UNDIP WEEKLY
UNDIP WEEKLY
Produced by Humas UNDIP
Produced by Humas UNDIP
UNDIP GELAR UJIAN DARING
PASCASARJANA DENGAN
APLIKASI CAT
3.852 MAHASIWA
UNDIP MENGIKUTI
PROGRAM KKN
PULANG KAMPUNG
Semarang, 19 Juli 2020 – Universitas Diponegoro hari Minggu 19 Juli 2020 menggelar ujian seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) secara daring bagi calon mahasiswa program Pascasarjana dan Profesi yang mendaftar melalui jalur mandiri. Sebanyak 980 peserta akan mengikuti ujian dengan menggunakan aplikasi CAT (Computer Assisted Test) yang dirancang oleh tim IT Universitas Diponegoro khusus untuk ujian daring. Keunggulan aplikasi CAT telah teruji dua kali pada ujian sebelumnya yaitu pada pelaksanaan ujian PMB Pascasarjana gelombang satu semester gasal
DIPONEGORO
WOUND CARE
Saat mengikuti ujian, browser pada komputer
peserta hanya diperbolehkan untuk
membuka laman ujian.undip.ac.id dimana di dalamnya terdapat soal-soal ujian yang telah diprogram dengan sistem yang disebut CAT dan browser untuk masuk ke aplikasi Zoom. Keunggulan dari aplikasi CAT besutan tim IT Universitas Diponegoro ini yaitu mampu mendeteksi kecurangan dengan cepat.
“Jika ada peserta yang berusaha membuka aplikasi lain atau browser lain, sistem yang ditanam pada aplikasi CAT dapat melacak dan bisa memberi peringatan saat itu juga. Dengan demikian kecurangan ujian dapat diminimalisir,” jelas Dr. Bambang Cahyono, M.S selaku Kepala Pusat Admisi dan Promosi LP2MP Universitas DiponegoroSedangkan aplikasi Zoom digunakan untuk mengawasi ujian. Pengawas bekerja seperti halnya mengawasi langsung peserta pada ujian tatap muka, hanya saja pada ujian daring pengawasan dilakukan secara virtual. Peserta wajib menyalakan fitur kamera serta audio pada Zoom. Kamera digunakan untuk mencocokan wajah peserta ujian dengan foto pada kartu peserta ujian dan untuk mengawasi peserta selama mengerjakan soal-soal.“Melalui aplikasi Zoom ini pengawas secara ketat mengawasi peserta dari suara maupun cahaya yang tertangkap oleh kamera komputer peserta. Jadi jika peserta melakukan gerakan-gerakan mencurigakan, bisa diketahui. Begitu pula, jika peserta digantikan oleh orang lain sebagai joki misalnya, akan mudah diketahui. Ada pengawasan ganda dari aplikasi CAT dan Zoom,” imbuh Dr. Bambang Cahyono.
SUSUNAN REDAKSI
UNDIP WEEKLY
Redaktur Pelaksana
Utami Setyowati
Editor
Ninok Hariyani
Reporter dan Fotografer
Oktora Adi
Titis Dyah
Ahmad Mulyadi
Hanang Tri Asnawi
Fatiha Asti
Fillmore Galih
Audy Evan
Faris Aswihani
Zarkasi Anhar
Riska Kusuma
Layouter dan Desain Grafis
Diska Rahmita Gasti
komputer sehingga lebih akurat. Hasil nilai pun keluar lebih cepat, tidak butuh waktu berhari-hari. Demikian pula dengan jaringan internet yang dibutuhkan peserta untuk mengikuti ujian online dengan aplikasi CAT ini, hanya membutuhkan bandwidth kurang dari 1 Mbps.
Untuk mengawasi pelaksanaan Ujian daring, Undip menerjunkan 55 orang pengawas yang telah mengikuti program pelatihan pada Jumat lalu (17/7/2020). Jika pada ujian tatap muka, rasio pengawas banding peserta adalah 1:20, maka pada ujian dengan sistem daring ini rasionya 1:40 artinya satu orang
mengawasi 40 peserta. Laboratorium
Komputer Studio MOOCs (Massive Open Online Courses) Universitas Diponegoro di lantai 2 Gedung ICT menjadi pusat ruang pengawas.
Ujian dimulai dari pukul 07.30 WIB. Peserta mengerjakan tiga jenis soal yang dibagi ke dalam 3 sesi. Sesi pertama, peserta mengerjakan soal-soal TPA (Tes Potensi Akademik) selama 2 jam. Sesi kedua tes Bahasa Inggris selama 1,5 jam dan pada sesi ketiga peserta mengikuti ujian substansi keilmuan sesuai program studi masing-masing.
Aplikasi CAT ini akan terus dikembangkan dan digunakan khusus untuk melayani ujian-ujian secara daring di Univesitas Diponegoro maupun kerjasama dengan pihak lain. Pengalaman Universitas Diponegoro dalam melaksanakan ujian untuk ketiga kalinya ini, cukup menjadi bukti bahwa ujian yang dilaksanakan secara daring lebih efisien, akurat dan cepat.
Pelaksanaan ujian menjadi efisien karena waktu yang disediakan untuk menyelesaikan soal-soal ujian lebih pendek dibanding ujian tulis. Perhitungan nilai otomatis oleh sistem
“Ada tiga aspek dalam program perencanaan yang harus diperhatikan betul yaitu input, proses, output dan outcome harus jelas, bergerak maju. Sehingga akan diperoleh good governance Undip yang lebih bagus dan kuat”, jelas Prof. Yos Johan Utama.
Selanjutnya Rektor menambahkan agar semua elemen mulai dari fakultas/sekolah, lembaga, dan unit untuk memperhatikan dan
mendukung pemeringkatan universitas
karena hal ini diperlukan Undip sebagai penopang kerja Undip yang telah berstatus PTNBH. Rektor juga menegaskan, untuk mengimplementasikan Renstra Undip hingga 4 tahun kedepan dan Program Unggulan 2021, dibutuhkan kerja keras dan upaya bersama untuk mencapai tujuan Undip yang lebih baik dan Undip lebih hebat. (Narasi & gambar ilustrasi: Ninok Hariyani)
Dalam rangka mengimplementasikan
Rencana Strategis (Renstra) Universitas Diponegoro tahun 2020-2024 dan persiapan pelaksanaan Program Unggulan Tahun
2021, Badan Perencanaan dan
Pengembangan Universitas
Diponegoro menggelar kegiatan pemaparan
Renstra secara daring. Pemaparan
berlangsung dalam 2 sesi yang digelar selama 2 hari. Sesi pertama yang berlangsung pada Senin 13 Juli 2020 menghadirkan 11 Pimpinan Fakultas dan 2 Pimpinan Sekolah (Sekolah Vokasi dan Pascasarjana) di Universitas Diponegoro.Sesi kedua, yang berlangsung pada Rabu 15 Juli 2020 juga digelar secara daring. Adapun agenda sesi kedua yaitu pemaparan program kerja oleh unit-unit di
Universitas Diponegoro antara
lain LPPM, LP2MP, LPPSDKU, BPSDM, BPSU, RSND, hingga seluruh Direktorat di Univesitas Diponegoro.
Dalam sambutannya saat membuka acara pemaparan sesi kedua, Rektor Universitas Diponegoro Prof. Dr. Yos Johan Utama, SH., M.Hum berpesan kepada peserta pemaparan untuk menekankan program kerja yang sifatnya bergerak maju.
RENSTRA UNDIP
2020-2024 UNTUK GOOD
GOVERNANCE UNDIP
YANG LEBIH BAIK DAN
KUAT
pakan, obat-obatan dan multivitamin.
Fauzi Mahfud selaku perwakilan peternak desa Undaan Kidul dan Medini menyatakan terima kasih dan menyambut baik bantuan kalkun ini. “Kami sangat berharap Fakultas Peternakan dan Pertanian UNDIP untuk selalu mendampingi dan memberikan pengetahuan budidaya kalkun, dari hulu hingga hilirnya, sehingga kami dapat segera mengejar kemajuan sahabat peternak kalkun yang telah
dibina Undip sebelumnya” kata
Fauzi.Kerjasama peternak yang bermitra
dengan Perguruan Tinggi ini akan
memberikan kemajuan perkembangan
peternakan Kudus. Sehingga kemajuan usaha kalkun di Kabupaten Kudus dapat segera terwujud.
Ternak kalkun merupakan primadona baru Kabupaten Kudus. Pandemi COVID-19 sangat berdampak pada peternak kalkun sehingga
populasi kalkun menurun secara
drastis. Universitas
Diponegoro melalui program penguatan komoditas unggulan masyarakat peduli untuk membantu peternak di masa pandemi. Ir. Bambang Sulistiyanto, M.Agr.Sc., Ph.D., I.P.U. selaku ketua pelaksana kegiatan menyatakan bahwa ayam kalkun secara resmi telah disahkan Pemda sebagai ikon baru Kabupaten Kudus. “Undip berharap para peternak kalkun di wilayah Kudus terutama Desa Undaan Kidul dan Medini tetap semangat dan pantang menyerah, serta berkreasi dalam mengembangkan kalkun” kata Bambang Sulistiyanto kemarin, Selasa (14 Juli 2020) pada saat acara penyerahan
hibah pada kelompok tani ternak
binaan Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) Undip. Indukan yang dihibahkan merupakan indukan unggul dan produktif dengan jumlah indukan sebanyak 16 ekor betina dan 6 ekor jantan. Harapannya dari hibah ini akan mampu menghasilkan minimal 100 – 150 ekor anakan kalkun dalam waktu kurang dari 2 bulan ke depan. Selain itu, untuk menjaga ketersediaan daging kalkun, FPP Undip juga membantu 100 ekor anakan,
DUKUNG
PENGEMBANGAN
KALKUN DI KUDUS, FPP
UNDIP HIBAHKAN
INDUKAN DAN ANAKAN
KALKUN
Rektor Undip Prof. Dr. Yos Johan Utama, SH, M.Hum berpesan pada para mahasiswa KKN UNDIP Tim II TA 2019/2020 untuk menjaga kesehatan di tengah pandemi dengan mengutamakan protokol kesehatan.“Lakukan dengan kegembiraan, dengan semua itu insyallah semua jadi mudah. Upayakan kegiatan ini agar berguna,” ungkapnya.
Ia mengatakan, budaya di Undip adalah budaya outcome. Maka upayakan apa yang dilakukan oleh mahasiswa di tengah masyarakat benar-benar bermanfaat.“Jaga diri dari tindakan-tindakan yang tak terpuji. Anda adalah Duta Undip, Undip dikenal masyarakat dengan baik. Maka tolong dijaga betul, Undip adalah kita,” tandasnya.Kepala P2KKN Undip, Fahmi Arifan ST M.Eng, menyebutkan, KKN UNDIP Tim II TA 2019/2020 diselenggarakan selama 42 hari, terhitung sejak 5 Juli 2019 hingga 15 Agustus 2019.
Jumlah peserta KKN secara keseluruhan adalah 3.852 mahasiswa, yang diterjunkan di Indonesia dalam 30 Propinsi dimulai dari Aceh sampai dengan Papua barat, dan terbagi dalam 232 Kabupaten/Kota.Propinsi yang terlibat yaitu Wilayah Bagian Barat ( Aceh, Riau, Kep. Riau, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Lampung, Bengkulu, Jambi), Jawa ( Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta), Kalimantan ( Kalimantan Barat, Selatan, Timur, dan Kalimantan Tengah), dan Indonesia bagian Timur ( Bali, NTB, NTT, Papua Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara) SEMARANG – Upacara Penerjunan mahasiswa
KKN UNDIP Tim II TA 2019/2020 dilaksanakan secara virtual pada Kamis (16/7/2020). Hadir membuka kegiatan ini Rektor Undip Prof Dr
Yos Johan Utama, SH,
M.Hum.Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Undip, Prof. Dr. Jamari ST MM mengungkapkan, adanya
pandemi Covid-19 mengharuskan
pelaksanaan KKN tahun ini dengan cara virtual.“Mohon maaf kita harus melaksanakan dengan model baru, namun ini bukan model pertama tapi juga seluruh universitas di Indonesia,” ungkap Prof. Jamari.
Ia berpesan pada para mahasiswa bahwa tak perlu membandingkan KKN saat ini dengan yang lain, sebab KKN virtual ini merupakan yang pertama kali. Bahkan tak hanya mahasiswa, hal ini juga merupakan pengalaman baru bagi para dosen.
Inti dari KKN virtual ini sama halnya dengan KKN di mana ada aksi terjun ke masyarakat menyelami keadaan dan memberikan solusi. Sementara KKN virtual, tidak ada aksi terjun langsung ke masyarakat, namun penyelesaian masalah dilakukan secara daring. Hal ini
menjadi tantangan tersendiri bagi
mahasiswa.“Kalau bicara teknologi, justru inilah saatnya tantangan bagi mahasiswa untuk bisa menyelesaikan masalah tanpa terjun langsung tapi dengan memanfaatkan teknologi,” jelasnya.
3.852 MAHASIWA UNDIP
MENGIKUTI PROGRAM
KKN PULANG KAMPUNG
Ada perubahan kegiatan KKN tim II 2019/2020
di masa pandemi ini. Salah satu
perubahannya adalah KKN yang biasanya dilakukan secara kelompok (tim) maka pada KKN periode ini dilakukan secara mandiri (individu) atau KKN Pulang Kampung.
KKN yang biasanya dilakukan di lokasi yang ditentukan oleh LPPM maka saat ini ditentukan berdasarkan lokasi domisili (kampung halaman) dari mahasiswa atau dapat memilih lokasi di luar domisili dengan alasan tertentu dan dengan memperhatikan protokol kesehatan di masa pandemi covid-19 ini. Pada pelaksanaan KKN Tim II TA 2019/2020 ini, melibatkan Dosen KKN sebanyak 118 orang dosen.
KKN Tim II TA 2019/2020 esensinya tetap merupakan KKN – PPM, dengan imbangan program monodisiplin adalah 2 (artinya setiap mahasiswa KKN wajib membuat 2 program
monodisipliner sesuai kompetensi
keilmuannya) dengan tema Pencegahan Penularan dan Penyebaran Covid 19 dan program pemberdayaan masyarakat dengan
pengembangan potensi desa yang
bertemakan SDG’s di era pandemi Covid 19.Kegiatannya antara lain Pemberdayaan Keluarga atau masyarakat di lingkungan tempat tinggal yang sesuai dengan SDGs
(Sustainable Development Goals),
Pemberdayaan UMKM, tema Bidang
Kesehatan, Sains Teknologi, Bidang Teknologi
Informasi, Bidang Teknologi Industry,
Pertaninan, Perikanan-Peternakan, Soshum, Agroteknologi, dan Agrobisnis. (LPPM)
pembelajaran untuk semua dan dapat menjembatani kebutuhan dan ketersediaan skill yang berbeda?; Bagaimana pendidikan mendukung SDGs untuk membantu negara menjadi makmur dan bahagia?; Bagaimana kota dapat merespon dengan lebih baik terhadap masa depan pendidikan dan apa dampaknya terhadap perencanaan dan manajemen perkotaan.
Terdapat empat pakar yang diundang menjadi pembicara dalam Webinar Internasional ini. Pembicara pertama adalah Dr. Brajesh Panth, Chief of Education Sector of ADB; dengan tema “The Future of Education in Asia and the Pacific”. Pembicara kedua adalah Dr. Wiwandari Handayani, Center of Urban and Regional Resilience Research (CURE) of Universitas Diponegoro; mengangkat tema “Critical Aspects for Achieving Goal 4 and 11 of SDGs in Indonesia”. Kemudian dilanjutkan dengan tema “Education for Gross National Happiness in Bhutan” yang disampaikan oleh Dr. Kanokpan Lao-Araya, Country Director for Bhutan, ADB. Tema diskusi selanjutnya adalah “Towards Sustainable Cities: Bringing Planning and Education Closer” yang dibahas oleh Dr. Ashok Das dari University of Hawaii, USA. Moderator memandu jalannya acara ini adalah Prof. Imam Buchori dari Universitas Diponegoro.
Diskusi pada webinar ini sangat interaktif dan banyak sekali pertanyaan yang diajukan oleh peserta yang mengikuti lewat zoom maupun Youtube live. Jumlah peserta yang mengikuti Webinar ini sekitar 4500 orang yang berasal dari 23 negara seperti Australia, Belgium, Brunei Darussalam, Canada, Gambia, India, Indonesia, Ireland, Japan, Saudi Arabia, Sri Lanka, South Korea, Malaysia, Netherlands, Philippines, Poland, Sudan, Tanzania, Taiwan, Thailand, Timor-Leste, United States, United Kingdom.
Kantor Pemeringkatan Universitas
Diponegoro bekerjasama dengan Asian Development Bank menyelenggarakan Undip-ADB International Webinar Series 2020. Masih dalam rangkaian Webinar Sustainable Development Goals (SDGs), tema yang diangkat dalam Webinar Internasional ini adalah “Future Education, Sustainable Cities and SDGs”. Pembicara yang hadir dalam acara ini adalah para pakar dalam bidangnya yang berasal dari berbagai negara.
Acara akan dibuka dengan sambutan dari Prof. Budi Setiyono,S.Sos., M.Pol.Admin., PhD selaku Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Universitas Diponegoro. Dalam sambutannya beliau menyatakan bahwa Universitas Diponegoro berkomitmen untuk mendukung semua kegiatan yang menukung updaya pencapaian tujuan SDGs.
Acara kemudian dilanjutkan dengan
Pengantar dari Dr. Bambang Susantono yang menjabat sebagai Vice President of Asian Development Bank. Beliau menyampaikan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh dunia saat ini terkait dengan sistem pembelajaran dan manajemen perkotaan yang akan dibahas dalam webinar ini yaitu: Bagaimana teknologi memastikan
UNDIP-ADB
INTERNATIONAL
WEBINAR 2020 “FUTURE
EDUCATION,
SUSTAINABLE CITIES AND
SDGS”
Akhirnya kita punya inisiatif kenapa kita tidak bikin pusat perawatan luka. Sehingga ketika ada sesuatu yang harus kita tangani, kita bisa”, papar Ns. Niken Safitri Dyan K, M.Si.Med
Jenis perawatan luka yang
dilayani Diponegoro Wound Care mulai dari luka ringan, luka akut hingga luka kronik. Luka ringan seperti lecet. Luka akut seperti luka insisi (luka yang disebabkan oleh alat berujung tajam), luka bakar, luka setelah operasi hingga luka trauma. Sedang luka kronik diantaranya luka diabetes, luka kanker, dan pressure injury (cedera pada kulit yang dapat melukai jaringan dibawahnya).
Keunggulan lain dari Diponegoro Wound Care yaitu melayani jasa perawatan luka dengan konsep perawatan luka modern yang dilengkapi dengan prosedur terstandar. Klinik Pratama Universitas Diponegoro
menambah layanan baru yaitu Diponegoro Wound Care atau pusat rawat luka. Jasa pelayanan perawatan luka untuk masyarakat ini resmi beroperasi mulai Senin 13 Juli 2020.
Acara peresmian Diponegoro Wound
Care ditandai dengan penarikan tirai papan nama serta pemotongan tumpeng.
Diponegoro Wound Care merupakan inisiatif dari tim peneliti Universitas Diponegoro antara lain Ns. Niken Safitri Dyan
Kusumaningrum, M.Si.Med dari
Departemen Ilmu Keperawatan (FK Undip),
dr. Akhmad Ismail, M.Si.Med dari
Departemen Kedokteran (FK Undip), dan Andriyan Budi Presetyo, SE.,M.Si dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Dana pendirian pusat rawat luka ini berasal dari hibah pengabdian
masyarakat dalam bentuk Program
Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK) dari Kemenristek / BRIN. Ide pendirian pusat rawat luka terinspirasi dari terungkapnya data yang menunjukkan bahwa luka setiap tahun berkembang.
“Kami melihat dari data ternyata luka itu setiap tahun semakin berkembang. Dari luka yang paling sederhana, luka kecelakaan, bekas operasi sampai luka yang paling parah, berkembang dan terus berkembang seiring dengan berkembangnya usia manusia atau tingkat harapan hidup, sehingga banyak orang yang semakin mengalami luka.
DIPONEGORO WOUND
CARE RESMI BEROPERASI
Mulai dari pelayanan konsultasi medis gratis, hingga ruang perawatan yang nyaman, dilengkapi dengan kursi mekanik. Desain kursi ini dirancang sendiri oleh tim peneliti. Kursi ini dapat digerakkan naik dan turun
untuk menyesuaikan ketinggian yang
diperlukan, serta dapat berputar. Sandaran kursi dapat ditegakkan atau direbahkan. Demikian pula sandaran tangan dapat direbahkan. Kursi untuk pasien luka ini
memang dirancang demikian untuk
memudahkan melakukan perawatan luka pasien.
“Harapan kami kedepan, Diponegoro Wound Care menjadi salah satu embrio untuk center for healing di Universitas Diponegoro. Saat ini baru sebatas pelayanan luka, namun nantinya akan dikembangkan pula untuk kegiatan riset, pendidikan dan pengajaran. Menjadi satu center for healing”, jelas Niken Safitri Dyan K, M.Si.Med.
Senin (13/7/2020) Universitas Diponegoro menggelar Rapat Rencana Strategi 2020 Pimpinan Universitas dan Fakultas. Dalam rapat yang digelar secara daring tersebut hadir Rektor Undip, Wakil Rektor, Ketua Senat Akademik, Wakil Ketua MWA, dan Para Dekan. Renstra tersebut diinisiasi oleh Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Prof. Dr. Ir. Purwanto, DEA dan dibuka oleh Rektor Undip Prof. Yos Johan Utama.
Dalam sambutannya Prof. Yos mengatakan bahwa renstra ini akan membahas antara lain bidang keuangan ( termasuk bisnis Undip), SDM, dan peningkatan kualitas mutu pendidikan, serta langkah Undip kedepan demi kemajuan bersama.“Paling tidak kajian kita tidak hanya di 5 tahun saja, tetapi hingga 10 tahun kedepan. Undip akan terus meningkatkan kualitas SDM baik untuk para Dosen dan Tenaga Kependidikan. Ini merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas Undip”, tutur Rektor.Prof. Yos menambahkan hal tersebut menjadi tolok ukur dari Rektorat, Senat Akademik, dan Majelis Wali Amanat. Rektor berharap renstra dari unit yang paling bawah harus memiliki target yang jelas dan optimis dapat mewujudkannya. (Oktora Adi Wijaya)