• Tidak ada hasil yang ditemukan

MELANGKAH KE DEPAN MENJELANG NEW NORMAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MELANGKAH KE DEPAN MENJELANG NEW NORMAL"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Vol.5 - No. 17 | Mei 2020

SPOTLIGHT

PEOPLE & CULTURE

GREAT LEADER

Direktur Operasional dan Umum Hermina Hospitals Group

Best Practice

Menghadapi COVID-19

Menjaga Kepercayaan

Saat Work From Home

YULISAR KHIAT

MELANGKAH KE DEPAN

(2)

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H

Mohon maaf lahir dan batin

Tetap Jaga Silaturahmi untuk Saling

Menjaga dan Berbagi Kasih Secara Virtual

(3)

Pandemi wabah virus COVID-19 memang menjadi tantangan besar bagi kita semua. Di Indonesia sendiri, hal ini tak dipungkiri telah berdampak pada berbagai aspek kehidupan manusia. Mulai dari aspek ekonomi, bisnis dan industri, pelayanan kesehatan, bahkan pada aspek kehidupan sosial masyarakat kita.

Dalam dunia pelayanan jasa dan manajemen fasilitas yang bermodalkan manusia (human capital), optimisme terus kami bangun dengan tetap memberikan pelayanan yang terbaik. Hal ini tak sekadar untuk berkontribusi aktif dalam upaya mencegah penyebaran virus, tetapi juga dalam kontribusi menjalankan roda perekonomian. Pada majalah GREAT ISS Edisi Mei 2020 ini, kami mengusung tema ‘Trusted Team,’ yang kami yakini menjadi salah satu kunci keberhasilan organisasi dalam membangun optimisme di tengah pandemi. Edisi ini membahas bagaimana ‘Trusted Team’ sangatlah dibutuhkan dalam mengantisipasi bahkan memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19, hingga bagaimana menghadapi kehidupan new normal.

Dimulai dengan proses shifting the mindset bagi frontliners dan pengawas dari kebiasaan bekerja di low and medium risk to high risk, yaitu dengan menjalani safety & healthy protocol terkait COVID-19 khususnya pada segmen ‘Healthcare.’ Hal ini diterapkan bukan hanya di area kerja saja tapi juga di luar area kerja, termasuk di rumah. Selain itu, kedisplinan penerapan social/physical distancing, ataupun tanggung jawab bekerja tanpa pengawasan saat work from home (WFH), menyediakan solusi-solusi terbaik dalam mencegah penyebaran virus di berbagai area, sampai menjadi bagian dari garda depan nonmedis yang memerangi COVID-19 di sejumlah rumah sakit.

Optimisme di tengah pandemi ini tentunya tak lepas dari akar nilai-nilai positif budaya bangsa kita, budaya Indonesia. Melalui optimisme ini, mari kita semua percaya bahwa pandemi ini dapat segera kita lewati dan akhiri, karena Indonesia Bisa.

VIRDA SEPTIANA

Director of Healthcare ISS Indonesia

Optimisme

di Tengah Pandemi

(4)

HIGHLIGHTS

GREAT ISS Vol. 5 - No. 17 | Mei 2020

10

18

26

14

6

Best Practice

Menghadapi COVID-19

Kristina

Shift Leader RS Hermina

Jelajahi Indonesia

Yulisar Khiat

Direktur Operasional dan Umum Hermina Hospitals Group

Memanfaatkan Tantangan sebagai Peluang Menjaga Kepercayaan Saat Work From Home

SUSUNAN REDAKSI:

Penasehat & Penanggung Jawab

Elisa Lumbantoruan

Dewan Redaksi

Dwisnu Arfa Sita, Asep Mulyono, Immanuel Setiyawan, Lina Aliyah, Nina Arsih, Sonie Djaja, Syarief KH

Pemimpin Redaksi

Yosep Suryanto

Redaktur Pelaksana

Mochamad Febri

Editor

Rakhmah Tersier Asri

Kontributor

Anita Fauziah, Ellin Alexander,

Herdiansyah, Mega Aprilia, Yara Aprilia

Desain Kreatif

Aphrodita J. Saraswati, Yogie Pramana, Yanrico Ebenezer Marketing Matheis Elisa Distribusi Ovita Damanik

Alamat Redaksi:

Graha ISS Bintaro Support Center Jl. Jendral Sudirman Blok J No.3, Bintaro Jaya 15229

Telepon: 021 74864490 E-Mail: [email protected] www.id.issworld.com

(5)

• Upload foto beserta caption cerita pengalaman kerja Anda di Instagram. • Follow, mention dan tag Instagram @iss.indonesia pada postingan cerita Anda. • Gunakan hashtag #ceritagreatpeople, #issindonesia dan hashtag inspiratif lainnya.

• Kompetisi ini berlaku untuk karyawan ISS Indonesia dan umum. Selamat kepada DUDIN ARIPIN dan SHOLEH HOEDIN! Pemenang dari TRIVIA QUIZ : BAGIKAN CERITA KERJAMU Periode 1 Maret - 1 Mei 2020 ini mendapatkan hadiah berupa buku karya Ratna Megawangi, Pendiri IndonesiaHeritage Foundation!

Dudin Aripin

Cleaning Service area Wisma Atlet Tower 7 Jakarta

.

Saya bangga menjadi bagian dari ISS Indonesia sebagai

housekeeping

. Tetapi tidak mengurangi rasa

kepercayaan diri untuk menempuh hidup yang lebih baik. Selama kurang lebih 2 tahun bergabung,

banyak sekali pelajaran yang berharga, bagi saya pelayanan adalah pekerjaan yang sangat mulia untuk

selalu menjalankan t

ouchpoint

. Bergabungnya saya di ISS Indonesia bukan hanya semata-mata mencari

uang tetapi saya selalu berusaha untuk dapat menciptakan kualitas pelayanan yang terbaik demi hidup

yang lebih baik juga. Berkat ISS Indonesia, saya dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan

yang lebih tinggi di salah satu perguruan tinggi. Tidak ada halangan untuk terus berkembang, kali ini

juga saya diberikan kesempatan untuk bekerja sama menjadi bagian penanganan wabah pandemi

COVID-19 di Indonesia dan saya sangat bersyukur. Selama bergabung, saya selaku karyawan

diperlakukan dengan baik oleh perusahaan. ISS Indonesia is The Best!

Sholeh Hoedin

Cleaning Service area Universitas Bina Nusantara Kampus Anggrek Jakarta

.

Salam

Great people

. Di sini saya ingin menceritakan bagaimana tim ISS Indonesia bekerja di area

Universitas Bina Nusantara (BINUS) Kampus Anggrek. Sebelum virus corona berkembang di Indonesia,

kami bersama manajemen Universitas Bina Nusantara sudah seperti keluarga. Mengapa demikian?

Karena kami di sana tidak hanya bekerja namun kami bisa berbahagia bersama, main

games

bersama

dan kami

gathering

bersama manajemen BINUS. Saat COVID-19 berkembang di Indonesia, kami tim ISS

Indonesia area Universitas Bina Nusantara Kampus Anggrek Jakarta bekerja sebagai garda terdepan

dalam hal menjaga sterilisasi area Kampus BINUS dari serangan COVID-19. Kami membersihkan area

kampus BINUS menggunakan bahan kimia Mikro Quat setiap hari, setiap waktu, tidak ada sejengkal pun

yang terlewati. Mengapa kami melakukan itu? Lagi-lagi kami sadar kita sudah seperti saudara yang

harus saling menjaga satu sama lain. Alhamdulillah sampai saat ini belum ada satu pun karyawan atau

mahasiswa BINUS Anggrek yang terpapar COVID-19 ketika mereka berada di kampus.

(6)

PEOPLE & CULTURE

Kebijakan WFH tentu merupakan hal yang cukup berbeda dari budaya bekerja pada umumnya. Bila biasanya pekerjaan dapat dipantau oleh atasan saat berada di kantor, lain halnya dengan WFH. Apalagi ketika

diterapkan dalam jangka waktu yang cukup lama, dimana tidak ada pengawasan langsung oleh atasan ataupun rekan kerja.

Di ISS Indonesia, kebijakan WFH juga menjadi bagian dalam Protokol Siaga COVID-19. Tentunya dibutuhkan tanggung jawab, komitmen, dan kejujuran dari setiap individu karyawan agar WFH berjalan dengan efektif. Karyawan juga konsisten menyelesaikan pekerjaannya dari rumah, dan bukan menjadi kesempatan untuk berlibur maupun rekreasi di luar rumah.

Menjaga Kepercayaan

Saat

Work From Home

Belakangan ini kita semakin akrab dengan istilah

Work From Home

atau

biasa disingkat dengan WFH. WFH menjadi salah satu kebijakan banyak

perusahaan untuk mengurangi potensi penyebaran serta paparan dari

virus COVID-19. Kebijakan WFH tentu merupakan hal yang cukup berbeda.

(7)

call sesuai invitation, serta peralatan kerja seperti notebook atau PC, juga melakukan absensi melalui aplikasi. WFH itu adalah pekerjaan di kantor yang dilakukan dari rumah, bukan dari mal, kafe, atau fasilitas publik lainnya,” ungkap Talent Acquisition Department Head, Lina Aliyah.

Sebagai implementasi kebijakan baru di ISS Indonesia, karyawan pun diharapkan dapat menjalin komunikasi yang baik secara proaktif untuk mengurangi potensi timbulnya kesalahpahaman antar rekan kerja. Selain itu, tanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan juga dapat membantu menjaga kepercayaan diantara rekan kerja, sehingga menunjukkan kredibilitas kinerja kita sebagai manusia unggul Indonesia.

WFH sendiri memang menjadi tantangan bagi setiap perusahaan yang menerapkannya. Di banyak perusahaan, sistem ini diputuskan dalam waktu yang sangat mendadak, dengan jangka waktu yang belum dapat ditentukan.

Di tengah pemberlakuan WFH, perusahaan harus memastikan bahwa operasional dapat tetap berjalan, meski dalam kondisi business unusual atau berbeda dengan proses bisnis yang normal. Apabila biasanya harus dilakukan secara tatap muka, kini semua pekerjaan harus dioptimalkan secara online.

Progress-nya cukup bagus dan lumayan efektif, teman-teman rutin melakukan concall

dengan masing-masing grup departemennya. Selain itu kami (Tim People and Culture) juga telah menginformasikan bahwa selama menjalankan aktivitas WFH, seluruh karyawan bertanggung jawab untuk memastikan seluruh sistem online yang digunakan dapat diakses dan disetujui. Jadi semuanya dapat berjalan lancar,” tambah Lina.

Dalam Protokol Siaga COVID-19 juga mengatur sekaligus menjabarkan informasi-informasi penting terkait COVID-19 bagi karyawan, yang diantaranya mencakupi protokol kerja, kesehatan, komunikasi dan informasi, hingga dalam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Protokol Siaga COVID-19 ini terus diperbarui seiring perkembangan situasi kasus COVID-19 di dalam negeri.

Selain kebijakan WFH, dalam protokol kerja juga diberlakukan sistem membagi grup kerja atau clustering bagi karyawan yang masih harus bekerja dari kantor atau area klien. Setiap grup kerja beranggotakan maksimal lima orang, dengan masing-masing grup secara bergantian bekerja di kantor dan dari rumah selama dua minggu.

Selain itu, penerapan physical distancing juga dilakukan dengan menjaga jarak minimal satu meter dengan orang lain, serta mengubah seluruh physical meeting dengan virtual/online meeting. Setiap karyawan juga wajib untuk mengisi log book harian dan melaporkan interaksi fisik mereka dengan orang lain yang berada di luar grup kerja.

“Harapannya semoga seluruh karyawan dapat sama-sama menerima keputusan dan kebijakan perusahaan selama masa pandemi ini. Untuk rekan-rekan yang sedang melakukan aktivitas WFH agar tetap produktif, proaktif, dan selalu siaga di saat jam kerja,” tutup Lina.

PEOPLE & CULTURE

“WFH membutuhkan komitmen dari karyawan. Koneksi atau jaringan internet perlu dipersiapkan, smartphone juga harus standby selama jam kerja, wajib mengikuti conference

(8)

Berkunjung ke berbagai tempat berkegiatan ataupun area publik belakangan ini, kita akan

diharuskan untuk menjalani proses pemeriksaan suhu tubuh. Penandaan yang berjarak

minimal satu meter pada lantai, atau pada bangku penumpang transportasi umum, juga

seringkali kita temui. Masyarakat bahkan telah diimbau untuk sementara waktu tetap

beraktivitas dari dan di dalam rumah saja, apabila tidak ada keperluan yang sangat penting

dilakukan di luar rumah.

Dukung Pencegahan Penyebaran COVID-19

(9)

Sementara itu, organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO) telah meminta masyarakat dunia untuk mempraktikkan social/ physical distancing, yaitu menjaga jarak atau membatasi interaksi fisik antara satu individu dengan yang lain. Selain imbauan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, social/ physical distancing hingga kini juga diyakini dapat menekan laju penyebaran virus yang masih dalam proses pengembangan vaksinasi ini. Di Indonesia sendiri, baik pemerintah

pusat maupun daerah telah mengetatkan pemberlakuan social/physical distancing yang dituangkan melalui peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB. Sebagai wujud karantina kewilayahan secara parsial yang menyesuaikan dengan situasi dan kondisi di setiap daerah, PSBB dinilai menjadi keputusan terbaik mengingat aspek demografi masyarakat dan geografi Indonesia yang beragam.

Berbagai upaya pencegahan penyebaran virus COVID-19 ini tentunya akan sia-sia, tanpa adanya dukungan masyarakat luas dalam berdisiplin mengimplementasikannya. Tak sekadar menurunkan laju penyebaran virus, dukungan masyarakat luas tentunya akan membantu perjuangan para pejuang garda terdepan dalam melawan virus mematikan ini.

Tidak dipungkiri, pandemi COVID-19 memang telah membawa kita pada kebiasaan-kebiasaan baru. Namun sembari sabar dalam optimisme menunggu hasil pengembangan vaksin, konsistensi dukungan masyarakat juga akan mempercepat kita kepada kehidupan normal baru pasca COVID-19.

HEADLINE

Prosedur dan imbauan ini hanyalah beberapa dari sejumlah upaya yang terus digalakkan dalam mencegah penyebaran virus COVID-19. Di samping itu, para pengelola tempat berkegiatan juga telah melakukan upaya-upaya pembersihan yang maksimal, seperti dengan deep cleaning maupun disinfektansi.

Di semua area pelayanan, ISS Indonesia yang merupakan penyedia layanan/jasa dan manajemen fasilitas terpadu, memastikan para frontliners bekerja dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang tepat dan menjalankan protokol COVID-19 yang berlaku di setiap area penugasan. Hal ini dilakukan guna meminimalisir risiko akan potensi terpapar virus COVID-19. Tak hanya bagi diri mereka sendiri, namun juga bagi keluarga dan orang lain di sekitarnya.

Upaya-upaya mencegah penyebaran virus ini dilakukan seiring meningkatnya jumlah kasus positif COVID-19. Istilah flatten the curve atau yang berarti meratakan kurva peningkatan jumlah kasus ini, sempat muncul sebagai salah satu solusi yang dapat dilakukan dalam menekan laju penyebaran virus.

Pertama kali dipublikasikan oleh media asal Amerika Serikat, ‘The Washington Post’ pada pertengahan Maret lalu, flatten the curve memiliki kelemahan dengan usulannya untuk memberlakukan karantina paksa. Hal ini bagi sejumlah ilmuwan dianggap kurang efektif mengingat masih banyak warga yang harus bekerja di luar rumah.

(10)

Sejak pemerintah mengumumkan dua kasus positif pertama di Indonesia pada 2 Maret lalu, ISS Indonesia segera membentuk Country Emergency Response Organization atau CERO. CERO merupakan tim tanggap darurat yang bertugas dalam merencanakan strategi, berkoordinasi dan komunikasi upaya-upaya penanggulangan COVID-19 beserta dampaknya ke bisnis dan bagaimana cara mengatasinya supaya bisnis tetap

berjalan. Pembentukan CERO sendiri menjadi standar dari ISS Global, setelah adanya satu kasus positif di sebuah negara lokasi ISS beroperasi.

SPOTLIGHT

Kesiapan dalam menghadapi dan bertindak di masa pandemi virus COVID-19 telah

menguji dunia bisnis di berbagai sektor. Dalam hal ini, eksekusi strategi perusahaan

melalui kedisiplinan implementasi kebijakan yang disertai dengan kuatnya budaya

perusahaan, berperan penting dalam menentukan keberhasilan dari kebijakan atau

protokol terkait COVID-19 yang telah ditetapkan.

Pertengahan bulan itu juga tepatnya pada 15 Maret 2020, bertambahnya jumlah kasus positif COVID-19 yang mencapai lebih dari 100 orang membuat Presiden Joko Widodo mengeluarkan perintah agar masyarakat Indonesia melakukan aktivitasnya dari rumah saja. Dari aktivitas kerja, sekolah, sampai aktivitas beribadah. Masyarakat juga diimbau untuk tidak berkumpul dan agar mempraktikkan social distancing, serta menjaga pola hidup bersih dan sehat.

Best Practice

(11)

SPOTLIGHT

bisnisnya. Untuk menjamin hal ini, karyawan yang masih bekerja dari luar rumah atau di berbagai area sangatlah ditekankan untuk berdisiplin menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 atau 2 meter.

Protokol Kerja Siaga COVID-19 juga memberlakukan sistem bekerja karyawan di dalam grup kecil atau clustering, yang membatasi interaksi karyawan dengan maksimal 5 orang saja di dalam grupnya. Selain itu, karyawan juga diwajibkan untuk membuat log book interaksi yang mencatatkan interaksi mereka sehari-hari dengan orang lain di luar grup kerja atau cluster-nya.

Protokol kerja ini terbukti berhasil karena sangat rendahnya angka statistik karyawan ISS Indonesia baik itu yang tergolong status Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan kasus terkonfirmasi positif COVID-19. Grafik di bawah ini mencatatkan bahwa dalam kurun waktu 2 bulan, jumlah karyawan yang terkonfirmasi positif COVID-19 hanya 12 orang saja. Sementara karyawan dengan status PDP sebanyak 13 orang dan ODP berjumlah 126 orang.

Kemudian dari grafik jumlah waktu kerja yang hilang atau lost work time (LWT) di kurun waktu yang sama yaitu sebanyak 22.399 jam, menjadi bentuk komitmen Hanya beberapa jam setelah pengumuman

imbauan pemerintah tersebut, CERO ISS Indonesia mengeluarkan Protokol Siaga COVID-19 yang mulai efektif

diimplementasikan pada keesokan harinya. Protokol ini diantaranya meliputi protokol kerja, protokol kesehatan, protokol

komunikasi dan informasi, dan sebagainya. Seiring perkembangan kasus COVID-19 di dalam negeri, protokol ini terus diperbarui dengan menyesuaikan pada aturan terkait pencegahan penyebaran COVID-19 yang ditetapkan oleh pemerintah pusat maupun daerah.

Kebijakan pemerintah agar masyarakat bekerja dari rumah dituangkan dalam Protokol Kerja Siaga COVID-19 ISS

Indonesia. Bagi banyak perusahaan lain, bekerja dari rumah atau work from home (WFH) sangatlah mungkin untuk dilakukan. Di ISS Indonesia, kebijakan ini pun memungkinkan namun hanya bagi sebagian kecil karyawan saja, atau bagi sekitar 1.100 karyawan yang berfungsi sebagai service support.

Lalu bagaimana dengan 55.000 karyawan frontliner yang menjadi garda depan penyediaan layanan/jasa dan manajemen fasilitas di ratusan area klien ISS Indonesia? ISS Indonesia berkomitmen dalam

memprioritaskan aspek Health, Safety, Environment, and Quality (HSEQ) atau dikenal dengan Keselamatan dan

(12)

SPOTLIGHT

ISS Indonesia melalui implementasi self-quarantine atau swakarantina selama 14 hari. Swakarantina ini diberlakukan bagi frontliners di area-area dengan tingkat risiko terpapar COVID-19 yang tinggi, misalnya Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran Tower 7.

“Kami memiliki panduan penanganan pandemi COVID-19 dari Global HSEQ yang detail dan jelas tentang bagaimana cara menanganinya dari sisi cleaning dan disinfeksinya, ditambah juga panduan dari Kemenkes RI. Dari Tim HSEQ kemudian melaporkan perkembangan dan dampak dari COVID-19 setiap hari,” ungkap HSEQ Department Head, Immanuel Setiyawan.

Keberhasilan ISS Indonesia dalam implementasi kebijakan pencegahan COVID-19 ini besar dipengaruhi oleh budaya perusahaan yang berbasiskan pada nilai-nilai positif budaya Indonesia. Dalam bekerja sehari-hari, bahkan di tengah pandemi COVID-19 seperti ini, keluarga besar ISS Indonesia selalu berupaya untuk menghargai kejujuran, bertanggung jawab, disiplin, menjaga kepercayaan hingga menumbuhkan integritas dalam memberikan pelayanan. Keberhasilan ini merupakan best

practice yang bisa dilakukan oleh

perusahaan lain dalam menghadapi dan mengimplementasikan upaya-upaya memutus rantai penyebaran COVID-19.

Apalagi ketika karyawan mereka nantinya sudah ‘Back To Work’ atau kembali

bekerja dari kantor maupun di berbagai tempat berkegiatan lainnya. Dengan harus menjalani kehidupan new normal atau pola hidup normal baru pasca COVID-19, best practice ini sangatlah relevan untuk bisa diterapkan di berbagai perusahaan.

Support Pelayanan Terintegrasi

di Huawei Indonesia

Salah satu area pelayanan ISS Indonesia yang mendukung keberhasilan

implementasi kebijakan terkait COVID-19 ini adalah di Huawei Indonesia. Dari hasil rilis Isentia pada awal Maret lalu mengenai daftar brand atau merek perusahaan di Indonesia yang dinyatakan sebagai ‘Most Reputable Brands in

Indonesia Fighting the COVID-19,’ atau perusahaan dengan reputasi terbaik dalam menghadapi virus korona jenis baru ini, Huawei Indonesia menduduki peringkat teratas dan dinilai mendominasi pembicaraan dalam ranah media sosial karena tindakan perusahaan ini dalam menghadapi kondisi luar biasa COVID-19. Isentia sebagai konsultan ahli bidang intelijen dan wawasan media di wilayah Asia dan Pasifik ini menganalisa pendapat dari netizen media sosial di Indonesia. Dalam analisa ini, Isentia menggunakan tiga pilar Bingkai Reputasi yang meliputi strategi, budaya, dan delivery. Hasilnya, sebanyak delapan merek perusahaan

(13)

yang muncul dengan reputasi terbaik yaitu: Huawei Indonesia, Batik Air, Garuda Indonesia, AirAsia, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Traveloka, Allianz Indonesia, dan Kereta Commuter Indonesia. Huawei Indonesia sendiri membuktikan kekuatan reputasinya dari segi pilar budaya pada Bingkai Reputasi Isentia.

Dikutip dari laman Isentia, Head of Insights for Asia di Isentia, Prashant Saxena menuturkan

“Perusahaan-perusahaan ini erat bekerja sama dengan pemerintah demi melawan kondisi luar biasa COVID-19. Mereka mengeksekusi perencanaan strategi yang baik, yang didukung dengan ketahanan budaya perusahaan dalam men-deliver manfaat kepada pelanggan, sehingga membantu meningkatkan reputasi dari brand-brand ini.”

Periode yang signifikan terjadi ketika pada akhir Januari lalu, ketika Huawei Indonesia dengan sigap membawa seorang karyawannya ke rumah sakit karena diduga terpapar virus. Kesigapan ini mampu meredam kepanikan

yang sempat terjadi di sekitar kantor perusahaan asal Tiongkok ini.

Selain itu, Huawei Indonesia juga ramai diperbincangkan ketika mendistribusikan masker kepada karyawannya. Hal

ini memunculkan simpati warganet dan Huawei Indonesia membuktikan kepedulian terhadap kesejahteraan karyawan.

Sebagai salah satu global corporate client ISS, Huawei bermitra dengan ISS Indonesia dalam memberikan dukungan pelayanan terintegrasi bagi Huawei Indonesia. Key Account Manager Huawei Indonesia, Harry Dwi Raharja mengatakan “Karena buah hasil support dan pelayanan yang maksimal yang telah kami berikan kepada

SPOTLIGHT

pelanggan kami untuk menghadapi dan mencegah penyebaran COVID-19, sesuai protokol yang diberikan Huawei Global.”

Di Huawei Indonesia, ISS Indonesia memberikan dukungan pelayanan jasa/manajemen fasilitas terpadu atau integrated facility services (IFS). IFS ini diantaranya meliputi Security, Pest Control, Space Management, Project Management, Small Procurement dan sebagainya, yang dikelola dalam FMS System.

Penerapan pelayanan ini diyakini mampu membantu klien dalam mempercepat produktivitas dan meningkatkan kualitas di dalam lingkungannya dengan biaya yang lebih rendah atau mengutamakan cost efficiency. Sistem yang ditawarkan juga terus berfokus pada inovasi, yang dibangun di dalam model kontak dan delivery pelayanan. Hal ini membuat tim ISS Indonesia tidak sekadar harus fleksibel dan efektif, tetapi juga dinamis dan inovatif dalam mengimplementasikan pendekatan yang dilakukan.

Di tengah masa pandemi, Huawei Indonesia tetap mempercayakan pengelolaan bisnis non-inti mereka

kepada ISS Indonesia. Sebagaimana halnya ISS, Huawei juga sangat mengedepankan aspek K3 atau HSE. Huawei bahkan memberi kelonggaran kepada tim ISS untuk mengatur jadwal para frontliners -nya berdasarkan strategi working in groups atau clustering.

(14)

Memanfaatkan

Tantangan

sebagai

Peluang

Sosok Yulisar Khiat begitu melekat dalam dunia penyedia layanan kesehatan di tanah air. Ia adalah putra dari Hermina Sulaiman, pemrakarsa Klinik Bersalin Djatinegara yang berdiri pertama kali pada tahun 1967. Pria kelahiran Jakarta, 63 tahun silam ini telah mendedikasikan lebih dari setengah perjalanan hidupnya dalam berkontribusi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.

“13 founder Hermina adalah mayoritas dokter. Namun, selain menjunjung tinggi profesi dalam menolong tanpa memandang apapun, komitmen kami juga untuk meningkatkan taraf ekonomi di daerah tersebut untuk tentunya meningkatkan derajat kesehatan di daerah tersebut. Oleh karena itu Hermina membuat

business model economic sharing dengan para dokter di daerah setempat,” jelas lulusan Sarjana Ekonomi dan Magister Administrasi Rumah Sakit ini.

YULISAR KHIAT

Direktur Operasional dan Umum

PT. Medikaloka Tbk (Hermina Hospitals Group)

Memiliki latar belakang pendidikan bukan medis, salah satu dari 13 founder Rumah Bersalin Hermina, yang merupakan cikal bakal dari PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) ini begitu termotivasi dan semangat untuk menjadi adaptif dan mempelajari industri kesehatan sekaligus mentransformasikan kualitas dan mutu pelayanan kesehatan di Hermina, dari masa ke masa. Dari yang awalnya Rumah Bersalin di Jatinegara yang mempunyai kapasitas 7 tempat tidur, lalu berubah menjadi RS Bersalin, Yayasan Hermina, lalu menjadi RSIA Hermina Jatinegara, dan akhirnya sekarang menjadi RS Umum yang memiliki 37 cabang di seluruh Indonesia, dan akan segera menambah 3 rumah sakit baru.

Dari situ juga, kepemimpinan Yulisar begitu diuji kala menghadapi berbagai tantangan yang ia dan para founder lain hadapi. Ada tiga tantangan yang cukup menantang dalam karirnya bersama Hermina. Tantangan

(15)

GREAT LEADER

pertama yaitu saat krisis ekonomi terjadi di tahun 1998. Kala itu, ia bersama jajaran direksi Hermina melewati masa krisis dengan menyediakan pelayanan yang dikemas dalam paket-paket tindakan. Hal itu tak hanya memberi peluang dalam kemudahan akses kesehatan bagi masyarakat, melainkan juga menjadikan Hermina sangat siap dan begitu terbuka untuk melayani pasien program BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan, sejak pertama kali program tersebut bergulir pada tahun 2004.

“Dalam memberikan pelayanan BPJS, moto Hermina adalah mengutamakan mutu dan keselamatan pasien, serta memastikan aturan di BPJS juga dijalankan. Tidak boleh ada masyarakat yang dirugikan. Setiap kami membuka rumah sakit, kami langsung memproses pengajuan BPJS, sehingga seluruh masyarakat dapat menjangkau pelayanan kesehatan. Itu dilakukan dalam rangka memastikan hak masyarakat yaitu BPJS untuk dapat dirasakan oleh siapapun sehingga masyarakat tidak perlu membayar apapun,”

jelasnya.

Hal kedua yang menantang baginya adalah saat menyiapkan PT Medikaloka Hermina menjadi perusahaan terbuka melalui Initial Public Offering atau IPO, dimana ia dan dua top leader lainnya yaitu dr. Hasmoro sebagai direktur utama dan dr. Binsar Parasian Simorangkir serta seluruh SDM Hermina mengalami restrukturasi perusahaan yang besar. Menurut Yulisar Khiat, hal ini sangat berkesan sekali karena begitu banyak perubahan yang terjadi dalam waktu yang cukup singkat, dimulai dari due diligence atau uji kelayakan dan perubahan apa saja yang harus dilakukan. Namun pada akhirnya tetap bisa terwujud dan terlaksana.

Selama persiapan IPO, ia juga berinteraksi dengan beberapa konsultan hukum yang mendorongnya untuk lebih mempelajari hukum dan mulai mengambil Sarjana Hukum di tahun 2018, dan dilanjutkan dengan

Magister Ilmu Hukum di tahun 2019. Selepas IPO, tantangan pasca IPO pun terus berlanjut, dimana Hermina berkomitmen untuk

merealisasikan prospektus.

“Saya ini sangat suka sekali belajar baik akademis maupun non akademis. Menurut saya, kita tidak boleh berhenti belajar. Itulah yang membuat saya kembali ke bangku kuliah. Tapi sebetulnya saya bukan tipe kutu buku. Saya itu nomor satu, learning by doing, belajar dari para pelaksana yang punya best practice. Oleh karena itu saya bergabung dalam IKKESINDO (Ikatan Konsultan

Kesehatan Indonesia) dan menjadi konsultan dan asesor. Ini membuat saya bisa selalu belajar dari teman dan sharing pengalaman di Hermina agar semua RS bisa menjadi baik dan tumbuh bersama-sama,” ia menceritakan alasannya kembali ke bangku kuliah.

Bagi Direktur Operasional PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) ini, memimpin berarti bisa memberikan keteladanan. Dalam kepemimpinannya di Grup Rumah Sakit Hermina, budaya korporasi Hermina berupa trust, commitment, humble, dan transparent adalah nilai yang ia terapkan kepada jajaran pimpinan dan para staf rumah sakit di seluruh Indonesia.

“Saya menekankan dalam pekerjaan saya sehari-hari itu selalu menerapkan konsep yang saya sebut 3T dan 3K. 3T itu Tepat mutu, Tepat waktu, Tepat sasaran. Semuanya tepat, tidak boleh meleset. Yang paling penting ada lagi 3K: Komunikasi, Koordinasi, Kolaborasi,”

tuturnya.

Dalam memimpin timnya, ia percaya dengan mengedepankan komunikasi dan arahan yang jelas, dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait yang andal di bidangnya. Menurutnya, poin terakhir yang paling menantang adalah menciptakan kolaborasi antara seluruh jenjang dari tim. Namun ia berkata lagi, jika tiga hal ini berhasil diterapkan maka akan menciptakan sinergi yang luar biasa.

(16)

GREAT LEADER

“Semua harus dikerjakan dari yang kecil, memecahkan masalah, dan mempelajari langkah-langkah agar dapat membuat SPO (Standar Prosedur Operasional) dan

di-improve dengan kemampuan teknologi dan penyesuaian teknologi. Selain itu, leader juga harus berkomitmen dengan pengembangan timnya. Hermina fokus dan commit untuk melakukan pendidikan dan pelatihan kepada para karyawan agar improve kompetensi terukur dan mampu memberikan pelayanan yang profesional,” jelasnya.

Di tengah menghadapi tantangan tersebut, Hermina Hospitals Group sebagaimana dunia pelayanan kesehatan pada umumnya di penjuru dunia juga harus berhadapan dengan pandemi virus COVID-19. Hermina pun menjawabnya dengan menyiapkan sejumlah strategi, kehati-hatian dan sangat perhatian dengan tenaga kesehatannya, serta mampu menyesuaikan bahkan lincah (agile) terhadap perubahan keputusan pemerintah pusat maupun daerah.

“Pada saat pemerintah mengumumkan terjadi kasus korona di Indonesia pada pertengahan Maret, kami tim BOD segera membentuk tim Satgas dan segera

menginstruksikan departemen terkait untuk melakukan persiapan dalam menghadapi pandemi ini. Contohnya Departemen Medis segera membuat regulasi terkait pelayanan COVID-19, Departemen Penunjang Medis mengidentifikasi kebutuhan dan kualitas APD, Departemen Mutu melakukan perbaikan-perbaikan alur bangunan untuk pasien COVID-19 dan pemantauan kepatuhan penggunaan APD serta menyusun semua regulasi yang terkait pengendalian Infeksi. Dalam waktu yang sangat singkat, kasus semakin banyak sehingga kami langsung bentuk Tim Satuan Tugas COVID-19 Group dan mempersiapkan Hermina sebagai RS rujukan COVID-19, baik untuk internal maupun eksternal,” ungkapnya.

Selain itu, manajemen Hermina juga fokus kepada bagaimana corporate dan RS tetap bertahan dan mampu bertumbuh di masa COVID-19. Tentunya, menurut Yulisar Khiat, COVID-19 ini berdampak pada pendapatan karena pengurangan jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan dimana ada beberapa strategi yang bisa dilakukan pengurangan fixed cost yaitu outsourcing dan biaya SDM. Namun karena budaya Hermina (trust, komitmen dan transparansi), Hermina menghindari hal-hal tersebut.

ISS Indonesia sebagai penyedia layanan/ jasa dan manajemen fasilitas di Hermina Hospitals Group selama lebih dari tujuh tahun terakhir, turut mendukung pelaksanaan strategi tersebut diantaranya melalui upaya pembersihan mendalam atau deep cleaning dan disiplin menerapkan social/physical

distancing. Yulisar pun berharap agar pandemi ini segera berakhir, selagi semua pihak

mengupayakan kebaikan dalam penanganan COVID-19. Bersama dengan ISS Indonesia dan industri pendukung RS Hermina lainnya yang potensial, ia juga berharap untuk dapat lebih disinergikan.

Bersama dengan para pimpinan PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL), Yulisar memiliki cita-cita mulia dengan mendorong economic sharing para dokter yang merupakan putra-putri daerah agar berinvestasi dengan membangun dan mengelola rumah sakit di daerah masing-masing.

Sehingga menciptakan derajat setinggi-tingginya bagi semua lapisan masyarakat melalui pemeliharaan kesehatan secara

preventif, promotif kuantitatif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara menyeluruh dan merata. Lebih jauh lagi, Ketua Yayasan

Akademi Perawat Hermina Husada Manggala ini juga mencita-citakan pendirian Fakultas Kedokteran Hermina di tahun 2025 nanti.

(17)

Di Rumah Sakit Darurat Penanggulangan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran Tower 7, salah satunya. Hampir 100 orang dari mereka memberikan pelayanan di bidang kebersihan, disinfeksi, dan distribusi makanan bagi petugas medis maupun pasien. Sejak awal April lalu, mereka melayani area berlantai 15 ini selama 14 hari, kemudian menjalani swakarantina 14 hari lamanya setelah bertugas.

“Kami bangga dengan pekerjaan ini. Tidak semua orang punya kesempatan seperti kami. Kami berharap pelayanan kami bisa membuat pasien cepat sembuh dan bisa beraktivitas kembali,” tutur Site Manager Wisma Atlet Tower 7, Agus Sumarlan.

Sementara itu di lebih dari 200 rumah sakit yang lain di wilayah Nusantara, sekitar 6.000 rekan mereka yang lain pada sektor pelayanan kesehatan juga tetap bekerja seperti biasanya. Selain itu, pelayanan jasa dan manajemen fasilitas juga harus berjalan pada area-area

process manufacturing di pabrik-pabrik produsen food and beverages.

Mereka kerapkali terlupakan. Padahal, di tengah masa pandemi kini,

mereka juga menjadi bagian dari garda depan penanganan maupun

pencegahan COVID-19. Ketika yang lain punya pilihan untuk bekerja dari

rumah, mereka tetap hadir mendukung kelancaran operasional nonmedis

di berbagai area.

“Tim kami jadi lebih termotivasi lagi untuk bekerja lebih profesional dalam menciptakan lingkungan produksi yang lebih bersih untuk mendukung hasil produk F&B yang lebih berkualitas, karena itu menjadi sangat besar manfaatnya agar khalayak terhindar dari COVID-19,” jelas Head of F&B Key Segment, Ridwan Marshal.

Kemudian pada area-area lain seperti area penghasil sumber daya dan energi, transportasi dan infrastruktur, perbankan dan teknologi baru, perkantoran ataupun sekolah, pusat-pusat perbelanjaan dan ribuan jenis area lainnya. Meskipun karyawan dan pengunjung di tempat-tempat berkegiatan ini tengah beraktivitas dari dan di rumah, para frontliners

tetap bekerja menjaga kebersihan, keamanan, dan memberi kenyamanan di area-area tersebut.

Mereka adalah bagian dari keluarga besar ISS Indonesia. Mereka bekerja dengan sepenuh hati, demi kebaikan untuk negeri.

Garda Depan

Pelayanan

Nonmedis

(18)

SCHOOL OF LIFE

Tina yang kini bertugas di Rumah Sakit Hermina Daan Mogot, Jakarta Barat, sangatlah terbuka dengan semua hal baru dalam dunia pelayanan jasa dan manajemen fasilitas oleh ISS Indonesia, yang memiliki kualifikasi dan standar operasional yang tinggi.

“Sebagai shift leader, saya memastikan operator saya bekerja sesuai dengan SOP (Standar

Operasional Prosedur) sehingga pelayanan yang kami berikan membuat mereka merasa aman dan nyaman,” jelas Tina.

Perempuan bertubuh mungil dengan segudang energi ini memiliki prinsip bahwa apa yang menjadi targetnya haruslah tercapai, baik target dalam pekerjaan maupun target di luar pekerjaan. Dalam bekerja, ia mendedikasikan dirinya untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi klien dan pelanggannya demi menjalankan misi segmen Healthcare yaitu ‘From Sickness To Wellness.’

“Selalu ingat dengan apa tujuan utama bekerja, niatkan bekerja dan memberikan pelayanan terbaik agar saat mendapat tantangan bekerja dapat terus menjalaninya dengan semangat dan tetap profesional,” ungkap Tina.

Gesit dan tangguh begitu melekat dalam sosok Kristina. Memasuki tahun keduanya

bekerja atau tepatnya selama satu tahun sembilan bulan memberikan pelayanan

prima di ISS Indonesia, Kristina atau biasa disapa dengan Tina ini telah mampu

membuktikan kualitas dan konsistensi kinerjanya. Berawal dari seorang

cleaner

,

pembuktiannya itu kemudian membawa ia pada promosi menjadi

shift leader,

yaitu

sejak ditugaskan di area Rumah Sakit Hermina Tangerang.

(19)

SCHOOL OF LIFE

Indonesia, sekarang ini juga menjadi bagian pribadi saya, bukan sekadar standar pekerjaan saja,” ucap perempuan penggemar aneka makanan pedas ini.

Tina kini memantapkan diri untuk terus fokus memberikan pelayanan yang terbaik bersama ISS Indonesia untuk klien di tempat penugasannya saat ini yaitu Rumah Sakit Hermina. Dedikasinya ini pun mendapat apresiasi dari klien, yang mengenalnya sebagai pribadi yang sangat baik.

“Saya mengapresiasi Kristina yang saya kenal sebagai sosok yang humble (rendah hati), murah senyum, pantang menyerah, Tangguh. Meskipun badannya kecil, tapi kemampuan untuk me-manage dan mengerjakan pekerjaannya semua itu sangat luar biasa,”

tutur Kepala Urusan Rumah Tangga (KAUR) RS Hermina Tangerang, Yussy Fitriana.

Kualitas dan konsistensi kinerja Tina telah berbuah apresiasi dari perusahaan penyedia layanan/jasa dan manajemen fasilitas ISS Indonesia berupa penghargaan sebagai The Best Employee. Dari jenjang Sadewa, Nakula, Arjuna dan Bima yang telah diraih tanpa terhenti. Tina kini menjadi salah satu dari kandidat Puntadewa Club 2020, yang merupakan jenjang tertinggi dari penghargaan ini.

Di luar pekerjaan, Tina yang merupakan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) ini memiliki target untuk memberikan yang terbaik bagi keluarganya. Kedua orang tua dan kedua adiknya menjadi motivasi terbesar Tina dalam menjalankan pekerjaan dan fokus memberikan pelayanan yang terbaik kepada klien.

Tidak sedikit dari kerabatnya yang

memandang sebelah mata akan profesi yang ia jalani saat ini. Namun perempuan asal Palembang, Sumatra Selatan ini memastikan kepada kedua orang tuanya bahwa ia mampu membantu perekonomian keluarganya di kampung halaman. Ia pun tak gentar untuk dapat menyokong biaya pendidikan kedua adiknya, yang saat ini masih duduk di bangku sekolah. Tina ingin, kedua adiknya dapat mengenyam pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan dirinya.

Anak kedua dari empat bersaudara ini juga mengajarkan kepada adik-adiknya tentang pekerjaan yang ia jalani. Tina menjelaskan bahwa apapun pekerjaannya, haruslah pekerjaan yang halal dan dilakukan dengan benar, serta tidak merugikan orang lain atau bahkan bisa menjadi manfaat bagi orang lain. Prinsip sekaligus pembelajaran ini adalah segelintir dari hal-hal baik yang ia amalkan, seiring perkembangannya untuk menjadi pribadi yang lebih baik bersama ISS Indonesia.

“Bekerja di ISS Indonesia membuat saya memiliki nilai-nilai positif seperti menjadi pribadi yang lebih humanis dengan

menerapkan 5S yaitu Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun kepada setiap orang yang saya jumpai setiap hari dan lingkungan pribadi saya. (Hal-hal) yang diajarkan di ISS

Kristina

Shift Leader RS Hermina Daan Mogot

Fokus Memberikan Dedikasi,

Membuktikan dengan

(20)

SCHOOL OF LIFE

Juju meniti karirnya mulai dari level operator atau frontliner petugas kebersihan. Selama lebih dari 20 tahun mengabdi di sebuah perusahaan penyedia layanan/jasa dan manajemen

fasilitas terkemuka, kinerja dan konsistensi membawanya pada posisinya kini, yaitu sebagai Site Head Rumah Sakit Premiere Bintaro, Tangerang Selatan.

Dukungan keluarga menjadi motivasi

terbesarnya selama bekerja di bidang pelayanan ini, terutama dari sang suami.

Dukungan ini bukan tanpa alasan tentunya. Bagi keluarganya, profesi Juju telah banyak membawa pengaruh positif bagi karakter Juju yang kemudian ia tularkan di dalam keluarganya. Seperti belajar disiplin dan selalu jujur dalam setiap hal yang dilakukan.

Lebih dari itu, perilaku positif ini juga ia tularkan kepada tim di areanya bekerja. “Mencari uang itu jangan berharap langsung dapat banyak, utamakan dan niatkan dari hati untuk memberikan pelayanan tanpa pamrih terlebih dahulu,” tegas Juju kepada timnya.

Memberikan pelayanan dengan ikhlas, sabar dan berpegang teguh pada

kejujuran adalah prinsip yang diterapkan saat bekerja oleh Juwariyah. Juju,

begitu ia biasa disapa, selalu mengedepankan keramahan dan kesabaran

dalam pelayanan, ketika dihadapkan dengan berbagai macam karakter

pelanggan di area manapun ia ditugaskan.

(21)

SCHOOL OF LIFE

Tantangan di tengah pandemi COVID-19 dalam memberikan pelayanan di rumah sakit, tentunya membuat tenang tim terlebih dahulu agar tidak takut ataupun khawatir ketika memberikan pelayanan. Baginya, terus memotivasi tim sangatlah penting agar mereka tetap dapat melayani dari hati, tanpa mengurangi kualitas kerja.

Sebagai seorang pemimpin di dalam timnya, Juju memastikan timnya yang bertugas berada dalam kondisi tubuh yang sehat, mengenakan APD yang tepat dan lengkap, serta selalu mengingatkan instruksi kesehatan dan keselamatan kerja sesuai standar operasional kerja. Karena dengan melindungi diri sendiri, maka hal ini akan dapat melindungi yang lainnya. Dan yang tidak kalah penting, Juju juga selalu mengajak dan mengingatkan rekan-rekan kerjanya untuk berdoa dan berniat tulus dan ikhlas dalam bekerja.

Dalam loyalitas dan dedikasi dua dekadenya, Juju telah 11 kali dianugerahi Apple Award. Kini sebagai Site Head Rumah Sakit Premiere Bintaro, Juju merupakan salah satu finalis dalam Puntadewa Club. Juju optimis bahwa semangat dalam dirinya beserta timnya, masa sulit pandemi COVID-19 ini akan dapat terlewati dengan baik.

Bungsu dari sembilan bersaudara ini tentunya dapat menjadi contoh sekaligus motivasi bagi para frontliners ISS Indonesia, agar tetap bersyukur dan optimis dengan profesi yang mereka jalani. Setiap orang dapat tetap memiliki cita-cita dan harapan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dengan membuktikan dedikasi melalui kinerja terbaik disertai dengan konsistensi.

Juju yang selama ini memberikan pelayanan di area-area healthcare atau pelayanan kesehatan mengakui bahwa salah satu tantangan terbesarnya selama bekerja adalah saat menerima dan memberikan pemahaman kepada anggota tim frontliners yang baru. Ia ingin mereka mengerti dan mengesampingkan rasa kekhawatiran ketika mendapatkan penugasan di area rumah sakit. “Jangan takut bekerja di area rumah sakit, karena banyak pengalaman dan pengetahuan pada bidang kesehatan yang didapatkan dibandingkan pelayanan di area umum,” ceritanya.

Juwariyah

Site Head RS Premiere Bintaro

Bukti Loyalitas Pelayanan

dalam Dedikasi Dua Dekade

(22)

Relaksasi Pinjaman Pokok

Sebesar

50%

untuk Anggota

KOPKARISS

KOPKARISS

Pandemi virus COVID-19 yang sudah berlangsung sejak awal tahun 2020, hingga saat ini kian berdampak negatif pada banyak sektor. Di sektor ekonomi, pelaku bisnis baik makro maupun mikro semakin terpukul sehingga pertumbuhan ekonomi terus menurun dan defisit anggaran juga semakin membesar.

Di Indonesia, pendapatan ekonomi terus

menurun karena menurunnya permintaan pasar dan berkurangnya produksi, yang menyebabkan rangkaian masalah ekonomi lainnya. Bagi masyarakat sendiri, penghasilan para pekerja harian sudah pasti sangat terdampak. Pelunasan pinjaman ataupun pembayaran cicilan juga menjadi tersendat. Oleh karena itu, pemerintah telah mengumumkan kebijakan kelonggaran pembayaran cicilan bagi masyarakat yang terdampak COVID-19.

Koperasi Konsumen Karyawan ISS Sukses Bersama atau yang dikenal dengan KOPKARISS juga turut mengikuti kebijakan pemerintah dengan memberikan kelonggaran pembayaran cicilan bagi anggota KOPKARISS. KOPKARISS memberikan relaksasi pinjaman berupa penundaan cicilan pokok sebesar 50% untuk semua anggotanya. Relaksasi ini berjalan selama bulan Juni dan Juli 2020. Dengan begitu karyawan ISS Indonesia anggota KOPKARISS yang memiliki pinjaman, hanya akan ada tagihan sebesar 50% dari jumlah pokok cicilan normal pada dua bulan tersebut.

Selain itu, melalui KISSmart, KOPKARISS juga menawarkan sejumlah promosi harga produk kebutuhan sehari-hari selama masa pandemi ini. Setelah Paket Ramadan dan Paket Spesial

Hari Raya di bulan Mei lalu, KISSmart menyediakan Paket Sembako dengan variasi harga dari Rp165.000,- sampai dengan Rp335.000,-. Paket Sembako ini menyediakan layanan delivery dan berlaku untuk anggotanya di wilayah Jabodetabek.

Untuk mempermudah konsumen dan para anggotanya mendapatkan informasi mengenai relaksasi pinjaman dan paket sembako murah tersebut, KOPKARISS saat ini sudah memiliki aplikasi KISSPay. Aplikasi pembayaran berbasis online ini bisa digunakan dari ponsel pintar yang bersistem operasi Android dan dapat di-download pada Play Store secara gratis, atau melalui scan QR Code.

Seluruh karyawan ISS Indonesia dapat mendaftar sebagai anggota KOPKARISS

(23)

what you have to know about

SHE

Safety, Health, Environment.

COVID-19 telah menghadirkan perilaku normal baru atau yang kini dikenal dengan istilah new normal, dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita cenderung menjadi lebih hati-hati dengan kondisi kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar. Hal ini juga akan berlaku pada tempat kerja/berkegiatan kita sehari-sehari sebelum pandemi COVID-19 terjadi, seperti di kantor, sekolah, pusat perbelanjaan, moda transportasi publik, dan sebagainya.

Lalu bagaimana memastikan tempat-tempat berkegiatan ini bersih dan aman saat “Back To Work” nanti?

“Back To Work” merupakan program ISS Indonesia yang menawarkan sejumlah rekomendasi penting bagi perusahaan dalam mempersiapkan tempat-tempat kerja/ berkegiatannya pasca COVID-19. Dengan adanya kelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) nanti, kematangan rencana dan kedisiplinan tindakan akan sangat penting guna memastikan kondisi tempat kerja/berkegiatan aman untuk kembali digunakan.

Salah satu pengamanan yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pembersihan

menyeluruh pada benda serta bangunan tempat kerja/berkegiatan tersebut. Kemudian juga dengan disinfeksi untuk mengurangi potensi terjadinya infeksi atau penyebaran COVID-19 dari benda-benda yang bisa menjadi sentral penyebarannya.

Berikut ini salah satu langkah Standar Operasional Pekerjaan kepada Tim Cleaning di tempat kerja/ berkegiatan dalam program “Back To Work:” Tujuan: Disinfeksi tempat kerja atas permintaan pelanggan dengan tujuan mengurangi risiko infeksi.

Produk: Produk disinfektan disesuaikan dengan standar yang terbukti efektif membasmi SARS-CoV-2.

Pencucian Kain: Handuk microfiber adalah handuk yang dapat digunakan kembali setelah proses pencucian yang benar.

Alat Pelindung Diri: Sarung tangan nitrile sekali pakai atau produk sebanding, sesuai dengan arahan (EN455 atau setara). Gunakan kacamata pengaman apabila melakukan disinfeksi dengan bahan kimia berbentuk cairan yang disemprotkan (EN166 atau setara). Tetap menggunakan pakaian pekerja normal.

Instruksi kerja: Gunakan alat pembersih yang biasa digunakan untuk membersihkan secara menyeluruh termasuk pada semua permukaan meja dan kursi hingga ke kaki meja dan kursi. Bersihkan juga seluruh permukaan dinding, pintu, ventilasi, dispenser air dan lainnya. Dan pastikan seluruh area permukaan furnitur, berbagai peralatan elektronik dan peralatan kerja lainnya dibersihkan secara menyeluruh dari atas ke bawah.

Memastikan Tempat Berkegiatan yang

Bersih dan Aman Saat

“Back To Work”

(24)

BEAUTY OF INDONESIA

Jelajahi Indonesia

Kala

COVID-19

Melanda

Salah satunya yaitu program 360 derajat Virtual Destinasi Indonesia yang memanfaatkan teknologi online. Selain untuk menghibur mereka yang bosan beraktivitas di rumah, program jelajah Indonesia secara virtual ini juga seakan menjadi pengingat keindahan alam dan situs-situs wisata lain di sepanjang negeri.

Sobat wisata bisa mengaksesnya dari situs resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif, kemenparekraf.go.id dan menemukan tak kurang

dari 360 foto dan video virtual tour menjelajahi Indonesia. Selain itu, ada juga video-video lain tentang destinasi-destinasi wisata unggulan di Indonesia yang disediakan melalui akun YouTube Kemenparekraf di Indonesia.Travel.

Kekhawatiran akan terpapar virus COVID-19 telah menimbulkan keraguan

banyak orang untuk berwisata. Belum lagi pemberlakuan larangan melakukan

perjalanan ke luar daerah tempat tinggal, ataupun pembatasan interaksi fisik

dan mobilitas masyarakat. Bisa dibilang, pandemi COVID-19 telah membuat

berwisata bukanlah lagi menjadi sebuah kebutuhan dasar manusia.

Photo Source: indonesia.travel

Photo Source: indonesia.travel

Virtual Tour Jelajah Indonesia

Di tengah terpukulnya industri pariwisata dunia, termasuk juga di Indonesia, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus berupaya membangkitkan industri pariwisata dalam negeri dari keterpurukan. Sejumlah program pariwisata yang aman dari risiko terpapar virus tetap digalakkan, dengan mengedepankan upaya-upaya pencegahan penyebaran COVID-19.

(25)

@pesonaID_travel PesonaID_travel Pesona Indonesia @pesonaid_travel pesona.travel

BEAUTY OF INDONESIA

Pulau Padar yang memiliki luas sekitar 14,09 kilometer persegi adalah pulau dengan perbukitan dikelilingi pesisir pantai dengan butiran pasir berwarna hitam, putih, dan merah muda. Untuk melihat ketiga warna dari pesisir pantai tersebut dalam satu pandangan mata, maka kita harus melakukan pendakian sekitar 20-30 menit ke puncak bukit. Dua waktu yang paling direkomendasikan untuk mendaki di Pulau Padar ini adalah pagi hari untuk menyaksikan matahari terbit, dan sore hari menjelang matahari tenggelam.

Waktu-Photo Source: indonesia.travel

Photo Source: indonesia.travel

Labuan Bajo, Surga di Timur Indonesia

Ketika kurva persebaran virus COVID-19 sudah menurun nanti, pembatasan sosial mulai dilonggarkan dan masyarakat juga terbiasa dengan thenew normal, salah satu destinasi wisata yang bisa menjadi pertimbangan bagi penikmat wisata pasca pandemi adalah Labuan Bajo. Selain menawarkan keindahan alam, kesunyian surga di wilayah timur Indonesia ini juga memungkinkan wisatawan untuk mempraktikkan social distancing dan menghindari kerumunan orang.

Labuan Bajo, kota pelabuhan yang merupakan gerbang pertemuan dengan komodo. Dengan beragam potensi

kekayaan ekowisatanya, ibukota Kabupaten Manggarai Barat di Provinsi Nusa Tenggara Timur ini memang memiliki keunikan tersendiri sebagai salah satu dari lima destinasi super prioritas di dalam negeri. Tak heran, sekaligus juga menjadi destinasi wisata premium berskala internasional, yang menawarkan surga baru bagi dunia.

waktu tersebut juga tepat untuk mengabadikan momen keindahan dalam bentuk video atau foto, sebab cahaya matahari tidak terlalu kuat dan berlebihan.

Pulau Padar telah dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO karena berada dalam wilayah Taman Nasional Komodo, bersama dengan Pulau Komodo, Pulau Rinca dan Gili Motang. Pulau ini memiliki cara tersendiri untuk menghipnotis para pengunjungnya. Dari tanjakan perbukitannya, hingga warna rumput yang sesuai dengan musim di Indonesia.

Keindahan

Pulau Padar

(26)

BEAUTY OF INDONESIA

Bagi penggemar olahraga air, Pulau Sebayur juga menjadi pilihan yang tepat untuk dikunjungi. Pulau yang tak terlalu luas ini memiliki lokasi penyelaman yang sangat indah.

Terumbu karangnya memanjang ke arah barat daya hingga membentuk jurang menuju kedalaman 30 sampai 40 meter. Kita bisa menyusuri dinding ini, sambil mengikuti arus. Ada juga beberapa tempat pengintaian yang terlindung oleh batu besar, yang menjadi titik penyelaman terbaik untuk bisa melihat trevally raksasa, hiu karang titik

putih, dan ikan besar lainnya. Ada cukup banyak spot menyelam yang tak diragukan lagi keindahannya, sebut saja di Crystal Rocks, Castle Rocks, atau Batu Bolong. Untuk mencapai lokasi-lokasi ini, sobat wisata harus naik kapal lokal yang bisa menampung sekitar 20 orang.

Sobat wisata juga tak perlu bingung dengan peralatan olahraga maupun wisata airnya karena Pulau Sebayur memiliki banyak resor yang menyediakan dan menyewakan perlengkapan dan peralatan untuk wisatawan. Dengan beragam pilihan olahraga dan wisata air yang tersedia, sobat wisata juga tinggal pilih: mau naik kapal, snorkeling, atau diving.

Spot Penyelaman Terbaik

di Pulau Sebayur

(27)

“Terima kasih kepada pihak ISS Indonesia yang sudah membantu menjaga fasilitas publik, ikut men-support dalam menangani COVID-19 dan selalu siap sedia dalam menjadi garda terdepan dalam kondisi seperti ini.”

Reza Satria

Supervisor Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pembangunan Pemeliharaan PPKGBK

(28)

IN FRAME

Kegiatan Berbagi Kasih Dari Area Binus School Serpong

Penghargaan SHES Award 2020 MRT Jakarta

Masa pandemi COVID-19 dan momen bulan Ramadan memotivasi tim ISS Indonesia di berbagai area untuk melakukan kegiatan berbagi. Hal ini menjadi wujud simpati dan kepedulian terhadap sesama dalam meringankan beban ekonomi masyarakat sekitar.

Salah satunya yang dilakukan oleh Tim di Binus School Serpong, awal Mei lalu. Melalui kegiatan Berbagi Kasih, mereka membagikan 50 paket sembako kepada masyarakat terdampak COVID-19 di sekitar wilayah BSD dan Bintaro di Kota Tangerang Selatan. Kegiatan Berbagi Kasih sendiri merupakan kegiatan rutin dari tim di area Binus School Serpong. Setiap tahunnya, tim ini mengumpulkan donasi dari setiap anggota tim secara sukarela.

“Kegiatan ini sekaligus menjadi momen untuk saling berbagi dan bentuk rasa syukur kami atas apa yang saat ini kami jalani,” jelas Site Head Binus School Serpong, Ovi Nurmilawati.

ISS Indonesia menerima penghargaan dari PT MRT Jakarta dan meraih peringkat pertama dalam “Safety, Health, Environmental & Security (SHES) Award 2020” pada Kamis (27/02) lalu. Ajang penghargaan bertemakan Safety is A Mirror of Our Culture kali ini merupakan apresiasi dari PT MRT Jakarta kepada mitra kerja perusahaan terkait kinerja dalam penerapan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Lingkungan di area MRT Jakarta.

Penghargaan ini sekaligus membuktikan komitmen dan implementasi tinggi ISS Indonesia terhadap aspek Health, Safety, Environment and Quality (HSEQ) sebagai salah satu prioritas utama dalam setiap pekerjaan para karyawan dan pelayanan kepada semua klien ISS Indonesia.

(29)

Dukungan untuk Kesehatan Frontliners di Masa Pandemi

Sejak pandemi COVID-19 terjadi di Indonesia pada pertengahan Maret lalu, ISS Indonesia memastikan agar kesehatan para karyawan tetap terjaga sehingga mampu bekerja dengan baik dan tanpa rasa takut yang berlebihan. Hal ini salah satunya dilakukan melalui Tim Employee Experience yang mendistribusikan vitamin dan susu, khususnya untuk para frontliners di lebih dari 150 area rumah sakit di Jakarta dan berbagai daerah lain di Indonesia. Rumah sakit merupakan area vital dalam penanganan virus COVID-19.

Selain itu, dukungan untuk kesehatan mental juga diberikan melalui program SAHATI, yang berarti Sahabat Sejati. Program coaching bagi karyawan ISS Indonesia ini bertujuan untuk membantu menyemangati serta menawarkan solusi terhadap masalah yang dihadapi akibat pandemi.

IN FRAME

SNAPSHOT

Bulan puasa di tengah pandemi membuat silaturahmi Ramadan digelar secara

online

.

Kalau biasanya salah satu wujud

employee engagement

ISS Indonesia ini diadakan

dengan kegiatan berbuka puasa bersama, tahun ini silaturahmi tetap terjalin melalui

Safari Ramadan Virtual.

Seperti halnya pertemuan besar lain yang memanfaatkan platform komunikasi online,

Safari Ramadan Virtual yang diadakan pada 18 s.d 20 Mei lalu juga menjadikan

bertambahnya partisipan kegiatan. Tak kurang dari 250 karyawan yang mewakili

berbagai area di pelosok negeri ini, saling bersilaturahmi, saling memotivasi, sekaligus

berkesempatan untuk berdiskusi langsung dengan jajaran Direksi ISS Indonesia.

Silaturahmi Lewat

(30)

SNAPSHOT

Tim Commercial ISS Indonesia menggelar webinar bertajuk “Back To Work: The New Low Touch Workplace” pada 13 dan 14 Mei 2020 lalu. Sebagai perusahaan terdepan dalam

Webinar:

Back to Work - The

New Low Touch

Workplace

penyediaan jasa/layanan dan manajemen fasilitas, ISS Indonesia hadir memberikan pandangan dan menawarkan solusi terbaik terkait kesiapan perusahaan dalam menyiapkan tempat kerja/ berkegiatan pasca pandemi COVID-19. Diikuti oleh perwakilan dari existing maupun potential clients ISS Indonesia dari berbagai industri, webinar pertama bagi ISS Indonesia ini menghadirkan Commercial Director ISS Indonesia, Mohammad Sofyan, dan Operational Excellence Director ISS Indonesia, Ari Kurnianto sebagai pembicara utama. Dalam paparannya, Mohammad Sofyan menjelaskan sekilas mengenai virus korona jenis baru ini dan membahas lebih dalam mengenai bagaimana seharusnya perusahaan menyiapkan tempat kerja/berkegiatan yang lebih aman dan lebih sehat dalam kondisi new normal setelah pandemi COVID-19. New normal merupakan perilaku atau kebiasaan hidup normal yang baru dikarenakan adanya pandemi COVID-19.

Penjelasan dalam webinar ini kemudian lebih jauhnya disampaikan oleh Ari Kurnianto, yang memperinci pemaparan tersebut dengan sejumlah rekomendasi atau solusi #OurWayBackToWork. Beberapa hal yang dapat dilakukan diantaranya dengan melakukan deep cleaning, penyemprotan disinfektan, penyediaan tempat cuci tangan, pengaturan ulang ruangan kerja/ berkegiatan yang memperhatikan jarak fisik antar tiap individu, dan sebagainya.

Ketika kurva persebaran COVID-19 telah berhasil diturunkan dan aturan pembatasan sosial juga telah dilonggarkan, perusahaan di berbagai industri akan dituntut untuk mampu menyiapkan tempat kerja/ berkegiatan mereka kembali bagi para karyawan ataupun pengunjungnya. Webinar ini merupakan langkah awal ISS Indonesia untuk memastikan para klien dapat menjaga kelancaran produktivitas, kesejahteraan, inovasi, kolaborasi, dan juga komunikasi di tempat kerja/berkegiatan mereka setelah bisnis kembali beroperasi dalam new normal.

(31)

Sebagai bentuk kesiapan dan kewaspadaan ISS Indonesia dalam menghadapi pandemi COVID-19, Manajemen ISS Indonesia menetapkan sejumlah protokol sejak pertengahan Maret lalu. Protokol ini menjadi acuan setiap karyawan dalam menjalankan aktivitas pekerjaannya.

Implementasi Protokol COVID-19 ini salah satunya dilakukan di kantor pusat ISS Indonesia yang berlokasi di Bintaro Support Center, Tangerang Selatan. Penerapan ini membawa suasana berbeda, yang membuat karyawan maupun pengunjung menjadi terbiasa dengan kondisi new normal. Dimulai dari lobby gedung, pengecekan suhu tubuh wajib dilakukan sebelum memasuki gedung, pengaturan ruang tunggu dibuat menjadi berjarak, hingga social distancing minimal 1 meter yang diterapkan sampai ke ruangan tempat bekerja/berkegiatan. Semua hal ini bertujuan untuk dapat mengurangi risiko penularan virus korona.

Pemanfaatan teknologi dan media komunikasi online sangatlah membantu di masa pandemi COVID-19. Meski terpisah jarak secara fisik, penyampaian informasi dan komunikasi di

lingkungan perusahaan tetap berjalan efektif melalui alternatif aplikasi pertemuan virtual. Inilah yang dilakukan ISS Indonesia dalam “Virtual Managers Communication Meeting” yang mulai diadakan sejak Maret lalu.

Dengan “Virtual Managers Communication Meeting,” jumlah partisipan yang hadir bahkan menjadi lebih banyak dan mampu menjangkau karyawan di area-area terjauh dari ibukota. Pertemuan virtual ini juga menjadikan kunjungan dan diskusi langsung dengan karyawan di berbagai area menjadi mungkin untuk dilakukan dalam satu waktu. Pertemuan semacam ini akan semakin sering diadakan dalam kondisi new normal pasca COVID-19 nanti.

Protokol Masa Siaga

COVID-19 di Bintaro

Support Center ISS

Indonesia

Virtual Managers

Communication

Meeting di Masa

Pandemi COVID-19

SNAPSHOT

(32)

INNOVATION

Layanan jasa dan manajemen fasilitas tidaklah terlepas dari pengembangan inovasi serta pemanfaatan teknologi, dalam meningkatkan solusi kualitas layanannya. Seperti dengan menggunakan sistem Internet of Things (IoT), yang memungkinkan benda-benda di sekitar kita dapat terhubung dan saling “berkomunikasi.” Dengan IoT, interaksi fisik antar manusia maupun interaksi manusia dengan perangkat komputer, bisa saja dihindari. Salah satu inovasi IoT yang tengah

dikembangkan oleh tim Operational Excellence ISS Indonesia adalah toilet traffic counter, yakni sebuah sistem yang berfungsi untuk menghitung jumlah pengunjung toilet dengan memanfaatkan sensor gerak. Apabila sensor tersebut mendeteksi jumlah pengunjung pada batas angka tertentu, maka sistem akan segera memberikan notifikasi melalui e-mail dan aplikasi chat kepada petugas yang melakukan pembersihan di area toilet tersebut.

Lalu, bila petugas telah menangani

pembersihan area toilet tersebut, maka petugas dapat melaporkan kembali dengan menekan

tombol pada smart box. Smart box kemudian akan meneruskan informasi melalui e-mail dan pesan pada aplikasi chat, serta mematikan lampu penanda pada toilet tersebut.

Hal ini tentu akan membawa efisiensi dalam jadwal pembersihan, karena para petugas dapat melakukan pekerjaannya di area lain terlebih dulu. Petugas tidak perlu lagi bolak-balik untuk mengecek keadaan salah satu titik toilet yang perlu dibersihkan.

Selain itu, sistem toilet traffic counter juga memberikan gambaran data statistik dari lalu lintas jumlah orang yang masuk ke dalam toilet, serta waktu-waktu sibuk penggunaan toilet oleh pengunjung. Informasi ini tentu dapat menjadi data referensi dalam menunjang layanan agar dapat berjalan secara optimal dan lebih baik lagi. Pengembangan inovasi ini telah diimplementasikan di ISS Indonesia Bintaro Support Center, dan

direncanakan untuk segera diimplementasikan di berbagai area klien sehingga dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi layanan.

‘Toilet Traffic Counter’

(33)

12 Juni 2020

Virtual Celebration

Virtual Awarding

Virtual Dance Performance

Virtual Band Performance

(34)

INSIGHT

ISS Sekolah Vokasi PT ISS Jasa Fasilitas hadir berkontribusi membangun karakter dan meningkatkan kompetensi melalui sejumlah pelatihan online dan offline yang diberikan. ISS Sekolah Vokasi didirikan khusus untuk mendukung pelatihan, dengan meyakini bahwa peran aset Sumber Daya Manusia sangatlah penting dalam menghadapi persaingan di dunia usaha dan industri. Melalui pembangunan kompetensi yang sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) kepada angkatan kerja Indonesia, ISS Sekolah Vokasi optimis dalam berkontribusi membangun manusia unggul Indonesia.

Sebagai bagian dari ISS Indonesia, ISS Sekolah Vokasi mendukung berbagai program pemerintah. Salah satunya adalah kartu Prakerja dimana ISS Sekolah Vokasi merupakan learning provider bagi delapan mitra platform digital pada situs prakerja. go.id. Dalam meningkatkan kemampuan (upskilling) dan melatih kemampuan baru (reskilling) angkatan kerja, di masa pandemi COVID-19 ini ISS Sekolah Vokasi berfokus pada pelatihan online, meskipun pelatihan offline juga tetap berjalan dengan memperhatikan protokol pencegahan penyebaran COVID-19. Di tengah banyaknya masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19 kini, hal ini akan membantu para

peserta untuk bisa bekerja kembali dengan memiliki kemampuan yang lebih kompeten dan berdaya saing.

ISS Sekolah Vokasi memiliki hampir 30 jenis pelatihan baik itu yang tergolong sebagai basic ataupun premium training. Untuk pelatihan online, beberapa diantaranya yaitu Pelatihan Jualan Online, Pelatihan Jasa Pembersihan Rumah dan Hunian, Pelatihan Bisnis

Pembersihan Rumah dan Hunian, Pelatihan Cleaning Service Profesional, dan secara

bertahap akan menambah sekitar 10 pelatihan lainnya. Untuk ke-empat pelatihan ini sendiri, saat ini sudah dapat diakses melalui mitra platform digital Bukalapak di situs prakerja. go.id. Harga pelatihan basic ini disesuaikan dengan kondisi di masa COVID-19 sekarang ini, yaitu dari Rp650.000 sampai dengan Rp900.000 saja.

Dalam waktu dekat, ISS Sekolah Vokasi akan dapat diakses secara online melalui mitra platform digital lain yaitu Skill Academy by Ruang Guru, Mau Belajar Apa, Pijar, Sekolahmu, Tokopedia dan Kementerian Ketenagakerjaan. Informasi lebih lanjut tentang ISS Sekolah Vokasi bisa didapatkan dengan mengunjungi situs resmi www.sekolahvokasi.iss.co.id atau email ke [email protected].

ISS Sekolah Vokasi

untuk SDM Unggul

Indonesia

(35)

COOKING TIME

HERDIANSYAH Executive Chef

Rice Bowl

Rice Bowl

Pick & Go

ISS Food Services menyiasati penyajian prasmanan atau buffet kepada karyawan klien dengan layanan “Pick & Go.” Menu dalam bentuk rice bowl dalam kemasan yang lebih aman ini bisa langsung mereka ambil, sehingga tidak ada momen membuat karyawan berkumpul yang berpotensi menyebarkan COVID-19.

Bentuk pelayanan lain yang tidak kalah penting yaitu ISS Food Services menerapkan Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP) pada setiap proses pembuatan makanan yang dipesan sehingga food safety-nya bisa dipertanggung jawabkan. Kesehatan seluruh Tim Food Handler di ISS Food Services juga sangat diperhatikan dengan menjalankan pemeriksaan Medical Check Up (MCU) secara lengkap, agar dapat dipastikan seluruh tim yang bekerja sehat dan terbebas dari berbagai penyakit menular yang berbahaya.

(36)

CERIWISS

CeriwISS

Live From

Home

“Kembali lagi di CeriwISS, Cerita with ISS

bareng Febri di sini yang akan menemani

Great performers

selama sejam dari

rumah karena CeriwISS sekarang LIVE

FROM HOME……!!!” (suara penyiar

terdengar bersemangat membuka siaran

pagi kali ini).

Di tengah pandemi COVID-19 saat ini, hampir semua aktivitas dilakukan dari rumah. Sejak pemerintah mengimbau agar masyarakat

beraktivitas dari rumah, tim CeriwISS pun kemudian bergegas memindahkan radio station-nya dari kantor ke rumah.

Tak ayal, berbagai perlengkapan siaran mulai dari microphone, sound mixer, computer dan lain-lain bak peralatan perang, kemudian disusun kembali di salah satu rumah penyiar CeriwISS. Ini merupakan pengalaman unik yang baru dialami oleh penyiar Covid (sebutan untuk sang broadcaster).

Tidak ada masalah berarti ketika memindahkan radio station dan perlengkapan siaran ke rumah, karena untuk melakukan pengaturan komputer pun dapat dilakukan secara remote oleh tim IT. Namun, siaran dari rumah tentunya memiliki tantangan sendiri. Selain itu, penyiar juga tidak perlu mengadakan temu langsung yang terkadang terbatas jumlahnya kalau diadakan di kantor. Penyiar CeriwISS hanya perlu mengundang para narasumber via aplikasi onlinemeeting. Narasumber yang hadir pun jadi lebih banyak.

Kebanyakan tantangannya juga justru dari suasana, kondisi dan situasi rumah yang mendukung

aktivitas siaran atau tidak. Kalau sebelum COVID-19 mewabah, biasanya siaran di kantor dapat terjaga kualitas suaranya karena dilakukan dari dalam ruangan kedap suara dan tertutup.

Namun ketika siaran dari rumah, yang kebetulan juga bertepatan waktunya dengan aktivitas belajar dari rumah, maka suara anak-anak yang belajar daring, suara TV maupun suara penggorengan atau olahan bahan masakan pun dapat masuk menjadi suara latar.

Unik dan lucu memang. Hehehee.. Tapi justru di saat seperti inilah, tantangan semacam ini menjadi daya tarik tersendiri bagi aktivitas siaran dari rumah. Yang lebih uniknya lagi ketika siaran, si penyiar juga dapat mengenakan pakaian casual yang tak perlu terlihat oleh rekan-rekan kantor lain seperti di hari-hari biasanya.

Referensi

Dokumen terkait

 Menjadi anggota peneliti denga n judul "Analisis Pengaruh Social Distancing, Work from Home da n Aplikasi Video Call terhadap Pr oduktivitas Organisasi: Studi Kas us

Kebijakan pembatasan wilayah, social dan physical distancing, work from home, pembatasan aktivitas kependidikan dan pembatasan aktivitas masyarakat pada umumnya sangat

Sikap Masyarakat Terhadap Penerapan Imbauan Social/physical Distancing Saat Pandemi Covid-19 Buletin Penelitian Sistem Kesehatan - Vol... Bagi masyarakat imbauan ini merupakan

Penerapan kebijakan Work From Bali (WFB) yang sebelumnya telah lebih dulu dikenal oleh masyarakat dengan istilah Work From Home (WFH), membuat upaya ini dapat

Keharusan dalam melaksanakan kebijakan social distancing, work form home dan belajar dari rumah untuk menghentikan penyebaran covid 19 telah menyebabkan pergeseran

Tetapi, dengan memasuki peralihan terhadap new normal, pemerintah juga berharap agar masyarakat tetap bisa beraktivitas seperti biasa tetapi mengikuti protokol kesehatan, dan

Solusi «Ekstraksi Universal» kami akan mampu menangani penentuan kontaminan dan residu yang memiliki banyak persyaratan serta ekstraksi lemak klasik dengan mudah.. Solusi

Penerapan wfh (work from home) dari pemerintah juga merupakan salah satu peluang bagi pengusaha, yaitu mulai berjualan online. Para pengusaha yang saya teliti