• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Corporate Social Responsibility terhadap Perilaku Karyawan (Organizational Citizenship Behavior dan Turnover Intentions).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dampak Corporate Social Responsibility terhadap Perilaku Karyawan (Organizational Citizenship Behavior dan Turnover Intentions)."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

vi ABSTRACT

Increasing the importance of Corporate Social Responsibility (CSR) emphasizing the organization to start focusing on CSR activities. For this reason this study determine the relationship between corporate social responsibility and employee behavior that is Organizational Citizenship Behavior (OCB) and Turnover Intentions (TI) in a private bank and the two government banks in Bandung. A survey has been carried out there is a sample of 50 employees of a private bank and the two government banks in Bandung. Employees who have been already become a permanent employee and has served for 1-12 years in a private bank and the two government banks in Bandung. The findings indicate that CSR positively influence OCB however CSR negatively affect Turnover intentions. CSR activities help companies to develop positive employee behaviors and reduce negative behaviors or activities. Positive behaviors that improve employee performance will lead to increased profitability and a good reputation of the company and while negative attitudes / behaviors increased liability companies.

Keywords: Corporate Social Responsibility, Employee Behavior, Organizational Citizenship Behavior, Turnover intentions, a private bank and the two government banks in Bandung.

ABSTRAK

Meningkat pentingnya Corporate Social Responsibility (CSR) menekankan pada organisasi untuk memulai berfokus pada kegiatan CSR. Untuk alasan ini penelitian ini mengetahui hubungan antara tanggung jawab sosial perusahaan dan perilaku karyawan yaitu Organizational Citizenship Behavior (OCB) dan Turnover Intentions (TI) di satu bank swasta dan dua bank pemerintah di Bandung. Sebuah survei telah dilakukan terdapat sampel 50 karyawan dari satu bank swasta dan dua bank pemerintah di Bandung. Karyawan yang telah dipilih sudah menjadi karyawan tetap dan telah melayani selama 1-12 tahun di satu bank swasta dan dua bank pemerintah di Bandung. Temuan - temuan menunjukkan bahwa CSR secara positif mempengaruhi OCB namun CSR secara negatif mempengaruhi Turnover intentions. Kegiatan CSR membantu perusahaan untuk mengembangkan perilaku positif karyawan dan mengurangi perilaku atau kegiatan negatif. Perilaku positif meningkatkan kinerja karyawan yang meningkat profitabilitas dan akan menyebabkan reputasi yang baik dari perusahaan maupun sedangkan negatif sikap / perilaku meningkat kewajiban perusahaan.

(2)

vii

DAFTAR ISI

Halaman Judul... i

Halaman Pengesahan... ii

Surat Pernyataan Keaslian Skripsi... iii

Kata Pengantar……….……... iv BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang masalah………... 1

1.2Identifikasi Masalah………... 8

1.3Tujuan Penelitian………... 9

1.4Manfaat Penelitian………... 9

BAB II RERANGKA TEORITIS, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1Kajian Pustaka……….…... 10

2.1.1 Corporate Social Responsibility (CSR)... 10

2.1.2 Perilaku karyawan... 21

2.1.2.1 Organizational citizenship behavior (OCB)... 23

2.1.2.2 Turnover intentions (TI)... 30

2.2 Kerangka Teoritis………...………... 35

2.3 Kerangka Pemikiran... 36

2.4 Pengembangan Hipotesis... 36

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian... 37

3.1.1 Jenis penelitian... 37

3.1.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian... 37

3.2 Metode Pengambilan Data... 40

3.3. Populasi, Sampel, dan Metode Pengambilan Sampel... 41

3.4. Pengujian Instrumen... 42

3.4.1. Uji Validitas... 42

3.4.2. Uji Reliabilitas... 43

3.5. Metode Analisis Data... 43

3.6. Prosedur Pengujian Hipotesis Penelitian... 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden... 48

4.2 Hasil Uji Instrumen... 51

(3)

viii

4.2.2 Uji Reliabilitas... 66

4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik... 70

4.4 Hasil Estimasi Model Regresi... 73

4.5 Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian... 73

4.6 Pembahasan... 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 77

5.2 Saran... 79

DAFTAR PUSTAKA………...………....81

(4)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.2 Kerangka Teoritis...35

Tabel 2.3 Kerangka Pemikiran...36

Tabel 3.1.2 Definisi Operasionalisasi Variabel Penelitian... 38

Tabel 3.2 Bobot dan Kategori Pengukuran Data... 41

Tabel 3.1 Pemetaan Populasi dan Jumlah Sampel... 42

Tabel 4.1 Profil Responden Berdasarkan jenis perusahaan... 48

Tabel 4.2 Profil Responden Berdasarkan Rentang Umur... 49

Tabel 4.3 Profil Responden Berdasarkan Jender... 49

Tabel 4.4 Rentang Lama Kerja... 50

Tabel 4.5 Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 50

Tabel 4.6 Profil Responden Berdasarkan Rentang Gaji... 51

Tabel 4.7 Nilai KMO and Bartlett's Test... 52

Tabel 4.8 Rotated Component Matrixa ... 66

Tabel 4.9 Reliability Statistics... 69

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas dengan Uji Satu Sampel Kolmogorov-Smirnov... 71

Tabel 4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glesjer... 72

(5)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi menuntut

setiap perusahaan untuk dapat berkompetisi baik dalam taraf lokal maupun global.

Semakin maju juga perusahaan dalam melihat peruntungan dimasa depan dengan

memanfaatkan kebutuhan lingkungan untuk memudahkan konsumen dalam segala

hal.

Sebuah strategi bisnis adalah hal yang penting bagi perusahaan dalam

menjalankan usahanya. Perusahaan sebagai sebuah sistem dalam mengembangkan

usaha tidak dapat berdiri sendiri. Keberadaan perusahaan dalam lingkungan

masyarakat membawa pengaruh bagi kehidupan sosial, ekonomi, serta budaya.

Perusahaan memiliki potensi mengembangkan usahanya karena berjalannya

perusahaan di suatu wilayah masyarakat dapat mengundang aktivitas-aktivitas

masyarakat lokal. Seperti halnya, menciptakan lapangan tenaga kerja lokal oleh

perusahaan, termasuk adanya cerita tentang perkembangan masyarakat lokal yang

membuka usaha baru untuk mempermudah mendapatkan kebutuhan karyawan

dan juga seluruh pihak yang berkaitan dengan adanya aktivitas perusahaan.

Karyawan adalah aset utama perusahaan yang menjadi pihak utama yang

menjalankan segala yang berhubungan dengan perusahaan. Karyawan dan

perusahaan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena karyawan

(6)

2

Karyawan melakukan tindakan diluar dari apa yang menjadi tanggung

jawab karyawan yang dibebankan perusahaan. Karyawan dapat memberikan

kontribusi kepada perusahaan dengan melakukan perilaku yang bukan bagian dari

apa yang harusnya mereka lakukan. OCB dapat penulis artikan sebagai perilaku

ekstra yang dilakukan untuk kepentingan perusahaan dalam bentuk perilaku kerja

positif, dan berada diluar tugas pekerjaan yang dibebankan oleh perusahaan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi OCB adalah kepribadian, kepuasan kerja,

komitmen perusahaan, keterlibatan kerja, keadilan perusahaan, dukungan

perusahaan akan hubungan antara OCB dengan sejauhmana karyawan percaya

bahwa perusahaan menghargai dan peduli terhadap karyawan. Timbal balik yang

baik dari perusahaan akan OCB karyawan akan memotivasi karyawan dalam

berbuat demikian.

Hubungan antara OCB dengan karyawan yang merasa bahwa perusahaan

menghargai apa yang dikerjakan dan memperhatikan kesejahteraan mereka.

Karyawan merasakan bahwa perusahaan memperhatikan dan peduli menyebabkan

mereka memberikan balasan kepada perusahaan dengan melakukan

perilaku-perilaku yang diluar persyaratan kerja dari perusahaan. Demikian pula jika

perusahaan mampu memberikan tanggapan perusahan yang dapat dilihat secara

positif oleh karyawan maka akan memunculkan perilaku OCB.

Jika karyawan memiliki OCB maka karyawan mampu mengendalikan

(7)

3

perusahaan. Perilaku ini akan muncul karena memiliki perasaan sebagai karyawan

perusahaan dan merasa puas bila melakukan sesuatu yang lebih bagi perusahaan.

Graham (1991) dalam Bolimo, Turnley dan Bloodgood (2002) memberikan

konseptualisasi OCB yang berbasis pada filosofi politik dan teori politik modern.

Graham mengemukakan tiga bentuk OCB sebagai berikut ini.

1. Ketaatan (obedience) yang menggambarkan kemauan karyawan untuk

menerima dan mematuhi peraturan dan prosedur organisasi. Contohnya:

mematuhi peraturan yang dibuat bersama.

2. Loyalitas (loyality) yang menggambarkan kemauan karyawan untuk

menempatkan kepentingan pribadi mereka untuk keuntungan dan

kelangsungan organisasi. Contohnya: menjaga dan merawat

peralatan-peralatan perusahaan.

3. Partisipasi (participation) yang menggambarkan kemauan karyawan untuk

secara aktif mengembangkan seluruh aspek kehidupan organisasi. Contohnya:

mengikuti acara atau seminar yang dibuat perusahaan untuk menambah

informasi tentang perusahaan.

OCB adalah perilaku positif karyawan pada tempat kerjanya, namun juga

ada perilaku negatif karyawan pada tempat kerjanya yaitu keinginan keluar.

Turnover intentions adalah pengukuran tingkat dari keinginan karyawan untuk

keluar dari perusahaan yang selama ini tempatnya bekerja, banyak alasan yang

menyebabkan timbulnya turnover intentions ini dan diantaranya adalah keinginan

(8)

4

Turnover bisa menimbulkan dampak yang negatif maupun positif bagi

perusahaan. Salah satu dampak negatif yang utama dari turnover adalah biaya.

Menurut O-Connell dan Kung, 2007 terdapat tiga komponen utama yang

berhubungan dengan biaya yang disebabkan oleh turnover, yaitu biaya perekrutan

karyawan baru, biaya yang harus dikeluarkan selama ada posisi yang kosong, dan

biaya pelatihan.

Selain biaya yang harus dibayar karena turnover, perusahaan juga

memperoleh manfaat dari adanya turnover seperti pindahnya karyawan yang tidak

produktif dan perbaikan dalam inovasi. Jika karyawan yang tidak produktif

pindah dari perusahaan, perusahaan mempunyai kesempatan untuk

mempekerjakan karyawan baru yang lebih produktif. Karyawan baru ini juga

dapat memberikan ide baru dan kreatif serta membawa pengetahuan, keahlian,

dan kemampuan mereka ke dalam perusahaan.

Upaya untuk menurunkan angka turnover karyawan adalah dengan

meningkatkan kejelasan peran karyawan dalam organisasi, sebab adanya kejelasan

peran karyawan dalam organisasi dapat menyebabkan timbulnya faktor yang

memengaruhi komitmen organisasi sehingga dapat menumbuhkan adanya

loyalitas dalam diri karyawan yang nantinya akan berujung pada penurunan angka

turnover. Penyebab munculnya ketidakjelasan peran adalah komunikasi yang

buruk antara karyawan dengan atasan dalam organisasi.

Penelitian ini berfokus pada dua bank pemerintah (X dan Y) dan satu bank

(9)

5

karyawan di tiga bank ini, dimana pertama peneliti akan menjelaskan tentang

organizational citizenship behavior (OCB).

Indikator dari OCB yang diadopsi dari Liu, Yufan, (2005) yaitu sebagai

berikut ini.

1. Membantu orang lain dengan mengajari mereka pengetahuan atau

keterampilan yang dibutuhkan.

2. Mencoba untuk menghindari menciptakan masalah bagi rekan kerja.

3. Mencari cara untuk menghibur orang lain pada saat mereka kesulitan.

4. Tidak mengambil istirahat ekstra.

5. Mengambil langkah langkah untuk mencegah masalah dengan karyawan

lainnya.

6. Mencari cara untuk membantu orang lain mengatasi kemunduran.

7. Fokus pada apa yang salah bukan sisi positifnya.

8. Sadar bagaimana perilaku karyawan mempengaruhi karyawan lain.

Teori indikator nomor 1, 2, 3, 5, 6, dan 8 menunjukkan kepedulian terhadap

lingkungan dan rekan kerja. Hal yang terjadi di bank X, Y, dan Z menunjukkan

bahwa ada karyawan bank X dan Y yang jarang sadar bagaimana perilakunya

mempengaruhi pekerjaan karyawan lain dan mencari cara rekannya terhindar dari

kemunduran misalnya antar karyawan bercerita masalah pribadi pada waktu kerja.

Teori indikator nomor 4 dan 7 menunjukkan karyawan yang fokus pada

pekerjaannya. Hal yang terjadi di bank X, Y, dan Z menunjukkan bahwa ada

(10)

6

tidak boleh terulang kembali misalnya telat masuk kantor dan karyawan tidak

diketahui pimpinannya.

Indikator dari Turnover intentions yang diadopsi dari Hom dan Griffeth

(1991) yaitu sebagai berikut ini.

1. Berniat mencari pekerjaan penuh diwaktu yang lain.

2. Berniat mennggalkan divisi selama enam bulan ke depan.

3. Berpikir berhenti dari pekerjaan.

4. Pikiran berhenti jarang saya alami.

Teori dari indikator-indikator tersebuat menunjukkan bahwa karyawan

sudah merasakan keinginan keluar sehingga membuat mencari-cari pekerjaan

yang mungkin lebih baik dari yang menjadi tempatnya bekerja. Hal yang terjadi di

bank X, Y, dan Z terdapat karyawan yang berkeinginan untuk keluar sudah

berniat mencari pekerjaan sampingan dan tidak memikirkan seberapa tinggi

gajinya dan sudah lamanya karyawan bekerja ditempat itu. Dapat kita lihat bahwa

teori sesuai dengan kenyataan yang terjadi.

P erusahaan yang baik akan memikirkan perilaku karyawannya. Perusahaan

akan melibatkan karyawannya dalam kegiatan CSR. Karyawan akan merasa

percaya diri dan merasa menjadi peran penting di dalam perusahaan. Karyawan

juga akan lebih fokus lebih untuk membantu dan mensejahterakan masyarakat,

maka dapat mengembangkan perilaku positif, dan bertindak secara positif yang

(11)

7

Kegiatan CSR membuat karyawan menjadi lebih setia, mencintai

pekerjaannya, dan memiliki komitmen kerja dalam melaksanakan tanggung

jawabnya sebagai karyawan untuk mengembangkan perusahaan yang lebih baik.

Kegiatan CSR ini akan membuattingkat keinginan keluar menjadi semakin

menurun.

CSR adalah komitmen perusahaan dalam memberikan kontribusi jangka

panjang terhadap situasi dan kondisi yang masyarakat atau lingkungan rasakan

untuk dapat menciptakan masyarakat yang sejahtera.

Kesadaran fokus melaksanakan CSR itu penting bagi perusahaan. Tapi

masih ada beberapa masalah yang terjadi dalam keberhasilan pelaksanaan CSR.

Strategi CSR dapat sukses apabila karyawan dapat bersedia untuk melaksanakan

perubahan. Perusahaan menggunakan karyawan untuk memanfaatkan sumber

daya alam dari lingkungan dalam menjalankan usaha dan menghasilkan

keuntungan.

Oleh karena itu, perusahaan tidak hanya fokus untuk mendapatkan

keuntungan saja tetapi juga berpengaruh untuk pembangunan ekonomi dan

memanfaatkan perilaku karyawan untuk mendorong simpati masyarakat dalam

melaksanakan kegiatan CSR.

Manfaat Corporate Social Responsibility bagi perusahaan yang dikutip dari

Pratiwi (2012) adalah sebagai berikut ini. Pertama, meningkatkan citra perusahaan

adalah bagaimana CSR dapat membuat nama baik terhadap perusahaan. Kedua,

memperkuat “brand” perusahaan. Ketiga, mengembangkan kerja sama dengan

(12)

8

pengusaha lainnya. Keempat, membedakan perusahaan dengan pesaingnya.

Kelima, menghasilkan inovasi dan pembelajaran untuk mkeningkatkan pengaruh

perusahaan. Keenam, membuka akses untuk investasi dan pembiayaan bagi

perusahaan. Ketujuh, meningkatkan harga saham.

Penelitian ini mengacu pada penelitian yang telah dilakukan oleh Hassan

Ali Khan, Asma Zahoor dan Sidrah Irum (2014) tentang Impacts of Corporate

Social Responsibility on Employees Behavior in Telecom sector of Pakistan.

Namun penelitian ini akan membahas tentang CSR dan perilaku karyawan .

Hasil penelitian ini adalah karyawan sangat berperan penting dalam

jalannya CSR sehingga penting mempelajari perilaku karyawan terhadap CSR.

Penelitian ini peneliti akan menyusun penelitian dengan judul “Dampak

Corporate Social Responsibility terhadap Perilaku Karyawan (OCB dan Turnover

Intention)”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang ada pada latar belakang diatas maka masalah yang

ada dapat di identifikasikan sebagai berikut ini.

1. Bagaimana CSR yang dilakukan oleh Bank X, Y, dan Z ?

2. Bagaimana tingkat OCB dan TI di Bank X, Y, dan Z ?

(13)

9 1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut ini.

1. Mengetahui dan menganalisis CSR yang dilakukan oleh Bank X, Y, dan Z.

2. Mengetahui dan menganalisis tingkat OCB dan TI di Bank X, Y, dan Z.

3. Mengetahui dan menganalisis dampak CSR terhadap OCB dan TI di Bank

X, Y, dan Z.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang

berkepentingan dengan penelitian sebagai berikut ini.

1. Bagi Penulis

Penulis dapat mengetahui pengaruh CSR terhadap perilaku karyawan dan

dapat memperbandingan antara teori yang didapatkan saat kuliah dengan

kenyataan yang terjadi di perusahaan, sehingga dapat menambah wawasan

dan pengetahuan penulis.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai masukan atau pertimbangan bagi

perusahaan dalam melaksanakan CSR dan memahami bagaimana pengaruh

CSR terhadap perilaku karyawannya.

(14)

10

Diharapkan dapat menambah wawasan tentang apa itu CSR dan perilaku

(15)

77 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pengujian hipotesis penelitian, maka dapat disimpulkan beberapa

hal sebagai berikut ini.

1. Analisis CSR yang terjadi pada bank X, bank Y, dan bank Z.

Ada banyak kegiatan CSR yang dilakukan oleh bank X yang dimana salah

satunya adalah pada tanggal 10 september 2014, CSR yang dilakukan bank X yaitu

berfokus pada wirausaha dengan memberikan kuliah kewirausahaan kepada 1.700

mahasiswa di 12 Perguruan Tinggi negeri dan swasta di berbagai wilayah Indonesia.

Kuliah bertajuk National Lecturer Series itu digelar untuk mendorong penciptaan

pewirausaha tangguh yang mampu mendukung perekonomian tanah air.

CSR yang terjadi pada bank Y salah satunya adalah bank Y kerja sama dengan

salah satu universitas negri di bandung untuk pembuatan pengolahan limbah, bahan

berbahaya dan beracun (B3) di universitas tersebut, pemeliharaan dan utilitas (listrik

dan air bersih siap minum), pembangunan halte depan kantor bank Y dan pembuatan

megatron (video led display), Bentuk kerjasama yang dilakukan yakni dengan

penyaluran dana Corporate Sosial Responbility (CSR) bank Y kepada pihak

universitas negri tersebut. Dana tersebut akan digunakan kampus untuk pembangunan

(16)

78

Disepakati Ruang Rapim A Gedung Rektorat universitas tersebut, Jalan Tamansari

Kota Bandung, pada rabu tanggal 18 januari 2012.

Kegiatan CSR yang terjadi pada bank Z yang dimana salah satunya adalah

memberikan manfaat besar terutama bagi masyarakat yang terkena dampak dari

kebijakan pemerintah yang mengakibatkan naiknya harga-harga kebutuhan pokok dan

melemahnya daya beli. Untuk itu, penyelenggaraan program Z Peduli selalu mencakup

pemberian bingkisan dalam bentuk barang / natura seperti beras, mie instan, kecap,

minyak goreng.

2. Tingkat OCB pada bank X, bank Y dan bank Z adalah karyawan selalu

menggunakan peralatan atau barang milik bank dengan baik, karyawan selalu

menolong dan membantu sesama rekan kerjanya, dan karyawan selalu menempatkan

dirinya untuk tidak bermasalah sesama rekan kerjanya. Sedangkan Tingkat TI pada

bank X, bank Y, dan bank Z adalah tidak begitu terlihat tingkat TI karena disini

karyawan tidak memiliki keinginan untuk keluar dari perusahaan. Karyawan selalu

menggunakan waktu kerjanya dengan baik, jarangnya menggunakan waktu untuk

mencari pekerjaan yang lainnya, dan selalu tepat waktu menggerjakan tugasnya

sebagai karyawan.

3. Dampak CSR terhadap OCB dan TI di bank X, bank Y, dan bank Z.

Dampak CSR terhadap OCB pada bank X, bank Y dan bank Z yang sudah diteliti

(17)

79

pada bank X, bank Y, dan bank Z menghasilkan dampak dimana karyawan memiliki

sikap OCB. Sedangkan dampak CSR terhadap TI pada bank X, bank Y, dan bank Z

yang sudah diteliti menghasilkan dampak yang negatif. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa kegiatan CSR yang dilakukan pada bank X, bank Y, dan bank Z tidak

menghasilkan dampak dimana karyawan memiliki sikap TI.

5.2. Saran

Terdapat beberapa saran yang dapat direkomendasikan, yaitu bagi:

1. Perusahaan.

Dalam penelitian ini sampel penelitian yang kami ambil di satu bank swasta dan

dua bank pemerintah dibandung menunjukkan bahwa dampak CSR

berpengaruh terhadap karyawan dan berjalannya perusahaan. Perusahaan harus

lebih memperhatikan kebutuhan dan keinginan karyawan ditempat kerja.

Perusahaan juga harus mempercayai karyawan dalam melaksanakan CSR agar

kepercaya dirian dan loyalitas tercipta ditempat kerja.

2. Peneliti selanjutnya.

a. Penelitian ini berfokus pada dua dimensi perilaku karyawan. Peneliti

selanjutnya dapat mempelajari dan memahami dampak tanggung jawab sosial

perusahaan pada dimensi lain, seperti kepuasan kerja, keterlibatan karyawan,

dan komitmen karyawan. Peneliti selanjutnya juga dapat melakukan penelitian

(18)

80 departemen lainnya.

b. Penelitian ini memiliki ukuran sampel yang kecil seperti pada satu bank swasta

dan dua bank pemerintah yang dimana karyawannya tidak semua dapat

mengembalikan hasil kuesioner karena kurangnya waktu dan kesibukan dalam

bekerja. Peneliti selanjutnya dapat menambah lebih banyak lagi dari sampel

(19)

81

DAFTAR PUSTAKA

Aamodt, M. G. (2004). Applied industrial/ organizational psychology.

Belmont: Wadsworth/Thomson Learning.

Ali Khan, Zahoor dan Irum (2014). Impacts of Corporate Social

Responsibility on Employees Behavior in Telecom sector of Pakistan. Army Public College of Management and Sciences (APCOMS), Khadim Hussain Road, Rawalpindi Cantt Pakistan.

Alviani, vivi (2015). CSR etika bisnis Corporate Social Responsibility. Tugas kuliah. Cirebon: Universitas Swadaya Gunung Jati.

Bolino, M.C., W.H. Turnley, and J.M. Bloodgood (2002) “Citizenship

behavior and the creation of social capital in organizations”, Academy of Management Review 27 : 505-522.

Borman, W. C. and Motowidlo, S. J. (1993). Expanding the criterion domain

to include elements of contextual performance. In N. Schmitt, W. C. Borman, & Associates (Eds.), Personnel selection in organizations: 71-98. San Francisco: Jossey-Bass.

Cooper, Donald R. and Schindler, Pamela S. (2011). Business research

methods (11th ed.). New York: Mc GrawHill/Irwin.

Dutton, J. E., Dukerich, J. M., and Harquail, C. V. (1994). Organizational

images and member identification. Administrative Science Quarterly, Vol. 39, pp. 239-263.

Etzion, D. (2007). Research on organizations and the natural environment,

1992 present: A review. Journal of Management, Vol. 33(4), pp. 637-664

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM

SPSS 19. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Graham, J.W. (1991). Loyalty: Activator and/or supressor of voice?. Loyola

University of Chicago.

Greening, D. W. and Turban, D. B. (2000). Corporate social performance as

a competitive advantage in attracting a quality workforce. Business and Society, Vol. 39, pp. 254–280.

Handoko, T. Hani.(2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya

Manusia. Yogyakarta: BPFE.

• Hansen, S. D., Dunford, B. B., Boss, A. D., Boss, R. W., and Angermeier, I. (2011). Corporate Social Responsibility and the Benefits of Employee Trust: A Cross-Disciplinary Perspective. Journal of Business Ethics, Vol. 102(1), pp. 29-45.

Harnoto. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi kedua, PT.

Prehallindo, Jakarta

Hom, Peter.W., and Roger W,Griffeth (1991), “Structural Equations

(20)

82

Imam Ghozali dan Hengky Latan, (2012), “Partial Least Squares : Konsep,

Teknik dan Aplikasi Menggunakan Program Smart PLS 2.0 M3, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang-Jawa Tengah.

Indriantoro, Nur. dan Supomo, Bambang. (2002). Metedologi Penelitian

Bisnis. Yogyakarta : Edisi Pertama, Penerbit BPFE

Jogiyanto Hartono, 2013. “Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman”, BPFE Yogyakarta, Edisi Keenam, Yogyakarta.

Kotler, Philip dan Lee, Nancy (2005). Corporate Social Responsibility:

Doing the Most Good for your company and your cause. Best Practices From Hewlett Packard, Ben & Jerry’s, and Other Leading Companies. Jhon Wiley & Sons, Inc. United States of America.

Lawrence, A., and Weber, J. (2008). Business & Society: Stakeholders,

Ethics, Public Policy (12th ed.). New York: McGraw-Hill.

Liu, Y. (2005). Investigating turnover intention among emergency

communication specialists. Theses and Dissertations. Paper 744.

Miner, J. B. (1988). Organizational behavior: Performance and productivity. NewYork: Random House, Inc.

Netemeyer, R. G., Boles, J. S., McKee, D. O., & McMurrian, R. (1997). An investigation into the antecedents of organizational citizenship behaviors in a personal selling context. Journal of Marketing, July, 85–98.

Organ, D. W. (1988). Organizational Citizenship Behavior: The Good

Soldier Syndrome. Lexington Books, Lexington, MA.

Organ, D. W. dan Konovsky, M. (1989). “Cognitive versus Affective

Determinants of Organizational Citizenship Behavior.” Journal of Applied Psychology, 74: 157 – 164.

Organ, D. W., Podsakoff P. M., and MacKenzie, S. B. (2006). Organizational

Citizenship Behavior: Its Nature, Antecedents and Consequences. Sage Publication.

Pratiwi, Rizky Dyah. (2012). Pengaruh Corporate Social Responsibility

Terhadap Kinerja Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009- 2010. Skripsi S-1. FE UMS

Riggio, R. E. (1990). Introduction to industrial/organizational psychology. Illinois: Scott, Foresman, and Company.

Rupp, D., Ganapathi, J., Aguilera, R. V., and Williams, C. (2006). Employee Reactions to Corporate Social Responsibility: An organizational Justice Framework. Journal of Organizational Behavior, Vol. 27, pp. 537–543.

Sloat, Kim C (1999), Organizational Citizenship: Does Your Firm Inspire

Employees To Be “Good Citizens”?, Profesional Safety. April. Sugiyono, (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D.

Bandung: Alfabeta.

Suliyanto, (2009). Praktikum Analisis Statistik. Program Pascasarjana

Magister Sains Ekonomi Manajemen UNSOED Purwokerto.

Turker, D. (2009). Measuring Corporate Social Responsibility: A Scale

(21)

83

Wibisono, Dermawan. (2000). Seri Komunikasi Profesional : Riset Bisnis.

Edisi Pertama.Yogyakarta.

Wibisono, Yusuf. (2007). Membedah Konsep dan Aplikasi CSR (Coorporate

Social Responsibility). Gresik : Fascho Publishing.

Widarjono, Agus. (2013). Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya.

Referensi

Dokumen terkait

Dari Tabel 4.2 menunjukkan bahwa master akan mengolah data input , mencacah, menam- pilkan printout nomor antrian pada LCD, menerima data panggil pada masing-masing lo- ket/ slave

1) Gap atribut terbesar antara tingkat kepentingan dan kepuasan kompor bioetanol eksisting adalah kemudahan penggunaan, keamanan penggunaan, dan desain kompor.

Singh dan Bhalodiya (2004) di India meneliti pemeriksaan kultur jamur yang berasal dari sinus paranasal pada 251 penderita rinosinusitis maksila kronis didapatkan 201 sampel kultur

Data tabel 5 yang menunjukkan data demografi subyek peneltian terhadap kultur bakteri positif dalam penelitian ini memperlihatkan pasien kelompok umur kurang dari 60 tahun

Tampilan antarmuka dalam sistem pakar berbasis web untuk pembagian harta warisan menurut hukum Islam terdiri dari:. Antarmuka Beranda

Oleh karena itulah pada penelitian ini dirancang suatu rangkaian alat yang dapat digunakan untuk mengukur kandungan aflatoksin menggunakan sensor pendeteksi berbasis pendaran

Praktik jual beli makanan ringan yang tidak mencantumkan tanggal kadalursa ini masih ada penjual yang belum memenihu hak-hak konsumen dalam pasal 4 nomor 8

characters in the film “Captain America” employ certain type of directives. The data of the research are selected by employing