• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF WORD SQUARE PADA PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 101883 TANJUNG MORAWA T.A 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF WORD SQUARE PADA PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 101883 TANJUNG MORAWA T.A 2012/2013."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF WORD SQUARE PADA

PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 101883 TANJUNG MORAWA

T.A 2012/2013

SKRIPSI

OLEH:

NONI CUT MUTIYA

NIM. 109311069

JURUSAN PGSD

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan rahmatnya yang telah memberikan kesehatan kepada penulis sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi ini berjudul “ Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan

Model Pembelajaran kooperatif Word Square Pada Pelajaran IPA Kelas V SD

Negeri 101883 Tanjung Morawa”. Disusun sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pendidikan guru sekolah dasar, fakultas ilmu

pendidikan universitas Negeri Medan.

Peneliti menyadari banyak kendala dan rintangan dalam penulisan skripsi

ini. Tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya ini dapat terselesaikan

dengan baik. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima

kasih kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik

beserta jajarannya.

2. Bapak Drs. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)

UNIMED.

3. Pembantu Dekan I Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S, Pembantu Dekan II, Bapak

Drs. Aman Simaremare, M.S, dan Pembantu Dekan III Bapak Drs. Edidon

Hutasuhut, M.Pd.

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD dan Bapak Drs.

(6)

5. Ibu Dra. Tianan Sihite selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang dengan penuh

kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

6. Dosen penyelaras Bapak Drs. Khairul Anwar,MP.d, Bapak Drs. Wesly

Silalahi,MP.d, dan Bapak Drs. Robenhart Tamba,M.Pd yang telah banyak

memberikan masukan kepada penulis selama menyelesaikan skripsi.

7. Kepala sekolah SD Negeri 101883 Tanjung Morawa yang telah memberikan

izin untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas di sekolah tersebut.

8. Ibu guru yang mengajar di SD Negeri 101883 Tanjung Morawa khususnya

kepada guru kelas V Ibu Niasmin yang telah member izin dan banyak

membantu penulis selama selama melakukan penelitian dikelas.

9. Teristimewa kedua orang tua tercinta, Bapak Suyadi dan almh. Ibu Susilawati

yang telah dengan sabar dan penuh kasih sayang merawat, menjaga,

membesarkan, dan mendidik penulis.

10. kakak dan abang penulis yang selalu memberikan doa, dorongan dan

semangat kepada penulis.

11. Teman-teman satu angkatan khususnya kelas C ekstensi PGSD S-I Angkatan

2009 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan yang telah berbagi

suka dan duka kepada penulis. Khususnya Lusi dan Nurzannah.

12. Kepada orang yang kusayangi yang selalu memberikan dukungan , doa dan

semamgat kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa kripsi ini masih jauh dari sempurna baik isi,

maupun pengetikan, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yag

(7)

dapat berguna dan memberikan sumbangan serta masukan bagi guru tentang

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model word square.

Medan, Juni 2013

Peneliti

NONI CUT MUTIYA

(8)

ABSTRAK

Noni Cut Mutiya. Nim. 109311069. Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Word Square Pada Pelajaran IPA Pada Siswa Kelas V SD Negeri 101883 Tanjung Morawa T.A 2012/2013. Skripsi. Jurusan PPSD, Program Studi PGSD. FIP-UNIMED Tahun 2013.

Penelitian ini dilakukan berdasarkan dari rendahnya motivasi belajar siswa di kelas V SD Negeri 101883 Tanhjung Morawa pada mata pelajaran IPA. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif word square dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPA pokok bahasan pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana di kelas V SD Negeri 101883 Tanjung Morawa. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan model kooperatif word square pada mata pelajaran IPA pokok bahasan pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana.

Masalah dalam penelitian ini yang yang dikemukakan adalah rendahnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA pokok bahasan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana, subjek penelitian yaitu siswa kelas V SD.N.101883 Tanjung Morawa yang berjumlah 39 orang siswa, terdiri dari 15 laki-laki, dan 24 orang perempuan. Objek dalam penelitian ini merupakan upaya guru dalam penggunaan model pembelajaran Kooperatif Word Square untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPA. Adapun alat pengumpulan data pada saat penelitian dilakukan dua siklus.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian motivasi belajar dapat dilihat dari peningkatan pada 8 indikator yaitu: ( 1 ). Tekun menghadapi tugas, pada siklus I (47,35%) dan siklus II menjadi (73,95%) : ( 2 ). Ulet menghadapi tugas, pada siklus I (48,35%) dan siklus II menjadi ( 72,7% ) : ( 3 ) Menunjukan minat yang tinggi pada siklus I ( 60,2% ) dan siklus II ( 72,4% ) : ( 4 ) Lebih senang bekerja sendiri, pada siklus I (49,95) dan siklus II menjadi (74,25%) : (5) Cepat bosan pada tugas rutin-rutin, pada siklus I (49,25%) dan siklus II menjadi (77,95%) : (6) dapat mempertahankan pendapatnya, pada siklus I (42,55%) dan siklus II menjadi (75,55%) : (7) Tidak mudah melepas hal yang diyakini, pada siklus I (48,65%) dan siklus II menjadi (76,9%) : (8) Senang mencari dan memecahkan masalah, siklus I (50,6%) dan siklus II menjadi 78,75%)

(9)

DAFTAR ISI

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 4

2.2. Model Pembelajaran Word Square ... 19

2.3. Kerangka Berpikir ... 26

2.4. Hipotesis Tindakan ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28

3.1. Jenis Penelitian ... 28

3.2. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 28

3.3. Subjek Dan Objek Penelitian ... 28

3.4. Desain Penelitian ... 29

3.5. Prosedur Penelitian ... 29

3.6. Alat Pengumpulan Data ... 33

(10)

3.8. Jabwal Pnelitian ... 35

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 36

4.1. Hasil Penelitian ... 36

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 76

5.1. Kesimpulan ... 76

5.2. Saran ... 77

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Alat Memotivasi Belajar Siswa ... 33

Tabel 3.2 Jabwal penelitian ... 35

Tabel 4.1 Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Pada Kondisi Awal ... 36

Tabel 4.2 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I ... 41

Tabel 4.3 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II ... 48

Tabel 4.4 Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuaan II ... 52

Tabel 4.5 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan III ... 56

Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Motivasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan IV ... 32

Tabel 4.6 Rekap Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I danSiklus II ... 51

Table 4.7 Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan IV ... 49

(12)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Motivasi belajar pada kondisi awal berdasarkan pengisian angket ... 38

Grafik 4.2 Motivasi belajar pada siklus I berdasarkan penngisian angket ... 54

Grafik 4.3 Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II Berdasarkan pengisian Angket . 71

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jabwal Kegiatan Penelitian

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan I

Lampiarn 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pretemuan II

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan I

Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan II

Lmapiran 6 Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I

Lampiran 7 Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I

Lampiran 8 Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II

Lampiran 9 Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II

Lampiran 10 Angket Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I

(14)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sering disebut dengan singkat sebagai

sains. Sains (Inggris: science) berasal dari bahasa latin”scientia” yang berarti (1)

pengetahuan tentang, atau tau tentang; (2) pengetahuan, pengertian, faham yang

benar dan mendalam.

Ilmu pengetahuan Alam (IPA) biasanya mempunyai makna yang merujuk

kepengetahuan yang ada dalam sistem berpikir dan konsep teoritis dalam sistem

tersebut, yang mencakup segala macam pengetahuan, mengenai apa saja. Adapun

sistem pengetahuan yang terorganisasi dan pengetahuan teoritis. Secara umum

ilmu pengetahuan alam mempunyai ciri khas yang berbeda dengan ilmu

pengetahuan lainnya. Kebanyakan ilmu pengetahuan mengenai alam ini didapat

secara empiris, yakni pengamatan langsung atas kejadian di alam.

Tujuan pengajaran IPA tentu saja akan tercapai jika anak didik berusaha

secara aktif untuk mencapainnya. Dalam meningkatkan kualitas pendidikan,

kegiatan proses belajar mengajar merupakan kegiatan inti. Pendidikan merupakan

hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia, terutama di tingkat pendidikan

sekolah dasar. Di program pendidikan sekolah dasar mata pelajaran IPA

merupakan mata pelajaran yang penting diajarkan, hal ini dikarenakan bahwa

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang memahami cara-cara untuk kita agar dapat

(15)

pengetahuan atau kumpulan fakta-fakta, peristiwa-peristiwa, dan juga

mempelajari tentang hal-hal yang berkaitan dengan alam.

Motivasi belajar memegang peranan cukup besar terhadap pencapaian

hasil belajar, tampa motivasi belajar siswa tidak dapat belajar. Rendahnya

motivasi belajar IPA dikarenakan kurangnya guru dan siswa berkomunikasi. Bila

guru tidak mengenali kemampuan belajar siswanya, maka siswa tidak termotivasi

untuk belajar, siswa harus berupaya agar selalu merasa dekat dengan gurunya,

siswa harus yakin bahwa gurunya memberikan motivasi belajar yang tinggi

terhadap hasil belajar.

Pada dasar nya dalam belajar IPA dituntut keterlibatan siswa secara aktif

dalam belajar. Tugas guru sebagai pengajar dan pendidik tidak hanya sekedar

menyampaikan informasi demi mencapai tujuan pembalajaran, tetapi juga

menciptakan pengalaman belajar bagi siswa dengan cara melibatkan siswa secara

aktif dalam belajar. Oleh karena itu , guru harus berupaya agar kegiatan di dalam

kelas dapat memberikan pengalaman siswa secara aktif dalam belajar. Agar

siswa dapat mempelajari dan memahami materi pelajaran IPA lebih bermakna

guru harus mampu menemukan metode atau teknik, sehingga kegiatan belajar

mengajar dapat diselenggarakan dengan efektif. Rendahnya motivasi siswa untuk

belajar timbul karena guru kurang memahami kemampuan belajar siswa,

sehingga siswa kurang aktif, tidak tekun dalam proses pembelajaran, tidak

berusaha untuk menguasai materi pembelajaran, dan tidak mengerjakan

(16)

Namun kenyataannya dilapangan, khususnya di SD Negeri 101883 Limau

Manis, berdasarkan observasi awal peneliti melihat kurangnya alat peraga,

sehingga menimbulkan rendahnya motivasi dalam pembelajaran IPA.

Berdasarkan observasi di SD Negeri 101883 limau manis, banyak siswa

yang memperoleh nilai yang rendah dan jauh dari KKM, dimana nilai KKM IPA

70 sedangkan nilai siswa dibawah 70 sehingga siswa banyak belum mencapai

ketuntasan. Masih banyak guru-guru melakukan proses pembelajaran IPA bersifat

menoton, dalam mengajarkan materi pelajaran IPA di kelas dengan menggunakan

metode ceramah, metode tidak bervariasi, dan pembelajaran yang dilakukan

hanya berjalan satu arah dari guru kepada siswa, sehingga siswa tidak

bersemangat dalam belajar jadi apa yang di ajarkan guru tidak dipahami oleh

siswa. Dengan demikian guru dituntut untuk lebih biasa membuat dan

menggunakan alat peraga IPA sesuai materi yang diajarkan, agar mempermudah

dalam menyampaikan materi pembelajaran, sehingga siswa juga semakin lebih

tekun dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Tingkat ketuntasan belajar kelas V dari 39 siswa hanya 19 siswa yang

tuntas sedangkan 20 siswa yang tidak tuntas. Dimana nilai 100 tidak ada

seorangpun. Maka dari itu seorang guru harus mampu merancang skenario

pembelajaran yang mampu mengaktifkan siswa dalam belajar yaitu dengan

metode pembelajaran Word Square. Dalam pembelajaran IPA, guru sering

menggunakan metode pembelajaran ceramah. Hal ini tampak dari prilaku siswa

yang cenderung hanya mendengar dan mencatat pelajaran yang diberikan guru.

Siswa tidak mau bertanya apalagi mengemukakan pendapat tentang materi yang

(17)

yang aktif, sebagian kurang mampu mengemukakan pendapat. Dalam pelaksanaan

diskusi terlihat tanggung jawab antara anggota dalam kelompok yang masih

terlihat egois karena tidak mau menerima pendapat temannya.

Berdasarkan uraian diatas dan merupakan latar belakang penulis terasa

tertarik meneliti motivasi siswa dalam pelajaran IPA dengan menerapkan model

kooperatif word sguare dengan mengangkat judul penelitian :

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Word Square Pada Pelajaran IPA Kelas V SD Negeri 101883

Tanjung Morawa T.A 2012/1013”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah

sebagai berikut:

1. Siswa kurang termotivasi untuk belajar saat pelajaran IPA

2. Siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam proses belajar mengajar

sehingga siswa dalam belajar menjadi pasif

3. Kurangnya model dan cara pengajaran yang tepat digunakan guru untuk

meningkatkan motivasi siswa pada pelajaran IPA

(18)

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, perlu dilakukan pembatasan

masalah agar masalah yang teliti lebih terarah. Adapun batasan masalah dalam

penelitian ini adalah meningkatkan motivasi belajar siswa dengan model

pembelajaran Word Square pada materi pokok pemanfaatan sifat-sifat cahaya

dalam karya sederhana di kelas V SD Negeri 101883 Tanjung Morawa.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasakan permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang diatas

maka yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah :

Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif word sguare

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri 101883

Tanjung Morawa T.A 2012/2013?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian tindakan kelas ini

adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan model pembelajaran kooperatif

word square dapat meningkatkan motivasi belajar siswa Kelas V SDN

(19)

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini yaitu:

1. Bagi siswa, dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa agar dapat lebih

aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas yang pada akhirnya dapat

meningkatkan pemahaman siswa tentang materi pemanfaatan Sifat-Sifat

Cahaya dalam karya sederhana sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat

2. Bagi guru, sebagai umpan balik untuk mengukur kabarhasilan dalam

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dalam upaya maningkatkan

motivasi belajar siswa pada pelajaran IPA

3. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah dalam

menentukan kebijakan untuk memperbaiki dan mengembangkan

fropesionalisme guru dalam menggunakan metode pembelajaran yang

tepat untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.

4. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan peneliti dalam menjalankan

tugas sebagai pengajar dimasa depan.

5. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan masukan dalam penyusunan

(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. bahwa dengan menggunakan model pembelajaran word square dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa dalam proses belajar

2. bahwa dengan menggunakan model adapun pembelajaran word square

dapat meningkatkan dan memungkinkan siswa untuk belajar mandiri dan

saling bekerja sama dengan teman sejawatnya

3. bahwa dari hasil observasi dan angket memperhatikan bahwa terjadi peningkatan motivasi belajar siswa pada tiap indikator dengan

menggunakan model pembelajaran word square. Tekun dalam

menghadapi tugas pada siklus I pertemuan I hanya sebesar 38,4%,

pertemuan kedua naik menjadi 56,3%, dan pada siklus II pertemuan III

naik menjadi 66,6%, pertemuan IV naik menjadi 81,3%. Ulet dalam

menghadapi kesulitan pada siklus I pertemuan I hanya 36,5%, pertemuan

kedua naik menjadi 60,2%, pada siklus II pertrmuan III naik menjadi

66,6%, pertemuan IV naik menjadi 78,8%. Menunjukan minat

bermacam-macam masalah pada siklus I pertemuan I hanya 53,1%, pertemuan II naik

menjadi 67,9%, pada siklus II pertemuan III naik menjadi 66%, pertemuan

IV naik menjadi 78,8%. Lebih senang bekerja sendiri pada siklus I

pertemuan I hanya 43,6%, pertemuan II naik menjadi 56,3%, pada siklus II

(21)

Cepat bosan pada tugas-tugas rutin pada siklus I pertemuan I hanya

46,1%, pertemuan II naik menjadi 52,5%, pada siklus II pertemuan III naik

menjadi 74,3%, pertemuan IV naik menjadi 81,6%. Dapat

mempertahankan pendapatnya pada siklus I pertemuan I hanya 31,3%,

pertemuan II naik menjadi 53,8%, pada siklus II pertemuan III naik

menjadi 72,4%, pada siklus IV naik menjadi 78,7%. Tidak mudah melepas

hal yang diyakini pada siklus I pertemuan I hanya 36,5%, pertemuan II

naik menjadi 60,8%, pada siklus II pertemuan III naik menjadi 71,7%,

pertemuan IV naik menjadi 82,1%. Senang mencari dan memecahkan

masalah soal-soal pada siklus I pertemuan I hanya 37,1%, pertemuan II

naik menjadi 64,1%, pada siklus II pertemuan III naik menjadi 73,6%,

pertemuan IV naik menjadi 83,9%.

1.2 SARAN

Saran yang dapat disampaikan penelitian ini adalah:

1. Kepada guru kelas V SD Negeri 101883 Tanjung Morawa atau guru mata

pelajaran IPA diharapkan dapat menerapkan model kooperatif word

square. Hal tersebut terlihat melalui model pembelajaran ini, siswa dapat

lebih tertarik dan bersemangat dalam mengikuti pelajaran IPA karena guru

memberikan keleluasaan dalam mengembangkan kreatifitas siswa dalam

mencari dan menemukan solusi dalam memecahkan masalah yang

diberikan. Dengan demikian motivasi belajar siswa dapat meningkat maka

(22)

2. Diharapkan dalam pelaksanaan model kooperatif word square ini

dilaksanakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran

IPA yang sebagian besar siswa tidak menyukai pelajaran tersebut.

3. Kepada siswa untuk terus berusaha memotivasi diri sendiri dalam

mengikuti pelajaran IPA agar ilmu yang dipelajari dapat dimengerti dan

menjadi suatu bekal yang sangat berguna untuk pada masa yang akan

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Aqip, Zainal dkk, 2008. Pendidikan tindakan kelas. Bandung : Yrama Widya

Arikanto Suharsimi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Asrori, Mohammad. 2009. Psikologi pemeblajaran Bandung : CV Wacana prima

Dewi, Rosmala. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Medan : Pasca Sarjana Unimed

Djamarah, Syaiful. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Dr. Dimyati. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung : Yrama Widya

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Prof. Dr. Hamjah B. Uno, M.pd. 2011. Belajar dengan pendekatan pailkem.

Jakarta: Bumi Aksara

Sardiman. 2009. Intraksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Gravindo Persada

Sudjana. Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sumiati. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.

Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Mempengaruhinya. Jakarta: Renika

Cipta.

Uno. Hamzah. 2011. Teori Motivasi Dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Gambar

Tabel  3.2  Jabwal penelitian .........................................................................................
Grafik  4.1  Motivasi belajar pada kondisi awal berdasarkan pengisian angket ........ 38

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan mengungkap indikator kecerdasan ruhaniah para informan dan manfaat yang dirasakan dengan adanya kecerdasan ruhaniah yang dimiliki. Adapun

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya yang besar sehingga penulis dapat menyelesaikan

Model pengendalian lingkungan yang dibangun agar dalam pembangunan kota baru dapat dikendalikan lingkungannya dan berkelanjutan harus memperhatikan limbah cair, kualitas

Plb dapat diperbanyak secara langsung (embriogenesis langsung) dan tidak langsung (embriogenesis tidak langsung). Keberhasilan perbanyakan melalui plb tergantung

Nilai-nilai pendidikan karakter bangsa pada pembelajaran matematika adalah nilai-nilai yang mencitrakan karakter yang dimiliki warga Negara Indonesia berdasarkan

Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Siagian (1984) yang menyatakan bahwa babi jantan Yorkshire memiliki indeks seleksi yang lebih tinggi (156) dibanding

[r]

karyawan dengan pihak perusahaan agar tercipta iklim organisasi yang positif dan. kondusif bagi karyawan sehingga dapat diperoleh