• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Mitra Pendidikan (JMP Online)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Mitra Pendidikan (JMP Online)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Firda Pratiwi1), Santi Lisnawati2) 507

PENGEMBANGAN MODUL AKHLAK ANAK MELALUI KISAH RASUL UNTUK MENINGKATKAN AKHLAKUL KARIMAH

PADA SANTRI TPQ NURUL AMIN KOTA DEPOK

Firda Pratiwi1), Santi Lisnawati2) Universitas IBN Khaldun Bogor

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK

URL : http://e-jurnalmitrapendidikan.com

© 2019 Kresna BIP. e-ISSN 2550-0481

p-ISSN 2614-7254

Jurnal Mitra Pendidikan (JMP Online)

Dikirim : 03 April 2019 Revisi pertama : 27 April 2019 Diterima : 29 April 2019 Tersedia online : 02 Mei 2019

Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat yang penting, sebagai individu maupun masyarakat dan bangsa. Sebab jatuh bangunnya suatu masyarakat tergantung kepada bagaimana akhlaknya.. Wujud dari pendidikan akhlak tersebut yaitu dengan menyusun modul untuk menunjang proses pembelajaran untuk meningkatkan akhlakul karimah anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur penyusunan modul dalam meningkatkan akhlakul karimah anak, mengetahui tingkat kelayakan modul, dan untuk mengetahui peningkatan akhlakul karimah anak. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R & D) yang telah disederhanakan melalui tiga langkah yaitu studi pendahuluan, pengembangan, dan pengujian. Proses yang dilakukan adalah melihat kondisi awal dan mempelajari hasil penelitian yang telah ada, membuat produk, menilai produk melalui angket yang diberikan kepada tim ahli yaitu dosen dan santri sebagai subjek penelitian, merevisi produk, melakukan uji coba terbatas dan luas terhadap produk, yang terakhir mencetak produk secara massal. Dengan demikian, bahan ajar berupa modul sesuai dengan prosedur penyusunan dan layak digunakan sebagai bahan ajar untuk meningkatkan akhlakul karimah santri TPQ Nurul Amin.

Kata Kunci: Akhlakul Karimah, Kisah Rasul, Pendidikan

Email: firdapratiwi1704@gmail.com 1),

(2)

Firda Pratiwi1), Santi Lisnawati2) 508

PENDAHULUAN Latar Belakang

Pendidikan akhlak terhadap anak menjadi fokus utama dalam islam. Pendidikan akhlak terhadap anak sangat penting. Karena dalam siklus kehidupan manusia, masa anak-anak merupakan sebuah masa yang paling penting sekaligus merupakan masa yang sangat berbahaya. Jika tidak di didik atau diperhatikan secara benar oleh para orang tua, maka nantinya anak tumbuh dalam keadaan akhlak yang kurang baik. Sebab seorang anak pada hakikatnya telah tercipta dengan kemampuan untuk menerima kebaikan maupun keburukan. Kedua orang tuanyalah yang membuatnya cenderung kearah salah satu dari keduanya. Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk pertama dalam pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga. Disampig itu pangkal ketentraman dan kedamaian hidup terletak dalam keluarga (Daradjat,2014:34). Pada dasarnya setiap orang tua menginginkan anak-anak yang cerdas dan berperilaku baik dalam kehidupan sehari-hari. Keberadaan orang tua, lingkungan serta pendidikan merupakan hal penting dalam tumbuh kembang anak untuk menemukan eksistensi dirinya sebagai mahluk yang sehat jasmani dan rohani di hadapan Allah serta dihadapan sesama mahluk terutama umat manusia. Seorang anak merupakan amanat dari Allah SWT yang dipercayakan kepada kedua orang tua untuk di besarkan dan dididik dengan baik, diajar dan dibiasakan pada kebaikan. Tapi pada kenyataanya saat ini tidak semua anak dapat melewati proses perkembangan dengan baik. Sejumlah faktor yang berasal dari keluarga dan lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan dan perilakunya dalam kehidupan.

Lingkungan dan pendidikan yang baik akan membiasakan anak dengan perbuatan yang baik begitu pula sebaliknya. Cara membentuk akhlak anak yang baik adalah dengan cara mendidik dan mengajarkan ahlak yang mulia kepada mereka. Tetapi pada kenyataannya lingkungan-lingkungan yang ada pada saat ini lebih banyak yang di anggap sebagai penyebab terjadinya dedikasi akhlak. sebab lingkungan saat ini sudah terpangaruhi oleh budaya-budaya kebebasan di luar batas toleransi agama. Agama islam bersumber kepada norma-norma yang bersumber dari Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah yang merupakan suri tauladan yang memberikan contoh mempraktikan Al-Qur’an, menjelaskan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari sebagai sunnah rasul (Abdullah,2006:2)

Dengan diselenggarakannya Taman Pendidikan Al-Qur’an Nurul Amin kelurahan Kalimulya Kecamatan Cilodong Kota Depok, memberi peluang kepada masyarakat dan orang tua untuk memasukan anak-anak mereka agar mendapatkan pendidikan agama Islam dengan lebih dalam, dimana TPQ tersebut merupakan lembaga pendidikan nonformal yang di dalamnya tidak hanya mengajarkan baca tulis Al-Qur’an tetapi juga mengajarkan pendidikan akhlak, membentuk kepribadian anak, khususnya dalam meningkatkan akhlakul karimah bagi anak, selain pendidikan yang telah diberikan orang tua dan sekolah. Para orang tua mempunyai harapan yang besar kepada TPQ untuk mendidik anak-anaknya menjadi anak-anak yang berakhlakul karimah, sehingga diharapkan dapat menjadi bekal mereka dalam kehidupan sekarang maupun kehidupan yang akan mendatang. Adapun pengembangan modul ini merupakan salah satu alternatif bagi guru memiliki bahan ajar khususnya dalam

(3)

Firda Pratiwi1), Santi Lisnawati2) 509

meningkatkan akhlak anak, yang di harapkan semoga dengan adanya pengembangan modul ini dapat menciptakan suasana belajar yang kreatif dan inovatif. Sehingga anak bukan hanya mendapatkan pengetahuan( kognitif) saja namun bisa merasakan (afektif) juga dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari (psikomotor).

Rumusan Masalah

Berdasarkan Rumusan di atas maka masalah yang di hadapi pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimana proses terjadinya pemblejaran dengan bahan ajar Modul yang telah di sediakan ?

2. Apa saja keunggulan bahan ajar yang modul yang peneliti kembangkan ?

3. Bagaimana kelayakan modul yang di kembangkan menjadi bahan ajar atau seumber belajar ?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Untuk dapat menegtahui proses terjadinya pemblejaran dengan bahan ajar Modul yang telah di sediakan

2. Agar dapat mengetahui keunggulan atau dampak positif dari penggunaan modul yang peneliti kembangkan

3. Untuk mengetahui kelayakan modul yang di kembangkan menjadi bahan ajar atau seumber belajar

KAJIAN PUSTAKA Pengertian Modul

Modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis, didalamnya memuat seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan di desain untuk membantu peserta didik mengetahui tujuan belajar yang spesifik. Modul minimal membuat tujuan pembelajaran, materi/substansi belajar dan evaluasi. Modul berfungsi sebagai sarana belajar yang bersifat mandiri, sehingga peserta didik dapat belajar secara mandiri dan sesuai dengan kecepatan masing masing (Daryanto, 2013: 9).

Pengertian Kisah

Kisah merupakan kejadian-kejadian pada masa lampau yang terjadi pada umat terdahulu yang sering kali diulang dengan tujuan guna mengetahui sejarah dan hikmah yang dapat dipetik dari kisah tersebut. Banyak tujuan dari diceritakannya kisah-kisah dalam Al-Quran, tentunya yang paling ditekankan adalah bahwa kebenaran itu pasti akan selalu mengalahkan kebatilan. Membentuk akhlak anak belajar dari mukjizat Rasul merupakan salah satu metode yang digunakan al-Qur' an untuk mengarahkan manusia menjadi manusia seutuhnya. Melalui cerita-cerita tersebut al-Qur' an ingin menunjukkan fakta-fakta kebenaran dan berusaha menanamkan nilai-nilai pendidikan Islam, baik berupa aqidah, ibadah, muamalah, akhlakul karimah dan lain sebagainya. Namun perlu digaris bawahi bahwa tidak semua cerita mengandung nilai-nilai

(4)

Firda Pratiwi1), Santi Lisnawati2) 510

pendidikan bagi pembacanya, bahkan tidak sedikit cerita yang mengandung nilai-nilai yang bertentangan dengan ajaran agama islam. Terlebih lagi pada era sekarang ini, seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin banyak pula bermunculan televisi swasta maupun penerbitan buku (cerita) yang menpunyai andil besar dalam menyebarkan dan mempengaruhi opini dan pemikiran masyarakat, khususnya anak-anak. Maka menjadi suatu keharusan bagi pendidik atau orang tua untuk memilih dan mengarahkan mana yang terbaik bagi anak didiknya. Antara perkembangan psikologi dan cerita terdapat hubungan yang sangat erat. Dunia imajinasi anak-anak mudah dirangsang oleh emosi dari cerita-cerita. Bila anak sudah mempunyai kemampuan berimajinasi yang tinggi, maka apabila cerita yang sudah menyatu dengan emosi itu disampaikan dengan baik, maka sudah pasti penyampaian itu dapat menyentuh pada emosi anak-anak. Bila keadaan ini terjadi, maka emosi mereka akan tertanam dan berkembang kearah yang di inginkan. Penjelasan aspek karakteristik guru, siswa, bahasa, lingkungan, konteks dan tujuan merupakan bahan yang akan menjadi penentu dalam penentuan strategi pembelajaran. Strategi inilah yang berposisi sebagai cara-cara yang akan dilakukan oleh guru dalam penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan-tujuan yang ingin dicapai (Kurniawan, 2014:15)

Definis Akhlakul Karimah

Definisi dari akhlakul karimah adalah akhlak yang baik atau terpuji. Semua manusia harus memiliki sifat akhlakul karimah ketika hidup di dunia. Akhlakul karimah atau Akhlak mulia atau sikap terpuji yaitu suatu sikap yang baik sesuai dengan ajaran agama islam. Bagi seseorang yang memiliki akhlakul karimah maka akan selalu disenangi oleh sesama manusia, bahkan tidak hanya itu jika seesorang berperilaku sesuai ajaran agama islam maka sudah pasti baik dimata Allah. Dan kelak nanti akan masuk dalam surga bersama Nabi Muhammad saw, seperti yang terkandung dalam hadist Nabi Muhammad sebagai berikut:

“Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara kalian dan orang yang paling dekat tempatnya dariku pada hari kiamat adalah orang yang paling baik budi pekertinya di antara kalian”

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Metode penelitian digunakan untuk mendefinisikan jenis penelitian yang telah dilakukan peneliti. Jenis pendekatan penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R & D). Arti penelitian R & D secara luas adalah penelitian yang dilakukan secara sengaja, sistematis, bertujuan untuk mencari temukan, merumuskan, memperbaiki, mengembangkan, menghasilkan, menguji keefektifan produk, model, metode/strategi/cara, jasa, prosedur tertentu yang lebih unggul, baru, efektif, efisien, produktif, dan bermakna sebab jenis penelitian ini banyak digunakan diberbagai bidang (Putra,2011: 67). Sejak kemunculannya, R & D terlekat sangat erat dengan metode penelitian eksperimen untuk uji coba model atau produk baru yang hendak dihasilkan sebagai upaya untuk inovasi, mencari temukan kebaruan. Begitu melekatnya sampai R & D diberi nama SR & ED atau Scientific Research &

(5)

Firda Pratiwi1), Santi Lisnawati2) 511 Experimental Development. Ini untuk menegaskan bahwa R & D itu adalah eksperimen.

Tempat dan Waktu Penelitian

Peneliti melaksanakan penelitian di TPQ Nurul Amin Kalimulya Cilodong-Depok yang beralamat di Kp Kebon Duren RT 04/03 Kelurahan Kalimulya Kecamatan Cilodong Kota Depok. Peneliti memilih tempat penelitian tersebut dikarenakan minimnya bahan ajar yang digunakan oleh guru TPQ karena berbatas dengan pembelajaran IQRA.

Subjek Penelitian

Peneliti memfokuskan subjek penelitian terhadap santri TPQ Nurul Amin dalam peningkatan akhlakul karimah pada anak dizaman yang semakin modern dan canggih seperti saat ini dan Peneliti melaksanakan penelitian pada bulan Maret-April 2019.

Teknik Pengumpulan Data

Penelitian pendahuluan tahap ini merupakan langkah awal yang dilakukan peneliti untuk persiapan dalam proses pengembangan model. Pada langkah awal ini terdapat tiga langkah yang harus dilakukan peneliti, yaitu studi kepustakaan, survei lapangan, dan penyusunan produk awal atau draf model. Studi kepustakaan merupakan kajian terhadap konsep-konsep atau teori-teori yang berkaitan dengan model yang akan dikembangkan. Dalam hal ini peneliti akan mengkaji teori dan konsep serta penelitian terdahulu terkait modul sebagai model pengembangan bahan ajar yang digunakan untuk meningkatkan akhlakul karimah anak melalui kisah Rasul pada santri TPQ Nurul Amin. Selain itu, peneliti pun akan mengkaji teori dan konsep akhlakul karimah berdasarkan peningkatan akhlak yang dirasa sesuai dengan keadaan akhlak santri TPQ Nurul Amin. Langkah berikutnya adalah survei lapangan yang dilakukan peneliti untuk menghimpun data terkait perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran akhlak terkait proses pengajarannya apakah sudah menanamkan nilai-nilai Islam atau masih minim. Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka (Arikunto, 2013:161).

Setelah peneliti selesai pada tahap pertama, peneliti melanjutkan ke uji coba kedua yaitu pada tahap perencanaan pengembangan model. Tahap ini peneliti menguji cobakan modul sebagai model yang telah dikembangkan melalui dua tahap, yaitu uji coba terbatas dan uji coba lebih luas. Perbedaan dari kedua pengujian tersebut terletak pada ruang atau tempat penelitian. Dalam uji coba lebih luas, ia menggunakan ruang atau tempat penelitian yang lebih banyak dibandingkan uji coba terbatas. Uji coba terbatas, dalam penelitian ini dilakukan di TPQ Nurul Amin. Peneliti melakukan tahap tersebut pada satu kelas pengujian yaitu kelas C. Pada tahap uji coba lebih luas, peneliti melakukan pengujian pada kelas yang lain yaitu pada kelas A.

Tahap uji model merupakan tahap terakhir untuk menguji keberhasilan penggunaan model yang dikembangkan dalam pembelajaran yang biasa dilakukan guru dengan pembelajaran yang dilakukan pada waktu penelitian. Pengujian yang digunakan pada tahap ini adalah metode eksperimental (Arikunto,2014: 187). Metode

(6)

Firda Pratiwi1), Santi Lisnawati2) 512

eksperimental adalah metode penelitian yang paling murni digunakan sebab dalam proses pelaksanaannya penelitian ini menggunakan data yang akurat. Selain itu, uji model menggunakan metode ini dilakukan untuk mengontrol hal-hal yang dapat mempengaruhi jalannya eksperimen (Arief,2012: 148)

Pengumpulan data adalah cara mengumpulkan data dalam proses penelitian. Dalam melakukan penelitiannya, peneliti mengumpulkan data menggunakan teknik observasi, menyebar kuisioner (angket), dan studi dokumenter. Menurut Sutrisno Hadi, observasi adalah “suatu proses kompleks, yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis serta dilakukan dengan proses mengamati dan mengingat” (Sugiyono,2014:140). Sedangkan kuisioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang terdiri dari daftar pernyataan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara tertulis (Arief,2012:57). Pada proses penilaian untuk mengambil data yang akurat sesuai dengan kebutuhan penelitian, peneliti mengambil data berdasarkan instrumen yang dibuat kepada tiga ahli atau validator dan anak sebagai subjek pembelajaran.

Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan cara yang diambil peneliti untuk mengolah hasil penelitian. Dalam hal ini, peneliti menggunakan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap produk yang dikembangkan, peneliti melakukan pengujian hasil olahan data menggunakan SPSS-23 karena lebih mudah untuk mengetahui hasil penelitian.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam proses penelitian ini, peneliti menghasilkan produk atau model berupa bahan ajar dalam bentuk modul akhlak anak melalui kisah Rasul. Pada bahan ajar tersebut, peneliti mengangkat tema “Meneladani Sikap Rasul Ulul Azmi” pada sub-tema enam “Upaya Meningkatkan Akhlakul Karimah pada anak”. Peneliti mengambil tema Akhlak sebab pentingnya peningkatan akhlak pada anak yang harus dibina sejak dini. Tujuan dari penyusunan modul itu sendiri yaitu (1) Memahamkan anak pada kisah Rasul Ulul Azmi. (2) Memahamkan anak pada ayat al quran yang berkaitan dengan suri tauladan Rasul (3) Menanamkan akhlak terpuji pada anak (4) Mengajak anak berpikir terkait hikmah di balik kejadian pada masa terdahulu.

Peneliti menyusun pengembangan bahan ajar berupa modul berdasarkan tiga kriteria penilaian yaitu dilihat berdasarkan bahasa yang digunakan, gambar yang dijadikan referensi, dan kesesuaian materi terhadap pembelajaran akhlak yang berlaku pada Kementrian Agama. Penjelasan terkait prosedur atau langkah penyusunan modul adalah sebagai berikut:

Sebelum penulis mencetak modul secara massal, peneliti melakukan beberapa rangkaian proses untuk mendapatkan penilaian terlebih dahulu dari validator. Sesuai dengan tahap penelitian atau metode yang digunakan yaitu R & D, peneliti menyusun modul berdasarkan langkah awal yaitu studi pendahuluan yang meliputi studi pustaka dan survei lapangan. Hal ini dilakukan dengan maksud agar modul sebagai bahan ajar yang dikembangkan peneliti sesuai dengan kebutuhan objek atau sasaran penelitian yaitu Santri TPQ Nurul Amin. Peneliti menulis materi di dalam modul tersebut sesuai

(7)

Firda Pratiwi1), Santi Lisnawati2) 513

dengan materi yang diajarkan oleh guru yaitu kisah Rasul ulul azmi dengan tema Meneladani Sikap Rasul Ulul Azmi Upaya Meningkatkan Akhlakul Karimah pada Anak.

Pada pernyataan pre-test dan post-test berjumlah 17 pernyataan dengan ketentuan kriteria jawaban 4 (sangat sering), 3 (sering), 2 (kadang-kadang), dan 1 (sangat jarang) dan skor maksimal adalah 68 dikarenakan ada 17 pernyataan dan nilai tertinggi dalam pernyataan ialah 4 . Data pre-test dan post-test berisi pernyataan untuk mengukur peningkatan akhlakul karimah anak sebelum dan setelah digunakannya bahan ajar berupa modul. Peneliti mengambil data ke lapangan pada Rabu, 27 Maret di dua kelas, yaitu kelas A sebagai kelas eksperimen dan kelas B sebagai kelas kontrol. Hasil pengelompokan datanya adalah sebagai berikut:

Berdasarkan penyebaran angket akhlakul karimah ke kelas eksperimen (A) dan kelas kontrol (B), peneliti memperoleh data sesuai dengan jumlah responden yaitu 17 anak pada masing-masing kelas. Berdasarkan keseluruhan data tersebut, peneliti memperoleh hasil kumulatif data dari setiap santri pada pengisian angket pretest dan posttest sebagai berikut:

Tabel 1. Data akhlakul Karimah Kelas Kontrol B

Kode Santri POSTTEST PRETEST

X1 47 52 X2 40 44 X3 55 59 X4 55 58 X5 56 61 X6 50 57 X7 50 54 X8 51 54 X9 44 51 X10 47 53 X11 55 60 X12 52 60 X13 50 54 X14 55 60 X15 40 47 X16 43 50 X17 50 54

(8)

Firda Pratiwi1), Santi Lisnawati2) 514

Tabel 2. Data Akhlakul Karimah Kelas Eksperimen A Kode Santri POSTTEST PRETEST

X1 40 45 X2 54 59 X3 55 59 X4 50 57 X5 55 60 X6 53 59 X7 55 59 X8 57 62 X9 53 56 X10 58 61 X11 55 61 X12 50 54 X13 58 63 X14 55 66 X15 50 63 X16 45 48 X17 45 50

Berdasarkan total kumulatif data dari kelas kontrol dan kelas eksperimen, keduanya mengalami peningkatan. Hanya saja pada kelas kontrol (kelas yang tidak menggunakan modul sebagai bahan ajar), peningkatan akhlakul karimahnya lebih rendah jika dibandingkan dengan kelas eksperimen (kelas yang menggunakan modul sebagai bahan ajar) yang mengalami peningkatan akhlakul karimah yang lebih tinggi. Adapun bukti peningkatan akhlakul karimah, dapat dilihat berdasarkan hasil perhitungan SPSS 23 berikut.

Hasil Uji Data Pretest-Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Untuk Mengukur Akhlakul Karimah Anak Pada tabel 4.1 dan 4.2, peneliti mengolah kedua data tersebut menggunakan SPSS 23 yang menunjukkan hasil sebagai berikut:

(9)

Firda Pratiwi1), Santi Lisnawati2) 515

Berdasarkan hasil di atas, angka t hitung menunjukkan output -13.764 dengan tingkat signifikasi (a)= 5% atau setingkat dengan 95%. Data frekuensi (df) diperoleh dari n-1 atau data awal yaitu 17 responden -1 yang ditulis dengan df= n-1 yaitu diperoleh dari 16 jumlah responden dikurangi 1 menghasilkan df= 16. Hasil akhir yaitu pada Sig. (2-tailed) menunjukkan angka .000 yang berarti kurang dari 0.005. Adapun pengambilan keputusan ditolak atau diterimanya Ha berdasar pada ketentuan kualifikasi tersebut. Apabila angka Sig. (2-tailed) menunjukkan angka ≤ 0.005 maka terima Ha, sebaliknya apabila angka Sig. (2-tailed) menunjukkan angka ≥ 0.005 maka tolak Ha. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil perhitungan di atas menunjukkan angka Sig. (2-tailed) .000 yang berarti terdapat peningkatan akhlakul karimah yang nyata pada santri kelas B pada kelompok kelas kontrol. Pada kelas Eksperimen, sesuai data pada tabel 4.21 maka hasil olahan SPSS menunjukkan angka:

Tabel 4. Paired Samples T-Test Akhlakul Karimah Kelas Eksperimen (A)

Berdasarkan hasil di atas, angka t hitung menunjukkan output -8.459 dengan tingkat signifikasi (a)= 5% atau setingkat dengan 95%. Data frekuensi (df) diperoleh dari n-1 atau data awal yaitu 17 responden -1 yang ditulis dengan df= n-1 yaitu diperoleh dari 17 jumlah responden dikurangi 1 menghasilkan df= 16. Hasil akhir yaitu pada Sig. (2-tailed) menunjukkan angka .000 yang berarti kurang dari 0.005. Adapun pengambilan keputusan ditolak atau diterimanya Ha berdasar pada ketentuan kualifikasi tersebut. Apabila angka Sig. (2-tailed) menunjukkan angka ≤ 0.005 maka terima Ha, sebaliknya apabila angka Sig. (2-tailed) menunjukkan angka ≥ 0.005 maka tolak Ha. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil perhitungan di atas menunjuukan angka Sig. (2-tailed) .000 yang berarti terdapat peningkatan akhlakul karimah yang nyata pada santri kelas A pada kelompok kelas eksperimen.

Berdasarkan kedua kelas tersebut, maka dilakukan pengujian dari kedua kelas untuk melihat hasil nyata perbedaan peningkatan karakter religius antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Berdasarkan hasil nilai protest kedua kelas (kontrol dan eksperimen) yang telah diuji menggunakan One-Sample T-Test melalui aplikasi SPSS, maka peneliti memperoleh hasil sebagai berikut:

(10)

Firda Pratiwi1), Santi Lisnawati2) 516

Tabel 5. One Sample Test Akhlakul Karimah Kelas Kontrol dan Eksperimen

Berdasarkan olahan data di atas, t hitung output dari kelas kontrol ke kelas eksperimen yaitu 42.907 ke 43.948 yang berarti terdapat perbedaan 1.041 dengan angka signifikasi (a) 5 % atau setingkat dengan 95% data dapat dipertanggung jawabkan. Data tersebut di ambil dari responden yang berjumlah pada masing-masing kelas 17 anak untuk kemudian dihitung untuk memperoleh data frekuensi (df) dengan rumus n-1 yang dituliskan df= n-1 yaitu 17-1 pada masing-masing data dan kemudian diperoleh hasil df= 16. Hasil akhir yaitu pada Sig. (2-tailed) menunjukkan angka .000 yang berarti kurang dari 0.005. Adapun pengambilan keputusan ditolak atau diterimanya Ha berdasar pada ketentuan kualifikasi tersebut. Apabila angka Sig. tailed) menunjukkan angka ≤ 0.005 maka terima Ha, sebaliknya apabila angka Sig. (2-tailed) menunjukkan angka ≥ 0.005 maka tolak Ha. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil perhitungan di atas menunjukkan angka Sig. (2-tailed) .000 yang berarti terdapat peningkatan karakter religius yang nyata pada siswa kelas kontrol dan eksperimen atau Ha diterima.

Peningkatan akhlakul karimah anak dapat diukur dari hasil perolehan akhir nilai postest masing-masing kelas kontrol dan kelas eksperimen. Untuk mengetahui selisih peningkatan akhlakul karimah tersebut, peneliti menguji data menggunakan One-Sample T-Test. Dengan diketahuinya peningkatan akhlakul karimah yang lebih tinggi pada santri kelas eksperimen, maka modul sebagai suplemen pengajaran akhlak anak melalui kisah Rasul Ulul Azmi bermanfaat untuk:

1. Membiasakan anak untuk selalu berdoa sebelum dan sesudah melakukan suatu pekerjaan. Hal ini ditunjukkan dengan sebelum anak belajar dan seuasai belajar selalu berdoa dan berdoa sebelum keluar rumah.

2. Mendidik anak untuk senantiasa bersyukur pada nikmat. Hal tersebut dapat diwujudkan melalui doa, sebab doa berisikan kalimat-kalimat yang memuji kebesaran dan kekuasaan Allah SWT.

3. Membiasakan anak untuk mengucapkan salam ketika bertemu dengan guru atau teman sejawatnya serta menjabat tangan. Hal tersebut telah diaplikasikan anak ketika bertemu dengan guru di depan kelas, maupun di jalan. Selain itu, anak juga menjabat tangan kepada setiap orang dewasa yang ia temui di wilayah sekolah, seperti guru, kakak peneliti, dan orang tuanya serta kepada teman sekelasnya. 4. Selalu mengingat Allah dengan kalimat tayyibah yang dibuktikan melalui kebiasaan

anak dengan mengucapkan istighfar ketika kaget, mengucapkan hamdalah ketika memperoleh hadiah dari teman.

(11)

Firda Pratiwi1), Santi Lisnawati2) 517

5. Anak senantiasa mematuhi segala nasihat orang tua dan guru juga tidak berkata kasar.

6. Anak senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dan membuang sampah pada tempatnya. sebab menjaga kebersihan itu sebagian dari iman.

7. Anak senantiasa melakukan hal-hal baik berdasarkan kemauan diri sendiri tanpa paksaan dari orang lain sebagai bentuk keimanan kepada Allah atas semua karunia yang telah Allah berikan kepadanya. Baik berupa makanan yang ia makan, hujan, pakaian yang ia kenakan. Hal tersebut dapat disyukuri dengan melakukan semua perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan proses pengembangan dan penelitian yang telah peneliti lakukan pada santri TPQ Nurul Amin, maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut: 1. Prosedur penyusunan modul akhlak anak melalui kisah Rasul Ulul Azmi untuk

meningkatkan akhlakul karimah ditulis menurut Nana Soedjana melalui langkah-langkah yaitu perencanaan awal produk yang dikembangkan terlebih dahulu sebelum disusun, pengumpulan data dan memunculkan ide-ide, memulai tahap penulisan, mengoreksi kembali tulisan yang telah dibuat dan disusun, melakukan perbaikan jika perlu, dan menerbitkan produk kepada pembaca telah berhasil dilakukan dalam bentuk produk berupa modul akhlak anak dengan judul “Meneladani Sikap Rasul Ulul Azmi Upaya Meningkatkan Akhlakul Karimah Pada Anak” untuk santri TPQ Nurul Amin.

2. Kelayakan modul sebagai bahan ajar untuk meningkatkan akhlakul karimah diukur berdasarkan standar acuan BSNP. Modul tersebut layak digunakan sebagai bahan ajar mata pelajaran agama berdasarkan hasil validasi dan uji yang telah peneliti lakukan. Aspek kelayakan tersebut dinilai dari segi materi yang menunjukkan angka validasi oleh ahli materi yaitu 70.83%, desain modul oleh ahli menunjukkan angka 80.88%, dan ahli bahasa menunjukkan angka 84.61%. Berdasarkan hasil uji lapangan yang telah dilakukan, uji coba terbatas menunjukkan angka 82.70% yang berarti valid/tidak revisi, uji coba luas pada kelas eksperimen menunjukkan hasil 93.87% yang berarti produk valid/tidak perlu revisi, dan uji luas pada kelas kontrol menunjukkan hasil 87.13% yang berarti produk valid/tidak revisi.

3. Modul akhlak anak melalui kisah rasul mempunyai manfaat untuk meningkatkan akhlakul karimah anak. Peneliti membuktikan hal tersebut melalui perolehan data hasil sebaran angket posttest akhlakul karimah anak kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diuji menggunakan One Sample T-Test menunjukkan angka t hitung antara kelas kontrol dan kelas eksperimen yaitu 42.907 kelas kontrol dan kelas eksperimen 43.948. Dengan demikian terjadi perbedaan hasil sebesar 1.041 yang berarti terdapat peningkatan akhlakul karimah yang nyata pada anak kelas eksperimen yaitu kelas yang belajar menggunakan modul.

(12)

Firda Pratiwi1), Santi Lisnawati2) 518

Saran

Proses penyusunan skripsi berdasarkan penelitian di lapangan tidak dapat selesai dengan baik sesuai pedoman skripsi, apabila peneliti tidak memperoleh masukan dari berbagai pihak sebagai berikut:

1. Saran Pengembangan Produk

Bahan ajar yang dihasilkan berupa modul hanya terbatas pada kisah rasul ulul azmi. Oleh karena itu, peneliti menyarankan kepada lembaga atau pihak lain untuk melakukan pengembangan produk untuk menyertakan sumber dan dalil berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah agar tidak terdapat kekeliruan pada kisah Rasul tersebut. 2. Saran Pemanfaatan Produk

Peneliti telah mengembangkan produk dalam bentuk bahan ajar berupa modul. Apabila masih terdapat banyak kesalahan dalam penulisan, pengaturan tata letak gambar, dan ketidak sesuaian materi, peneliti memohon maaf kepada pihak sekolah yang telah menggunakan produk tersebut sebagai suplemen bahan ajar.

3. Saran Kepada Pihak Sekolah

Bahan ajar yang dapat digunakan santri tidak terbatas pada IQRO. Guru dapat mengembangkan bahan ajar lain baik berupa modul atau media untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal tersebut dapat dilakukan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai pada setiap materi dan tingkat kemampuan guru dalam melakukan kombinasi dalam proses pembelajaran di kelas.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2013.

Asyhar, Rayandra, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, Jakarta: Refensi Jakarta, 2012.

Daradjat, Zakiah, Ilmu pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2014.

Daryanto, Menyusun Modul Bahan Ajar Untuk persiapan Guru dalam Mengajar, Yogyakarta: penerbit gava Media, 2013.

Hamka, Akhlakul Karimah, Jakarta: Gema Insani, 2017. Mahjuddin, Akhlak Tasawuf II, Jakarta: Kalam Mulia, 2010

Nata, Abuddin, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014. Putra, Nusa, Research & Development Penelitian dan Pengembangan Suatu

Gambar

Tabel 1. Data akhlakul Karimah Kelas Kontrol B
Tabel 2. Data Akhlakul Karimah Kelas Eksperimen A

Referensi

Dokumen terkait

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di Desa Rambah Tengah Hulu pada Kawasan Objek Wisata Air Panas Sauman didapatkan 3 famili 7 sub

Individu atau beberapa anggota kelompok usaha dapat terdaftar secara legal dan memperbolehkan mereka membuat profit Kelompok usaha sepakat bahwa Individu atau beberapa anggota

1) Adanya dukungan Pemerintah Kabupaten Maros di bidang Komunikasi dan Informasi melalui Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan

Dari sekitar 300.000 jenis tanaman yang tersebar di muka bumi ini, masing-masing tanaman mengan- dung satu atau lebih mikroba endofit yang terdiri dari bakteri dan jamur (Stro bel

And yet, Katherine Duncan-Jones, in her 1997 Arden edition of the sonnets, refused to let Thorpe stand as the only begetter of his tortuous dedication, suggesting instead that,

Already head and shoulders under the hood, Gray simply turned his head and gave her a dry look.. Brianna bit her lip as she watched

Realitas perbedaan kalender Hijriyah di kalangan umat Islam, pada umumnya, terjadi antar-negara.Tetapi tidak demikian yang terjadi di Indonesia.Di Indonesia

Prinsip kerjanya adalah aliran data dari phones (client)/WAP protokol, akan mengirim encoded request, protokol gateway akan mentranslasikan request dari WAP protokol yang