LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI
FARMASI KOMUNITAS / APOTEK
di
Apotek Sarana
Medan
Disusun Oleh:
Cut Lina Isna, S. Farm.
073202012
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI KOMUNITAS / APOTEK
di
Apotek Sarana
Medan
Laporan ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Apoteker pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan
Disusun oleh:
Cut Lina Isna, S. Farm. 073202012 Apotek Sarana Medan Pembimbing, Drs. Hartono, Apt. SIK. 084/S.U Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara
Dekan,
Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt. NIP 131 283 716
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpah rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Praktek Kerja Profesi dan penyusunan laporan Praktek Kerja Profesi di apotek Sarana Medan dengan baik.
Penulisan laporan Praktek Kerja Profesi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Hartono, Apt. selaku Apoteker pembimbing di apotek Sarana Medan yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama Praktek Kerja Profesi
2. Ibu Dra. Ross Ernny, Apt. selaku Pemilik Sarana Apotek dan Apoteker Pengelola Apotek di apotek Sarana Medan yang telah memberikan fasilitas untuk melakukan Praktek Kerja Profesi.
3. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt sebagai Dekan Fakultas Farmasi USU Medan.
4. Bapak Drs. Wiryanto M.Si. Apt., sebagai Koordinator Program Pendidikan Profesi Apoteker Fakultas Farmasi USU Medan.
5. Seluruh karyawan dan karyawati apotek Sarana Medan atas kerja sama dan bantuan yang diberikan selama penulis melakukan Praktek Kerja Profesi.
Semoga Allah SWT membalas budi baik Bapak, Ibu dan penulis berharap semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu farmasi.
Medan, Maret 2008 Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI... v
DAFTAR LAMPIRAN... vii
RINGKASAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Tujuan... 2
BAB II TINJAUAN UMUM APOTEK ... 3
2.1 Peranan Apotek... 3
2.2 Peranan apoteker pengelola apotek ... 4
2.3 Manajemen Apotek ... 5
2.4 Studi Kelayakan... 6
2.5 Pengelolaan apotek... 7
2.5.1 Pengadaan perbekalan farmasi... 7
2.5.2 Penyimpanan dan penataan... 7
2.5.3 Penjualan /pelayanan ... 8
2.5.4 Administrasi ... 9
2.6 Perpajakan ... 10
BAB III TINJAUAN KHUSUS APOTEK SARANA ... 11
3.1 Letak dan Bangunan... 11
3.2 Struktur Organisasi Personalia ... 11
3.3 Pengadaan Perbekalan Farmasi... 12
3.3.1 Perencanaan Pembelian ... 12
3.3.2 Pelaksanaan Pembelian... 12
3.3.3 Penerimaan dan Pemeriksaan Hasil Pembelian ... 12
3.4 Penyimpanan dan Penataan... 13
3.5.1 Pelayanan Resep Tunai... 13
3.5.2 Pelayanan Resep Kredit... 14
3.5.3 Pelayanan Penjualan Bebas... 14
3.5.4 Pelayanan Swamedikasi... 14
3.5.5 Pelayanan Antar Obat Sampai ke Rumah Pasien ... 15
3.6 Administrasi... 15
3.7 Perpajakan... 16
BAB IV PEMBAHASAN... 17
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 19
5.1 Kesimpulan... 19
5.1 Saran ... 19
DAFTAR PUSTAKA ... 20
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Formulir Surat Pesanan ... 21
Lampiran 2. Formulir Surat Pesanan Psikotropika... 22
Lampiran 3. Formulir Surat Pesanan Narkotika ... 23
Lampiran 4. Formulir Laporan Penggunaan Bahan Baku Narkotika ... 24
Lampiran 5. Formulir Laporan Penggunaan Sediaan Jadi Narkotika ... 25
Lampiran 6. Copy Resep ... 26
RINGKASAN
Praktek Kerja Profesi di apotek swasta yang merupakan salah satu Program Pendidikan Profesi Apoteker, yang bertujuan agar mahasiswa mampu memahami permasalahan apotek secara profesional sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kaidah-kaidah profesi yang berlaku, juga untuk mengetahui dan melihat secara langsung peranan dan tugas apoteker pengelola apotek sehingga kelak mampu melaksanakan tugas dan fungsi sebagai apoteker pengelola yang profesional.
Praktek Kerja Profesi di apotek swasta (apotek Sarana) dilaksanakan pada tanggal 27 November 2007 sampai dengan 31 Januari 2008 dengan jumlah jam efektif sebanyak 225 jam.
Kegiatan Praktek Kerja Profesi di apotek swasta yang dilakukan antara lain membuat catatan kegiatan harian, catatan pelayanan resep dan catatan pelayanan swamedikasi.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu unsur kesejahteraan umum yang harus diwujudkan. Kegiatan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dilakukan melalui upaya kesehatan dan tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan disebut sarana kesehatan. Sarana kesehatan berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar atau upaya kesehatan rujukan dan atau upaya kesehatan penunjang. Selain itu, sarana kesehatan dapat dipergunakan untuk kepentingan pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan. Salah satu bagian dari sarana kesehatan dimana dilakukan pekerjaan kefarmasian adalah apotek.
Apotek adalah suatu tempat tertentu dilakukannya pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat (Permenkes RI No.1332/Menkes/Per/X/2002). Apotek merupakan salah satu bagian dari sarana kesehatan yang turut serta dalam mewujudkan tercapainya pembangunan nasional di bidang kesehatan.
Pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional (Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992). Berdasarkan peraturan perundang-undangan diatas, yang berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia adalah apoteker.
Dalam pelayanan kesehatan di apotek, apoteker dituntut keahliannya dari segi kefarmasian dan juga harus memiliki keahlian dalam bidang manajemen. Hal ini dikarenakan sebuah apotek selain memiliki fungsi sosial, juga memiliki fungsi ekonomi. Fungsi sosial untuk pemerataan distribusi obat dan salah satu tempat pelayanan informasi obat kepada masyarakat. Sedangkan fungsi ekonomi agar apotek dapat memperoleh laba untuk meningkatkan mutu pelayanan dan menjaga kelangsungan hidupnya.
1.2 Tujuan
Praktek Kerja Profesi (PKP) pada apotek swasta merupakan salah satu Program Pendidikan Profesi Apoteker yang bertujuan agar calon apoteker mengetahui dan melihat secara langsung peranan dan tugas Apoteker Pengelola Apotek (APA), sehingga nantinya mampu melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pengelola apotek yang profesional sesuai dengan kode etik serta undang-undang yang berlaku dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia.
BAB II
TINJAUAN UMUM APOTEK
2.1 Peranan Apotek
Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan No. 1027/Menkes/ SK/IX/2004, Apotek adalah tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetik. Perbekalan kesehatan adalah semua bahan selain obat dan peralatan yang diperlukan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan, yang bertanggung jawab dalam mengelola apotek adalah seorang apoteker yang telah diberi Surat Izin Apotek (SIA).
Menurut PP No. 25 tahun 1980, tugas dan fungsi apotek, meliputi :
1. Tempat pengabdian propesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan.
2. Sarana farmasi yang melakukan perubahan bentuk dan penyerahan obat dan bahan obat.
3. Sarana penyalur perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang diperlukan masyarakat secara meluas dan merata.
Menurut Permenkes RI No. 922/Menkes/Per/X/1993, pengolaaan suatu apotek meliputi :
1. Pembuatan, pengolahan, peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran, penyimpanan dan penyerahan obat atau bahan obat.
2. Pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan penyerahan perbekalan farmasi lainnya.
3. Pelayanan informasi mengenai perbekalan farmasi :
a. Pelayanan informasi tentang obat dan perbekalan farmasi diberikan baik kepada dokter dan tenaga kesehatan lainnya maupun kepada masyarakat. b. Pengamatan dan pelaporan informasi mengenai khasiat, keamanan,
2.2 Peranan Apoteker Pengelola Apotek
Berdasarkan KepMenkes RI No. 1027/Menkes/SK/IX/2004, apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus pendidikan profesi yang telah mengucapkan sumpah berdasarkan Peraturan Perundangan yang berlaku dan berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai apoteker. Apoteker sebagai informan obat, mempunyai peran memberikan penjelasan, jawaban kepada pasien maupun para petugas apotek, terutama asisten apoteker.
Adapun tanggung jawab apoteker di apotek adalah :
1. Tanggung jawab terhadap obat yang diberikan melalui resep, apeteker mampu menjelaskan tentang obat kepada pasien karena apoteker yang tahu bagaimana obat tersebut diminum, reaksi samping obat yang mungkin ada, stabilitas obat dalam bermacam-macam kondisi, toksisitas, obat, dosis, cara dan rute pemakaian obat.
2. Tanggung jawab apoteker untuk memberi informasi pada masyarakat dalam pemakaian obat bebas dan bebas terbatas. Apoteker bertanggung jawab dalam mengatasi masalah pengobatan sendiri dan pemakaian obat tanpa resep. Apoteker menentukan apakah pengobatan sendiri dari penderita itu dapat diberikan obatnya atau disarankan untuk berkonsultasi ke dokter.
3. Apoteker bertanggung jawab terhadap mutu obat yang ada di apoteknya, oleh karena itu apoteker harus mengatahui mengenai lalu lintas obat, yaitu sumber-sumber pembelian dan para pembeli. Apoteker bertanggung jawab untuk tidak membeli obat dari sumber-sumber yang tidak resmi, obat-obat yang tidak memenuhi syarat dan menjual obat kepada orang yang tidak berhak memiliki. Sebagai seorang pengelola apotek, apeteker sebaiknya membina langganan lama, mencari langganan baru, meningkatkan layanan dengan pembinaan karyawan, mencari sumber pembelian yang lebih murah dengan jangka waktu kredit yang lebih lama, dan sebagainya.
4. Apoteker bertanggung jawab atas penyerahan obat-obat narkotika dan psikotropika kepada pasien dan membuat laporan narkotika dan psikotropika.
2.3 Manajemen Apotek
Manajemen dapat didefinisikan secara sederhana, sebagai suatu usaha atau kegiatan yang dilaksanakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan bantuan orang lain. Definisi manajemen secara klasik adalah seni dan ilmu tentang perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan usaha manusia dan sumber-sumber yang digunakan dalam rangka kerja organisasi dan lingkungan ekonomi dari perusahaan.
Fungsi-fungsi manajemen adalah : 1. Perencanaan
Perencanaan adalah pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi serta penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metoda, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Fungsi perencanaan merupakan dasar dari pengorganisasian, pengarahan, koordinasi dan pengawasan. Tanpa perencanaan, tidak akan dapat menyelenggarakan sesuatu dengan baik. Oleh karena itu perencanaan yang baik harus dilengkapi dengan menyusun jadwal, waktu dan pembiayaan.
Perencanaan dalam mendirikan suatu apotek, meliputi: - Memilih lokasi yang tepat
- Mengadakan studi kelayakan.
- Merencanakan dan menyusun anggaran belanja. - Memperhitungkan modal yang akan dibutuhkan 2. Pengorganisasian
Kemampuan mengorganisasi, meliputi:
- Pembagian atau pengelompokan aktivitas-aktivitas yang sama dan seimbang kepada setiap karyawan.
- Penentuan tugas masing-masing kelompok.
- Pemilihan orang-orangnya, disesuaikan dengan pendidikan, sifat-sifat serta pengalamannya.
3. Pengarahan
Pengarahan adalah kemampuan menggerakkan bawahannya agar mereka bekerja dengan sukarela, senang hati, dan tidak terpaksa. Di sinilah diperlukan bakat kepemimpinan yang berwibawa, yang dilakukan dengan cara berkomunikasi, memimpin, berkonsultasi, memberi instruksi, pendisiplinan dan memberi motivasi sehingga semua karyawan bekerja dengan baik.
4. Pengkoordinasian.
Koordinasi adalah usaha agar terjadi keselarasan antara tugas yang dilakukan oleh seseorang dengan orang lain dan antara suatu bagian dengan bagian yang lain sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran, tidak tepat, atau duplikasi pekerjaan.
5. Pengawasan
Pengawasan adalah kemampuan mengawasi, memeriksa semua kegiatan yang berjalan, sesuai tidaknya dengan tujuan yang akan dicapai, dimana hasil dari suatu kegiatan dinilai dengan cara membandingkannya dengan suatu standar tertentu. Jika tidak sesuai maka diadakan perbaikan selanjutnya. Selain itu, pengawasan juga meliputi kemampuan mengukur dan memperbaiki bawahan terhadap prestasi kerjanya untuk menjamin tercapainya tujuan perusahaan sesuai dengan rencana yang ditetapkan.
2.4 Studi Kelayakan
Studi kelayakan merupakan suatu kajian sebagai bagian dari perencanaan yang dilakukan secara menyeluruh mengenai suatu usaha dalam proses pengambilan keputusan yang mengandung resiko yang belum jelas. Melalui studi kelayakan, berbagai hal yang diperkirakan dapat menyebabkan kegagalan dapat diantisipasi sedini mungkin.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kegagalan pada proses pendirian suatu apotek antara lain :
1. Apoteker pengelola apotek tidak memahami tentang bidang usaha perapotekan.
2. Modal yang dibutuhkan ternyata lebih tinggi dari pada dana yang diperkirakan.
3. Kesulitan dalam penggunaan modal kerja akibat sediaan farmasi yang harus disediakan bertambah jumlahnya.
2.5 Pengelolaan Apotek
2.5.1 Pengadaan Perbekalan Farmasi
Pengadaan perbekalan farmasi harus direncanakan dengan baik agar obat tersedia dengan jenis dan jumlah yang tepat sesuai kebutuhan dan menghindari terjadinya kekosongan perbekalan farmasi. Untuk perbekalan farmasi yang fast moving disediakan dalam jumlah yang lebih banyak, sedangkan perbekalan farmasi yang slow moving disediakan dalam jumlah cukup sehingga setiap resep yang masuk dapat dilayani.
Dalam pengadaan perbekalan farmasi penting, hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan distributor adalah memperhatikan keabsahannya, jaminan kualitas produk dan kondisi pembelian (meliputi bonus, diskon, dan lain-lain), jangka waktu kredit, sistem pengembalian obat, dan sebagainya.
Pemesanan perbekalan farmasi dapat dilakukan dengan cara menghubungi pemasok melalui salesman atau melalui telepon. Khusus narkotika, pemesanan dilakukan kepada Pedagang Besar Farmasi (PBF) Kimia Farma menggunakan surat pesanan narkotika (Formulir N-9) rangkap 5 yang ditandatangani oleh APA. Untuk psikotropika digunakan surat pesanan psikotropika.
Dalam penerimaan barang dari pemasok perlu dilakukan pemeriksaan oleh asisten apoteker. Tujuan pemeriksaan adalah untuk memastikan bahwa barang yang masuk sesuai dengan faktur dan pesanan pembelian.
2.5.2 Penyimpanan dan Penataan
Untuk kegiatan penyimpanan, difokuskan pada tujuan agar tetap terjaminnya kualitas obat, sekaligus mendukung jalannya proses pelayanan sesuai yang ditetapkan.
Dalam penyimpanan barang ditetapkan sistem FIFO (First In First Out) dimana barang yang baru diterima disimpan dibagian belakang dari barang yang diterima sebelumnya, sistem FEFO (First Expired First Out) yang berdasarkan tanggal kadaluarsa barang. Setiap barang disimpan pada tempat yang bersih, tidak lembab, tidak kena matahari langsung, disusun sistematis (cair-padat,sesuai alphabet). Dalam penyimpanan dan penataan obat dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Bahan baku disusun menurut abjad dan dipisahkan antara serbuk, cairan setengah padat dan lain-lain.
2. Obat disusun menurut abjad dan bentuk sediaan. 3. Barang-barang yang mudah terbakar.
4. Serum, vaksin, suppositoria dan obat yang mudah rusak atau mudah meleleh pada suhu kamar disimpan dalam lemari es.
5. Penyimpanan obat narkotika dalam lemari khusus sesuai persyaratan yang berlaku (Permenkes No.28/Menkes/Per/I/1978), dengan tujuan untuk pengamanan.
2.5.3 Penjualan /Pelayanan
Penjualan perbekalan farmasi dapat berupa pelayanan resep, penjualan obat bebas, kosmetik dan alat kesehatan. Dalam memberikan pelayanan pada konsumen, ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
1. Kelengkapan obat
Obat-obat yang dibutuhkan oleh konsumen hendaknya tersedia dengan lengkap sehingga dapat melayani dan memenuhi kebutuhan konsumen baik obat bebas, obat bebas terbatas maupun obat keras.
2. Harga obat
Harga obat merupakan faktor yang mempengaruhi pelayanan kefarmasian diapotek. Obat disesuaikan dengan kemampuan masyarakat sehingga masyarakat dapat memperoleh harga yang terjangkau dan kualitas yang terjamin.
3. Pelayanan
Pelayanan yang baik dari apotek terhadap konsumen meliputi keramahan dalam pelayanan, keamanan, kenyamanan ruang tunggu dan kemudahan parkir yang dapat memberikan nilai tambah bagi apotek sehingga apotek tersebut menjadi pilihan para konsumen yang membutuhkan. Pelayanan apotek ditentukan oleh produktivitas karyawan yang dapat ditingkatkan dengan menciptakan situasi selalu ingin menambah pengetahuan baik yang bersifat teknis maupun non teknis. 2.5.4 Administrasi
Administrasi merupakan proses pencatatan seluruh kegiatan teknis yang dilakukan oleh suatu perusahaan.
Administrasi yang biasa dilakukan di apotek meliputi :
a. Administrasi pembukuan, yaitu pencatatan arus masuk dan keluarnya uang dan barang disertai bukti-bukti.
b. Administrasi pelayanan, yaitu pelayanan resep,npelayanan bebas, langganan dan pembayaran secara tunai dan kredit.
c. Administrasi penggudangan, yaitu pencatatan penerimaan barang yang berasal darimana dan pengeluaran barang untuk apa dan untuk siapa. Masing-masing barang diberi kartu stok.
d. Administrasi pembelian, yaitu pencatatan pembelian harian secara tunai atau kredit dan dicatat darimana, kepada siapa dan berapa jumlah apotek yang berhutang.
e. Administrasi piutang, yaitu pencatatan penjualan kredit kepada siapa, pelunasan hutang dan penagihan sisa piutang.
f. Administrasi kepegawaian, yaitu dilakukan dengan mengadakan absensi karyawan dan masalah lainnya yang menyangkut kepegawaian.
2.6 Perpajakan
Pajak adalah suatu kewajiban setiap warga negara untuk menyerahkan sebagian dari kekayaan atau penghasilannya kepada negara menurut peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh pemerintah dan dipergunakan untuk kepentingan masyarakat. Karena itu apotek sebagai tempat usaha juga harus membayar pajak.
BAB III
TINJAUAN KHUSUS APOTEK SARANA
3.1 Letak dan Bangunan
Apotek Sarana didirikan pada tahun 1992 dengan nomor Surat Izin Apotek (SIA): 2202/Kanwil/FM-0/SIA/X/92 yang dikelola oleh Dra. Ross Ernny, Apt. sebagai Apoteker Pengelola Apotek (APA) sekaligus sebagai Pemilik Sarana Apotek (PSA).
Apotek Sarana Medan berada di Jl. Aip II KS Tubun No. 94 Medan, yang terletak di daerah pertokoan dan pemukiman yang rarnai dengan penduduk yang cukup padat, mudah dijangkau oleh kendaraan umum, tersedia tempat parkir dan dekat dengan tempat-tempat pelayanan kesehatan lain seperti praktek dokter dan klinik.
Luas bangunan apotek ± 4 m x 22 m terdiri dari ruang tunggu, ruang penjualan bebas/kasir, ruang peracikan, gudang, ruang APA, ternpat pencucian dan kamar mandi/WC.
3.2 Struktur Organisasi Personalia
Struktur organisasi apotek Sarana Medan dapat dilihat pada gambar berikut:
APA/PSA
Pelayanan Administrasi
Pelayanan Penjualan Pembelian Kasir
Gambar 1. Struktur Organisasi Apotek Sarana Medan
Kegiatan apotek dilakukan setiap hari kerja mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 22.00 WIB kecuali hari Minggu/libur, dimana pengaturan tenaga kerja dibagi dalam dua shift yaitu shift pagi dan shift malam.
3.3 Pengadaan Perbekalan Farmasi
Pengadaan perbekalan farmasi pada apotek Sarana Medan meliputi perencanaan, perbekalan, pelaksanaan pembelian dan pemeriksaan hasil pembelian. 3.3.1 Perencanaan Pembelian
Perencanaan pembelian dilakukan dengan menetapkan jumlah barang yang akan dibeli dengan mernperhatikan kebutuhan penjualan resep dan penjualan bebas, menentukan pemasok dengan memperhatikan legalitasnya, kondisi pembelian dan pembayaran yang diberikan dan juga kecepatan pengiriman barang.
3.3.2 Pelaksanaan Pembelian
Pelaksanaan pembelian dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Pemeriksaan stok barang atau perbekalan farmasi di ruang peracikan dan gudang. Item barang yang habis atau kurang dicatat dalam suatu buku barang kosong.
2. Menetapkan item dan jumlah barang yang akan dibeli berdasarkan sifat barang apakah slow moving atau fast moving.
3. Barang yang sudah ditetapkan untuk dibeli diperiksa dan disetujui oleh APA, selanjutnya dicatat dalam buku pesanan.
4. Pada pagi hari, buku pesanan barang diberikan pada salesman agar dapat mengetahui dan mencatat kebutuhan apotek.
5. Bila ada barang yang tidak dapat disediakan oleh salesman, maka apotek akan menghubungi pemasok lain melalui telepon.
Untuk pembelian narkotika, dilakukan dengan cara khusus dimana pemesanan langsung kepada Pedagang Besar Farmasi (PBF) Kimia Farma Medan dengan menggunakan surat pesanan narkotika (Formulir N-9) rangkap 5 yang ditandatangani oleh APA. Pemesanan dan penerimaan barang dilakukan langsung oleh APA.
3.3.3 Penerimaan dan Pemeriksaan Hasil Pembelian Prosedur penerimaan barang adalah sebagai berikut:
1. Petugas pembelian menerima barang dari pemasok disertai dengan surat pengantar barang (faktur) rangkap 4 dan surat pesanan.
2. Pemeriksaan secara visual kondisi fisik dan jumlah barang dengan surat pesanan barang. Bila sesuai, petugas menandatangani faktur dan membubuhkan stempel apotek. Satu lembar copy faktur sebagai pertinggal untuk apotek dan faktur asli beserta 2 copy faktur lainnya dikembalikan pada petugas pengantar barang.
Pemeriksaan hasil pembelian dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Menyesuaikan faktur dengan barang yang diterima meliputi jumlah, jenis, keadaan, kebenaran harga dan kondisi yang disepakati.
2. Meminta penjelasan pemasok apabila keadaan barang tidak sesuai dengan yang diinginkan sebagaimana tertulis dalam faktur untuk segera dikoreksi.
3. Membukukan setiap pembelian yang dilakukan setiap hari. 3.4 Penyimpanan dan Penataan
Penyimpanan barang dilakukan di gudang dan dicatat dulam buku stok. Apabila persediaan barang di bagian penjualan ataupun di ruang peracikan sudah habis maka dilakukan penataan barang berdasarkan bentuk sediaan, abjad (alfabetis), yang menggunakan prinsip FIFO (First In First Out) yaitu obat yang masuk lebih awal dikeluarkan terlebih dahulu dan prinsip FEFO (First Expired First Out), yaitu obat dengan tanggal expired lebih dekat dikeluarkan terlebih dahulu.
3.5 Pelayanan
Pelayanan di apotek Sarana Medan dapat berupa pelayanan resep tunai, resep kredit, pelayananbebas dan pelayanan swamedikasi.
3.5.1 Pelayanan Resep Tunai
Prosedur pelayanan resep tunai antara lain:
1. Petugas menerima resep dari pasien dan memeriksa apakah obat yang diresepkan ada atau tidak. J i k a ada maka obat tersebut diberi harga dan diinformasikan kepada pembeli.
2. Jika pembeli setuju dengan harga yang diinformasikan maka resep diteruskan ke apoteker untuk disiapkan obatnya, kemudian diberi etiket, diperiksa dan dikemas.
3. Obat diberikan pada bagian penjualan untuk diperiksa kembali dan kemudian diserahkan pada pembeli serta di informasikan pemakaian obat seperlunya.
4. Pembeli rnembayarkan harga resep ke kasir. 5. Resep asli disimpan untuk diarsipkan. 3.5.2 Pelayanan Resep Kredit
Untuk pelayanan resep tunai maka pembayaran akan dilakukan pembeli langsung pada kasir, sedangkan untuk pelayanan resep kredit dibuat tanda terima obat yang ditandatangani oleh pembeli untuk nantinya ditagih ke debitur yang bersangkutan.
3.5.3 Pelayanan Penjualan Bebas
Selain pelayanan resep ada juga pelayanan penjualan bebas atau tanpa resep dengan pembayaran langsung. Prosedur pelayanan penjualan bebas antara lain:
1. Petugas menerima permintaan dari konsumen dan menginformasikan harganya. 2. Petugas menerima pembayaran dari konsumen serta menyerahkan barang dan
memberikan informasi seperlunya. 3.5.4 Pelayanan Swamedikasi
Prosedur pelayanan swamedikasi di apotek Sarana adalah sebagai berikut: 1. Pasien datang dan berjumpa langsung dengan apoteker.
2. Pasien menyampaikan keluhan-keluhan yang berhubungan dengan kesehatannya. 3. Apoteker memilihkan obat yang sesuai dengan keluhan pasien dan bila pasien setuju
dengan obat yang diberikan, apoteker segera menyediakan obat yang diminta kemudian menyerahkannya kepada pasien disertai informasi yang diperlukan.
3.5.5 Pelayanan Antar Obat Sampai ke Rumah Pasien
Prosedur pelayanan antar barang sampai ke rumah pasien yaitu :
1. Pasien menelepon apoteker, mengeluh mengenai penyakitnya dan menanyakan mengenai obat yang sesuai dengan penyakitnya kemudian memesan obat tersebut untuk diantar sampai ke rumahnya.
2. Apoteker menyiapkan obat yang diminta, memberi harga dan meminta petugas mengantar obat sampai ke rumah pasien. Pelayanan antar obat sampai ke rumah pasien ini hanya terbatas untuk pasien yang sudah dikenal dan tinggal di sekitar apotek.
3.6 Administrasi
Administrasi apotek Sarana Medan meliputi:
1. Buku pembelian, yaitu buku yang mencatat semua barang yang diterima dari distributor sebagai hasil pembelian.
2. Buku penjualan, yaitu buku yang mencatat semua penjualan barang baik melalui resep maupun penjualan bebas.
3. Buku pesanan barang, yaitu buku yang mencatat daftar barang yang akan dipesan, yaitu barang sudah habis persediaannya.
4. Buku hutang dagang, yaitu buku yang mencatat pembelian secara kredit. 5. Buku stok, yaitu b u k u yang mencatat pemasukan dan pengeluaran barang dari
gudang.
6. Buku pencatatan OKT (Psikotropika), yaitu buku yang mencatat pemasukan dan pengeluaran obat-obat golongan OKT.
7. Buku pencatatan Narkotika, yaitu buku yang mencatat pemasukan dan pengeluaran obat-obat golongan Narkotika.
Untuk obat-obat golongan narkotika, pelaporan dilakukan sekali sebulan selambat-lambatnya tanggal 10 setiap bulannya, sedangkan untuk obat-obat psikotropika pelaporannya dilakukan dua kali setahun. Laporan-laporan ini ditandatangani oleh APA yang ditujukan kepada kepala kantor Dinas Kesehatan Kota Medan.
3.7 Perpajakan
Apotek Sarana Medan berkewajiban membayar Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21 yakni pajak atas gaji/upah/honorarium, imbalan jasa dan kenikmatan lain yang dibayarkan kepada orang pribadi, terhitung oleh pemberi pajak sehubungan dengan pekerjaan jabatan dan hubungan kerja lainnya yang dilakukan di Indonesia. Selain itu apotek Sarana Medan juga membayar pajak reklame dan Pajak Bumi dan Bangunana (PBB)
BAB IV
PEMBAHASAN
Apotek selain mempunyai fungsi ekonomi juga memiliki fungsi sosial, yaitu selalu mengutamakan pelayanan yang baik. Hal ini dilakukan pada pelayanan resep ataupun tanpa resep (penjualan bebas), diutamakan keamanan dan kemanjuran obat-obat tersebut terhadap pasien. Dalam hal ini, apotek Sarana telah menjalankan fungsinya dengan baik.
Apotek Sarana terletak di lingkungan yang cukup strategis, yaitu berada di daerah pemukiman padat penduduk, praktek dokter, klinik ataupun rumah sakit, sehingga mudah dijangkau oleh berbagai kalangan, sangat menunjang fungsi apotek, baik fungsi ekonomi maupun fungsi sosial.
Pengelolaan perbekalan farmasi yang baik akan menentukan pelayanan kefarmasian kepada pasien, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap citra apotek. Banyaknya jenis obat dewasa ini dan adanya berbagai merek dagang untuk satu macam bahan obat menyulitkan untuk melengkapi semua jenis obat karena berpengaruh terhadap besarnya modal.
Pelayanan di apotek Sarana sudah baik, meliputi penyiapan resep yang cepat dan tepat, karyawan yang cukup ramah, keadaan apotek yang nyaman dan bersih serta kelengkapan obat yang cukup memadai. Untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pasien maka apotek Sarana juga bekerja sama dengan apotek lain dalam hal mengupayakan obat-obat yang tidak ada di apotek.
Dari pengamatan yang dilakukan di lapangan, dapat dilihat bahwa banyak masyarakat yang bertanya ke apotek baik mengenai keluhan-keluhan kesehatan beserta obat yang dibutuhkan, ataupun mengenai obat-obat dalam resep yang diterima dari dokter. Salah satu yang menjadi nilai tambah pada apotek Sarana yaitu pada pelayanaan swamedikasi dimana apoteker langsung memberikan informasi pada pasien sehingga menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap apoteker. Selain itu juga dapat menambah kepercayaan diri dan kepuasan bagi apoteker untuk dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi kesehatan masyarakat.
Kehadiran apoteker di apotek sebaiknya penuh waktu (full time) agar fungsi pelayanan di apotek lebih maksimal. Diharapkan agar apoteker ada di apotek pada jam-jam sibuk yang biasaanya pada sore hari dan pada jam tersebut sebaiknya aktif dalam memberikan pelayanan kepada konsumen. Seiring dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan dan pentingnya fungsi seorang apoteker dalam meningkatkan kesehatan masyarakat maka sebaiknya di apotek tetap ada seorang apoteker, hal ini sesuai dengan fungsi farmasi masa depan yaitu berorientasi pasien (patien oriented) dan apabila apoteker tidak ditempat maka tidak ada pelayanan (no pharmacyst no servis).
Dengan terlaksananya peran apoteker dalam apotek maka masyarakat ataupun pemilik sarana apotek menyadari peran penting dan manfaat seorang apoteker dalam meningkatkan kesehatan dan kemajuan apotek.
Oleh karena itu diharapkan kepada apoteker pengelola apotek agar menyadari pentingnya keberadaan seorang apoteker dalam suatu apotek supaya komunikasi, informasi dan edukasi mengenai obat kepada masyarakat dapat berjalan dengan baik, serta senantiasa membenahi diri agar dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, guna mengangkat derajat profesi apoteker menjadi suatu profesi yang diakui oleh masyarakat.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Pelayanan yang dilakukan di apotek Sarana mencakup pelayanan resep tunai, resep kredit, penjualan bebas, swamedikasi dan pelayanaan obat sampai ke rumah pasien.
2. Apotek Pengelola Apotek (APA) bertanggung jawab dalam pengelolaan apotek dan pelayanan informasi obat.
3. Pelayanan yang dilakukan di apotek Sarana sudah cukup baik, sehingga perlu ditingkatkan lagi untuk masa yang akan datang.
4. Pelaksanaan KIE di apotek sarana berjalan dengan baik, dimana pasien sudah dapat merasakan pentingnya peran seorang apoteker di apotek.
5. Lokasi apotek Sarana sangat strategis, berada di daerah pemukiman padat penduduk, praktek dokter, klinik maupun rumah saakit.
5.2Saran
1. Agar dapat meningkatkan kecepatan dari pelayanan, sebaiknya kerapian dalam penyusunan perbekalan farmasi lebih ditingkatkan.
2. Sebaiknya pengelolaan perbekalan farmasi dilakukan dengan menggunakan komputer sehingga barang yang masuk dan keluar lebih terkontrol.
DAFTAR
PUSTAKA
Anief, M. (2000). Prinsip dan Dasar Manajemen : Pemasaran Umum Farmasi.
Cetakan Pertama. Universitas Gajah Mada Press. Yogyakarta.
Anief, M. (2001). Manajemen Farmasi. Cetakan Ketiga. Universitas Gajah Mada Press. Yogjakarta.
Depkes RI. Peraturan Menkes No. 1027 / Menkes / Per / IX / 2004 Standar pelayanan Farmasi Di Apotek.
______(2004). Standar Kompetensi Farmasis Indonesia. Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia. Jakarta.
Ganiswara, S.G. (1995). Farmakologi dan Terapi. Edisi Keempat. Universitas Indonesia. Jakarta.
Hartono. Hdw. (2003). Manajemen Apotik. Depot Informasi Obat. Jakarta.
Tjay, T.H dan Rahardja, K (2002). Obat-Obat Penting. Cetakan II. Edisi V. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
Lampiran 3. Formulir Surat Pesanan Narkotika
24
Lampiran 7. Pelayanan Resep dan Swamedikasi
LAPORAN KIE
(KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI)
RESEP DAN SWAMEDIKASI
Disusun Oleh :
Cut Lina Isna, S. Farm 073202012
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
RESEP I
1. Resep dari Dr. Johan R/ Genicol 500 mg XII S 4 dd cap 1 R/ Mefinal X S 3 dd cap 1 R/ Sanmol X S 3 dd tab 1 Pro : Victor 2. Kasus
Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, dimana mengandung kapsul Genicol® 500 mg, kapsul Mefinal®, dan tablet Sanmol® maka dapat diambil kesimpulan bahwa pasien menderita demam.
3. Three Prime Question
• Penjelasan Dokter tentang obat / penyakit : Demam • Penjelasan Dokter tentang cara pakai obat : -
• Penjelasan Dokter tentang harapan setelah minum : -
4. Spesialite Obat Pada Resep
No. Nama Obat Produk Lain Generik Gol Khasiat 1. Genicol® 500 mg (Guardian) Urfamycin® (Zambon) Tiamfenikol 500 mg K Antibiotik 2. Mefinal® (Sanbe Farma) - Pondex® (Dexa Medica) - Ponstan® (Warnor Lambert Indonesia) Asam Mefenamat 250 mg K Analgetik 3. Sanmol® - Pamol® (Interbat) - Panadol® (Winthrop Sterling) Parasetamol 500 mg B Antipiretik Analgetik
a. Genicol®
1. Kegunaan : Antibiotik
2. Bentuk Obat : Kapsul, mengandung Tiamfenikol 500 mg 3. Cara Pemakaian : 4 kali sehari 1 kapsul
4. Hal-hal yang diinformasikan
- Obat harus dimakan sampai habis, jangan dihentikan walaupun merasa sudah sembuh.
- Simpan ditempat kering dan terlindung dari cahaya matahari. Keterangan :
Tiamfenikol adalah antibiotik sintetik dengan spektum luas dan mempunyai aktivitas bakteriostatik yang kuat, tapi pada dosis tinggi juga bekerja sebagai bakterisida. Thiamphenicol bekerja dengan menghambat sintera protein bakteri dan dalam sistem sel bebas dengan menekan aktivitas enzim peptidil tranferase yang mengkatalisa pembentukan ikatan peptida protein bakteri.
b. Mefinal®
1. Kegunaan : Analgetik
2. Bentuk Obat : Kapsul mengandung Asam Mefenamat 250 mg Kaplet mengandung Asam Mefenamat 500 mg 3. Cara Pemakaian : 3 kali sehari 1 kapsul
4. Hal-hal yang diinformasikan
- Minum obat sesuai dengan cara pemakaiannya - Minum obat sesudah makan
- Simpan ditempat kering dan terhindar dari cahaya matahari Keterangan :
Asam mefenamat mempunyai khasiat sebagai analgetika, anti inflamasi dan antipetik, yang mempunyai kerja yang baik terhadap pusat sakit dan saraf perifer.
c. Sanmol®
1. Kegunaan : Antipiretik
2. Bentuk Obat : Tablet, mengandung Paracetamol 500 mg Sirup mengandung Paracetamol 120 mg/5ml Drop mengandung Paracetamol 100mg/ ml 3. Cara Pemakaian : 3 kali sehari 1 tablet
4. Hal-hal yang perlu diinformasikan
- Bila demam telah turun obat dapat dihentikan pemakaiannya - Minum obat sesudah makan
- Simpan ditempat kering dan terlindung dari cahaya matahari Keterangan :
Paracetamol menurunkan suhu badan, melalui efek langsung terhadap susunan saraf pusat, memperbanyak pengeluaran panas badan dengan meningkatkan peredaran darah tepi/berkeringat. Paracetamol juga bekerja dengan cara menghambat kerja enzim siklooksiginase sehingga konveksi asam arakhidonat menjadi PG2 terhambat.
RESEP II
1. Resep dari Dr. WILLIAM HAM R/ Vometa FT tab X S 3 dd tab 1 R/ Promezol kap V S 2 dd cap 1 Pro : Dewi Umur : Dewasa 2. Kasus
Berdasarkan komposisi obat yuang ada pada resep, dimana mengandung tablet Vometa FT® dan kapsul Promezol®,maka dapat diambil kesimpulan bahwa pasien menderita gangguan pada lambung.
3. Three Prime Question
• Penjelasan Dokter tentang obat / penyakit : - • Penjelasan Dokter tentang cara pakai obat : -
• Penjelasan Dokter tentang harapan setelah minum : -
4. Spesialite Obat Pada Resep
No. Nama Obat Produk Lain Generik Gol Khasiat 1. Vometa® (Dexa Medica) - Motilium® (Janseen Cilag) - Vasedon® (Sanbe Farma) Domperidon 10 mg K Antiemetik 2. Promezol® (Promed Rahardjo) - Losec® (Astrazeneca) - Pumpitor® (Sanbe Farma) Omeprazole 20 mg K Untuk pengobatan pada gangguan lambung
a. Vometa
1. Kegunaan : Antiemetik
2. Bentuk Obat : Tablet, mengandung Domperidon 10 mg Drops mengandung Domperidon 5 mg/ml Sirup mengandung Domperidon 5 mg/ml 3. Cara Pakai : 3 kali sehari 1 tablet
4. Hal-hal yang perlu diinformasikan - Obat diminum secara teratur
- Tidak dianjurkan penggunan jangka panjang >12 minggu
- Diminum 15-30 menit sebelum makan dan sebelum tidur malam Keterangan :
Domperidone merupakan antagonis dopamin yang mempunyai kerja antiemetik. Efek antiemetik dapat disebabkan oleh kombinasi efek periferal dengan antagonis terhadap reseptor dopamin di chemoreseptor yang terletak di luar sawar darah otak di area postrema.
b. Promezol
1. Kegunaan : Untuk pengobatan pada gangguan lambung 2. Bentuk Obat : Kapsul, mengandung Omeprazol 20 mg 3. Cara Pakai : 2 kali sehari 1 kapsul
4. Hal-hal yang perlu diinformasikan - Obat diminum secara teratur
- Minum obat 30-60 menit sebelum makan, jangan dikunyah
- Jika pasien lupa suatu dosis, minumlah segera, jika sudah mendekati waktu minum obat berikutnya, hilangkan saja dan kembali pada jadwal semula, jangan minum obat 2 dosis sekaigus.
Keterangan :
Omeprazol adalah suatu benzimidazole tersubsitusi inaktif yang jika diprotonkan dalam sel-sel parietal berikan dengan H+/K+–ATPase (Pompa Proton). Omeprazole menghambat sekresi asam lambung.
RESEP III
1. Resep dari Dr. S. Susanto R/ Tablet Sanprima Forte VIII S 2 dd kap I
R/ Kap. Gitas Plus X S 3 dd kap 1 R/ New Diatabs XII
S 4 dd tab II (kalau mencret) Pro : Andi
Umur : dewasa 2. Kasus
Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, dimana mengandung kaplet Sanprima Forte®, kaplet Gitasplus® dan tablet New Diatabs®, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pasien menderita diare.
3. Three Prime Question
• Penjelasan Dokter tentang obat / penyakit : - • Penjelasan Dokter tentang cara pakai obat : -
• Penjelasan Dokter tentang harapan setelah minum : - 4. Spesialite Obat Pada Resep
No. Nama Obat Produk Lain Generik Gol Khasiat 1. Sanprima Forte® (Sanbe Farma) - Primazole® (Kalbe Farma) - Trimoxsul® (Interbat) Sulfametoksazol 800 mg Trimetropim 160 mg K Anti Infeksi 2. Gitas® Plus (Interbat) - Buscopan plus® (Boehringer ingelheim) Hiosina N-butil Bromida 10 mg Paracetamol 500 mg K Antispasmodik 3. New diatabs® (biomedis, medifarma) - Neo Antides® (Tropica Mas) - New Polymagma® (Wyeth) Atapulgit Aktif 600 mg K Anti Diare
a. Sanprima Forte®
1. Kegunaan : Anti Infeksi
2. Bentuk Pemakaian : Tablet, mengandung Sulfametoksazol 400 mg Trimetoprim 80 mg/tablet
Kaplet Forte,mengandungSulfametoksazol 800 mg Trimetropim 160 mg/tablet
Suspensi, mengandung Sulfametoksazol 200 mg Trimetoprim 40 mg/5 ml
3. Cara Pemakaian : 2 kali sehari 1 kaplet 4. Hal-hal yang diinformasikan
- Obat diminum secara teratur - Harap minum air yang banyak
- Simpan ditempat kering dan terhindar dari cahaya matahari Keterangan :
Sanprima® mengandung Sulfametoksazol dan Trimetoprim, keduanya mempunyai sifat farmakokinetik yang sama, bekerja dengan dua tahap penghambat enzimatik dalam sintesa dinding sel bakteri.
- Sulfametaazol seperti golongan sulfonamida lainnya bersaingan dengan PABA untuk menghambat pembentukan asam folat
- Trimetoprim menghambat enzim dihydrofolate reductase, sehingga mengganggu reduksi asam folat menjadi asam folinat
b. Gitas® plus
1. Kegunaan : Antipasmodik
2. Bentuk Obat : Kaplet, mengandung Hiosina N-Butil Bromida 10 mg Paracetamol 500mg
3. Cara Pemakaian : 3 kali sehari 1 kaplet 4. Hal-hal yang diinformasikan :
- Tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan. - Minum obat sesudah makan
Keterangan :
Gitas® plus mengandung Hyoscine N–Butil Bromida mempunyai efek anti muskarinik yang bekerja pada saraf serabut pasca–ganglion kolinergit.
c. New Diatabs®
1. Kegunaan : Anti diare
2. Bentuk Obat : Tablet, mengandung Atapulgit Aktif 600 mg 3. Cara Pemakaian : 4 kali sehari 2 tablet
4. Hal-hal yang diinformasikan
- Diminum sesuai dosis yang dianjurkan
- Diare dapat mengakibatkan kehilangan cairan dan elektrolit, karena itu diharapkan banyak minum air putih
Keterangan :
Atapulgit aktif dapat mengabsorpsi racun, bakteri dan enterovirus yang menyebabkan diare.
RESEP IV
1. Resep dari Dr. BUDIAWAN / Drg. TINA WIJAYA R/ Sanlin 500 mg No X S 3 dd cap I R/ Flamar 50 mg No. X S 3 dd tab I R/ Plasminex No. II S 3 dd tab 1 R/ Mefinal 500 mg No. II S 2 dd kap I Pro : Mariani 2. Kasus
Berdasarkan Komposisi obat yang ada pada resep, dimana mengandung kapsul Sanlin® 500 mg, tablet Flamar® 50 mg, tablet Plasminex® dan tablet Mefinal® 500 mg maka dapat diambil kesimpulan bahwa pasien baru menjalani pencabutan gigi.
3. Three Prime Question
• Penjelasan Dokter tentang obat / penyakit : - • Penjelasan Dokter tentang cara pakai obat : -
4. Spesialite Obat Pada Resep
No. Nama Obat Produk Lain Generik Gol Khasiat 1. Sanlin® 500 mg (Sanbe Farma) - Tetrin® (Interbat) Tetrasiklin dapar fosfat setara 250mg/500mg Tetrasiklin HCl K Antibiotik 2. Flamar® 500 mg (Sanbe Farma) - Voltaren® (Novartis) - Neurifenac® (Merck) Natrium Diklofenak 25 mg/50 mg K Antiinflamasi 3. Plasminex® (Sanbe Farma) - Kalnek® (Kalbe Farma) - Transamin® (Daii chi) Asam Traneksamat 500 mg K Untuk menghentikan darah setelah cabut gigi 4. Mefinal® 500 mg (Sanbe Farma) - Pondex® (Dexa Medica) - Ponstan® (Warner Lambort Indonesia) Asam Mefenamat 500 mg K Analgetik a. Sanlin® 1. Kegunaan : Antibiotik
2. Bentuk Obat : Kapsul mengandung Tetrasiklin dapar fosfat yang setara dengan 250 mg / 500 mg Tetrasiklin HCl 3. Cara Pakai : 3 kali sehari 1 kapsul
4. Hal – hal yang perlu diinformasikan
- Obat harus dimakan sampai habis, jangan dihentikan walaupun merasa telah sembuh
- Jangan diminum bersamaan dengan susu dan obat maag
- Sebaiknya diminum dalam keadaan perut kosong (1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan)
Keterangan :
Tetrasiklin bekerja dengan cara menghambat sintesa protein bakeri. Tetrasiklin dapar fosfat lebih cepat diabsorbsi dalam saluran pencernaan makanan daripada bentuk basa atau garamnya.
b. Flamar®
1. Kegunaan : Antiinflamasi
2. Bentuk Obat : Tablet, mengandung Natrium Diklofenak 25 mg; 50mg
3. Cara Pakai : 3 kali sehari 1 tablet 4. Hal-hal yang perlu diinformasikan
- Obat diminum sesuai dosis yang dianjurkan
- Simpan ditempat kering dan terhindar dari cahaya matahari Keterangan :
Natrium Diklofenak bekerja secara pada jaringan yang meradang dan menghambat aktivitas enzim siklooksigenase, yang mengakibatkan berkurangnya pembentukan prostaglandin dari asam arakhidonat.
c. Plasminex®
1. Kegunaan : Untuk menghentikan darah setelah cabut gigi 2. Bentuk Obat : Tablet, mengandung Asam Traneksamat 500 mg
Injeksi mengandung Asam Traneksamat 100 mg/ml
3. Cara Pemakaian : 3 kali sehari 1 tablet 4. Hal-hal yang perlu diinformasikan
- Obat diminum sesuai dosis yang dianjurkan
- Simpan ditempat kering dan terhindar dari cahaya matahari Keterangan :
Asam Traneksamat menghambat plasmin dan memberikan efek anti pendarahan, anti peradangan dan anti alergi.
d. Mefinal®
1. Kegunaan : Analgesik
2. Bentuk Obat : Kaplet, mengandung Asam Mefenamat 500 mg Kapsul mengandung Asam Mefenamat 250 mg 3. Cara Pemakaian : 2 kali sehari 1 kaplet
4. Hal-hal yang perlu diinformasikan
- Minum obat sesuai dengan dosis yang dianjurkan - Minum obat sesudah makan
- Simpan ditempat kering dan terhindar dari cahaya matahari Keterangan :
Asam Mefenamat mempunyai khasiat sebagai analgetika, antiinflamasi dan antipiretik yang mempunyai kerja yang baik terhadap pusat sakit dan saraf perifer.
RESEP V
1. Resep dari Dr. Widopo Handi R/ Uplores 150 mg cap No X S 2 dd cap I pc
R/ Paracetamol tab No. VII S 3 dd tab I pc
R/ Sanadryl ekspektoran fls No. I (120 ml) S 3 dd cth II pc
Pro : Ny. Ani 2. Kasus
Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep dimana mengandung kapsul Uplores® 150 mg, tablet Paracetamol®, dan sirup Sanadryl® ekspektoran maka dapat diambil kesimpulan bahwa pasien mengalami demam disertai batuk berdahak.
3. Three Prime Questions
• Penjelasan Dokter tentang obat / penyakit : - • Penjelasan Dokter tentang cara pakai obat : -
4. Spesialite Obat Pada Resep
No. Nama Obat Produk Lain Generik Gol Khasiat 1. Uplores® 150 mg (sanbe Farma) Makrodex® (Dexa medica) Rolexif® (Nufarindo) Roksitromisin 150 mg/100mg K Antibiotik 2. Paracetamol® (Hexpharm) Pamol® (Interbat) Panadol® (Winthrop, Sterling) Paracetamol 500 mg B Analgetik Antipiretik 3. Sanadryl® Ekspektoran (Sanbe Farma) Benacol® Ekspektoran (Kimia Farma) Diphenhydramine HCl 12,5 mg Ammonium Klorida 100 mg Pottasium Guaiacolsulfonat 30 mg, Sodium sitrat 50 mg Menthol 1 mg T Obat batuk Berdahak a. Uplores® 1. Kegunaan : Antibiotik
2. Bentuk Sediaan : Kapsul, mengandung Roksitromisin 150 mg/100mg 3. Cara Pemakaian : 2 kali sehari 1 kapsul sesudah makan
4. Hal-hal yang harus diinformasikan
- Obat diminum sesuai dosis yang dianjurkan
- Obat diminum sampai habis, jangan dihentikan walaupun telah merasa sembuh.
Keterangan :
Uplores® adalah antibiotik makrolida dengan daya kerja dan pemakaian seperti eritromisin
b. Paracetamol®
1. Kegunaan : Analgesik Antipiretik
2. Bentuk Sediaan : Tablet mengandung Paracetamol 500 mg Sirup mengandung 120 mg/5ml
3. Cara Pemakaian : 3 kali sehari 1 tablet sesudah makan 4. Hal-hal yang harus diinformasikan
- Obat diminum sesuai dosis yang dianjurkan
- Bila demam telah turun obat dapat dihentikan pemakaiannya - Simpan ditempat kering dan terlindung dari cahaya matahari Keterangan :
Paracetamol® menurunkan suhu badan, melalui efek langsung terhadap susunan saraf pusat, memperbanyak pengeluaran panas badan dengan meningkatkan peredaran darah tepi/perifer dan berkeringat.
Paracetamol® juga bekerja dengan cara menghambat kerja enzim, siklooksigenase sehingga konvensi asam arakhidonat menjadi PG2 terhambat. c. Sanadryl® Ekspektoran
1. Kegunaan : Obat batuk berdahak
2. Bentuk Sediaan : Sirup mengandung Difenhidramin HCl 12,5mg, Ammonium Klorida 100mg, Pottasium Guaiacosulfonat 30 mg, Sodium Sitrat 50mg, Menthol 1mg.
3. Cara Pemakaian : 3 kali sehari 2 sendok teh 4. Hal-hal yang perlu diinformasikan
- Obat diminum sesuai dosis yang dianjurkan
- Simpan ditempat kering dan terhindar dari cahaya matahari
- Selama minum obat ini jangan mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin
- Jangan melampaui dosis yang disarankan. Keterangan :
Difenhidramin HCl merupakan anti histamin yang bekerja menghambat histamin secara kompetitif, dengan efek antifusif, efek antifusif terjadi pada dosis yang menimbulkan sedasi
Amonium Klorida dan Sodium Sitrat merupakan ekspektoran ringan bekerja dalam merangsang pengeluaran sekret dari saluran pernafasan kalium sulfoguaiakolat sebagai ekspektoran dengan meningkatkan volume cairan saluran pernafasan dan membantu mempermudah transportasi mukus.
SWAMEDIKASI
Kasus 1
Seorang Bapak datang ke apotek mengeluhkan bahwa dia sakit kepala dan sakitnya hanya disebelah kanan. Dari keluhan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pasien tersebut mengalami sakit kepala sebelah (migrain)
Obat yang diberikan adalah Bodrex Migra® 1. Spesialite Obat
Nama Obat Produk Lain Generik Gol Khasiat Brodex Migra® (Tempo Scan Pasific) - Paracetamol 350 mg, Propifenazon 150 mg, Kofein 50 mg B Meringankan sakit kepala pada migran 2. Pelayanan Informasi Bodrex Migra®
a. Kegunaan : Meringkan sakit kepala pada migrain
b. Bentuk Sediaan : Kaplet mengandung Paracetamol 350 mg, Propifenazon 150 mg, Kofein 50 mg
c. Cara Pemakaian : 3 kali sehari 1 kaplet d. Hal-hal yang perlu diinformasikan
- Obat dimunum sesuai dosis yang dianjurkan
- Bila setelah 3 hari rasa nyeri tidak berkurang, segera hubungi dokter e. Keterangan :
Propifenazon dan Parasetamol merupakan kombinasi analgetik (meringankan rasa sakit)
Kasus 2
Seorang Ibu datang ke apotek dengan keluhan kulit terasa kasar dan kering. Dari keluhan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pasien kekurangan Vitamin E. Obat yang diberikan adalah Natur – E®
1. Spesialite Obat
Nama Obat Produk Lain Generik Gol Khasiat Natur–E® (Darya Varia) Evirol® (Rama Farma) Vitamin E 100 UI T Difisiensi Vitamin E memperlambat proses penuaan 2. Pelayanan Informasi Natur–E®
a. Kegunaan : Difisiensi Vitamin E
b. Bentuk Sediaan : Kapsul, mengandung Vitamin E 100 UI c. Cara Pemakaian : 1-4 kali sehari 1 kapsul
d. Hal-hal yang perlu diinformasikan
Kasus 3
Seorang Ibu datang ke apotek memperlihatkan bagian badan anaknya terdapat bercak-bercak putih dan gatal terutama bila berkeringat. Dilihat dari kondisi yang ada anak tersebut menderita panu.
Obat yang diberikan adalah Daktarin® Krim 1. Spesialite Obat
Nama Obat Produk Lain Generik Gol Khasiat Daktarin® (Janssen) - Mycorine® (Yapharin) - Mexoderm® (Konimex)
Mikonazol nitrat 2 % T Anti Jamur
2. Pelayanan Informasi Daktarin®
a. Kegunaan : Untuk mengobati gatal-gatal pada kulit b. Bentuk Sediaan : Krim, mengandung Mikonazol Nitrat 2%
c. Cara Pemakaian : 2 kali sehari, oleskan tipis-tipis pada kulit yang gatal
d. Hal-hal yang perlu diinformasikan - Jagalah kebersihan kulit
- Sedikit terasa perih pada pemakaian pertama - Hanya untuk pemakian luar
Kasus 4
Seorang Bapak datang ke apotek mengatakan bahwa kakinya pegal dan kram pada betis setelah olah raga. Dari keluhan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pasien kram.
Obat yang diberikan adalah Counterpain ® 1. Spesialite Obat
Nama Obat Produk Lain Generik Gol Khasiat Counterpain® (Bristol Myers Squib) - Lafalos® (Mecosin) Metil salisilat, Mentol, Eugenol B Meringankan sakit pinggang, otot kaku, pegal dan kram 2. Pelayanan Informasi
Counterpain®
a. Kegunaan : Meringankan otot kaku, pegal dan kram
b. Bentuk Sediaan : Krim, mengandung Metil salisilat, Mentol, Eugenol
c. Cara Pemakaian : 4-6 kali sehari dioleskan pada kulit d. Hal-hal yang perlu diinformasikan
- Jangan dioleskan pada luka yang terbuka - Hanya untuk obat luar
Kasus 5
Seorang Pria datang ke apotik dengan keluhan hidung tersumbat dan bersin–bersin berdasarkan keluhan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami gejala flu obat yang diberikan adalah Procold®
1. Spesialite Obat
Nama Obat Produk Lain Generik Gol Khasiat Procold® (Kalbe Farma) Decolgen® (Westment Mediafarma) Asetaminofen 500 mg, Fenilpropanolamina 15 mg, CTM 2 mg T Pilek, influenza, demam, sakit kepala 2. Pelayanan Informasi Procold®
a. Kegunaan : Anti Influenza
b. Bentuk Sediaan : Tablet mengandung Asetaminofen 500 mg, Fenilpropanolamina HCl 15 mg, CTM 2 mg.
c. Cara Pemakaian : 3 kali sehari 1 tablet d. Hal-hal yang perlu diinformasikan
- Tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan
- Bila dalam 3 hari gejala flu tidak berkurang segera hubungi dokter - Hentikan penggunaan obat ini jika terjadi susah tidur, jantung berdebar
dan pusing
Kasus 6
Seorang pria datang ke apotek dan mengatakan bahwa perutnya terasa perih dan nyeri. Dari keluhan ini dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami sakit maag.
Obat yang diberikan adalah Magasida® Suspensi 1. Spesialite Obat
Nama Obat Produk Lain Generik Gol Khasiat Magasida® (Kimia Farma) Mylanta® (Pfizeer) Al-Hidroksida 461 mg Mg-Hidroksida 461 mg Simetikon 20 mg B Mengurangi gejala yang berhubungan dengan kelebihan asam lambung 2. Pelayanan Informasi Magasida®
a. Kegunaan : Untuk mengatasi maag atau antasida
b. Bentuk Sediaan : Suspensi mengandung Al dan Mg Hidroksida, Gel kering 461 mg, Simetikon 20 mg.
c. Cara Pemakaian : 3 kali sehari 1-2 sendok teh d. Hal-hal yang perlu diinformasikan
- Diharapkan pasien makan secara teratur
- Obat diminum 1 jam setelah makan dan menjelang tidur - Simpan ditempat kering dan terhindar dari cahaya matahari Keterangan :
Kombinasi Al dan Mg Hidroksida merupakan antasida yang bekerja menetralkan asam lambung dan menginaktifkan pepsin, sehingga nyeri ulu hati akibat iritasi lambung dan pepsin berkurang. Simetikon menghilangkan gelembung–gelembung gas dalam saluran cerna yang menyebabkan rasa kembung berkurang.
Kasus 7
Seorang wanita datang ke apotek mengeluhkan bahwa perutnya mulas dan buang air besarnya encer. Dari keluhan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pasien tersebut mengalami diare.
Obat yang diberikan adalah New Diatabs® 1. Spesialite Obat
Nama Obat Produk Lain Generik Gol Khasiat New Diatabs® (Biomedis, Medifarma) Neo Koniform® (Konimex) New Antides® (Tropica Mas) Atapulgit Aktif 600 mg B Anti diare 2. Pelayanan Informasi New Diatabs® a. Kegunaan : Antidiare
b. Bentuk Sedian : Tablet mengandung Atapulgit aktif 600 mg
c. Cara Pemakaian : Dosis awal 4 kali sehari 2 tablet, selanjutnya 2 kali sehari 2 tablet, maksimum 12 tablet selama 24 jam d. Hal-hal yang perlu diinformasikan
- Obat diminum sesuai dengan dosis yang dianjurkan - Perbanyak minum air putih
- Jika dalam 2 hari diare masih berlangsung segera hubungi dokter Keterangan :
Atapulgit aktif mengabsorpsi racun, bakteri dan enterovirus yang menyebabkan diare.
Kasus 8
Seorang Ibu datang ke apotek mengeluhkan bahwa anaknya yang berumur 3 tahun panas dan tidak nafsu makan. Dari keluhan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pasien tersebut mengalami demam obat yang diberikan adalah Panadol® dan Stimuno®
1. Spesialite Obat
Nama Obat Produk Lain Generik Gol Khasiat Panadol® sirup (Winthrop, Sterling) Termorex® (Konimex) Tempra® (Bristol, Myers Sauibb) Paracetamol 160 mg/ml B Demam, sakit kepala menghilangkan nyeri Stimuno® (Dexa Medica) - Phylanthi herba 25 mg
Fitofarmaka Meningkatkan daya tahan tubuh
2. Pelayanan Informasi Panadol®
a. Kegunaan : Analgesik dan Antipiretik
b. Bentuk Sedian : - Drop,mengandung Paracetamol 100 mg/ml - Kaplet, mengandung Paracetamol 500 mg - Sirup, mengandung Paracetamol 160 mg/ml c. Cara Pemakaian : 3 kali sehari ½ - 1 sendok teh
d. Hal-hal yang perlu diinformasikan
- Tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan
- Jika setelah 3 hari, panas tidak turun atau nyeri tidak hilang maka segera hubungi dokter
- Bila demam telah turun obat dapat dihentikan pemakaiannya Keterangan :
Paracetamol menurunkan suhu tubuh, melalui efek langsung terhadap susunan saraf pusat, memperbanyak pengeluaran badan dengan meningkatkan peredaran darah tepi/berkeringat. Paracetamol juga bekerja dengan cara menghambat kerja enzim siklooksiginase sehingga konveksi asam arakhidonat menjadi PG2 terhambat.
Stimuno®
a. Kegunaan : Meningkatkan daya tahan tubuh
b. Bentuk Sediaan : Sirup mengandung Phylanthi herba 25 mg c. Cara Pemakaian : 1 x sehari 1 sendok teh.
d. Hal-hal yang perlu diinformasikan : - Minum obat sesudah makan
Kasus 9
Seorang wanita datang ke apotek dan mengeluhkan bahwa ada flek hitam pada wajah. Dari keseluruhan diatas dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami flek hitam pada wajah.
Obat yang diberikan adalah Melanox® dan Pabanox® 1. Spesialite Obat
Nama Obat Produk Lain Generik Gol Khasiat Melanox®
Cream (Surya Dermato)
Qutifar® (Ifars) Hidrokuinon 2% W Pengobatan Hiperpigmentasi Pada Kulit Pabanox® Cream (Surya Dermato) - Padimate O, Oxibenzone, Titanium Oksida W Perlindungan terhadap sinar matahari 2. Pelayanan Informasi Melanox® Cream
a. Kegunaan : Penghilang noda, flek
b. Bentuk Sedian : Krim, mengandung Hidrokuinon 2 %
c. Cara Pemakaian : 2 kali sehari pada daerah yang terdapat flek hitam d. Hal-hal yang perlu diinformasikan
- Dioleskan tipis saja pada kulit dan digunakan pada malam hari - Hentikan pemakaian apabila terjadi gatal atau kemerahan pada kulit Pabanox® Cream
a. Kegunaan : Perlindungan terhadap sinar matahari
b. Bentuk Obat : Krim, mengandung Padimate O, Oxibenzone, Titanium Oxida
c. Cara Pemakaian : 2 kali sehari pada daerah yang terdapat flek hitam d. Hal-hal yang perlu diinformasikan
- Dioleskan tipis saja pada kulit dan digunakan pada pagi hari
Kasus 10
Seorang Bapak datang ke apotek mengeluhkan bahwa dia batuk selama 2 hari dan mengeluarkan dahak, dari keluhan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pasien tersebut mengalami batuk berdahak.
Obat yang diberikan adalah Bisolvon® 1. Spesialite Obat
Nama Obat Produk Lain Generik Gol Khasiat Bisolvon® (Schering) Mucohexin® (Sanbe Farma) Bromheksin HCl T Batuk Berdahak 2. Pelayanan Informasi Bisolvon®
a. Kegunaan : Batuk berdahak
b. Bentuk Sediaan : Sirup, mengandung Bromheksin HCl 10 mg/ 5 ml Kapsul, mengandung Bromheksin HCl 8 mg Eliksir, mengandung Bromheksin HCl 4 mg / 5 ml c. Cara Pemakaian : 3 kali sehari 1 sendok makan
d. Hal-hal yang perlu diinformasikan
- Simpan ditempat sejuk terhindar dari cahaya
- Jika setelah 3 hari batuk tidak berkurang segera hubungi dokter
- Hati-hati dalam memberikan obat ini pada penderita tukak peptik dan kelainan pada hati
Keterangan :
Bromheksin HCl bekerja sebagai mukolitik dengan jalan memutuskan serat-serat mukopolisaccharida yang terdapat pada dahak sehingga viskositas dahak berkurang dan mudah dikeluarkan.
Lampiran 1. Formulir Surat Pesanan
APOTEK SARANA
Jl. Aip II K.S. Tubun No.94 Medan Telp. (061) 4561149 Kepada Yth: ... di Medan SURAT PESANAN No... Dengan Hormat,
Bersama ini kami memesan obat sebagai berikut:
No Nama Obat Satuan Jumlah Obat Keterangan
Demikian dan terima kasih atas perhatian Saudara.
Medan, ... Apoteker Pengelola Apotek
Dra. ROSS ERNNY, Apt Apoteker 085/SU
Lampiran 2. Formulir Surat Pesanan Psikotropika
Nomor : ...
SURAT PESANAN PSIKOTROPIKA
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Dra. Ross Ernny, Apt
Alamat : Jl. Aip II K.S Tubun No.94 Telp. 4561149 Medan Jabatan : Apoteker
Mengajukan Permohonan Kepada: Nama Perusahaan :
Alamat :
Jenis Psikotropika sebagai berikut: 1.
2. 3.
Untuk keperluan : Apoteker Sarana
Jl. Aip. K.S Tubun No.94 Telp. 4561149 Medan
Medan, ...20
Dra. ROSS ERNNY, Apt SIK: 085/SU
Lampiran 3. Formulir Surat Pesanan Narkotika
Rayon : Model N.9
No. S.P : Lembar ke 1/2/3/4
SURAT PESANAN NARKOTIKA
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : ... Jabatan : ... Alamat Rumah : ... Mengajukan pesanan narkotika kepada:
Nama Distributor : ... Alamat & No. Telp : ... Sebagai berikut : ... Narkotika tersebut akan dipergunakan untuk keperluan. Apotik ... Lembaga ...20... Pemesan ( ... ) No.S.I.K
LAPORAN PENGGUNAAN BAHAN BAKU NARKOTIKA Lampiran 4. Formulir Laporan Pe
nggunaan Bahan Baku Narkotika
NAMA APOTEK : SARANA N = 18 NOMOR SIA : 2202/KANWIL/FM-O.SIA/X/92 BULAN : ALAMAT & TELEPON : JL. AIP II K.S. TUBUN NO. 94 TELP. 4561149 TAHUN : KAB/KOTA : MEDAN
Pemasukan Pengeluaran No Nama
Bahan Baku Satuan
Persediaan Awal
Bulan Tanggal Dari Jumlah
Jumlah Keseluruhan (4+7) Untuk Pembuatan Lain-lain Jumlah Persediaan Akhir Bulan (8+11) Keterangan Medan, ...20 Apoteker pengelola apotek
Dra. ROSS ERNNY, Apt No.SIK. 085/SU
Lampiran 5. Formulir Laporan Penggunaan Sediaan Jadi Narkotika
LAPORAN PENGGUNAAN SEDIAAN JADI NARKOTIKA
NAMA APOTEK : SARANA N = 18 NOMOR SIA : 2202/KANWIL/FM-O.SIA/X/92 BULAN : ALAMAT & TELEPON : JL. AIP II K.S. TUBUN NO. 94 TAHUN :
TELP. 4561149 KAB/KOTA : MEDAN
Pemasukan Pengeluaran
No. Nama Sediaan Satuan Persediaan
Awal Bulan Tanggal Dari Jumlah
Jumlah Keseluruhan (4+7) Untuk Pembuatan Lain-lain Jumlah Persediaan Akhir Bulan Ket 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Medan, ...20 Apoteker Pengelola Ap otek
Dra. ROSS ERNNY, APT No.SIK: 085/SU
Lampiran 6. Copy Resep
APOTEK SARANA
Jl. Aip II KS Tubun No.94 Medan Telp. 061-4561149
Apoteker: Dra. ROSS ERNNY, Apt
No. SIK: 085/SU : SIA:2002/Kanwil/FM-0/SIA/X/92
SALINAN / COPY RESEP
No: ____________
Dari Dr : ____________________________________ Untuk : ______________________Tgl : __________