibandingkan dengan pria

m) teknologi dan migrasi

n) Teknologi menyebabkan migrasi meningkat

o) 7. motif ekonomi merupakan dorongan utama orang melakukan migrasi b. Teori Everet S. Lee

Berdasarkan teori Lee yang dijelaskan dalam Mantra 2000, teori ini merupakan perkembangan dari teori yang dijelaskan oleh E. G. Ravenstein. Lee berpendapat bahwa volume migrasi di wilayah berkembang sesuai dengan tingkat keanekaragaman daerah itu sendiri. Adanya faktor-faktor positif (+), negatif (-) maupun faktor netral yang ada di daerah asal maupun di daerah tujuan akan mempengaruh volume atau jumlah dari penduduk yang melakukan migrasi di daerah tersebut. Faktor-faktor positif adalah faktor yang memberikan nilai yang menguntungkan kalau bertempat ringgal di daerah tersebut, sehingga faktor ini dapat menarik orang luar untuk bertempat di daerah yang mempunyai nilai positif tesebut. Faktor negatif adalah faktor yang mendorong seseorang untuk meninggalkan daerah asalnya dikarenakan adanya kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi di daerah dimana dia tinggal. Sedangkan faktor netral adalah perbedaan nilai kumulatif antara kedua tempat yang tidak menjadi masalah dalam pengambilan keputusan untuk bermigrasi tetapi cenderung untuk menimbulkan arus migrasi penduduk.

Everet S. Lee menambahkan bahwa besar kecilnya arus migrasi juga dipengaruhi oleh empat faktor yaitu

a) faktor individu

b) fakrtor-faktor yang terdapat di daerah asal c) faktor-faktor yang terdapat di daerah tujuan

(7)

Jurnal Ilmiah Berkala Universitas Kadiri, Edisi Juni 2011 – September 2011 19 d) faktor antara daerah asal dengan daerah tujuan

c. Teori Mitchell

Mitchell adalah seorang ahli sosiologi yang berasal dari Inggris, dalam bukunya Mantra dia menyatakan bahwa ada beberapa kekuatan (forces) yang menyebabkan orang-orang memilih untuk tetap tinggal di daerah asalnya dan ada juga kekuatan yang mendorong seseorang lebih memilih untuk melakukan migrasi dan meninggalkan daerah asalnya. Kekuatan yang mengikat seseorang untuk tetap tinggal di daerah asalnya disebut dengan kekuatan sentripetal (centripetal forces). Sedangkan kekuatan yang mendorong seseorang untuk meninggalkan daerah asalnya disebut dengan kekuatan sentrifugal (centrifugal forces). Keputusan seseorang untuk tinggal di daerah asal atau untuk pindah tergantung pada keseimbangan kekuatan yang ada diantara dua daerah tersebut.

Variabel-variabel yang mempengaruhi Tenaga Kerja Wanita bekerja di Luar Negeri

1. Jumlah Tanggungan Keluarga

Jumlah tanggungan keluarga berpengaruh terhadap pencurahan tenaga kerja, sebab pada dasarnya sumber daya manusia dimulai dari lingkungan keluarga. Apabila tidak ada pengembangan sumber daya manusia, berarti tidak ada usaha untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan bekerja. Jumlah anggota keluarga akan menentukan tingkat curahan jam kerja dan hasil yang dikerjakan (Wirosuhardjo, 2003) Besarnya jumlah tanggungan keluarga dapat mempengaruhi keputusan seseorang untuk menentukan berapa lama dia akan bekerja karena semakin banyak anggota keluarga yang menjadi tanggungannya maka akan semakin banyak pula kebutuhan hidup yang harus dipenuhinya. Lamanya waktu bekerja dapat meningkatkan pendapatan keuarga sehingga dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan anggota keluarga.

2. Pendidikan

Meningkatnva kualitas pendidikan dapat mengakibatkan meningkatnya persaingan dalarn mencari pekerjaan. Kondisi ini akan mengakibatan pemilihan tenaga kerja yang lebih berkualitas dan terjadi pergeseran ke arah pembangunan tenaga kerja dengan pendidikan yang lebih baik untuk jenis pekerjan yang sama (Sinungan, 2002). Meningkatnva persaingan dalam dunia kerja ini akan mendorong tenaga kerja terutama tenaga kerja yang mempunyai pendidikan dan ketrampilan yang rendah untuk tetap bertahan pada pekerjaan yang telah ditekuninya. Hal ini dikarenakan tenaga kerja dengan pendidikan dan ketrampilan yang rendah tidak akan mampu bersaing di dunia kerja yang menuntut semakin tingginya tingkat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3.Pendapatan Keluarga

Pendapatan keluarga akan mempengaruhi curahan jam kerja pekerja wanita. Hal ini terlihat pada tingkat upah masing - masing individu. Pada dasarnya produktifitas, mencakup sikap mental yang mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, sehingga dengan meningkatnya curahan jam kerja akan meningkatkan produktifitas. Oleh karena itu semakin tinggi pendapatan yang diterima maka curahan jam kerja yang digunakan semakin banyak. Semakin tinggi

(8)

Jurnal Ilmiah Berkala Universitas Kadiri, Edisi Juni 2011 – September 2011 20 tingkat pendapatan yang diperoleh keluarga maka semakin rendah curahan jam kerja buruh wanita (Wirosuhardjo,2003).

Hipotesis

1. Jumlah tanggungan keluarga, tingkat pendidikan dan pendapatan keluarga secara bersama - sama berpengaruh signifikan terhadap lamanya Tenaga Kerja Wanita Indonesia bekerja di luar negeri.

2. Tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga dan pendapatan keluarga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap lamanya Tenaga Kerja Wanita Indonesia bekerja di luar negeri.

Metode Penelitian: a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Kediri b. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif artinya suatu penelitian yang dilakukan dengan cara memberikan diskripsi, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta sifat-sifat dari data penelitian dan dengan menggunakan alat analisis yang telah ditentukan.

c. Obyek Penelitian

Obyek penelitan (obyek amatan yang diteliti) adalah TKW ( Tenaga Kerja Wanita ) yang bekerja di Luar Negeri.

d. Jadwal Pelaksanaan Penelitian:

Untuk waktu yang diperlukan dalam penelitian ini selama 6 bulan : Juli 2010 sampai dengan Desemember 2010

e. Metode Pengumpulan Data

1. Studi Lapangan : observasi, Interview, dokumentasi

2. Studi Kepustakaan : buku-buku (literature), referensi, Jurnal.

ANALISIS DATA :

Dalam penelitian ini model analisis yang digunakan adalah 1. Analisis Regresi Linier Berganda

2. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-Sama atau Serentak 3. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)

4. Evaluasi Uji Ekonometrika 5. Uji Multikolinieritas 6. Uji Heterokedastisitas

(9)

Jurnal Ilmiah Berkala Universitas Kadiri, Edisi Juni 2011 – September 2011 21 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil dari analisa regresi dengan sample sebanyak 101 responden yang digunakan ntuk mengetahui besarnya koefisien regresi dari variabel terikat yaitu jumlah tanggungan keluarga, tingkat pendidikan dan pendapatan keluarga terhadap lamanya Tenaga Kerja Wanita Indonesia bekerja di luar negeri, maka didapatkan hasil persamaan regresi linier berganda yaitu

Y = 0,460 + 0,513 Xi - 0,233 X2 - 0,198 X3

Dari persamaan regresi linier berganda dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Nilai koefisien b0 = 0,460 berarti bahwa pada saat jumlah tanggungan keluarga, tingkat pendidikan dan pendapatan keluarga sama dengan nol (konstan) maka Tenaga Kerja Wanita Indonesia akan menambah lamanya bekerja di luar negeri sebesar 0,460.

2. Variabel jumlah tanggungan keluarga (XI) mempunyai koefisien regresi b1 sebesar 0,513. Nilai tersebut menunjukkan bahwa apabila jumlah tanggungan ketuarga bertambah satu orang maka Tenaga Kerja Wanita Indonesia akan menambah lamanya bekerja di luar negeri sebesar 0,513, kondisi ini dengan syarat apabila semua pendidikan (X2) dan pendapatan keluarga (X3) adalah tetap.

3. Variabel bebas tingkat pendidikan (X2) mempunyai koefisien regresi b2 sebesar - 0,233. Nilai tersebut menunjukkan bahwa apabila tingkat pendidikan lebih tinggi satu jenjang maka Tenaga kerja Wanita Indonesia akan mengurangi lamanya bekerja di luar negeri sebesar - 0,233 kondisi ini dengan syarat apabila jumlah tanggungan keluarga (XI) dan pendapatan keluarga (X3) adalah tetap.

4. Variabel pendapatan keluarga (X3) mempunyai kcefisien regresi b3 sebesar - 0,198. Nilai tersebut menunjukkan bahwa apabila pendapatan keluarga bertambah Rp 1000 maka Tenaga Kerja Indonesia (Wanita) akan mengurangi lamanya bekerja di luar negeri sebesar - 198, kondisi ini dengan syarat apabila jumlah tanggungan keluarga (XI) dan pendapatan keluarga(X2) adalah tetap

Koefisien R2 digunakan untuk mengetahui kontribusi koefisien variabel bebas yaitu jumlah tanggungan keluarga (X1), tingkat pendidikan (X2) dan pendapatan keluarga (X3) terhadap variabel terikatnya yaitu lamanya Tenaga Kerja Indonesia (Wanita) bekerja di luar negeri (Y). Dari hasil analisis diperoleh nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0,625 atau 62,5% Prosentase ini menunjukkan bahwa sebesar 62,5% perubahan variabel Y disebabkan oleh variabel bebas jumlah tanggungan keluarga (XI), tingkat pendidikan (X2) dan pendapatan keluarga (X3) sedangkan sisanya 0,375 atau sebesar 37,5% disebabkan oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model.

Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-Sama atau Serentak

Uji serentak atau uji F digunakan untuk mengetahui apakah koefisien regresi dari variabel bebas yaitu jumlah tanggungan keluarga, tingkat pendidikan dan pendapatan keluarga secara bersama - sama berpengaruh secara serentak atau tidak terhadap variabel terikatnya yaitu lamanya Tenaga Kerja Indonesia (Wanita).

Dari hasil regresi diperoleh hasil probabilitas Fhitung sebesar 53,804 dan level of significance () sebesar 0,000 yang menunjukkan apabila probabilitas F lebih kecil dari level of significance (= 0,05) maka Ho ditolak dan Hi diterima, kondisi ini menandakan bahwa dalam penelitian yang menggunakan variabel babas yaitu Jumlah tanggungan keluarga (X1), tingkat pendidikan (X2) dan pendapatan keluarga (X3) ini berpengaruh secara serentak terhadap variabel terikatnya yaitu lamanya Tenaga Kerja

(10)

Jurnal Ilmiah Berkala Universitas Kadiri, Edisi Juni 2011 – September 2011 22 Indonesia (Wanita) bekerja di luar negeri.

Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)

Uji t atau uji parsial ini digunakan untuk mengetahui apakah koefisien regresi dari masing - masing variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikatnya. Apabila probabilitas t lebih kecil dari atau sama dengan level of significance (= 0,05), maka variabel bebas berpengaruh secara parsial terhadap variabel terikatnya dan sebaliknya apabila level of significance (= 0,05) maka variabel bebasnya secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel terikatnya.

Hasil dari pengolahan regresi dapat dijelaskan bahwa

1. variabel bebas jumlah tanggungan keluarga (XI) mempunyai nilai probabilitas t sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa probabilitas t lebih kecil dari level of significance (= 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel jumlah tanggungan keluarga (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap lamanya Tenaga Kerja Indonesia (Wanita) (Y) bekerja di luar negeri.

2. variabel bebas tingkat pendidikan (X2) mempunyai nilai probabilitas t sebesar 0,039. Hal ini menunjukkan bahwa probabilitas t lebih kecil dari level of significance (= 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat pendidikan (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap lamanya Tenaga Kerja Indonesia (Wanita) (Y) bekerja di luar negeri.

3. variabel bebas pendapatan keluarga (X3) mempunyai nilai probabilitas t sebesar 0,19. Hal ini menunjukkan bahwa probabilitas t lebih kecil dari level of significance (= 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel pendapatan keluarga (X3) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap lamanya Tenaga Kerja Indonesia (Wanita) (Y) bekerja di luar negeri.

Evaluasi Uji Ekonometrika

Hasil dari pengujian dengan statistik sudah cukup dapat diketahui seberapa pengaruh dari variabei bebas jumlah tanggungan keluarga, tingkat pendidikan dan pendapatan keluarga terhadap lamanya Tenaga Kerja Indonesia (Wanita) bekerja di luar negeri, tetapi untuk memperkuat pengujian hasil analisis maka, asumsi - asumsi klasik perlu digunakan. Pengujian digunakan untuk mengetahui apakah estimator - estimator tersebut bersifat Best Linier Unbias Estimator (BLUE).

Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinearitas digunakan untuk menentukan apakah suatu model terdapat hubungan sempurna diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dalam suatu model regresi. Untuk mengetahui nilai Multikolinieritas apakah diterima atau ditolak, dapat digunxkan uji Variance Inflation Factor (VIF) yang mencoba bagaimana melihat varian dari suatu penaksiran {estimator) meningkat seandainya ada multikolinieritas dalam suatu model empiris. Suatu model dianggap tidak terkena multikolinieritas apabila nilai VIF dibawah 10.

Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

(11)

Jurnal Ilmiah Berkala Universitas Kadiri, Edisi Juni 2011 – September 2011 23 Pendekatan heterokedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan Glejsert, yaitu dengan cara meregresikan residual kuadrat sebagai variabel terikatnya dan dengan variabel bebasnya tetap.

Perhitungan Heterokedastisitas pada hasil analisis regresi Linier berganda, yaitu 1. Nilai probabilitas t hitung untuk variabel jumlah tanggungan keluarga (X1) = 0,185

2. Nilai probabilitas t hitung untuk variabel tingkat pendidikan (X2) = 0,826

3. Nilai probabilitas t hitung untuk variabel pendapatan keluarga (X3) = 0,234

Berdasarkan nilai probabilitas t hitung dapat diketahui bahwa variabel bebas jumlah tanggungan keluarga (XI), tingkat pendidikan (X2) dan pendapatan keluarga (X3) mempunyai nilai t hitung yang lebih kecil dari level of significance (), hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima dan Hi ditolak atau dalam persamaan regresi Linier berganda tidak terjadi Heterokedastisitas

Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan pengujian yang dilakukan dengan menggunakan analisis Regresi Linier Berganda hasil penelitian yang dilakukan di Kabupaten Kediri tentang faktor - faktor yang mempengaruhi lamanya Tenaga Kerja Indonesia (Wanita) bekerja di luar negeri dapat diketahui bahwa semua variabel bebas yaitu jumlah tanggungan keluarga (XI), tingkat pendidikan (X2) dan pendapatan keluarga (X3) mendapatkan hasil bahwa secara serentak dengan menggunakan Uji F dengan tingkat keyakinan sebesar 95% mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel bebasnya, hal ini menunjukkan bahwa baik jumlah tanggungan keluarga (X 1), tingkat pendidikan (X2) dan pendapatan keluarga (X3} berpengaruh terhadap lamanya Tenaga Kerja Indonesia (Wanita) bekerja di luar negeri. Hasil dari analisa data dengan uji F menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari jumlah tanggungan keluarga, tingkat pendidikan dan pendapatan keluarga terhadap lamanya Tenaga Kerja Wanita Indonesia bekerja di luar negeri dengan tingkat kesalahan sebesar 5%

Hasil dari uji - t pada penelitian ini mempunyai angka koefisien regresi yang berbeda antara satu variabel dengan variabel yang lain Berdasarkan hasil yang diperoleh bahwa jumlah tanggungan keluarga (X1) mempunyai pengaruh yang positif sebesar 0,513 terhadap lamarya Tenaga Kerja Wanita Indonesia bekerja di luar negeri. Artinya bahwa apabila jumlah tanggungan keluarga bertambah satu orang maka akan dapat menambah waktu atau lamanya Tenaga Kerja Wanita Indonsia bekerja di luar negeri. Berdasarkan penelitian lapangan yang dilakukan di lapangan hal ini disebabkan karena dengan bertambahnya jumlah; tanggungan keluarga maka secara langsung akan dapat menambah tingkat konsumsi daripada suatu keluarga maka akan semakin banyak pula kebutuhan hidup yang harus dipenuhinya. Lamanya waktu bekerja dapat meningkatkan pendapatan suatu keluarga sehingga dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan anggota keluarga. Besamya tingkat konsumsi suatu keluarga akan dapat mempengaruhi juga tingkat tabungan sehingga dengan bekerja lebih lama akan dapat meningkatkan tabungan dari para tenaga kerja ini. Menurut responden tabungan ini akan digunakan urtuk meningkatkan modal yang akan digunakan untuk membuka usaha di daerah.

Tingkat pendidikan (X2) mempunyai pengaruh negatif sebesar - 0,233 terhadap lamanya Tenaga Kerja Wanita Indonesia bekerja di luar negeri. Artinya apabila semakin rendah tingkat pendidikan maka tenaga kerja ini akan bekerja semakin lama di luar negeri. Alasan yang didapatkan dari responden bahwa rendahnya tingkat

(12)

Jurnal Ilmiah Berkala Universitas Kadiri, Edisi Juni 2011 – September 2011 24 pendidikan yang pernah ditempuh oleh para responden menyebabkan sulitnya mendapatkan pekerjaan dengan pendapatan yang tinggi di daerah. Selain itu kemajuan teknologi menyebabkan mereka semakin kalah bersaing di dunia kerja karena mereka tidak mampu menguasai teknologi tersebut. Sedangkan mayoritas tenaga kerja di desa memiliki pendidikan yang rendah. Apabila dibandingkan dengan kondisi di luar negeri menunjukkan bahwa upah di luar negeri lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat upah di daerah walaupun dengan tingkat pendidikan yang rendah. Kondisi ini sesuai dengan pernyataan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi alokasi waktu seseorang. Alokasi waktu setiap orang dalam suatu keluarga dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain keadaan sosial, ekonomi keluarga, pemilikan aset, produktifitas, tingkat upah, karakteristik yang melekat bagi setiap anggota keluarga yang dicirikan dengan faktor umur, tingkat pendidikan atau keahlian yang dimiliki anggota keluarga yang lain .

Pendapatan keluarga (X3) mempunyai pengaruh negatif sebesar - 0,198 terhadap lamanya Tenaga Kerja Wanita Indonesia bekerja di luar negeri. Artinya bahwa semakin rendah pendapatan keluarga maka semakin lama para Tenaga Kerja Wanita Indonesia bekerja di luar negeri. Keadaan ini sesuai dengan pernyatan bahwa pendapatan keluarga akan mempengaruhi curahan jam kerja pekerja wanita. Oleh karena itu semakin tinggi pendapatan yang diterima maka urahan jam kerja yang digunakan semakin banyak..Semakin tinggi tingkat pendapatan yang diperoleh keluarga maka semakin rendah curahan jam kerja buruh wanita.

Pendapatan keluarga yang kecil menyebabkan suatu keluarga akan mempengaruhi kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan hidup mereka dan akibatnya tingkat kesejahteraan dari suatu keluarga juga akan rendah. Sehingga dengan bekerja lebih lama di luar negeri para responden ini berharap dapat memenuhi semua kebutuhan dari anggota keluarga termasuk untuk investasi modal manusia atau peningkatan pendidikan dan juga dapat meningkaikan kesejahteraan keluarga.

Pengujian lain yang dipergunakan untuk memperkuat hasil pengujan pada penelitian ini adalah uji ekonometrika yaitu dengan menggunakan asumsi - asumsi klasik. Pengujian ini diperlukan untuk mengetahui apakah estimator - estimator tersebut bersifat Best Linier Unbias Estimator (BLUE). Suatu penelitian dianggap tidak terkena multikolinieritas apabila nilai VlF dibawah 10. Berdasarkan hasil uji VIF bahwa untuk semua variabel mempunyai nilai kurang dari 10 sehingga dalam model ini terbebas dari multikolinieritas.

Berdasar hasil kajian dapat disimpulkan bahwa dalam model ini tidak terdapat maltikolinieritas karena hasilnya telah sesuai dengan syarat tidak terjadinya multikolinieritas dalam suatu model. Uji Gletjer yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya heterokedastisitas dalam suatu model. Hasil pengujian dalam model ini menunjukkan bahwa nilai t untuk semua variabel bebas lebih besar dari level of significance (= 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model ini tidak terjadi heterokedastisitas, karena nilai t untuk semua variabel lebih dari level of significance (= 0,05)

Penghitungan koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi koefisien regresi dan variabel - variabel bebas yaitu jumlah tanggungan keluarga (X1), t i n gk a t p e n d i d i k a n dan pendapaten keluarga (X3) terhadap variabel terikatnya yaitu lamanya Tenaga Kerja Indonesia (Wanita) berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh, bahwa nilai koefisien determinasi (R2) untuk ketiga variabel bebas dalam penelitian ini sebesar 0,625 artinya bahwa persentase pengaruh variabel

(13)

Jurnal Ilmiah Berkala Universitas Kadiri, Edisi Juni 2011 – September 2011 25 jumlah tanggungan keluarga (X1), tingkat pendidikan (X2) dan pendapatan keluarga (X3) terhadap lamanya Tenaga Kerja Indonesia (Wanita) bekerja di luar negeri sebesar 62,5% dan sisanya sebesar 37,5% dipengaruhi oleh faktor lain di luar model.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap Tenaga Kerja Wanita Indonesia bekerja di luar negeri yang berasal dari Kabupaten Kediri, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut

1. Secara bersama - sama jumlah tanggungan keluarga, tingkat pendidikan dan pendapatan keluarga berpengaruh signifikan terhadap lamanya Tenaga Kerja Wanita Indonesia bekerja di luar negeri berasal dari Kabupaten Kediri.

2. Secara parsial jumlah tanggungan keluarga, tingkat pendidikan dan pendapatan keluarga berrpengaruh signifikan terhadap lamanya Tenaga Kerja Wanita Indonesia bekerja di luar negeri dengan pengaruh paling besar ditunjukkan oleh jumlah tanggungan keluarga (XI) dengan angka koefisien regresi sebesar 0,513, tingkat pendidikan (X2) mempunyai pengaruh negatif terhadap lamanya Tenaga Kerja Wanita Indonesia. bekerja di luar negeri yaitu dengan angka koefisien regresi sebesar -0,233 sedangkan variabel bebas pendapatan keluarga (X3) juga mempunyai pengaruh negatif terhadap variabel terikatnya yaitu dengan angka koefisien regresi sebesar -0,198.

DAFTAR PUSTAKA

Arfida, 2003, Ekonomi Sumber Daya Manusia, Ghalia Indonesia, Jakarta

Arikunto, Suharsini, 2002.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta Bintarto, 2002, Tenaga Kerja dalam Pembangunan, LP3ES, Jakarta

Fadah, Isti, 2004. Karakter Demografi Social Ekonomi dan Buruh Wanna Serta Kontribusinya

Terhadap Pendapatan Keluarga, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, September, No2

Vol. 6 Universitas Kristen Petra Surabaya, hal 139.

Fathurrahman, 2005, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Tenaga Kerja Indonesia Untuk

Bekerja Kembali di Luar Negeri di Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember, Jember

Gujarati, Damodar, 2003, Ekonometrika Dasar, Erlangga, Jakarta Mantra, Ida Bagus, 2000, Demografi Umum, Pustaka Pelajar, Jakarta Munir R., 2000, Dasar-dasar Demografi, LPFE-UII, Yogyakarta

Sajogjo, 2000, Teknologi Pertanian dalam Peluang Kerja di Pedesaan, P3PK-UGM, Yogyakarta Singarimbun , Masri, 2002, Metode Penelitian survai, LP3ES, Jakarta

(14)

Jurnal Ilmiah Berkala Universitas Kadiri, Edisi Juni 2011 – September 2011 26

Sumarsono, Sonny, 2002, Ekonomi Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan, LPFE-UJ, Jember.

Tilaa H A R, 2000, Pembangunan sumber Daya Manusia dalam Era Globalisasi, Gramedia Widiasarana, Jakarta.

Tjiptoherijanto, Prijono, 2001, Sumber Daya Manusia dalam Pembangunan Nasional, Rineka Cipta, Jakarta.

Gambar

Gambar 3.1: Skema Bentuk-Bentuk Mobilitas Penduduk Mobilitas  Penduduk MP Vertikal Perubahan (Status ) MP Horizontal (MPGeografis) MP Permanen (Migrasi) MP Non-Permanen MP Sirkuler  Ulang Alik  Commuting Nginap/ Modok

Referensi

Dokumen terkait

Kebiasaan dalam pengelolaan pembuatan kue rumahan di Desa Lampanah memiliki kebiasaan kurang baik, hal ini di sebabkan karena pengelolaan kue rumahan oleh

Hospital/health post (Tools: secondary data review, transect walk) Infrastructure types Types of Health Centre Numbe rs of Health Center s Numb er of Health worke rs

jarannya kepada guru keterampilan agar dapat membelajarkan kepada siswa yang lebih efektif dan ino- vatif. Pembelajaran berbasis kom- petensi diharapkan mampu

Kualitas layanan, kepercayaan, reputasi, kebiasaan, kepuasan berpengaruh signifikan terhadap Kepercayaan dan kepuasan nasabah tidak berpengaruh signifikan terhadap

LAPORAN YANG DISUSUN OLEH PERUSAHAAN (KOPERASI) UNTUK SATU PERIODE (TAHUN) TERTENTU. • Umumnya terdiri

Hasil dari penelitian ini yaitu; (1) menghasilkan komik yang memiliki karakteristik berbasis desain grafis, dan berisi materi Besaran dan Satuan SMP kelas VII SMP, dan

[r]

Sedangkan pada opsi put Eropa, writer juga dapat mengalami kerugian jika yang terjadi pada saat maturity time adalah strike price lebih besar dibanding harga