• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SUB POKOK BAHASAN FUNGSI(PTK Kelas VIII Semester 1 SMP Muhammadiyah 1 Surakarta).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SUB POKOK BAHASAN FUNGSI(PTK Kelas VIII Semester 1 SMP Muhammadiyah 1 Surakarta)."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan zaman, Indonesia secara gencar melakukan pembangunan di segala bidang kehidupan. Pendidikan diharapkan mampu memperlancar jalannya pembangunan tersebut. Namun hingga saat ini pendidikan di Indonesia nampaknya masih jauh dari harapan. Dunia pendidikan belum mampu memberikan sumbangan secara maksimal bagi jalannya pembangunan. Hal ini disebabkan oleh adanya berbagai permasalahan dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Permasalahan-permasalahan yang terjadi di dunia pendidikan telah menyita perhatian dari berbagai kalangan, baik pemerintah maupun masyarakat. Berbagai upaya terus dilakukan untuk memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia yang masih rendah. Namun upaya tersebut nampaknya belum dilakukan secara maksimal. Permasalahan dalam dunia pendidikan merupakan permasalahan yang kompleks. Oleh sebab itu, diperlukan kerjasama dari berbagai pihak untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

(2)

pemahaman siswa terhadap pelajaran matematika. Salah satunya adalah kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran.

Peran guru matematika sebagai fasilitator siswa dalam belajar sangat penting dalam meningkatkan pemahaman siswa. Guru perlu memahami hal-hal yang mempengaruhi proses belajar siswa, baik yang menghambat maupun yang mendukung. Selain itu, guru harus memahami tentang model atau model pembelajaran yang efektif yang dapat membantu siswa agar dapat belajar secara optimal dan mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar. Oleh karena itu, guru harus pandai dalam memilih model pembelajaran yang tepat. Selama ini guru selalu menerapkan model pembelajaran konvensional. Padahal model tersebut tidak melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Hal inilah yang selama ini mengakibatkan prestasi belajar siswa rendah.

Guru hendaknya menerapkan model pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran karena pembelajaran bukan merupakan kegiatan guru melainkan kegiatan siswa. Inti pokok pembelajaran adalah siswa yang belajar. Sehingga sudah seharusnya siswa aktif dalam pembelajaran. Keaktifan siswa dalam pembelajaran akan menjadikan siswa lebih mudah dalam memahami dan menguasai materi pembelajaran. Semakin tinggi pemahaman dan penguasaan materi maka semakin tinggi pula tingkat prestasi belajar siswa.

(3)

merupakan bagian dari active learning (pembelajaran aktif). Secara singkat model kontruktivisme merupakan model untuk mendukung pengajaran sesama siswa di dalam kelas. Model ini menempatkan seluruh tanggung jawab pengajaran kepada seluruh anggota kelas.

Model pembelajaran kontruktivisme ini menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa bertanggung jawab dan memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang keingintahuan dan membantu siswa untuk mengekspresikan gagasan dan mengkomunikasikan ide ilmiah sesuai sub topik materi yang mereka dapat dan dalam penyampaian materi hendaknya tidak menggunakan metode ceramah saja atau seperti membaca laporan, namun dapat menggunakan metode atau model pembelajaran yang lain yang sekiranya cocok dengan materi yang mereka presentasikan kepada teman mereka.

Model ini didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa secara mandiri dan menuntut saling ketergantungan yang positif terhadap teman sekelompoknya. Dengan model kontruktivisme setiap siswa diajak untuk turut aktif dalam proses pembelajaran tidak hanya mental tetapi juga melibatkan fisik. Dengan demikian mereka dapat belajar dengan lebih menyenangkan sehingga keberhasilan pembelajaran yang diharapkan bisa lebih optimal.

(4)

menjadi solusi untuk mengatasi masalah rendahnya pemahaman yang dialami siswa, sehingga berdampak pada meningkatnya prestasi belajar siswa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Keberhasilan pembelajaran matematika tidak hanya ditentukan oleh kemampuan guru serta tercapainya materi pembelajaran melainkan pemahaman siswa juga mempengaruhi keberhasilan pembelajaran matematika.

2. Rendahnya prestasi belajar siswa karena dipengaruhi pemahaman siswa yang rendah.

3. Guru menggunakan strategi pembelajaran yang kurang menyenangkan dan kurang menarik perhatian siswa.

4. Siswa kurang banyak terlibat aktif dalam proses pembelajaran matematika. 5. Kurangnya siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan di depan kelas

C. Pembatasan Masalah

(5)

1. Pembelajaran matematika yang akan diterapkan adalah dengan metode pembelajaran Kostruktivisme.

2. Pemahaman siswa dalam hal ini dikhususkan siswa mampu menyebutkan ciri, sifat dan faktor-faktor yang mendukung konsep, dapat menghubungkan konsep tersebut dengan konsep-konsep yang lain yang berhubungan, siswa mampu membuat kesimpulan yang meliputi pendefinisian konsep dan siswa mampu memberikan contoh dan non contoh.

3. Prestasi belajar dibatasi pada hasil belajar yang dicapai oleh siswa dalam pokok bahasan fungsi.

4. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah I Surakarta pada pokok bahasan fungsi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka permasalahan secara umum penelitian ini adalah:

1. Adakah peningkatan pemahaman siswa setelah dilakukan pembelajaran melalui model pembelajaran konstruktivisme?

2. Adakah peningkatan prestasi belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran melalui model pembelajaran konstruktivisme?

E. Tujuan Penelitian

(6)

1. Mengetahui peningkatan pemahaman siswa setelah dilakukan pembelajaran melalui model pembelajaran konstruktivisme.

2. Mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran melalui model pembelajaran konstruktivisme.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai prinsip-prinsip dasar dalam meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar siswa. Penelitian ini juga dapat memberikan sumbangan bagi pembelajaran matematika utamanya pada peningkatan pemahaman dan prestasi belajar matematika melalui model pembelajaran konstruktivisme.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

Penelitian ini bermanfaat bagi siswa dalam penerapan belajar yang lebih aktif, sehingga dapat menumbuhkan sikap aktif dalam pembelajaran. Penelitian ini juga diharapkan dapat membantu siswa dalam mengatasi masalah rendahnya pemahaman siswa terhadap pelajaran matematika yang berdampak pada meningkatnya prestasi belajar matematika.

b. Bagi Guru

(7)

matematika untuk peningkatan pemahaman siswa dan prestasi belajar siswa. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi guru dalam mengembangkan model-model pembelajaran yang lain yang berorientasi pada peningkatan mutu pembelajaran.

c. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi sekolah dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di sekolah. Peningkatan sumber daya manusia tersebut adalah peningkatan sumber daya guru dan siswa.

d. Bagi Perpustakaan

Referensi

Dokumen terkait

Sementara untuk emiten saham perusahaan anggota LQ45, menambah informasi terkait prediksi saham perusahaan mereka sehingga dapat melakukan langkah antisipasi terhadap

Menurut William et al dalam Anatan dan Ellitan (2008) mendefinisikan manajemen rantai pasokan sebagai pengelolaan atau manajemen organisasi yang saling berkaitan dan

Between the internal auditors and the audit committee must be established appropriate communication processes are well stated by Cohen, et.al (2007) the process

Skripsi yang berjudul “Upaya meningkatkan hasil belajar matematika menghitung luas trapesium dan layang-layang melalui media gambar dan puzzle bangun datar siswa kelas V SD Negeri

dapat digunakan untuk mengecek keabsahan data, (4) teknik pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit, (5) pada kasus-kasus tertentu

Dalam perencanaan dan penyususnan Laporan Akhir yang berjudul “Implementasi IP Camera Untuk Monitoring Ruang Teori dan Lab Praktikum Berbasis Web Server di

MATERI ZAT ADITIF PADA MAKANAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII ” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT.