• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Antibodi IgG Spesifik Fimbria Porphyromonas gingivalis dengan Metoda Elisa pada Penderita Early-Onset Periodontitis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Antibodi IgG Spesifik Fimbria Porphyromonas gingivalis dengan Metoda Elisa pada Penderita Early-Onset Periodontitis"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

.IX'I | :000 ' (MN Khue^) 506 il l Dnahitklkdt Jotlrt!

Jurtrrl Kcdokiertr GiSi tltriaersilns hdoftsit

ANALISIS ANTIBODI IgG SPESIFIK FIMBRJA PORPHYROMONAS

GINGIVALIS DENGAN METODA ELISA PADA PENDERITA

EARLY-ONSET PERIODONTITIS

Dewi Nurul M1, sukardi I1, Yoneda M2, Maecla

K2

rBagian

Periodonsia

Fakultas

Kedokteran

Gigi UnireNitas

lndonesia

rBagian

Pe'riodonsia

dan Endodonsia

Fakuhas

Kedoklcrau

Gigi Universitas

K)ushu

D e w i N u r u l , s u k a r d i t , Y o n e d a } | , M a e d ! K : A n a l i s i s A n l i b o d i l g c s p e s i f i k F n n b r i a P o l p h y r o l n o l u s ;;*l;l;-i.;s;" ltetoaa st;sa Pada Penderita tlarl)'onser Periodonritis Junal Kedokreran Gigi

Llniversnas lndonesi. 2000i 7 (Edisi Kbusus): 506-j1l

Abstract

The adherence ofbacteri! to the host tissues is a irsl ste! in lhe d'leloprrenl of inieclrons Baclcnal lll bfiac hare been sho*r to pla) an imponant role in the iutcraction between bactcna rnd hosr cells or

nrn)nr bdcrerlal cell.. Oprrcal denn l u''ef.rr I lgU 'Dccrlr' P _'/' ' "tttto' xtqett '1t"u!i'r 4 C( :ll'-i."t,i,. "r"i"d., \a' been e,rirnaied ir 1:..'( orl'rh-un\l Periodonriri'and lr lrealLh\ pdiod|nrdl sutrecn as connol. The m€an ievel ol lgc were sigrificantly elerared (p=0'000) in the cases The 'lltt ,,7pt,trheroleol P Singivdtit a' a ker pathoS?n in F'tth-('a5't Petiodo lili\

Abstrak

Perlekatan bakteri terhadap jaringan inang meruprkan langl'ah a\\al dari perkembangan intetsi. Fimbda bal'teri berperan peniing daldm intercl\i anrara bakleri dan scl_sel rnaog maupur ,ni.. ."t-..t U"tt.ti- opricrJ dexsfl' antibodi lgC !eruLn spesitik timvia Po.rPh)romonas gi'giralls .i."ir elCi 332'77 ielah diukur pada 32 pinderrra E'tb'Onset Periodont is dal 14 individu denuan ianng.an periodonrium sehal 5ebagai lel'mp"k lontrol Rerata landungan IgC rneningkat

i..ilti"

ip"n.dooi

fuau r.to.por' kaJts Hasil'

penelitian

ini men kiang

peran

P ginstualis

sebagai bakteri patogen penting dalan Earl)'Onset Periodontitis
(2)

1 r r t t r \ 1 n t t r h 1 4 i . i t t \ , * |

Pendahuluan

Eu h-Onset Perio.lontitis (EOP) meru-niikan per)akit periodonhl dengan deslruksi herat \,ang teiadi pada awal dua puluhan. belasan lahun. atau sebelumnya. dari indi!idu rampal sehat. Peiyakit ini heterogen dan berdasarkan Lnnur terjadin)a. dapat ditenu-fan sebagai Prepubertal Periodontitis (PP). .h^enile Petiodantitis (JP). dan R'pidt Prcle.\si\,e Perioao ti.t! (RPP). rdr4.Orrel Pttit).lontitis mudah dibedakan dari _4drlr tuioLlontitis (AP) lang rnenjrdi berat ' Larerra umul terjadinla AP adalah lebih dari

Watanabe (1990)r ncnulisLan bahwa Porlhituno as gn?girdl]l (Pg) dapat Jilenrukan dalam lest locali:ed,PP. Lopez Jlk (1996)j dalam peneliriannya juga rrene-lnukan bah\\a Pg dapat diisolasi d.rri senua .c.rder\Ia generdli.ed-JP dan hanp seluruh ocn'JcriIe locoli:ed JP. Penelitian lerakhir rrenuniukkan bahvra keberadaan Pg mening-k:rt dale lesi RPP berat dan sedung.6 Selan iru Klgure dkk (1995)'juga dapat nengkultur Pg dad lesi periodontitis beraI. Reliadory Pcriodontitis (RP). dan AP. Bcberapa \raktu iebelunr itu. \an Winkclhoff dkk (t988f r.l..lr " enlatdkejr hahu.r Pg ,rJalch brkrrrr \3ng paling palogenik dan rimlen oan 5rloruh bakteri orai. serta scbagai pe$ebab penting dari infeksi oral. Bakted ini resistet terhadap thgositosis sebab kespesilikan kap-iulnla dan dapat berinvasi ke dalam sel inang schngga terhindar dari takrof-faktor

pe(a-Pictzak dkk (1998)r' mcncmLrlian ecla-n\a anlibodi spesifik Pg dalam serrun indj-\idu dengan maupun tanpa perlodonlitrs. Bahlian Ebersole & Steft-en (1995)" melapor-lan bah*a serun pendorita periodontitis berespons terhadap berbagai macam antigen dari Pg maupun terhadap sel utuh Pg. Inunoglobulin G rnenrpakan isotip respons rnun paling spesitik rerhadap Pg. yan8 nrcningkat secara dramatis pada kasus

generali.ed-EOP Saiah satu bagian dan inernbran luar Pg. laitu firnbria. dinlala(an sansal beq)eran penling dalaln kolonisasi dan ir \.r.i iafrnean pe.i,.d,, .rLtm. \nlrgen fimbria ini llrensrirnulasi p(titcmsi scr-sel inang pembcntuk antibodi. .tumtah sel B pelnbenoR lgc spesifik lerhadap firnbria pg meningkat dari I % dari seluruh sel pem-bentuk imunoglobulin dalan gingira rnera-daDg pendetita periodonliris sednng. rneniadi 5 9/o pada periodorltilis tahap berat. Imuno-globulin c spesilik finbria Pr ini diletlorkan Le sali\a. caifan celah giDgi\a (.gi/?g^!r/ ,ft\t- lnr ttut.l C( l-r. dall rLrg.r ke .rrkulasi J , r r a h t L p i . \ a r n u n O p r r a d l , k r t q q t r l Drenemlrkan. meningkatnya produksi IgG spesifik fimbia Pg ridak han)a berarti ring-gin)a pe(ahanan inang rerhadap Iret. tctapi JUga al n nlenperberat pfoses deslruksl taringarl. sebab subklas IgC rertcntu Drem-fun\.ri rirn_p.r eiekrur l(rrrr.r.ul rLli\rn konDlcmcn \ang akan men\,cbabkan iilla-rnasl ja ngan.

Bahan dan Cara

Subrek PenelitiaD

Sejal Juli 1999 hingga Nlarcl l0(X) relah diacnulan seiunlah 32 penderitr hOp di Rumah Srkit cigi dan Mulur FKGUI. Ja-karla. Mcreka memenuhi krilcria inklusl pcnelitian ),aitu menderita pe odonliris des, trulilif sebagian alau lnen\eluruh tcfapi bukan AP \ang Deniadi berat. dan berumlLr l8-.1j tahun. Sebasai krileria cksklusi adalah men-derila penyakit sistemik. dalaur -'i bulan rer.khir Ininirm anrrbiolrlJ rcrutflDrr dari preparat kuinolon dan klindarnisin serta tn!n-dapatkan perawatan periodoDtal temrasuk pembersihan karang gigi. sedang hamil. dan pada area sampling ada gigi gangraen. abses. karies senikal. tambalan llas V. inlai /onlar proksinal. mahlota tiruan. prolesa sebagian lepas. alat ortodonsi l€pas/ cekar. serta

(3)

l)!\t|'tnn \ukrth ! )att.fuM l tttlu tl

adaan-keadaan

)ang mempermudah

te.jadi-n)a impaksi makanan.

Kepada

setiap

sub-vek

diielaskan

mengenai

penelitian ini, dan di"

nintai persetujuannya

( infomled

consent\.

Pengumpulan

Serum

\ampel darah dari penelilian

polong

lin-tang ini diambil dari \ena antekubital

se-banyak 3 ml. lalu disentitugasi dengan

kecepatan

4000 rpm selama

l0 menit.

Serum-nya diambil dan disimpan

pada suhu 20'' C

sampai

saat

digwnkan.

Reagensia

dan Antigen.

Goat anti human IgG (Fc spesiJic)

olkdltne phosphrta\e coniuga!e. d^n

p-nitophenll

phosphate IpNPP) ltqud

substrate

system dari Sigma (USA). Iluee"

,0 dari BIO-RAD (USA). Beberapa

bahan

kimia lain dari Merck (UK).

Antigen adalah fimbria Porpfuromona:

p,,rel,

dr, A I CC 1 tl-- \ebdgdi

banludn

dari

Deprnemen Periodontologi & Endodonti

FKG Universitas

K)ushu. Jepang.

Esei

ILISA

Pemeriksaan

ini untuk mengukur titer

IgG spesifik fimbria Pg. Lapiskan antigen

dengan cara Nemasukkan 100 ul larulan

rirnbria

tdilarutkdn

dalam

0.1 V bufer

kar-bonat pH 9,6 sampai mencapai

OD 0.05)

berisi 0.02 % NaNr ke $unur dari plat

mikiotiler.

Sumur

penama

drgunakan

sebagai

kontrol dan diisi hanya dengan bufer saja.

InkBbasikan

pada 17" C selama l-2 jam.

kernudrdn larurdn dibuang. plat dicuci

dengan larutan PBST (phosptute bufler

sallne berisi 0,05 % Tween 20 dan 0,02 %

sodium azide sebagai

pengawel).

Masukkan

100 ul spesimen serum (telah dilakukan

pcngenceran

l/100. l/1000. 1/10000

dengan

PBST) ke dalam surnur,

inlubasi pada 37" C

selama l-2 jam. Lalu larutan dibuang dan

cuci dengan PBST. Kemudian tambahkan

1100

ul larutan

goa. drli human IgG berlabel

AI P rldng lelah dilarulldn I 1000 Lali

dengan

aluabrde.r.

Campuran

inj diinkubasi

37" C selama

l-2.jam. lalu cuci dengan

PBST

sebanlak

3 kali. Masuktan 100 ul pNPP yang

telah dilarutkan

dalam dietanolamin

pH 9.8:

inkubasikan

pada suhu ruang selama 30{5

menil.

Bubuh-kdn

50 ul t \ sodrum

hidrol-sida untuk menghentikan

reaksi. Tunggu

sekitar 10-,15 menit pada suhu ruang un$k

Inemperielac

ddan)

a perubahan

qama. Hasil

dibaca dengan ELISA rcader pada panjang

gelombang

,{05 nm. Percobaan

dilakukan

secara

duplo.

Analisis Statistik.

IIasil esei LLISA berupa

upti!.tl dentiD

darr kelornpok

FOP dan kelompok

Lontrol

diperbandingkan

dengan

uji t.

Hasil

llnlah penderird

foP \anp dapdt

di-anali.i. untul penelilian

ini han1.r

j2 orang

karcna

m(rela adaldh

kdsus

LOP )ang murni

Ydng dimalsud

dengan

tOP mumi adalah

ka\u- )ang berul-ber,rl

ridal rnenderira

penlaliil sistemik. tidali mendapatkan

pera-$atan periodontal

termasuk

skaling ataupun

rninLrn

anrihiutika

dalarn I b.rlan

teraklir.

Pada *aktu pengumpulan

kasus.

juga

ber-kunrr.rg l2 pendcrita

FOP barL. Namun

rncrelo adalah

penderitJ

rujuLan

dan relah

mendapatkan perawatan awal. Beberapa

kasus

juga dieksklusi karena pada

pemerik-"aan penlaringdn

lem)dld

ladar gula

darah-nya di atas

normal.

Iabel I menunjuklan

Lisardn.

rerala.

sena

SD umur subyek penelitian. Dalam ketiga

pengencelan

sampel serum dengan PBST

didapdlldn perbedaan

berrnakra antara

L<-lompol pcndcrila

tOP dan kelompok

hontrol

rp 0.000xlabel

2). Kepardharl

Leadaan

LIinis

penderita

EOP tergambarkan

dalam

tabel 3.

(4)

, , / r . , \ r , / r l , J / I r ( ; tf lrir r

. rl.el I Xisaran dan r€rata umur sub)ek penetitian Tabel 2. Nilai rctara optitot ./.rrt^ ketompok

subyek pada figa pcngenceran satupet

SD K e l o n r N R c r . r r . , S L ,

FoP

321.q1.r

elxr,q 0ln1

0.00t) 0.000

t o P

2: 45 2 l - 4 5 14.3:l 29.5 6.8? 8 . 1 :

r 0 0

.

I 0 0 0

.

1 0 0 0 0 .

Konirol 1.1 0.1.18t 0.{l8.ll EOP 12 0.643t 0.t015 Konaol l,l 0.0719 0.0596 troP 32 0.ji:5 0.2.165 Kanrrol l.t _0.017t 0.0116 . Bemalina (p < 0_0_\) : - I D a r a k l i n i s p c D d e r i l a E O P ( N = 3 2 )

PIS BOP \ r ( Qr H.r cop (Jv\ H i p R e " P o l

1 t 5 . 9 7 h r l C S 1 1 1 . 5 9 .D 50.97 76.63 :31.31 27,' 72 102.71 3,6.1 6.:8 9.09 1.68 :.8i

J . 5

5.9

2.44 r . 6 6 Pamblhasan

Krsaran umur pendeita FlOp dalam -:--lrrran ini saina dengan kisaran umur r-'.. npol lonrrol (tabel l). Terapi hasil ---.:.r: El.lSA mengenai IgG spesifik finl-: -, P!! berlpa aptical dersiO. kelompok EOp : ]crbandingkan terhadap kelompol lontrol

::3:rirr;rn berbeda b€mtakDa 1p=0.000).

t...:: fengcnceran Ill00 opticat densq.

,:j,'mpok FOP 6.,17 kali kelompok kontrol. :.i!r 1 1000 sebesar 9.15 kali. dan pada

:tsnqenceran lrl0000 sebesar 8.75 kalinya.

i.r\il penelifian ini nenunjang pern].ataan :lmada dkk (1998): bah*a fimbria po rerirfar sangat inrunogenik. fa.erra s;fai ::rbria|\a. Pg sangal diyakini sebagai

pc-- ..hdb fenring dan Derrodonriris herar sepeni

llasii peneriksaan laboratorik ini secara ..rnrs tergambarkan sebagai gangguan berat :rJa seligi naupun gingivan)a sepefti ]atr8 lFat dilihat dalam kbel 3. Sisa gigi yang jrmaksud adalah keberadaan geligi secara .ereluruhan dihitung dari toral j2 buah. ..r:ena dari seri radiogafis. pada bcberapa t.lici \lolar 3 )ang masih ada dapat terlihal

adan) a radiolusensi pada area iilLasi sampal

dekat apeks \ang dibatasi oleh lulanq lomDak di area marginalNa. Berarti lefl1}frt;di claiam tulang aheolar geligi Molar.l )ang lidak go\aDg dan secara klinis tidak ada tanda_ tanda terkena dampak EOp. sedang teriadi proses destruksi. Sedanglan )ans dimaksud

dcrgrn jurnlah grgr hilang di.eh.rhaan pr,,\cs

I-OP adalah gclrer )ang ldrc2at ar,rrr di.,,nur

karena lcrusakar pada tLrlang al\eolar pen-clukungnla. Kebenaran rkan hal ini

di-bulitikan d.rri adan\d gxmb.r,rn rddrolusensl

pada area edentulous )ang bersangkutan. Gambaran keparahan klinjs IjOp sub\ek penelitian juga sangar .jelas dari data

ie-€ro\dngan gigi Rerota 3,Lnrl"h _rgi gorarrg

kcl,,rnpol fOP adahh l.r ci!r KrJdaan Ilrnr. tdtn \ang mencolol darr leriadr p,rJI Fingi\ir adalalr lebar tcrhc\rf d:rr' res(!i

gingiva sebesar 6 mm serla poket peiodontal

lerdalan 9 l11 . Data di atrs disirnpulkan

sebagai akibar patogenitas pg ).ang reraeteksl

dari tinggin)a kadar opticat .lensit.t. Isr, spesifik finbria Pg. Kaiian ini Inenuriukk-an dua kelornpok dengan kisaran umLrr sama tetapi Leadaan jaringan periodonsiumrrrr sangal berbeda. Kerusakan pcriodonlal \arrB

(5)

t)r | \u,l rttkl' i |.knu Il tlktn' i

leriadi pada kelompok EOP )ang sebenam)a rnasih muda. sangal bcral dalam anr proses n.ngun\ahannla liddk dapdt -emnuma [;dnl i,n'ut' i.nt;ngn1u adalah p(ndmprlan $ajah .ongor i.rganggu kar.na perubaharr po'i'i d'n leluatan ledudulan gigi pada al\eolus <ena penarl)pilan ging;\anla )ang umurnnva ir,eraaing betai \epenr )ang drnlala\dn nleh Schenkejn & van DYke ( 1994)

Seiain oleh fimbrianya. Pg din)atakan 5aneal ndlogenih larena berbagar 'rfatnya lang larn Beberapa conloh 'epeni Pg addldh \alu-\atunla bakttri r'ral )anP mer)rnrLn\ar .itdl lolagenolilik re\r'le.l lerlradaf ldgo sitosis oleh neutrofil dalam poket Karena kapsulnla yang spesifik.' dapat mengln\'asl sel-rel inang di dekatnya sehingga terhindar dari fusi faSolisosonl sebagaj usaha per_ uhanan nrbub.! dan hanla Pg di sanping F nucleahn !-a$g mempunlai aklivasi hema-glutinasi sehingga perleLatanrJa sangal h a i k . '

Kemamplran Pg. Yaitu bakteri Yang ditemukan berarla dalan berbagai bcnuk oerindontilis' "_ rLnrLrl' rnenginra'i sel inang diar.ali dsnpan perlelatrnnla rnclalui fim-bria. l_erpikirkan oleh para pakar Lrntuk menshambat perlekatan Pg ke sel lnanS atauiun pa<la bakteri lain guna menghanbat uruui ini"t "i oleh Pg. Dengan demikian fimbria telah dicoba sebagai vaksin dalam imunisasi terhadap kejadian periodontitis desffuktif. dan percobaan tersebut berhasil Dada binatang Percobaan

Kandungan antibodi spesifik ini dalam sennn penderita IroP tinggi \\alaupun

taubman dkk (1992)!i menyatakan bah\\'a antibodi spesifik ini di dalam-GcF lebih tinggi dari pada kandungannya dalam senm indiiidu yang bersangkutan. namun antibodi spesrfik lang daldm \erum terstbul relah rerbu*ri dapar digunalan schagdi. rndilslor toupun pr.dik,.t periodonlrtis YdnP drlc-mukan adalah sebagai indikator akti\'rtas pcn)ekit )ang sedang berlangsung sebagar ;rcdiktor progresivitas penyakit yang akan iutun* oud^ pinderita 'udah dengan leadaan cle.rr,rLii peiiodontal. dan sebagai prediktcr tuntul rnulai teriadinla pef iodonlilis de"rullif

rlalam mului yang masih lampak sehat ' Keadaan ini disebabkan karena metoda Fl tSA paling peka daldm rnendeleksi anti-bodi diiandingkan dengar meloda-metoda

lain sepenr imunolluoresensi rcalsi hemo-li'i:. realsr baklensidal. hernaglurrnlsl; dqlutinasi balIeri. dan imlrnopreslp'tasl S-'ebaeai kesimpulan adalah PorPh)'ro onas ging,;n/is berperan penting dalam proses ioi. aan Ut ini diketahui karcna meloda Ll.lSA sangal peka untuli penelilian serologls quna ncngetahui hubungan artara respons imun humoral dan penyaki! periodonlal'

Daftar Pustaka

I Ranne\ RR Classificarion of periodonlal .liseases. lnr Loe H. and Bfolm I-J eds Classificalion and epideniolog) of perbdon-tal diseases ?e/nlo,r,/ 1000 t993::13'25 : \r "pird | . smrdr A. VJn l)!le ll Bdral '

Sosholn. AW. Rrantbar C ei al Sequennal manifeslation of differenr tbmrs of Earl)-on..' Pelodonlrrr' A .oce r(pof J Pt';_ I

5 .

don! ol 1994:6 i :631 '5

Pelsios A, Nakou M. Ivlanli I ivlicroilo|a in aduh pedodoDrilis l Ptt iorlont Res l99i:Jr:325-31

WataDabe K. Prepubenal periodontrtrs: . a ri\ies o1 diagnosric .rit(ria. parh0qeneE's and difterenrral dra!nosi\' J fr';orl"/ e'r 1990:rirll-'18

Lopez NJ, Mellado JC. Leighton GX Occrrenoe of ActinabulillLts tlrlina'nvce' lentot, an\ P.)ryh\rontt)nos grtgirdtis onLl Pt.wtell! intemetlil in jurcntle

peno-doilitts. I ( 1 in Pe riodt)nt 1 996;23:l0l-5 Kamma JJ. Nakou M MantifA Predonrnant microflora of severe, moderate. and nnnrmal peiorlontal lesions in )oung adulls *ilh iapidll progressive peliodontitls J Petiodonl

Res 1995].30.66''12

Kisure T. Saito A Seida K. Yamada S' Ish;hara K. okuda K Dislribution ot Porphvronnnas ging;r.tlis ar'd Treponenl! r/eriironr in human sobgingi!al plaque a1 {tiferent periodonlal pocket depths e)umrneo b\ immunohistochemical methods J Pcrio-int Res 1995j0j32'41

(6)

- , . . : " t t h . t l l l 2 ( ; S t 1 l r h A l ' r i

\ an $inlielhoif AJ. Van Steenbergcn lJM. d. Graaf J. The role of black,pigmenred Bn./er,tde.r in hunan oral infectiopns. ./ C/r)' P t t todont 19881 I 5 :l 15-55.

Saodros J. Papapanou PN. Dahlen (i. ? uh\rort)tids rri?e/rdld invades oral irrrhelral cells ,t tihl) .l Petiorlon! Res

I ' r l l : - 1 , ! r l 1 9 - 2 6 .

Pierzal ER. Polal B. walsh LJ. Savage NW. 5e\nrour GJ. ChaBctedzation of serum rtrbadies Porpht)rcnanas gingi'dlit in indi\iduals with and without pefiodondtis. L l \ lic/ohiol hn nllthol 19981 1 3 : 65- 72. fheFole JL. Steflen MJ Human anribodr r:jponses lo outer eovelopc aniigers of !' tlth\b,lond! Rin(lil.l isoqpes../ Pcrtr . r , r , / R . ' 1 9 9 5 : J r : l - 1 4 .

it.nnada S. Amano A- Kiorura S. Nalaga\{a I. \ r \ r b a t a S - M o r i s a k i L'lhe inrpo ance of iimbl iae in the vi|ulence and ecolo$'i ofsome LuilL bacteria. Otul lliIohial l t"itnol 1 9 9 8 . / J : 1 2 9 - 3 8 .

\ n r a n o A . N a k a m u r a - 1 . K i r n u r a S . M o s a L i I Nlkagawa I- Kawabata S.et al. /r/il / l ' ' r x , r , 1 I 9 9 9 : 6 ' : 2 3 9 9 - . r 0 i

ogr$a l Kono Y. l\4cchee N.IL. Mcchee rR. Roberts Jf. Hamada S. et at. P,nrh.,,nnts .gtrgiyzlir specitic serum IgG aud 1gA antibodies originale fiom lnxnunoglobulin-secreting cclls in inflamed ,!tr!iva. C I ih e\p I Drnu nol 1991 :8 3 1237 -14.

15. Schenlein HA. van D)le lI-. Earl) -onset peiodontitis: systemic aspecrs of eiiotog\ and pathogenesis. I\r'nntdltot 200t) |99116:7-15

16. Srndqlisr c. Carlsson J. ll nsrmm L Colhrenolrlic acrivit\ ol blac(-prgDrerled ,../.r?)n/es spccies. .l t'.r\rttrn xc\ l9lt7::l:300-6.

17. lsogai E. Hirose K. Fujii N. tsogai tt Shorl conmunication. Three t\pes ot bindiog b) r, I rht t dron.t\ sr"Fn.,/,r dnJ,,r'al baLrLr r:l to fibronectin. buccal epirbeUum celts. a erytlio.ytes.Archs Orul Biol 1991.3 " :66,1 -7 \J. 18. Taubman N,[4. Haftijee AD. Socmnsty SS. Sorith DJ. EbeNole JL. l.oDSirudinfll monilo$rg of humoral antibod\ in \nbiecrs silh de\rrucrr\( pe'iodonr.rl di\(.,\<c ./ / .,,,, tlr,1t Res 1992i: 7 :5 | 1 -21.

19. Wilton JMA. Johnson NW. Curtis MA. Ciuen IR. Carman RJ. Darnpror) JML. et al. Specific antibody r€sponses ro subgnrgival plaque bacteria as aids lo rhe dirlnosis aDd prognosis of destr.uciilc periodonrilis. ./ ( rn ?ltr\lohtol l99l:l 8:1't 5

10. Flbersole JL. lrfer DE. lnubnran l\.1?\. snirtr DJ. An I:LISA for measrilg serurr aDtrbodies to .,ltinobu.illtt tttrltrrt(tfnl-c.rtiturt .I Pctiodont Rts 19801/,i:611-ll.

Referensi

Dokumen terkait

Aspek perkembangan bahasa anak dimulai sejak lahir dan penggunaan bahasa menjadi efektif ketika seorang anak perlu berinteraksi dengan orang lain. Pertambahan kosa kata seorang

dengan memperkuat karakter cinta tanah air dari beberapa mata pelajaran, seperti: Pendidikan kewarganegaraan, dan beberapa mata pelajaran laiannya. Penerapan

Hasilnya, data-data yang sesuai akan tersaring dan dibawa ke proses selanjutnya yaitu pengolahan data handphone dengan metode fuzzy logic guna mendapatkan hasil rekomendasi

Prestasi belajar anak untuk mengikuti kegiatan pembelajaran IPS masih kurang yaitu 9 anak dari 22 anak, Kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas yang

Intersection Entities are at the Parent end of the newly created 1:M (Parent:Child) relationship; therefore, the original entities are the children of the newly created

Permasalan dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana variasi kepemimpinan orang tua, (2)Bagaimana variasi akhlak remaja dan (3) Apakah ada hubungan antara kepemimpinan

penawaran harga memenuhi syarat administrasi dan Teknis. Demikian Pengumuman ini dibuat untuk

Dari hasil penelitian menerangkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian konselor dengan minat siswa untuk