• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Papan Titian Modifikasi Terhadap Keseimbangan Gerak Anak Usia 4-5 Tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Papan Titian Modifikasi Terhadap Keseimbangan Gerak Anak Usia 4-5 Tahun"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PAPAN TITIAN MODIFIKASI

TERHADAP KESEIMBANGAN GERAK ANAK USIA 4-5 TAHUN Febrina Nuril Azizah

PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya, Email: agustindianita@mhs.unesa.ac.id Kartika Rinakit Adhe, S.Pd., M.Pd.

PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya, Email: kartikaadhe@unesa.ac.id Abstrak

Pada usia 4-5 tahun adalah masa yang sangat berpotensi untuk melatih dan mengembangkan keseimbangan gerak anak. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh papan titian modifikasi terhadap keseimbangan gerak anak usia 4-5 tahun. Metode penelitian ini menggunakan penelitian quasi experiment (eksperimen semu), dimana terdapat kelas kontrol dan kelas eksperimen. Penelitian ini menggunakan peserta didik dari 2 TK yaitu TK Yannas Bangkalan sebagai kelas kontrol dan TK Negeri Pembina sebagai kelas eksperimen. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik sampling purposive (judgmental sampling). Untuk mengukur sampel, menggunakan Rumus Slovin, dimana jumlah populasi yang diketahui yaitu 80 dengan batas kesalahan 5%, maka jumlah sampelnya yaitu 66 anak. Berdasarkan hasil dari perhitungan Wilcoxon Signed Rank Test, maka nilai Z yang didapat sebesar -5,060 dengan p value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,000 di mana kurang dari batas kritis penelitian 0,05 sehingga keputusan hipotesis adalah menerima Ha. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh papan titian modifikasi terhadap keseimbangan gerak anak usia 4-5 tahun.

Kata Kunci: keseimbangan, papan titian

Abstract

The age of 4-5 years is a potential period to train and develop the balance of children's movements. The aim of this study is determining whether there is the influence of the boardwalk modification on the movement balance of the 4th-5th years children. The method of this research uses quasi experiment research, where there is a control class and an experimental class. This study involves the students from 2 kindergartens namely TK Yannas Bangkalan as the control class and TK Negeri Pembina as the experimental class. The sampling techniques in this study are using a sampling technique purposive (judgmental sampling). Measure samples, using the Slovin formula, where the number of known populations is 80 with a 5% error limit, the number of samples is 66 children. Based on the results of the calculation of the Wilcoxon Signed Rank Test, the Z value obtained is -5.060 with a p value (Asymp. Sig 2 tailed) of 0,000 which is less than the critical limit of research 0.05, so that the hypothesis decision is accepting Ha. So, concluded that there is an influence of boardwalk to the movement balance of 4th - 5th years children.

Keywords: balancing, boardwalk PENDAHULUAN

Perkembangan motorik merupakan cara tubuh meningkatkan kemampuan gerak, sehingga gerak tubuh menjadi lebih kompleks. Kemampuan tubuh yang lebih kompleks menjadikan salah satu aspek perkembangan motorik yang paling penting untuk anak usia dini, karena motorik merupakan bekal dasar bagi anak yang mempengaruhi perkembangan lainnya. Perkembangan motorik menurut Desmita (2013: 97) dibagi menjadi dua aspek yaitu, aspek motorik kasar dan motorik halus. Motorik halus yaitu kemampuan anak yang melibatkan koordinasi otot-otot halus atau kecil, sedangkan motorik kasar adalah gerakan fisik yang membutuhkan keseimbangan dan koordinasi antar anggota tubuh, dengan menggunakan otot-otot besar sebagian atau seluruh anggota tubuh.

Salah satu aspek yang mempengaruhi kegiatan motorik kasar adalah penguasaan keseimbangan badan yang sangat diperlukan disetiap kegiatan anak. Keseimbangan menurut Poerwadarminta (dalam Rahyubi, 2014: 220) berasal dari kata “seimbang” yang mendapat imbuhan ke-an, seimbang memiliki arti setimbang, sebanding, setimpal; sama beratnya (kuatnya dsb), keseimbangan berarti keadaan seimbang.

Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan di TK ABA Bebekan pada kelompok A, peneliti

menemukan bahwa pada keseimbangan anak dalam kegiatan motorik dirasa masih rendah. Hal ini dapat dibuktikan dengan anak-anak masih mudah terjatuh ketika bermain outdoor. Pada saat circle luar pun, ketika anak diajak untuk berjalan mundur pada garis itu masih terlalu sulit sehingga anak mudah membentur dan menginjak kaki temannya.

Hasil di lapangan ini bertolak belakang dengan pendapat Sujiono (dalam Sundari, 2016) yang menyatakan bahwa kemampuan motorik kasar pada anak usia 4-5 tahun yaitu anak dapat berjalan pada garis lurus kedepan atau kebelakang, berjalan di papan keseimbangan, dapat melompat sambil berlari, melompat di tempat dengan satu kaki, berdiri dengan satu kaki selama 5 detik, melompat ke depan 10 kaki tanpa terjatuh, mampu berlari, menikung, dan berhenti secara efektif, berdiri dengan kedua tumit dirapatkan, tangan di samping, tanpa kehilangan keseimbangan.

Sehubungan dengan melihat kondisi awal yang telah ditemukan di lapangan bahwa anak membutuhkan sebuah media yang menarik minat anak, pemecahan masalah pada keseimbangan kelompok A yaitu dengan penggunaan papan titian modifikasi.

Peneliti memilih menggunakan papan titian untuk melatih keseimbangan anak dalam geraknya ini didasarkan karena papan titian dapat menstimulasi keseimbangan dalam gerak anak. Menurut Mulyani dan

(2)

Juliska (2013: 23) papan titian merupakan media yang dapat mengukur atau melatih keseimbangan anak. Selaras dengan pernyataan Suryana (2016: 166) yang menyatakan bahwa latihan keseimbangan bisa dilakukan dengan cara bertumpu pada salah satu kaki, meniti di atas papan titian, berjalan jinjit lurus lurus ke depan maupun berjalan mundur dengan menutup mata. Papan titian ini dianggap mampu menjadi alat yang dapat menstimulus keseimbangan dalam berjalan.

Papan titian modifikasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu perubahan pada jembatan kecil dari kayu tanpa menghilangkan fungsi aslinya, yaitu untuk berjalan, meniti dan menyeberang. Papan titian modifikasi ini adalah sebuah papan titian jenis statis dari papan kayu datar dengan ukuran panjang 400 cm, lebar 15 cm, tinggi 25 cm. Papan titian ini sebuah papan portable dengan panjang 100 cm setiap papannya. Papan ini adalah alat untuk melatih keseimbangan anak.

Setiap 100 cm papan memiliki alas dengan tekstur yang berbeda, ada yang kasar, halus dan kayu asli. Bahan alasnya terdiri dari amplas kasar, keset mie, keset cendol, keset halus, keset serat kelapa, spon hijau, dan kayu pinus asli.

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh papan titian modifikasi terhadap keseimbangan anak usia 4-5 tahun.

METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment (eksperimen semu). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonequivalent control group design. Penelitian ini menggunakan dua TK yaitu TK Negeri Pembina sebagai kelompok eksperimen dan TK Yannas Bangkalan sebagai kelompok control.

Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik sampling purposive (judgmental sampling), dimana untuk menentukan ukuran sampel menggunakan Rumus Slovin dengan batas kesalahan 5%, sebagai berikut:

n= N

1 + (N x e2)

keterangan:

n : Ukuran sampel N : Populasi

e2 : prosentase kesalahan pengambilan sampel yang masih diinginkan.

Jika poulasi berukuran N = 80 dengan batas kesalahan 5% maka jumlah sampelnya dalam penelitian ini yaitu 66 anak.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua teknik yaitu observasi dan dokumentasi. Pada penelitian ini uji normalitasnya menggunakan uji Kolmogorov Smirnov

𝐾𝐷 = 1,36 √𝑛1+ 𝑛2 𝑛1𝑛2

(Sugiyono, 2013:257)

Keterangan :

KD = jumlah Kolmogorov-Smirnov yang dicari n1 = jumlah sampel yang diperoleh

n2 = jumlah sampel yang diharapkan

Data dikatakan normal, apabila nilai signifikan lebih besar 0,05 pada (P>0,05). Sebaliknya, apabila nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 pada (P<0,05), maka data dikatakan tidak normal.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian yang telah dilakukan terdapat tiga tahap yaitu tahap pemberian kegiatan sebelum diberi perlakuan, pemberian perlakuan yang terdiri dari empat tahap kegiatan dan pemberian kegiatan setelah diberi perlakuan. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada jadwal yang telah ditentukan. Jadwal penelitian dilaksanakan mulai tanggal 17 Juni untuk pre-test dan 18 Juli - 2 Agustus 2019.

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu instrument. Suatu kuisioner dikatakan valid jika “indicator instrumen mampu unutk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh peneliti tersebut”. Pada penelitian ini menggunakan kisi-kisi instrumen. Dalam kisi-kisi terdapat variabel yang diteliti indikator sebagai tolak ukur dan nomor butir (item) pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator.

Hasil uji validitas adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Pre-test Kontrol Indikator korelasi Sig. Keterangan

Pre_1 0,556 0,001 Valid Pre_2 0,624 0,000 Valid Pre_3 0,421 0,015 Valid Pre_4 0,466 0,006 Valid

Berdasarkan Tabel 4.3, nilai sig.< alpha (0,05) sehingga disimpulkan bahwa butir-butir indikator pre test kontrol dinyatakan valid.

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Post-test Kontrol Indikator korelasi Sig. Keterangan

Post_1 0,521 0,002 Valid Post_2 0,556 0,001 Valid Post_3 0,556 0,001 Valid Post_4 0,611 0,000 Valid

Berdasarkan Tabel 4.4, nilai sig.< alpha (0,05) sehingga disimpulkan bahwa butir-butir indikator post test kontrol dinyatakan valid.

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Pre-test Treatment Indikator korelasi Sig. Keterangan

Pre_1 0,731 0,000 Valid Pre_2 0,586 0,000 Valid Pre_3 0,522 0,002 Valid

(3)

Pre_4 0,738 0,000 Valid Berdasarkan Tabel 4.5, nilai sig.< alpha (0,05) sehingga disimpulkan bahwa butir-butir indikator pre test treatment dinyatakan valid.

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Post-test Treatmen Indikator korelasi Sig. Keterangan

Post_1 0,629 0,000 Valid Post_2 0,598 0,000 Valid Post_3 0,629 0,000 Valid Post_4 0,529 0,002 Valid

Berdasarkan Tabel 4.5, nilai sig.< alpha (0,05) sehingga disimpulkan bahwa butir-butir indikator post test treatment dinyatakan valid. Sedangkan untuk uji reliabilitas digunakan nilai Cronbach’s Alpha. Apabila nilai Cronbach’s alpha > 0,60 maka dinyatakan reliabel. Dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Kelompok Cronbach' Alpha Keterangan Pre_Kontrol 0,643 Reliabel Post_Kontrol 0,685 Reliabel Pre_Treatmen 0,747 Reliabel Post_Treatmen 0,712 Reliabel

Nilai Cronbach’s alpha pre-test dan post-test pada Tabel 4.7, nilai tersebut lebih besar dari 0,60 sehingga disimpulkan bahwa butir-butir indikator di atas bersifat reliabel.

Berdasarkan hasil data yang diperoleh maka perlu dibuktikan untuk pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data. Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah data yang dianalisis terdistribusi normal atau tidak. Perhitungan data ini dilakukan menggunakan statistik Kolmogorov-Smirnov. Adapun kriteria pengujian data sebagai berikut:

Ho: Data berdistribusi normal Ha: Data tidak berdistribusi normal

Tabel 4.11 Uji Normalitas Treatment

Pretest_Treatmen Postest_Treatmen

N 33 33

Test Statistic ,216 ,301

Asymp. Sig.

(2-tailed) ,000 ,000

Data dikatakan normal apabila nilai signifikan lebih besar dari alpha 0,05, sebaliknya data dikatakan tidak normal apabila nilai signifikansi lebih kecil dari alpha 0,05. Berdasarkan Tabel 4.11 diperoleh bahwa nilai signifikansi data pre-test dan pos-test treatmen sebesar 0,000. Nilai tersebut lebih kecil dari alpha 0,05, sehingga diputuskan untuk menerima Ha dan disimpulkan bahwa data pre-test dan post-test treatment tidak terdistribusi normal. Karena data pretest dan postest berpasangan dan tidak terdistribusi normal, maka untuk pengujian selanjutnya digunakan uji Wilcoxon Signed Rank.

Tabel 4.12 Hasil Uji Wilcoxon menggunakan program SPSS 20

Berdasarkan metode perhitungan yang dilakukan di dalam rumus Wilcoxon Signed rank Test, nilai-nilai yang di dapat adalah nilai mean rank dan sum of ranks dari kelompok negatif ranks, positif ranks dan ties. Negatif ranks artinya sampel dengan nilai kelompok kedua (posttest) lebih rendah dari nilai kelompok pertama (pretest). Positif ranks adalah sampel dengan nilai kelompok kedua (posttest) lebih tinggi dari nilai kelompok pertama (pretest). Sedangkan ties adalah nilai kelompok kedua (posttest) sama besarnya dengan nilai kelompok pertama (pretest). Simbol N menunjukkan jumlahnya, Mean Rank adalah peringkat rata-ratanya dan sum of ranks adalah jumlah dari peringkatnya.

Tabel 4.13 Test Statistics Postest – Pretest

Z -5,060b

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000

a. Wilcoxon Signed Ranks Test b. Based on negative ranks. Hipotesis:

Ho : tidak adanya pengaruh papan titian terhadap keseimbangan gerak anak usia 4-5 tahun di TK Yannas dan TK Pembina Bangkalan

Ha : adanya pengaruh papan titian terhadap keseimbangan gerak anak usia 4-5 tahun TK Yannas dan Pembina Bangkalan

Berdasarkan hasil dari perhitungan Wilcoxon Signed Rank Test, maka nilai Z yang didapat sebesar -5,060 dengan p value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,000 di mana kurang dari batas kritis penelitian 0,05 sehingga keputusan hipotesis adalah menerima Ha dan disimpulkan bahwa adanya pengaruh papan titian terhadap keseimbangan gerak anak usia 4-5 tahun. Pembahasan

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Papan Titian Modifikasi Terhadap Keseimbangan Gerak Anak Usia 4-5 Tahun” yang dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2019. Penelitian tersebut menggunakan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas kontrol diberi pre test dan post test tanpa diberi perlakuan penggunaan media papan titian modifikasi, sedangkan kelas eksperimen diberi pre test dan post test dan diberi perlakuan penggunaan media papan titian modifikasi.

N Mean Rank Sum of Ranks Postest –

Pretest Negative Ranks 0a ,00 ,00 Positive Ranks 33b 17,00 561,00 Ties 0c Total 33 a. Postest < Pretest b. Postest > Pretest c. Postest = Pretest

(4)

Perkembangan motorik kasar memungkinkan anak selalu bergerak aktif dan melatih kekuatan koordinasi otot. Anak melakukan gerak motorik kasar yang dengan menggerakkan tangan dan kaki sebagai keseimbangan, koordinasi dan melatih keberanian. Koordinasi gerak motorik kasar mencakup ketahanan, kecepatan, kelenturan, ketangkasan, keseimbangan dan kekuatan.

Salah satu aspek yang mempengaruhi kegiatan motorik kasar adalah penguasaan keseimbangan badan yang sangat diperlukan disetiap kegiatan anak. Menurut Oxendine (dalam Harsono, 2016: 133) mengungkapkan “Balance is ease in maintaining and controlling body position” atau mudahnya orang untuk mengontrol dan mempertahankan posisi tubuh. Pada penelitian ini, media yang digunakan adalah papan titian modifikasi dimana papan ini memiliki tekstur kasar halus pada permukaan papan. Tekstur kasar halus ini gunanya agar anak tetap bisa berpusat pada tubuhnya ketika berjalan diatas papan titian modifikasi ini. Selaras dengan pendapat Reddy (2016) yang mengatakan bahwa, “Balance is the ability to maintain the body’s centre of mass and the maintenance of good balance requires adequate muscle flexibility”.

Penggunaan media papan titian modifikasi ini memiliki manfaat seperti dapat mengembangkan koordinasi tubuh dan juga keseimbangan anak. Penggunaan media papan titian modifikasi ini dapat memperkuat koordinasi tubuh anak, sehingga anak lebih leluasa ketika bergerak. Dalam hal ini konsentrasi menyeimbangkan tubuh anak sangat dikembangkan melalui media papan titian modifikasi. Menurut Faruq (2009) papan titian bermanfaat untuk meningkatkan keseimbangan, meningkatkan koordinasi, meningkatkan kepercayaan diri dan memberikan kesenangan. Media papan titian modifikasi ini yang digunakan memiliki delapan alas yang teksturnya bebeda-beda, yaitu kayu pinus asli, amplas kasar, keset mie, keset cendo, karpet, keset halus, keset serat kelapa, dan handuk bayi.

Instrument penelitian ini menggunakan tujuh butir item yaitu a) Anak mampu berjalan maju melewati papan titian dengan kedua tangan merentang; b) Anak mampu berjalan maju melewati papan titian dengan kedua tangan dipinggang; c) Anak mampu berjalan menyamping melewati papan titian dengan tangan merentang; d) Anak mampu berjalan menyamping melewati papan titian dengan tangan dipinggang; e) Anak mampu berjalan mundur, melewati papan titian dengan tangan merentang; f) Anak mampu berjalan mundur, melewati papan titian dengan tangan dipinggang; dan g) Anak mampu berjalan maju, menyamping, mundur dan menyamping melewati papan titian dengan kedua tangan dipinggang.

Hasil dari uji validitas pre-test kontrol diketahui bahwa nilai sig.< alpha (0,05) sehingga disimpulkan bahwa butir-butir indikator pre-test kontrol dinyatakan valid sedangkan pada uji validitas post-test kontrol nilai sig.< alpha (0,05) sehingga disimpulkan bahwa butir-butir indikator post-test kontrol dinyatakan valid. Pada hasil uji validitas pre-test treatment , nilai sig.< alpha (0,05) sehingga disimpulkan bahwa butir-butir indikator pre-test treatment dinyatakan valid. Sedangkan, untuk

(0,05) sehingga disimpulkan bahwa butir-butir indikator post-test treatment dinyatakan valid. Hasil dari uji reabilitas nilai Cronbach’s alpha > 0,60 maka butir-butir indikatornya yang bersifat reliabel.

Hasil dari uji normalitas diperoleh bahwa nilai signifikansi data pre-test dan pos-test treatmen sebesar 0,000. Nilai tersebut lebih kecil dari alpha 0,05, sehingga diputuskan untuk menerima Ha dan disimpulkan bahwa data pre-test dan post-test treatment tidak terdistribusi normal. Karena data pretest dan postest berpasangan dan tidak terdistribusi normal, maka untuk pengujian selanjutnya digunakan uji Wilcoxon Signed Rank.

Langkah selanjutnya yaitu dilakukan dengan perhitungan Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil dari kelompok eksperimen dengan perhitungan Wilcoxon Signed Rank Test, maka nilai Z yang didapat sebesar -5,060 dengan p value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,000 dimana kurang dari batas kritis penelitian 0,05 sehingga keputusan hipotesis adalah menerima Ha dan disimpulkan bahwa adanya pengaruh papan titian terhadap keseimbangan gerak anak usia 4-5 tahun TK Yannas dan Pembina Bangkalan. Hasil penelitian tersebut selaras dengan penelitian Surya (2016), dengan judul pengaruh papan titian terhadap keseimbangan anak usia 5-6 tahun yang menunjukkan bahwa dari hasil analisis dan perhitungan uji statistik disimpulkan bahwa ada pengaruh bermain papan titian terhadap keseimbangan anak usia 5-6 tahun pada kelompok perlakuan. Hal ini ditunjukan dari adanya peningkatan pada setiap proses pratindakan dari keseimbangan gerak anak tersebut. Pada kelompok kontrol juga terjadi peningkatan keseimbangan, namun tidak sebanyak pada kelompok perlakuan. Pada kelompok kontrol terjadi peningkatan keseimbangan karena menurut Soetjoningsih (2014) pada anak usia dini juga terjadi perkembangan otot yang sangat pesat sehingga anak mengalami peningkatan koordinasi gerak dan keseimbangan tubuh yang cukup cepat.

Penggunaan papan titian untuk melatih keseimbangan anak ini dikatakan menarik karena media ini sudah di modifikasi sehingga anak tidak mudah bosan. Selaras dengan penelitian Wulansari (2016), papan titian merupakan permainan keseimbangan tubuh yang menarik untuk anak, sebab anak mengalami peningkatan setelah diberikan ekperimen menggunakan permainan papan titian. Anak juga diberikan kesempatan untuk melakukan permainan papan titian ini secara bergantian dan teman-teman lainnya memberikan semangat sehingga anak menjadi lebih semangat, percaya diri, dan motorik kasar anak dapat berkembang dengan baik. Selain itu menurut hasil penelitian Prabandari (2019) kegiatan berjalan di atas papan titian sangat berpengaruh terhadap keseimbangan tubuh anak, hal ini terlihat ketika kegiatan tersebut lebih sering dilakukan anak dapat mengontrol kepekaannya bahwa secara langsung ia akan berpikir bahwa bagaimana caranya supaya ia tidak jatuh ketika melakukan kegiatan tersebut, selain itu juga dapat meningkatkan keberanian anak, dan memberikan variasi kegiatan kepada anak-anak agar tidak mudah bosan ketika melakukan gerak fisik motoriknya.

(5)

Berdasarkan temuan di lapangan, anak-anak lebih senang berjalan di papan yang alasnya halus seperti handuk bayi dan keset halus daripada amplas kasar dan keset serat kelapa. Keseimbangan anak ketika berjalan pada alas kasar dan halus pun berbeda. Ketika anak berjalan di alas kasar, anak kurang menyukai dengan teksturnya, akan tetapi keseimbangan anak lebih terkontrol karena alas kasar inilah yang melatih koordinasi tubuh anak agar tetap seimbang ketika berjalan. Berbeda halnya ketika anak berjalan pada papan yang memiliki alas halus, anak lebih senang dan keseimbangannya pun lebih mudah untuk dikontrol. Pada penelitian ini juga ditemukan bahwasannya beberapa anak tidak ingin membuka kaos kakinya dikarenakan tidak mau kakinya kotor, melihat itu akhirnya guru meminta untuk tidak melepas kaos kakinya kepada semua anak agar tidak membuang-buang waktu karena dari semuanya hanya beberapa anak saja yang bisa memakai kaos kaki sendiri. Hasil penelitian penggunaan media papan titian modifikasi ini adalah berpengaruh terhadap keseimbangan gerak anak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen memiliki pengaruh pada penggunaan media papan titian modifikasi terhadap keseimbangan gerak anak kelompok A di TK Negeri Pembina Bangkalan, Madura.

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian data rekapitulasi kelompok antara kelompok kontrol dan eksperimen membuktikan bahwa kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan dengan menggunakan media papan titian modifikasi mengalami peningkatan skor pada keseimbangan gerak anak kelompok A. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat maka disimpulkan bahwa ada hubungan adanya pengaruh papan titian terhadap keseimbangan gerak anak usia 4-5 tahun di TK Yannas dan Pembina Bangkalan.

Berdasarkan hasil dari kelompok eksperimen dengan perhitungan Wilcoxon Signed Rank Test, maka nilai Z yang didapat sebesar -5,060 dengan p value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,000 dimana kurang dari batas kritis penelitian 0,05 sehingga keputusan hipotesis adalah menerima Ha dan disimpulkan bahwa adanya pengaruh papan titian terhadap keseimbangan gerak anak usia 4-5 tahun TK Yannas dan Pembina Bangkalan. Jadi kesimpulan yang diperoleh adalah terdapat pengaruh papan titian terhadap keseimbangan gerak anak usia 4-5 tahun TK Yannas dan Pembina Bangkalan.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Adanya bukti bahwa penggunaan papan titian modifikasi dapat diterapkan secara signifikan terhadap keseimbangan gerak anak, diharapkan guru lebih kreatif dan inovatif dalam pemilihan media dalam kegiatan pembelajaran mengembangkan motorik kasar anak khususnya keseimbangan gerak anak. Selain untuk mengembangkan keseimbangan gerak anak dalam kegiatan berjalan pada papan titian modifikasi tersebut dapat menarik anak untuk lebih bersemangat. Anak juga cenderung tidak mudah bosan terhadap media yang digunakan dalam pembelajaran.

2. Bagi Peneliti Lain

a.Melakukan penelitian mengenai keseimbangan gerak anak dengan menggunakan media dan metode yang lebih menarik lagi.

b.Menggunakan media papan titian modifikasi dengan variabel yang lain, selain keseimbangan misal dengan perkembangan bahasa atau perkembangan lainnya.

c.Variasi baru dalam penggunaan media papan titian modifikasi untuk lebih menarik minat anak dalam melatih keseimbangan anak.

DAFTAR PUSTAKA

Desmita. 2013. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Faruq M. 2009. Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Melalui 70 Permainan dengan Cone. Jakarta : Grasindo Harsono . 2016. Kepelatihan Olahraga. Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya

Mulyani, Y dan Gracinia Juliska. 2013. Mengembangkan Kemampuan Dasar Balita di Rumah Kemampuan Fisik, Seni dan Manajemen Diri. Jakarta : PT Elex Media Komputindo

Prabandari, Nevy Indira. 2019. Pengaruh Kegiatan Fisik Motorik Berjalan Di Atas Papan Titian Terhadap Keseimbangan Tubuh Anak Kelompok A Di Tk Kuntum Surabaya. Tersedia (online). Diakses tanggal 4 September 2019

Rahyubi, Heri. 2014. Teori-teori Belajar Dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Bandung: Nusa Media.

Reddy, Ravi Shankar dan Khalid A Alahmari. 2016. Effect of Lower Extremity Stretching Exercises on Balance in Geriatric Population. Tersedia (online),

Vol. 10, Nomor 3,

https://ijhs.org.sa/index.php/journal/article/view/1037 /pdf. Diakses tanggal 18 Agustus 2019.

Soetjoningsih. 2014. Tumbuh Kembang Anak.Edisi 2. Jakarta: EGC

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sujiono, Yuliani Nuraini dkk. 2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: Indeks.

Surya, Areza Putra. 2016. Pengaruh Bermain Papan Titian Terhadap Keseimbangan Anak Usia 5-6 Tahun. Tersedia (online)

(6)

http://eprints.ums.ac.id/45588/26/1.%20NASKAH%2 0PUBLIKASI.pd. Diakses tanggal 16 Februari 2019 Suryana, Dadan. 2016. Pendidikan Anak Usia Dini:

Stimulasi & Aspek Perkembangan Anak. Jakarta: Kencana.

Wulansari, Yunita. 2016. Permainan Keseimbangan Tubuh Berpengaruh Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Anak TK Kelompok A. Tersedia (online)

http://eprints.ums.ac.id/42746/1/NASKAH%20PUBLI KASI.pdf. Diakses tanggal 16 Februari 2019

https://ijhs.org.sa/index.php/journal/article/view/1037/pdf. Suryana, . .

Gambar

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Pre-test Kontrol  Indikator  korelasi  Sig.  Keterangan
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Post-test Treatmen  Indikator  korelasi  Sig.  Keterangan

Referensi

Dokumen terkait

berbanding lurus dengan kebutuhan penginapan atau tempat istirahat yang memanfaatkan potensi alam yang dimiliki kota ini, di dalam al-qur’an juga dijelaskan akan

Pada tahun 1831 Gubernur Jenderal Hindia Belanda Van Den Bosch mengunjungi Banyumas dan mengusulkan untuk mengembangkan Pelabuhan Cilacap guna membantu mengekspor

Mekanisme interaksi supresif mikrob antagonis terhadap patogen atau penyakit dalam suatu habitat, dapat secara langsung melalui satu atau lebih mekanisme, seperti

hak aksesibilitas, aksesibilitas merupakan hak untuk mendapatkan kemudahan bagi penyandang disabilitas guna mewujudkan kesamaan dan kesempatan yang sama dalam hal

Dengan teori ekonomi politik terutama siklus politik anggaran model Rogoff dan Sibert (1988) yang menegaskan bahwa pemilih lebih memilih politisi dan membentuk ekspektasi

Mahkamah dalam putusan Nomor 92/PUU-X/2012, bertanggal 27 Maret 2013, telah memutus pasal 146 ayat (1) UU 27/2009, yang amarnya menyatakan, “pasal 146 ayat (1) bertentangan

Wewenang khusus penyidik untuk melakukan penyidikan perkara tindak pidana teknologi informasi dilaksanakan oleh selain Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia,

ABSTRAK PENGARUH KOMPONEN DAYA TARIK WISATA TERHADAP MINAT KUNJUNG KEMBALI WISATAWAN DI MALUKU TENGGARA Studi pada Pantai Ngurbloat dan Goa Hawang di Kepulauan Kei, Kabupaten