• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja, Nilai Investasi, Bahan Baku dan Teknologi Terhadap Nilai Produksi Pada Sektor Industri Kecil Pembuatan Genteng di Kebakkramat Karanganyar Tahun 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja, Nilai Investasi, Bahan Baku dan Teknologi Terhadap Nilai Produksi Pada Sektor Industri Kecil Pembuatan Genteng di Kebakkramat Karanganyar Tahun 2017"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA, NILAI INVESTASI, BAHAN BAKU DAN TEKNOLOGI TERHADAP NILAI PRODUKSI

PADA SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN GENTENG DI KEBAKKRAMAT KARANGANYAR

TAHUN 2017

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh :

HANA DEVIYANOVA B 300140137

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA, NILAI INVESTASI, BAHAN BAKU DAN TEKNOLOGI TERHADAP NILAI PRODUKSI

PADA SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN GENTENG DI KEBAKKRAMAT KARANGANYAR

TAHUN 2017

Yang ditulis oleh: HANA DEVIYANOVA

B 300140137

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh: Dosen

Pembimbing

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA, NILAI INVESTASI, BAHAN BAKU DAN TEKNOLOGI TERHADAP NILAI PRODUKSI

PADA SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN GENTENG DI KEBAKKRAMAT KARANGANYAR

TAHUN 2017

Yang ditulis oleh: HANA DEVIYANOVA

B 300140137

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Sabtu, 7 April2018 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Drs. Yuni Prihadi Utomo, M.M ( ) (Ketua Dewan Penguji)

2. Drs. Triyono, M.Si ( ) (Anggota II Dewan Penguji)

3. Eni Setyowati. SE. MSi ( ) (Anggota III Dewan Penguji)

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam suatu naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah saya tulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas, maka akan saya pertanggung jawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 07 April 2018 Penulis

HANA DEVIYANOVA B300140137

(5)

1

ANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA, NILAI INVESTASI, BAHAN BAKU DAN TEKNOLOGI TERHADAP NILAI PRODUKSI

PADA SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN GENTENG DI KEBAKKRAMAT KARANGANYAR TAHUN 2017

ABSTRACT

This study aims to analyze the effect of the number of labor, the value of non-technology investment, the value of non-technology investment, non- non-technology assets, technology assets and raw materials to increase production value. This data is obtained from direc to bservation to Small Industry in Kecamatan Kebakkramat Karanganyar Regenc. The type of data used is cross sectional data. The data used is the annual data for the period of 2017. This research uses multiple regresil analyzer inier with ordinary least square method (OLS). The results showed that the variable of labor force, non-technology investment value and raw material have significant influence to production value in tile industry with 5% significance level, while the value of technology invetation, non asset technology and technology asset proved not give significant influence to the value production of tile- making industry.

Keywords: labor, investment, assets, raw materials, production value.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jumlah tenaga kerja, nilai investasi non teknologi, nilai investasi teknologi, aset non teknologi, asset teknologi dan bahan baku terhadap peningkatan nilai produksi. Data ini diperoleh dari observasi langsung ke Industri Kecil di Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar. Jenis data yang digunakan adalah data cross sectional. Data yang digunakan adalah data tahunan periode tahun 2017. Penelitian ini menggunakan alat analisis Regresi linier berganda dengan metode ordinary least square (OLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable jumlah tenaga kerja, nilai investasi non teknologi dan bahan baku memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai produksi pada industry genteng dengan tingkat signifikansi 5%, adapun nilai invetasi teknologi, aset non teknologi dan asset teknologi terbukti tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai produksi industry pembuatan genteng.

Kata kunci: tenaga kerja, investasi, aset, bahan baku, nilai produksi. 1. PENDAHULUAN

Sektor industri merupakan penggerak perekonomian suatu negara karena dapat memberikan kesempatan kerja yang luas dan nilai tambah terbesar sehingga mampu menyelesaikan suatu masalah yaitu mampu mengurangi tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran. Salah satu indikator untuk melihat perkembangan sektor industri adalah dengan

(6)

2

mengukur nilai produksi dari masing-masing kelompok industri. Untuk menghasilkan hasil produksi dengan baik, maka diperlukan rangkaian kegiatan yang membentuk suatu sistem produksi (Islamy, 2014).

Pembangunan Industri, khususnya industri kecil diarahkan dapat menjadi salah satu peran yang cukup berkualitas dalam perekonomian, sehingga mampu bersaing di dalam negeri maupun di luar negeri. Pengembangan sektor ekonomi rakyat pada otonomi daerah, khususnya pada sektor industri kecil mendapat perhatian ekstra dari pemerintah, dikarenakan sektor industri kecil memberikan banyak dampak pada penyerapan tenaga kerja dan menggulir roda–roda perekonomian, maupun pendapatan masyarakat yang mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat golongan bawah. Diketahui bahwa setiap tahun selalu tumbuh dan berkembangnya usaha kecil, selain itu industrilisasi berperan penting dalam peningkatan mutu sumber daya manusia dan memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya lainnya secara optimal (Saraswati dan Rastini, 2013).

Pentingnya keberadaan industri kecil yang mampu membantu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan juga mengatasi pengangguran di daerah, industri kecil sangat diupayakan agar mampu menjangkau dan merata hingga kedaerah pedesaan. Demikian pula dengan Kecamatan Kebakkramat makin meningkatkan program–program pada sektor industri kecil. Dikarenakan sektor industri ikut berperan serta cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah tersebut. Perkembangan industri kecil itu sendiri didasari oleh keinginan masyarakat untuk maju dan berkembang dengan pemberian pembinaan oleh mitra usaha dan pemerintah Kabupaten Karanganyar, khusunya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karanganyar sesuai dengan potensi dan sumber daya yang tersedia, baik berupa Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM) maupun Sumber Daya Ekonominya (SDE).

Berkembangnya industri kecil di Kabupaten Karanganyar sangat diharapkan mampu meningkatkan ekonomi Kabupaten Karanganyar yang dapat memberikan dampak luas bagi masyarakat dan juga meningkatkan

(7)

3

keunggulan kompetitif dengan pemanfaatan sumber daya yang ada, baik itu dari alam maupun masyrakat sendiri yang memliki potensi yang berkualitas. Perkembangan industri kecil dilihat dari seberapa besar nilai produksinya dan seberapa besar memberikan efek positif bagi perekonomian. Penelitian ini menggunakan beberapa variabel yang berpengaruh terhadap nilai produksi, antara lain: investasi, jumlah tenaga kerja, bahan baku dan teknologi.

Salah satu kegiatan UMKM yang berada di Kabupaten Karanganyar adalah industri genteng di Kecamatan Kebakkramat. Industri genteng merupakan industri yang memproduksi genteng, dikerjakan dengan tangan ataupun bantuan alat/mesin press dengan bahan baku berupa tanah liat dan keahlian membuat genteng merupakan potensi masyarakat yang harus dikembangkan. Sebagai industi yang mengandalkan ketersediaan bahan baku dari alam, para pengusaha genteng perlu turut serta dalam menjaga lingkungan agar ketersediaan bahan baku di alam ini tetap terjaga. Keberadaan industri kecil genteng tersebut merupakan salah satu potensi yang memiliki peran yang strategis didalam memajukan roda perekonomian suatu bangsa. Mata pencaharian penduduk di Kecamatan Kebakkramat adalah di sektor pertanian, baik sebagai buruh maupun sebagai petani, karena hasil di sektor pertanian belum mencukupi kebutuhan hidup dan guna menambah pendapatan, maka mulailah mencari pekerjaan tambahan yaitu pada industri genteng. Industri genteng tersebut mampu menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan bagi penduduk setempat dan sekitarnya.

Berdasarkan studi pendahuluan modal usaha yang digunakan dalam industri genteng berupa dana yang digunakan sebagai modal awal dan dialokasikan untuk mendirikan usaha. Alokasi dana tersebut untuk membeli mesin press genteng, cetakan, pembangunan tempat usaha, dan perlengkapan lainnya. Jumlah modal awal yang digunakan pengrajin genteng di Kecamatan Kebakkramat adalah Rp4.300.000,00. Dari pengelompokan tenaga kerja pada usaha genteng di Kecamatan Kebakkramat, jumlah tenaga kerja paling banyak digunakan sebanyak 3 orang pekerja pada 24 orang pengrajin genteng. Masyarakat di Kecamatan Kebakkramat yang memliki usaha genteng

(8)

4

mayoritas menggunakan bahan baku sebanyak 12 M3 tanah liat pada setiap periode produksi dan mayoritas menghabiskan sebanyak 6 M3 kayu bakar untuk proses pembakaran genteng.

2. METODE PENELITIAN 2.1 Objek Penelitian

Penelitian ini bermaksud menganalisis seberapa besar pengaruh jumlah tenaga kerja, nilai investasi, bahan baku dan teknologi terhadap nilai produksi genteng di Kebakkramat Karanganyar

2.2 Jenis dan Sumber Data

Data ini diperoleh dari observasi langsung ke Industri Kecil di Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar. Jenis data yang digunakan adalah data cross sectional. Data yang digunakan adalah data tahunan periode tahun 2017. 2.3Model Analisis Data

Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh jumlah tenaga kerja, nilai investasi dan bahan baku terhadap nilai produksi adalah analisis regresi Ordinary Least Square (OLS). Adapun model ekonometrik yang digunakan adalah sebagai berikut:

NPi =  + 1TNi + 2INTi + 3ITi + 4ANTi + 5ATi + 6BKi + Ui Di mana :

NP = Nilai produksi TN = Jumlah tenaga kerja

INT = Nilai investasi Non Teknologi IT = Nilai investasi teknologi ANT = Asset Non Teknologi AT = Asset Teknologi BK = Bahan Baku  = Konstanta

i = Koefisien Regresi Variabel Independen ke-i

Ui = ErrorTerm

(9)

5 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1.

Hasil Regresi Ordinary Least Square (OLS) NPi = -3460071 + 387158,5 TNi + 0,092045 INTi + 0,004652ITi-

(0.0131*) (0.0000**) (0.9883) 0,006721ANTi + 0,009553ATi + 1,060272BKi + Ui

(0.7612) (0.8601) (0.0000**) R2 = 0.965882; DW-stat = 1.878562; F-Stat = 132.1141; Sig.(F-stat) = 0.0000000 Uji Diagnosis 1) Multikolinearitas (VIF) TN = 2.081963; INT = 1.879499;IT = 143.0807; ANT = 156,5492; AT = 9,041945; BK = 16,33518 2) Normalitas (Jarque Berra)

χ2

( 0,05; 2 ) =0.521308 Sig(χ2) = 0.770547 3) Heterokedastisitas (White)

χ2

( 0,05; 2 ) =32.46175 Sig(χ2) = 0.2154 4) Uji Spesifikasi Model (Ramsey Reset)

F (0,05;2, 26) = 21.72890 Sig(F) = 0.0000

H1: Tenaga kerja berpengaruh positif terhadap nilai produksi pada sektor industri kecil pembuatan genteng di Kebakkramat Karanganyar.

Hipotesis yang pertama, Tenaga Kerja menunjukan nilai probabilitas sebesar 0.0131 kurang dari  = 0,05 dan dan memiliki koefisien positif sebesar 387158,5. Sehingga dapat diketahui bahwa jumlah tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap nilai produksi genteng dan dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian H1 dapat diterima karena memiliki pengaruh positif terhadap nilai produksi pada sektor industri kecil pembuatan genteng di Kebakkramat Karanganyar

H2: Investasi non Teknologi berpengaruh positif terhadap nilai produksi pada sektor industri kecil pembuatan genteng di Kebakkramat Karanganyar.

Hipotesis yang pertama, Investasi non Teknologi menunjukan nilai probabilitas sebesar 0.0000 kurang dari  = 0,05 dan dan memiliki koefisien positif sebesar 0,092045. Sehingga dapat diketahui bahwa Investasi non Teknologi berpengaruh signifikan terhadap nilai produksi genteng dan dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian H2 dapat diterima karena memiliki pengaruh positif terhadap nilai

(10)

6

produksi pada sektor industri kecil pembuatan genteng di Kebakkramat Karanganyar.

H3: Bahan Baku berpengaruh positif terhadap nilai produksi pada sektor industri kecil pembuatan genteng di Kebakkramat Karanganyar.

Hipotesis yang pertama, Bahan Baku menunjukan nilai probabilitas sebesar 0.0000 kurang dari  = 0,05 dan dan memiliki koefisien positif sebesar 1,060272. Sehingga dapat diketahui bahwa Bahan Baku berpengaruh signifikan terhadap nilai produksi genteng dan dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian H3 dapat diterima karena memiliki pengaruh positif terhadap nilai produksi pada sektor industri kecil pembuatan genteng di Kebakkramat Karanganyar.

4. PENUTUP 4.1Simpulan

Berdasarkan penelitian dan hasil regresi mengenai pengaruh jumlah tenaga kerja, nilai investasi non teknologi, nilai investasi teknologi, aset non teknologi, aset teknologi dan bahan baku terhadap nilai produksi pada sektor industri kecil pembuatan genteng dengan menggunakan model analisis regresi, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1) Berdasarkan hasil pengujian asumsi klasik diketahui bahwa model regresi mempunyai distribusi data normal dan tidak mengalami permasalahan heteroskedastistias, namun dalam model regresi ini terdapat permasalahan multikolinearitas dan spesifikasi model (linearitas).

2) Berdasarkan hasil uji eksistensi model (uji F) yang digunakan untuk menguji eksistensi model, diperoleh hasil nilai signifikansi statistik F sebesar 0,000000 < 0,05, H0 ditolak maka model yang dipakai eksis. Variabel jumlah tenaga kerja, nilai investasi non teknologi, nilai investasi teknologi, aset non teknologi, aset teknologi dan bahan bakuyang terdapat dalam persamaan regresi secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap nilai produksi pada sektor industri kecil pembuatan genteng.

3) Hasil uji koefisien determinasi R2 menunjukkan bahwa hasil estimasi menunjukkan nilai R2 sebesar 0,965, artinya 69,58% variasi variabel nilai produksi dapat dijelaskan oleh variabel jumlah tenaga kerja, nilai investasi

(11)

7

non teknologi, nilai investasi teknologi, aset non teknologi, aset teknologi dan bahan baku, sedangkan sisanya sebesar 3,42% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model.

4) Berdasarkan hasil uji validitas pengaruh (uji t) yang dilakukan untuk mengetahui signifikan dan tidaknya pengaruh variabel-variabel independen dalam model, diperoleh hasil bahwa variabel jumlah tenaga kerja, nilai investasi non teknologi dan bahan baku memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai produksi pada industri genteng dengan tingkat signifikansi 5%, adapun nilai invetasi teknologi, aset non teknologi dan aset teknologi terbukti tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai produksi industri pembuatan genteng.

5) Nilai produksi merupakan seluruh tingkat suatu produksi yang berdasarkan atas harga jual produk-produk tersebut menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan dalam satu periode yangpada akhirnya akan dijual kepada pembeli. Dikatakan hasil produksi mengalami peningkatan, jika produsen mempunyai kecenderungan meningkatkan kapasitas produksinya. 4.2Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh maka ditemukan beberapa saran yang mungkin akan digunakan, diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Industri-industri kecil pembuatan genteng perlu melakukan langkah-langkah yang konkrit dalam meningkatkan nilai produksi melalui peningkatan teknologi, khususnya dalam produksi serta menambahkan jumlah tenaga kerja.

2) Sebaiknya dilakukan pengembangan usaha dengan melakukan investas yang lebih besar, sehingga hasil produksi dapat meningkat dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

3) Bagi pemerintah, sebaiknya mengerti dan memahami tentang permasalahan yang dialami industri kecil pembuatan genteng terkait dengan permodalan, sehingga dengan bantuan modal nilai produksi akan semakin meningkat.

(12)

8 DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim.2005. Analisis Investasi (Edisi Kedua). Jakarta: PT Salemba Empat. Beattie R. 2014. The Economics of Production (EkonomiProduksi, alih bahasa :

Soeratno). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Brigham dan Houston. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Buku 1. (Edisi 11).Jakarta : Salemba Empat.

Boediono. 2011. Ekonomi Makro, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi. Yogyakarta: BPFE.

Budiman. 2015. Analisis Pengaruh Tenaga Kerja, Bahan Baku dan Teknologi terhadap Nilai Produksi pada Industri Percetakan di Provinsi Riau. Jom FEKON.Vol. 2, No. 2.

Disperindag Kab. Karanganyar. 2016. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karanganyar 2016, http://disperindag. karanganyarkab.go.id, diakses tanggal 15 Desember 2017 pk 11.15 WIB.

Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS. 20. Semarang: Badan Penerbit – Universitas Diponegoro.

Ginting, Nembah F. Hartimbul. 2012. Manajemen Pemasaran. Cetakan 2.Bandung: Yrama Widya. Bandung.

Gujarati, D.N.,2012, Dasar-dasar Ekonometrika, Terjemahan Mangunsong. R.C. buku 2, Edisi 5, Jakarta: Salemba Empat.

Hidayat, Taufik. 2011. Kamus Populer Istilah Investasi. Jakarta: Media Kita. Islamy, Talitha.2014. Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja terhadap Produksi

Industri Kecil di Surabaya. Fakultas Ekonomi, Unesa Surabaya.

Joesron, T. S., & Fathorrozi, M. 2013. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Salemba Empat.

Kemenperindag. 2017. Industri tekstil serap 400.000 tenaga kerja, Dipetik 2 Desember 2017, dari Kementerian Perindustrian dan Perdaganagn Republik Indonesia: http://www.kemenperin.go.id/artikel/3004/Industri-tekstil-serap-400.000- tenaga-kerja.

Kholili, Mohammad., Widjajanti, Andjar dan Wibisono, Sunlip. 2015. Analisis Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja dan Modal terhadap Hasil Produksi Industri Kecil Sangkar Burung di Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember.Atikel Ilmiah Mahasiswa. Fakultas ekonomi, Universitas Jember.

(13)

9

Kuncoro, Mudrajad. 2001. Metode Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta : UPP AMP YKPM.

Martono dan Marjito, Agus. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Ekonesia.

Mubyarto. 2009. Pengantar Ekonomi Pertanian Edisi Ketiga. LP3ES. Jakarta. Muhammad Firman. 2013. Ekonometrika 2. Masterbook of Businees and

Industry (MBI).

Nainggolan, Indra Oloan. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja Pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara. Tesis. Medan: Sekolah Pascasarjana USU.

Ningsih, Ni Made Cahya dan Indrajaya, Bagus I Gst. 2015.Pengaruh Modal Dan Tingkat Upah Terhadap Nilai ProduksiSerta Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Perak.Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan. Vol. 8, No. 1. Nicholson, W, 2005, Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya, Edisi Kedelapan, Alih Bahasa IGD Bayu Mahendra dan Abdul Aziz, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Pindyck, Robert S dan Daniel L Rubinfeld. 2009. Mikroekonomi, Edisi Keenam. Jakarta: PT Indeks.

Prawirosentono.2011.Pengertian Persediaan (Pengaruh pengendalian). Bandung: PT. Refika Aditama.

Putong, Iskandar. 2012. Economics :Pengantar Mikro dan Makro Edisi 4. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Riyanto, Bambang. 2011. Dasar-dasar pembelanjaan perusahaan, edisi 4. Yogyakarta: BPFE.

Salvatore, D. 2011. International Economics, Eight Edition, Wiley.

Salim HS, Budi Sutrisno, 2008, Hukum Investasi di Indonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Saraswati, Putu Eggyta Putri dan Komang Rastini. 2013. Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja Dan Inflasi Terhadap Nilai Produksi Pada Sektor Industri. Dalam Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana. Vol. 2, No. 8, Hal 367 – 372.

Siburian.2014. Peranan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa dalam Pengembangan Wilayah Perdesaan di Kabupaten Serdang Bedagai. Jurnal Ekonomi.Vol. 17, No. 2.

(14)

10

Simamora, Henry. 2010. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Sukirno, Sadono. 2014. Makroekonomi: Teori Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Pustaka.

Wibowo, Singgih. 2007. Manajemen Produksi. Edisi Empat, Yogyakarta: BPFE. Wulandari, I Gusti Ayu Athina., Setiawina, Nyoman Dinar dan Djayastra, Ketut.

2017. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Industri Perhiasan Loga Mulia di Kota Denpasar. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.Vol. 6, No. 1.

http://disperindag.

Referensi

Dokumen terkait

Kaitannya dengan kompetensi lulusan Program Studi yang telah ditetapkan mata kuliah ini mendukung kompetensi lulusan: mampu menjamin kualitas asuhan holistik

Modal sosial didalam Himpunan Pelajar Mahasiswa Pelalawan (HIPMAWAN) Pekanbaru dapat dilihat melalui beberapa indikator yang diantaranya adalah pengertian modal sosial,

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu senantiasa melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Grobogan disusun dengan maksud menyediakan sebuah dokumen perencanaan komprehensif 5 (lima) tahunan, yang akan

Sesuai dengan diagram jalur di atas maka pengaruh biaya pemasaran terhadap kinerja perusahaan yang diukur melalui ratio total asses turnover dilakukan melalui dua mekanisme yakni

antara penetrasi kebudayaan asing dengan resistensi kebudayaan lokal, keterlibatan investasi asing dan sebagainya. Sektor pariwisata sangat besar peranannya dalam pembangunan

Daerah perumahan akan diklasifikasikan dengan 4 tingkat kondisi sosial yang berbeda yaitu Kondisi Sangat Mewah, Kondisi Mewah, Kondisi Sederhana, Kondisi Sangat