• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

A. MATA KULIAH

KODE MATA KULIAH

:MAP 8032

NAMA MATA KULIAH

: Fisika Radiodiagnostik Dan Radioterapi

SKS

: 3 SKS

STATUS

: Pilihan

PRASYARAT

:

B. DISKRIPSI SINGKAT MATA KULIAH

Kuliah

fisika radiodiagnostik dan radioterapi

ini membahasteori dasar fisika radioterapi yang meliputi struktur dasar sel, radiasi, interaksi radiasi dengan sel, dosis radiasi, eksternal terapi, brachy terapi dan bagaimana menerapkan teori tersebut untuk menghitung dosis terapi pada penderita kanker dengan betul.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN / INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah menempuh mata kuliah fisika radiodiagnostik dan radioterapi mahasiswa dapat menganalisis teori

dasar radiologi, aplikasi radiasi dalam bidang medis dan proteksi radiasi serta menerapkannya untuk menghitung

dosis radiasi yang tepat padai organ tubuh pasien dengan mempertimbangkan keamanan selama tindakan terapi

dan dapat melakukan prinsip prinsip proteksi radiasi.

D. TUJUAN INSTUKSIONAL KUSUS (TIK):

TIK 1: Setelah menempuh bahasan struktur sel

mahasiswa dapat menjelaskan sruktur dasar sel, jenis jenis sel kanker

dan dapat menentukan stadium kanker.

(2)

TIK 2: Setelah menempuh bahasan sruktur atom dan radiasi

mahasiswa dapat menganalisis sruktur dasar atom orbit

elektron, tingkat tingkat energi elektron pada kulit atom, proses eksitasi, deeksitasi dan ionisasi.dan menghitung panjang

gelombang dari hasil transisi elektron dari satu kulit ke kulit yang lain dari atom.

TIK 3: Setelah menempuh bahasan

sinar x

mahasiswa dapat menganalisis proses terjadinya sinar x, anatomi tabung

penghasil sinar x, distribusi sinar x yang dihasilkan oleh tabung pesawat sinar x, range energi sinar x untuk keperluan

diagnostik dan terapi, pengaturan komponen komponen pesawat sinar x untuk mendapatkan citra gambar yang baik.

TIK 4: Setelah menempuh bahasan

radioaktivitas

mahasiswa dapat menganalisis unsur radioaktif, aktivitas dan

perumusannya, waktu paruh dan tetapan peluruhan, kestabilan inti, pita kestabilan, besar energi yang terpancar ( terkait

dengan kesetaraan massa dan energi) pada peluruhan Co, Cs, Ra, Am, Sr dll.

TIK 5: Setelah menempuh bahasan

radiobiologi

mahasiswa dapat menganalisis

interaksi radiasi dengan materi ,

serapan radiasi oleh materi / jaringan / tissue, tahap/ fase fase interaksi radiasi dengan materi biologis, dosis radiasi, linier

energy transfer, radiobiological efectivenes, radiosensitivitas / tingkat sensitivitas dari tiap jenis sel.

TIK 6: Setelah menempuh bahasan

dasar-dasar dosimetri mahasiswa diharapkan mampu menganalisis fluensi foton

dan fluensi energy, kerma, cema, dan dosis serap, mampu melakukan analisis hubungan antar berbagai besaran

dosimetri, mampu menganalisis tentang teori kavitas, Treatment Planning System untuk radioterapi

TIK 7: Setelah menempuh bahasan

eksternal terapi

mahasiswa dapat menganalisis konsep kurva isodose, air tissue

ratio, air phantom ratio, tissue phanton ratio, konsep pdd dan faktor faktor yang mempengaruhi, teknik penyinaran

(singgel beam, multi beam dam pertimbangan arah penyinaran), peminimalan dosis dan efek pada organ penting dan

memyelesaikan contoh kasus, ca mamme, ca cervic dan nasopharing

TIK 8: Setelah menempuh bahasan brachyterapi mahasiswa dapat menganalisis konsep brachy terapi, langkah langkah

brachyterapi Ca cervic, kurva isodose yang baik pada brachyterapi, titik titik referensi (penting) dalam brachyterapi Ca

cervic, dosis referensi pada titik penting / acuan.

TIK 9: Setelah menempuh bahasan kasus kasus pada brachy terapi

kanker payudara

mahasiswa dapat melakukan

analisis penghitungan dosis radiasi pada satu kasus brachy terapi kanker payudara.

TIK 10: Setelah menempuh bahasan kasus kasus pada brachy terapi kanke nasofaring mahasiswa dapat melakukan

analisis penghitungan dosis radiasi pada satu kasus brachy terapi kanker nasofaring.

TIK 11: Setelah menempuh bahasan

kasus kasus pada brachy terapi kankar servix

mahasiswa dapat melakukan

analisis penghitungan dosis radiasi pada satu kasus brachy terapi kankar servix.

(3)

TIK 12: Setelah menempuh bahasan

kasus kasus pada brachy terapi kanker prostat

mahasiswa dapat melakukan

menganalisis penghitungan dosis radiasi pada satu kasus brachy terap kanker prostat.

TIK 13: Setelah menempuh bahasan

Penjaminan Mutu dalam Proteksi Radiasi

mahasiswa diharapkan mampu

menganalisis prinsip-prinsip penjaminan mutu dalam radioterapi, manajemen penjaminan mutu dalam radioterapi,

bagaimana penjaminan mutu dalam radioterapi dijalankan.

TIK 14: Setelah menempuh bahasan

Proteksi Radiasi dan Keamanan dalam Radioterapi mahasiswa diharapkan

mampu menganalisis tentang efek-efek radiasi, consensus internasional dan standar-standar keselamatan radiasi,

kerangka kerja proteksi radiasi, cakupan standar-standar keselamatan radiasi, implementasi keselamatan dalam

mendesain sumber-sumber radiasi dan alat-alat radiasi, prosedur pengamanan sumber-sumber radiasi dilakukan,

monitoring dan perekaman paparan pada pekerja, paparan di instalasi medis, dan paparan untuk public, menyusun dan

mengimplementasikan tindakan-tindakan darurat radiasi.

E. MATERI (POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN):

1. Sel Kanker

Struktur dasar Sel

Lipid

Protein

Karbohidrat

Fungsi Membran

Difusi

Osmosis

Transport Aktif

Sel Kanker

Jenis jenis sel kanker

Jenis kanker

Stadium kanker

Diagnosa Sel Kanker

Metode Penentuan Stadium

Sistim TNM

Metoda Numeral Staging / Overall Stage Grouping / Roman Numeral Staging

Metoda NIH atau Fletcher Risk Table

(4)

2. Sruktur Atom dan Radiasi

Sruktur dasar atom ( inti, kulit, penyusun inti).

Orbit Elektron ( kulit, jari jari, energi dan hal hal yang mempengaruhinya serta bagaimana suatu elektron dapat

stabil pada lintasannya).

Tingkat tingkat energi elektron pada kulit atom.

Eksitasi, deeksitasi dan ionisasi.

Spektrum gelombang elektromagnet dari transisi elektron.

3. Sinar X

Proses terjadinya sinat X.

Anatomi tabung penghasil sinar X.

Fungsi anoda, katoda dan karakteristik bahan anoda dan katoda.

Distribusi sinar X yang dihasilkan oleh tabung pesawat sinar X.

Range energi sinar X untuk keperluan diaknostik dan terapi

Pengaturan mAs dan fungsinya

Cara mengatur intensitas sinar X yang dihasilkan.

Pengaturan HV.

Filter (ukuran, bahan, jenis dan fungsinya).

Daerah paparan radiasi ( daerah fucus dan off focal)

Kolimator (ukuran, bahan, jenis dan fungsinya).

Grids (ukuran, bahan, jenis dan fungsinya).

Rangkaian HV dan fasanya (1. 2 dan 3 fasa).

4. Radio Aktivitas

Unsur Radioaktif.

Aktivitas dan perumusannya.

Waktu paruh dan tetapan peluruhan.

Kestabilan inti.

Pita kestabilan.

Besar energi yang terpancar ( terkait dengan kesetaraan massa dan energi).

Skema peluruhan Co, Cs, Ra, Am, Sr dll.

(5)

5. Radiobiologi

Interaksi radiasi dengan materi (ionisasi, foto listrik, efek Compton dan produksi pasangan).

Pelemahan / serapan radiasi oleh materi / jaringan / tissue.

Tahap/ fase fase interaksi radiasi dengan materi biologis.

Dosis Radiasi (dosis serap, equivalen, efektif dan fakor pembobot radiasi dan jaringan).

Linier Energy Transfer (LET)

Radiobiological Efectivenes (RBE dan grafik fraksi sel hidup / mati terhadap perubahan dosis).

Radiosensitivitas / Tingkat sensitivitas dari tiap jenis sel

6. Ddasar-dasar dosimetri dan TPS

Fluensi foton dan fluensi energy, kerma, cema

Dosis serap,

Besaran dosimetri,

Teori kavitas,

Treatment planning system untuk radioterapi

7. Eksternal Terapi

Kurva isodose

Air tissue ratio, air phantom ratio, tissue phanton ratio.

Konsep PDD dan faktor faktor yang mempengaruhi.

Kurva isodose untuk permukaan yang tidak tegak lurus arah penyinaran.

Teknik penyinaran (singgel beam, multi beam dam pertimbangan arah penyinaran)

Peminimalan dosis dan efek pada organ penting.

Contoh kasus, Ca mamme, Ca cervic dan nasopharing

8. Brachy terapi

Konsep brachy terapi.

Langkah langkah brachyterapi Ca cervic

Kurva isodose yang baik pada brachyterapi.

Titik titik referensi (penting) dalam brachyterapi.

Dosis referensi pada titik penting / acuan

(6)

9. Kasus kasus Brachy terapi kanker payudara

Penyebab Kanker Payudara

Ciri-ciri Kanker Payudara

Stadium kanker Payudara

Klasifikasi Ukuran Kanker Payudara Berdasarkan Sistem TNM

Dosis Brakhiterapi Kanker Payudara

Metode Terapi Kanker Payudara

Kelebihan dan Kekurangan Brakhiterapi

10. Kasus kasus Brachy terapi kanker nasofaring

Penyebab kanker nasofasing

Stadium kanker nasofaring

Syarat brakhiterapi kanker nasofaring

Langkah-langkah brakhiterapi kanker nasofaring

Dampak jangka pendek dan panjang

Titik referensi kanker nasofaring

11. Kasus kasus Brachy terapi kanker cervix

Pengertian kanker serviks

Macam-macam metode brachytherapy

Stadium kanker serviks menurut figo (the international federation of gynecology and obstetric (figo) tahun 2008

Perlakuan brachiterapy

Applicator brachytherapy untuk kanker serviks

Rancangan ukuran pemasangan aplikator pada kanker serviks

Organ at risk (oar) daerah serviks

Daerah persebaran dosis radiasi

Titik persebaran tendem disertai daerah, ptv, gtv, ctv

12. Kasus kasus Brachy terapi kanker prostat

Anatomi prostat

Kanker prostat

(7)

Faktor risiko kanker prostat

Pemeriksaan diagnostic

Stadium kanker prostat

Brakiterapi prostat

Konfigurasi seed dan iso dosis kanker prostat

Dosis toleransi maksimum kanker prostat

13.

Penjaminan Mutu dalam Proteksi Radiasi

Prinsip-prinsip penjaminan mutu dalam radioterapi

Manajemen penjaminan mutu dalam radioterapi

Bagaimana penjaminan mutu dalam radioterapi dijalankan.

14.

Proteksi Radiasi dan Keamanan dalam Radioterapi

Efek-efek radiasi

Consensus internasional dan standar-standar keselamatan radiasi

Kerangka kerja proteksi radiasi

Cakupan standar-standar keselamatan radiasi

Implementasi keselamatan dalam mendesain sumber-sumber radiasi dan alat-alat radiasi

Prosedur pengamanan sumber-sumber radiasi

Monitoring dan perekaman paparan pada pekerja, paparan di instalasi medis, dan paparan untuk public

Menyusun dan mengimplementasikan tindakan-tindakan darurat radiasi.

F. STRATEGI PEMBELAJARAN

:

1. Kuliah

2. Tugas Terstruktur

3. Tugas Mandiri

G. EVALUASI : Asesmen dilakukan melalui tugas-tugas mandiri (20%), presentasi (20%), kuis (10%), UTS

(25%) dan UAS (25%).

(8)

1. Harold, E.J., Cunningham, J.R., 1983, The Phisycs of Radiology, Charles Thomas Publisher; USA.

2. Heggie J.C.P., Liddell N.A., Maher, K.P., 1997, Applied Imaging Tecnology, St Vincent’ Hospital Melbourne.

3. Proteksi Radiasi, BATAN

4. E. B. Podgorsak, 2005, Radiation Oncology Physics: A Handbook for Teachers and Students, International

Atomic Energy Agency, Vienna. ISBN 92–0–107304–6.

No Tanggal / Minggu ke

TIK

(Tujuan Instuksional

Kusus)

Pokok bahasan

Sub Pokok Bahasan Waktu Bentuk Pengajaran Media Daftar Pustaka 1. Minggu ke 1 TIK 1: Setelah menempuh bahasan struktur sel mahasiswa dapat menjelaskan sruktur dasar sel, jenis jenis sel kanker dan dapat menentukan stadium kanker.

Struktur sel

Struktur dasar Sel  Lipid  Protein  Karbohidrat  Fungsi Membran  Difusi  Osmosis  Transport Aktif Sel Kanker

Jenis jenis sel kanker Jenis kanker Stadium kanker  Diagnosa Sel Kanker  Metode Penentuan Stadium  Sistim TNM  Metoda Numeral Staging / Overall Stage Grouping / Roman Numeral Staging

 Metoda NIH atau

150 menit Kuliah dan Diskusi White Board dan LCD 1 dan 2

(9)

Fletcher Risk Table

 Metoda Miettinen & Lasota Risk Table

2. Minggu ke 2

TIK 2: Setelah menempuh bahasan sruktur atom dan radiasi mahasiswa dapat menganalisis sruktur dasar atom orbit elektron, tingkat tingkat energi elektron pada kulit atom, proses eksitasi, deeksitasi dan ionisasi.dan

menghitung panjang gelombang dari hasil transisi elektron dari satu kulit ke kulit yang lain dari atom.

.

Sruktur atom dan

radiasi

 Sruktur dasar atom ( inti, kulit, penyusun inti).  Orbit Elektron (

kulit, jari jari, energi dan hal hal yang mempengaruhiny a serta bagaimana suatu elektron dapat stabil pada lintasannya).  Tingkat tingkat energi elektron pada kulit atom.  Eksitasi, deeksitasi dan ionisasi.  Spektrum gelombang elektromagnet dari transisi elektron.  150 menit Kuliah dan Diskusi White Board dan LCD 1 dan 2 3. Minggu ke 3 TIK 3: Setelah menempuh bahasan sinar x mahasiswa dapat menganalisis proses terjadinya sinar x, anatomi tabung

Sinar x

 Proses terjadinya sinat X.  Anatomi tabung penghasil sinar X.  Fungsi anoda, katoda dan 150 menit Kuliah dan Diskusi White Board dan LCD 1 dan 2

(10)

penghasil sinar x, distribusi sinar x yang dihasilkan oleh tabung pesawat sinar x, range energi sinar x untuk keperluan diagnostik dan terapi, pengaturan komponen komponen pesawat sinar x untuk mendapatkan citra gambar yang baik.

karakteristik bahan anoda dan katoda.  Distribusi sinar X yang dihasilkan oleh tabung pesawat sinar X.  Range energi sinar X untuk keperluan diaknostik dan terapi  Pengaturan mAs dan fungsinya  Cara mengatur intensitas sinar X yang dihasilkan.  Pengaturan HV.  Filter (ukuran,

bahan, jenis dan fungsinya).  Daerah paparan

radiasi ( daerah fucus dan off focal)  Kolimator (ukuran, bahan, jenis dan fungsinya).  Grids (ukuran,

bahan, jenis dan fungsinya).  Rangkaian HV

dan fasanya (1. 2 dan 3 fasa). 

(11)

4. Minggu ke 4 TIK 4: Setelah menempuh bahasan radioaktivitas mahasiswa dapat menganalisis unsur radioaktif, aktivitas dan perumusannya, waktu paruh dan tetapan peluruhan, kestabilan inti, pita kestabilan, besar energi yang terpancar ( terkait dengan kesetaraan massa dan energi) pada peluruhan Co, Cs, Ra, Am, Sr dll.

Radioaktivitas

 Unsur Radioaktif.  Aktivitas dan

perumusannya.  Waktu paruh dan

tetapan peluruhan.  Kestabilan inti.  Pita kestabilan.  Besar energi yang terpancar ( terkait dengan kesetaraan massa dan energi).  Skema peluruhan Co, Cs, Ra, Am, Sr dll. 150 menit Kuliah dan Diskusi White Board dan LCD 1 , 2 dan 3 5. Minggu ke 5 TIK 5: Setelah menempuh bahasan radiobiologi mahasiswa dapat menganalisisinteraksi radiasi dengan materi , serapan radiasi oleh materi / jaringan / tissue, tahap/ fase fase interaksi radiasi

dengan materi biologis, dosis radiasi, linier energy transfer, radiobiological efectivenes, radiosensitivitas / tingkat sensitivitas dari tiap jenis sel

Radiobiologi

 Interaksi radiasi dengan materi (ionisasi, foto listrik, efek Compton dan produksi pasangan).  Pelemahan / serapan radiasi oleh materi / jaringan / tissue.  Tahap/ fase fase interaksi radiasi dengan materi biologis.  Dosis Radiasi (dosis serap, equivalen, efektif dan fakor 150 menit Kuliah dan Diskusi White Board dan LCD 1 dan 2

(12)

pembobot radiasi dan jaringan).  Linier Energy Transfer (LET)  Radiobiological Efectivenes (RBE dan grafik fraksi sel hidup / mati terhadap

perubahan dosis).  Radiosensitivitas /

Tingkat

sensitivitas dari tiap jenis sel  6. Minggu ke 6 TIK 6: Setelah menempuh bahasan dasar-dasar dosimetri mahasiswa diharapkan mampu menganalisis fluensi foton dan fluensi energy, kerma, cema, dan dosis serap, mampu melakukan analisis hubungan antar berbagai besaran dosimetri, mampu menganalisis tentang teori kavitas, Treatment Planning System untuk radioterapi

Dasar-dasar

dosimetri dan tps

 Fluensi foton dan fluensi energy, kerma, cema  Dosis serap,  Besaran dosimetri,  Teori kavitas,  Treatment planning system untuk radioterapi  150 menit Kuliah dan Diskusi White Board dan LCD 1 dan 2

(13)

7 menempuh bahasan eksternal terapi mahasiswa dapat menganalisis konsep kurva isodose, air tissue ratio, air phantom ratio, tissue phanton ratio, konsep pdd dan faktor faktor yang mempengaruhi, teknik penyinaran (singgel beam, multi beam dam

pertimbangan arah penyinaran),

peminimalan dosis dan efek pada organ penting dan

memyelesaikan contoh kasus, ca mamme, ca cervic dan nasopharing

 Air tissue ratio, air phantom ratio, tissue phanton ratio.

 Konsep PDD dan faktor faktor yang mempengaruhi.  Kurva isodose

untuk permukaan yang tidak tegak lurus arah penyinaran.  Teknik

penyinaran (singgel beam, multi beam dam pertimbangan arah penyinaran)  Peminimalan

dosis dan efek pada organ penting.  Contoh kasus, Ca mamme, Ca cervic dan nasopharing 

menit Diskusi Board dan LCD 3 8. Minggu ke 8

Uts

9. Minggu ke 9 TIK 8: Setelah menempuh bahasan brachyterapi mahasiswa dapat menganalisiskonsep brachy terapi, langkah

Brachy terapi

 Konsep brachy terapi.  Langkah langkah brachyterapi Ca cervic  Kurva isodose 150 menit Kuliah dan Diskusi White Board dan LCD 1 dan 2

(14)

langkah brachyterapi Ca cervic, kurva isodose yang baik pada brachyterapi, titik titik referensi (penting) dalam brachyterapi Ca cervic, dosis referensi pada titik penting / acuan.

yang baik pada brachyterapi.  Titik titik referensi

(penting) dalam brachyterapi.  Dosis referensi

pada titik penting / acuan

10. Minggu ke 10

TIK 9: Setelah menempuh bahasan kasus kasus pada brachy terapi kanker payudaramahasiswa dapat melakukan analisis penghitungan dosis radiasi pada satu kasus brachy terapi kanker payudara.

Kasus kasus

brachy terapi

kanker payudara

 Penyebab Kanker Payudara  Ciri-ciri Kanker Payudara  Stadium kanker Payudara  Klasifikasi Ukuran Kanker Payudara Berdasarkan Sistem TNM  Dosis Brakhiterapi Kanker Payudara  Metode Terapi Kanker Payudara  Kelebihan dan Kekurangan Brakhiterapi  . 150 menit Kuliah dan Diskusi White Board dan LCD 1 dan 2 11. Minggu ke 11 TIK 10: Setelah menempuh bahasan kasus kasus pada brachy terapi kanke nasofaring mahasiswa dapat

Kasus kasus

brachy terapi

kanker

nasofaring

 Penyebab kanker nasofasing  Stadium kanker nasofaring  Syarat brakhiterapi 150 menit Kuliah dan Diskusi White Board dan LCD 1 dan 2

(15)

melakukan analisis penghitungan dosis radiasi pada satu kasus brachy terapi kanker nasofaring. kanker nasofaring  Langkah-langkah brakhiterapi kanker nasofaring  Dampak jangka pendek dan panjang  Titik referensi kanker nasofaring 12. Minggu ke 12 TIK 11: Setelah menempuh bahasan kasus kasus pada brachy terapi kankar servix mahasiswa dapat melakukan analisis penghitungan dosis radiasi pada satu kasus brachy terapi kankar servix.

Kasus kasus

brachy terapi

kanker cervix

 Pengertian kanker serviks  Macam-macam metode brachytherapy  Stadium kanker serviks menurut figo (the international federation of gynecology and obstetric (figo) tahun 2008  Perlakuan brachiterapy  Applicator brachytherapy untuk kanker serviks  Rancangan ukuran pemasangan aplikator pada kanker serviks  Organ at risk (oar) daerah 150 menit Kuliah dan Diskusi White Board dan LCD 1 dan 2

(16)

serviks  Daerah persebaran dosis radiasi  Titik persebaran tendem disertai daerah, ptv, gtv, ctv 13. Minggu ke 13 TIK 12: TIK 12: Setelah menempuh bahasan kasus kasus pada brachy terapi kanker prostat mahasiswa dapat melakukan menganalisis penghitungan dosis radiasi pada satu kasus brachy terap kanker prostat.

Kasus kasus

brachy terapi

kanker prostat

 Anatomi prostat  Kanker prostat  Faktor risiko kanker prostat  Pemeriksaan diagnostic  Stadium kanker prostat  Brakiterapi prostat  Konfigurasi seed dan iso dosis kanker prostat  Dosis toleransi maksimum kanker prostat 150 menit Kuliah dan Diskusi White Board dan LCD 1 dan 2 14. Minggu ke 14 TIK 13: Setelah menempuh bahasan Penjaminan Mutu dalam Proteksi Radiasi mahasiswa diharapkan mampu menganalisis prinsip-prinsip penjaminan mutu dalam radioterapi, manajemen

Penjaminan

mutu dalam

proteksi radiasi

 Prinsip-prinsip penjaminan mutu dalam radioterapi  Manajemen penjaminan mutu dalam radioterapi  Bagaimana penjaminan mutu dalam radioterapi dijalankan. 150 menit Kuliah dan Diskusi White Board dan LCD

(17)

penjaminan mutu dalam radioterapi, bagaimana penjaminan mutu dalam radioterapi dijalankan.

15. Minggu ke 15

TIK 14: Setelah menempuh bahasan Proteksi Radiasi dan Keamanan dalam Radioterapi mahasiswa diharapkan mampu menganalisis tentang efek-efek radiasi, consensus internasional dan standar-standar keselamatan radiasi, kerangka kerja proteksi radiasi, cakupan standar-standar keselamatan radiasi, implementasi keselamatan dalam mendesain sumber-sumber radiasi dan alat-alat radiasi, prosedur pengamanan sumber-sumber radiasi dilakukan, monitoring dan perekaman

paparan pada pekerja, paparan di instalasi medis, dan paparan untuk public, menyusun dan

Proteksi radiasi

dan keamanan

dalam

radioterapi

 Efek-efek radiasi  Consensus internasional dan standar-standar keselamatan radiasi  Kerangka kerja proteksi radiasi  Cakupan standar-standar keselamatan radiasi  Implementasi keselamatan dalam mendesain sumber-sumber radiasi dan alat-alat radiasi  Prosedur pengamanan sumber-sumber radiasi  Monitoring dan perekaman paparan pada pekerja, paparan di instalasi medis, dan paparan untuk public  Menyusun dan 150 menit Kuliah dan diskusi White board dan lcd

(18)

mengimplementasikan tindakan-tindakan darurat radiasi. mengimplementa sikan tindakan-tindakan darurat radiasi. 16. Minggu ke 16

Evaluasi / uas

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, pembahasan tentang manajemen tenaga pendidik dan kependidikan dalam perspketif Al-Qur’an melalui penelitian ini dapat ditelusuri berdasarkan isi

Melalui program ini para pelajar akan didedahkan dengan bidang metalurgi terutamanya di dalam kerja-kerja pemprosesan dan pembuatan logam, pemesinan logam di bengkel dan

Untuk kemajuan pengembangan wakaf, UU mengamanahkan pembentukan badan independent yaitu Badan Wakaf Indonesia yang bertugas, membina naẓir dalam pengelolaan dan

Kegiatan di dalam kelas (pembahsan materi kuliah 1-XIII), diskusi, ujian tengah semester, serta presentasi tugas kelompok), dilaksanakan pada waktu yang telah

Mahasiswa dapat menggunakan berbagai perangkat bantu pengembangan dan mengimplementasikan konsep OO dalam pengembangan perangkat lunak1. Mahasiswa dapat menganalisis, merancang,

Jenis  media  memiliki  kemungkinan  dapat  mempengaruhi  perilaku  agresif  dijelaskan  oleh  Anderson  dan  Bushman  (2001),  yang  menjeskan  riset  tentang 

Mata kuliah ini mempelajari berbagai konsep dan ruang lingkup Ekonomi internasional, teori- teori perdagangan internasional, kebijakan perdagangan internasional, organisasi dan

Kegiatan di luar kelas (browsing Internet, studi mandiri, dan pengerjaan tugas kelompok) dilaksanakan dengan waktu yang lebih bebas, namun tetap dalam jadwal