35 BAB 3
OBJEK DAN METODA PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian pada perusahaan yang selaku kontraktor utama yang juga bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan proyek yang dilakukan oleh tenaga kerja sendiri maupun pekerjaan yang dilakukan oleh subkontraktor lokal.
3.1.1 Sejarah Singkat
PT. Takenaka Indonesia didirikan pada 25 Mei 1974 sebagai suatu usaha patungan dengan investasi yang diberikan oleh PT. HutamaKarya, Indonesia dan Takenaka Corporation, Jepang. Pada awalnya, perusahaan ini terdaftar dengan nama PT. Hutama Takenaka Corporation Indonesia.
Pada tahun 1999, karena PT. Hutama Karya melakukan penarikan saham sebesar 44%, maka terjadi perubahan komposisi modal perusahaan dan nama perusahaan selanjutnya berubah menjadi PT. Takenaka Indonesia.
PT Takenaka Indonesia adalah kontraktor umum yang menyediakan jasa rancang bangun dan konstruksi gedung yang terpadu kepada klien. Klien tersebut berasal dari sektor publik sampai swasta baik perusahaan lokal maupun asing.
PT Takenaka Indonesia selaku kontraktor utama bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan proyek yang dilakukan oleh tenaga kerja sendiri maupun pekerjaan yang dilakukan oleh subkontraktor lokal, yang mana itu semua adalah merupakan komitmen perusahaan untuk memastikan bahwa seluruh jasa yang diberikan, terutama yang terkait dengan lingkungan hidup. Setelah menerima kontrak dari klien, dan tergantung ada pola ruang lingkup kontrak, maka perusahaan akan bertanggung jawab secara keseluruhan untuk proyek tersebut sejak penyerahan lokasi dari klien sampai penyerahan akhir kepada klien pada akhir jangka waktu pertanggung jawaban kerusakan (DLP).
PT Takenaka Indonesia sendiri mempunyai kebijakan mutu dan kebijakan lingkungan yang menunjang kepercayaan klien kepadanya. Kebijakan mutu dari PT
Takenaka Indonesia adalah “Memenuhi kepuasan pelanggan serta kepercayaan masyarakat melalui sistem manajemen yang mengutamakan mutu dan melakukan tantangan terhadap penciptaan lingkungan arsiektural baru”. Sedangkan untuk kebijakan lingkunan dari PT Takenaka Indonesia adalah “Takenaka Indonesia yang bergerak dalam industri jasa konstruksi turut serta dalam upaya pelesrarian lingkungan dengan menjaga komitmen untuk meningkatkan kinerja lingkungan secara berkelanjutan, menerapkan pencegahan pencemaran, dan mematuhi peraturan perundang-undangan lingkungan serta ketentuan lain yang terkait”.
3.1.2 Bidang Usaha
Bidang usaha PT Takenaka Indonesia adalah sebagai kontraktor umum yang menyediakan jasa rancang bangun dan konstruksi gedung yang terpadu kepada klien. Klien PT Takenaka Indonesia sendiri berasal dari sektor publik sampai swasta baik perusahaan lokal maupun asing, dan beberapa klien yang telah bekerja sama dengan PT Takenaka Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Summitmas I Building, Jakarta
2. Bank International Indonesia, Jakarta 3. Daiwa Resona Perdania, Jakarta 4. Subentra Bank, Jakarta
5. Karawang International Industrial City Office, KIIC, Karawang 6. Honda Precision Parts Manufacturing Office, Kota Bukit Indah
Industrial City
7. Nusa Dua Beach Hotel Bali, Bali
8. Nusa Toyo Tetsu, MM2100 Industrial Town, Cikarang Barat 9. Central Motor Wheel Indonesia, PIER, Pasuruan Industrial, Estate
Rembang, Pasuruan
10.Indonesia Stanley Electric, Kawasan Industri Cikupa Mas, Tangerang
11.Toyoda Gosei Safety System Indonesia, Cibinong-Bogor
12.Honda Precision Parts Manufacturing, Kota Bukit Indah Industrial City, Purwakarta
14.Ceres 94, Bandung
15.Danone Indonesia, Delta Silicon II, Cikarang 16.Easterntex E-II, Pandaan, Pasuruan
17.Multi Artha Graha, Surabaya
18.Sumber Alfaria Trijaya Cileungsi, Cikokol, Tangerang 19.Sumber Alfaria Trijaya Semarang, Semarang
20.Petnesia Resindo IBP Plant, Tangerang
21.Tarahan Coal Fire Steam Power Plant, Lampung 22.Oto Multi Artha SAG Learning Center, Bogor 23.Indonesia Export Training Center
3.1.3 Jasa-Jasa
• Planning and Consulting • Design
• Construction • Renewal
• Technology & Engineering • Research & Development
3.1.4 Struktur Organisasi
Struktur organisasi menunjukkan bagaimana bagian-bagian dalam organisasi di koordinasikan bersama-sama melalui suatu jalur wewenang dan tanggung jawab.Struktur organisasi adalah penggambaran secara fisik yang menggambarkan struktur kerja dari suatu organisasi.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Takenaka Indonesia
Fungsi jabatan dari setiap bagian yang terdapat pada struktur organisasi adalah sebagai berikut:
1. President Director
• Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif.
• Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi (biasanya bekerjasama dengan MD atau CEO).
• Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tata-tertib; keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat; menyesuaikan alokasi waktu per item masalah; menentukan urutan agenda; mengarahkan diskusi ke arah konsensus; menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan.
• Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar.
• Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board dan sub-komite, sehingga tercapainya keselarasan dan efektivitas.
• Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh BOD atau pada situasi tertentu yang dianggap perlu, yang diputuskan, dalam meeting-meeting BOD.
2. Marketing Director
• Merencanakan dan merumuskan kebijakan strategis yang menyangkut Pemasaran.
• Memonitoring dan mengarahkan proses-proses di seluruh Divisi Pemasaran. • Melakukan koordinasi dengan lembaga-lembaga/instansi terkait baik dalam
maupun dari luar negeri untuk menjalankan strategi Pemasaran.
• Memberikan masukan kepada Direktur Utama dalam memutuskan hal-hal yang berkaitan dengan Pemasaran.
3. Administration
• Memberikan semua keterangan yang lengkap dan diperlukan siapa saja, kapan dan di mana hal itu diperlukan untuk pelaksanaan perusahaan secara efisien.
• Memberikan catatan dan laporan yang cukup dengan biaya serendah-rendahnya.
• Membantu perusahaan memelihara persaingan. • Memberikan pekerjaan ketatausahaan yang cermat. • Membuat catatan dengan biaya minimal.
4. General Affairs
• Mendukung seluruh kegiatan operasional kantor dengan melakukan proses pengadaan seluruh peralatan kebutuhan kerja, maupun sarana atau fasilitas penunjang lain dengan cepat, akurat/berkualitas serta sesuai dengan anggaran yang ditentukan.
• Melakukan analisa kebutuhan anggaran atas pengadaan dan pemeliharaan seluruh fasilitas dan sarana penunjang aktivitas kantor untuk kemudian
diajukan kepada bagian keuangan dan manajemen perusahaan untuk dianggarkan dan disetujui.
• Melakukan aktivitas pemeliharaan atas seluruh fasilitas dan sarana penunjang, serta melakukan proses penggantian atas fasilitas/sarana penunjang yang rusak.
• Membina hubungan dengan para vendor atau supplier barang dan jasa fasilitas/prasarana kantor serta membantu dalam menangani komplain atas vendor/supplier termasuk tindaklanjut atas penanganan nota pembayaran/invoice maupun kontrak kerja dengan pihak terkait.
• Membuat, menjalankan dan mengembangkan sistem kerja/prosedur atas pengadaan dan pemeliharaan fasilitas penunjang kerja.
• Menyiapkan laporan bulanan untuk keperluan rapat anggaran, laporan keuangan atas aset dan beban biaya perusahaan.
5. HR
• Menyusun strategi dan kebijakan pengelolaan SDM di perusahaan berdasarkan strategi jangka panjang dan jangka pendek yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku agar diperoleh SDM dengan kinerja, kapabilitas dan kompetensi yang sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
• Menyusun rencana kerja dan anggaran bagiannya sesuai dengan strategi, kebijakan dan sistem SDM yang telah ditetapkan untuk memastikan tercapainya sasaran bagian SDM.
• Mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan fungsi SDM di seluruh perusahaan untuk memastikan semuanya sesuai dengan strategi, kebijakan, sistem dan rencana kerja yang telah disusun.
• Mengkoordinasikan dan mengontrol anggaran bagian SDM agar digunakan dengan efektif dan efisien sesuai dengan rencana kerja.
• Mengkoordinasikan dan mengontrol penyusunan dan pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan, termasuk identifikasi kebutuhan pelatihan dan evaluasi pelatihan, untuk memastikan tercapainya target tingkat kemampuan dan kompetensi setiap karyawan.
• Merencanakan kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan perkembangan organisasi, serta mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan kegiatan rekrutmen dan seleksi untuk memastikan tersedianya tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan permintaan dan kualifikasi yang diinginkan dalam jangka waktu yang telah disepakati.
• Menyusun sistem manajemen kinerja, serta mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan siklus manajemen kinerja, mulai dari perencanaan, pembimbingan, sampai dengan penilaian kinerja, untuk memastikan tercapainya target kinerja individu, unit, maupun perusahaan.
• Mengelola dan mengontrol aktifitas administrasi kantor, kepersonaliaan, dan sistem informasi SDM untuk memastikan tersedianya dukungan yang optimal bagi kelancaran operasional perusahaan.
6. Accounting
• Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu.
• Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan (cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang, sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan.
• Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan.
• Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta mengurangi risiko keuangan.
• Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisa keuangan untuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis, baik untuk kebutuhan investasi, ekspansi, operasional maupun kondisi keuangan lainnya
7. Finance & Tax
• Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.
• Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan. • Membuat SSP dan bukti potong pajak, Laporan Pajak ( PPN ,PPH ) dan
melaporkan ke Kantor Pajak, agar kewajiban pajak perusahaan dapat dipenuhi dengan baik sesuai aturan yang berlaku.
• Melakukan pembayaran pajak ke Bank/Kantor Pos, dan koordinasi dengan bank agar kewajiban perusahaan dalam hal pajak dipenuhi dengan baik.
3.2 Desain Penelitian
3.2.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah melalui data primer, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dan data tersebut sudah diolah seperti sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, bidang usaha, visi & misi yang dapat memudahkan penulis untuk mencari permasalahan yang berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia dan berusaha mencari alternatif penyelesaiannya. 3.2.2 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang dilakukan adalah dengan metode deskriptif yaitu suatu metode dimana data yang dikumpulkan, disusun, diinterpretasikan dan dianalisis sehingga memberikan keterangan yang lengkap bagi pemecahan masalah yang dihadapi.
3.2.3 Metode Penyajian Data
Metode penyajian data yang digunakan dalam proposal ini adalah penyajian data dalam bentuk teks, yaitu penyajian data hasil penelitian yang dituangkan ke dalam susunan kalimat yang disusun dengan baik dan benar.