• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rentang Gerak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rentang Gerak"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Rentang Gerak

Rentang Gerak

Diposkan oleh Udayati Made Diposkan oleh Udayati Made

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1 LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG

Body Mechanic (mekanika tubuh) adalah suatu usaha mengoordinasikan sistem Body Mechanic (mekanika tubuh) adalah suatu usaha mengoordinasikan sistem muskuloskeletal dan sistem saraf dalam mempertahankan keseimbangan, postur dan muskuloskeletal dan sistem saraf dalam mempertahankan keseimbangan, postur dan kesejajaran tubuh selama mengangkat, membungkuk, bergerak dan melakukan aktivitas. kesejajaran tubuh selama mengangkat, membungkuk, bergerak dan melakukan aktivitas. Penggunaan mekanika tubuh yang tepat dapat mengurangi risiko cedera sistem Penggunaan mekanika tubuh yang tepat dapat mengurangi risiko cedera sistem muskuloskeletal. Mekanika tepat juga memfasilitasi pergerakan tubuh yang memungkinkan muskuloskeletal. Mekanika tepat juga memfasilitasi pergerakan tubuh yang memungkinkan mobilisasi fisik tanpa terjadi

mobilisasi fisik tanpa terjadi ketegangan otot dan penggunaan energketegangan otot dan penggunaan energi otot i otot yang berlebihan.yang berlebihan. Untuk dapat mengetahui beberapa atau untuk mengaplikasikan mekanika tubuh, Untuk dapat mengetahui beberapa atau untuk mengaplikasikan mekanika tubuh, dijelaskan bahwa rentang gerak, gaya berjalan, latihan dan toleransi aktivitas, kesejajaran dijelaskan bahwa rentang gerak, gaya berjalan, latihan dan toleransi aktivitas, kesejajaran tubuh, dan posisi

tubuh, dan posisi tubuh yang aman saat tubuh yang aman saat bekerja sangat mempengaruhi body mechanic.bekerja sangat mempengaruhi body mechanic.

1.2

1.2 RUMUSAN MASALAHRUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu : Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu :

1.

1. Apakah yang dimaksud dengan rentang gerak, gaya berjalan, latihan dan toleransiApakah yang dimaksud dengan rentang gerak, gaya berjalan, latihan dan toleransi aktivitas?

aktivitas? 2.

2. BagaimanakBagaimanakah kesejajaran tubuh itu ah kesejajaran tubuh itu ?? 3.

3. BagaimanakBagaimanakah posisi tubuh ah posisi tubuh yang aman saat bekerja ?yang aman saat bekerja ?

1.3

1.3 TUJUANTUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang di dapat dalam membuat paper Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang di dapat dalam membuat paper ini yaitu untuk dapat mengetahui tentang rentang gerak, gaya berjalan, latihan dan toleransi ini yaitu untuk dapat mengetahui tentang rentang gerak, gaya berjalan, latihan dan toleransi aktivitas, kesejajaran tubuh, dan posisi tubuh yang aman saat bekerja sangat mempengaruhi aktivitas, kesejajaran tubuh, dan posisi tubuh yang aman saat bekerja sangat mempengaruhi body mechanic

body mechanic

1.4

1.4 MANFAATMANFAAT

Setelah membahas atau membuat paper ini maka kit

Setelah membahas atau membuat paper ini maka kita dapat mengetahui tentang rentanga dapat mengetahui tentang rentang gerak, gaya berjalan, latihan dan toleransi aktivitas, kesejajaran tubuh, dan posisi tubuh yang gerak, gaya berjalan, latihan dan toleransi aktivitas, kesejajaran tubuh, dan posisi tubuh yang aman saat bekerja sangat

(2)

BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN 2.1 Rentang gerak 2.1 Rentang gerak

Rentang gerak adalah jumlah maksimum gerakan yang mungkin dilakukan sendi pada Rentang gerak adalah jumlah maksimum gerakan yang mungkin dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan tubuh: sagital,

salah satu dari tiga potongan tubuh: sagital, frontal, dan transversal.frontal, dan transversal.

 Latihan rentang gerak aktif disebut rentang gerak aktif jika pesien melakukan latihanLatihan rentang gerak aktif disebut rentang gerak aktif jika pesien melakukan latihan

sendiri dengan intruksi dan kemungkian dari perawat dan anggota keluarga. sendiri dengan intruksi dan kemungkian dari perawat dan anggota keluarga.

 Rentang gerak pasif yang dilakukan perawat kepada pasien, dalam kasus ini perawatRentang gerak pasif yang dilakukan perawat kepada pasien, dalam kasus ini perawat

melatih sendi untuk pasien. Beberapa pasien mulai dengan latihan

melatih sendi untuk pasien. Beberapa pasien mulai dengan latihan rentang gerak pasif rentang gerak pasif  dan meningkat pada latihan rentang gerak aktif.

dan meningkat pada latihan rentang gerak aktif.

Tujuan Tujuan

Melakukan rentang gerak bertujuan untuk melatih aktivitas seluruh sendi tubuh Melakukan rentang gerak bertujuan untuk melatih aktivitas seluruh sendi tubuh sehingga sendi-sendi tersebut tidak kaku, dan tidak terjadi kecelakan saat tubuh di gerakan. sehingga sendi-sendi tersebut tidak kaku, dan tidak terjadi kecelakan saat tubuh di gerakan. Menjamin keadekuatan mobilisasi sendi.

Menjamin keadekuatan mobilisasi sendi.

Manfaat Manfaat

1.

1. Sistem kardiovaskuler Sistem kardiovaskuler 

 Meningkatkan curah jantung.Meningkatkan curah jantung. 

 Memperbaiki kontraksi miokardial, menguatkan otot jantung.Memperbaiki kontraksi miokardial, menguatkan otot jantung. 

 Menurunkan tekanan darah istirahatMenurunkan tekanan darah istirahat 

 Memperbaiki aliran balik venaMemperbaiki aliran balik vena

2.

2. Sistem respiratoriSistem respiratori

 Meningkatkan frekuensi dan kedalam pMeningkatkan frekuensi dan kedalam pernafasan.ernafasan. 

 Meningkatkan ventilasi alveolar.Meningkatkan ventilasi alveolar. 

 Menurunkan kerja pernapasan.Menurunkan kerja pernapasan. 

 Meningkatkan pengembangan diafragmaMeningkatkan pengembangan diafragma

3.

3. Sistem metabolik Sistem metabolik 

 Meningkatkan laju metabolisme Meningkatkan laju metabolisme basalbasal 

 Meningkatkan penggunaan glukosa dan asam lemak.Meningkatkan penggunaan glukosa dan asam lemak. 

 Meningkatkan pemecahan trigliserida.Meningkatkan pemecahan trigliserida. 

(3)

 Meningkatkan produksi panas tubuhMeningkatkan produksi panas tubuh

4.

4. Sistem musculoskeletalSistem musculoskeletal

 Memperbaiki tonus otot.Memperbaiki tonus otot. 

 Meningkatkan mobilisasi sendi.Meningkatkan mobilisasi sendi. 

 Memperbaiki toleransi otot untuk latihanMemperbaiki toleransi otot untuk latihan

5.

5. Toleransi aktivitasToleransi aktivitas

 Meningkatkan toleransi.Meningkatkan toleransi. 

 Mengurangi kelemahanMengurangi kelemahan

6.

6. Faktor psikososialFaktor psikososial

 Meningkatkan toleransi terhadap stress.Meningkatkan toleransi terhadap stress. 

 Melaporkan “perasaan lebih baik”Melaporkan “perasaan lebih baik”

2.2

2.2 Mekanika tubuhMekanika tubuh a.

a. Pengertian Body MechanicPengertian Body Mechanic

Body Mechanic (mekanika tubuh) adalah suatu usaha mengoordinasikan sistem Body Mechanic (mekanika tubuh) adalah suatu usaha mengoordinasikan sistem muskuloskeletal dan sistem saraf dalam mempertahankan keseimbangan, postur dan muskuloskeletal dan sistem saraf dalam mempertahankan keseimbangan, postur dan kesejajaran tubuh selama mengangkat, membungkuk, bergerak dan melakukan aktivitas. kesejajaran tubuh selama mengangkat, membungkuk, bergerak dan melakukan aktivitas. Penggunaan mekanika tubuh yang tepat dapat mengurangi risiko cedera sistem Penggunaan mekanika tubuh yang tepat dapat mengurangi risiko cedera sistem muskuloskeletal. Mekanika tepat juga memfasilitasi pergerakan tubuh yang memungkinkan muskuloskeletal. Mekanika tepat juga memfasilitasi pergerakan tubuh yang memungkinkan mobilisasi fisik tanpa terjadi ketegangan otot dan

mobilisasi fisik tanpa terjadi ketegangan otot dan penggunaapenggunaan energi otot n energi otot yang berlebihan.yang berlebihan. Hal

Hal –  – hal tersebut mencakup:hal tersebut mencakup: 1.

1. Kesejajaran tubuh (Kesejajaran tubuh ( Body Alignment  Body Alignment ))

Kesejajaran tubuh dan pustur merupakan istilah yang sama dan mengacu pada Kesejajaran tubuh dan pustur merupakan istilah yang sama dan mengacu pada posisi sendi, tendon, ligamen dan otot selama berdiri,

posisi sendi, tendon, ligamen dan otot selama berdiri, duduk dan berbaring. Kesejajaran tubuhduduk dan berbaring. Kesejajaran tubuh yang benar mengurangi ketegangan pada struktur muskuloskeletal, mempertahankan tonus yang benar mengurangi ketegangan pada struktur muskuloskeletal, mempertahankan tonus (ketegangan) otot secara

(ketegangan) otot secara kuat dan kuat dan menunjang keseimbangamenunjang keseimbangan.n. 2.

2. KeseimbangKeseimbangan an tubuhtubuh

Kesejajaran tubuh menunjang keseimbangan tubuh. Tanpa keseimbangan ini, Kesejajaran tubuh menunjang keseimbangan tubuh. Tanpa keseimbangan ini, gravitasi akan berubah, meningkatkan gaya gravitasi, sehingga menyebabkan risiko j

gravitasi akan berubah, meningkatkan gaya gravitasi, sehingga menyebabkan risiko j atuh danatuh dan cedera. Keseimbangan tubuh diperoleh jika dasar penopang luas, pusat gravitasi berada pada cedera. Keseimbangan tubuh diperoleh jika dasar penopang luas, pusat gravitasi berada pada dasar penopang, dan garis vertikal dapat ditarik dari pusat gravitasi ke dasar penopang. dasar penopang, dan garis vertikal dapat ditarik dari pusat gravitasi ke dasar penopang. Keseimbangan tubuh dapat juga ditingkatkan dengan postur dan merendahkan pusat Keseimbangan tubuh dapat juga ditingkatkan dengan postur dan merendahkan pusat

(4)

gravitasi, yang dicapai dengan posisi jongkok. Semakin sejajar postur tubuh, semakin besar gravitasi, yang dicapai dengan posisi jongkok. Semakin sejajar postur tubuh, semakin besar keseimbangannya (Perry dan Potter, 1994). Keseimbangan dibutuhkan untuk  keseimbangannya (Perry dan Potter, 1994). Keseimbangan dibutuhkan untuk  mempertahankan posisi, memperoleh kestabilan selama bergerak dari satu posisi ke posisi mempertahankan posisi, memperoleh kestabilan selama bergerak dari satu posisi ke posisi lain, melakukan aktivitas sehari-hari, dan bergerak bebas di komunitas.

lain, melakukan aktivitas sehari-hari, dan bergerak bebas di komunitas.

Kemampuan untuk mencapai keseimbangan dipengaruhi oleh penyakit, gaya berjalan Kemampuan untuk mencapai keseimbangan dipengaruhi oleh penyakit, gaya berjalan yang tidak stabil pada toddler, kehamilan, medikasi dan proses menua. Gangguan pada yang tidak stabil pada toddler, kehamilan, medikasi dan proses menua. Gangguan pada kemampuan ini merupakan ancaman untuk keselamatan fisik dan dapat menyebabkan kemampuan ini merupakan ancaman untuk keselamatan fisik dan dapat menyebabkan ketakutan terhadap keselamatan seseorang dengan membatasi diri dalam beraktivitas ketakutan terhadap keselamatan seseorang dengan membatasi diri dalam beraktivitas (Bergetal, 1992)

(Bergetal, 1992) 3.

3. Koordinasi GerakanKoordinasi Gerakan

Berat adalah gaya tubuh yang digunakan terhadap gravitasi. Ketika suatu obyek  Berat adalah gaya tubuh yang digunakan terhadap gravitasi. Ketika suatu obyek  diangkat, pengangkat harus menguasai berat obyek dan mengetahui pusat gravitasinya. diangkat, pengangkat harus menguasai berat obyek dan mengetahui pusat gravitasinya. Karena manusia tidak mempunyai bentuk geometris yang sempurna, maka pusat gravitasinya Karena manusia tidak mempunyai bentuk geometris yang sempurna, maka pusat gravitasinya biasanya berada pada 55% sampai 57% tinggi badannya ketika berdiri dan berada ditengah. biasanya berada pada 55% sampai 57% tinggi badannya ketika berdiri dan berada ditengah.

Friksi adalah gaya yang muncul dengan arah gerakan yang berlawanan dengan arah Friksi adalah gaya yang muncul dengan arah gerakan yang berlawanan dengan arah gerakan benda. Misalnya menggerakkan klien diatas tempat tidur maka akan terjadi friksi. gerakan benda. Misalnya menggerakkan klien diatas tempat tidur maka akan terjadi friksi. Perawat dapat mengurangi friksi dengan mengikuti beberapa prinsip dasar. Semakin besar Perawat dapat mengurangi friksi dengan mengikuti beberapa prinsip dasar. Semakin besar area permukaan suatu obyek yang bergerak, semakin

area permukaan suatu obyek yang bergerak, semakin besar friksi.besar friksi.

Klein pasif atau immobilisasi akan menghasilkan friksi yang lebih besar untuk  Klein pasif atau immobilisasi akan menghasilkan friksi yang lebih besar untuk  bergerak. Friksi dapat juga dikurangi dengan mengangkat, bukan mendorong klien. bergerak. Friksi dapat juga dikurangi dengan mengangkat, bukan mendorong klien. Mengangkat merupakan komponen gerakan keatas dan mengurangi tekanan antara klien dan Mengangkat merupakan komponen gerakan keatas dan mengurangi tekanan antara klien dan tempat tidur atau kursi.

tempat tidur atau kursi. b.

b. PrinsipPrinsip Body Mec Body Mechanichanic

Mekanika tubuh penting bagi perawat dan klien. Hal ini mempengaruhi tingkat Mekanika tubuh penting bagi perawat dan klien. Hal ini mempengaruhi tingkat kesehatan mereka. Mekanika tubuh yang benar diperlukan untuk mendukung tingkat kesehatan mereka. Mekanika tubuh yang benar diperlukan untuk mendukung tingkat kesehatan dan mencegah kecacatan serta untuk menjaga keselamatan klien. Disamping itu, kesehatan dan mencegah kecacatan serta untuk menjaga keselamatan klien. Disamping itu, mekanika tubuh juga bertujuan untuk, menghibur pasien yaitu dengan meningkatkan mekanika tubuh juga bertujuan untuk, menghibur pasien yaitu dengan meningkatkan kenyamanan dan kerjasama. Dalam hal ini, perawat menggunakan berbagai kelompok otot kenyamanan dan kerjasama. Dalam hal ini, perawat menggunakan berbagai kelompok otot untuk setiap aktivitas keperawatan, seperti berjalan selama ronde keperawatan, memberikan untuk setiap aktivitas keperawatan, seperti berjalan selama ronde keperawatan, memberikan obat, mengangkat dan memindahkan klien dan menggerakkan objek. Gaya fisik dari berat obat, mengangkat dan memindahkan klien dan menggerakkan objek. Gaya fisik dari berat dan friksi dapat mempengaruhi pergerakan tubuh. Jika digunakan dengan benar, kekuatan ini dan friksi dapat mempengaruhi pergerakan tubuh. Jika digunakan dengan benar, kekuatan ini dapat meningkatkan efisiensi perawat. Penggunaan yang tidak benar dapat mengganggu dapat meningkatkan efisiensi perawat. Penggunaan yang tidak benar dapat mengganggu kemampuan perawat untuk mengangkat, memindahkan, dan mengubah posisi klien (Owen kemampuan perawat untuk mengangkat, memindahkan, dan mengubah posisi klien (Owen

(5)

dan Garg, 1991) Perawat juga menggabungkan pengetahuan tentang pengaruh fisiologis dan dan Garg, 1991) Perawat juga menggabungkan pengetahuan tentang pengaruh fisiologis dan patologis pada mobilisasi dan

patologis pada mobilisasi dan kesejajaran tubuh.kesejajaran tubuh.

Ambulasi / Transport pasien Ambulasi / Transport pasien

Ambulasi merupakan upaya seseorang untuk melakukan latihan jalan atau berpindah Ambulasi merupakan upaya seseorang untuk melakukan latihan jalan atau berpindah tempat. Mobilitas merupakan suatu kemampuan individu untuk bergerak secara bebas, tempat. Mobilitas merupakan suatu kemampuan individu untuk bergerak secara bebas, mudah, dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna mudah, dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna mempertahanka

mempertahankan n kesehatannykesehatannya.a.

Jenis Mobilitas: Jenis Mobilitas:

a)

a) Mobilitas penuhMobilitas penuh merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak secara penuh danmerupakan kemampuan seseorang untuk bergerak secara penuh dan bebas sehingga dapat mcaakukan interaksi sosial dan menjalankan peran schari-hari. bebas sehingga dapat mcaakukan interaksi sosial dan menjalankan peran schari-hari. Mobilitas penuh ini merupakan fungsi saraf motorik volunter dan sensorik untuk  Mobilitas penuh ini merupakan fungsi saraf motorik volunter dan sensorik untuk  dapat mengontrol seluruh area tubuh

dapat mengontrol seluruh area tubuh seseorang.seseorang. b)

b) Mobilitas sebagianMobilitas sebagian merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak denganmerupakan kemampuan seseorang untuk bergerak dengan batasan yang jelas, dan tidak mampu bergerak secara bebas karena dipengaruhi oleh batasan yang jelas, dan tidak mampu bergerak secara bebas karena dipengaruhi oleh gangguan saraf motorik dan sensorik pada area t

gangguan saraf motorik dan sensorik pada area tubuhnya. Hal ini dapat ubuhnya. Hal ini dapat dijumpai padadijumpai pada kasus cedera atau patah tulang dengan pemasangan traksi. Pasien paraplegi dapat kasus cedera atau patah tulang dengan pemasangan traksi. Pasien paraplegi dapat mengalami mobilitas sebagian pada ekstremitas bawah karena kehilangan kontrol mengalami mobilitas sebagian pada ekstremitas bawah karena kehilangan kontrol motorik dan sensorik. Mobilitas sebagian ini dibagi mcnjadi dua j

motorik dan sensorik. Mobilitas sebagian ini dibagi mcnjadi dua j enis, yaitu:enis, yaitu:

a. Mobilitas sebagian temporer merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan a. Mobilitas sebagian temporer merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan batasan yang sifatnya sementara. Hal tersebut dapat disebabkan oleh trauma reversibel pada batasan yang sifatnya sementara. Hal tersebut dapat disebabkan oleh trauma reversibel pada sistem muskuloskeletal, contohnya adalah adanya dislokasi sendi dan

sistem muskuloskeletal, contohnya adalah adanya dislokasi sendi dan tulang.tulang. b.

b. Mobilitas sebagain permanen merupakan kemampuan individu untuk bergerak denganMobilitas sebagain permanen merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan batasan yang sifatnya menctap. Hal tersebut disebabkan oleh rusaknya sistem saraf yang batasan yang sifatnya menctap. Hal tersebut disebabkan oleh rusaknya sistem saraf yang revc;rsibel. Contohnya terjadinya hemiplegia karena stroke, paraplegi karena cedera tulang revc;rsibel. Contohnya terjadinya hemiplegia karena stroke, paraplegi karena cedera tulang belakang, dan untuk kasus poliomielitis terjadi karena terganggunya sistem saraf motorik dan belakang, dan untuk kasus poliomielitis terjadi karena terganggunya sistem saraf motorik dan sensorik.

sensorik.

Faktor yang Memengaruhi Mobilitas Faktor yang Memengaruhi Mobilitas

Mobilitas seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

Mobilitas seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:diantaranya:

1.

1. Gaya hidup. Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi kemampuan mobilitas seseorang,Gaya hidup. Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi kemampuan mobilitas seseorang,

karena gaya hidup berdampak pada perilaku

(6)

2.

2. Proses Penyakit/injuri. Proses penyakit dapat memengaruhi kemampuan mobilitasProses Penyakit/injuri. Proses penyakit dapat memengaruhi kemampuan mobilitas karena dapat mcmengaruhi fungsi sistem tubuh.

karena dapat mcmengaruhi fungsi sistem tubuh. Sebagai contoh orang yang menderita fSebagai contoh orang yang menderita frakturraktur femur akan mengalami keterbatasan pcrgerakan dalam ekstremitas bagian

femur akan mengalami keterbatasan pcrgerakan dalam ekstremitas bagian bawah.bawah. 3.

3. Kebudayaan. Kemampuan melakukan mobilitas dapat juga dipengaruhi olehKebudayaan. Kemampuan melakukan mobilitas dapat juga dipengaruhi oleh kebudayaan. Sebagai contoh, orang yang memiliki budaya sering bc;rjalan jauh memiliki kebudayaan. Sebagai contoh, orang yang memiliki budaya sering bc;rjalan jauh memiliki kemampuan mobilitas yang kuat, sebaliknya ada orang yang mengalami gangguan mobilitas kemampuan mobilitas yang kuat, sebaliknya ada orang yang mengalami gangguan mobilitas (sakit) karena adat dan budaya tertentu dilarang untuk

(sakit) karena adat dan budaya tertentu dilarang untuk beraktivitas.beraktivitas. 4.

4. Tingkat Energi Seseorang. hnergi adalah sumber melakukan mobilitas. AgarTingkat Energi Seseorang. hnergi adalah sumber melakukan mobilitas. Agar seseorang dapat melakukan mobilitas dengan baik, dibutuhkan energi

seseorang dapat melakukan mobilitas dengan baik, dibutuhkan energi yang cukup.yang cukup. 5.

5. Usia dan Status Perkembangan. terdapat perbedaan kemampuan mobilitas padaUsia dan Status Perkembangan. terdapat perbedaan kemampuan mobilitas pada tiungkat usia yang berbeda. Hal ini dikarenakan kemampuan atau kematangan fungsi alat tiungkat usia yang berbeda. Hal ini dikarenakan kemampuan atau kematangan fungsi alat gerak sejalan dengan perkembangan usia.

gerak sejalan dengan perkembangan usia.

Tindakan yang Berhubungan dengan Ambulasi dan Mobilitas Tindakan yang Berhubungan dengan Ambulasi dan Mobilitas

1.

1. Latihan AmbulasiLatihan Ambulasi

a.

a. Duduk ditempat diatas tidurDuduk ditempat diatas tidur

Cara: Cara:

 Anjurkan pasien untuk melctakkan tangan di samping badannya, dengan telapak Anjurkan pasien untuk melctakkan tangan di samping badannya, dengan telapak 

tangan menghadap ke bawah. tangan menghadap ke bawah.

 Berdirilah di samping tempat tidur Berdirilah di samping tempat tidur kemudian letakkan tangan pada bahu pasien.kemudian letakkan tangan pada bahu pasien. 

 Bantu pasien untuk duduk dan Bantu pasien untuk duduk dan beri penopang/bantalberi penopang/bantal

b.

b. Turun dan berdiriTurun dan berdiri

Cara: Cara:

 Atur kursi roda dalam posisi Atur kursi roda dalam posisi terkunci.terkunci. 

 Berdirilah menghadap pasien dengan ke dua kaki Berdirilah menghadap pasien dengan ke dua kaki merenggangmerenggang.. 

 Fleksikan lutut dan pinggang anda.Fleksikan lutut dan pinggang anda. 

 Anjurkan pasien untuk meletakkan ke dua tangannya di bahu Anda dan letakkanAnjurkan pasien untuk meletakkan ke dua tangannya di bahu Anda dan letakkan

kedua tangan Anda di samping kanan kiri pinggang pasien. kedua tangan Anda di samping kanan kiri pinggang pasien.

 Ketika pasien melangkah ke lantai tahan lutut anda pada lutut Ketika pasien melangkah ke lantai tahan lutut anda pada lutut pasien.pasien. 

 Bantu berdiri tegak dan jalan sampai ke kursi.Bantu berdiri tegak dan jalan sampai ke kursi. 

 Bantu pasien duduk di kursi dan atur Bantu pasien duduk di kursi dan atur posisi secara nyamanposisi secara nyaman

c.

(7)

 Anjurkan pasien untuk melctakkan tangan di samping badan atau memegang tclapak Anjurkan pasien untuk melctakkan tangan di samping badan atau memegang tclapak 

tangan anda. tangan anda.

 Berdiri disamping pasien dan pegang telapak dan lengan tangan pada bahu pasien.Berdiri disamping pasien dan pegang telapak dan lengan tangan pada bahu pasien. 

 Bantu pasien untuk jalanBantu pasien untuk jalan

2.

2. Membantu Ambulasi dengan Memindahkan PasienMembantu Ambulasi dengan Memindahkan Pasien

Merupakan tindakan keperawatan dengan cara memindahkan pasien yang tidak  Merupakan tindakan keperawatan dengan cara memindahkan pasien yang tidak  dapat atau tidak boleh berjalan dari

dapat atau tidak boleh berjalan dari tempat tidur ke branchard.tempat tidur ke branchard. Cara :

Cara : a.

a. Atur branchard dalam posisi terkunci.Atur branchard dalam posisi terkunci. b.

b. Bantu pasien dengan 2-3 orang.Bantu pasien dengan 2-3 orang. c.

c. Berdiri menghadap pasien.Berdiri menghadap pasien. d.

d. Silangkan tangan di depan dada.Silangkan tangan di depan dada. e.

e. Tekuk lutut Anda, kemudian Tekuk lutut Anda, kemudian masukkan tangan ke bawah tubuh pasien.masukkan tangan ke bawah tubuh pasien. f.

f. Orang pertama meletakkan tangan di bawah ieher/ bahu dan bawah pinggang, orangOrang pertama meletakkan tangan di bawah ieher/ bahu dan bawah pinggang, orang kedua meletakkan tangan di bawah pinggang dan panggul pasicn dan orang ketiga kedua meletakkan tangan di bawah pinggang dan panggul pasicn dan orang ketiga meletakkan tangan di bawah pinggul dan kaki.

meletakkan tangan di bawah pinggul dan kaki. g.

g. Angkat bersama-sama dan pindahkan ke branchard.Angkat bersama-sama dan pindahkan ke branchard. h.

h. Atur posisi pasien di Atur posisi pasien di brachard.brachard.

Melakuan latihan rentang gerak (rom) Melakuan latihan rentang gerak (rom) FASE KERJA

FASE KERJA

Pengertian : Mobilisasi merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak bebas, Pengertian : Mobilisasi merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak bebas, mudah,teratur, mempunyai tujuan memenuhi kebutuhan hidup sehat, dan penting mudah,teratur, mempunyai tujuan memenuhi kebutuhan hidup sehat, dan penting untuk kemandirian.

untuk kemandirian. Tujuan : Tujuan : 1.

1. MempertahanMempertahankan fungsi kan fungsi tubuh.tubuh. 2.

2. Memperlancar peredaran darah sehingga mempercepat penyembuhan luka.Memperlancar peredaran darah sehingga mempercepat penyembuhan luka. 3.

3. Membantu pernafasan menjadi lebih baik.Membantu pernafasan menjadi lebih baik. 4.

4. MempertahanMempertahankan tonus kan tonus otot.otot. 5.

5. Memperlancar eliminasi Alvi dan UrinMemperlancar eliminasi Alvi dan Urin 6.

6. Mengembalikan aktivitas tertentu sehingga pasien dapat kembali normal dan atauMengembalikan aktivitas tertentu sehingga pasien dapat kembali normal dan atau dapat memenuhi kebutuhan gerak harian.

(8)

7.

7. Memberi kesempatan perawat dan pasien untuk Memberi kesempatan perawat dan pasien untuk berinteraksi atau berkomunikasiberinteraksi atau berkomunikasi Kontra indikasi :

Kontra indikasi : 1.

1. HypermobilitasHypermobilitas

Pada hipermobilitas tidak dapat diberikan tehnik mobilisasi karena masalah yang ada Pada hipermobilitas tidak dapat diberikan tehnik mobilisasi karena masalah yang ada pada hypermobilitas bukanlah gangguan mobilitas sendi melainkan stabilatas.

pada hypermobilitas bukanlah gangguan mobilitas sendi melainkan stabilatas. 2.

2. Efusi sendiEfusi sendi

Pada sendi yang mengalami efusi tidak boleh dilakukan mobilisasi karena Pada sendi yang mengalami efusi tidak boleh dilakukan mobilisasi karena keterbatasan yang terjadi adalah karena penumpukan cairan dan karena adanya respon keterbatasan yang terjadi adalah karena penumpukan cairan dan karena adanya respon otot terhadap nyeri, bukan karena pemendekan otot ataupun kapsul ligamen

otot terhadap nyeri, bukan karena pemendekan otot ataupun kapsul ligamen 3.

3. InflamasiInflamasi

Pemberian mobilisasi pada fase inflamasi

Pemberian mobilisasi pada fase inflamasi dapat menimbulkan nyeri dan dapat menimbulkan nyeri dan memperberatmemperberat kerusakan jaringan. kerusakan jaringan. Cara Kerja : Cara Kerja : Persiapan Lingkungan Persiapan Lingkungan 1.

1. Ruangan terutup.Ruangan terutup. 2.

2. Pastikan semua jendela atau pintu dakam keadaan tertutup agar privasi terjaga.Pastikan semua jendela atau pintu dakam keadaan tertutup agar privasi terjaga. 3.

3. Pasang sekat atau sampiran.Pasang sekat atau sampiran. 4.

4. Gunakan selimut untuk melindungi daerah privasi Gunakan selimut untuk melindungi daerah privasi pasienpasien

Persiapan Pasien: Persiapan Pasien:

1.

1. MengucapMengucapkan salam kan salam terapeutik.terapeutik. 2.

2. MemperkenalkaMemperkenalkan dirin diri.. 3.

3. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan tindakan yangMenjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan tindakan yang akan dil

akan dilaksanakaaksanakan.n. 4.

4. Penjelasan yang disampaikan dimengerti Penjelasan yang disampaikan dimengerti klien/keluarganyklien/keluarganya.a. 5.

5. Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas, sistematis serta tidak Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas, sistematis serta tidak  mengancam.

mengancam. 6.

6. Klien/keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klarifikasi.Klien/keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klarifikasi. 7.

7. Privasi klien selama komunikasi dihargai.Privasi klien selama komunikasi dihargai. 8.

8. Memperlihatkan kesabaran, penuh empati, sopan, dan perhatian serta respek Memperlihatkan kesabaran, penuh empati, sopan, dan perhatian serta respek  selama berkomunikasi dan melakukan tindakan.

selama berkomunikasi dan melakukan tindakan. 9.

(9)

Persiapan Alat: Persiapan Alat:

1.

1. Satu bantal penopang lengan.Satu bantal penopang lengan. 2.

2. Satu bantal penopang tungkai.Satu bantal penopang tungkai. 3.

3. Bantal penopang tubuh bagian belakangBantal penopang tubuh bagian belakang

Cara kerja: Cara kerja:

1.

1. Angkat / singkirkan rail pembatas tempat tidur pada sisi di mana perawat akanAngkat / singkirkan rail pembatas tempat tidur pada sisi di mana perawat akan melakukan mobilisasi.

melakukan mobilisasi. 2.

2. Pastikan posisi pasien pada bagian tengah tempat tidur, posisi supinasi lebih mudahPastikan posisi pasien pada bagian tengah tempat tidur, posisi supinasi lebih mudah bila di lakukan mobilisasi lateral.

bila di lakukan mobilisasi lateral. 3.

3. Perawat mengambil posisi sebagai berikut :Perawat mengambil posisi sebagai berikut : a)

a) Perawat mengambil posisi sedekat mungkin menghadap klien di samping tempat tidurPerawat mengambil posisi sedekat mungkin menghadap klien di samping tempat tidur lurus pada bagian abdomen klien sesuai arah posisi lateral (misalnya; mau lurus pada bagian abdomen klien sesuai arah posisi lateral (misalnya; mau memiringkan kekana

memiringkan kekana, maka perawat ada di , maka perawat ada di samping kanan klien.samping kanan klien. b)

b) Kepala tegak dagu di Kepala tegak dagu di tarik ke tarik ke belakang untuk mempertahankan punggung pada posisibelakang untuk mempertahankan punggung pada posisi tegak.

tegak. c)

c) Posisi pinggang tegak untuk melindungi sendi dan ligamen.Posisi pinggang tegak untuk melindungi sendi dan ligamen. d)

d) Lebarkan jarak kedua kaki untuk menjaga kestabilan saat menarik tubuh klien.Lebarkan jarak kedua kaki untuk menjaga kestabilan saat menarik tubuh klien. e)

e) Lutut dan pinggul tertekuk / fleksi.Lutut dan pinggul tertekuk / fleksi. 4.

4. Kemudian letakan tangan kanan lurus di samping tubuh klien untuk mencegah klienKemudian letakan tangan kanan lurus di samping tubuh klien untuk mencegah klien terguling saat di tarik

terguling saat di tarik ke posisi lateral (sebagai penyangga).ke posisi lateral (sebagai penyangga). 5.

5. Kemudian letakan tangan kiri klien menyilang pada dadanya dan tungkai kiriKemudian letakan tangan kiri klien menyilang pada dadanya dan tungkai kiri menyilang diatas tungkai kanan dengan tujuan agar memberikan kekuatan sat di menyilang diatas tungkai kanan dengan tujuan agar memberikan kekuatan sat di dorong.

dorong. 6.

6. Kemudian kencangkan otot gluteus dan abdomen serta kaki fleksi bersiap untuk Kemudian kencangkan otot gluteus dan abdomen serta kaki fleksi bersiap untuk  melakukan tarikan terhadap tubuh klien yakinkan menggunakan otot terpanjang dan melakukan tarikan terhadap tubuh klien yakinkan menggunakan otot terpanjang dan terkuat pada tungkai dengan tujuan

terkuat pada tungkai dengan tujuan mencegah trauma dan menjaga kestabilan.mencegah trauma dan menjaga kestabilan. 7.

7. Letakan tangan kanan perawat pada pangkal paha klien dan tangan kiri di letakanLetakan tangan kanan perawat pada pangkal paha klien dan tangan kiri di letakan pada bahu klien.

pada bahu klien. 8.

8. Kemudian tarik tubuh klien ke arah perawat Kemudian tarik tubuh klien ke arah perawat dengan cara :dengan cara : a)

a) Kuatkan otot tulang belakang dan geser berat badan perawat ke bagian pantat danKuatkan otot tulang belakang dan geser berat badan perawat ke bagian pantat dan kaki.

kaki. b)

b) Tambahkan fleksi kaki dan pelfis perawat lebih di rendahkan lagi untuk menjagaTambahkan fleksi kaki dan pelfis perawat lebih di rendahkan lagi untuk menjaga keseimbang

(10)

c)

c) Yakinkan posisi klien tetap nyaman dan tetap dapat bernafas lega.Yakinkan posisi klien tetap nyaman dan tetap dapat bernafas lega. 9.

9. Kemudian atur posisi klien dengan memberikan ganjaran bantal pada bagian yangKemudian atur posisi klien dengan memberikan ganjaran bantal pada bagian yang penting sebagai berikut :

penting sebagai berikut : a)

a) Tubuh klien berada di sampingdan kedua lengan berada di bagian depan tTubuh klien berada di sampingdan kedua lengan berada di bagian depan t ubuh denganubuh dengan posisi fleksi, berat badan klien tertumpu pada bagian skakula dan illeum. Berikan posisi fleksi, berat badan klien tertumpu pada bagian skakula dan illeum. Berikan bantal pada bagian kepala agar tidak terjadi abduksi dan adduksi ada sendi

bantal pada bagian kepala agar tidak terjadi abduksi dan adduksi ada sendi leher.leher. b)

b) Kemudian berikan bantal sebagai ganjalan antara kedua lengan dan dada untuk Kemudian berikan bantal sebagai ganjalan antara kedua lengan dan dada untuk  mencegah keletihan otot dada dan terjadinya lateral fleksi serta untuk mencegah /  mencegah keletihan otot dada dan terjadinya lateral fleksi serta untuk mencegah /  membatasi fungsi internal rotasi dan abduksi pada bahu dan lengan atas.

membatasi fungsi internal rotasi dan abduksi pada bahu dan lengan atas. 10.

10. Berikan ganjalan bantal pada bagian belakang tubuh klien bila di perlukan untuk Berikan ganjalan bantal pada bagian belakang tubuh klien bila di perlukan untuk  memberikan posisi yang tepat.

memberikan posisi yang tepat. 11.

11. Rapikan pakayaRapikan pakayan dan linen n dan linen klien serta bereskan alat yang tidak di klien serta bereskan alat yang tidak di gunakan.gunakan. 12.

12. DokumentasikaDokumentasikan tindakan yang telah n tindakan yang telah di kerjakan.di kerjakan.

Prosedur Khusus: Prosedur Khusus:

1.

1. Leher, spina, serfikaLeher, spina, serfika Fleksi

Fleksi : : Menggerakan Menggerakan dagu dagu menempel menempel ke ke dada, dada, rentang rentang 4545 Ekstens

Ekstens : : Mengembalikan Mengembalikan kepala kepala ke ke posisi posisi tegak, tegak, rentang rentang 45°45° Hiperektensi

Hiperektensi : : Menekuk Menekuk kepala kepala ke ke belakang belakang sejauh sejauh mungkin, mungkin, rentang rentang 40-4540-45 Fleksi

Fleksi lateral lateral : : Memiringkan Memiringkan kepala kepala sejauh sejauh mungkin mungkin sejauh sejauh mungkin mungkin kearah kearah setiapsetiap bahu, rentang 40-45°

bahu, rentang 40-45° Rotasi

Rotasi : : Memutar Memutar kepala kepala sejauh sejauh mungkin mungkin dalam dalam gerakan gerakan sirkuler, sirkuler, rentangrentang 180°

180°

Ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali. Ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

2.

2. BahuBahu Fleksi

Fleksi : : Menaikan Menaikan lengan lengan dari dari posisi posisi di di samping samping tubuh tubuh ke ke depan depan ke ke posisi posisi didi atas kepala, rentang 180°

atas kepala, rentang 180° Ekstensi

Ekstensi : : Mengembalikan Mengembalikan lengan lengan ke ke posisi posisi di di samping samping tubuh, tubuh, rentang rentang 180°180° Hiperektensi

Hiperektensi : : Mengerkan Mengerkan lengan lengan kebelakang kebelakang tubuh, tubuh, siku siku tetap tetap lurus, lurus, rentang rentang 45- 45-60°

60° Abduksi

Abduksi : : Menaikan Menaikan lengan lengan ke ke posisi posisi samping samping di di atas atas kepala kepala dengan dengan telapak telapak  tangan jauh dari kepala, rentang 180°

tangan jauh dari kepala, rentang 180° Adduksi

Adduksi : : Menurunkan Menurunkan lengan lengan ke ke samping samping dan dan menyilang menyilang tubuh tubuh sejauhsejauh mungkin, rentang 320°

(11)

Rotasi

Rotasi dalam dalam : : Dengan Dengan siku siku pleksi, pleksi, memutar memutar bahu bahu dengan dengan menggerakan menggerakan lenganlengan sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke

sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke belakang, rentang 90°belakang, rentang 90° Rotasi

Rotasi luar luar : : Dengan Dengan siku siku fleksi, fleksi, menggerakan menggerakan lengan lengan sampai sampai ibu ibu jari jari ke ke atasatas dan samping kepala, rentang 90°

dan samping kepala, rentang 90° Sirkumduksi

Sirkumduksi : : MenggerakMenggerakan an lengan lengan dengan dengan lingkaran lingkaran penuh, penuh, rentang rentang 360° 360° UlangUlang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali. 3.

3. SikuSiku Fleks

Fleks : : Menggerakkan Menggerakkan siku siku sehingga sehingga lengan lengan bahu bahu bergerak bergerak ke ke depan depan sendi sendi bahubahu dan tangan sejajar bahu, rentang 150°

dan tangan sejajar bahu, rentang 150° Ektensi

Ektensi : Melu: Meluruskan ruskan siku siku dengan dengan menurunkan menurunkan tangan, tangan, rentang rentang 150°150° 4.

4. Lengan bawahLengan bawah

Supinasi : Memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan menghadap ke Supinasi : Memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan menghadap ke

atas, rentang 70-90° atas, rentang 70-90°

Pronasi : Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke bawah, Pronasi : Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke bawah,

rentang 70-90° rentang 70-90°

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

5.

5. PergelangaPergelangan n tangantangan Fleksi

Fleksi : : Menggerakan Menggerakan telapak telapak tangan tangan ke ke sisi sisi bagian bagian dalam dalam lengan lengan bawah, bawah, rentangrentang 80-90°

80-90° Ekstensi

Ekstensi : Meng: Mengerakan erakan jari-jari tangajari-jari tangan sen sehingga hingga jari-jari, tangajari-jari, tangan, lengn, lengan ban bawahawah berada dalam arah yang sama, rentang 80-90°

berada dalam arah yang sama, rentang 80-90°

Hiperekstensi : Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh mungkin, Hiperekstensi : Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh mungkin, rentang 89-90°

rentang 89-90° Abduksi

Abduksi : Menekuk pergelang: Menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari, rentang 30°an tangan miring ke ibu jari, rentang 30° Adduksi : Menekuk pergelangan tangan miring ke arah lima

Adduksi : Menekuk pergelangan tangan miring ke arah lima jari, rentang 30-50°jari, rentang 30-50° Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali. 6.

6.  jari tangan jari tangan

Fleksi : Membuat

Fleksi : Membuat genggamangenggaman, rentang 90°, rentang 90°

Ekstensi : Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90° Ekstensi : Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90°

Hiperekstensi : Menggerakan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin, rentang Hiperekstensi : Menggerakan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin, rentang 30-60°

30-60°

Abduksi : Mereggangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain, r

Abduksi : Mereggangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain, r entang 30°entang 30° Adduksi : Merapatkan kembali jari-jari t

Adduksi : Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30°angan, rentang 30° Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

(12)

7.

7. Ibu jariIbu jari

Fleksi : Mengerakan ibu jari

Fleksi : Mengerakan ibu jari menyilang permukaan telapak tanganmenyilang permukaan telapak tangan, rentang 90°, rentang 90° Ekstensi : menggerakan ibu jari lurus

Ekstensi : menggerakan ibu jari lurus menjauh dari tangan, rentang 90°menjauh dari tangan, rentang 90° Abduksi : Menjauhkan ibu jari ke

Abduksi : Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30°samping, rentang 30° Adduksi : Mengerakan ibu jari ke

Adduksi : Mengerakan ibu jari ke depan tangan, rentang 30°depan tangan, rentang 30° Oposisi : Menyentuhkan ibu jari ke

Oposisi : Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tsetiap jari-jari tangan pada tangan yang samaangan yang sama Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali. 8.

8. PinggulPinggul

Fleksi : Mengerakan tungkai ke depan dan atas, r

Fleksi : Mengerakan tungkai ke depan dan atas, rentang 90-120°entang 90-120°

Ekstensi : Menggerakan kembali ke samping tungkai yang lain, rentang 90-120° Ekstensi : Menggerakan kembali ke samping tungkai yang lain, rentang 90-120° Hiperekstens

Hiperekstensi : i : Mengerakan tungkai ke belakang tubuh, rentang 30-50°Mengerakan tungkai ke belakang tubuh, rentang 30-50° Abduksi : Menggerakan tungkai ke samping menjauhi tubuh, rentang 30-50° Abduksi : Menggerakan tungkai ke samping menjauhi tubuh, rentang 30-50°

Adduksi : Mengerakan tungkai kembali ke posisi media dan melebihi jika mungkin, Adduksi : Mengerakan tungkai kembali ke posisi media dan melebihi jika mungkin, rentang 30-50°

rentang 30-50°

Rotasi dalam : Memutar kaki

Rotasi dalam : Memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain, rdan tungkai ke arah tungkai lain, rentang 90°entang 90° Rotasi luar : Memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain, rentang 90° Rotasi luar : Memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain, rentang 90° Sirkumduksi : Menggerakan tungkai melingkar

Sirkumduksi : Menggerakan tungkai melingkar Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali. 9.

9. LututLutut

Fleksi : Mengerakan tumit ke

Fleksi : Mengerakan tumit ke arah belakang paha, rentang 120-130°arah belakang paha, rentang 120-130° Ekstensi : Mengembalikan tungkai kelantai, rentang

Ekstensi : Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130°120-130° Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali. 10.

10. Mata kakiMata kaki

Dorsifleksi : Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke atas, rentang Dorsifleksi : Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke atas, rentang 20-30°

30°

Flantarfleksi : Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke bawah, rentang Flantarfleksi : Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke bawah, rentang 45-50°

45-50°

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

11.

11. KakiKaki

Inversi : Memutar telapak kaki

Inversi : Memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang 10°ke samping dalam, rentang 10° Eversi : Memutar telapak kaki

Eversi : Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 10°ke samping luar, rentang 10° Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali. 12.

12. Jari-Jari KakiJari-Jari Kaki

Fleksi : Menekukkan jari-jari kaki

(13)

Ekstensi : Meluruskan jari-jari kaki,

Ekstensi : Meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60°rentang 30-60°

Abduksi : Menggerakan jari-jari kaki satu dengan yang lain,

Abduksi : Menggerakan jari-jari kaki satu dengan yang lain, rentang 15°rentang 15° Adduksi : Merapatkan kembali

Adduksi : Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15°bersama-sama, rentang 15° Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

2.3 Posisi tubuh yang aman saat bekerja 2.3 Posisi tubuh yang aman saat bekerja

Buruknya postur tubuh, kegemukan (obesitas) dan gerakan yang kurang tepat selama Buruknya postur tubuh, kegemukan (obesitas) dan gerakan yang kurang tepat selama bertahun-tahun, akan mengakibatkan kelainan pada otot dan diskus, bahkan dapat berakibat bertahun-tahun, akan mengakibatkan kelainan pada otot dan diskus, bahkan dapat berakibat nyeri punggung. Postur tubuh yang baik akan melindungi dari cedera sewaktu melakukan nyeri punggung. Postur tubuh yang baik akan melindungi dari cedera sewaktu melakukan gerakan karena beban disebarkan merata ke seluruh bagian tulang belakang. Postur tubuh gerakan karena beban disebarkan merata ke seluruh bagian tulang belakang. Postur tubuh yang baik akan dicapai jika telinga, bahu, dan pinggul berada dalam satu garis lurus ke yang baik akan dicapai jika telinga, bahu, dan pinggul berada dalam satu garis lurus ke bawah.

bawah.

Duduk dalam posisi tegak 90 derajat, kerap menyebabkan timbulnya pergerakan sendi Duduk dalam posisi tegak 90 derajat, kerap menyebabkan timbulnya pergerakan sendi belakang sehingga posisi tubuh tidak seimbang. Maka itu, posisi duduk santai dengan postur belakang sehingga posisi tubuh tidak seimbang. Maka itu, posisi duduk santai dengan postur miring 135 derajat adalah posisi terbaik. Dalam posisi

miring 135 derajat adalah posisi terbaik. Dalam posisi ini, tulang belakang akan berada dalamini, tulang belakang akan berada dalam posisi ideal, di mana tulang belakang bagian bawah akan berbentuk seperti huruf S. Posisi posisi ideal, di mana tulang belakang bagian bawah akan berbentuk seperti huruf S. Posisi duduk dengan sudut kemiringan 135 derajat akan memperbaiki sirkulasi darah di bagian duduk dengan sudut kemiringan 135 derajat akan memperbaiki sirkulasi darah di bagian bawah tubuh, sehingga dapat terhindar dari gangguan varises, selulit, dan penggumpalan bawah tubuh, sehingga dapat terhindar dari gangguan varises, selulit, dan penggumpalan darah di kaki serta mengurangi kelelahan di kaki. Duduk dengan posisi kemiringan 135 darah di kaki serta mengurangi kelelahan di kaki. Duduk dengan posisi kemiringan 135 derajat juga akan menghasilkan mobilitas yang lebih baik, mudah bergerak di atas kursi, dan derajat juga akan menghasilkan mobilitas yang lebih baik, mudah bergerak di atas kursi, dan lebih mudah untuk naik turun kursi.

(14)

BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP 3.1 3.1 KESIMPULANKESIMPULAN

Rentang gerak adalah jumlah maksimum gerakan yang mungkin dilakukan sendi pada Rentang gerak adalah jumlah maksimum gerakan yang mungkin dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan tubuh: sagital, frontal, dan tr

salah satu dari tiga potongan tubuh: sagital, frontal, dan tr ansversaansversal. Latihan rentang gerak itul. Latihan rentang gerak itu sendiri terbagi atas dua, yaitu latihan

sendiri terbagi atas dua, yaitu latihan rentang gerak aktif dan latihan rrentang gerak aktif dan latihan rentang gerak pasif.entang gerak pasif. Melakukan rentang gerak bertujuan untuk melatih aktivitas seluruh sendi tubuh Melakukan rentang gerak bertujuan untuk melatih aktivitas seluruh sendi tubuh sehingga sendi-sendi tersebut tidak kaku, dan tidak terjadi kecelakan saat tubuh di gerakan. sehingga sendi-sendi tersebut tidak kaku, dan tidak terjadi kecelakan saat tubuh di gerakan. Menjamin keadekuatan mobilisasi sendi

Menjamin keadekuatan mobilisasi sendi

3.2

3.2 SARANSARAN

Dalam keterbatasan pengetahuan yang kami miliki, tentu dalam penulisan paper ini Dalam keterbatasan pengetahuan yang kami miliki, tentu dalam penulisan paper ini masih banyak kekurangan dan kejanggalan dalam penulisan paper ini, maka untuk itu kami masih banyak kekurangan dan kejanggalan dalam penulisan paper ini, maka untuk itu kami sangat mengharapkan motivasi dan bimbingan dari Bapak/Ibu Dosen pengajar serta sangat mengharapkan motivasi dan bimbingan dari Bapak/Ibu Dosen pengajar serta teman-teman, sehingga dapat kami

teman, sehingga dapat kami gunakan sebagagunakan sebagai acuan i acuan dalam penulisan paper berikutnya.dalam penulisan paper berikutnya.

Bagi yang telah membaca paper ini diharapkan mencari literature yang lebih banyak  Bagi yang telah membaca paper ini diharapkan mencari literature yang lebih banyak  lagi. Semakin banyak literature yang kit abaca maka semakin banyak ilmu yang kita lagi. Semakin banyak literature yang kit abaca maka semakin banyak ilmu yang kita dapatkan.

(15)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Ganong, William. F. 2008. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 20. EGC : Jakarta Ganong, William. F. 2008. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 20. EGC : Jakarta

Perry, Potter. 2005.

Perry, Potter. 2005. Fundamental Keperawatan volume 2Fundamental Keperawatan volume 2 . Jakarta: EGC. Jakarta: EGC Perry, Potter Peterson. 2005.

Perry, Potter Peterson. 2005. Keterampilan dan Prosedur dasar.Keterampilan dan Prosedur dasar. Jakarta: EGCJakarta: EGC Tucker, Susan Martin, dkk. 1998.

Tucker, Susan Martin, dkk. 1998. Standar Perawatan Pasien volume 1.Standar Perawatan Pasien volume 1. Jakarta: EGCJakarta: EGC Wartonah, Tarwoto. 2006.

Wartonah, Tarwoto. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta:Jakarta: EGC

EGC Who. 1998.

Who. 1998. Pedoman perawatan pasienPedoman perawatan pasien. Terj. Monica ester. Jakarta: EGC. Terj. Monica ester. Jakarta: EGC www. Scribd.com

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,

1. Permintaan pasar meningkat. Proses produksi yang mudah. Produksi yang digemari konsumen local/ekspor. Luasnya jaringan dengan pihak-pihak terkait. Tersedianya tenaga

Tingkat pencemaran tanah ditentukan oleh peruntukan tanah, jenis tanah, jumlah bahan kimia dalam tanah (alamiah), jumlah partikel tanah, jenis tanah, jumlah bahan kimia

Dari beberapa uraian permasalahan yang teridentifikasi, fokus penelitian pada tahap kedua ini adalah menekankan pentingnya pencatatan akuntansi pada setiap transaksi

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SD kelas V, salah satu keterampilan menyimak yang harus dikuasai oleh siswa adalah kemampuan mengidentifikasi suatu cerita

Konflik sosial, perselingkuhan, dan tekanan psikologis menjadi tema-tema menonjol yang diangkat dalam novel ini dengan mempertimbangkan permasalahan gender yang

Pengertian tauhid Asma  (mengesakan Tuhan dengan asma -Nya) yang dimaksud oleh Syaikh Nafis al-Banjari pada intinya menyatakan bahwa semua asma  yang ada di dalam alam

Beberapa keunggulan model yang estimasi, antara lain; (1) besarnya koefisien parameter, Chi-square, dan R 2 model yang diteliti nilainya berbeda, (2) variabel di luar