• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Teori Ramsey dalam Teori Graf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Aplikasi Teori Ramsey dalam Teori Graf"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Hasmawati

Jurusan Matematika FMIPA Universitas Hasanuddin (UNHAS),

Jalan Perintis Kemerdekaan Km.10 Makassar 90245, Indonesia

hasmaba@yahoo.com.

Abstract. Teori Ramsey adalah salah satu topik penelitian dalam teori graf yang sedang berkembang pesat, dan mempunyai banyak aplikasi. Salah satu teorema dari Teori Ramsey diperkenalkan oleh Frank Plump-ton Ramsey [11], pada tahun 1930, dalam salah satu papernya berjudul ”On a problem of formal logic. Pada awalnya, Ramsey memulai teore-manya dalam versi takberhingga lalu kemudian meneruskannya dalam versi berhingga dengan argumentasi yang sama dan padat. Teorema Ramsey tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:

Untuk setiap bilangan bulat positif n, r dan k terdapat bilan-gan bulat M0 sedemikian sehingga, jika m≥M0 dan semuak

-subhimpunan dari suatum-himpunanΓmdikelompokkan

(menu-rut sebarang aturan) ke dalam kelas-kelas yang saling lepasCi, i=

1,2,3, . . . , r, makaΓm akan memuat suatu n-subhimpunan ∆n

dengan semuak-suhimpunan dari∆n menjadi anggota dariCi

yang sama.

Pada tahun 1935, Erdos P. dan Szekeres [3] mengaplikasikan teori Ram-sey kedalam teori graf, yakni dengan mengambilk= 2. Sejak itu dike-nallah adanya teori Ramsey dalam teori graf. Hasil kajian teori Ramsey dalam graf ini adalah adanya definisi bilangan Ramsey klasik yang kemu-dian memunculkan definisi bilangan Ramsey dua warna dan multiwarna.

Keywords : graf, teori Ramsey, bilangan Ramsey

1

Introduction

Salah satu teorema dari Teori Ramsey ini diperkenalkan oleh Frank Plumpton Ramsey [11], pada tahun 1930, dalam salah satu pa-pernya berjudul ”On a problem of formal logic. Pada awalnya, Ram-sey memulai teoremanya dalam versi takberhingga lalu kemudian meneruskannya dalam versi berhingga dengan argumentasi yang sama dan padat. Teorema Ramsey tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:

(2)

Untuk setiap bilangan bulat positif n, r dan k terdapat bilan-gan bulatM0 sedemikian sehingga, jikam≥M0 dan semuak -subhimpunan dari suatum-himpunanΓmdikelompokkan

(menu-rut sebarang aturan) ke dalam kelas-kelas yang saling lepas

Ci, i = 1,2,3, . . . , r,makaΓm akan memuat suatun-subhimpunan

∆n dengan semua k-suhimpunan dari ∆n menjadi anggota

dari Ci yang sama.

Jikar-kelas yang saling lepas direpresentasikan olehr-warna dan [m]k melambangkan semua subhimpunan dengan k anggota dari

himpunan yang terdiri dari m anggota ([m]k ={Y :Y Γ

m,|Y|=

k}), maka teorema Ramsey di atas dapat dituliskan seperti berikut:

Untuk setiap bilangan bulat positif n, r dan k terdapat bilan-gan bulat M0 sedemikian sehingga, jika m M0 dan [m]k diwarnai dengan r −warna, maka terdapat suatu [n]k yang

monokhromatik.

Dalam [4], R. L. Graham dkk. menyebutkan bahwa terdapat be-berapa teorema yang serupa dengan teorema Ramsey di atas, di-antaranya: teorema Van der Waerden, teorema Schur dan teorema Rado pada Teori Bilangan, serta teorema Graham-Leeb-Rothschilld pada ruang metrik dimensi-n. Teorema-teorema di atas sesungguh-nya memberikan informasi tentang eksistensi keteraturan dalam keti-dakteraturan.

Apabila Γm pada teorema Ramsey dipandang sebagai suatu

sis-tem dengan m objek, dan [n]k sebagai suatu keteraturan pada n,

maka pertanyaan yang muncul adalah berapa nilai M0 terkecil

da-pat diambil, sehingga di dalam setiap pengelompokan [m]k kedalam

r kelas yang saling lepas, akan selalu ada kelas yang memuat keter-aturan [n]k. Untuk sebarang bilangan n, r, k, penentuan nilai M

0

terkecil merupakan kajian yang telah mendapat perhatian banyak orang. Selanjutnya, bilangan M0 yang paling kecil disebut bilangan Ramsey (Ramsey number).

Pada tahun 1935, Erdos P. dan Szekeres [3] mengaplikasikan teori Ramsey kedalam teori graf, yakni dengan mengambil k = 2 dan r = 2. Sebelum membahas aplikasi teorema Ramsey kedalam teori graf terlebih dahulu diberikan definisi mengenai graf sebagai berikut:

(3)

Graf G(V, E) adalah suatu sistem yang terdiri dari himpunan titik berhingga tak kosong V =V(G) dan himpunan sisi E = E(G), yaitu himpunan pasangan tak terurut dari anggota-anggota V.

Misalkan G(V, E) adalah suatu graf. Jika e =uv E(G), maka u disebut tetangga dari v, demikian juga sebaliknya. Banyaknya titik yang bertetangga dengan v disebut sebagai derajat dari v, dan dinotasikan δ(v). Graf F disebut komplemen dari graf G bila V(F) = V(G) dan uv E(F) jika dan hanya jika uv 6∈ E(G). Komplemen dari graf G dinotasikan dengan G. Graf G dengan n titik dan setiap dua titiknya bertetangga disebut graf lengkap, dan dinotasikan Kn.

Berdasarkan definisi di atas, pengambilan k = 2 ( setiap 2 subhimpunan) dapat dipandang sebagai sisi pada graf, sehingga [m]2

dapat dipandang sebagai graf lengkap Km. Pengelompokan kedalam

rkelas saling lepas, menyatakan pewarnaan sisi-sisi padaKmdengan

rwarna berbeda. Akibatnya, koleksi [n]2 yangmonokhromatik dapat

dipandang sebagai subgraf lengkap Kn dari Km yang setiap sisinya

berwarna sama. Dengan demikian teorema Ramsey dalam bahasa graf dapat ditulis sebagai berikut:

Untuk setiap bilangan bulat n, terdapat bilangan bulat M0 sedemikian sehingga jika m M0, maka setiap pewarnaan

r warna pada sisi-sisi graf lengkap Km akan memuat subgraf

lengkap Kn yang semua sisinya berwarna sama.

Khususnya untuk pengambilan r = 2 pada teorema Ramsey, menghasilkan bilangan Ramsey dua-warna M0 untuk nilai n, dan

dinotasikan R(n) =R(n, n) atau R(Kn, Kn). Selanjutnya, bilangan

bulat n pada teorema Ramsey, dapat diganti dengan dua bilangan bulat n1 dan n2 sehingga menghasilkan konsep bilangan Ramsey

(4)

2

Bilangan Ramsey klasik dan bilangan

Ramsey multiwarna

Pengambilan r = 2 pada teorema Ramsey, menghasilkan bilan-gan Ramsey dua-warna M0 untuk dua bilangan bulat n1 dan n2

menghasilkan konsep bilangan Ramsey dua-warna R(n1, n2).

Bilan-gan RamseyR(n1, n2) disebut sebagaibilangan Ramsey klasik.

Sam-pai saat ini, untuk bilangan Ramsey klasik R(n1, n2), hanya

sembi-lan yang diketahui. Empat diantaranya: R(3,3) = 6, R(3,4) = 9, R(3,5) = 14 dan R(4,4) = 18, diberikan oleh Greenwood dkk. [5]. Kery [8] menunjukkan bahwa R(3,6) = 18. Dalam [7], Kalbfleisch membuktikan bahwa R(3,7) = 23, dan Grinstead dkk. [6] memper-oleh R(3,8) = 28 dan R(3,9) = 36. Bilangan Ramsey klasik terbaru adalah R(4,5) = 25, dihasilkan oleh McKay dan Radziszowski [9] dengan mengunakan komputer. Selain kesembilan bilangan Ramsey klasik tersebut, untuk bilangan Ramsey klasik lainnya yang dike-tahui barulah batas atas dan batas bawahnya.

Penentuan bilangan Ramsey klasikR(n1, n2) merupakan masalah

yang sangat sulit. Karena itu, pada perkembangan selanjutnya ka-jian dalam masalah ini tidak hanya dibatasi pada graf lengkap saja, tetapi diperluas dalam bentuk graf yang lebih umum. Perluasan kon-sep bilangan Ramsey untuk graf lengkap R(n1, n2) menjadi konsep

bilangan Ramsey graf yang lebih umum, dilakukan sebagai berikut:

Diberikan sebarang dua graf G dan H, bilangan Ram-sey R(G, H) adalah bilangan bulat terkecil n sedemikian sehingga untuk setiap graf F dengan n titik memenuhi sifat berikut:F memuat grafGatau komplemen(F)dariF memuat

H.

Studi perluasan di atas pertama kali dilakukan oleh V.Chvatal dan F. Harary [2]. Beberapa peneliti lain juga melakukan kajian per-luasan tentang bilangan Ramsey klasik dalam arah yang berbeda-beda, diantaranya: Grennwood dkk. [5], memperluas bilangan Ram-sey klasikdua-warna R(n1, n2) menjadi multi-warna R(n1, n2, ..., nr).

Graham dkk. [4] memperkenalkan bilangan Ramsey bipartit Rb(Km,n, Kl,s),

yang kemudian diperluas oleh Burger dan Vuuren [1] menjadi bilan-gan Ramsey multipartit mj(Kn×l, Km×s). Perluasan bilangan

(5)

Ram-sey R(G, H) menjadi bilangan Ramsey planar P R(G, H) dilakukan oleh Steinberg dan Tovey [12].

Di dalam [2], Chvatal dan Harary memberikan batas bawah un-tuk R(G, H), hasilnya dapat dilihat pada teorema berikut.

Theorem 1. Misalkan χ(H) adalah bilangan kromatik graf H dan

C(G) adalah banyaknya titik pada komponen terbesar graf G. Maka

R(G, H)(χ(H)1)(C(G)1) + 1.

Pandang graf F := (χ(H) 1)KC(G)1. Graf F terdiri atas

χ(H)1 graf lengkap dengan kardinalitas masing-masingC(G)1. Dengan demikian,F tidak memuat graf terhubung yang berorde pal-ing sedikitC(G). Akibatnya,F tidak memuatG. Komplemen dariF yaituF adalah graf multipartitK(χ(H)1)×(C(G)1). JelasK(χ(H)1)×(C(G)1)

terdiri dari χ(H)1 partisi, sehingga tidak memuat graf dengan bi-langan kromatik χ(H). Jadi, F tidak memuatH. Karenanya, diper-oleh R(G, H)≥ |F|+ 1 = (χ(H)1)(C(G)1) + 1.

Setelah Chvatal dan Harary memberikan batas bawah untuk bi-langan RamseyR(G, H), maka sejak itu pula banyak peneliti mengkaji masalah tersebut, yang menghasilkan kurang lebih 403 paper (lihat survey S. P. Radziszowski (2004) [10]). Dari sekian banyaknya hasil tersebut, salah satu topik yang banyak diminati adalah bilangan Ramsey untuk kombinasi graf pohon dengan graf lainnya. Namun se-belum membahas mengenai bilangan Ramsey untuk kombinasi graf pohon tersebut, terlebih dahulu diberikan beberapa definisi sebagai berikut:

Berikut ini disajikan beberapa definisi dari berbagai jenis graf tertentu. Lintasan (path) P dengan n titik, n≥1 adalah graf yang

titik-titiknya dapat diurutkan dalam suatu barisanu1, u2, . . . , unsedemikian

sehingga E(P) = {uiui+1 :i = 1, . . . , n−1}. Graf G dikatakan ter-hubung jika untuk setiap dua titik u dan v pada graf tersebut ter-dapat suatu lintasan yang memuat u dan v. Siklus Cn adalah graf

dengan V(Cn) = V(Pn) dan E(Cn) = E(Pn)∪ {v1vn}. Pohon Tn

adalah graf terhubung berorde n yang tidak memuat siklus. Sedan-gkan bintang adalah pohon yang mempunyai satu titik berderajat n−1 dan titik lainnya berderajat satu, dinotasikan denganSn.Roda

Wk adalah suatu graf yang dibentuk dari siklus Ck dengan

menam-bahkan satu titik, sebut x, dan menambahkan k sisi dari titik x ke semua titik di Ck.

(6)

Graf pohon Tn adalah graf terhubung dengan n titik yang tidak

memuat siklus. Titik-titik berderajat satu pada pohon disebut seba-gai daun.

Theorem 2. MisalkanTnadalah pohon denganntitik danKmadalah

graf lengkap dengan m titik. Jika n, m 2, maka R(Tn, Km) =

(n−1)(m−1) + 1.

Menurut Teorema 1,R(Tn, Km)(n−1)(m−1)+1. Selanjutnya

akan ditunjukkan R(Tn, Km) (n 1)(m 1) + 1. Pembuktian

menggunakan induksi pada n +m. Perhatikan bahwa jika m = 2 atau n = 2 maka hasilnya trivial. Asumsikan Teorema benar untuk n+m−1, sehingga:

(i). R(Tn, Km−1)(n−1)((m−1)1) + 1.

(ii). R(Tn−1, Km)((n−1)1)(m−1) + 1.

Akan ditunjukkan Teorema benar untuk m+n. Ambil sebarang graf F dengan |F| = (n−1)(m−1) + 1. Menurut (i) diperoleh F memuat Tn atau F memuat Km−1. Jika F memuat Tn maka bukti

selesai. Angaplah F tidak memuat Tn, maka F memuat Km−1.

Se-but A = V(Km−1) dan H = V(F)\A. Jelas |H| = ((n 1)

1)(m−1) + 1, sehingga menurut (ii) diperoleh F[H] memuat Tn−1

atau F[H] memuat Km. Jika F[H] memuat Km, maka bukti

sele-sai. Misalkan F[H] tidak memuat Km, maka F[H] memuat Tn−1.

Tulis B = V(Tn−1). Perhatikan hubungan antara titik di A

den-gan B. Perhatikan b B. Jika ba E(F) untuk suatu a A maka {a} ∪B membentukTn diF, kontradiksi. Jadi ba /∈E(F)

un-tuk setiap a A. Akibatnya, diperoleh {b} ∪ A membentuk Km

di F. Dengan demikian, Teorema benar untuk n + m, sehingga R(Tn, Km)(n−1)(m−1)+1. JadiR(Tn, Km) = (n−1)(m−1)+1.

References

1. A. P. Burger dan Jon H. Van Vuuren, Ramsey Numbers in Complete Balanced Multipartite Graph, Parth IISize Numbers,Discrete Math., 283 (2004) 45-49. 2. V. Chv´atal dan F. Harary, Generalized Ramsey Theory for Graphs, III: Small

off-Diagonal Numbers,Pac. J. Math.,41(1972) 335-345.

3. P. Erdos, dan G. Szekeres, A Combinatorial Problem in Geometry,Compos. Math., 2 (1935) 463-470.

(7)

4. R. L. Graham, B. L. Rothschild, dan Joel H. Spencer,Ramsey Theory, John Wiley and Sons, Secon Edition, (1990).

5. R. E. Greenwood dan A. M. Gleason, Combinatorial Relations and Chromatic Graph,Canad. J. Math., 7 (1955) 1-7.

6. R. F. Grinstead dan A. M. Gleason, Combinatorial relations and Chromatic Graph, Canad. J. Math., 7(1955)1-7.

7. J. G. Kalbfleisch, Construction of Special Edge-Chromatic Graphs,Canad. Math. Bull., 8(1965) 575-584.

8. G. Kery, On a Theorem of Ramsey (in hungarian),Matematikai Lapok, 15 (1964) 204-224.

9. B. D. Mckay dan Radziszowski,R(4,5) = 25, J. Graph Theory, 19:3 (1995) 309-322.

10. S. P. Radziszowski, Small Ramsey Numbers, Electron. J. Combin., July (2004) #DS1.9, http://www.combinatorics.org/

11. F. P. Ramsey, On a Problem of Formal Logic, Proceedings of the London Mathe-matical Society, 30 (1930) 264-286.

12. R. Steinberg dan C. A. Tovey, Planar Ramsey Number,J. Combin Theory, Ser.B 59 (1993) 288-296.

Referensi

Dokumen terkait

Apabila kita memaknai uraian tersebut di atas, dengan mempertimbangkan peran serta fungsi guru yang strategis dalam proses pembelajaran, permasalahan pencapaian hasil

Surya (1997:73) mengatakan bahwa motivasi dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan dorongan untuk mewujudkan perilaku terarah kepada

Kegiatan ini dilaksanakan setelah latihan mengajar terbimbing selesai. Kegiatan ini juga dilaksanakan secara kondisional sesuai dengan petunjuk guru pembimbing

dalam rasterscanned display device seperti CRT televisi analog, yang ditampilkan bergantian antara garis ganjil dan genap secara cepat untuk setiap frame. • Refresh rate

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan Total Quality Management (TQM) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial; Total Quality Management (TQM) dengan

Zona bening ini menunjukkan adanya aktivitas enzim eksoprotease yang menghidrolisis ikatan peptida protein susu skim menjadi asam amino (Poernomo dan Purwanto, 2005).

Puji syukur tercurahkan atas rahmat Allah SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir Analisa Neraca Air DAS Logung yang merupakan syarat

Best practices in writing optimized code in C# There are many factors that negatively impact the performance of a .NET Core application. Sometimes these are minor things that were