LAPORAN PRAKTIKUM
LAPORAN PRAKTIKUM
SATUAN PROSES I
SATUAN PROSES I
Sintesis Garam Besi Sebagai Besi (II) Sulfat
Sintesis Garam Besi Sebagai Besi (II) Sulfat
Oleh: Oleh: Try
Try Nuryana Nuryana 131411055131411055 Wina
Wina Septiyanti Septiyanti 131411056131411056 Wulan
Wulan Yuviana Yuviana 131411057131411057 Kelas: 1B
Kelas: 1B
Dosen
Dosen Pembimbing Pembimbing : : Ir. Ir. Umar Umar KhayamKhayam Tanggal P
Tanggal Praktikum raktikum : : 13 13 Mei Mei 20142014 Tanggal
Tanggal Laporan Laporan : : 20 20 Mei Mei 20142014
PROGRAM STUDI D3-TEKNIK KIMIA
PROGRAM STUDI D3-TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2014
2014
I.
I. TUJUAN PERCOBAANTUJUAN PERCOBAAN
Setelah percobaan ini, mahasiswa diharapkan mampu: Setelah percobaan ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1.
1. Menjelaskan proses sintesis besi (II) sulfat terhidratMenjelaskan proses sintesis besi (II) sulfat terhidrat 2.
2. Menuliskan reaksi kimia yang terjadiMenuliskan reaksi kimia yang terjadi 3.
3. Melakukan proses-proses fisika yang menyertainyaMelakukan proses-proses fisika yang menyertainya 4.
4. Menghitung pereaksi dan produksi berdasarkan reaksi stokhiometrinyaMenghitung pereaksi dan produksi berdasarkan reaksi stokhiometrinya 5.
5. Menghitung persen perolehan berdasarkan reaksi stokhiometriMenghitung persen perolehan berdasarkan reaksi stokhiometri
II.
II. DASAR TEORIDASAR TEORI
Garam besi (II) sulfat garam terhidrat merupakan garam terhidrat yang memiliki Garam besi (II) sulfat garam terhidrat merupakan garam terhidrat yang memiliki rumus kimia [FeSO
rumus kimia [FeSO44.7H.7H22O]. bentuk fisik dari garam ini adalah Kristal berwarna biruO]. bentuk fisik dari garam ini adalah Kristal berwarna biru
kehijauaan. Garam besi (II) sulfat terhidrat [FeSO
kehijauaan. Garam besi (II) sulfat terhidrat [FeSO44.7H.7H22O] dapat digunakan untukO] dapat digunakan untuk
mempelajari reaksi reaksi yang terjadi pada ion F
mempelajari reaksi reaksi yang terjadi pada ion Fe (II). Besi yang murni adalah e (II). Besi yang murni adalah logamlogam berwarna putih perak yang kukuh dan
berwarna putih perak yang kukuh dan liat. Melebur pada 1535˚C. Asam klorida (HCl)liat. Melebur pada 1535˚C. Asam klorida (HCl) encer atau pekat dan asam sulfat (H
encer atau pekat dan asam sulfat (H22SOSO44) encer melarutkan besi yang menghasilkan) encer melarutkan besi yang menghasilkan
besi (II) dan gas hydrogen. besi (II) dan gas hydrogen.
Fe + 2H
Fe + 2H++ → Fe→ Fe2+2++ H+ H22
Fe + 2HCl →
Fe + 2HCl → Fe Fe2+2++ 2Cl+ 2Cl-- + H + H22
Asam sulfat pekat yang panas menghasilkan ion-ion besi (II) dan belerang Asam sulfat pekat yang panas menghasilkan ion-ion besi (II) dan belerang dioksida:
dioksida: 2Fe + 3H
2Fe + 3H22SOSO44 + 6H + 6H++→ 2Fe→ 2Fe3+3++ 3SO+ 3SO44 + 6H + 6H22OO
Besi membentuk dua deret garam yang penting. Garam-garam besi (II) atau fero Besi membentuk dua deret garam yang penting. Garam-garam besi (II) atau fero diturunkan dari besi (II) oksida, FeO. Dalam larutan, garam-garam ini mengandung diturunkan dari besi (II) oksida, FeO. Dalam larutan, garam-garam ini mengandung kation Fe
kation Fe++ dan berwarna sedikit hijau. Ion-ion gabungan dan kompleks yang dan berwarna sedikit hijau. Ion-ion gabungan dan kompleks yang berwarna
berwarna tua tua adalah adalah juga juga umum. umum. Ion Ion besi besi (II) (II) dapat dapat mudah mudah dioksidasikan dioksidasikan menjadimenjadi besi
besi (III), (III), maka maka ion ion besi besi (II) (II) merupakan merupakan zat zat preduksi preduksi yang yang kuat. kuat. Larutan Larutan semakinsemakin kurang asam, maka semakin nyatalah efek ini. Di lingkungan larutan yang bersuasana kurang asam, maka semakin nyatalah efek ini. Di lingkungan larutan yang bersuasana netral atau basa bahkan adanya oksigen dari atmosfer akan mengoksidasikan ion besi netral atau basa bahkan adanya oksigen dari atmosfer akan mengoksidasikan ion besi
(II) menjadi ion besi (III). Oleh karena itu, larutan besi (II) harus sedikit asam apabila (II) menjadi ion besi (III). Oleh karena itu, larutan besi (II) harus sedikit asam apabila ingin disimpan dalam waktu yang lama.
ingin disimpan dalam waktu yang lama.
Garam-garam besi (III) atau feri diturunkan dari besi (III) oksida, Fe
Garam-garam besi (III) atau feri diturunkan dari besi (III) oksida, Fe22OO33. Garam. Garam
besi
besi (III) (III) lebih lebih stabil stabil daripada daripada garam garam besi besi (II). (II). Dalam Dalam larutannya, larutannya, terdapat terdapat kation- kation-kation Fe
kation Fe3+3+ yang berwarna kuning muda. Jika larutan mengandung klorida, warna yang berwarna kuning muda. Jika larutan mengandung klorida, warna menjadi semakin kuat. Zat-zat pereduksi (reduktor) mengubah ion besi (III) menjadi menjadi semakin kuat. Zat-zat pereduksi (reduktor) mengubah ion besi (III) menjadi besi (II).
besi (II).
REAKSI-REAKSI DENGAN ION BESI (II) REAKSI-REAKSI DENGAN ION BESI (II)
Dengan memakai garam besi (II) sulfat [FeSO
Dengan memakai garam besi (II) sulfat [FeSO44.7H.7H22O] dapat digunakan untukO] dapat digunakan untuk
mempelajari reaksi-reaksi ion besi (II): mempelajari reaksi-reaksi ion besi (II): a.
a. Larutan Natrium Hidroksida (NaOH)Larutan Natrium Hidroksida (NaOH)
Terbentuk endapan putih besi (II) hidroksida [Fe(OH)
Terbentuk endapan putih besi (II) hidroksida [Fe(OH)22] bila tidak terdapat udara] bila tidak terdapat udara
sama sekli. Endapan ini tidak larut dalam regensia berlebihan tetapi larut dalam sama sekli. Endapan ini tidak larut dalam regensia berlebihan tetapi larut dalam asam. Bila terkena udara, besi (II) hidroksida [Fe(OH)
asam. Bila terkena udara, besi (II) hidroksida [Fe(OH)22] dengan cepat] dengan cepat
dioksidasikan. Yang pada akhirnya menghasilkan besi (III) hidroksida [Fe(OH) dioksidasikan. Yang pada akhirnya menghasilkan besi (III) hidroksida [Fe(OH)33]]
yang coklat kemerahan. Pada kondisi biasa, Fe(OH)
yang coklat kemerahan. Pada kondisi biasa, Fe(OH)22 nampak sebagai endapan nampak sebagai endapan
hijau kotor, dengan penambahan hydrogen peroksida, segera dioksidasikan hijau kotor, dengan penambahan hydrogen peroksida, segera dioksidasikan menjadi besi (III) hidroksida:
menjadi besi (III) hidroksida: Fe
Fe2+2+ + 2OH- + 2OH- → Fe(OH)→ Fe(OH)22
Fe(OH)
Fe(OH)22 + 2H + 2H22O + OO + O22→→ 4Fe(OH)4Fe(OH)33
2Fe(OH)
2Fe(OH)22 + H + H22OO22 → 2Fe(OH)→ 2Fe(OH)33
b.
b. Larutan AmoniaLarutan Amonia
Terajadi pengendapan besi (II) hidroksida [Fe(OH)
Terajadi pengendapan besi (II) hidroksida [Fe(OH)22]. Tetapi jika ada amonium]. Tetapi jika ada amonium
dalam jumlah yang lebih banyak, disosiasi amonium hidroksida tertekan dan dalam jumlah yang lebih banyak, disosiasi amonium hidroksida tertekan dan konsentrasi ion hidroksil menjadi semakin rendah sehingga hasil kali
konsentrasi ion hidroksil menjadi semakin rendah sehingga hasil kali terjadi.terjadi.
Proses fisika meliputi pemanasan dan pengadukan, penyaringan, dan pendinginan. Proses fisika meliputi pemanasan dan pengadukan, penyaringan, dan pendinginan.
Pemanasan
Pemanasan adalah suatu proses fisika yang memerlukan energy untuk menaikkanadalah suatu proses fisika yang memerlukan energy untuk menaikkan suhu system dalam suatu reaksi kimia. Pada proses ini melibatkan perubahan suhu suhu system dalam suatu reaksi kimia. Pada proses ini melibatkan perubahan suhu
dan waktu proses yang terjadi. Untuk mengetahui kondisi proses, maka suhu proses dan waktu proses yang terjadi. Untuk mengetahui kondisi proses, maka suhu proses diamati dan dicatat setiap selang waktu tertentu. Pemanasan ini dapat dilakukan diamati dan dicatat setiap selang waktu tertentu. Pemanasan ini dapat dilakukan melalui api langsung, diatas pemanas (hot plate), atau dalam water batch.
melalui api langsung, diatas pemanas (hot plate), atau dalam water batch.
Penguapan
Penguapan (evaporasi) adalah proses pemisahan camouran dengn cara(evaporasi) adalah proses pemisahan camouran dengn cara memanaskan suatu campuran, sehingga diperoleh residu (zat sisa) yang memiliki titik memanaskan suatu campuran, sehingga diperoleh residu (zat sisa) yang memiliki titik didih lebih tinggi, sedangkan zat yang titik didihnya lebih rendah menguap lebih dulu. didih lebih tinggi, sedangkan zat yang titik didihnya lebih rendah menguap lebih dulu. Contoh: adalah pemisahan air dari larutan garam sehingga diperoleh garam. Contoh: adalah pemisahan air dari larutan garam sehingga diperoleh garam. Umumnya, suhu pemanasan yang digunakan adalah diatas titik didih air.
Umumnya, suhu pemanasan yang digunakan adalah diatas titik didih air.
Filtrasi
Filtrasi adalah suatu proses pemisahan camuran berdasarkan ukuran partikeladalah suatu proses pemisahan camuran berdasarkan ukuran partikel dengan cara melewatkan campuran pada suatau penyaringan (filter) sehingga partikel dengan cara melewatkan campuran pada suatau penyaringan (filter) sehingga partikel yang lebih kecil lolos lewat saringan dan partikel yang lebih besar tertahan yang lebih kecil lolos lewat saringan dan partikel yang lebih besar tertahan disaringan. Penyaringan yang digunakan dapat berupa kertas saring. Partikel yang disaringan. Penyaringan yang digunakan dapat berupa kertas saring. Partikel yang lolos lewat saringan disebut filtrate dan yang tinggal dalam
lolos lewat saringan disebut filtrate dan yang tinggal dalam saringan disebut residu.saringan disebut residu. Proses pemisahan dengan cara filtrasi dapatdibedakan berdasarkan adanya tekanan Proses pemisahan dengan cara filtrasi dapatdibedakan berdasarkan adanya tekanan dan tanpa tekanan. Contoh diatas merupakan proses pemisahan tanpa tekanan, yaitu dan tanpa tekanan. Contoh diatas merupakan proses pemisahan tanpa tekanan, yaitu cairan mengalir karena adanya gaya gravitasi. Pemisahan ini sangat cocok untuk cairan mengalir karena adanya gaya gravitasi. Pemisahan ini sangat cocok untuk campuran heterogen bila jumlah cairannya lebih besar disbanding partikel zat campuran heterogen bila jumlah cairannya lebih besar disbanding partikel zat padatnya.
padatnya. Proses Proses pemisahan pemisahan dengan dengan tekanan, tekanan, dilakukan dilakukan dengan dengan bantuan bantuan pompa pompa atauatau divakumkan (disedot dengan pompa vakum). Proses pemisahan dengan teknik ini divakumkan (disedot dengan pompa vakum). Proses pemisahan dengan teknik ini sangat tepat dilakukan, jika jumlah partikel padatannya lebih besar dibandingkan sangat tepat dilakukan, jika jumlah partikel padatannya lebih besar dibandingkan dengan cairannya.
dengan cairannya.
Kristalisasi
Kristalisasi yaitu pemisahan komponen-komponen dalam campuran dengan carayaitu pemisahan komponen-komponen dalam campuran dengan cara mengkristalkan komponen tercampur dengan cara dipanaskan kemudian di dinginkan. mengkristalkan komponen tercampur dengan cara dipanaskan kemudian di dinginkan. Kristalisasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat padat yang Kristalisasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat padat yang saling larut. Contoh: adalah proses pemisahan larutan air dan garam, pemisahan gula saling larut. Contoh: adalah proses pemisahan larutan air dan garam, pemisahan gula dari tebu, pemurnian garam dapur dilakukan dengan rekristalisasi yaitu garam dari tebu, pemurnian garam dapur dilakukan dengan rekristalisasi yaitu garam dilarutkan ke dalam air besih kemudian
dilarutkan ke dalam air besih kemudian disaring, filtratnya kemudian dikristalisasi.disaring, filtratnya kemudian dikristalisasi.
Pengeringan
Pengeringan adalah suatu proses pengurangan kadar air dalam suatu bahan adalah suatu proses pengurangan kadar air dalam suatu bahan sampai kadar air tertentu atau perkembangan mikroorganisme terhenti. Metode sampai kadar air tertentu atau perkembangan mikroorganisme terhenti. Metode
pengeringan
pengeringan terdiri terdiri atas atas pengeringan pengeringan alami alami dan dan pengeringan pengeringan buatan. buatan. PengeringanPengeringan alami meliputi pengeringan menggunakan sinar matahari (sun drying) dan alami meliputi pengeringan menggunakan sinar matahari (sun drying) dan pengeringan udara kering berhembus (air drying) pada tekan
pengeringan udara kering berhembus (air drying) pada tekan an atmosfer. Pengeringanan atmosfer. Pengeringan buatan meliputi pengeringan menggunakan alat dehydrator dan oven.
buatan meliputi pengeringan menggunakan alat dehydrator dan oven.
III.
III. ALAT DAN BAHANALAT DAN BAHAN
ALAT BAHAN
ALAT BAHAN
1.
1. Hot Hot plate plate a.a. HH22SOSO44
2.
2. Gelas Gelas kimia kimia 250 250 ml ml b.b. Serbuk besi (Fe)Serbuk besi (Fe) 3.
3. Gelas Gelas ukur ukur 50 50 ml ml c.c. AquadesAquades 4.
4. Statif + corongStatif + corong 5.
5. Pipet tetes 2 buahPipet tetes 2 buah 6.
6. Kertas saringKertas saring 7.
7. StopwatchStopwatch 8.
8. Batang pengadukBatang pengaduk 9.
9. Magnet stirrerMagnet stirrer 10. 10. SpatulaSpatula 11. 11. Indikator pHIndikator pH 12. 12. ThermometerThermometer IV.
IV. FLOWSHEETFLOWSHEET
Serbuk besi 3 gr
Serbuk besi 3 gr ReactorReactor Asam sulfat 20% (25ml)Asam sulfat 20% (25ml)
filtrat filtrat Penyaringan / filtrasi Penyaringan / filtrasi Pemanasan (50°C,30 menit) Pemanasan (50°C,30 menit)
V.
V. DATA PENGAMATANDATA PENGAMATAN Proses pelautan
Proses pelautan 3,00 gr Fe + 25ml H
3,00 gr Fe + 25ml H22SOSO4420% → FeSO20% → FeSO₄₄ + H + H₂₂ (larutan warna abu kehitaman) (larutan warna abu kehitaman)
Hasil Hasil filtrasi filtrasi : : larutan larutan berwarna berwarna abuabu
Waktu pemanasan : 30 menitWaktu pemanasan : 30 menit
pH akhir pH akhir ::
pengamatan suhu saat
pengamatan suhu saat pemanasan:pemanasan: No.
No. Waktu (menit)Waktu (menit) Suhu (˚C)Suhu (˚C) PengamatanPengamatan 1
1 00 2
2 5 5 64 64 Terdapat Terdapat buihbuih 3
3 10 10 58 58 Larutan Larutan berwarna berwarna abu abu kehitamankehitaman 4
4 15 15 53 53 Larutan Larutan berwarna berwarna abu abu kehitamankehitaman 5
5 20 20 50 50 Larutan Larutan berwarna berwarna abu abu kehitamankehitaman 6
6 25 25 49 49 Larutan Larutan berwarna berwarna abu abu kehitamankehitaman 7
7 30 30 48 48 Larutan Larutan berwarna berwarna abu abu kehitamankehitaman
Pengeringan Pengeringan
kristal kristal
Pendinginan dan kristalisasi Pendinginan dan kristalisasi
penyaringan penyaringan
penimbangan penimbangan
Penyaringan Penyaringan
Berat Berat kertas kertas saring saring awal awal : : 1,45 1,45 gramgram
Warna Warna residu residu (sisa) (sisa) : : abu abu kehitamankehitaman
Warna Warna filtrate filtrate : : biru biru kehijauankehijauan
Berat Berat kertas kertas saring saring akhir akhir : : 5,735,73
Penyaringan /filtrasi Penyaringan /filtrasi
Warna Warna Kristal Kristal : : biru biru kehijauankehijauan
Warna Warna filtrat filtrat : : biru biru kehijauankehijauan
PERHITUNGAN PERHITUNGAN Mol Fe = Mol Fe = M H M H22SOSO44 = = Mol H Mol H22SOSO44 Fe Fe + + HH22SOSO44 → → FeSOFeSO₄₄ + + HH₂₂ M M 0,0535 0,0535 0,0950,095 R R 0,0535 0,0535 0.054 0.054 0,054 0,054 0,0540,054 S S - - 0,04 0,04 0,054 0,054 0,0540,054 gr. FeSO gr. FeSO₄₄ yield = yield =
VI.
VI. KESELAMATAN KERJAKESELAMATAN KERJA
Pembuatan atau sintesis garam besi (II) sulfat terhidrat harus dilakukan di lemari Pembuatan atau sintesis garam besi (II) sulfat terhidrat harus dilakukan di lemari asam, karena menggunakan asam sulfat dan reaksi menghasilkan gas hydrogen (H2).
asam, karena menggunakan asam sulfat dan reaksi menghasilkan gas hydrogen (H2).
Mahasiswa menggunakan Alat Pendung Diri (APD) seperti jas lab, masker, dan Mahasiswa menggunakan Alat Pendung Diri (APD) seperti jas lab, masker, dan sepatu tertutup.
sepatu tertutup.
VII.
VII. PEMBAHASANPEMBAHASAN
Try Nuryana 131411055 Try Nuryana 131411055 Wina Septiyanti 131411056 Wina Septiyanti 131411056
Praktkum kali ini kita membuat besi (II) sulfat dengan bahan dasar serbuk Fe dan Praktkum kali ini kita membuat besi (II) sulfat dengan bahan dasar serbuk Fe dan H
H22SOSO44. Besi yang murni adalah logam berwarna putih perak yang kukuh dan liat. Melebur. Besi yang murni adalah logam berwarna putih perak yang kukuh dan liat. Melebur
pada 1535˚C.
pada 1535˚C. Warna dari Kristal ini adalah biru kehijauan. ReWarna dari Kristal ini adalah biru kehijauan. Re aksi kimia yang terjadi yaitu:aksi kimia yang terjadi yaitu: Fe + H
Fe + H22SOSO44 → FeSO→ FeSO44 + H + H22
Percobaan dilakukan dengan mencampurkan 3 gr serbuk Fe dan larutan H
Percobaan dilakukan dengan mencampurkan 3 gr serbuk Fe dan larutan H22SOSO44 20% 20%
sebanyak 25 ml sambil di panaskan dengan suhu 50°C dan diaduk menggunakan magnet sebanyak 25 ml sambil di panaskan dengan suhu 50°C dan diaduk menggunakan magnet stirer diamati selama 30 menit dan dicatat perubahan suhu setiap 5 menit sekali. Setelah itu stirer diamati selama 30 menit dan dicatat perubahan suhu setiap 5 menit sekali. Setelah itu saring larutan Fe(SO
saring larutan Fe(SO₄₄) untuk memisahkan filtrat dengan sisa-sisa Fe hingga menghasilkan) untuk memisahkan filtrat dengan sisa-sisa Fe hingga menghasilkan warna biru kehijauan dan residu dibilas dengan aquades agar tidak tersisa butiran butiran warna biru kehijauan dan residu dibilas dengan aquades agar tidak tersisa butiran butiran yang kemungkinan masih ada garam Fe(SO
yang kemungkinan masih ada garam Fe(SO₄₄) tersisa di ketras saring. Selanjutnya) tersisa di ketras saring. Selanjutnya dilakukan pemanasan kembali sampai larutan tersebut jenuh. Setelah itu dilakukan dilakukan pemanasan kembali sampai larutan tersebut jenuh. Setelah itu dilakukan pendinginan hingga terbentuknya kristal besi (II) sulfat.
pendinginan hingga terbentuknya kristal besi (II) sulfat. Dari hasil percobaan didapat Kristal Fe(SO
Dari hasil percobaan didapat Kristal Fe(SO₄₄) sebesar 5,1 gr dan didapat pula hasil) sebesar 5,1 gr dan didapat pula hasil Fe(SO
Fe(SO₄₄) ) dari dari teoritis teoritis sebesarsebesar kemudian kemudian didapat didapat yield yield sebesarsebesar ..
Wulan Yuviana 131411056 Wulan Yuviana 131411056
Praktkum kali ini kita mencoba membuat besi (II) sulfat dengan rumus kimia Praktkum kali ini kita mencoba membuat besi (II) sulfat dengan rumus kimia [FeSO
[FeSO44.7H.7H22O]. Besi yang murni adalah logam berwarna putih perak yang kukuh dan liat.O]. Besi yang murni adalah logam berwarna putih perak yang kukuh dan liat.
Melebur pada 1535˚C. Asam klorida (HCl) encer atau pekat dan asam sulfat (H
Melebur pada 1535˚C. Asam klorida (HCl) encer atau pekat dan asam sulfat (H22SOSO44) encer) encer
melarutkan besi yang menghasilkan besi (II) dan gas hydrogen. melarutkan besi yang menghasilkan besi (II) dan gas hydrogen.
Fe + 2H
Fe + 2H++ → Fe→ Fe2+2++ H+ H22
Fe + 2HCl → Fe
Fe + 2HCl → Fe2+2++ 2Cl+ 2Cl-- + H + H22
Asam sulfat pekat yang panas menghasilkan ion
Asam sulfat pekat yang panas menghasilkan ion-ion besi (II) dan belerang dioksida:-ion besi (II) dan belerang dioksida: 2Fe + 3H
2Fe + 3H22SOSO44 + 6H + 6H++→ 2Fe→ 2Fe3+3++ 3SO+ 3SO44 + 6H + 6H22OO
Saat percobaan campurkan 3 gr serbuk Fe dan larutan H
Saat percobaan campurkan 3 gr serbuk Fe dan larutan H22SOSO44 20% sambil di panaskan 20% sambil di panaskan
dan diaduk menggunakan magnet stirer diamati selama 30 menit dan dicatat perubahan dan diaduk menggunakan magnet stirer diamati selama 30 menit dan dicatat perubahan suhu setiap 5 menit sekali, dinginkan agar suhu stabil dengan suhu ruangan, saring larutan suhu setiap 5 menit sekali, dinginkan agar suhu stabil dengan suhu ruangan, saring larutan Fe(SO
Fe(SO₄₄) untuk memisahkan filtrat dengan sisa-sisa Fe hingga menghasilkan warna hijau) untuk memisahkan filtrat dengan sisa-sisa Fe hingga menghasilkan warna hijau dan residu dibilas dengan aquades agar tidak tersisa butiran butiran yang tersisa di ketras dan residu dibilas dengan aquades agar tidak tersisa butiran butiran yang tersisa di ketras saring, selanjutnya pemanasan kembali untuk memisahkan filtrat dengan air sehingga air saring, selanjutnya pemanasan kembali untuk memisahkan filtrat dengan air sehingga air menguap, selanjutnya pendinginan hingga terbentuknya kristal besi (II) sulfat. Massa menguap, selanjutnya pendinginan hingga terbentuknya kristal besi (II) sulfat. Massa Fe(SO
Fe(SO₄₄) 5,1 gr dan yieldnya) 5,1 gr dan yieldnya .. VIII.
VIII. KESIMPULANKESIMPULAN
Besi (II) sulfat memiliki reaksi kimia sebagai berikut:Besi (II) sulfat memiliki reaksi kimia sebagai berikut:
Fe + H
Fe + H22SOSO44 → FeSO→ FeSO44 + H + H22
Dari hasil praktikum didapat Kristal FeSODari hasil praktikum didapat Kristal FeSO44 5,1 gram, sedangkan dari hasil5,1 gram, sedangkan dari hasil
perhitungan teoritis didapat
perhitungan teoritis didapat gram. gram.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
G, S. (1985).
G, S. (1985). Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta: PT Kalman Media Jakarta: PT Kalman Media Pustaka.
Pustaka. sunardi. (2006).
sunardi. (2006). Unsur Kimia Deskripsi dan Pemanfaatannya.Unsur Kimia Deskripsi dan Pemanfaatannya. Bandung: Yrama Widya. Bandung: Yrama Widya. W, H. (1989).
W, H. (1989). Ilmu Kimia Analitik Dasar. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta: Erlangga. Jakarta: Erlangga. Wikinson, C. a. (1989).
LAMPIRAN LAMPIRAN
Gambar 1 Saat pemanasan Gambar 1 Saat pemanasan
Gambar 2 Saat penyaringan Gambar 2 Saat penyaringan
Gambar 3 Setelah didiamkan sehari dan