• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KUMPULAN PUISI RENUNGAN KLOSET, DARI CENGKEH SAMPAI UTRECHT KARYA RIEKE DIAH PITALOKA ARTIKEL E - JOURNAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KUMPULAN PUISI RENUNGAN KLOSET, DARI CENGKEH SAMPAI UTRECHT KARYA RIEKE DIAH PITALOKA ARTIKEL E - JOURNAL"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KUMPULAN PUISI RENUNGAN KLOSET, DARI CENGKEH SAMPAI UTRECHT

KARYA RIEKE DIAH PITALOKA

ARTIKEL E - JOURNAL

Oleh

Jihan Wahyu Pionerita NIM 080320717093

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

(2)
(3)
(4)
(5)

Analisis Gaya Bahasa Personifikasi pada Kumpulan Puisi Renungan Kloset, dari Cengkeh sampai Utrecht Karya Rieke oleh Jihan Wahyu Pionerita. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pembimbing 1: Mini Andriani, S. Pd., M. Hum., Pembimbing 2: Riduan, S.Pd.. wahyujihan@ymail.com

ABSTRAK

Kata Kunci : gaya bahasa personifikasi, puisi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya bahasa personifikasi yang terkandung pada kumpulan puisi Renungan Kloset, dari Cengkeh sampai Utrecht karya Rieke Diah Pitaloka. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu analisis isi. Penelitian ini memberi gambaran secara objektif dan secermat mungkin mengenai penerapan gaya bahasa personifikasi dalam rangka memenuhi aspek estetik puisi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik analisis baca dan catat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada kumpulan puisi Kloset, dari Cengkeh sampai Utrecht karya Rieke Diah Pitaloka ditemukan 29 puisi yang memakai gaya bahasa personifikasi dan 12 puisi tidak mengandung gaya bahasa personifikasi yang masing-masing memiliki fungsi tersendiri sesuai bentuk dan konteks penggunaannya. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa gaya bahasa personifikasi mempunyai peran penting dalam membangun jiwa dalam puisi. Gaya bahasa personifikasi dapat melukiskan ciri fisik, perilaku serta sifat-sifat manusia pada benda mati untuk menghidupkan suasana dalam puisi.

ABSTRACT Keywords: personified, poetry

This research was conducted to determine the personification in collection of Renungan Kloset, dari Cengkeh sampai Utrecht by Rieke Diah Pitaloka. It is a qualitative research. This research uses descriptive qualitative method. This research gives an overview objectively and carefully as possible about the application of force personified in order to meet the esthetic aspects of poetry. Data collection technique is the reading and recording technique. These results showed that the collection of the poems found 29 poems that use personification and 12 do not contain personification poems, each has its own function according to the form and context of use. Personification can describe the physical characteristics, behavior and human nature on inanimate objects to liven up the poetry.

(6)

1. Pendahuluan

Salah satu karya sastra yang menggunakan media bahasa adalah puisi. Puisi tercipta dari rangkaian bahasa untuk menyatakan maksud tertentu. Oleh karena itu, diperlukan gaya bahasa yang tepat agar pesan yang ingin disampaikan mendapat reaksi dari pembacanya. Melalui gaya bahasa penyair dapat mengungkapkan pikiran ide dan gagasannya secara khas sesuai dengan jiwa dan karakteristiknya.

Salah satu jenis gaya bahasa pada puisi adalah gaya bahasa personifikasi. Personifikasi merupakan bagian dari gaya bahasa perbandingan. Personifikasi adalah semacam gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda-benda mati atau barang-barang yang tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat kemanusiaan (Keraf, 2009: 140).

Tiap pengarang atau penyair puisi memiliki gaya bahasa sendiri untuk menghidupkan puisinya. Salah satunya Rieke Diah Pitaloka dengan karya-karya puisinya yang terangkum dalam Renungan Kloset, dari Cengkeh sampai Utrecht yang banyak menggambarkan jiwa pemberontakan, ditulis dengan lugas, liar, berapi-api, kadang juga sinis. Tema puisinya banyak menggambarkan feminisme, potret sosial dan politik negeri ini, ada pula tentang cinta, dan perenungan kehidupan. Semua puisinya cukup menggambarkan jiwa nasionalis dan kepeduliannya terhadap masalah masalah sosial di sekitarnya.

Alasan pemilihan kumpulan puisi Renungan Kloset, dari Cengkeh sampai Utrecht karya Rieke Diah Pitaloka sebagai objek penelitian karena belum pernah dijumpai penelitian tentang kumpulan puisi ini, khususnya di lingkungan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Penelitian ini memiliki relevansi terhadap penelitan sebelumnya, diantaranya penelitian:

1. Rudi dalam penelitian “Analisis Gaya Puisi Penyair Li Bai Berdasarkan Gaya Bahasa”. Penelitiannya mengungkapkan bahwa dalam puisi Li Bai terdapat penggunaan empat gaya bahasa yang menonjol yang berjumlah 12 puisi. Memiliki persamaan bahwa gaya personifikasi berperan penting dalam membangun puisi. Perbedaannya, Rudi meneliti semua gaya bahasa yang di gunakan dalam puisi berjudul Li bai, sedangkan peneliti mengkaji gaya bahasa personifikasi pada puisi Renungan Kloset, dari Cengkeh sampai Utrecht karya Rieke Diah Pitaloka.

2. Febry Nur Rafahmi tahun dengan judul “Penggunaan Gaya Bahasa pada Kumpulan Puisi Telepon Genggam” karya Joko Pinurbo. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dalam kumpulan puisi tersebut terdapat pemakaian 8 gaya bahasa antara lain, metonimia, aliterasi, ironi, paradoks, personifikasi, metafora, asonansi, sinekdoke Memiliki persamaan pada objek kajian yaitu kumpulan puisi, sedangkan perbedaannya terletak pada ruang lingkup gaya bahasa yang diteliti.

2. Pembahasan

Puisi merupakan salah satu genre sastra yang mengalami perkembangan pesat yang ditandai dengan munculnya penulis-penulis muda berbakat. Penulis-penulis baru ini tentunya memiliki estetika yang beragam untuk membentuk nyawa pada karya-karyanya. Salah satu diantara penulis-penulis baru tersebut adalah Rieke Diah Pitaloka.

Kumpulan Puisi Renungan Kloset dari Cengkeh sampai Utrecht karya Rieke Diah Pitaloka yang terdiri dari empat puluh satu puisi ini tentunya menggunakan gaya bahasa yang beragam. Namun analisis ini hanya terfokus pada penggunaan gaya bahasa personifikasi saja.

Gaya bahasa personifikasi adalah salah satu majas perbandingan. Personifikasi berasal dari bahasa Latin persona (orang, pelaku, aktor, atau topeng yang dipakai dalam

(7)

drama) + fic (membuat). Oleh karena itu, apabila kita menggunakan gaya bahasa personifikasi, kita memberikan ciri-ciri kualitas, yaitu kualitas pribadi orang kepada benda-benda yang tidak bernyawa ataupun kepada gagasan-gagasan (Dale dalam Tarigan, 2000: 17).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka ditemukan penggunaan gaya bahasa personifikasi pada kumpulan puisi Renungan Kloset dari Cengkeh sampai Utrecht karya Rieke Diah Pitaloka. Uraian penelitian akan lebih dijelaskan dalam tabel dibawah ini:

Contoh Data Penggunaan Gaya Bahasa Personifikasi pada Renungan Kloset, Dari Cengkeh Sampai Utrecht Karya Rieke Diah Pitaloka

No Judul Puisi Analisis teks Halaman

1. Bersama Kereta Malam

Gerbong-gerbong akan

membawanya ke penjuru negeri, 3 lewat rel-rel yang bersabar

menanti kereta malam, menembus pekat yang engkau ciptakan

3

Larik-larik di atas merupakan jenis gaya bahasa personifikasi karena gerbong-gerbong seolah-olah hidup dan dapat membawanya kemana saja, begitu juga rel-rel yang seolah-olah memiliki rasa sabar seperti halnya manusia.

No Judul Puisi Analisis teks Halaman

2. Ibu

Aku dilahirkan dalam deras hujan Februari, saat dingin menyelimuti ruas-ruas hatimu

5

Tangisku membunuh hening yang

mencekam beribu jiwa 5

Larik-larik puisi di atas mengandung gaya bahasa personifikasi karena

 Udara dingin saat hujan diungkapkan dengan kata “menyelimuti”. udara dingin sudah jelas merupakan benda mati, namun dalam puisi ini, dingin seolah-olah bertindak seperti manusia.

 Tangisan bukanlah makhluk hidup, namun dalam puisi ini sebuah tangisan seolah-olah dapat bergerak hingga dapat membunuh dan mencekam.

No Judul Puisi Analisis teks Halaman

3.

Suatu Senja Tanpa Lampu-lampu Semanggi (Kita Anak Negeri)

Panji-panji pun berdiri angkuh

(8)

4. Sebuah Mimpi Membiarkan ular itu memperkosa

anak-anak mereka 14

Penggunaan gaya bahasa personifikasi pada dalam “Suatu Senja Tanpa Lampu-Lampu Semanggi (Kita Anak Negeri)” terdapat pada larik:

a. Panji-panji pun berdiri angkuh menantang langit Penjelasan:

Panji-panji merupakan benda mati namun di dalam puisi ini panji-panji dianggap memiliki sifat angkuh atau sombong yang merupakan sifat-sifat yang hanya dimiliki oleh manusia dan menantang seperti halnya manusia

Penggunaan gaya bahasa personifikasi dalam puisi “Sebuah Mimpi” terdapat pada larik:

a. Membiarkan ular itu memperkosa anak-anak mereka Penjelasan:

Ular diungkapkan memiliki tidakan asusila seperti halnya manusia 3. Simpulan dan Rekomendasi

Berdaskan hasil penelitian, penggunaan gaya bahasa personifikasi digunakan pada 29 judul puisi dalam Renungan Kloset dari Cengkeh sampai Utrecht karya Rieke Diah Pitaloka. Puisi-puisi yang menggunakan personifikasi diantaranya; Bersama Kereta Malam Ibu, Tegar, Suatu Senja Tanpa Lampu-lampu Semanggi (Kita Anak Negeri), Sebuah Mimpi, Mempelai Wanita, Hujan 1, Hujan 2, Surat Kabar 1, Telegram, Waktu tak Pernah Bohong, Libas, Menegok Angkasa, RRI, 06:00, Surat untuk Seorang Nyonya, Bulan yang Gelisah, Tandatangani Saja, Renungan Kloset, Selamat Pagi Tuhan, Surat Kabar 2, Sebuah Rindu, Pelangi, Lagu Rakyat Jakarta Abad 21, Menjelang Subuh di Gang Doli, Kampret, Eksodus, Stasiun Lammenschans, 12.30, Legian, Kuta 121002, Ketoprak Culas, Sepenggal Adegan, Legian, Kuta 121002, Mengapa Aku Sayang Padamu?, Winternachtens.

Dua Belas puisi yang lain tidak mengandung penggunaan gaya bahasa personifikasi. Puisi-puisi tersebut adalah Setangkai Cinta, Note, Surat Untuk Latifah, Maaf, Mencarimu, Renungan Kloset, Di Lapas Wanita Tangerang, Kampret, Eksodus, Terlalu Lama Tak Diucap, Bersulang Bagi Si Anak Hilang, dan Bendera

Penelitian ini direkomendasikan untuk dimanfaatkan sebagai bahan pengajaran bahasa dan sastra Indonesia. Bahan pengajaran mengenai aspek gaya bahasa dapat membantu mengembangkan kreatifitas siswa di bidang sastra. Apabila siswa memperhatikan penggunaan gaya bahasa dengan tepat, maka karya sastra siswa tersebut akan lebih memiliki nilai estetik.

Daftar Pustaka

Alwi, Hasan, dkk. 2002. Telaah Bahasa dan Sastra. Jakarta: Pusat Bahasa dan Yayasan Obor.

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Endraswara, Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Caps

Esten, Mursal. 2000. Kesusastraan, Pengantar Teori dan Sejarah. Bandung: Angkasa. Keraf, Gorys. 2009. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

(9)

Pitaloka, Rieke Diah. 2004. Renungan Kloset, dari Cengkeh sampai Utretcht. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Pradopo, Rachmat Djoko. 2009. Pengkajian Puisi.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Siswanto, Wahyudi. 2008. Teori Pengantar Sastra. Jakarta: Grasindo. Subroto. 1990. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Garafindo Persada.

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suhardi. 1996. Pengantar Teori Sastra. Padang: PBS Ummy Solok.

Sungguh, As’ad. 2004. Ejaan yang Disempurnakan. Jakarta: Bumi Aksara. Tarigan, Hendry Guntur. 2009. Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung: Angkasa. Zaidan, Abdul Rozak, dkk. 2007. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Balai Pustaka. http://karyailmiah.um.ac.id/index.php/sastraindonesia/article/view/10472 http://eprints.undip.ac.id/15028/1/2005MIS4299.pdf

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini, Kamis tanggal Delapan bulan September tahun Dua Ribu Enam Belas, sesuai dengan. jadwal yang termuat pada Portal LPSE http://lpse.mahkamahagung.go.id, berdasarkan

Pondasi ini juga biasa digunakan pada ruang – ruang bawah tanah (basement) yang dalam karena pondasi ini dapat menyalurkan beban kolom menjadi tekanan yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur dan komposisi jenis tumbuhan serta kandungan cadangan karbon yang tersimpan di Kawasan Hutan Cagar Alam Lembah

DP3 merupakan nilai yang diberikan atasan langsung PNS atas kesetiaan, prestasi kerja, tanggungjawab, ketaatan, kejujuran kerjasama, prakarsa, kepemimpinan seorang PNS dalam satu

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. © Erfan Rifansyah 2015 Universitas

Perhitungan dengan analisis jalur bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung store atmosphere dan persepsi mutu terhadap pembelian ulang di

Memasuki musim peralihan periode MAM nilai parameter CAPE semakin meningkat hingga akhir periode yang menunjukan kondisi stabilitas atmosfer semakin tidak stabil yang

Sehingga dapat disimpulkan hipotesis keempat atau (H4) ditolak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sanksi pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak