• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Sebaran Iklan Pangan pada Nama Media Cetak

Jumlah total iklan yang terdapat di kelima media yang dievaluasi selama

periode adalah 930 iklan pangan. Gambar 1 memperlihatkan persentasi iklan

pangan di kelima media cetak yang dievaluasi tersebut. Untuk kategori media

tabloid, iklan pangan paling banyak dimuat dalam tabloid Nova (30,03%),

sedangkan untuk kategori majalah, iklan pangan banyak dimuat di majalah

Ayahbunda (25,81%). Kedua media cetak tersebut banyak dibaca oleh

masyarakat, sehingga banyak dipilih oleh pemasang iklan.

39.03 14.19 16.02 4.95 25.81 0 5 10 15 20 25 30 35 40 F reku en s i ( % )

Nova Nakita Femina Kartini Ayahbunda

Nama media

Gambar 1. Persentase iklan pangan pada lima media cetak (tabloid dan majalah)

4.2. Sebaran Iklan Berdasarkan Kategori Pangan

Iklan pangan dari kelima media cetak dikelompokkan berdasarkan 16

kategori pangan, yaitu (1) coklat, kopi, dan teh (1,18%), (2) kelapa dan hasil

olahannya (0,32%), (3) minyak dan lemak (4,19%), (4) minuman serbuk (2,80%),

(5) minuman ringan (8,49%), (6) jem dan sejenisnya (1,61%), (7) air minum

dalam kemasan (1,72%), (8) ikan dan hasil olahnya (1,08%), (9) gula, madu dan

kembang gula (0,65%), (10) daging dan hasil olahnya (0,86%), (11) minuman

sereal (1,29%), (12) makanan diet khusus (0,43%), (13) tepung dan hasil olahnya

(2)

(3,01%), (14) bumbu dan rempah (12,26%), (15) susu dan hasil olahnya (14,41%)

serta (16) makanan bayi dan anak (45,70%).

Dari data tersebut, maka diketahui bahwa persentase iklan pangan terbesar

adalah untuk makanan bayi dan anak (45,70%), susu dan hasil olahnya (14,41%),

bumbu-bumbu dan rempah (12,26%), minuman ringan (8,49%) serta minyak dan

lemak (4,19%). Di antara kategori produk tersebut, iklan kategori makanan bayi

dan anak mempunyai persentase terbesar dibandingkan dengan kategori lain. Hal

ini karena media cetak yang dievaluasi memiliki segmentasi pembaca dewasa,

pasangan yang baru menikah dan berpenghasilan menengah ke atas.

4.3. Sebaran Iklan Pangan Berdasarkan Kesesuaian terhadap Peraturan

Perundang-undangan

Berdasarkan hasil evauasi terhadap 930 iklan pangan yang diamati, iklan

yang memenuhi ketentuan (MK) peraturan perundangan berjumlah 505 iklan

(54,30%), sedang yang tidak memenuhi ketentuan (TMK) peraturan

perundang-undangan berjumlah 425 iklan (45,70%) (Gambar 2).

Gambar 2. Kesesuaian iklan pangan dalam lima media cetak (tabloid dan

majalah) terhadap ketentuan peraturan Perundang-undangan

Gambar 3 memperlihatkan ketidaksesuaian iklan pangan berdasarkan

kategori pangan. Kategori pangan yang mengiklankan pangan tidak memenuhi

ketentuan lebih banyak dibandingkan yang memenuhi ketentuan ditemukan pada

kategori produk kelapa dan hasil olahnya, minuman serbuk, minuman ringan, jem

54.30%

45.70%

MK

TMK

(3)

dan sejenisnya, ikan dan hasil olahannya, daging dan hasil olahannya, minuman

sereal, makanan diet khusus, serta makanan bayi dan anak.

64% 36% 0% 100% 59% 41% 4% 96% 30% 70% 40% 60% 100% 0% 20% 80% 67% 33% 38% 62% 0% 100% 25% 75% 71% 29% 93% 7% 63% 37% 49%51% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% % k es e s uai a n t e rhad ap per u ndan g-u ndan gan

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV XV XVI

Kategori pangan

Sebaran kategori pangan berdasarkan kesesuaian terhadap peraturan perundang-undangan

MK TMK

Gambar 3. Sebaran kategori pangan berdasarkan kesesuaian terhadap

peraturan perundang-undangan

4.4. Sebaran Iklan Pangan yang Tidak Memenuhi Ketentuan yang Berlaku

Dari jumlah iklan pangan yang diiklankan pada media cetak, dari 425 iklan

pangan yang tidak memenuhi ketentuan yang berlaku (TMK) berdasarkan

kategori pangan adalah sebagai berikut : kategori coklat, kopi, teh (0,94%),

kategori kelapa dan hasil olahnya (0,71%), kategori minyak dan lemak (3,76%),

kategori minuman serbuk (5,88%), kategori minuman ringan (13,41%), kategori

jem dan sejenisnya (2,12%) kategori air minum dalam kemasan (0%), kategori

ikan dan hasil olahnya (1.88%), kategori gula,madu dan kembang gula (0,47%),

kategori daging dan hasil olahnya (1,18%), kategori minuman sereal (2,82%),

kategori makanan diet khusus (0,71%), kategori tepung dan hasil olahnya

(1,88%), kategori bumbu dan rempah(1,88%) , kategori susu dan hasil olahnya

(11,76%) serta kategori makanan bayi dan anak (50,59%). Pelanggaran iklan

pangan terhadap ketentuan yang berlaku paling banyak dilakukan oleh kategori

makanan bayi dan anak sebesar 50,59%, minuman ringan sebesar 13,41% dan

susu dan hasil olahnya sebesar 11,76%.

(4)

4.5. Sebaran Iklan Berdasarkan Kategori Pelanggaran Iklan

Gambat 4 memperlihatkan pelanggaran iklan berdasarkan 5 kategori

pelanggaran berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kategori

pelanggaran yang paling mendominasi adalah iklan yang mencantumkan

keterangan tidak benar dan menyesatkan berhubungan dengan gizi, manfaat

kesehatan dan keamanan pangan, yaitu 72.86%. Pelanggaran iklan terendah

ditemukan pada ketegori II, yaitu iklan yang berkaitan dengan proses dan asal

serta sifat bahan pangan), yaitu sebesar 5.24%.

72.86%

5.24%

5.71%

4.05%

12.14%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

F

reku

e

n

si

I

II

III

IV

V

Kategori pelanggaran

Gambar 4.

Frekuensi Pelanggaran Iklan Pangan berdasarkan

kategori pelanggarannya

4.5.1 Kategori Pelanggaran I : Iklan pangan yang mencantumkan

kete-rangan tidak benar dan menyesatkan berhubungan dengan gizi,

manfaat kesehatan dan keamanan pangan.

Kategori pelanggaran I diuraikan lagi dalam sub-kategori pelanggaran, yaitu

mencantumkan kata "jauh lebih" dan pernyataan tersebut tidak terukur;

mencantumkan kata "sehat", "cerdas", "pintar" yang terkait dengan sebab dan

akibat dari pengkonsumsi pangan yang diiklankan; mencantumkan kata "aman",

(5)

"tidak berbahaya", "tidak mengandung risiko" atau "tidak efek samping" tanpa

keterangan yang lengkap; mencantumkan keterangan atau pernyataan bahwa

pangan tersebut sumber energi yang unggul dan segera memberikan kekuatan,

mencantumkan kata-kata higienis, sanitasi, CPPB, dan lain-lain yang sudah

merupakan keharusan dalam proses produksi pangan, mencantumkan

keterangan-keterangan yang harus mendapatkan pembuktian secara ilmiah, mencantumkan

kata-kata, gambar dan memberikan janji/jaminan, mencantumkan kalimat "tanpa

bahan pengawet", mencantumkan keterangan-keterangan lain yang dapat

menimbulkan gambaran yang menyesatkan pemahaman mengenai pangan yang

bersangkutan.

Pada kajian ini sebaran pelanggaran iklan pangan yang mencantumkan

keterangan tidak benar dan menyesatkan berhubungan dengan gizi, manfaat

kesehatan dan keamanan pangan dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Sebaran pelanggaran iklan pangan yang mencantumkan keterangan

yang tidak benar dan menyesatkan berhubungan dengan gizi, manfaat

kesehatan dan keamanan pangan (Kategori Pelanggaran I).

Sub kategori pelanggaran

Jumlah

%

1. Mencantumkan kata "jauh lebih" dan pernyataan tersebut tidak

terukur

2 0.65

2. Mencantumkan kata "sehat", "cerdas", "pintar" yang terkait

dengan sebab dan akibat dari pengkonsumsi pangan yang

diiklankan.

12 3.92

3. Mencantumkan kata "aman", "tidak berbahaya", "tidak

mengandung risiko" atau "tidak efek samping" tanpa keterangan

yang lengkap.

1 0.33

4. Mencantumkan keterangan atau pernyataan bahwa pangan

tersebut sumber energi yang unggul dan segera memberikan

kekuatan.

1 0.33

5. Mencantumkan kata-kata higienis, sanitasi,CPPB, dan lain-lain

yang sudah merupakan keharusan dalam proses produksi pangan

9 2.94

6. Mencantumkan keterangan-keterangan yang harus mendapatkan

pembuktian secara ilmiah

135 44.11

7. Mencantumkan kata-kata, gambar dan memberikan

janji/jaminan

14 4.58

8. Mencantumkan kalimat "tanpa bahan pengawet"

8

2.61

9. Mencantumkan keterangan-keterangan lain yang dapat

menimbulkan gambaran yang menyesatkan pemahaman

mengenai pangan yang bersangkutan

124 40.52

(6)

mendapatkan pembuktian secara ilmiah sebanyak (44.11%), dan mencantumkan

klaim/keterangan yang dapat menimbulkan gambaran yang menyesatkan

pemahaman mengenai pangan yang bersangkutan sebanyak (40,52%).

Pelanggaran yang relatif rendah terdapat pada pencantuman kata "aman", "tidak

berbahaya", "tidak mengandung risiko" atau "tidak efek samping" tanpa

keterangan yang lengkap (0.33%) dan pencantuman keterangan atau pernyataan

bahwa pangan tersebut sumber energi yang unggul dan segera memberikan

kekuatan (0,33%).

Bila dikelompokkan berdasarkan kategori pangan, pelanggaran yang tinggi

untuk kategori pelanggaran yang mencantumkan keterangan-keterangan yang

seharusnya mendapatkan pembuktian secara ilmiah adalah makanan bayi dan anak

(77.78%). Pelanggaran lainnya untuk kategori ini ditemukan pada minuman

ringan (0.74%), minuman serbuk (1,48%) dan susu dan hasil olahnya (20%).

Jenis-jenis pelanggaran yang ditemukan berdasarkan kategori di atas dapat

dilihat pada Tabel 3. Kategori makanan bayi dan anak (jenis pangan susu

pertumbuhan dan makanan bayi) banyak melanggar dalam mengiklankan

produknya. Misalnya, pencantuman klaim zat gizi DHA dimana fungsi zat gizi

tersebut untuk membantu perkembangan otak perlu dibuktikan secara ilmiah.

Untuk kategori minuman ringan (jenis pangan minuman fermentasi) klaim yang

dilanggar terkait dengan penambahan probiotik yang diklaim dapat menyebabkan

usus menjadi sehat. Pada kategori minuman serbuk, klaim pelanggaran iklan

terkait dengan peranan suatu zat yang dapat membantu proses pelepasan energi

untuk berpikir dan bermain, sedangkan pada kategori susu dan hasil olahannya

(jenis pangan susu ibu hamil dan menyusui) adalah klaim dari zat gizi DHA dan

prebiotik FOS yang dapat

mendukung perkembangan otak dan fisik bayi sejak dalam

(7)

Tabel 3. Contoh pelanggaran yang termasuk kategori

mencantumkanketerangan-keterangan yang harus mendapatkan pembuktian secara ilmiah.

No.

Kategori

pangan

Jenis pangan

Narasi pada iklan

1.

Makanan

bayi dan

anak

Makanan bayi

X makanan bayi yang mengandung DHA dan

omega 3&6 untuk membantu perkembangan

otaknya. Prebiotik FOS dapat membantu

mem-pertahankan fungsi saluran cerna. Vitamin

dan mineral, zat besi dapat membantu

mencegah dan mengatasi anemia defisiensi zat

besi.

2.

Makanan

bayi dan

anak

Susu

pertumbuhan

DHA dan omega 3 untuk membantu

perkembangan otaknya

3.

Susu dan

hasil

olahnya

Susu ibu hamil

dan menyusui

Susu untuk ibu hamil dan menyusui dengan gizi

seimbang untuk membantu si kecil tumbuh

cemerlang. Kandungan DHA dan prebiotik

FOS-nya mendukung perkembangan otak dan

fisik buah hati sejak masih dalam kandungan.

4.

Minuman

serbuk

Minuman

serbuk

Membantu proses pelepasan energi untuk

berpikir dan juga bermain

5.

Minuman

ringan

Minuman

fermentasi

Minum X setiap hari, usus sehat sepanjang hari

Jenis iklan produk pangan yang melakukan pelanggaran karena

mencantumkan keterangan-keterangan yang dapat menimbulkan gambaran yang

menyesatkan terhadap pemahaman mengenai pangan yang bersangkutan adalah

ikan dan hasil olahannya (2,42%), kelapa dan hasil olahnya (0.81%), makanan

bayi dan anak (69.35%), minuman ringan (8.06%), minuman sereal (3.23%),

minyak dan lemak (3.23%), susu dan hasil olahannya (10.48%), serta tepung dan

hasil olahannya (2.42%). Kategori makanan bayi dan anak (jenis pangan susu

pertumbuhan) paling banyak melakukan pelanggaran karena mencantumkan

keterangan yang dapat menimbulkan gambaran yang menyesatkan. Misalnya

klaim bahwa dengan mengkonsumsi produk tersebut dapat mendukung daya tahan

tubuh atau dapat mengatasi kekurangan nutrisi apabila anak susah makan serta

dapat membantu dalam proses belajar. Untuk kategori susu dan hasil olahannya

pelanggaran yang terjadi adalah mencantumkan keterangan bahwa dengan

mengkonsumsi produk tersebut dapat menjadi anak menjadi juara.

(8)

Tabel 4. Contoh pelanggaran yang termasuk kategori mencantumkan

keterangan-keterangan lain yang dapat menimbulkan gambaran yang menyesatkan

pemahaman mengenai pangan yang bersangkutan

No

Kategori

pangan

Jenis pangan

Narasi dalam iklan

1.

Makanan bayi

dan anak

Susu

pertumbuhan

Si kecil bisa bereksplotasi sesukanya jika daya

tahan tubuhnya optimal. Berikan nutrisi terbaik

yang mengandung rangkaian nutrisi lengkap dan

seimbang dalam jumlah tepat yang saling

berkaitan untuk mendukung sistem daya tahan

tubuh

2.

Ikan dan hasil

olahnya

Sardines

Membuat nutrisi ikan Sardines segar terjaga

utuh, hingga saat disajikan.

3.

Makanan bayi

dan anak

Susu

pertumbuhan

Kini dilengkapi prebiotik, kolin dan

mikronutrien untuk membantu mengoptimalkan

setiap tahap perkembangan dan proses belajar.

4.

Susu dan

hasil olahnya

Susu ibu hamil

dan menyusui

Mengandung gizi seimbang yang dibutuhkan

sang buah hati untuk tumbuh cemerlang

menjadi juara.

Kategori pangan yang melakukan pelanggaran mencantumkan kata-kata,

gambar dan memberikan janji/jaminan adalah minuman ringan (92.86%) dan

makanan diet khusus (7.14%). Kategori minuman paling banyak melakukan

pelanggaran dengan memberikan janji jaminan kepada konsumen mengenai

fungsi produk tersebut untuk kesehatan (Tabel 5).

Tabel 5. Contoh pelanggaran yang termasuk kategori mencantumkan kata-kata,

gambar dan memberikan janji/jaminan

No

Kategori

pangan

Jenis

pangan

Narasi dalam

1.

Makanan

diet khusus

Makanan

diet khusus

Buktikan efektifnya yang dilengkapi Phase 2

technology untuk membantu mengurangi penyerapan

karbohidrat hingga 66%. Dengan satu mangkuk mie

yang Anda nikmati pun hanya terserap 1/3 nya

2.

Minuman

ringan

Minuman

fermentasi

Buktikan manfaatnya untuk kesehatan pencernaan

dan kelancaran BAB dalam 3 hari atau uang Anda

kembali. Mencantumkan testimoni.

Kategori pangan yang melakukan pelanggaran mencantumkan kata-kata

higienis adalah kategori ikan dan hasil olahnya (74%), makanan bayi (12%) serta

jem dan sejenisnya (14%) (Tabel 6). Kata tersebut tidak perlu ditampilkan dalam

iklan karena hal tersebut sudah merupakan suatu keharusan dalam proses

produksi.

(9)

Tabel 6. Contoh pelanggaran yang termasuk kategori mencantumkan kata-kata

higienis, sanitasi,CPPB, dan lain-lain yang sudah merupakan keharusan

dalam proses produksi pangan

No

Kategori

pangan

Jenis pangan

Narasi dalam iklan

1.

Makanan bayi

dan anak

Susu pertumbuhan

Kini ada cara baru memenuhi kebutuhan

nutrisi buah hati di mana saja kapan saja.

Morinaga Chil Kid Platinum Stick Pack,

inovasi terbaru dari Morinaga Chil Kid

Platinum. Praktis dan higienis, tinggal

tuang untuk setiap kali pemakaiannya di

mana saja dan kapan saja.

2.

Jem dan

sejenisnya

Jelly

My jelly nata decoco terbuat dari rumput

laut yang diolah secara higienis dan

modern, mengandung serat alami atau

dietary fibre yang sangat berperan penting

dalam membantu sistem pencernaan tubuh

manusia, sehingga salah satu manfaatnya

juga dapat mencegah

3.

Ikan dan hasil

olahnya

Sardines

Makanan kaleng yang diproses dengan

higienis, berisi bahan-bahan segar bergizi

tinggi. Terbuat dari ikan sardine segar,

serta bahan alami pilihan lainnya.

Kategori pangan yang melakukan pelanggaran mencantumkan kalimat

"tanpa bahan pengawet" adalah minuman ringan (87.50%), serta ikan dan hasil

olahnya (12.5%) (Tabel 7).

Tabel 7.

Contoh pelanggaran yang termasuk kategori mencantumkan kalimat

"tanpa bahan pengawet"

No

Kategori

pangan

Jenis pangan

Narasi dalam iklan

1.

Minuman ringan

Minuman buah

Mencantumkan klaim tanpa bahan

pengawet

2.

Minuman ringan

Minuman teh

Mencantumkan klaim tanpa bahan

pengawet

3. Minuman

ringan

Minuman

Isotonik

Mencantumkan klaim tdk mgd

pengawet, pemanis buatan

4.

Ikan dan hasil

olahnya

Sardines

Fakta-fakta Sardines C : Terbuat dari

100% ikan sardine segar dan bahan

alami lainnya, seperti tomat, cabai

dan lain sebagainya; 6 jam setelah

ditangkap, ikan langsung

dikalengkan; Dikemas secara higienis

dengan dua kali pemasakan; Tidak

(10)

No

Kategori

pangan

Jenis pangan

Narasi dalam iklan

5. Minuman

ringan

Minuman

Isotonik

Vitazone Isotonik Bervitamin. Praktis

gantikan Cairan Tubuh dan Vitamin

yang hilang saat berpuasa. 6 Vitamin

penting + 5 Elekrolit tubuh.

Advanced Sterilizing Technology.

Tanpa bahan pengawet.

4.5.2. Kategori pelanggaran II : Mencantumkan keterangan tidak benar dan

menyesatkan, berkaitan dengan proses dan asal serta sifat bahan

pangan

Kategori pelanggaran mencantumkan keterangan tidak benar dan

menyesatkan, berkaitan dengan proses dan asal serta sifat bahan pangan, diuraikan

dalam sub-kategori pelanggaran berikut: mencantumkan kata non-kolesterol,

mencantumkan gambar buah, sayuran dan daging dalam mengiklankan produk

yang bukan berasal dari buah/sayuran dan daging, mencantumkan kata "alami",

mencantumkan kata "segar", mencantumkan kata "murni", mencantumkan kata

"dibuat dari “, mencantumkan kata "dibuat dengan", mencantumkan tekonologi

pangan. Jenis pelanggaran iklan pangan yang mencantumkan keterangan tidak

benar dan menyesatkan, berkaitan dengan proses dan asal serta sifat bahan pangan

dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Sebaran pelanggaran iklan pangan yang mencantumkan keterangan

tidak benar dan menyesatkan, berkaitan dengan proses dan asal serta

sifat bahan pangan (Kategori Pelanggaran II)

Sub kategori pelanggaran

Jumlah

%

1. Mencantumkan kata "murni" (hanya boleh

digunakan untuk bahan atau produk yang tidak

ditambahkan

19 86.36%

2. Mencantumkan teknologi pangan (teknologi pangan

tidak boleh diiklankan atau disangkut pautkan

dengan iklan kecuali teknologi tersebut termasuk

dalam kelompok jenis pangan dalam kategori

pangan.

3 13.64%

Dari Tabel 8 tersebut terlihat bahwa kategori pelanggaran iklan pangan

yang mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan, berkaitan dengan

proses dan asal serta sifat bahan pangan yaitu mencantumkan kata "murni"

(86.36%) dan yang mencantumkan teknologi pangan (13.64%).

(11)

Kategori pangan yang melakukan pelanggaran dengan mencantumkan kata

"murni" adalah minuman ringan (77,27%), coklat, kopi dan teh sebanyak (4,55%)

serta susu dan hasil olahannya (4,55%) (Tabel 9). Kategori pangan yang

melakukan pelanggaran mencantumkan teknologi pangan adalah minuman serbuk

(9,09%) serta minyak dan lemak (4,55%) (Tabel 10).

Tabel 9. Contoh pelanggaran yang mencantumkan mencantumkan kata "murni"

No

Kategori

pangan

Jenis pangan

Narasi dalam iklan

1. Susu

dan

hasil

olahnya

Susu UHT

Murni susunya, alami sehatnya

2. Minuman

ringan Sirup

Alam, telah memilih kemurnian marjan.

Murninya Marjan Cocopandan begitu

mewah dan menyegarkan. Terbuat dari saru

buah pilihan menciptakan sensasi

kenikmatan dan kesegaran alami.

3.

Coklat,kopi

teh

Teh celup

Advertorial. …5 kebaikan dalam kantong

bundar : kesegaran, kemurnian, kepraktisan,

rasa & aroma yang terjaga dari teknologi

osmofilter dan ekonomis.

Tabel 10.Contoh pelanggaran yang mencantumkan teknologi pangan

No

Kategori

pangan

Jenis pangan

Narasi dalam iklan

1. Minuman

serbuk

Minuman

serbuk

Advetorial. Menjelaskan teknologi

pengolahan dan penggunaan bahan yang

terpilih. Nutrisari lebih bergizi, lebih

bernilai.

2.

Minyak dan

lemak

Minyak

Goreng

Tropical minyak goreng 2x penyaringan

sayangi jantung. Sayangi Jantung Anda.

Logo "world of Mouth Marketing"

4.5.3. Kategori pelanggaran III : Mengiklankan pangan yang mengarah

bahwa pangan seolah olah sebagai obat

Iklan pangan yang melakukan pelanggaran terhadap kategori pelanggaran

mengiklankan pangan yang mengarah bahwa pangan seolah olah sebagai obat

(Tabel 11) adalah sebanyak 24 iklan, yang terdiri dari kategori gula, madu dan

kembang gula (8,33%), jem dan sejenisnya (4,17%), kelapa dan hasil olahnya

(8,33%), makanan diet khusus (8,33%), minuman ringan (8,33%), minuman

sereal (16,67%), minyak dan lemak (12,5%) dan susu dan hasil olahnya (12,5%).

(12)

Tabel 11. Contoh pelanggaran yang mengiklankan pangan yang mengarah bahwa

pangan seolah-olah sebagai obat

No.

Kategori pangan

Jenis pangan

Narasi dalam iklan

1. Makanan

diet

khusus

Makanan diet

khusus

X merupakan produk penurun kolesterol

dlm bntuk smoothie yg pertama di dunia

yang efektif membantu menurunkan

kolesterol total

2.

Minyak dan lemak

Minyak salad

Y merupakan minyak yg sdh tdk mgd

protein, shg aman untuk penderita asam

urat. Happy salad oil mengandung PUFA

tinggi 62% yang mampu menurunkan kadar

kolesterol jahat.

3. Susu

dan

hasil

olahnya

Susu

berkalsium

Pilih susu kalsium tinggi tanpa enadapan

sehingga aman buat ginjal. Produgen

memiliki berbagai manfaat, seperti

membantu menjaga kadar kolesterol,

mengandung antioksidan dan memiliki

kandungan lemak rendah. Segera dapatkan

100% manfaat untuk tulang Anda

4.

Gula,madu dan

kembang gula

Kembang

gula

Kurangi risiko karies gigi Z dengan

menekan jumlah bakteri penyebab gigi

berlubang, menyempurnakan proses

kembalinya mineral gigi yang hilang.

5.

Kelapa dan hasil

olahnya

Sari kelapa

Mengandung IDF (Insoluble dietary fibre),

SDF (soluble dietary fibre). Serat segar

alaminya baik untuk pencernaan. Wong

coco nata decoco terbuat dari air kelapa

terbaik pilihan. Kaya akan kandungan IDF

atau serat tidak larut dalam tubuh

6.

Susu dan hasil

olahnya

Susu ibu

hamil dan

menyusui

Advertorial. Minumlah 3 gelas sehari

Lactamil Menyusui yang mengandung Sari

Daun Katuk untuk membantu melancarkan

produksi ASI Ibu

7.

Jem dan

sejenisnya

Agar-Agar

Minum air agar hangat saat menutup sahur

dan berbuka puasa, membantu

menyamankan keadaan perut dan puasa

lancar tanpa masalah. Sehat Berserat Kaya

Manfaat. Advertorial. Agar-agar dengan

kandungan seratnya yang tinggi bermanfaat

untuk memperbaiki kerja usus.

8. Minuman

sereal Sereal

Advertorial. Sehat Tapi Tetap Nikmat.

Kandungan nutrisi energen oatmilk. Terbuat

dari oats alami yang dapat membantu

menurunkan kadar kolesterol dalam darah,

sumber energi, serta membantu pencernaan.

Buah asli dengan semua

(13)

4.5.4. Kategori pelanggaran IV : Mendiskreditkan atau merendahkan baik

secara langsung maupun tidak langsung pangan lain.

Kategori pangan yang melakukan pelanggaran terhadap kategori

pelanggaran mendiskreditkan atau merendahkan baik secara langsung maupun

tidak langsung pangan lain yaitu kategori pangan coklat, kopi dan teh (40%),

makanan bayi dan anak (40%) serta minuman ringan (20%) (Tabel 12).

Tabel 12. Contoh pelanggaran yang mendiskreditkan atau merendahkan baik

secara langsung maupun tidak langsung pangan lain.

No. Kategori

pangan

Jenis pangan

Narasi pada iklan

1 Minuman

ringan

Minuman

fermentasi

Hanya X Multi Probiotic ABC

2 Coklat,

kopi, teh

Teh celup

Pasti! Bandingkan saja dgn t e h serbuk yg biasa

anda minum. Biasanya t e h serbuk

meninggalkan ampas.

3

Makanan

bayi dan

anak

Susu

Pertumbuhan

Cek labelnya Lihat Bedanya. ….Nutrisi

unggulan ditunjukkan melalui icon Perisai yang

mendukung perlindungan optimal melalui :

Lactobacillus PROTECTUS : kombinasi 2 jenis

probiotik paten milik Nestle yaitu Lactobacillus

paracasei dan Bifidobac

4.5.5. Kategori pelanggaran V : Mencantumkan Logo/Pernyataan

Kategori pelanggaran mencantumkan logo/pernyataan diuraikan dalam

sub-kategori pelanggaran, yaitu mencantumkan pernyataan seseorang (testimoni) yang

menyatakan bahwa pangan berkhasiat dapat menyembuhkan penyakit/berindikasi

sebagai obat, memuat pernyataan dan atau menampilkan gambar laboratorium,

nama logo atau identitas lembaga, termasuk lembaga yang melakukan analisi dan

mengeluarkan sertifikat terhadap pangan serta mencantumkan logo halal bukan

pada label. Sebaran pelanggaran iklan pangan yang mencantumkan logo/

pernyataan dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13.

Sebaran pelanggaran iklan pangan yang mencantumkan logo/

pernyataan.

Sub kategori pelanggaran

Jumlah

%

1. Mencantumkan pernyataan seseorang/ testimoni yang

(14)

Sub kategori pelanggaran

Jumlah

%

2. Memuat pernyataan dan atau menampilkan gambar

laboratorium, nama logo atau identitas lembaga,

termasuk lembaga yang melakukan analisi dan

mengeluarkan sertifikat terhadap pangan.

17 25%

3. Mencantumkan logo halal bukan pada label.

27 39,71%

Dari Tabel 13 di atas terlihat bahwa pelanggaran mencantumkan pernyataan

seseorang/testimoni yang menyatakan bahwa pangan berkhasiat dan dapat

menyembuhkan penyakit/berindikasi sebagai obat adalah 35,29%, yang memuat

pernyataan dan atau menampilkan gambar laboratorium, nama logo atau identitas

lembaga, termasuk lembaga yang melakukan analisi dan mengeluarkan sertifikat

terhadap pangan adalah 25%, dan mencantumkan logo halal bukan pada label

adalah 39,71%. Kategori pangan yang melakukan pelanggaran mencantumkan

pernyataan seseorang/testimoni yang menyatakan bahwa pangan berkhasiat dapat

menyembuhkan penyakit/berindikasi sebagai obat adalah minuman serbuk

(87,5%) serta minuman ringan (4,41%).

Tabel 14.

Contoh pelanggaran yang mencantumkan pernyataan seseorang/

testimoni

No

Kategori pangan

Jenis pangan

Narasi dalam iklan

1.

Minuman serbuk

Kedelai bubuk

Testimoni pangan berkhasiat sebagai

obat

2. Minuman

ringan Minuman

fermentasi

Mencantumkan testimoni yang

berhubungan dengan kesehatan

Kategori pangan yang melakukan pelanggaran memuat pernyataan dan atau

menampilkan gambar laboratorium, nama logo atau identitas lembaga, termasuk

lembaga yang melakukan analisi dan mengeluarkan sertifikat terhadap pangan

yaitu jem dan sejenisnya (5,88%), makanan bayi dan anak (35,29%), minuman

ringan (5,88%), minyak dan lemak (35,29%), susu dan hasil olahnya (11,76%)

serta tepung dan hasil olahnya (5,88%) (Tabel 15).

(15)

Tabel 15. Contoh pelanggaran yang mencantumkan pernyataan dan atau

menampilkan gambar laboratorium, nama logo atau identitas lembaga,

termasuk lembaga yang melakukan analisi dan mengeluarkan

sertifikat terhadap pangan

No

Kategori

pangan

Jenis pangan

Narasi dalam iklan

1. Susu

dan

hasil

olahnya

Susu ibu hamil

dan menyusui

Berikan nutrisi terbaik sejak masa hamil

hingga menyusui.X telah dipercaya oleh Ibu

Indonesia sebagai nutrisi ibu hamil sehingga

memperoleh Golden Brand,Indonesia Best

Brand Award. 6 dari 10 Ibu memilih X.6 dari

10 ibu hamil dan menyusui, me

2.

Makanan

bayi dan

anak

Makanan bayi

Logo Indonesia Best Brand Award 2008. 6 dari

10 Ibu memilih X. Biskuit lanjutan bertekstur

dan kaya gizi untuk merangsang dan

membantu pertumbuhan gigi dan tulang. Bubur

bayi bebas protein susu sapi dan gluten untuk

menghindari gejala alergi.

3.

Minyak

dan lemak

Minyak Goreng

Y minyak goreng 2x penyaringan sayangi

jantung. Sayangi Jantung Anda. Logo "world

of Mouth Marketing"

4.

Minuman

ringan

Minuman ringan

Logo 'Indonesia Best Brand Award'

5.

Tepung

dan hasil

olahnya

Makanan Ringan

Mengandung vitamin A, B1, B2, B6, B12. Ahh

Kejunya! Logo Superbrands.

6.

Jem dan

sejenisnya

Agar-agar

Segarkan hari Anda dengan Jus Buah dengan

Agar-agar. Agar-agar serat makanan dari

Rumput laut. Logo superbrands, SWA-MARS,

Halal.

Kategori pangan yang melakukan pelanggaran mencantumkan logo halal bukan

pada label, yaitu bumbu dan minyak (29.63%), daging dan hasil olahnya

(18,52%), jem dan sejenisnya (11,11%), makanan bayi dan anak (14,82%), susu

dan hasil olahnya (11,11%), tepung dan hasil olahnya (7,41%), minuman ringan

(3,70%), serta minyak dan lemak (3,70%) (Tabel 16).Tabel 16. Contoh

pelanggaran yang mencantumkan logo halal bukan pada label.

No

Kategori pangan

Jenis pangan

Narasi dalam iklan

1.

Bumbu dan

rempah

Tepung bumbu

Pencantuman logo halal bukan pada label

produk. Kesempurnaan tepung bumbu.

Renyahnya , pedasnya sempurna.

2.

Bumbu dan

rempah

Kecap

Nikmatnya Ramadhan Begitu Kental di

Hati..Saat Bedug Tanda Berbuka Bertalu..

Saatnya meraih manisnya kemenangan..Gak

bisa makan tanpa kecap sedaap. Tulisan

"Halal" di luar label.

(16)

3.

Bumbu dan

rempah

Kecap

Tulisan "Halal" di luar label.

4.

Bumbu dan

rempah

Tepung

Bumbu

Renyah pedasnya sempurna! Kesempurnaan

Tepung Bunbu. Tulisan "Halal" di luar label.

5.

Bumbu dan

rempah

Bumbu masak

Cup..cup..cup Cap Mangkok Merah. Logo

halal di luar label.

4.6. Sebaran Kategori Pelanggaran Pada Setiap Kategori Pangan

Berikut ini adalah hasil analisa terhadap jenis kategori pelanggaran untuk

setiap kategori pangan.

4.6.1. Kategori pangan coklat, kopi dan t e h

Kategori pelanggaran pada kategori coklat, kopi dan t e h dapat dilihat pada

Tabel 17. Pelanggaran pada kategori coklat, kopi dan teh 80% mengiklankan

pangan dengan mendiskreditkan produk lain, yaitu jenis pangan teh yang

membandingkan nilai gizi antara produknya dengan produk lain.

Tabel 17. Sebaran kategori pelanggaran pada kategori Coklat , kopi, teh.

Kategori

pangan

Kategori pelanggaran

%

Coklat, kopi

dan teh

Mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan,

berkaitan dengan proses dan asal serta sifat bahan pangan,

yaitu mencantumkan kata murni

20

Mendiskreditkan atau merendahkan baik secara langsung

maupun tidak langsung pangan lain.

80

4.6.2. Kategori Kelapa dan Hasil Olahnya

Kategori pelanggaran pada kategori kelapa dan hasil olahnya dapat dilihat

pada Tabel 18. Pelanggaran pada kategori kelapa dan hasil olahnya (66,67%)

mengiklankan pangan yang mengarah bahwa pangan seolah-olah sebagai obat

yang dilakukan oleh jenis pangan sari kelapa yaitu mengklaim bahwa sari kelapa

mengandung serat larut yang dapat menyehatkan saluran pencernaan dan

mencantumkan keterangan yang dapat menimbulkan gambaran yang menyesatkan

(33,33%).

(17)

Tabel 18. Sebaran kategori pelanggaran pada kategori kelapa dan hasil olahnya

Kategori

pangan

Kategori pelanggaran

%

Kelapa dan

hasil olahnya

Mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan,

berhubungan dengan gizi, manfaat kesehatan dan keamanan

pangan karena mencantumkan keterangan-keterangan lain

yang dapat menimbulkan gambaran yang menyesatkan

pemahaman mengenai pangan yang bersangkutan

33,33

Mengiklankan pangan yang mengarah bahwa pangan

seolah-olah sebagai obat

66,67

4.6.2. Kategori minyak dan lemak

Kategori pelanggaran pada kategori minyak dan lemak dapat dilihat pada

Tabel 19. Pelanggaran pada kategori minyak dan lemak 46,15% dilakukan oleh

jenis pangan minyak goreng karena mencantumkan logo lembaga yang

mengeluarkan sertifikat terhadap produk yang mempunyai nilai penjualan

terbesar, sedangkan 30,77% mencantumkan keterangan-keterangan lain yang

dapat menimbulkan gambaran yang menyesatkan pemahaman mengenai pangan

yang bersangkutan.

Tabel 19. Sebaran kategori pelanggaran pada kategori minyak dan lemak

Kategori

pangan

Kategori pelanggaran

%

Minyak dan

lemak

Mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan,

berhubungan dengan gizi, manfaat kesehatan dan keamanan

pangan karena Mencantumkan keterangan-keterangan lain

yang dapat menimbulkan gambaran yang menyesatkan

pemahaman mengenai pangan yang bersangkutan

30,77

Mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan,

berhubungan dengan gizi, manfaat kesehatan dan keamanan

pangan karena mencantumkan kata "aman","tidak

berbahaya", "tidak mengandung risiko" atau "tidak ada efek

samping" tanpa keterangan yang lengkap

7,69

Mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan,

berkaitan dengan proses dan asal serta sifat bahan pangan

karena mencantumkan teknologi pangan

7,69

Memuat pernyataan dan atau menampilkan gambar

laboratorium, nama logo atau identitas lembaga, termasuk

lembaga yang melakukan analisi dan mengeluarkan

sertifikat terhadap pangan.

46,15

Mencantumkan logo halal bukan pada label.

7,69

4.6.3. Kategori minuman serbuk

Kategori pelanggaran pada kategori minuman serbuk dapat dilihat pada

Tabel 20. Pelanggaran pada kategori minuman serbuk paling banyak dilakukan

(18)

oleh kategori minuman serbuk jenis minuman serbuk bubuk kedelai sebesar 84%

yaitu mencantumkan pernyataan seseorang/testimoni yang menyatakan bahwa

pangan berkhasiat dapat menyembuhkan penyakit/berindikasi sebagai obat.

Tabel 20. Sebaran kategori pelanggaran pada kategori minuman serbuk

Kategori

pangan

Kategori pelanggaran

%

Minuman

serbuk

Mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan,

berhubungan dengan gizi, manfaat kesehatan dan keamanan

pangan karena mencantumkan keterangan-keterangan yang

harus mendapatkan pembuktian secara ilmiah

8

Mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan,

berkaitan dengan proses dan asal serta sifat bahan pangan

karena mencantumkan tekonologi pangan

8

Mencantumkan pernyataan seseorang/testimoni yang

menyatakan bahwa pangan berkhasiat dapat

menyembuhkan penyakit/berindikasi sebagai obat.

84

4.6.5. Kategori minuman ringan

Kategori pelanggaran pada kategori minuman ringan dapat dilihat pada

Tabel 21. Pelanggaan pada kategori minuman ringan dilakukan oleh jenis pangan

sirup. karena mencantumkan kata "murni" (31,48%), mencantumkan kata-kata,

gambar dan memberikan janji/jaminan (24,07%), mencantumkan

keterangan-keterangan lain yang dapat menimbulkan gambaran yang menyesatkan

pemahaman mengenai pangan yang bersangkutan (18,52%), mencantumkan

kalimat "tanpa bahan pengawet" (12,96%). dilakukan oleh jenis pangan minuman

teh, karena dengan menggunakan proses tertentu untuk keawetan produk tersebut

tidak perlu ditambahan bahan pengawet.

Tabel 21. Sebaran kategori pelanggaran pada kategori minuman ringan

Kategori

pangan

Kategori pelanggaran

%

Minuman

ringan

Mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan,

berhubungan dengan gizi, manfaat kesehatan dan keamanan

pangan karena mencantumkan kata " jauh lebih ".

1,85

Mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan,

berhubungan dengan gizi, manfaat kesehatan dan keamanan

pangan karena mencantumkan keterangan-keterangan yang

harus mendapatkan pembuktian secara ilmiah

1,85

Mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan,

berhubungan dengan gizi, manfaat kesehatan dan keamanan

pangan karena mencantumkan kata-kata, gambar dan

memberikan janji/jaminan

24,07

Mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan,

(19)

Kategori

pangan

Kategori pelanggaran

%

pangan karena Mencantumkan kalimat "tanpa bahan

pengawet"

Mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan,

berhubungan dengan gizi, manfaat kesehatan dan keamanan

pangan karena Mencantumkan keterangan-keterangan lain

yang dapat menimbulkan gambaran yang menyesatkan

pemahaman mengenai pangan yang bersangkutan

18,52

Mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan,

berkaitan dengan proses dan asal serta sifat bahan pangan

karena mencantumkan kata "murni".

31.48

Mencantumkan pernyataan seseorang/testimoni yang

menyatakan bahwa pangan berkhasiat dapat

menyembuhkan penyakit/berindikasi sebagai obat.

5,56

Memuat pernyataan dan atau menampilkan gambar

laboratorium, nama logo atau identitas lembaga, termasuk

lembaga yang melakukan analisi dan mengeluarkan

sertifikat terhadap pangan

1,85

Mencantumkan logo halal bukan pada label.

1,85

4.6.6. Kategori jem dan sejenisnya

Kategori pelanggaran pada kategori jem dan sejenisnya dapat dilihat pada

Tabel 22. Pelanggaan pada kategori jem dan sejenisnya dilakukan oleh jenis

pangan agar-agar yang mencantumkan kata higienis yang sudah merupakan

keharusan dalam proses produksi pangan (44,44%), mencantumkan logo halal

bukan pada label (33,33%), karena pangan tersebut sudah memperoleh

persetujuan pencantuman tulisan halal pada label

Tabel 22. Sebaran kategori pelanggaran pada kategori jem dan sejenisnya

Kategori

pangan

Kategori pelanggaran

%

Jem dan

sejenisnya

Mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan,

berhubungan dengan gizi, manfaat kesehatan dan keamanan

pangan karena Mencantumkan kata-kata higienis,

sanitasi,CPPB, dan lain-lain yang sudah merupakan

keharusan dalam proses produksi pangan

44,44

Mengiklankan pangan yang mengarah bahwa pangan

seolah-olah sebagai obat.

11,11

Memuat pernyataan dan atau menampilkan gambar

laboratorium, nama logo atau identitas lembaga, termasuk

lembaga yang melakukan analisi dan mengeluarkan

sertifikat terhadap pangan.

11,11

(20)

4.6.7. Kategori ikan dan hasil olahnya.

Kategori pelanggaran pada kategori ikan dan hasil olahnya dapat dilihat

pada Tabel 23. Pelanggaan pada kategori ikan dan hasil olahnya dilakukan oleh

jenis sarden dalam kaleng yang menyatakan bahwa setelah mengkonsumsi produk

tersebut menjadi sehat (37,5%).

Tabel 23. Sebaran kategori pelanggaran pada kategori ikan dan hasil olahnya

Kategori

pangan

Kategori pelanggaran

%

Ikan dan hasil

olahnya

Mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan,

berhubungan dengan gizi, manfaat kesehatan dan keamanan

pangan karena mencantumkan kata " sehat", "cerdas".

"pintar" yang terkait dengan sebab dan akibat dari

mengkonsumsi pangan yang diiklankan

37,5

Mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan,

berhubungan dengan gizi, manfaat kesehatan dan keamanan

pangan karena Mencantumkan kata-kata higienis,

sanitasi,CPPB, dan lain-lain yang sudah merupakan

keharusan dalam proses produksi pangan

12,5

Mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan,

berhubungan dengan gizi, manfaat kesehatan dan keamanan

pangan karena Mencantumkan kalimat "tanpa bahan

pengawet"

12,5

Mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan,

berhubungan dengan gizi, manfaat kesehatan dan keamanan

pangan karena Mencantumkan keterangan-keterangan lain

yang dapat menimbulkan gambaran yang menyesatkan

pemahaman mengenai pangan yang bersangkutan

37,5

4.6.8. Kategori gula, madu dan kembang gula

Kategori pelanggaran pada kategori gula, madu dan kembang gula dapat

dilihat pada Tabel 24. Pelanggaan pada kategori gula, madu dan kembang gula

dilakukan oleh jenis kembang gula yang memuat pernyataan bahwa pangan

tersebut dapat menekan jumlah bakteri penyebab gigi berlubang,

menyempurnakan proses kembalinya mineral gigi yang hilang.mencegah

terjadinya karies gigi sebanyak 100%.

(21)

Tabel 24. Sebaran kategori pelanggaran pada kategori gula, madu dan kembang

gula.

Kategori

pangan

Kategori pelanggaran

%

Gula, madu dan

kembang gula

Mengiklankan pangan yang mengarah bahwa pangan

seolah-olah sebagai obat

100

4.6.9. Kategori daging dan hasil olahnya

Kategori pelanggaran pada kategori daging dan hasil olahnya dapat dilihat

pada Tabel 25. Pelanggaan pada kategori daging dan hasil olahnya dilakukan oleh

jenis kornet yang memuat logo/tulisan halal bukan pada label sebanyak 100%,

karena produk tersebut sudah memperoleh persetujuan pencantuman tulisan halal

pada label.

Tabel 25. Sebaran kategori pelanggaran pada kategori daging dan hasil olahnya.

Kategori

pangan

Kategori pelanggaran

%

Daging dan

hasil olah

Mencantumkan logo halal bukan pada label.

100

4.6.10. Kategori minuman sereal

Kategori pelanggaran pada kategori minuman sereal dapat dilihat pada

Tabel 26. Pelanggaan pada kategori daging dan hasil olahnya dilakukan oleh jenis

kornet yang memuat logo/tulisan halal bukan pada label sebanyak 100%, karena

produk tersebut sudah memperoleh persetujuan pencantuman tulisan halal pada

label.

Tabel 26. Sebaran kategori pelanggaran pada kategori minuman sereal

Kategori

pangan

Kategori pelanggaran

%

Minuman sereal

Mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan,

berhubungan dengan gizi, manfaat kesehatan dan keamanan

pangan karena mencantumkan kata " sehat", "cerdas".

"pintar" yang terkait dengan sebab dan akibat dari

mengkonsumsi pangan yang diiklankan

33,33

Mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan,

berhubungan dengan gizi, manfaat kesehatan dan keamanan

pangan karena Mencantumkan keterangan-keterangan lain

yang dapat menimbulkan gambaran yang menyesatkan

pemahaman mengenai pangan yang bersangkutan

33,33

Mengiklankan pangan yang mengarah bahwa pangan

(22)

4.6.11. Kategori makanan diet

Kategori pelanggaran pada kategori makanan diet dapat dilihat pada Tabel

27. Pelanggaan pada kategori makanan diet khusus mengiklankan pangan tersebut

seolah-olah sebagai obat karena dengan mengkonsumsi pangan tersebut dapat

menurunkan kolesterol.

Tabel 27. Sebaran kategori pelanggaran pada kategori makanan diet khusus

Kategori

pangan

Kategori pelanggaran

%

Makanan diet

khusus

Mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan,

berhubungan dengan gizi, manfaat kesehatan dan keamanan

pangan karena mencantumkan kata-kata, gambar dan

memberikan janji/jaminan

33,33

Mengiklankan pangan yang mengarah bahwa pangan

seolah-olah sebagai obat

66,67

4.6.12. Kategori tepung dan hasil olahnya

Kategori pelanggaran pada kategori tepung dan hasil olahnya dapat dilihat

pada Tabel 28. Pelanggaan pada kategori tepung dan hasil olahnya dilakukan oleh

jenis biskuit dan makanan ringan yang mencantumkan keterangan yang dapat

menyesatkan karena dengan menambahkan suatu zat gizi dapat menimbulkan

energi dengan segera serta memuat logo/tulisan halal bukan pada label.

Tabel 28. Sebaran kategori pelanggaran pada tepung dan hasil olahnya

Kategori

pangan

Kategori pelanggaran

%

Tepung dan

hasil olahnya

Mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan,

berhubungan dengan gizi, manfaat kesehatan dan keamanan

pangan karena mencantumkan keterangan atau pernyataan

bahwa pangan tersebut sumber energi yang unggul dan

segera memberikan kekuatan.

14,29

Mencantumkan keterangan tidak benar dan menyesatkan,

berhubungan dengan gizi, manfaat kesehatan dan keamanan

pangan karena mencantumkan keterangan-keterangan lain

yang dapat menimbulkan gambaran yang menyesatkan

pemahaman mengenai pangan yang bersangkutan

42,86

Memuat pernyataan dan atau menampilkan gambar

laboratorium, nama logo atau identitas lembaga, termasuk

lembaga yang melakukan analisi dan mengeluarkan

sertifikat terhadap pangan.

14,29

(23)

4.6.13. Kategori bumbu dan rempah

Kategori pelanggaran pada kategori bumbu dan rempah dapat dilihat pada

Tabel 29. Pelanggaan pada kategori bumbu dan rempah mencantumkan logo halal

bukan pada label sebanyak 100%.

Tabel 29. Sebaran kategori pelanggaran pada kategori bumbu dan rempah

Kategori pangan Kategori pelanggaran

%

Bumbu dan rempah Mencantumkan logo halal bukan pada label.

100

4.6.14. Kategori susu dan hasil olahnya

Kategori pelanggaran pada kategori susu dan hasil olahnya dapat dilihat

pada Tabel 30. Pelanggaan pada kategori susu dan hasil olahnya dilakukan oleh

jenis susu ibu hamil dan menyusui yang mencantumkan keterangan perlu

pembuktian secara ilmiah yaitu dengan penambahan DHA.

Tabel 30. Sebaran kategori pelanggaran pada kategori susu dan hasil olahnya.

Kategori pangan

Kategori pelanggaran

%

Susu dan hasil

olahnya

Mencantumkan keterangan tidak benar dan

menyesatkan, berhubungan dengan gizi, manfaat

kesehatan dan keamanan pangan karena mencantumkan

keterangan-keterangan yang harus mendapatkan

pembuktian secara ilmiah

55,10

Mencantumkan keterangan tidak benar dan

menyesatkan, berhubungan dengan gizi, manfaat

kesehatan dan keamanan pangan karena Mencantumkan

keterangan-keterangan lain yang dapat menimbulkan

gambaran yang menyesatkan pemahaman mengenai

pangan yang bersangkutan

26,53

Mencantumkan keterangan tidak benar dan

menyesatkan, berkaitan dengan proses dan asal serta

sifat bahan pangan karena mencantumkan kata "murni".

2,04

Mengiklankan pangan yang mengarah bahwa pangan

seolah-olah sebagai obat

6,12

Memuat pernyataan dan atau menampilkan gambar

laboratorium, nama logo atau identitas lembaga,

termasuk lembaga yang melakukan analisi dan

mengeluarkan sertifikat terhadap pangan.

4,08

Mencantumkan logo halal bukan pada label.

6,12

4.6.15. Kategori makanan bayi dan anak

Kategori pelanggaran pada kategori bayi dan anak dapat dilihat pada Tabel

31. Pelanggaan pada kategori makanan bayi dan anak dilakukan oleh jenis susu

(24)

pertumbuhan yang mencantumkan keterangan perlu pembuktian secara ilmiah

yaitu dengan penambahan DHA.

Tabel 31. Sebaran kategori pelanggaran pada kategori makanan bayi dan anak

Kategori pangan

Kategori pelanggaran

%

Makanan bayi dan

anak

Mencantumkan keterangan tidak benar dan

menyesat-kan, berhubungan dengan gizi, manfaat kesehatan dan

keamanan pangan karena mencantumkan kata " jauh

lebih ".

0,47

Mencantumkan keterangan tidak benar dan

menyesat-kan, berhubungan dengan gizi, manfaat kesehatan dan

keamanan pangan karena mencantumkan kata " sehat",

"cerdas". "pintar" yang terkait dengan sebab dan akibat

dari mengkonsumsi pangan yang diiklankan

2,35

Mencantumkan keterangan tidak benar dan

menyesat-kan, berhubungan dengan gizi, manfaat kesehatan dan

keamanan pangan karena Mencantumkan kata-kata

higienis, sanitasi,CPPB, dan lain-lain yang sudah

merupakan keharusan dalam proses produksi pangan

1,88

Mencantumkan keterangan tidak benar dan

menyesat-kan, berhubungan dengan gizi, manfaat kesehatan dan

keamanan pangan karena mencantumkan

keterangan-keterangan yang harus mendapatkan pembuktian secara

ilmiah

49,30

Mencantumkan keterangan tidak benar dan

menyesat-kan, berhubungan dengan gizi, manfaat kesehatan dan

keamanan pangan karena Mencantumkan

keterangan-keterangan lain yang dapat menimbulkan gambaran

yang menyesatkan pemahaman mengenai pangan yang

bersangkutan

40,38

Mendiskreditkan atau merendahkan baik secara

langsung maupun tidak langsung pangan lain.

0,94

Memuat pernyataan dan atau menampilkan gambar

laboratorium, nama logo atau identitas lembaga,

terma-suk lembaga yang melakukan analisi dan mengeluarkan

sertifikat terhadap pangan.

2,82

Mencantumkan logo halal bukan pada label.

1,88

Gambar

Gambar 1. Persentase iklan pangan pada lima media cetak (tabloid dan majalah)
Gambar 2.  Kesesuaian iklan pangan dalam lima media cetak (tabloid dan  majalah) terhadap ketentuan peraturan Perundang-undangan
Gambar 3. Sebaran kategori pangan berdasarkan kesesuaian terhadap  peraturan perundang-undangan
Tabel 2.  Sebaran pelanggaran iklan pangan yang mencantumkan keterangan  yang tidak benar dan menyesatkan berhubungan dengan gizi, manfaat  kesehatan dan keamanan pangan (Kategori Pelanggaran I)
+7

Referensi

Dokumen terkait

RINCIAN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA LANGSUNG PROGRAM DAN PER KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KODE REKENING URAIAN JUMLAH (Rp) RINCIAN PERHITUNGAN Volume Harga

Beberapa potensi yang menyebabkan adanya kekurangan dalam penulisan laporan karena penggunaan ICT kurang maksimal dimanfaatkan yaitu: (1)Mahasiswa lebih berfokus pada

Pada umumnya spesifikasi pengukuran GPS untuk mendukung perekaman data LiDAR ini hampir sama dengan spesifikasi pengukuran GPS secara statik, yang membedakannya

kegiatan” dan “menyangkut jenis sumber daya tertentu” yang penentuanya akan diatur dalam peraturan perundang-undangan. Dengan demikian, maka penerapan asas strcit liability

Pelaporan pajak masukan yang dapat dikreditkan, tetapi belum dikreditkan dengan Pajak Keluaran pada Masa Pajak yang sama dikreditkan pada Masa Pajak berikutnya paling lama 3

Setelah teknisi bengkel menerima suku cadang dari bagian gudang, maka teknisi bengkel langsung melakukan service dan memperbaiki mobil serta pergantian komponen sesuai dengan work

Menjamin ketersediaan hunian dan ruang publik yang layak serta terjangkau bagi warga kota dan ketersediaan pelayanan kesehatan yang gratis sampai rawat inap dan

Sedangkan ketika elusi dilakukan dengan eluen HCl 1M ternyata hasil yang didapatkan identik dengan percobaan sebelumnya yaitu ion Fe(II) dan Ni(II) dalam sampel sama –