i
DANSA DI KOTA MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
AHMAD WISA INDRA FIVANDO HARAHAP
NIM. 081222510002
JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana atas rahmad dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan tepat waktu. Adapun judul dari Skripsi ini adalah Dansa di Kota Medan.
Skripsi ini dibuat sebagai persyaratan yang telah ditetapkan agar dapat melanjutkan ke tahap sidang meja hijau untuk meraih gelar S-1 Pendidikan Seni Tari. Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan. arahan dalam penulisan skripsi ini.
5. Ibu Yusnizar Heniwatiy, S.ST., M.Hum, selaku Dosen Pembimbing II yang memberikan koreksi dan masukan terhadap materi skripsi ini.
6. Semua Dosen dan Staf Pengajar Khususnya Program Study Seni Tari yang telah banyak memberikan pengetahuan kepada peneliti selama perkuliahan. 7. Bapak Prof. Dr. Basuki Wirjosentono, MS.PhD Ketua Lembaga Kesenian
ii
Cabang Medan. Ibu Meijusna Asril Sekretaris Lembaga Kesenian Universitas Sumatra Utara Serta Bendahara Ikatan Olahraga Dansa Indonesia Cabang Medan. Ibu Marisa Citra, S.Sos Pembina Atlit Kota Medan, dan Bapak Khairul, SE Sebagai Narasumber Dalam Penelitian ini.
8. Teristimewa dan Terkhusus kepada orang tua yang saya sayangi dan saya cintai Abah Syahrir dan Ibunda Sarmada, S.Pd yang telah banyak memberikan do’a dan bantuan sepenuhnya dari awal sampai akhir Pendidikan di Universitas Negeri Medan.
9. Abang Afrasta Nuddin Seftrian Harahap dan Adik Tri Mayzu Lestari Harahap yang telah memberikan pengertian dan doa serta motivasi kepada peneliti. 10. Semua Teman-teman Program Study Seni Tari Angkatan 2008 dan Seluruh
pihak yang turut membantu dan mendukung peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini
Penulis sadar akan ketidaksempurnaan Skripsi ini, baik dalam penulisan maupun penyusunan kata-kata. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca, agar Skripsi ini dapat menjadi lebih baik di kemudian hari.
Penulis
Daftar Tabel
Tabel 4.1 Perbandingan etnis di kota Medan ... 16
Tabel 4.2 Mata pencaharian masyarakat kota Medan ... 17
Tabel 4.3 Motif Dasar Chacha ... 26
Tabel 4.4 Motif Dasar Rumba ... 28
Tabel 4.5 Motif Dasar Jive ... 30
Tabel 4.6 Motif Dasar Waltz ... 32
Tabel 4.7 Motif Dasar Quick step ... 34
Daftar Foto
Foto 4.1 Refro peta kota Medan ... 15
Foto 4.2 Busana dansa ballroom ... 26
Foto 4.3 Busana dansa latin ... 28
Foto 4.4 Sepatu dansa pria ... 30
88
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhmmad. (2001). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta.
Arikunto, Suharsimi (1978). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta.
Dandy, Sugono, (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Koentjaraningrat. (1985). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Djambatan,
Jakarta
Lustgarten, karen, (1979). Petunjuk Lengkap Untuk Touch Dancing, Prosperous. Jakarta.
Nurwani. (2003). “Serampang XII: Tari kreasi yang mentradisi pada masyarakat melayu pesisir sumatra timur”. “Tesis untuk meraih gelar derajat gelar sarjana S2 dalam ilmu pengkajian seni pertunjukan dan seni rupa. Universitas Gajah Mada. Jogjakarta.
Smith, Jaqueline. (1985). Dance Compositon Terjemahan Ben Suharto. Yogyakarta: Ikalasti
Sucipto Rachmat, Herman. (1983). Ballroom dan Latin Dancing. Timbul, Bandung
89
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kota Medan adalah Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara yang merupakan kota ke tiga terbesar, setelah Jakarta dan Surabaya sehingga kota Medan disebut juga sebagai kota Metropolitan. Penetapan sebagai kota Metropolitan karena masyarakatnya hidup dalam tata cara Metropolis, sebab kota Medan menjadi pusat berbagai kegiatan baik kegiatan pemerintahan maupun industri dan perdagangan (KBBI:911). Selain itu, masyarakat kota Medan juga bersifat heterogen, ditunjukkan oleh banyaknya suku yang tinggal di Medan baik suku asli Sumatra Utara, maupun suku-suku pendatang.
Masyarakat kota Medan juga dibedakan oleh tingkat sosial, seperti dari tingkat sosial menengah ke bawah dan tingkat sosial menengah ke atas. Perbedaan tingkat sosial tersebut menyebabkan perbedaan pula dalam mengikuti berbagai kegiatan yang dianggap dapat menyenangkan dan mengurangi kepenatan setelah beraktivitas dalam bekerja. Masyarakat dengan tingkat sosial menengah ke bawah biasanya mencari kesenangan dengan menonton film, jalan-jalan ke pusat perbelanjaan, atau berkaraoke. Sedang masyarakat dengan tingkat sosial menengah ke atas biasa mencari hiburan dengan pergi ke restaurant, traveling,
Clubbing, fitnes, atau pergi berlatih dansa.
Dansa adalah tarian yang di lakukan oleh pasangan pria dan wanita dengan berpegangan tangan atau berpelukan yang diiringi musik. Menurut Khairul
2
(wawancara tanggal 19 September 2012) “dansa adalah tarian berpasangan yang diiringi musik yang sesuai dari jenis tari tersebut”. Marisa Citra (pelatih dansa di Lembaga Kesenian Universitas Sumatra Utara) menjelaskan “dansa adalah tarian yang berasal dari Amerika Latin yang memiliki makna atau sejarah sosialnya sendiri. Dengan demikian, dansa adalah tari berpasangan yang memiliki makna dan diiringi musik.
Dansa terbagi atas dua karakter yang berbeda (Sucipto, 1983:9) yakni dansa yang berkarakteristik Latin dan dansa yang berkarakteristik Ballroom standar. Dansa Latin berasal dari nama sebuah negara bagian di Amerika. Dansa
Latin ini awalnya berasal dari negara Eropa, namun di Eropa tari tersebut kurang
berkembang, tetapi setelah berada di Amerika Latin tari tersebut mulai berkembang hingga saat ini. Dansa yang berkarakteristik Latin terdiri dari Cha
Cha, Rumba, Samba, Jive, dan Paso Double. Sedangkan dansa yang
berkarakteristik ballroom terdiri dari Waltz Romantic, Slow Foxtrot, Quick Step,
Vienese Waltz, dan Tango.
3
masyarakat di kota Medan dari berbagai kalangan, terutama dari golongan menengah ke atas. Berbagai sanggar tersebut lebih banyak mengajarkan dansa dengan jenis cha cha, rumba, jive, waltz dan quickstep. Dansa kemudian menjadi bagian dari materi perkuliahan di Jurusan Sendratasik Program Studi Seni Tari Universitas Negeri Medan. Untuk mengamati lebih jauh bagaimana dansa dan perkembangannya maka peneliti melakukan penelitian tentang “Dansa Di Kota Medan”.
B. Identifikasi Masalah
Ali ( 1984 : 49 ) menyatakan bahwa :” Untuk kepentingan karya ilmiah, sesuatu masalah yang perlu diperhatikan sedapat mungkin diusahakan tidak terlalu luas. Masalah yang luas akan menghasilkan analisis yang sempit dan sebaliknya bila ruang lingkup masalah dipersempit maka akan diharapkan analisis secara luas dan mendalam”. Uraian latar belakang di atas menunjukkan bahwa banyak hal-hal menarik untuk diteliti. Ada beberapa hal-hal yang peneliti tentukan sebagai identifikasi masalah. Adapun identifikasi masalah tersebut sebagai berikut:
1. Bagaiman keberadaan dansa di kota Medan? 2. Bagaimana perkembangan dansa di kota Medan?
3. Bagaimana ragam gerak dansa yang paling di minati di kota Medan? 4. Bagaimana bentuk penyajian dansa di kota Medan?
5. Kapankah dansa mulai masuk di kota Medan?
4
C. Pembatasan Masalah
Menurut Hariwijaya dan Trinton (2008:47) mengemukakan bahwa : “suatu masalah mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perumusan masalah dan belum tentu masalah-masalah yang telah diidentifikasi dapat ditelitti”. Agar pembahasan lebih mendalam dan terfokus peneliti merasa perlu membuat pembatasan masalah. Peneliti membuat batasan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana perkembangan dansa di kota Medan? 2. Bagaimana bentuk penyajian dansa?
D. Rumusan Masalah
Begitu banyaknya masalah-masalah yang akan di bahas, dan agar penelitian ini lebih terarah, maka perlu adanya suatu perumusan masalah sehingga penulis dapat mencapai tujuan yang diharapkan berdasarkan pembatasan masalah maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana Perkembangan, dan Bentuk penyajian dansa di kota Medan.
E. Tujuan Penelitian
5
diperoleh setelah penelitian ini selesai’’. Maka tujuan yang di inginkan dalam sebuah penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan perkembangan dansa di kota Medan. 2. Mendeskripsikan bentuk penyajian dansa di kota Medan.
F. Manfaat Penelitian
Dari tujuan penelitian yang telah ditetapkan maka akan diharapkan dapat memberi manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat luas. Manfaat penelitian yang dapat di peroleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai sumber informasi mengenai kesenian yang terdapat pada masyarakat kota Medan.
2. Menambah tulisan-tulisan sekaligus sebagai masukan-masukan bagi pemerintah, lembaga pendidikan formal dan masyarakat luas tentang salah satu bentuk kesenian yang terdapat pada masyarakat kota Medan.
3. Sebagai referensi bagi peneliti-peneliti lainnya yang hendak meneliti bentuk kesenian ini lebih jauh.
88
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dansa adalah tari asal kebudayaan barat yang dilakukan pasangan pria dan wanita dengan berpegangan tangan atau berpelukan sambil diiringi musik. Dansa merupakan tarian yang membutuhkan pasangan pria dan wanita. Dansa mempunyai gerakan dan karakter yang berbeda-beda. Dansa Latin memiliki karakter enerjik, cepat, dan cenderung sensual. Sedangkan Dansa Ballroom yang berasal dari Eropa memiliki gerak dasar anggun dan romantis. Dansa adalah perpaduan dari olah rasa, olah pikir, dan olah raga. Orang bisa berDansa dengan baik kalau dia memiliki kepekaan rasa seni, daya ingat tinggi, dan kemampuan mengendalikan raga.
B. Saran
Kepada pemerintah Kota Medan, agar lebih memperhatikan lagi atlit Dansa yang telah mengikuti kejuaraan nasional maupun internasional, dengan menyertakannya dalam berbagai pementasan:
a. Memberikan penghargaan kepada para atlit Dansa Kota Medan
b. Kepada generasi muda di Kota Medan, agar mempelajari dan mengembangkannya lewat karya dan fariasi yang baru.
89
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhmmad. (2001). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta.
Arikunto, Suharsimi (1978). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta.
Dandy, Sugono, (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Koentjaraningrat. (1985). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Djambatan,
Jakarta
Lustgarten, karen, (1979). Petunjuk Lengkap Untuk Touch Dancing, Prosperous. Jakarta.
Nurwani. (2003). “Serampang XII: Tari kreasi yang mentradisi pada masyarakat melayu pesisir sumatra timur”. “Tesis untuk meraih gelar derajat gelar sarjana S2 dalam ilmu pengkajian seni pertunjukan dan seni rupa. Universitas Gajah Mada. Jogjakarta.
Smith, Jaqueline. (1985). Dance Compositon Terjemahan Ben Suharto. Yogyakarta: Ikalasti
Sucipto Rachmat, Herman. (1983). Ballroom dan Latin Dancing. Timbul, Bandung
90
91
Lampiran 2
BIODATA NARASUMBER
1). Nama : Khairul, SE
Alamat : JL. A.H. Nasution Gg. Pendidikan No. 134 Medan Pekerjaan : Pekerja Seni
Usia : 46 Tahun 2). Nama : Chandra Umar
Alamat : Komplek Perumahan Rajawali Blok D No.56 Kec. Medan Sunggal
Pekerjaan : Pekerja Seni Usia : 60 Tahun 3). Nama : Meijusna Asril
Alamat : Jln, Tridharma No.12 B Komplek USU Medan.
Pekerjaan :Sekertaris Lembaga Kesenian Universitas Sumatra Utara Serta Bendahara Ikatan Olahraga Dansa Indonesia Cabang Medan.