RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
A. MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH:MAP 8032
NAMA MATA KULIAH: Fisika Radiodiagnostik Dan Radioterapi
SKS
: 3 SKS
STATUS
: Pilihan
PRASYARAT:
B. DISKRIPSI SINGKAT MATA KULIAH
Kuliah
fisika radiodiagnostik dan radioterapi
ini membahasteori dasar fisika radioterapi yang meliputi struktur dasar sel, radiasi, interaksi radiasi dengan sel, dosis radiasi, eksternal terapi, brachy terapi dan bagaimana menerapkan teori tersebut untuk menghitung dosis terapi pada penderita kanker dengan betul.C. TUJUAN PEMBELAJARAN / INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah menempuh mata kuliah fisika radiodiagnostik dan radioterapi mahasiswa dapat menganalisis teori
dasar radiologi, aplikasi radiasi dalam bidang medis dan proteksi radiasi serta menerapkannya untuk menghitung
dosis radiasi yang tepat padai organ tubuh pasien dengan mempertimbangkan keamanan selama tindakan terapi
dan dapat melakukan prinsip prinsip proteksi radiasi.
D. TUJUAN INSTUKSIONAL KUSUS (TIK):
TIK 1: Setelah menempuh bahasan struktur sel
mahasiswa dapat menjelaskan sruktur dasar sel, jenis jenis sel kanker
dan dapat menentukan stadium kanker.
TIK 2: Setelah menempuh bahasan sruktur atom dan radiasi
mahasiswa dapat menganalisis sruktur dasar atom orbit
elektron, tingkat tingkat energi elektron pada kulit atom, proses eksitasi, deeksitasi dan ionisasi.dan menghitung panjang
gelombang dari hasil transisi elektron dari satu kulit ke kulit yang lain dari atom.
TIK 3: Setelah menempuh bahasan
sinar x
mahasiswa dapat menganalisis proses terjadinya sinar x, anatomi tabung
penghasil sinar x, distribusi sinar x yang dihasilkan oleh tabung pesawat sinar x, range energi sinar x untuk keperluan
diagnostik dan terapi, pengaturan komponen komponen pesawat sinar x untuk mendapatkan citra gambar yang baik.
TIK 4: Setelah menempuh bahasan
radioaktivitas
mahasiswa dapat menganalisis unsur radioaktif, aktivitas dan
perumusannya, waktu paruh dan tetapan peluruhan, kestabilan inti, pita kestabilan, besar energi yang terpancar ( terkait
dengan kesetaraan massa dan energi) pada peluruhan Co, Cs, Ra, Am, Sr dll.
TIK 5: Setelah menempuh bahasan
radiobiologi
mahasiswa dapat menganalisis
interaksi radiasi dengan materi ,
serapan radiasi oleh materi / jaringan / tissue, tahap/ fase fase interaksi radiasi dengan materi biologis, dosis radiasi, linier
energy transfer, radiobiological efectivenes, radiosensitivitas / tingkat sensitivitas dari tiap jenis sel.
TIK 6: Setelah menempuh bahasan
dasar-dasar dosimetri mahasiswa diharapkan mampu menganalisis fluensi foton
dan fluensi energy, kerma, cema, dan dosis serap, mampu melakukan analisis hubungan antar berbagai besaran
dosimetri, mampu menganalisis tentang teori kavitas, Treatment Planning System untuk radioterapi
TIK 7: Setelah menempuh bahasan
eksternal terapi
mahasiswa dapat menganalisis konsep kurva isodose, air tissue
ratio, air phantom ratio, tissue phanton ratio, konsep pdd dan faktor faktor yang mempengaruhi, teknik penyinaran
(singgel beam, multi beam dam pertimbangan arah penyinaran), peminimalan dosis dan efek pada organ penting dan
memyelesaikan contoh kasus, ca mamme, ca cervic dan nasopharing
TIK 8: Setelah menempuh bahasan brachyterapi mahasiswa dapat menganalisis konsep brachy terapi, langkah langkah
brachyterapi Ca cervic, kurva isodose yang baik pada brachyterapi, titik titik referensi (penting) dalam brachyterapi Ca
cervic, dosis referensi pada titik penting / acuan.
TIK 9: Setelah menempuh bahasan kasus kasus pada brachy terapi
kanker payudara
mahasiswa dapat melakukan
analisis penghitungan dosis radiasi pada satu kasus brachy terapi kanker payudara.
TIK 10: Setelah menempuh bahasan kasus kasus pada brachy terapi kanke nasofaring mahasiswa dapat melakukan
analisis penghitungan dosis radiasi pada satu kasus brachy terapi kanker nasofaring.
TIK 11: Setelah menempuh bahasan
kasus kasus pada brachy terapi kankar servix
mahasiswa dapat melakukan
analisis penghitungan dosis radiasi pada satu kasus brachy terapi kankar servix.
TIK 12: Setelah menempuh bahasan
kasus kasus pada brachy terapi kanker prostat
mahasiswa dapat melakukan
menganalisis penghitungan dosis radiasi pada satu kasus brachy terap kanker prostat.
TIK 13: Setelah menempuh bahasan
Penjaminan Mutu dalam Proteksi Radiasi
mahasiswa diharapkan mampu
menganalisis prinsip-prinsip penjaminan mutu dalam radioterapi, manajemen penjaminan mutu dalam radioterapi,
bagaimana penjaminan mutu dalam radioterapi dijalankan.
TIK 14: Setelah menempuh bahasan
Proteksi Radiasi dan Keamanan dalam Radioterapi mahasiswa diharapkan
mampu menganalisis tentang efek-efek radiasi, consensus internasional dan standar-standar keselamatan radiasi,
kerangka kerja proteksi radiasi, cakupan standar-standar keselamatan radiasi, implementasi keselamatan dalam
mendesain sumber-sumber radiasi dan alat-alat radiasi, prosedur pengamanan sumber-sumber radiasi dilakukan,
monitoring dan perekaman paparan pada pekerja, paparan di instalasi medis, dan paparan untuk public, menyusun dan
mengimplementasikan tindakan-tindakan darurat radiasi.
E. MATERI (POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN):
1. Sel Kanker
Struktur dasar Sel
Lipid
Protein
Karbohidrat
Fungsi Membran
Difusi
Osmosis
Transport Aktif
Sel Kanker
Jenis jenis sel kanker
Jenis kanker
Stadium kanker
Diagnosa Sel Kanker
Metode Penentuan Stadium
Sistim TNM
Metoda Numeral Staging / Overall Stage Grouping / Roman Numeral Staging
Metoda NIH atau Fletcher Risk Table
2. Sruktur Atom dan Radiasi
Sruktur dasar atom ( inti, kulit, penyusun inti).
Orbit Elektron ( kulit, jari jari, energi dan hal hal yang mempengaruhinya serta bagaimana suatu elektron dapat
stabil pada lintasannya).
Tingkat tingkat energi elektron pada kulit atom.
Eksitasi, deeksitasi dan ionisasi.
Spektrum gelombang elektromagnet dari transisi elektron.
3. Sinar X
Proses terjadinya sinat X.
Anatomi tabung penghasil sinar X.
Fungsi anoda, katoda dan karakteristik bahan anoda dan katoda.
Distribusi sinar X yang dihasilkan oleh tabung pesawat sinar X.
Range energi sinar X untuk keperluan diaknostik dan terapi
Pengaturan mAs dan fungsinya
Cara mengatur intensitas sinar X yang dihasilkan.
Pengaturan HV.
Filter (ukuran, bahan, jenis dan fungsinya).
Daerah paparan radiasi ( daerah fucus dan off focal)
Kolimator (ukuran, bahan, jenis dan fungsinya).
Grids (ukuran, bahan, jenis dan fungsinya).
Rangkaian HV dan fasanya (1. 2 dan 3 fasa).
4. Radio Aktivitas
Unsur Radioaktif.
Aktivitas dan perumusannya.
Waktu paruh dan tetapan peluruhan.
Kestabilan inti.
Pita kestabilan.
Besar energi yang terpancar ( terkait dengan kesetaraan massa dan energi).
Skema peluruhan Co, Cs, Ra, Am, Sr dll.
5. Radiobiologi
Interaksi radiasi dengan materi (ionisasi, foto listrik, efek Compton dan produksi pasangan).
Pelemahan / serapan radiasi oleh materi / jaringan / tissue.
Tahap/ fase fase interaksi radiasi dengan materi biologis.
Dosis Radiasi (dosis serap, equivalen, efektif dan fakor pembobot radiasi dan jaringan).
Linier Energy Transfer (LET)
Radiobiological Efectivenes (RBE dan grafik fraksi sel hidup / mati terhadap perubahan dosis).
Radiosensitivitas / Tingkat sensitivitas dari tiap jenis sel
6. Ddasar-dasar dosimetri dan TPS
Fluensi foton dan fluensi energy, kerma, cema
Dosis serap,
Besaran dosimetri,
Teori kavitas,
Treatment planning system untuk radioterapi
7. Eksternal Terapi
Kurva isodose
Air tissue ratio, air phantom ratio, tissue phanton ratio.
Konsep PDD dan faktor faktor yang mempengaruhi.
Kurva isodose untuk permukaan yang tidak tegak lurus arah penyinaran.
Teknik penyinaran (singgel beam, multi beam dam pertimbangan arah penyinaran)
Peminimalan dosis dan efek pada organ penting.
Contoh kasus, Ca mamme, Ca cervic dan nasopharing
8. Brachy terapi
Konsep brachy terapi.
Langkah langkah brachyterapi Ca cervic
Kurva isodose yang baik pada brachyterapi.
Titik titik referensi (penting) dalam brachyterapi.
Dosis referensi pada titik penting / acuan
9. Kasus kasus Brachy terapi kanker payudara
Penyebab Kanker Payudara
Ciri-ciri Kanker Payudara
Stadium kanker Payudara
Klasifikasi Ukuran Kanker Payudara Berdasarkan Sistem TNM
Dosis Brakhiterapi Kanker Payudara
Metode Terapi Kanker Payudara
Kelebihan dan Kekurangan Brakhiterapi
10. Kasus kasus Brachy terapi kanker nasofaring
Penyebab kanker nasofasing
Stadium kanker nasofaring
Syarat brakhiterapi kanker nasofaring
Langkah-langkah brakhiterapi kanker nasofaring
Dampak jangka pendek dan panjang
Titik referensi kanker nasofaring
11. Kasus kasus Brachy terapi kanker cervix
Pengertian kanker serviks
Macam-macam metode brachytherapy
Stadium kanker serviks menurut figo (the international federation of gynecology and obstetric (figo) tahun 2008
Perlakuan brachiterapy
Applicator brachytherapy untuk kanker serviks
Rancangan ukuran pemasangan aplikator pada kanker serviks
Organ at risk (oar) daerah serviks
Daerah persebaran dosis radiasi
Titik persebaran tendem disertai daerah, ptv, gtv, ctv
12. Kasus kasus Brachy terapi kanker prostat
Anatomi prostat
Kanker prostat
Faktor risiko kanker prostat
Pemeriksaan diagnostic
Stadium kanker prostat
Brakiterapi prostat
Konfigurasi seed dan iso dosis kanker prostat
Dosis toleransi maksimum kanker prostat
13.
Penjaminan Mutu dalam Proteksi Radiasi
Prinsip-prinsip penjaminan mutu dalam radioterapi
Manajemen penjaminan mutu dalam radioterapi
Bagaimana penjaminan mutu dalam radioterapi dijalankan.
14.
Proteksi Radiasi dan Keamanan dalam Radioterapi
Efek-efek radiasi
Consensus internasional dan standar-standar keselamatan radiasi
Kerangka kerja proteksi radiasi
Cakupan standar-standar keselamatan radiasi
Implementasi keselamatan dalam mendesain sumber-sumber radiasi dan alat-alat radiasi
Prosedur pengamanan sumber-sumber radiasi
Monitoring dan perekaman paparan pada pekerja, paparan di instalasi medis, dan paparan untuk public
Menyusun dan mengimplementasikan tindakan-tindakan darurat radiasi.
F. STRATEGI PEMBELAJARAN
:
1. Kuliah
2. Tugas Terstruktur
3. Tugas Mandiri
G. EVALUASI : Asesmen dilakukan melalui tugas-tugas mandiri (20%), presentasi (20%), kuis (10%), UTS
(25%) dan UAS (25%).
1. Harold, E.J., Cunningham, J.R., 1983, The Phisycs of Radiology, Charles Thomas Publisher; USA.
2. Heggie J.C.P., Liddell N.A., Maher, K.P., 1997, Applied Imaging Tecnology, St Vincent’ Hospital Melbourne.
3. Proteksi Radiasi, BATAN
4. E. B. Podgorsak, 2005, Radiation Oncology Physics: A Handbook for Teachers and Students, International
Atomic Energy Agency, Vienna. ISBN 92–0–107304–6.
No Tanggal / Minggu ke
TIK
(Tujuan Instuksional
Kusus)
Pokok bahasan
Sub Pokok Bahasan Waktu Bentuk Pengajaran Media Daftar Pustaka 1. Minggu ke 1 TIK 1: Setelah menempuh bahasan struktur sel mahasiswa dapat menjelaskan sruktur dasar sel, jenis jenis sel kanker dan dapat menentukan stadium kanker.
Struktur sel
Struktur dasar Sel Lipid Protein Karbohidrat Fungsi Membran Difusi Osmosis Transport Aktif Sel KankerJenis jenis sel kanker Jenis kanker Stadium kanker Diagnosa Sel Kanker Metode Penentuan Stadium Sistim TNM Metoda Numeral Staging / Overall Stage Grouping / Roman Numeral Staging
Metoda NIH atau
150 menit Kuliah dan Diskusi White Board dan LCD 1 dan 2
Fletcher Risk Table
Metoda Miettinen & Lasota Risk Table
2. Minggu ke 2
TIK 2: Setelah menempuh bahasan sruktur atom dan radiasi mahasiswa dapat menganalisis sruktur dasar atom orbit elektron, tingkat tingkat energi elektron pada kulit atom, proses eksitasi, deeksitasi dan ionisasi.dan
menghitung panjang gelombang dari hasil transisi elektron dari satu kulit ke kulit yang lain dari atom.
.
Sruktur atom dan
radiasi
Sruktur dasar atom ( inti, kulit, penyusun inti). Orbit Elektron (
kulit, jari jari, energi dan hal hal yang mempengaruhiny a serta bagaimana suatu elektron dapat stabil pada lintasannya). Tingkat tingkat energi elektron pada kulit atom. Eksitasi, deeksitasi dan ionisasi. Spektrum gelombang elektromagnet dari transisi elektron. 150 menit Kuliah dan Diskusi White Board dan LCD 1 dan 2 3. Minggu ke 3 TIK 3: Setelah menempuh bahasan sinar x mahasiswa dapat menganalisis proses terjadinya sinar x, anatomi tabung
Sinar x
Proses terjadinya sinat X. Anatomi tabung penghasil sinar X. Fungsi anoda, katoda dan 150 menit Kuliah dan Diskusi White Board dan LCD 1 dan 2penghasil sinar x, distribusi sinar x yang dihasilkan oleh tabung pesawat sinar x, range energi sinar x untuk keperluan diagnostik dan terapi, pengaturan komponen komponen pesawat sinar x untuk mendapatkan citra gambar yang baik.
karakteristik bahan anoda dan katoda. Distribusi sinar X yang dihasilkan oleh tabung pesawat sinar X. Range energi sinar X untuk keperluan diaknostik dan terapi Pengaturan mAs dan fungsinya Cara mengatur intensitas sinar X yang dihasilkan. Pengaturan HV. Filter (ukuran,
bahan, jenis dan fungsinya). Daerah paparan
radiasi ( daerah fucus dan off focal) Kolimator (ukuran, bahan, jenis dan fungsinya). Grids (ukuran,
bahan, jenis dan fungsinya). Rangkaian HV
dan fasanya (1. 2 dan 3 fasa).
4. Minggu ke 4 TIK 4: Setelah menempuh bahasan radioaktivitas mahasiswa dapat menganalisis unsur radioaktif, aktivitas dan perumusannya, waktu paruh dan tetapan peluruhan, kestabilan inti, pita kestabilan, besar energi yang terpancar ( terkait dengan kesetaraan massa dan energi) pada peluruhan Co, Cs, Ra, Am, Sr dll.
Radioaktivitas
Unsur Radioaktif. Aktivitas danperumusannya. Waktu paruh dan
tetapan peluruhan. Kestabilan inti. Pita kestabilan. Besar energi yang terpancar ( terkait dengan kesetaraan massa dan energi). Skema peluruhan Co, Cs, Ra, Am, Sr dll. 150 menit Kuliah dan Diskusi White Board dan LCD 1 , 2 dan 3 5. Minggu ke 5 TIK 5: Setelah menempuh bahasan radiobiologi mahasiswa dapat menganalisisinteraksi radiasi dengan materi , serapan radiasi oleh materi / jaringan / tissue, tahap/ fase fase interaksi radiasi
dengan materi biologis, dosis radiasi, linier energy transfer, radiobiological efectivenes, radiosensitivitas / tingkat sensitivitas dari tiap jenis sel
Radiobiologi
Interaksi radiasi dengan materi (ionisasi, foto listrik, efek Compton dan produksi pasangan). Pelemahan / serapan radiasi oleh materi / jaringan / tissue. Tahap/ fase fase interaksi radiasi dengan materi biologis. Dosis Radiasi (dosis serap, equivalen, efektif dan fakor 150 menit Kuliah dan Diskusi White Board dan LCD 1 dan 2pembobot radiasi dan jaringan). Linier Energy Transfer (LET) Radiobiological Efectivenes (RBE dan grafik fraksi sel hidup / mati terhadap
perubahan dosis). Radiosensitivitas /
Tingkat
sensitivitas dari tiap jenis sel 6. Minggu ke 6 TIK 6: Setelah menempuh bahasan dasar-dasar dosimetri mahasiswa diharapkan mampu menganalisis fluensi foton dan fluensi energy, kerma, cema, dan dosis serap, mampu melakukan analisis hubungan antar berbagai besaran dosimetri, mampu menganalisis tentang teori kavitas, Treatment Planning System untuk radioterapi
Dasar-dasar
dosimetri dan tps
Fluensi foton dan fluensi energy, kerma, cema Dosis serap, Besaran dosimetri, Teori kavitas, Treatment planning system untuk radioterapi 150 menit Kuliah dan Diskusi White Board dan LCD 1 dan 2
7 menempuh bahasan eksternal terapi mahasiswa dapat menganalisis konsep kurva isodose, air tissue ratio, air phantom ratio, tissue phanton ratio, konsep pdd dan faktor faktor yang mempengaruhi, teknik penyinaran (singgel beam, multi beam dam
pertimbangan arah penyinaran),
peminimalan dosis dan efek pada organ penting dan
memyelesaikan contoh kasus, ca mamme, ca cervic dan nasopharing
Air tissue ratio, air phantom ratio, tissue phanton ratio.
Konsep PDD dan faktor faktor yang mempengaruhi. Kurva isodose
untuk permukaan yang tidak tegak lurus arah penyinaran. Teknik
penyinaran (singgel beam, multi beam dam pertimbangan arah penyinaran) Peminimalan
dosis dan efek pada organ penting. Contoh kasus, Ca mamme, Ca cervic dan nasopharing
menit Diskusi Board dan LCD 3 8. Minggu ke 8
Uts
9. Minggu ke 9 TIK 8: Setelah menempuh bahasan brachyterapi mahasiswa dapat menganalisiskonsep brachy terapi, langkahBrachy terapi
Konsep brachy terapi. Langkah langkah brachyterapi Ca cervic Kurva isodose 150 menit Kuliah dan Diskusi White Board dan LCD 1 dan 2langkah brachyterapi Ca cervic, kurva isodose yang baik pada brachyterapi, titik titik referensi (penting) dalam brachyterapi Ca cervic, dosis referensi pada titik penting / acuan.
yang baik pada brachyterapi. Titik titik referensi
(penting) dalam brachyterapi. Dosis referensi
pada titik penting / acuan
10. Minggu ke 10
TIK 9: Setelah menempuh bahasan kasus kasus pada brachy terapi kanker payudaramahasiswa dapat melakukan analisis penghitungan dosis radiasi pada satu kasus brachy terapi kanker payudara.
Kasus kasus
brachy terapi
kanker payudara
Penyebab Kanker Payudara Ciri-ciri Kanker Payudara Stadium kanker Payudara Klasifikasi Ukuran Kanker Payudara Berdasarkan Sistem TNM Dosis Brakhiterapi Kanker Payudara Metode Terapi Kanker Payudara Kelebihan dan Kekurangan Brakhiterapi . 150 menit Kuliah dan Diskusi White Board dan LCD 1 dan 2 11. Minggu ke 11 TIK 10: Setelah menempuh bahasan kasus kasus pada brachy terapi kanke nasofaring mahasiswa dapatKasus kasus
brachy terapi
kanker
nasofaring
Penyebab kanker nasofasing Stadium kanker nasofaring Syarat brakhiterapi 150 menit Kuliah dan Diskusi White Board dan LCD 1 dan 2melakukan analisis penghitungan dosis radiasi pada satu kasus brachy terapi kanker nasofaring. kanker nasofaring Langkah-langkah brakhiterapi kanker nasofaring Dampak jangka pendek dan panjang Titik referensi kanker nasofaring 12. Minggu ke 12 TIK 11: Setelah menempuh bahasan kasus kasus pada brachy terapi kankar servix mahasiswa dapat melakukan analisis penghitungan dosis radiasi pada satu kasus brachy terapi kankar servix.
Kasus kasus
brachy terapi
kanker cervix
Pengertian kanker serviks Macam-macam metode brachytherapy Stadium kanker serviks menurut figo (the international federation of gynecology and obstetric (figo) tahun 2008 Perlakuan brachiterapy Applicator brachytherapy untuk kanker serviks Rancangan ukuran pemasangan aplikator pada kanker serviks Organ at risk (oar) daerah 150 menit Kuliah dan Diskusi White Board dan LCD 1 dan 2serviks Daerah persebaran dosis radiasi Titik persebaran tendem disertai daerah, ptv, gtv, ctv 13. Minggu ke 13 TIK 12: TIK 12: Setelah menempuh bahasan kasus kasus pada brachy terapi kanker prostat mahasiswa dapat melakukan menganalisis penghitungan dosis radiasi pada satu kasus brachy terap kanker prostat.
Kasus kasus
brachy terapi
kanker prostat
Anatomi prostat Kanker prostat Faktor risiko kanker prostat Pemeriksaan diagnostic Stadium kanker prostat Brakiterapi prostat Konfigurasi seed dan iso dosis kanker prostat Dosis toleransi maksimum kanker prostat 150 menit Kuliah dan Diskusi White Board dan LCD 1 dan 2 14. Minggu ke 14 TIK 13: Setelah menempuh bahasan Penjaminan Mutu dalam Proteksi Radiasi mahasiswa diharapkan mampu menganalisis prinsip-prinsip penjaminan mutu dalam radioterapi, manajemenPenjaminan
mutu dalam
proteksi radiasi
Prinsip-prinsip penjaminan mutu dalam radioterapi Manajemen penjaminan mutu dalam radioterapi Bagaimana penjaminan mutu dalam radioterapi dijalankan. 150 menit Kuliah dan Diskusi White Board dan LCDpenjaminan mutu dalam radioterapi, bagaimana penjaminan mutu dalam radioterapi dijalankan.
15. Minggu ke 15
TIK 14: Setelah menempuh bahasan Proteksi Radiasi dan Keamanan dalam Radioterapi mahasiswa diharapkan mampu menganalisis tentang efek-efek radiasi, consensus internasional dan standar-standar keselamatan radiasi, kerangka kerja proteksi radiasi, cakupan standar-standar keselamatan radiasi, implementasi keselamatan dalam mendesain sumber-sumber radiasi dan alat-alat radiasi, prosedur pengamanan sumber-sumber radiasi dilakukan, monitoring dan perekaman
paparan pada pekerja, paparan di instalasi medis, dan paparan untuk public, menyusun dan
Proteksi radiasi
dan keamanan
dalam
radioterapi
Efek-efek radiasi Consensus internasional dan standar-standar keselamatan radiasi Kerangka kerja proteksi radiasi Cakupan standar-standar keselamatan radiasi Implementasi keselamatan dalam mendesain sumber-sumber radiasi dan alat-alat radiasi Prosedur pengamanan sumber-sumber radiasi Monitoring dan perekaman paparan pada pekerja, paparan di instalasi medis, dan paparan untuk public Menyusun dan 150 menit Kuliah dan diskusi White board dan lcdmengimplementasikan tindakan-tindakan darurat radiasi. mengimplementa sikan tindakan-tindakan darurat radiasi. 16. Minggu ke 16