• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PROFIL PERUSAHAAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB

 

I

 

PROFIL

 

PERUSAHAAN

 

 

1.1. Sejarah Perusahaan 

Masyarakat kini sudah mulai menyadari arti pentingnya kesehatan, apalagi 

didukung dengan program pemerintah menuju “Indonesia Sehat 2010”. Namun, 

biaya  pengobatan  ternyata  semakin  mahal,  hal  ini  dikarenakan  obat‐obatan 

konvensional (berdasarkan resep dokter) harganya kian melambung. Selain itu, 

dampak negatif dari obat tersebut terhadap tubuh di masa mendatang, membuat 

masyarakat mulai berpikir untuk mencari pengobatan alternatif, dan kembali ke 

cara yang alami. Cara ini, atau biasa disebut pengobatan tradisional yang dikenal 

dengan istilah pengobatan alternatif  dan  komplementer,  lebih disukai karena 

harga obatnya yang relatif lebih murah, lebih aman dan hampir tidak ada efek 

sampingnya. Hal ini diperkuat dengan sugesti masyarakat Indonesia terhadap 

tanaman obat yang memiliki khasiat penyembuh berbagai penyakit dari sejak 

jaman nenek moyang. 

Sebenarnya  pengetahuan  mengenai  tanaman  obat  di  Indonesia  sudah 

dikenal sejak abad ke‐5 dan sudah dipahami oleh masyarakat luas secara turun 

temurun.  Namun,  ketika  bangsa  kita  dijajah  oleh  Belanda,  maka  masuklah 

pengetahuan baru mengenai ilmu pengobatan modern yang biasa disebut dengan 

istilah  pengobatan  konvensional,  dan  akhirnya  pengobatan  tradisional  lama 

kelamaan ditinggalkan. Padahal jika kita pelajari dari hasil penelitian, Indonesia 

memiliki 940 jenis tanaman obat dari 30.000 jenis tanaman yang ada di Indonesia. 

Saat ini, tanaman obat yang dimanfaatkan baru sebanyak 180 jenis. Jumlah ini 

akan terus berkembang sesuai dengan kemajuan hasil penelitian. Melihat peluang 

ini, sebenarnya banyak yang dapat dilakukan untuk melestarikannya atau bahkan 

menjadikan tanaman obat sebagai peluang bisnis. Salah satunya adalah dengan 

(2)

Peluang inilah  yang diambil oleh bapak Toto  Suhendro sebagai  pemilik 

Istana Tanaman Obat Togapuri atau lebih senang kalau disebut sebagai Pengelola 

amanah dari Tuhan. Pada dasarnya, beliau memiliki hobi bercocok tanam, dan 

gemar melakukan perjalanan ke tempat‐tempat yang asri. Inilah yang menjadi 

latar belakang pendirian wisata Agro Togapuri. Selain itu, pada tahun 1991, beliau 

pernah mengalami sakit kronis yang sangat bergantung dengan obat dari dokter 

dan akhirnya bisa sembuh melalui terapi pengobatan tradisional. Dari sinilah 

dimulai ketertarikan beliau  untuk  mengembangkan  tanaman  obat, yang  juga 

dijadikan  tempat  bermain  beliau  untuk  mendapatkan  kawan  bermain  dan 

membuat alat permainan di kurva kedua kehidupan beliau. Mengapa? Menurut 

pengamatan  beliau,  kebutuhan  manusia  hidup  ada  tiga  hal,  yaitu:  tempat 

bermain,  kawan  bermain,  dan  alat  bermain.  Kurva  kehidupan  beliau  yang 

pertama  telah  dilewati  selama 32 tahun  sebagai karyawan sebuah  BUMN  di 

Bandung. Dan saat ini  beliau telah  pensiun,  sehingga  inilah yang dimaksud 

dengan memasuki kurva kehidupan yang kedua. 

Sejak pensiun itulah beliau mengembangkan tanaman obat ini di atas lahan 

seluas  sekitar  7.000  m2,  di  Dusun  Lebakjawa,  Desa  Cilembu,  Kecamatan 

Pamulihan – Kabupaten Sumedang, didirikanlah Istana Tanaman Obat Togapuri 

untuk  pengembangan  wawasan masyarakat terhadap  tanaman  obat.  Adapun 

nama Togapuri berasal dari kata TOGA (=Tanaman Obat KeluarGA) atau (TOto 

dan  keluarGA)  dan  PURI  yang  berarti  istana.  Disebut  istana  karena,  semua 

tanaman yang berkhasiat obat diperlakukan istimewa bagaikan raja dan ratu di 

istananya. Istana ini dibangun sejak tanggal 10 April 2003 dan mulai dibuka untuk 

kunjungan  tamu  pada  bulan  Desember  2004.  Sedangkan  untuk  memenuhi 

kebutuhan masyarakat luas terhadap layanan kesehatan alternatif secara holistik 

dan terpadu dibuka klinik di Jl. Taman Margawangi No. 168 Margacinta Bandung 

40287.  Perjalanan  dan  pengembangan  usaha  Togapuri  ini,  terutama  Wisata 

Agronya dapat dilihat pada gambar 1.1 berikut. 

(3)

 

Gambar 1.1 Perjalanan Usaha Istana Tanaman Obat Togapuri 

 

Wisata agro Togapuri dibuka secara ekslusif, artinya para pengunjung yang 

akan datang kesana harus melakukan reservasi terlebih dahulu, dengan minimal 

jumlah tamu dalam rombongan sebanyak 20 orang. Pada awal dibuka, sebanyak 

120 tamu berkunjung ke Togapuri. Saat ini, rata‐rata pengunjung yang datang per 

bulan 3 kali dengan  masing‐masing rombongan sekitar 40 orang dan jumlahnya 

senantiasa ada peningkatan. 

 

1.2. Lingkup Bidang Usaha 

Togapuri  terus  berupaya  agar  pelayanan  yang  diberikan  sesuai  dengan 

kebutuhan dan keinginan pelanggan serta perlu diselaraskan dengan visi,   misi 

dan tujuan usaha. Untuk itu, Togapuri memiliki berbagai bidang usaha yang 

berbasis tanaman obat, meliputi bisnis wisata kebun tanaman obat (wisata agro), 

simplisia dan bibit tanaman obat, minuman instan dan kapsul, makanan dan 

minuman khas Togapuri (kantin), serta klinik pengobatan holistik terpadu yang 

alami. Berbagai jenis bisnis Togapuri ini dapat dilihat pada gambar 1.2.          10 April 2003 Awal pembangunan Istana Tanaman Obat

Desember 2004 (120 pengunjung) Istana Tanaman Obat Togapuri pertama di buka Tahun 2005 (969 pengunjung) Pembangunan mushola, taman dan

sarana olah raga

Tahun 2006 (1067 pengunjung)

Pembangunan klinik, lapangan catur dan perbaikan

lahan parkir April 2007 Grand Launching Soft Launching 10 April 2003 Awal pembangunan Istana Tanaman Obat

Desember 2004 (120 pengunjung) Istana Tanaman Obat Togapuri pertama di buka Tahun 2005 (969 pengunjung) Pembangunan mushola, taman dan

sarana olah raga

Tahun 2006 (1067 pengunjung)

Pembangunan klinik, lapangan catur dan perbaikan

lahan parkir

April 2007 Grand Launching Soft Launching

(4)

      

Gambar 1.2 Lingkup Bidang Usaha Togapuri 

 

A. Wisata Agro Kebun Tanaman Obat 

Wisata agro ini terletak di Desa Cilembu, kabupaten Sumedang, dengan nama 

Istana Tanaman Obat Togapuri. Selain dapat menikmati keindahan alam sambil 

belajar  tanaman  obat,  di  sana  terdapat  pula  fasilitas  untuk  berbagai  acara 

pertemuan dan olah raga. 

Istana Tanaman Obat Togapuri terbagi ke dalam lima area dengan berbagai 

fasilitas yang tersedia, yaitu: 

 

1. Area Layanan Publik 

Area ini  merupakan  tempat  yang  disediakan untuk  umum,  fasilitas  yang 

tersedia  di  area  ini  diantaranya  tempat  parkir,  toilet  umum,  bale  sehat 

(poliklinik) dan ruang tunggu. Selain itu, tempat ini dilengkapi juga dengan 

taman bunga yang bertingkat. 

 

2. Area Kebun Produksi 

Area  ini  adalah  area  kebun  tanaman  obat  yang  digunakan  untuk 

memproduksi simplisia, yang kemudian dapat diolah menjadi kapsul ataupun 

minuman instan. Di area ini dilengkapi juga dengan rumah pupuk dan tempat 

istirahat tamu yang bangunannya berbentuk bangunan khas Jawa (atap joglo). 

(5)

tanaman. Hal ini untuk menjaga agar tanaman obat tetap alami dan aman 

dikonsumsi. 

 

3. Area Layanan Tamu 

Di area layanan tamu tersedia fasilitas rumah tinggal (Bale Indung), dapur 

umum,  rumah  pembibitan,  musholla  (Bale  Agung),  ruang  pertemuan 

(Pendopo) dan arena  bermain keluarga seperti ayunan,  prosotan, jungkat‐

jungkit dan jembatan long spiral.  

 

4. Area Taman Kahuripan 

Area ini merupakan taman koleksi tanaman obat. Taman ini memiliki filosopi 

tersendiri. Dibuat dengan 5 tingkatan yang menggambarkan perjalanan hidup 

manusia mulai dari balita hingga lansia. Di taman ini terdapat sekitar 200 jenis 

koleksi tanaman obat dan akan terus bertambah. 

 

5. Area Sahabat Alam 

Ini merupakan  salah  satu area  bermain  yang  cenderung  lebih  bersahabat 

dengan  alam,  seperti  camping  ground.  Selain  itu,  area  ini  juga dilengkapi 

dengan  sarana  untuk  berolah  raga  seperti  lapangan  voli,  basket  dan 

badminton. 

 

Pelayanan di Togapuri bersifat eksklusif, sebelum berkunjung, tamu perlu 

melakukan reservasi, sehingga tamu rombongan yang berkunjung hari itu, hanya 

pengunjung yang telah melakukan reservasi. Untuk meningkatkan kepuasaan 

pelanggan yang berkunjung ke Kebun Wisata Togapuri, disusunlah beberapa 

program acara yang menarik. Program ini bersifat customized, disesuaikan dengan 

permintaan dari para pengunjung.  

Paket wisata yang ditawarkan terbagi ke dalam dua jenis, yaitu Paket Wisata 

Sehari  dan  Paket  Khusus. Paket  wisata sehari menawarkan  layanan  seminar 

kebun  –  pengetahuan  mengenai  jenis‐jenis  tanaman  obat  beserta  khasiatnya, 

(6)

Sedangkan untuk paket wisata khusus, biasanya ditawarkan bagi para pelanggan 

yang bermalam di kebun Togapuri. Layanannya disesuaikan dengan kebutuhan 

dan keinginan tamu. Yang unik adalah fasilitas penginapan yang ditawarkannya, 

berupa tidur di tenda yang menjadi daya tarik tersendiri bagi keluarga yang ingin 

menikmati  suasana  berkemah  di  alam  terbuka.  Kedua  jenis  paket  yang 

ditawarkan  ini  juga  bisa  bersifat  customized.  Tamu  bisa  saja  mengatur  acara 

wisatanya sendiri dengan melakukan koordinasi dengan pihak Togapuri terlebih 

dahulu. 

Dari kelima bisnis yang ada, Wisata Agro ini merupakan core business dari 

Togapuri.  Bisnis  ini  juga  merupakan  wadah  dari  keempat  bisnis  lainnya, 

maksudnya  adalah  apapun  bisnis  yang  dimiliki  Togapuri  saat  ini  dapat 

diselenggarakan pula di tempat Wisata Agro yang dimilikinya. 

 

B. Simplisia dan Pembibitan Tanaman Obat 

Simplisia merupakan bagian tanaman berkhasiat obat yang telah dikeringkan 

sebagai bahan baku obat. Bentuknya dapat berupa tanaman, buah, daun, biji, 

bunga, akar, kulit pohon yang sudah kering. Biasanya simplisia ini dijual per 

kilogram dengan harga yang beragam. 

Selain itu, berbagai jenis bibit tanaman obat disediakan bagi para tamu kebun 

yang  ingin  menanam  tanaman  obat  di  rumah  mereka.  Beberapa  jenis  bibit 

tanaman obat ini diperoleh dari kebun tanaman obat di berbagai daerah.   

C. Minuman Instan dan Kapsul 

Minuman instan ini terbuat dari ekstrak tanaman obat yang merupakan hasil 

olahan dari  simplisia.  Produk  ini dibuat  dalam  bentuk serbuk  bergula  yang 

dikemas dalam kemasan plastik seperti pegagan, mahkota dewa, jahe merah, dan 

temulawak. Harga yang ditawarkan untuk setiap bungkusnya adalah Rp 14.000, 

satu bungkusnya terdiri dari 18 sachets. Selain itu, dibuat pula dalam bentuk 

(7)

satu botol terdiri dari 30 kapsul. Harga yang ditawarkan untuk produk kapsul ini 

Rp 400,00 sampai dengan Rp 500,00 per kapsul. Semua produk ini sudah terdaftar 

di DEPKES.   

D. Makanan dan Minuman Khas Togapuri (Kantin) 

Makanan dan minuman khas Togapuri ini hanya akan diperoleh di kebun 

wisata tanaman obat yang terletak di desa Cilembu. Yang membuatnya khas 

adalah, bahan dasar yang digunakan merupakan tanaman obat yang terdapat di 

kebun. Beberapa menu minumannya diantaranya adalah: 

1. Wedang Pegagan/Mahkota Dewa/ Jahe 

2. Jus kesehatan yang terdiri dari buah‐buahan dan sayuran. 

 

Sedangkan menu makanannya yang khas adalah: 

1. Pepes Teri Daun Sambung Nyawa 

2. Sayur Lodeh Mahkota Dewa 

3. Trancam Herbal 

4. Sambal Togarasa, dll. 

 

Makanan dan minuman ini biasanya termasuk ke dalam paket wisata yang 

telah ditawarkan. 

 

E. Klinik pengobatan holistik terpadu 

Klinik  ini  merupakan  pengobatan  secara  holistik  terpadu  dengan 

menggunakan  berbagai  metode.  Untuk  diagnosa  penyakit,  metode  yang 

digunakan  diantaranya  adalah  Iridologi,  Kinesiologi,  dan  Phytobiophysic

Sedangkan untuk terapinya biasanya dengan cara seperti berikut ini: obat‐obatan 

herbal, pijat getar syaraf, energi prana/reiki dan hipnoterapi. 

Klinik holistik Togapuri ini terletak di Istana Tanaman Obat Togapuri di Desa 

Cilembu Kabupaten Sumedang dan di Jl. Taman Margawangi No. 168 Margacinta 

(8)

yang datang melalui reservasi, sedangkan klinik yang bertempat di Margacinta 

jadwal prakteknya setiap hari Rabu. Keberadaan klinik ini juga sudah terdaftar di 

DEPKES.   

1.3. Visi, Misi, Tujuan, Logo, dan Motto 

Sebagai  sebuah  usaha,  Togapuri  telah  menyusun  visi,  misi,  tujuan  dan 

program kerja dari usahanya tersebut. 

  1.3.1 Visi 

Togapuri  merupakan  suatu  usaha  yang  berbasis  tanaman  obat.  Untuk 

mendukung usahanya tersebut disusunlah suatu visinya seperti berikut: 

“ Menjadi pusat budidaya, bisnis dan wisata agro berbasis tanaman obat serta 

lokasi terapi holistik yang terkemuka di wilayah bumi Priangan Timur.” 

 

1.3.2 Misi 

Sedangkan untuk mencapai visi tersebut, disusunlah misi sebagai berikut: 

1. Memperkenalkan  dan  menggali  kearifan  tradisional  dari  nenek  moyang 

berupa menyelenggarakan budidaya dan pengolahan hasil panen tanaman 

berkhasiat  obat  sebagai  upaya  untuk  menjaga  kesehatan  keluarga  dan 

mengatasi berbagai penyakit. 

2. Menggali  berbagai  jenis  tanaman  berkhasiat  obat  yang  mempunyai  nilai 

ekonomis  sebagai  upaya  untuk  meningkatkan  kemampuan  di  dalam 

mengelola kebun dan menjalankan bisnis tanaman obat. 

3. Melestarikan  pupuk  dan  pestisida  alami  serta  memanfaatkannya  sebagai 

upaya untuk menghasilkan produk yang alami. Di sisi lain, dapat melestarikan 

lingkungan  agar  senantiasa  alami  (bebas  bahan  kimia)  serta  membantu 

Program Pemerintah menuju Indonesia bebas pupuk dan pestisida kimia pada 

(9)

4. Melestarikan keindahan alam dan mengembangkan potensi wilayah sebagai 

anugerah  Tuhan  sang  Pencipta  alam  berupa  pengembangan  wisata  agro 

berbasis tanaman berkhasiat obat. 

5. Memberdayakan  sumber  daya manusia  di  lingkungan sekitar kebun  agar 

berdayaguna  dan  berhasilguna  sehingga  dapat  membantu  program 

Pemerintah  dalam  hal  menanggulangi  pengangguran,  kemiskinan  dan 

kebodohan. 

6. Memberikan  layanan  kesehatan  masyarakat  secara  holistik  dan  terpadu 

dengan menggunakan bahan obat yang alami.   

1.3.3 Tujuan 

Selain dari visi dan misinya, usaha ini didukung pula dengan tujuan yang 

mulia,  yaitu  keberadaan  Togapuri  dapat  memberikan  manfaat  yang  sebesar‐

besarnya  di  bidang  kesehatan  jasmani dan  rohani  serta  dapat  meningkatkan 

wawasan dibidang tanaman obat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan 

masyarakat.   

1.3.4 Program Kerja 

Untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan tersebut, maka disusunlah program 

sebagai berikut: 

1. Menyelenggarakan  kegiatan  budidaya  dan  bisnis  tanaman  obat  serta 

agrowisata berbasis tanaman obat. 

2. Menyelenggarakan diklat tentang budidaya toga, baik bagi penduduk sekitar 

kebun  maupun  masyarakat  luas  sebagai  upaya  untuk  memperkenalkan 

berbagai jenis toga dan khasiatnya serta cara membudidayakannya. 

3. Melakukan bimbingan teknis terhadap budidaya toga di halaman/pekarangan 

rumah  penduduk  sekitar  kebun  sebagai  upaya  untuk  menjaga  kesehatan 

(10)

4. Melakukan bimbingan teknis untuk memproduksi toga yang mempunyai nilai 

ekonomis untuk dikembangkan menjadi bisnis toga bagi penduduk sekitar 

kebun maupun siapa saja yang berminat sebagai upaya untuk meningkatkan 

perekonomian keluarga. 

5. Memfasilitasi  pembentukan  kelompok  petani  toga  sebagai  wahana  untuk 

mengembangkan budidaya dan bisnis tanaman obat. 

6. Memfasilitasi penelitian tentang tanaman obat bagi yang memerlukan baik 

dari  kalangan  ilmiah/akademisi  dalam  rangka  menyusun  skripsi,  tesis, 

disertasi maupun dari kalangan praktisi dan petani. 

7. Mengolah  limbah  kotoran  hewan  maupun  sampah  dari  tumbuhan  untuk 

dijadikan pupuk alami. 

8. Menggalakkan  penanaman tanaman hias  dan  bunga  yang berkhasiat obat 

sebagai upaya untuk mendukung keindahan dan keasrian lingkungan desa 

sekitar  kebun  (bunga  matahari,  bunga  pagoda,  mawar,  melati,  kenanga, 

cempaka,  tapakdara,  saliyara,  jengger  ayam,  kastuba,  kembang  bokor, 

kembang telang, portulaka, patah tulang, blustru, bunga kenop, bungur, ekor 

kucing, kecubung, jombang, kumis kucing, kemuning, adas, dll). 

9. Mengolah dan memasarkan hasil kebun berupa ekstrak tanaman obat dan 

minuman segar untuk kesehatan dan kebugaran. 

10.Menyelenggarakan kegiatan konsultasi dan terapi kesehatan secara holistik 

dan terpadu dengan menggunakan bahan obat yang alami.   

1.3.5 Logo dan Motto 

Bentuk logo Togapuri ini memiliki makna sebagai satu 

kesatuan dari  tumbuhan. Gambar daun pada bagian atas 

logo  memiliki  makna  tersendiri,  yaitu  daun  merupakan 

bagian penting dari tanaman yang menyerap energi matahari 

untuk  kemudian  diproduksi  menjadi  sumber  energi  bagi 

(11)

merupakan bagian yang paling banyak digunakan untuk obat. Gambar daun juga 

merupakan  bentuk  gunungan  dalam  dunia  pewayangan  yang  melambangkan 

sebuah kerajaan, istana, dunia atau bisa bermakna sebuah kehidupan.  

Kemudian tulisan TOGAPURI yang huruf‐hurufnya menyerupai  bentuk 

batang, menggambarkan bagian batang dari suatu tanaman. Sedangkan Togapuri 

sendiri artinya sudah dijelaskan sebelumnya pada bagian sejarah perusahaan.  

Dan yang terakhir tulisan kecil yang berada di bagian paling bawah dari logo 

dengan tulisan Istana Tanaman Obat menggambarkan akar dari tumbuhan itu 

sendiri. Jadilah logo di atas  merupakan suatu kesatuan  dari tumbuhan yang 

terdiri dari daun, batang dan akar. 

Selain logo seperti yang telah diuraikan di atas, Togapuri juga memiliki 

motto, yaitu “Cinta Alam Sehat Alami”. Artinya, Togapuri punya komitmen yang 

kuat untuk senantiasa mencintai alam dengan cara membudidayakan tanaman, 

merawat  tanaman,  merawat  lingkungan  dan  alam  sekitar  agar  alam  dapat 

memberikan kesehatan baik lahir maupun batin kepada siapapun yang berada di 

Togapuri.   

1.4. Kerjasama 

Togapuri sebagai suatu usaha menyadari bahwa dirinya tidak dapat berdiri 

sendiri, untuk itu diadakan kerjasama dengan berbagai lembaga dan organisasi 

seperti berikut: 

a) Dinas Pertanian – Sumedang 

b) Roemah Obat Saritoga – Bandung 

c) Kelompok Tani Jakarta dan Yogyakarta 

d) Balitro Bogor dan Lembang 

e) Klinik Sinergi Alam – Jakarta 

f) SMPN 1 Cimanggung – Sumedang 

g) Karang Taruna Tunas Mekar – Cilembu 

(12)

Selain  itu,  sebagai  wujud  dari  visi  dan  misi  Togapuri  dengan  fokus 

pembinaan generasi muda, dibukalah SMP Terbuka. SMP Terbuka ini merupakan 

hasil  kerjasama  Togapuri  dengan  Karang  Taruna  Cilembu  dari  SMPN  1 

Cimanggung  yang  berlangsung  sejak  awal  tahun  2006.  SMP  Terbuka 

diselenggarakan  bagi  anak‐anak  warga  sekitar  Cilembu  yang  tidak  mampu 

membayar biaya sekolah. Di sekolah ini, mereka tidak perlu membayar biaya 

sekolah,  karena  biayanya  ditanggung  oleh  pihak  Togapuri.  Sekolahnya  pun 

diselenggarakan di Kebun Wisata Agro Togapuri. Materi yang mereka terima pun 

sangat beragam, selain dari mata pelajaran umum, disisipkan pula mata pelajaran 

pertanian, tanaman obat, seni suara, catur, dan motivasi. Saat ini, ada beberapa 

anak didik yang telah mengikuti berbagai kompetisi seperti: lomba calung, lomba 

matematik, baca Al‐Qur’an dan beberapa kegiatan lomba olah raga.   

1.5. Struktur Organisasi 

Saat ini, Togapuri masih dikelola secara langsung oleh pemiliknya, atau bisa 

disebut juga one man show. Struktur organisasinya pun masih sederhana, seperti 

pada gambar 1.4 berikut: 

 

Gambar 1.4 Struktur Organisasi 

(13)

Menurut pemilik Togapuri, struktur organisasi ini masih perlu ada perbaikan 

dan pengembangan, disesuaikan dengan pertumbuhan bisnis itu sendiri.   

1.6. Sumber Daya 

Sumber daya yang dimiliki perusahaan merupakan  modal  penting yang 

dapat membantu perusahaan  untuk  bertahan dan berkembang.  Sumber daya 

yang penting untuk dimiliki adalah sumber daya manusia, sumber daya finansial 

dan sumber daya teknologi. Berikut adalah uraian sumber daya yang dimiliki oleh 

Togapuri. 

 

1.5.1 Sumber Daya Manusia 

Sumber daya manusia yang dimiliki Togapuri saat ini masih terbatas, bahkan 

bisa dikatakan one man show, karena pemilik masih ikut terlibat langsung dalam 

berbagai kegiatan operasional. Sumber daya manusia tersebut terdiri dari pemilik, 

yaitu  bapak  Toto  Suhendro,  pengelola  bapak  Toto  Suhendro  dan ibu  Danar 

Suhendro, dibantu pula oleh 4 orang tenaga operasional kebun sebagai karyawan 

tetap. 1 orang berpendidikan tingkat SMA, 1 orang berpendidikan SMP, dan 2 

orang lainnya berpendidikan SD. Selain 4 orang karyawan tetap, terdapat pula 9 

orang karyawan tidak tetap.  

Sumber daya manusia ini sendiri berasal dari masyarakat sekitar kebun, di 

desa Cilembu – Kab. Sumedang dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan 

masyarakat  sekitar  kebun.  Ke  depannya,  memang  akan  dibutuhkan  tenaga 

berpendidikan  dan  ahli  di  bidang  perkebunan  dan  bidang  lainnya  yang 

bersangkutan.  

Sejak bulan November 2006 telah dilakukan proses rekrutmen melalui iklan 

Harian Suara Merdeka dengan klasifikasi lulusan D3/S1 jurusan pertanian. Setelah 

proses  rekrutmen  ini  selesai,  pada  triwulan  I/2007  akan  dilanjutkan  dengan 

rekrutmen untuk tenaga khusus yang menangani keuangan. Untuk menangani 

(14)

Komposisi Karyawan Tetap dan Tidak Tetap

31%

69%

Karyawan tetap Karyawan tidak tetap

 

Gambar 1.5  Pie Chart Komposisi Karyawan Togapuri 

  1.5.2 Sumber Daya Teknologi 

Sumber  daya  teknologi  yang  dimiliki  oleh  Togapuri  memang  tergolong 

sederhana,  namun  beberapa  teknologi  tersebut  memang  digunakan  untuk 

mempertahankan konsep alami dari Togapuri.  

Seperti teknologi yang digunakan untuk pengeringan tanaman obat sehingga 

menjadi simplisia, kemudian pembuatan minuman instan, jamu‐jamuan, dll yang 

semuanya dikelola dengan teknologi sederhana, dan masih termasuk ke dalam 

industri rumah tangga. Teknologi ini merupakan ilmu terapan yang padat karya 

sehingga bisa menyerap banyak tenaga kerja tanpa pendidikan tinggi. Dengan 

demikian,  banyak  sumber  daya  manusia  di  sekitar  kebun  yang  dapat 

dimanfaatkan dan sekaligus dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran.  Untuk peralatan yang digunakan di klinik, ada beberapa yang menggunakan 

teknologi  modern  seperti  penggunaan  teknologi  akupuntur  dari  ADVANCE, 

kemudian peralatan terapi phytobiophisyc dan iridologi.   

   

(15)

Sumber daya finansial seluruhnya diperoleh dari modal pemilik, yaitu Bapak 

Toto Suhendro. Laporan keuangannya pun masih ditulis secara sederhana dan 

manual. Keuntungan yang diperoleh pun masih digunakan untuk pengembangan 

infrastruktur Togapuri. 

  1.7. Tantangan Bisnis 

Bisnis tanaman obat saat ini berada dalam tahap pertumbuhan. Hal ini dapat 

dilihat  dari  makin  banyaknya  berbagai  produk  dari  tanaman  obat  yang 

bermunculan. Pertumbuhan ini, dipengaruhi oleh kesadaran masyarakat terhadap 

kesehatan dan keinginan untuk kembali ke alam (Back to Nature). 

Dalam menjalankan bisnis yang berbasis tanaman obat ini, Togapuri pun 

menghadapi berbagai tantangan bisnis. Bisnis agrowisatanya sendiri menghadapi 

tantangan dari kompetitor yang sudah lebih dulu berdiri dan juga tantangan 

mendatang dengan munculnya kompetitor baru. Namun, jika dilihat peluangnya 

masih besar,  karena agrowisata tanaman  obat  sendiri terbilang masih jarang. 

Untuk  menghadapi  tantangan  tersebut,  Togapuri  terus  melakukan  perbaikan 

kualitas pelayanan dan infrastruktur penunjang wisata. 

Untuk  produk  simplisia, ekstrak  tanaman obat  dan  bibit  tanaman  obat, 

tantangan  yang dihadapi adalah kompetitor yang  sudah lebih  dulu  ada dan 

kompetitor yang akan datang, terutama kompetitor dari luar negeri. Saat ini, 

produk‐produk tanaman obat yang dikemas dalam bentuk kapsul, serbuk bergula 

maupun simplisia dari negeri tetangga seperti Cina, Malaysia dan Korea sudah 

mulai memasuki pasar Indonesia. Kualitas dan harganya pun tidak kalah dengan 

produk lokal. Disamping tantangan yang datang dari kompetitor, tantangan juga 

datang  dari  konsumen  dan  ketersediaan  sumber  daya.  Seperti  misalnya, 

permintaan untuk produk simplisia yang tidak dapat dipenuhi oleh Togapuri 

karena keterbatasan sumber daya dari tanaman obat itu sendiri. Selain itu, ada 

beberapa tanaman  obat  yang sebenarnya banyak sekali  tumbuh  di Indonesia 

(16)

mempatenkannya  secara  internasional.  Contohnya:  tanaman  sambung  nyawa 

yang berkhasiat untuk mengatasi penyakit kanker, tumor, prostat, hipertensi, dan 

asam urat, telah dipatenkan oleh Korea. 

Sedangkan bisnis klinik terapi holistik milik Togapuri, merupakan bisnis 

terbaru dari jajaran bisnis Togapuri lainnya. Pengobatan holistik kini memang 

sedang menjadi tren dan sudah menjadi gaya hidup berobat masyarakat kelas 

menengah ke atas (Koran Tempo, Minggu/10 Desember 2006, 5). Namun yang 

menjadi  tantangan  di  bisnis  ini  adalah  harus  bersaing  dengan  pengobatan 

konvensional dan pengobatan alternatif lainnya yang telah muncul dan populer 

lebih  dulu.  Masalah  lainnya  ada  pada  legalitas,  menurut  sebagian  orang, 

pengobatan alternatif ini perlu ditertibkan dan mendapatkan surat ijin praktek 

(Koran Tempo, Minggu/10 Desember 2006, 7). Untuk hal yang satu ini, telah 

diatur  dalam  Keputusan  Menteri  Kesehatan  No.  1076  tahun  2003  tentang 

Pengobatan  Tradisional. Inti  dari keputusan  menteri  tersebut telah  mengatur  

bahwa  setiap  pengobatan  tradisional  harus  terdaftar  dan  mendapatkan 

pembinaan dari Dinas Kesehatan setempat serta organisasi profesi terkait.  

Untuk menjawab tantangan tersebut, Bapak Toto selaku pelaku bisnis klinik 

yang juga berprofesi sebagai pengobat tradisional, ikut aktif dalam organisasi 

pengobat tanaman obat yang bernama ASPETRI (Asosiasi Pengobat Tradisional 

Ramuan Indonesia) yang merupakan mitra pemerintah bekerjasama dengan Dinas 

Kesehatan dalam hal pembinaan dan rekomendasi untuk perijinannya. Bahkan 

beliau saat ini menjabat sebagai ketua ASPETRI wilayah Jawa Barat untuk periode 

kepengurusan 2005 – 2008. Keberadaan kliniknya pun kini sudah terdaftar di 

Gambar

Gambar 1.2 Lingkup Bidang Usaha Togapuri 
Gambar 1.4 Struktur Organisasi 

Referensi

Dokumen terkait

Melihat data jumlah pengunjung tersebut terdapat kenaikan dari bulan September 2015 sampai dengan Februari 2016, menunjukkan bahwa adanya peningkatan jumlah

Konselor sekolah menggunakan empat komponen untuk membentuk karakter peserta didik melalui kegiatan bimbingan dan konseling sehingga olah hati, olah pikir, olah

Berdasarkan hasil analisis dasar product prestasi yang pernah di capai dalam masing-masing cabang olah raga, karena dengan tersedianya sarana. prasarana.ini

Bangunan apartemen yang menyediakan berbagai fasilitas dalam menunjang kehidupan, meliputi sarana olah raga, tempat berniaga yang dekat, sekolahan yang bagus dan mudah

Sehubungan dengan rencana kegiatan tersebut yaitu pembangunan fasiltas umum taman bermain serta sarana olah raga yang telah disampaikan oleh para pengurus Karang Taruna dan pengurus

Data pengunjung candi yang diperoleh dari manajemen PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, pada periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012

Penggunaan obat kortikosteroid untuk mencegah pengurangan sel-sel mast, mengurangi edema dan spasme otot-otot pernapasan (Sudoyo. Manfaat olah raga bagi penderita asma adalah pada

Mustika Taman Olympic dengan Pemerintah Kota Malang untuk.. mengembangkan kawasan Stadion Gajayana sebagai pusat Olah Raga,