• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA INTERNET DAN INTERAKSI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA SMP NEGERI 8 DAN SMP GAJAH MADA BINJAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA INTERNET DAN INTERAKSI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA SMP NEGERI 8 DAN SMP GAJAH MADA BINJAI."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARtH

MODEL PEMBELAJARAt'

MENGGUNAKAN

MEDIA INTERNF.T OAN

INTER

AK~

l

SOSlAL

TERHADAP HASlL

BELL\.JAR

U.MlJ

I'EN(:I!:TAH(, \

~

SOSIAL

SISWA SMP NEGF.RJ9 DA!\l S\fr

r;-\Jr\li

MA

D /~ Rt~.J.\

1

!f>laju~ u C,.u <a ~ 11""'<rw h Sawli Satu SJ<lf"t

' Umui \} M itfZJ~

"'[,:fi

qefar'Mag •sttr IPtJtdldll(f" 1'-mgram ~ t:ufi 'IP ~.,{,p l "'Uii41 ~Q n

O itl>:

ROMYUE

O!A.IIi

1'11.ASUYO

(2)

T E S I S

PENGARUU MODEL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN

MEDIA l:NTERNET DAN INTERAKSI SOSIAL TERHADAP

RASlL BELAJAR IL MU PENGETAR UAN SOSIAL

SJSWA SMP NEGERI

8 DAN SMP GA.JAIJ MADA Bl JAI

Disusun dan diajukan oleh:

ROMYLIE DIAN PRASETYO

NJM. 071188210050

Telah Dipertahankan Di Depan Paonia Ujian Tesis

Pada Tanggal 0 I Oktober 2009 dan Dinyatakan

Telah Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar magister pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan

Medan,

01

Oktober2009

Menyetujui

Tim Pembimbing

Pembimbing

I

Program Studi

Teknologi Pendidikan

Ketua,

Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd

NIP. t94410301 976031 001

(3)

PER S ETU J li A~ DEWAN PENGUJl llJ IAN TESIS MAGI STEll PENDfDI KAN

No. ;\AM t\

1. Prof. Dr. Efendi 1\apitupulu, M.Pd NI P.J 9631127 1987031 001

(Ketua)

2. Prof. Dr. Muhammad Bnd iran, M. Pd. ' IP. 19441 030 197603 I 001

(Sekretaris)

3. Prof. Dr. H. Abdul Hamid, K. M.Pd.

NI P. 19580222 198103 1 001 (Anggota)

4. Dr. Sa hat iagian , M.Pd

NIP.

19610104 198703

I

01 7 (Anggota)

5.

Prof. Dr. II. yaiful agala, M .Pd.
(4)

KATAPENGANTAR

Puji S)'llkur penulis pcrsembahkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas

segala rahma!Nya sdliogga penulis dalam keadaao !Chat dan llaS bertcat:Qya dapal

melaksanakan tugas sehari·hari serta dapat menyuS\111 tcsis yang bajudul "Pengaruh

Model Pembelajaran Mtnggunakon Mtdia lncemrt dan /nuroksi Soslal Terilodap Hast/ Beltl)ar 1/mu Pmgttaht1011 Sosial Siswa SMP Negeri 8 dan SMP Gajah Mada Bmjai"

Penulis mcnyampailcan rasa honna1 dan tcrima kasib yaoa

sebesar-besamya kepada doseD pembimbing Prof. Or. Efendi NapitupU!u. M.Pd dan Prot Or.

Muhammad Badilao. M.Pd. yao,g telah mcmbimbiog penulis sena meluangkan wak!u

kepada penulls sejak awal kullah hingga selesainya tcsis ini. Pada kesempatan ini

penulis jup men~ tcrimakasib kepada :

Prot Or. Belfcrik Manullang. M.Pd. selaku dirdc!ur prog~­

pascasaljana. Syarifuddin. MSc. Ph.D sebagai asisten direlcbn

l

dan Prof.

Or.Muhammad Badiran, M.Pd. seWcu ketua prodi Telmologi Pendidikan sena

staf7peg;awai progam pasrasaljana UNIMED yang Ielah mcmbenlcan kesempatan

daD fasilitas belajar selama penulis mengilruri pendidikan propam pascasaljana

Universitas Negeri Medan.

Bapak Prof. Or. Abdul Hamid K., MPd, Bapak Dr. Sahas Siagian, M.Pd.

dan Bapak Prof. Or. H. Syaiful Sagaia. M.Pd, selaku oarasumber yang telah

mcmberikan ma.sulcan pada tesis ini, sena Bapak dan lbu dosen yang Ieiah

(5)

membenlcan ilmu kepada penulis $dama meuempuh pendidibo eli proaram

pascasarjana UNIMED.

l(q)ola SMP Negc:ri 8 Binjai yang telah membenbn izin 1lll1Uk

melakukan penelitian pada sckolah yang dipimpinnY". Guru IPS di SMP Negc:ri 8

dan SMP Gajab Mada Binjai, sena ttluruh siswa kelu vru yang meojadi poslU!asi

sena $11Dlpel dalam penelitian ini.

Is1ri dan :m&-aoak tercinta yang memberikan dukungan moral dan

motiwsi kepada penulis $tbin8&a penulis d3pat men~Jesaibn pendidikao MaJisaer

di Program Pasco Sa.rjana UNJMED.

Rebo.,..,kan kuliab yang membantu penulis dengan memberilcan

masubn lcepada penulis dalam men~lesaikan tesis ioi, dan semua pihak yang telah

membeDtu penulis yong tidalc mun&Jcin disebulkan satu persatu.

Akhirnya penulis meoplcui bah- lcary3 ioi masih jauh dari

kesempumaan. Penulis berbarap penelitian ini dapat memberi manfaat bllgi

pcningbtan mutu peodiclibn.

Medan, AgustDs 2009

Penulis,

Romylie DiaD Pnsdyo

(6)

ABSTRACT

Romylie Dlaa Prasetyo, Tbe Effect of Lean~la& Model Wbitlateroet Media

ud Soelal loten1ttioa oa tbe Snocleats' Acllie¥eaeat SodaJ Sdeotee at SMPN

8 ADd SMP GajU Mada Blaja L Thais: Edaettloaal Techology Gn~duate

Proeram of UNlMED. 2009.

The aimed of this JeSeiiCh were to: ( I) the difference

of

achievement in

social science between coopera!M learning with internet media and expostiOr)' kaming with inteme1 media (2) the difference achievement of social science between students' wbo bad cooperative social imeractioo and competitive social

intenletion, (3) interaction between learning model wilb internet media and social interaction on the students' lebievement in social science.

The population of this resean:b

was

all eight classes of SIMP Negeri 8

and SMP Gajab Mada Binjai, which consisted of ten classes wbieb bad 39S

students' all togetbet. The sample of this reseatcll was four classes wicll 158

students' 2 classe$ wicb 80 students' taught by learning cooperative wilb internet media and 2 elasse wich 78 studeniS' done by

leamins

of expository

with inteme1 media. These sample were taken by using cluster random sampling

method. The rcsean:b instrument that used tbe tneiSUI'e the achievemen1 was lest

multiple choice wilb 4 option (r • 0.88). The research method used

quasi-experiment with factorial desi£11 2 x 2. Technique of analyting data used ANOVA of two directions at signilieants a• O.OS.

The finding of the JeSeiiCh showed from 33 item test achievement of

social koowledge showed that: (I) the SIUdeuls • achievement in social science

that taught by cooperative with in1emet media

(X

~4 . 28) is lUgber than the studeniS' achievemem that taught by exposiloty with inttmt1 media (X -22.58), wilb F..,.. • 13.92 > P - 3.92, (2) tbe studeols' I'Chievement in social science with coopeta!M social interaction

(X.

24.61) is higher than competitive social interaction

(X •

22.23), with F - = 27.38 > F...., • 3.92, (3) be found intenletioo between learning model with internet media aud social intenletioo,

with F,..., • 29.66> F- • 3.92. The multiple cotnpeZation by Schelfe teste also

showed signilieant difference of aebievemen1 in social scieoce between

cooperative model learning wilb internet media IU1d expository model, similar wilb the achievement in social science between cooperative social inletaetion aud

(7)

ROMYLIE DIAN PRASETYO. Pmgaruh Model Pembela}aran Menggunakan

Medw Internet dan Interoksl Soriol T~rltadap Hasil &loJar lim" Pmgetohwm SoriOI

sm.-a

SMP Negerl 8 dan SMP Gajah Mado Bmjao. Tesis : Program Pasca

SaJjana Universitas Negm MedaD. 2009.

Penelitian ini benujl1311 untuk men&etahui ( I) pcr1>cdBan basil belajar IPS

sis\>11 yang m.jar denpn model pembelajaran kooperatif menggumlcan media

internet deogan basil belajar siswa yang diajar deogao mcoggunakan model

pembelajaran daposiiOri menggunakan media internet, (2) pabedaa> basil belajar

IPS siswa yang memiliki interalcsi sosial kooperatif dengao siswa yang memiliki

intcnJa; sosial kompetitif. (3) intenksi antn model pembelajaran meagguna1<an

media interne~ deopn interalcsi sosial terhadap basil belajar IPS.

PopuJasi peoetitian adalah selwuh siswa kelas

vm

SMP Nesen

a

dan

SMP G.ljah Mada terdiri dari 10 kelas berjumlah 39S orang siswa. Sampel

penelitian terdiri dari 4 kelas berjumlah I

sa

siswa.

2kelas deogao jwnlah 80 orang

un1Uk model pembelajaran kooperatif menggunakan media internet dan 2 kelas

dengan jumlah 78 orang untuk model pembelajatan eksposil<lri menggunalcan media

interod. Teknilc penarican sampel dt1alcukan denpn ciiiSier rnndom Sll1flp/rng.

lnslrllmen peogulrunn untuk meogulcur basil belajar digunakan leS berocntuk pilihan

pnda deogan 4 piliban jawaho (r = 0,88). Metode peoelitian mengprakan me10de

quasi eksperimen dengan clesain peoelitiao faktorial 2 x 2 . Teknik analisis data

mengguoak:aa ANA VA dua jahn peda tnf

sisnifikan

a~ O,OS.

Hasil peoelltian menW!julckan bahwa dari 33 snal tes basil belajar IPS yang

diberikao diperoleh (1) basil belajar IPS sis\o-a yang cn.jar denp~ model

pembelajaran kooperllif menggunalcau media interne!

{5(

-24,28) lebih tinggi dari

basil belajar siswa yang diajar denpn model panbelajataD eksposil<>ri ~an

media interne~

(X • 22,S8). dengao F -

~ 13.92 >F...., • 3,91 • (2) hasil belajar

IPS siswa deopn interaksi sosial koopc•atif (

X

•24,61) lehib tinggi dari basil belajar

siswa deogao interaksi sosial Jcompetitif

(X • 22,23), dengao

F -= 27,38 > F..,.. =

3,91 , (3) lerdapat interaksi atJI8tll model pembelajaran menggw>alaD media inl<:md

dan intenksi sosial tahadap basil belajar IPS, deogao ~ = 29,66 >F...,-3,92.

Perhitungao uji lanjut deogao uji Scbef£e meuWijuldcan petbedaaD basil belaju IPS

yang signilibn aoeara siswa yang dibelajarlcan dengan model pembelajaran

kooperatif meouunaJcao media internet deogan model pembeJajarao ebpnsirori

menggunalcan media in~eme~, begitu juga dengao basil bclajar IPS antara interalcsi

(8)

A.

Latar &lakaaa

BAB I

PENDAHULUAN

Sebagai sekolah rnenengah pcrtama yang terdapat di kota Binjai, SMP

Negeri 8, dan SMP Swasta Gajab Mada Binjai juga turut rnelaksanakan berbegai

alctivitas dan kegiatan pendidilcan fonnal dengan tujuan mewujudkan ketercapaian

sejumlah kompeteosi pendidilcan menengab pertama yang haru$ dinulilci para

lulusannya. SMPN 8 dan SMP Gl\jab Mada menerapkan berbagai rumpWI

pembelajaran yang discsuaikan dengan kompcttnsi yang ingin .nc.pai.

karaktcristik siswa, karaktcristik rumptm pcmbclajaran, dan kondisi linsJ<ungan

masyarakat kota Binjal

Salah saru rumpun pembclajata11 yang dilalcsanakan eli SMP Ncgeri 8 dan

SMP Oajah Mada Binjai ada1ah rumpun ilmu sosial yang meogbji inter&ksi

antan1 manusia dan masyarabt serta linglcunganoya melalui konsep geografi,

ekonomi clan sejarab. Kecalcapan atau kemabinn dalam pengetahuan sosial yang

diharapkan dapat tercapai dalam pembclajaran ilmu sosial d iruaogkan dalam

staodar kompeteosi bt:rupa kemampuan memabemi konse~konscp pengetabuan

sosial bai1c geografi, sejarab maupun ekonomi yang mcrupekan bagjan dari ilmu

pengetahuan sosial (IPS). Selain kemampuan rnemahami konsep-koosep

pengetahuan sosial, siswa yang mempelajarai IPS juga diharapbn mampu untuk

mcngaplib.sikan konsep-koosep yang dipelajari dalam kehidupan nyata.

Settlab mempelajari IPS siswa dihatapkan mampu bersosialisasi dengan

(9)

dengan sesama maousia dalam kelompok masyarakat, mampu bertindak sebagai

iodividu yang maodiri dan benanggung jawab eli masyarakat dan yang ~tpenting

siswa memiliki rasa cin1a terhadap bangsa.. negara dan IAnllh air yang diwujudkan

dalam tindakan nyatL Pembeiajaran IPS menggunakan tiga dimensi yang saling

berpengaruh dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial dan kehidupan

manusia secan keseluruhan. yairu: dimensi ruang, walcru. dan nilai-n.ilai atau

norma (Sudjatmiko dan Nurlaili, 2003:4 1).

Dirnensi ruang membicarakan kebidupan manusia dari sudut pandang

spasial yang menjadi tempat melakukan semua alctivitas kehid1lpan sekaligus

menjadi sumber daya yang meqjalin kelangsungan hidup. Dimensi wakru

memberikan pemahaman bahwa kehidupan manusia dan sem1l8 aspek yang

tertait terrnasuk kondisi aJam selalu mengalami perubahan dan dimensi nilai

mcmberikan pemahaman kepada siswa bahwa dalam pemenuhan kebutuhan unruk

mempeljuangkan kelangsungan hidup diperlukan adanya

lcaidah.

metode, dan

aturan-aruran yang disepakati bersama sehingga semua dapat beljalan secara

harmonis.

Menpcu pada s1andar kompetensi Julusan SMP dan dimensi meta

pelajaran IPS yang dijelaskan di alaS, maJca idealnya siswa SMP Negeri 8 dan

SMP Gajah Mada Binjai yang telah mengilcuti mala pelajaran IPS sebarusnya

memiliki kemampuan dalam mengkomunikasikan gagasan dengan kemampuan

yang optimal dan juga memilild care berpikir logis dan bemalat

tinssi

dalam

memecahkan persoalan.persoalan melalui pengaplikasian keakapan yang

(10)

Namun pada kenyatunnya standar kompc~ensi yang diharapkan dapat diperoleb

siswa setelah mempelajari mata pclajaran IPS belum dapat 1ercapai secara

optimal Hal ini sesuai pula dengan pendapat yang dikcmukakan Nurbadi

{2004:2) babwa basil pembelajann di sekolah dasar dan menengah di Indonesia

menunjukbn kctidakmampuan anak·anak mcngbubungbn antara yang dipclajari

dnn bngaimana pcngetahuan itu dimanfaatkan un1uk mcmecahkan pctSoelan

sehari·bari.

lndikator Jain yang menunjukkan ketidakmampuan siswa dalam

menguasai kompe~eosi pembelajuan IPS adalah masib rendahnya basil belajar

siswa unruk mala pclajaran le1Sebul. Siswa kurang termotivasi dan kutang

berminat dalam mengikuti pembelajann sehingga membawa pengarub peda basil

belajar yang masib rendab.

Rendabnya kemampuan siswa da1am mata pelajaran ll'S ini juga terjadi

pada beberapa seltolab di SMP ncgeri dan swasta di kota Binjai. Berdasarkan

data perolchi!P rulai ujian aihir sekolah unruk mala pelajann IPS di kola Binjai

pada tiga tabun tcrakhir, temyata hasil belajar siswa mo.sih rc:latif rondah dan jauh

[image:10.545.97.458.47.583.2]

dati nilai yang dibarapkan sepeni yang 1enera pada Tabel 1.1.

Tabell.l . NUai Rata-rata Ujiao Akbir Sekolab Mall pel•jaraa

Umu Pn getah uan Sooial Pada 3 SMP dl Kota Blajai

Tahua Pdajar u lOOS/2006 Sam pal Denaan :2007-2008.

(11)

Pada label 1.1. terlihat bahwa rata-rata nilai IPS si$wa di SMP Negeri 8

dan SMP Oajeh Mada Binjai D13$ib mengalami peningkaiiiD pada tiap labun

pelajaran tetapi nilai rata-rata tersebut belum optimal dan masib jauh dati standat

nilai ketwltasan bela jar minimal (SKBM) yang diharapkan di kedua SMP tersebut

untuk mata pelajaran IPS, yaitu 7.00.

Benlasad:an pengamaiiiD yang penuli$ lalrul:an di SMP Ncgeri 8 dan SMP

Swasta Gajeh Mada Binjai, dapat disimpulkan bahwa sebahagia.n beset guru

kesulitan dalam menemukan cara dalam mengubah asumsi sebabagian besar si5wa

yang betanggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan mata pe.lajaran yang

membosanlcan katena banyak menghapal dan banyak mengingat Model

pembelajann yang digunakan oleh guru IPS di SMP Negeri 8 dan SMP ~ah

Mada Binjai selama ini cenderung menggunakan model ceramah di$elingi dengan

tanya jawab, di5kusi dan penugasan. Meskipun model ini memiliki lceunggulan

untuk beberapa materi pembahasan pada mata pelajaran IPS. tetapl dengan model

ini

yang diteraplran sccara terus menerus untuk semua meteri pelajann yang

di5alllJ"'ikan menyebablcan si5wa lcurang 1ermotivasi dalam belajar dan kwang

tenarik dengan materi pelajaran yang di5ampailcan. model ini juga diasumsilcan

tidak dapat meningkatkan kemampuan soeialisasl pada diri sl$wa, tennasuk

kemampuan dalam berpikir, bersikap, dan bertindak di 1engab-tengeh lingkungan

masyarakat

Berdasatlcan data yang diperoleh di SMP Negeri 8 dan SMP Gajah Mada

Binjai ini, tetlihat bahwa terdapat kesenjangan antara hanlpan yang batus dicapai

(12)

perlu diidentifakasi faklor penyebab l:esenjanpn yang leljadi Salah satu

penyebab tefjadinya ltesenjangan ini adalah kurang varjatifnya model

pembelajaran yang digunalc8JI dan lrurangnya pemanfaatan media pembelajann

yang digunalcan siswa maupun guru pada saat pembelajann berlangsung. Suasana

belajar di dalam kclas monoton dan tidal< mengaktilkan siswa. al:ibat model

pembelajaran yang diberil<an guru lcurang bervariasi tanpa menggtmakan media

yang dapat membantu siswa dalam mengingat dan memabami maleri pelajuan

yang disampaikan. Padahal pendidikan IPS perlu diberikan denpn lebih bidup

kepada

pesena

didilc. Siswa tak cukup dijejali kesibulcan kognitil; menghafal

pengetahuan lewal fakla-fak'la yang sudab mali di masa lalu, sebagaimana banyak

teljadi selama ini (Xompas, 2005).

Unruk mencari pemecaban dati permasalahan ini dapat dilakukan dengan

menerapkan model dan media pembelajaran yang tepat. Salah satu model

pembelajaran yang dapot digunakan adalab dengan membawa siswa pada suasana

belajar yang lebih variatif pada saat pembelajaran berlongsung. Suosana belajar ini

dapat dilakuka.n dengan menggunakan model pembelajaran kooperarif

menggunakan media intemel Melalui model pembelajaran kooperatif

menggunalcan media internet dibarapkan siswa t!dak hanya menghafal dan

mengingat fakta-fakta IPS, tetapi lebih jauh siswa dapat memahami materi IPS

yang dikaitkan dengan konteks kchidupan nyala yang dihadapi di lingkungannya.

Alasan lain mengapa model pembelajaran kooperatif menggunakan media

internet digunakan dalam penelitian ini disebabkan pada kedua sekolah ini u:lah

memiliki fasilitas internet. namun dalam penggunaannya terbatas pada pemakaian

(13)

untult mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi (Til<) saja, dan tidal<.

digunakan sebegai suana dalam pembelajaran mara pelajaran lain, sehingp

denpn penggunaan media inlemCt daJam pembelajaran IPS ini dibarapbn dapet

mcnambal! wawasan siswa tentang luasnya ealrupan mala pelajaran IPS.

Digunabnnya modellcooperatif bertujuan mcngembanglcan kemampuan siswa

dalam berinleJalcsi denpn sesama ternan sekelasnya dengan fwapan dapat

mcmudahlcan siswa untult betsosialisasi, berinteralcsi dan bekerjasama secara

positif kelalc di lingkungan masyaralcat sesuai denpn salah satu standar kompetensi mata pelajaran IPS.

Sclain model dan media yang digunalcan. tUtor tam yang lcurang

mcndapat pethatian gwu dalam pembelajam IPS edaJah falctor internal dalam diri

siswa berupa karalcteristik yang dimililci siswa. Salah saru Wakteristilc siswa yang

perlu dipahami dalam pembelajaran IPS adalah kemampuan interalcsi sosial siswa.

Tnteralcsi sosial siswa merupalcan hubungan seorang siswa dengam orang-orang

yang ada di lingkungan sekitamya tempat siswa tersebut berada Proses interalcsi

sosial dalam pembelajaran mempengaruhi hubungan dinantis antata sesama siswa

maupun guru denpn siswa. Hubungan ini secara tidalc Ja.ngsung akan

mempengaruhi kegiatan pembelajaran yang memberi dampalc pada basil belajar

siswa.

B. Identiftlwl Mualab

Berdasarkan uraian pada law belakang masalah dan pengamatan lapangan

(14)

tirnbul beberapa pertanyaan yang dapat diidentifikasi sebagai pcrmasalahan di

antaranya: Bagaimanakah cara penyampaian materi pelajaran [PS yang paling

baik? Bagaimanakab urutan kegiatan peni>elajaran yang lebih tepat untulc

membantu proses belajar siswa dalam peni>elajaran? Apa model pembelajaran

yang tepa! digunakan untulc meningkalkan lcualitas pembelajar:an IPS? Media

Pembelajaran apa saja yang dapat digunakan dalam pcmbelajaran IPS? Apakah

tujuan pembelajaran yang berbeda membutuhkan model dao media pembelajaran

yang berbeda pula? Apakah perbedaan karakteristik siswa mentpengaruhi hasil

belajar siswa? Apakah interaksi sosial siswa mempengaruhi hasil belajar IPS?

Apakab dalam pembelajaran IPS perlu diadakan pengelompokkan berdasarkan

interaksi sosial siswa? Apakah pemberian model pembelajaran yang berbeda

dengan menggunakan media pada pembelajaran ll'S dapat mempengarubi basil

belajar siswa? Bagaimanakah sebaiknya model pembelajaran yang digunakan

dalam pelajaran IPS sebingga siswa merasa tidal< bosan dan dapat· pula lebih aktif

dalam kegiatan pembelajaran? Model pembelajaran yang bagaimanakah yang

sebaiknya dipakai untulc interaksi sosial siswa yang berbeda? Apakab penggunaan

model pembelajaran kooperatif menggunakan media internet dapa.t meningkatkan

basil bela jar IPS siswa? Apakah terdapat perbedaan hasil belajar sisv.a yang diajar

dengan model pembelajaran yang berbeda dengan menggunakan .media internet?

Apakah terdapat perbedaan basil belajar antara siswa yang mcmiliki interaksi

sosial bertipe kooperatif dengan siswa yang memiliki interaksi sosial bertipe

kompetitifl Apakah terdapat interaksi antara penggunaan model pembelajaran

(15)

menggunakan media internet dan interaksi sosial dalam mempengaruhi basil

belajar IPS siswa?

C. Pembat&!U Masalab

Banyak pennasalahan yang perlu dicari jalan pemecahannya sehubungan

dengan model dan media yang sebaiknya digunakan dalam proses pembelajaran

IPS. Oleh karena iru, masalah yang akan dikaji dalarn penelitian ini dibataSi pada

masalah yang berhubungan dengan basil belajar IPS yang diram siswa SMP

Negeri 8 dan SMP Swasta Gajah Mada Binjai yang meliputi:

I. Hasil belajar IPS merupakan keniampuan siswa dalam menguasai materi

mata pelajaran IPS yang dibatasi dalarn ranah kognitif menurut taksonomi

Bloom (1985:20) yang dibatasi pada aspek pengetahuan (CI ), pemahaman

(C2), penerapan (C3), anal isis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6). Basil

belajar ini diperoleh dari tes basil belajar IPS yang diberikan setelah

perlakuan selesai dilaksanakan. Pembelajaran yang dibelrikan meliputi

standar kompetensi pada konsep pembelajarn geografi meliputi standar

kompetensi memahami permasalahan sosial berk:titan dengan

pertumbuhan jumlah penduduk, dengan kompetensi dasar

mendeskripsikan kondi.•i lisik wilayah dan penduduk dan mengidentifikasi

permasalahan kependudukan dan upaya penanggulangannya.

2. Model pembelajaran yang digunakan dibedakan menjadi dua macam,

yaitu: model pembelajaran kooperatif menggunakan media internet dan

(16)

3. ICaralcteristik belajar s.i.swa dibatasi hanya peda interaksi S<Jsial. lnterabi

sosial si.swa dibed•kan atas interaksi sosial benipe kooperatif daJI interaksi

sosial benipe kompetitit:

4. Materi mata pelajaran IPS didasarkan peda lrurikulum lingkat satuan

pendidilcan (KTSP) SMP, untuk mata pelajaran IPS yang dilaksanalcan

pada kelas VID SMP Negeri 8 dan SMP Gajah Mada Binjai pada semester

ganjil tahun pelajaran 200912010 peda pembahasan k<>nsep geografi

dengan materi kondisi fJSik dan wilayah Indonesia daJI Permasalahan

penduduk dan upaya penanggulangaonya

D. Puumuu Masalab

Dari uraian latar beJalcan& identiflkasi masalah. dan pembawao masalah.

maka rumusan masalah dalam peoelitian ini adalah:

I. Apakab basil belajar 1PS si.swa yang diajar dengan model pembelajaran

kooperatif menggunakan media internet lebih tinggi daripada basil bela jar

siswa yang diajar dengan model pembelajaran ekspositori menggunakan

mediainternet'l

2. Apakah basil belajar IPS si.swa yang memiliki interaksi sooial bertipe

kooperatiflebih tinggi daripeda basil belajar si.swa yang memiliki interabi

sosial bertipe kompetitifl

3. Apakah terdapar interaltsi antara model pembelajaran menggunakan media

internet dengan interaksi sosial terhadap basil belajar IPS siswa?

(17)

E. Tujuon Peaditian

Penetitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran teDiang ptngiUUb

penggunaan model pembclajaran dengan media internet dan U>teraksi sosial

terhadap basil belajar siswa pada mala pelajaran IPS, S"d•ngk•• sccara khusus

penelitian ini bertujuan untuk:

I. Mengetahui perbedaan basil belajar IPS siswa yang diajar dengan model

pembclajann kooperatif menggunakan media internet dengan basil

belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran eksposilori

menggunakan internet

2. Mengetahui basil belajar IPS siswa yang memiliki interaksi sosial benipe

kooperatif dengan siswa yang memiliki interaksi sosial bcrtipe kompetitif.

3. Mengetahui interabi antara model pembelajaran menggunakan media

internet dengan interaksi sosial terhadap basil bela jar IPS siswa.

F. Man

flit

Pcnelitian

Hasil penelitian ini dihalapkan dapal dijadikan masukan bagi pengambil

kebijakan dalam mengarnbil keputusan di SMP Negeri 8 dan SMP Gajab Mada

Binjai, kllususnya yang berkailan dengan penyusunan kegialan belajar mengajar

berdasarkan model pembelajaran, media pembelajaran dan lcarakleristik siswa.

Secara 1e0retis penelitian ini diharaplcan dapat memperlcaya khasanab ilmu

pengelabuan guna meningkatkan kualilaS pembelajaran khususnya yang berbitan

dengan penggunaan model pembelajaran, media pembelajaran dan interaksi sosial

(18)

Secara pralctis penelitian ini diharapbn dapat dijadikan sebagai: ( I)

bahan masukan bagi guru, kbususnya pada mata pelajasan IPS sebagai salah satu

model altemalif dalam menyampeikan materi pelajaran. (2) membenbn

gambaran bagi guru, khllSUilnya bagi guru IPS tentang cfeklifitas dan efisieosi

aplikasi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif m.enggunakan

media internet dan model pembelajaran elcsposilori menggunakan media internet

berdasarXan lwakteristik interaksi sosial kooperatif dan l:ompetitif siswa.

(19)

A. Slmpulan

BAB V

SIMPUl.AN, IMPI..IKASI DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pcmbahasan yang dikemukakan

sebelumnya, maka dapat disimpullcan bahwa :

I. Terdapat perbedaan basil belajar IPS antara siswa yang mempcroleh stmtegi

pembelajaran koopcratif mensgunakan media internet dengan stratcgi

pcmbelajatan ekspositori mcnggunakan meida internet. Stra:tegi pcmbelajaran

kooperatifmenggunabn media internet memberikan hasll belajar lebih tinggi

daripada sttategi pcmbelajaran ekspositori menggunakan media internet.

2. Terdapat perbedaan basil bel ajar IPS anlara siswa yang memilild kemampuan

interaksi sosial kooperatif dengan kemampuan interaksi wsial kompctitif.

Hasil bela jar IPS sisW11 yang memiliki lc:emampuan interaksi sosial koopcratif

lebih tinggi daripada hasn belajar IPS siswa yang mem11ilci kemarnpuan

intcraksi sosial kompttitif.

3. Terdapat interaksi anlat8 strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis

yang memberikan pcrbedaan pengaruh terbadap hasil belajar IPS siswa.

Perbedaan pengaruh tersebut adalah:

a. l-lasil belajar IPS siswa dengan interaksi sosial kooperatif yang diajar

dengan strategi pcmbelojamn kooperatif menggunakan media internet

lebih tinggi daripada basil belajar siswa dengan strategi pembelajaran

ekspositori menggunakan media internet

(20)

lebib tinggi d.uipada basil belajar siswa dengan kemampuan interaksi

sosial lcompetitif yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori

menggunalcan media internee

c. Hasil belajar IPS siswa deogan inter.Wi $0Sial kooperatif yang diajar

dengao sttategi pembelajaran ekspo$itori menggunakan media internet

lebih rendah d.uipada basil belajar sisWll dengan kemampuan interaksi

sosial kompetitif yang diajar dengan strategi pembelajaran elcspositori

menggunakan media internet.

d. Hasil belajar IPS siswa dengan inteTak.si sosial kompetitif yang diajar

dengan strategi pembe.lajaran kooperatif menggunakan media internet

lebih rendab daripada basil belajar siswa dengan kemampuan inLeralcsi

sosial kompetitif yang diajar dengan sttategi pembelajaran ekspositori

menggunakan media intemet

e. Hasil belajar IPS siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran

kooperatif menggunakan media internet lebih Iingg! daripada basil belajar

slsWll yang diajar dengan stnllegi pembelajaran e.kspo$itori menggunakan

media internet.

f. Hasil belajar IPS siswa dengan interaksi sosial kooperatif' lebih tinggi

daripada basil belajar siswa dengan kemampuan in~etaksi sosial

kompetitif.

B. lmpUkasl

Berdasarkan simpulan pertarna dari basil penelitian inl, basil belajar IPS

siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif mensgunakan media

(21)

internet lebih tinggi dibandinglcan dengan basil belajar IPS siswa yang diajarkan

dengan model pembelajaran ekspositori menggunakan media internet Hal ini

dapat dijadikan penimbangan bagi guru yang mengajar pada mata pelajaran IPS

untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif menggunakan media internet

dalam pembelajarnn, kbusllSIIya pembelajaran IPS pada siswa SMP.

Dalam pembelajaran lcooperatif menggunakan media internet siswa secara

mandiri diharuskan meguasai kemampuan menjaring infromasi meWui internet

sehingga menjadi suatu metode penguatan untuk lebih mudah tersimpan dalam

struktur lcognitif sisv;a agar mudah direproduksi kembali pada saat diperlulcan,

lcarena siswa memperoleh informasi atas usahanya sendiri. Selain itu kerjasama

yang diwujudlcan daJam pembelajaran dan pemecahan masalah dapat

mengembangkan kemampuan siswa untuk berinteraksi dengan teman selcelasnya.

Dengan Model ini, siswa yang memiliki interaksi sosial kooperatif dapat

membantu siswa lainnya yang memiliki interaksi sosial kompetitif untuk mampu

bersosialisasi pada saat dlskusi berlangsung, dengan demikian akan terjadi

interaksi yang meliputi penyampaian ide. konsep dan gagasan dalam mengaitlcan

materi pelajaran dengan kegiatan yang dimunculkan dalam pembelajaran.

Pada penelitian ini, penggunaan media internet mengharuskan siswa

memiliki ketemmpilan dalam penguasaan teknologi internet dalam pembelajaran.

Cara ini dapat memotivasi siswa dalam belajar, siswa akan menemulcan hal-hal

baru melalui penjelajahan infonnasi meWui dunia maya. Mungkin hal ini alcan

menjadi sesuatu yang masih baru pada siswa sehingga siswa lebib termotivasi

(22)

dengan model pembelajann kooperatif menggunakan media internet ini tampak

dengan kemampuan siswa memilib dan melaksanakan langkah kelja pcnelusuran

website yang sesuai dengan pctunjuk yang diberikan, lcenyataan bahwa basil belajat IPS siswa yang dibelajarlcan dengan model pembelajaran lcooperatif

menggunalcan internet lebih tioggi menuojuklcao adanya keunggulam model ini.

Hasil yang dipcroleh dari pcnelitian ini dapat dijadikan bahan

pcrtirnbangan bagi guru untuk lebih aktif dalam mengguoakan berbagai model

dalam pcmbelajaran dan tidak hanya mengguoakan satu model pembelajann saja,

namun disesuaikan pada karakteristik siswa dan karakteristik mata pelajaran.

Khusus untulc mata pelajaran IPS model pembelajaran koopcratif akan membentu

siswa uotulc lebib dapet menguasai materi pembelajaran IPS.

Siswa yang memililcl interaksi sosial koope.ratif dan intetalcsi sosial

kompctitif memilild perbedaa.n basil belajar IPS poda model pembelajann yang

berbeda, dengan kegiatan pembelajaran yang bervariasi siswa yang memiliki

perbedaa.n karakteristik dapat terbantu dan meningkat hi!Sil belajamya sesuai

dengan karakteristik yang dimililclnya. Hasil temuan ini menunj ukkan bahwa

karal:teristik siswa turut serta mempcngaruhi basil belajar IPS siswa. Untulc itu

bagi pengelola sekolah perlu mempcmatikan lmrakteristik siswa khususnya

interaksi sosial siswa pada saat pcnerimaan siswa baru dan penempatan siswa

pada kelas yang sesuai dengan sikap yang dimililclnya. Sehingga guru sedini

mungkin dapat menyesuailcan model pembe.lajaran yang cocok dengan

kllralcteristik yang dimiliki siswa. Guru perlu dibekali seperangkat pengetabuan

tentang karateristik siswa. Dengan dibekAiinya guru tentang pcngetabuan

karakteristik siswa, guru dapat menyampaikan materi dengan mudah dan siswa

(23)

dapat pula memahami materi yang diberikan dcngan mudah pula. Bagi

sekolab-sekolah yang memiliki lccmampuan menyedialcan poua abli sebagai mitra guru

terutama unrulc mengctahui karakteristik siswa Untuk iru semua unsur pcndidil:.

yang terlibat dalam pcndidikan di sekolah pcrlu dibelcali pengetahuan

mengidentifikasi model pcmbelajmn yang coook dengan karakteristik lertenhl

yang dimiliki siswa.

Hasil simpulan ketiga menunjukan babwa

siswa

yang memililci intetaksi

sosiel koopcntif, Jebih tinggi basil belajamya apabila diajar dengan model

pcmbelajaran koopcratif menggwlalcan media internet dibandingJcao de11gan siswa

yang dibelajarkan dengan model pcmbelajaran elcspositori menggunalcan media

internet. Dcmikian juga basil belajar IPS siswa yang memililri interalcsi sosial

kompetitif yang diajatkan dengan model ekspositori menaaunakan media internet

lebih tinggi basil belajamya dibandingJcan dengan basil belajar IPS siswa yang

memililci interalcsi sosial kompctitif yang dibelajarkan dengan model

pcmbelajaran koo~f menggwlalcan media in!emeL Oleh karenaoya pcrlu

adanya kesesuaion antara model pcmbelajaran dengan karakteristik yang dimililci

siswa. Dengan menaaunalcan Model pembelajaran yang sesuai dengan

lrorakteristitik siswa maka kegiatan pcmbelajaron akan lebih bermalrna, sehingga

pembelajaran yang dilaksanakan lebih efektif, efcsien dan memiliki daya tarik.

Numun perlu disadari bahwa tidalc ada suaru model pembelajaran yang sesuai

untuk setiap lwalcteristik siswa maupun. karakteristik materi pcmbelajaran. Tetapi

basil penelitian ini bisa menjadi masukan bagi guru mata pclajaran IPS untuk

(24)

Sesuai dengan basil penelitian, malca hendabya guru dapot merancang kegiatan

pembelajaran yang tepet dan sesuai denglln memperhab'Jcan lcarakteristil sisv.oa,

yaitu siswa yang mcmiliki interaksi sosial koopenuif dalam belajar IPS akan lebib

linggi basil belajarnya jika diajarkan dengan model pembelajaran koopemtif

menggunakan media internet Bagi sisv.'8 yang memililci interalcsi sosial

kompetitif perlu diadakan pendckatan kbusus peda siswa agar mcreka lebih

mampu memunculkan sifat kooperati f, bekerjasarna dan lebih mementingkan

lcebutuhan bersama dalam belajar daripeda kebutuhan individu. Kebutuban

sosialisasi ini sesuai dengan rujuan akhir dalam pembelajaran IPS yairu •!lllf

siswa mampu memahami dan rncngaplikasikan konsep IPS dan mampu

bersosialisasi di tengah-teogah kehidupan berbangsa dan bemegara.

Dalarn meraneang pembelajaran dengan mndel pembelajaran

mcoggunalcan media internet. perlu diperbatikan berbagai aspek pendukung

penggunaan media inremer ini misalnya lcesesuaisn ketersediaan alat -dan baban

serta keeepatan jaringan yang digunak.an dalam meoglllcses melahai internet.

keterampilan sisv.'8 dalam mcngguoakan peralatan komputer serta kcmampuan

dalam menggunakan program Internet. Guru barus mampu memfasilitasi

keburuhan sis"'" deng1111 memuncullc.an prosedur kerja yans sesuai, penggunaan

alat dan bahan yang tepet menjadi stimulus bagi siswa unruk dapet terlibat aktif

dalam setiap Jangkab pembelajaran dan sekaligus memperoleb pcogetahuan yang

bennanfaat dalam pembelajaran .

(25)

CSaraa

Berdasarlcan simpulan dan implikasi seperti yang telah dikemukakan,

maim disamnkan beberapa hal berikut:

Bag! guru:

I. Tujuan alcbir pembelajatan IPS adalah mengharapk.an siswa berkompeten

dalam bidang IPS dan mampu men~likasikan konsep IPS dalam kehidupan

seha.ri-hari maupun dalam bersosialisasi di tengah-tengab kehidupan

bertangsa dan be~ oleh karena itu dalam penyampaian materi IPS ini

membutuhkan pemahaman langsung pada diri siswa agar mercia memiliki

motivasi, kemauan dan kemampuan dalam berpiltit dan benindak di

tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu disarankan bagi guru untuk menggunakan

model pembelajatan kooperatif menggunakan media internet dalam

pembelajatan IPS agar basil belajar IPS siswa tersebut lebih tinggi.

2 . Untuk meningkatka.n basil belajar IPS siswa yang memiliki interaksi sosial

kooporatir, model pembelajaran kooperatif rnenggunak1111 media internet

merupakan salah satu alternatif yang sesuai deng1111 lwakteristik siswa

tersebut, di samping itu dengan model ini siswa akan lebih terlatib dan

terbiasa melalrukan kcgiatan yang berlalitan erat dcngan perilaku sosial yang

sesuai melalui kegiatan pembelajaran yang dllakukllll. Meskipun model

pembelajaran kooperalif menggunakan media Internet balk digtmakan pada

siswa yang mem.iliki intenksi sosial koopetatif. namun disarankan bagi guru

(26)

dengan wingnya siswa mengikuti pcmbelajaran melalui diskusi dan berbagi

infonna.si, malca alcan terjadi perubahao sikap dan lcemampuan sosialisasi pada

diri siswa, dan 1141 ini seeara tidak langsung dapat meningkatkan basil bela jar

siswa.

3. Disarankan bagi guru-guru dapat menggunakan berbagai model yang variatif

dalam menyampalkan materi pelajanm, sellingga model-model yang

digunabn dapat disesuaikan dengan brakteristik yang dimiliki siswa.

Peoggunaan model pcmbelajaran yang sesuai dengan lcarakteristik siswa dan

karakteristik pclajaran memberi pcngarub pada basil belajar siswa. Model

pcmbelajaran kooperatif menggunakan media internet pada penelitian ini

dapal dijadibn sebagai salab satu altematif model pcmbelajaran yang dapat

digunakan guru dalam pembelajaran IPS siswa, brena model pembelajaran

ini te.rbukti telab mampu meninglcatkan basil belajar IPS siswa.

Bagi Lembap Pe11dldikaD

I. Untulc pensosialisasian model pembelajaran menggunakan media internet,

bendaknya dilakulcan berbagai seminar ataupun pelatihan bagi guru-guru, agar

model pcmbelajaran ini dapat dijadibn sebagai salab saro altematif dalarn

menyampaikan materi pelajaran eli sekolab pada tiap jenjang peodidikan.

2. Agar pembelajaran dapat di.sesuaikan dengan brakteristik siswa, disaranlcan

agar lembaga pcndidibn mengadalcan tes pada saat siswa akan memasuld

lembaga sekokab untulc mengetallui karakter siswa, baik berupa t.es minat,

bakat, kemampuan siswa dalam berinteraksi atnupun tes kemampuan awal

siswa yana hasilnya siswa yang memilild lcarakter yang bampir sama

(27)

dlsatukan dalam satu kclompok kelas agar model pembelajaran yang dapt

disajilcan disesuailcan denpn lcebutuhan sisv.-a terscbuL

Bagl penelitl laiJI

I. Bagi peoeliti lain yang ingin melalcukan penelitian lebib laojut, disaraokao

untuk memperbaoyak jumlah populasi dan sampel yang akan diteliti, karena

populasi dan sampel yang dilibatkan pads penelitiao

ini

jumlahnya lcecil
(28)

DAFTAR PUSTAKA

Anastas~ A. dan Urbina, S. l998. Tes Psilrologi. Jakarta: Prenhall.indo. Alib

babasa; Robertus Hariono dan Imam

Arends, R.I. 2008. Learning to Teach. (teljcmaban Soetjipto, H.P). Yokyakarta; Pustaka Pelajar.

Arikunto, S. 1999. Prosedur Penelition Suatu Pendekiuon Pr:aktelr. Jakarta: Rieneka Cipta.

Arikunto, S. 2002. Dasar-dasor Evol'IIQ.Si Pendidilron. Jakarta: Pustaka Pelajar

Association for Educational Communications and Technology. 1986. Defenisi Telr:nologiPendidllron (teljemaban). Jakarta: PAU-UT dan Rajawali Bloom, B.S. (1986). Taxonomy of Educational Objectives. Handbook I:

Cognitive domain. New York: David McKay

Dahar, R. W. 198~ . Teori-Teori 8elojor. Jakarta: Etlangga

Dablan, M.D. 1984. Model-model Mengajar. Bandung: Diponegoro

Davidson, N. 1990. Cooperative Learning in Mathematics. USA: University of Maryland.

Depanemen Pendidikan

Nasional. 2004. Kurikulum

Pendidikan SMP Silabus IPS

1'erpadu. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Departemen Pendidikan Nasionat 2005. Materi Pelatihan Terlnregrasl 1/mu Pengetahuon Sosial. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasionat

Dick W. and Carey, L. 2005. The Systematic Design

Of

Insrruc/ion. Fourth Edition. New York: Harper Colins College Pub.lisher

Dines Pendidikan dan Pengajaran Kota Binjai. 2008. Laporon Hosil Ujian Akhir Nasional Tingkat SMP Sekota Binjoi. Binjai: Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Binjai.

Gagne, R.M. 1985. The Ccnditions of Learning and Theory of Jrostrucrion. New York. Holt, Rinehan and Winston Company.

Gronlund, N.E. 1985. Measuremenr and Evaluorion in Teaching. New York: Macmillan Publishing, Co.

(29)

Hamalik, 0 . 1993. Mengajar Azas, Me/ode don Teknlk. Bandung; Puslalca

Martiana

Harabap, N. dklc. 1979. Teknik Hasll Be/ajar. Bandung: Mand111Jaya

Harian Kompas. 2005. Pendidikan Sejarah Perlu Disajikan Lebih Hidup Jangnn Hanya soal Nama. Tanggal. dan TempaL Berita (senin, I S-08-2005).

Holstein, H. 1994. Chuslu Ierner selbstondlng: s/111111/on selbtandingen Iemen in schu/unrrrricht. Muncben: Bhrinwinh Verlag Gmbh & Co. KG Muncben, terjemahan Tjun sudjannan).

Mustolih, 2007. Multi Media Dalam Pembelajann, artikel, httD://mus!Olihbrs .. wordorsss.cornl2007/12104/multi-mcdia=dala!ll=

oeml!elajaran/ (diaksu tanggal 2 Apri/2008).

Ibrahim, M. dlclc. 2000. Pembelajaran Kooperatif Surabaya: Univenitas Negeri Surabaya

Johnson, D. dan Johnson, R. 1991. Leading the Cooperative School. Edina, MN: lnlerllction Book Company

Joyce, B. dan Wei~ M. 1996. Model• ofTeoching. Englewood Cliffs, New Jersey: Preotice - Hall Inc.

Karso, dklc. 1993. Materi Pokok dasar-Dasar Pendidikan MIPA PGSN 3114,

Mtxful I -6. Jakarta: Dcpdikbud.

Kemp, J. E. 1985. lnstructionol De.sie,n PrQcess, New York: Harper and Row

Publisher

Lie, A. 2004. Cooperattve Learning. Jalw1a: Gramcdia Widiasarana Indonesia

'

Nasution, S. 1982. Teknologi Pendidikmt. Bandung: JellllllaTS

Nurbadi. 2003. Contextual Teaching and Leornmg. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti

Nurbadi. 2004. Kurilculum 2004 Pertarryaon dan Jowoban. Jakarta: Grasindo

Reigeluth, C.M. 1983. lnstnJCtk>nal Design Theory of Models: An ~rviuew of the their Current Status. London: Prentice Hall

(30)

Romizowski, A.Z. 1981. Designing /nstructiono/ System. New Yorlc: Nichol Publishing Company.

Sadiman, A. M 2003, lnteraksi don Mot/vast Be/ajar MengaJar. Jakana : Raja

Grafindo Pers&da

Sari, R. 2008. Peng11tuh Model Pembelajaran Kooperatif dan Kccerdasan Interpersonal Terhadap Has it Belajar biologi Di MaN 2 Tanjung Pura. TesLr. Medan: Pascasarjana UNIMED.

Sanjaya, W. 2007. Straregl Pembelajaran Beroritntasi Slandar Proses

PendidiJ:an.

Jatana:

Kenc:ana Prenada Media Group

Slavin, R.E. 1994. Educational Phsycl>logy: 17rtory and Practice. ToronlO: Allyn

andBaoon

Slavin, R. E. 1990. Caoperallve Learning. Allyn and Bacon Publisher. Massacbusetts.Snellbecker,

Sudjana. 1984. Metodt Stallstika. Baodung: TarsiiO

Sudjana, N. 1991. Te~NI -t eo r i Be/ajar

i.JniiiJ:

Pengajoran. Jakarta: Lembap Penerbit&D Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sudjatmiko,dan Nurlaili.L.2003. Kwikulum Berbasis Kompelensi. Jakarta: Depar1cmen Pendidikan Nasional

Sukardi. 2003. Metodologi Peoolitian Pendidikan. Yogyakana: bumi Aksara

Sukarman. 2003. Dasar-Dasar Didaktik Dan Penerapannya [)a/am

Pembelajaran. Jakarta: Departerooo Pendidikan Nasional .

Suparman, A. 1997. Desain lnstruksional. Jakana: PAU Dikti Depdikbud.

Suprayekti. 2003. /nreraksl Be/ajar Mengaj ar. Jakarta; Depanemen pendidikan Nasional

Susilawati. 2005. Penglltuh Strategi Pembelajaran dan lnteraksi Sosial Terhadap Hasilbelajar PPKn Sisw SMP Kota Tanjung BalaL Tesis. Medan: Program

Pascasarjana UNIMED.

Syah, M. 1999. Pslkologl Btlajor. Jakana: Logos Wacana llmu

Gambar

Tabell.l . NUai Rata-rata Ujiao Akbir Sekolab Mall pel•jaraa

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Contoh keputusan dalam manajemen valuta asing adalah penjualan asset valuta asing dan menaikkan dana valas; sedangkan contoh kebijakan manajemen valuta asing antara lain

Namun siapa saja yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, bentuk rahmat bagi mereka adalah dengan tidak ditimpa musibah yang menimpa umat terdahulu, seperti

[r]

Untuk mengatasi kejadian kehamilan risiko tinggi pada umur ≥ 35 tahun hendaknya ibu disarankan tidak hamil pada ibu tersebut namun apabila ibu tersebut telah hamil

EXISTENTIALISM AS REVEALED IN SOPHIE’S JOURNEY TO REALITY IN JOSTEIN GAARDER’S SOPHIE’S WORLD.. beserta perangkat yang diperlukan

Selanjutnya sebelum membuat gulungan kumparan terlebih dahulu dibuat rancangan sesuai kondisi motor yang telah dibongkar sehingga akan diperoleh kebutuhan material,

Maka dapat disimpulkan belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang dilakukan oleh seseorang secara sadar yang menyangkut aspek kognitif, afektif