IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Sebaran Iklan Pangan pada Nama Media Cetak
Jumlah total iklan yang terdapat di kelima media yang dievaluasi selama
periode adalah 930 iklan pangan. Gambar 1 memperlihatkan persentasi iklan
pangan di kelima media cetak yang dievaluasi tersebut. Untuk kategori media
tabloid, iklan pangan paling banyak dimuat dalam tabloid Nova (30,03%),
sedangkan untuk kategori majalah, iklan pangan banyak dimuat di majalah
Ayahbunda (25,81%). Kedua media cetak tersebut banyak dibaca oleh
masyarakat, sehingga banyak dipilih oleh pemasang iklan.
39.03 14.19 16.02 4.95 25.81 0 5 10 15 20 25 30 35 40 F reku en s i ( % )
Nova Nakita Femina Kartini Ayahbunda
Nama media
Gambar 1. Persentase iklan pangan pada lima media cetak (tabloid dan majalah)
4.2. Sebaran Iklan Berdasarkan Kategori Pangan
Iklan pangan dari kelima media cetak dikelompokkan berdasarkan 16
kategori pangan, yaitu (1) coklat, kopi, dan teh (1,18%), (2) kelapa dan hasil
olahannya (0,32%), (3) minyak dan lemak (4,19%), (4) minuman serbuk (2,80%),
(5) minuman ringan (8,49%), (6) jem dan sejenisnya (1,61%), (7) air minum
dalam kemasan (1,72%), (8) ikan dan hasil olahnya (1,08%), (9) gula, madu dan
kembang gula (0,65%), (10) daging dan hasil olahnya (0,86%), (11) minuman
sereal (1,29%), (12) makanan diet khusus (0,43%), (13) tepung dan hasil olahnya
(3,01%), (14) bumbu dan rempah (12,26%), (15) susu dan hasil olahnya (14,41%)
serta (16) makanan bayi dan anak (45,70%).
Dari data tersebut, maka diketahui bahwa persentase iklan pangan terbesar
adalah untuk makanan bayi dan anak (45,70%), susu dan hasil olahnya (14,41%),
bumbu-bumbu dan rempah (12,26%), minuman ringan (8,49%) serta minyak dan
lemak (4,19%). Di antara kategori produk tersebut, iklan kategori makanan bayi
dan anak mempunyai persentase terbesar dibandingkan dengan kategori lain. Hal
ini karena media cetak yang dievaluasi memiliki segmentasi pembaca dewasa,
pasangan yang baru menikah dan berpenghasilan menengah ke atas.
4.3. Sebaran Iklan Pangan Berdasarkan Kesesuaian terhadap Peraturan
Perundang-undangan
Berdasarkan hasil evauasi terhadap 930 iklan pangan yang diamati, iklan
yang memenuhi ketentuan (MK) peraturan perundangan berjumlah 505 iklan
(54,30%), sedang yang tidak memenuhi ketentuan (TMK) peraturan
perundang-undangan berjumlah 425 iklan (45,70%) (Gambar 2).
Gambar 2. Kesesuaian iklan pangan dalam lima media cetak (tabloid dan
majalah) terhadap ketentuan peraturan Perundang-undangan
Gambar 3 memperlihatkan ketidaksesuaian iklan pangan berdasarkan
kategori pangan. Kategori pangan yang mengiklankan pangan tidak memenuhi
ketentuan lebih banyak dibandingkan yang memenuhi ketentuan ditemukan pada
kategori produk kelapa dan hasil olahnya, minuman serbuk, minuman ringan, jem
54.30%
45.70%
MK
TMK
dan sejenisnya, ikan dan hasil olahannya, daging dan hasil olahannya, minuman
sereal, makanan diet khusus, serta makanan bayi dan anak.
64% 36% 0% 100% 59% 41% 4% 96% 30% 70% 40% 60% 100% 0% 20% 80% 67% 33% 38% 62% 0% 100% 25% 75% 71% 29% 93% 7% 63% 37% 49%51% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% % k es e s uai a n t e rhad ap per u ndan g-u ndan gan
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV XV XVI
Kategori pangan
Sebaran kategori pangan berdasarkan kesesuaian terhadap peraturan perundang-undangan
MK TMK