• Tidak ada hasil yang ditemukan

mapel ipa Proposal PTK SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "mapel ipa Proposal PTK SD"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penelitian tindakan kelas memang sangat penting dilakukan oleh seorang pendidik yang profesiolal. Tanpa adanya kegiatan penelitian tindakan kelas ini, maka kita selaku pendidik tak kan mampu mencapai visi dan misi dalam proses pembelajaran disekolah. Khususnya pembelajaran Sekolah Dasar yang banyak sekali terdapat bermacam- macam masalah didalam proses pembalajaran.

Untuk itu penulis sangat optimis dan kreatif dalam Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri , berdasarkan beberapa masalah dalam proses pembelajaran, tanpa adanya tindakan kelas dari pendidik maka bagaimana nasip pendidikan disekolah tersebut. Khususnya dalam pembelajaran IPA yang masih terdapat murid yang tidak paham dengan materi ajar, memiliki minat brlajar yang masi rendah, serta suka jail dan lengah ketika proses pembelajaran IPA berlangsung. Ini perlu dilakukan tindakan khusus oleh guru kelas selaku pendidik.

Pendidikan IPA di Sekolah Dasar bertujuan agar murid mengetahui dan menguasai pengetahuan, fakta, konsep, prinsip, proses penemuan serta memiliki sikap ilmiah yang akan bermanfaat bagi murid dalam mempelajari diri dan alam sekitar. Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mencari tahu dan berbuat sehingga mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

(2)

Mata pelajaran IPA di SD merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari oleh murid, yang dipelajari selama dua kali pertemuan setiap minggunya seperti halnya murid SD N , murid belajar dengan seorang guru yaitu wali kelasnya.

Dengan demikian murid bosan dan tidak termotifasi dalam mengikuti pelajaran. Ada saja pekerjaan lain yang dilakukan murid seperti menggambar, bercerita dengan teman sebangku, minta izin keluar dan sebagainya, sehingga pelajaran yang dijelaskan guru hanya sekedar angin lalu bagi sebagian besar murid. Inilah sebanarnya yang membuat hasil pembelajaran rendah.

Dari peristiwa diatas kita selaku guru kelas yang bertugas untuk mendidik murid, kita harus berfikir positif dalam menyelidiki kasus atau masalah ini. Berbagai upaya pun harus dilakukan, bagaimana supaya murid jadi betah dan semangat belajar dikelas dalam pembelajaran IPA. Agar mata pelajaran IPA menarik bagi murid sehingga murid senang mengikutinya dan dapat menguasai materi pelajaran yang baik, diperlukan motifasi belajar murid yang maksimal. Untuk itu digunakan lah sarana belajar yang menyenangkan dan dapat mengaktifkan murid dalam proses pembelajaran IPA.

Metode ini memang bagus untuk dipraktekkan dalam pembelajaran IPA, karena dengan motivasi dan menggunakan media gambar, anak tidak mudah bosan. Murid lebih senang bila suguhkan hal-hal yang berbentuk gambar. Apalagi gambar yang kita tampilkan yaitu gambar yang disenangi oleh murid, selagi tidak menyimpang dari materi pembelajaran yang akan kita tampilkan. Itu malah membuat murid jadi lebih senang belajar.

Untuk itu gunakanlah sarana atau media yang disenangi oleh murid, karena apabila dalam proses pembelajaran itu dapat membuat murid senang dan gembira, maka dengan sendirinya materi yang kita ajarkan akan mudah dicerna oleh murid. Bahkan murid menjadi senang terhadap guru kelasnya, sehingga suasana kelas akan menciptakan interaksi yang lancer dan menyenangkan.

(3)

lebih aktif dan termotivasi dalm dalam belajar, dan apabila mereka diberikan tugas dan menjawab beberapa pertanyaan guru merka siap menjawab pertanyaan tersebut dengan bantuan media gambar sehinga sarana/alat ini akan dapat meningkatkan hasil belajar murid.

Terkadang timbul suatu pertanyaan, mengapa hasil belajar rendah, yaitu 6,5 dengan taraf ketuntasan 40% , demikian juga tugas yang diberikan dengan menjawab pertanyaan yang ada di LKS ( Lembar Kerja Siswa ), tidak jarang dikerjakan oleh murid dengan melihat LKS teman-temannya yang lain, padahal soal yang ada di LKS sudah pernah dibahas dan dijelaskan oleh guru kelars mereka.

Ini jawabannya tak lain dan tak bukan karena, hasil pelaksanaan belajar IPA kelas IV di , sebagian besar murid tidak termotivasi dalam mengikuti pelajran IPA. Seperti yang pembehasan diatas, murid tidak nyaman didalam kelas, bosan atau pun tidak menarik dalam penyampain materi oleh guru kelasnya.

Karna itu, mata pelajaran IPA tidak hanya sekedar bertujuan agar murid memperoleh nilai yang tinggi dalam ujian, tetapi lebih penting sesuai dengan tujuan tuntutan kurikulum siswa mampu mengaplikasikan pelajaran yang telah dipelajari.

Dan mengingat mata pelajaran IPA yang sangat butuh pemahaman dan hapalan, oleh sebab itu murid hendaknya dapat belajar dan memiliki motivasi yang tinggi sehingga hasil belajar menjadi optimal.

(4)

Organisasi provesi berfungsi untuk menyatukan gerak langkah anggota profesi dan untuk meningkatkan provesionalitas para anggotanya. Adapun ruanglingkup layanan guru dalam melaksanakan profesinya yaitu terdiri atas:

1. Layanan administrasi pendidikan , 2. Layanan istruksional

3. Dan layanan bantuan, yaitu ketiganya berupaya untuk meningkatkan perkembangan murid secara optimal.

Namun kalau diamati dari lingkungan sekolah, sekolah ada dan hidup dalam suatu masyarakat. Masyarakat yang ada disekitar sekolah selalu mempengaruhi perkembangan pendidikan disekolah, karena itu guru wajib mengenal dan menghayati dunia sekitar sekolah, minimal masyarakat kelurahan atau desa dan kecamatan dimana sekolah dan guru berada.

Dunia lingkungan sekolah mungkin dunia industri, dunia pertanian, dunia perkebunan, dunia perikanan,dan lain-lain tentunya dunia lingkungan disekitar sekolah tersebut mamiliki adat istiadat, kepercayaan, tatacara, sikap dan tingkah laku masyarakatnya yang berbeda. Guru berperan agar dirinya dan sekolahnya dapat berfungsi sebagai unsur pembaruan bagi kehidupan dan kemajuan daerahnya. Untuk lebih memahami dunia sekitarnya, guru turut bersama-sama masyarakat sekitarnya dalam berbagai aktifitas dan mengusahakan terciptanya kerjasama yang sebaik-baiknya antara sekolah, orang tua dan masyarakat bagi kesempurnaan usaha pendidikan atas dasar kesadaran bahwa pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antar pemerintah, orang tua peserta didik dan masyarakat.

Faktor inilah yang membuat murid tidak senang dan tidak konsentrasi dalam belajar, karna faktor linkungan setempat yang tidak mendukung proses pembelajaran disekolah. Meskipun begitu kita selaku guru harus bisa menuntaskan masalah yang seperti ini. Dan mampu menanggulangi apa yang menjadi penyebab timbulnya kasus yang seperti ini.

(5)

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan dalam pelaksanaan pembelajaran IPA diatas, diidentifikasi masalah yang dihadapi dalam pembelajaran IPA kelas IV adalah sebagai berikut:

a. Pada awal pembelajaran guru sebagai pelaksana (peneliti) kurang dalam mengelolah ruang dan fasilitas pembelajaran.

b. Sebagian besar murid melakukan kegiatan lain seperti menggambar, bercerita dengan teman sebangku, minta izin keluar kelas pada saat guru mengajukan materi pelajaran.

c. Penggunaan media gambar kurang optimal, sehingga anak hanya bisa melihat dan mencawan saja.

d. Metode yang dilakukan guru hanya berceramah saja.

e. Sebagian besar murid malas mengerjakan tugas dan menjawab pertanyaan yang ada diLKS, padahal materi tersebut mudah dan sudah dijelaskan oleh guru.

f. Penggunaan waktu kurang efisien.

g. Guru tidak menindak lanjuti pembelajaran.

Dalam rencana pembelajaran IPA pada KD pembelajaran mendiskusikan bagaimana menerapkan cara memelihara kesehatan pada indra. Dimana panca indra merupakan pusat segala organ tubuh manusia, yang harus dijaga oleh manusia itu sendiri.

Yang saya temui selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung, banyak hal unik yang terjadi di kelas saya salah satunya anak acuh-tak acuh dalam pembelajaran ini, maka dari berbagai masalah yang didapat guru ( saya sebagai peneliti ) tersentuh untuk mengadakan penelitian yang tejadi dikelas saya selama proses PBM berlangsung, kenapa saya tersentuh untuk mengadakan penelitian supaya anak didik saya termotifasi, bersemangat dan menerima apa yang sudah dipelajari.

(6)

Berdasartkan hasil musyawarah yang dilakukan dengan ibuk Harrniyenti, S.Pd selaku supervisor I dan supervisor II kami yaitu ibuk Musdayeni, S.Pd. SD, maka perbaikan pembelajaran perlu dilakukan karena banyak hal-hal yang ditemukan dalam PBM pada mata pelajaran IPA. Sebelum perbaikan pembelajaran dilakukan saya sebagai peneliti (guru ) di kelas IV juga mengadakan musyawarah dangan kepala sekolah kami yaitu ibuk Desnimar, S.Pd.SD yang menjabat sebagai pimpinan kami disekolah., dan guru-guru yang seperjuangan dengan saya.

Jadi dalam menangani masalah yang seperti ini, saya selaku pendidik harus apa-saja peran guru didalam pendidikan. Menurut buku buku yang pernah say abaca, Profesi Keguruan disini jijelaskan apa peran guru didalam pendidikan yaitu sebagai berikut:

Peran kepembibingan guru dalam proses pembelajaran, bimbingan disekolah dapat digolongkan kedalam bimbingan belajar, pribadi, social, dan juga karier.

- Teknik membantu murid bermasalah, upaya membantu peserta didik mengatasi perilaku bermasalah dan menggantinya dengan perilaku yang efektif menghendaki keterampilan khusus dari guru.

- Dan ada beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh seorang guru untuk memperoleh lingkungan belajar yang sehat,yaitunya:

a. Memanfaatkan pengajaran kelas sebagai wahana untuk bimbingan kelompok.

b. Manfaat pendekatan-pendekatan kelompok dalam melakukan bimbingan

2. Analisis Masalah

(7)

pertanyaan-pertanyaan yang memancing murid dalam pembelajaran, selain itu saya tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh murid,serta tidak memfokuskanperhatian siswa peda topik yang dibahas.

Pada kesempatan kali itu, memang diluar dugaan saya. Memang pada saat itu tidak banyak yang betul-betul serius dalam pembelajaran. Karna pada saat itu metode yang saya terpkan kepada anak, metode ceramah, sehingga murid bosan dan terjadilah pembelajaran yang membosankan bagi anak.

Pada penelitian yang telah saya lakukan di IV juarai. Setiap pembelajaran yang saya lakukan saya selalu merasa ada yang kurang, perhatian para murid terhadap pambelajaran IPA tampaknya tidak menggembirakan. Murid lebih menganggap pembelajaran IPA sebagai mata pelajaran yang diwajibkan dan hanya merupakan tugas rutin untuk mengikutinya. Saya merasa murid menganggap enteng pelajarannya. Setelah berulangkali merenung , saya menyimpulkan bahwa motifasi para murid untuk belajar IPA sangatlah rendah sekali.

Ini terbukti dari seringnya siswa absen dalam pelajaran dan nilai rata-rata kelas IV mata pelajaran IPA hanya 5,4. Saya menjadi bingung bagaimana cata mengatasi masalah ini. Memang setiap kali saya melakukan npembelajaran saya tidak menggunakan media dan hanya berceramah didepan kelas pada kegiatan didepan kelas pada kegiatan evaluasi, saya tidak menjelaskan secara tepat bagaimana prosedur dalam mengerjakan LKS sehingga murid saya bingung dalam mengerjakan LKS.

3. Alternative dan Prioritas Pemecahan Masalah

(8)

penelitian. Maka dari itu ketika saya melakukan proses pembelajaran ada anak yang berbicara dengan teman sebangkunya atau sering mintak izin keluar.

Dari hasil analisis tersebut saya menemukan bahwa hanya murid tertentu ( sekitar 15 orang dari 20 murid ) yang sering absen, dan memang ternyata murid yang sering tidak hadir nilainya rendah. Dari analisis tugas, bahan pelajaran, dan balikan, saya menemukan bahwa tugas yang saya berikan di ambil dari buku paket memang membosankan karena hanya menuntut murid untuk menghapal, tanpa meminta murid untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya secara bebas dalam bahasa tulis. Balikan yang saya berikan pada tugas-tugas tersebut, ternyata hanya dua kata yaitu cukup dan kurang

Dari refleksi yang saya lakukan, saya merasa bersikap biasa-biasa saja, hanya saya merasa jarang memberikan penguatan. Namun kemudian saya menyimpulkan bahwa saya harus memilih masalah yang dapat saya atasi sendiri. Saya kemudian memutuskan bahwa saya akan memfokuskan usaha pada prbaikan tugas dan bahan ajar yang saya gunakan.

Dari masalah ini maka langkah atau tindakan yang harus saya lakukan yaitu saya mempersiapkan bahan ajar berikutnya, seperti mempersiapkan atau mengunakan alat peraga yang berupa media gambar, yang berharap supaya dapat menunjang dalam proses pembelajaran yang saya lakukan. Dan yang juga menjadi harapan saya yaitu murid jadi lebih termotifasi dalam belajar, dan suasan ruang belajar menjadi lebih hidup melalui metode tersebut. Insyaallah.

B. Rumusan Masalah

(9)

seharusnya bisa dipahami dengan bantuan alat peraga, sedangkan yang biasa saya lakukan hanya menjelaskan dan berceramah saja didepan kelas.

Maka dari pada itu, masalah pada pembelajaran IPA kelas IV ini dapat saya rumuskan yaitu sebagai berikut:

a. Bagaimana cara menampilkan media gambar yang baik anak murid menjadi tertarik dan dapat memberi motivasi dalam pembelajaran b. Bagaiman cara dalam melakukan pengolahan kelas pada awal

pembelajaran

c. Bagaimana agar murid dapat mencapai nilai dan dasil belajar yang kita harapkan

d. Bagaiman agar murid dapat menyelesaikan soal-soal yang saya berikan e. Bagaimana metode yang sesuai dalam penanaman konsep supaya anak

tidak bercerita dan keluar masuk ketika proses pembelajaran. C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Untuk meningkatkan penguasaan murid terhadap materi pelajaran IPA kelas IV penulisan melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas (PTK) dengan harapan guru mampu menilai dan memperbaiki pembelahjaran yang dikelola sendiri.

Selain itu tujuan peneliti perbaikan pembelajaran ini agar meningkatkan penguasaan murid yang lebih aktif, kreatif dan menyenangkan serta sebagai guru dalam proses belajar-mengajar, guru harus mampu melaksanakan pembelajaran serta mengefaluasi pembelajaran yang telah dilaksanakan, menciptakan suasana belajar yang konduktif dan melibatkan peserta didik ikut serta aktif membangkitkan motifasi belajar murid yang maksimal.

(10)

Laporan ini disusun berdasarkan catatan yang dibuat ketika merancang rencana pembelajaran, sampai kepada pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang diobserfasi oleh supervisor pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilakukan II siklus untuk mata pelajaran IPA di SDN .

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi brbagai pihak. Pihak uyang dimaksud ialah:

1. Murid, terutama untuk murid kelas IV agar lebih termotivasi dan terampil dalam menerima pembelajaran IPA kususnya pada mata pelajaran, memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya

2. Guru, guru kelas IV sebagai wali kelas, dapat dijadikan pedoman mengajar yan professional kedepannya.

3. Peneliti sendiri yaitu dapat dijadikan sebagai bahan kajian akademik di Universitas Terbuka.

4. Peneliti selanjutnya, yang digunakan sebagai bahan acuan, baik perndekatan maupun materinya.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan

(11)

Berkenaan dengan peranan pendidikan, orang yang beradap setidak nya memiliki common sense bahwa pendidikan memiliki peran sangat penting bagi kehidupan manusia.pendidikan memiliki kekuatan (pengaruh) yang di namis dalam menyiap kan kehidupan manuasia di masa depan. Pendidikan dapat mengembang kan sebagai potensi yang di miliki nya secara optimal,yaitu pengembangan potensi indifidu yang setingginya dalam aspek fisik,intellectual,emosional,social dan spiritual,sesuai dengan tahap perkembangan serta karakteristik lingkungan fisik dan lingkungan sosio-budaya dimana dia hidup

Salah satu pengertian yang sangat umum di kemukan kan oleh Driyarka (1980) yang menyatakan bahwa pendidikan adalah proses memanusiakan manusia muda. Didalam kamus internasional pendidikan setidiak tidaknya memiliki tiga ciri utama sebagai berikut.

1. Proses perkembangan kemampuan,sikap,dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya didalam masarakat di mana dia hidup.

2. Proses social,dimana seseorang di hadap kan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol untuk mencapai kopentensi sosial dan pertumbuhan individual secara optimum.

3. Proses pengembangan pribadi dan waktu manusia.

(12)

Tilaar ( 1999:28 ) merumuskan hakikat pendidikan sebagai suatu proses menumbuhkembangkan eksistensi peserta-didik yang memasyarakat, membudaya, dalam tata kehidupan yang berdimensi local, nasional, dan global. Sunaryo Kartadinata ( 1996 ) mengemukakan pengertian pendidikan dalam rumusan yang cukup sederhana tetapi penuh makna, yaitu pendidikan adalah proses membawa manusia dari apa adanya kepada bagaimana seharusnya. Kondisi apadanya adalah kondisi nyata peserta didik saat ini, suatu keberadaan anak dengan segala potensi, kemampuan, sifat, dan kebiasaan yang dimilikinya. Sedangkan kondisi bagai mana seharusnya adalah suatu kendisi yang diharapkan terjadi pada diri anak, berupa perubahan prilaku dalam aspek cipta, rasa, karsa, dan karya yang berlandaskan dan bermuatan nilai-nilai kemanusiaan yang dijunjung tinggi.

Akhirnya makna pendidikan yang mantap dinyatakan dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional pasal 1 ( 1 ) dinyatakan pendidikan sebagai “ … usaha sadar untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat bangsa dan Negara. “

B. Alat indra manusia ( Mata )

Pada penelitian yang saya lakukan di ini, saya mengukur kemampuan murid dalam pembelajaran bidang studi IPA, yang mana materi yang saya ajarkan yaitu Organ Pengindraan Manusia dan pada saat itu materi kusus yang saya sampaikan pada kesempatan yang singkat itu khusus pengindraan pada Mata.

Materi saya ambil dari berbagai buku sumber, sedikit penjelasan tentang organ indra ( mata ) pada manusia saya mencoba untuk menjelaskan nya.

(13)

berhubungan dengan indra lain. Mata merupakan indra penglihatan bagi kita. Bola mata terletak dalam rongga mata dan dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak. Bagian depan bola mata dilindungi oleh selaput tipis, kelopak mata, bulu mata, dan kelenjar air mata. Ketika mata kita terbuka bulu mata kita akan melindungi mata kita dari debu. Kedp mata yang tidak sadar kita lakukan merupakan usaha untuk mengeluarkan air mata kita.

Bola mata dilekatkan pada didinding sebelah dalam rongga mata oleh tiga pasang otot yang berfungsi menggerakkan bola mata kearah yang kita kehendaki untuk mendapatkan pandangan yang sebaik-baiknya. Otot-otot tersebut melekat pada tulang tengkorak.

Bagian-bagian bola mata yaitu sebagai berikut:

a. Kornea merupakan bagian yang bersifat tembus pandang

b. Selaput pelangi atau iris, yang terletak dibelakan kornea dan berpitmen. Zat member warna pada iris ini disebut melanin. Pikmen ini yang menentukan warna mata

c. Lensa, terletak dibelakang selaput pelangi. Lensa dapat mencembung dan menipis sesuai dengan jarak benda yang akan difokuskan.

(14)

Gangguan pada mata biasanya diakibatkan kurangnya asupan sari makanan yang menganmdung Vitamin A. ini dapat terjadi kekurangan mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran. Sayuran dan buah yang berwarna kuning kemerahan,seperti wortel, tomat dan papaya mengandung zat warna yang disebut karoten. Di dalam hati, karoten dibuah menjadi

C. Media gambar

Pembentukan kemampuan murid disekolah sangat dipengaruhi oleh proses belajar yang ditempuhnya. Oleh karena itu agar murid memiliki kemampuan yang diharapkan proses belajar harus dikendalikan oleh guru berdasarkan oleh kurikulum yang berlaku.

Prose belajar akan terberntuk berdasarkan pemahaman dan pandangan guru terhadap pengertian dan hakikat belajar mengajar. Agar proses belajar efektif, guru harus memahami bahwea tugas dan peran nya dalam mengajar harus berfungsi sebagai pembimbing, fasilator dan narasumber atau pemberi informasi.

Pandangan yang dianggap paling sesuai dengan kebutuhan dan hakikat belajar saat ini adalah bahwa mengajar merupakan suatu proses membimbing memberikan informasi dan mengatur lingkungan sehingga terjadi proses belajar yang efektif. Untuk mendukung semua itu diperlikan pengetahuan dan pengalaman dalam mengajar serta sarana dan prasarana yang mendukung sekaligus sebagai pasilitator dalam penyampaian ilmu pengetahuan, salahsatu sarana yang penting yaitu media pembelajaran.

Tingkat keefektifan pembelajaran disekolah dasar (SD) salah satunya dipengaruhi oleh kemampuan guru menerapkan asal kekongkritan dalam mengelolah proses pembelajaran, maksudnya guru harus mampu menjadikan apa yuang diajarkannya sebagai sesuatu yang kongkrit (nyata) sehingga mudah dipahamiu oleh siswa.

(15)

dengan baik oleh para murid sebagai wujud bahan ajar tersebut dapat diterima oleh para siswa yang dibutuhkan dengan terjadinya perubahan-pereubahan perilaku baik berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Menurut Clart (1956), pengertian media gambar dapat dilihat dari berbagai sudut, diantaranya media dipandang sebagai teknilogi, tutor, materi, agen, alat mental berpikir dalam pemecahan masalah.

Menurut Heinick ddk ( 1996 ) media ( jamak atau medium ) tinggal secara umum adalah saluran komunikasi yaitu segala sesuatu yang membawa informasi dfari sumber informasi untuk disampaikan kepada penerima informasi contohnya ialah: film, TV, diagram, materi pembelajaran, computer dan instruktur.

Sedangkan Critters (1956) mengemukakan media pembelajaran dipandang sebagai alat atau wahana untuk menyampaikan atau mengomunikasikan pesan pembelajaran kepada murid.

Tujuan penggunaan media gambar secara umum adalah memfasilitasi komunikasi. Dalam pembelajaran tujuan penggunaan media antara lain adalah untuk meningkatkan kualitas dan efektif pembelajaran memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran, memberikan arahan tujuan yang dicapai, menyediakan evaluasi untuk kreatif, menyampaikan materi pembelajaran dan membantu pembelajaran yang memiliki kekusukan tertentu.

Miarso: media gambar pembelajaran secara makro dalam keseluruhan syistim pendidikan didefenisikan sebagai segala sesuatu yang dapat merangsang terjadi proses balajar, dalam pengertian yang lebih kusus, media merupakan alat bantu pembelajaran yang digunakan dalam pengajaran di SD termasuk pembelajaran IPA.

Menurut Winn (1956), fungsi media gambar pada pembelajaran antara lain : menyampaikan pembelajaran kontruksi dari lingkungan,dimana media membantu murid mengali dan membangun pemahaman dari pengetahuan serta mengembangkan keterampilan kognitif dimana media sebagai modal, kreasi atau pengembangan keterampilan mental.

(16)

mengandung materi pembelajaran dengan media pembelajaran merupakan sesuatu yang digunakan untuk mengkomunikasikan materi pembelajaran.

Scrammber berpendapat bahwa media gambar dalam pendidikan sebagai suatu teknik utuk menyampaikan pesan sehingga sebagai teknologi pembawa informasi atau pesan pembelajaran.

Penggunaan media gambar dalam pembelajaran IPA sangat dibutuhkan karena media tersebut berfungsi sebagai:

- Mengaktifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan murid dan antar sesama murid dalam pembelajaran

- Merangsang pikiran, perasaan, perehatian dan kemampuan dalam pembelajaran, sehingga member pengalaman belajar lebih bermakna bagi murid.

- Membangkitkan keinginan dan minat belajar murid.

- Membangun dasar-dasar untuk perkembangan belajar sehingga pelajaran lebih lama diingat.

- Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kemandirian.

Manfaat alat peraga dalam media gambar pada pembelajaran IPA bagi murid ialah sebagai berikut:

- Meningkatkan motivasi belajar. - Menyediakan variasi belajar.

- Memberikan gambaran struktur yang memudahkan belajar. - Member contoh yang selektif.

- Merangsang berfikir analisis.

- Menyediakan situasi belajar yang kurang bersifat formal ( tanpa ada beban dan tekanan).

Selain bermanfaat bagi murid, manfaat alat peraga dalam pembelajaran IPA bagi guru antara lain:

- Memberikan pedoman dalam merumuskan tujuan pembelajaran. - Memberikan sistimatika mengajar.

- Memudahkan kendali mengajar.

(17)

Media gambar dalm pem,belajaran IPA memiliki nilai praktis yaitu:

a. Menampilkan objek yang sagat besar yang tidak bisa mungkian dibawa kedalam kelas seperti: bumi, bulan, matahari, peristiwa alam dan sebagainya.

b. Menampilkan objek yang langka seperti: bintang, tumbuhan, manusia beserta strukturnyha masing-masing.

Selain itu menurut Mahmuduin dan Kusnadi (2002) menyatakan seseorang guru dalam menggunakan alat peraga yang merupakan media gmbar haruslah mendesain alat peraga IPA tersebut, yang meliputi merancang, memilih dan membuat alat peraga IPA yany sesuai dan cocok untuk mengajarkan suatu kosep, prinsip teori-teori IPA bagi murid SD.

(18)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian serta Pihak yang Membantu Pada kesempatan ini saya selaku pendidik dan sekaligus melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Maka objek penelitian yang dimaksud adalah orang yang melakukan penelitian atau yang menulis penelitian ini, Rizal Nofriandi nama lengkap penulis.

(19)

Sedangkan waktu penelitian ini dilakukan selama 3 minggu, tiap minggunya saya melakukan penelitian di kelas IV semester I ini melakukan pembelajaran. Penelitian dilakukan II siklus yaitu:

- Prasiklus pada hari Rabu tanggal 30 Oktober 2013 pada saat inilah penulis menemukan masalah-masalah yang terdapap pada murid kelas IV SDN. Bermacam-macam bentuk masalah ditemukan.

- Siklus I pada hari Sabtu tanggal 02 Nofember 2013 pada kesempatan ini murid dilakukan atau diberikan suatu perbaikan. Pada saat ini murid dilakukan dengan kondisi perbaikan atau perubahan dari metode yang lama ke metode yang dianggap lebih memperbarui dan lebih meyakinkan terhadap hasil belajar lebih meningkat.

- Siklus II pada hari Selasa tanggal 05 Nofember 2013 nah pada pertemuan siklus II inilah hasil belajar murid sudah membaik.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Pada bagian ini menjelaskan prosedur penelitian perbaikan yang mencakup studi pendahuluan dan langkah-langkah PTK yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pengamatan, serta refleksi untuk setiap siklus pembelajaran.

1. Prasiklus

Didalam pra siklus ini menjelaskan tentang kegiatan atau persiapan yang kita persiapkan pasa sebelum kita melakukan penelitian yaitu yang dapat kita jelaskan pada penjelasan berikut,

(20)

IV IV Juirai dengan berpedoman pada RPP Kurikulum KTSP 2006. Kemudian penelitian menyusun persiapan tindakan yangf akan dilaksanakan sebagai berikut:

1. Mumbuat susunan rencana pelaksanaan pembelajaran

2. Mempersiapkan media gambar pembelajaran, dan bahan-bahan lain yang dibutuhkan

3. Hal-hal yang perlu untuk mengatasi masalah dalam kelas 4. Mempersiapkan instrumen tes tau nontes

5. Melakukan konsultasi dan kondisi dengan teman sejawad tentang kegiatan yang akan dilaksanakan

6. Memeriksa ketersediaan alat pengumpul data

Setelah menyusun persiapan tindakan yang akan dilaksanakan. Penelitian berkonsultasi dengan teman sejawad tentang apa tindakan perbaikan yang akan dilakukan, sebelum tindakan perbaikan teman sejawad meminta untuk menampilkan pembelajaran yang sesuai dengan meterinya. Ini dilaksanakan dikelas sendiri saya mengajar, sewaktu pelaksanaan materi teman sejawad mengamati guru ( mahasiswa ) dalam proses belajar-mengajar brlangsung dengan menggunakan lembaga obserfasi untuk guru.

Setelah berkolaborasi dengan teman sejawad maka penelitian mengkaji untuk identivikasi masalah yang timbul akibat, adapun masalah yang timbul yaitu:

1. Pada kegiatan awal absen tidak diambil secara perorangan 2. Melakukan apersepsi tidak disampaikan

3. Kurangnya dalam penyampaian motivasi anak 4. Penyampaian konsep tidak tepat

5. Tidak mengunakan alat peraga ( media gambar ) 6. Pelaksanaan tindak lanjut masih kurang

7. Pada penutupan pembelajaran waktu sudah tidak efisien 2. Siklus I

a. Perencanaan

(21)

Selanjutnya berpedoman pada hasil pengamatan teman sejawad dari pelaksanaan yang sudah dilakukan, maka penulis mengadakn musyawarah lagi. Maka hasil musyawarah dengan teman sejawad yaitu perlu tindakan-tindakan perbaikan pada pelaksanaan pembelajaran. Adapun langkah-langkah perbaikan guna mengatasi masalah yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu:

1. Menyusun rencana pembelajaran sebaik mungkin dengan mempedomani KTSP

2. Mengembangkan dan mengorganisasi materi, serta sumber belajar 3. Melaksanakan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran

sejelas mungkin

4. Mengurangi metode yang bervariasi

5. Selalu menggunakan media-media yang menarik, materi yang disajikan adalah peristiwa alam

6. Membimbing murid dalam melaksanakan latihan dan kerja kelompok mengadakan penilaian dengan lembar obserfasi

7. Memberikan ujian kepada murid untuk terlibat aktif dalam pembelajaran

8. Menutup pelajaran dengan mengumpulkan hasil pembelajaran dengan brsama-sama

b. Tindakan

Pelaksanaan perbaikan IPA diSD kelas IV pada materi : memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya, ini diawali mempersiapkan scenario pembelajaran. Adapun scenario pembelajaran tersebut yang dipersiapkan adalah RPP I perbaikan. RPP I perbaikan tersebut telah disusun dengan bantuan supervisor II kami yaitu ibuk Musdayeni, S.PD. SD yang bertugas sebagai guru bidang study IPA di SDN .

(22)

langkah-langkah kegiatan yang dilakukan yaitu: kegiatan awal, guru hendaknya melakukan obsrvasi yang tepat, menyampaikan tujuan yang jelas sehingga murid dapat memusatkan perhatiannya dalam pembelajaran dan memahami manfaat dalam mempelajarai materi yang dipelajari.

Pada kegiatan inti guru hendaknya berusaha membimbing murid dengan media gambar yang sudah disiapkan serta member petunjuk yang jelas dan rici dalam kerja kelompok. Guru juga member kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran serata member pujian dan motifasi bagi kelompok yang telah berhasil. Pada kegiatan akhir pun guru hendaknya membimbing murid untuk menarik kesimpulan dari pembelajaran yang telah dipelajari dari pembnelajaran yang telah dipelajari, yang penting sekali adalah guru harus mengadakan evaluasi, untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai oleh guru sekaligus upah balik bagi guru untuk menentukan tindak lanjut dengan menganalisa hasil pembelajaran.

Langkah langkah pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran yaitu sebagai berikut:

TABEL KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Awal

Siswa mengawali pembelajaran dengan do’a, mengabseni siswa untuk melihat kehadirannya dalam pembelajaran, melakukan apersepsi yaitu mengkondisikan dan memotivasi murid untuk melaksanakan proses pembelajaran

Kegiatan Inti

-guru menyampaikan tujuan pembelajaran

-guru mempoerhatikan dengan seksama dari media-media yang diberikan

-murid mengomentari atau menanggapi media gambar tersebut

(23)

indara seperti mata manusia

-guru member penjelasan dan penugasan tentang gambar-gambar yang dilihat

-guru menjadi model dalam memaparkan media-media gambar

-salah seorang murid diminta menceritakan isi gambar yang ada

-guru member komentar tentang cerita diri anak menjadi panduan memperbaiki murid lain

-Murid secara kelompok mempersiapkan hasil kerjanya kedepan, dari tugas yang diberikan gambar tentang memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya tersebut

-refleksi Kegiatan

Akhir

-guru menilai penampilan murid

-guru melibatkan murid, mengumpulkan pembelajaran yang telah berlangsung

-guru memberikan latihan tes tertulis kepada murid

c. Pengamatan

Sesuai dengan kriteria PTK, penulisan berkolaborasi dengan supervisor II, untuk melakukan pengamatan dan mengisi lembar pengamatan selama proses berlangsung. Tindakan digantikan berhasil apa bila kemampuan murid diatas KKM yang ditetapkan disekolah tersebut.

Instrument utama pada penelitian ini adalah penelitian sendiri yang juga berperan sebagai pelaksanaan perbaikan pembelajaran dikelas dan dibantu oleh teman sejawad dan supervisor II kami, instrument penunjang adalah:

(24)

Berdasarkan hasil pengamatan dari supervisor II maka hasil pembelajaran menunjukan bahwa:

- 18 murid kelas IV, hanya 7 murid yang mendapat kesempatan menjawab pertanyaan guru

- Dari 7 orang murid yang menjawab, dan hanya 5 oarang yang jawabannya benar

- Ketika diadakan diskusi kelompok, terjadi keributan kecil karena semua anak ingin melihat gambar-gambar yang ada pada media, karena gambar-gambar tersebut terlalu sedikit

Berdasarkan data yang terkumpul, peneliti mencoba menyimpulkan hasil perbaikan yang telah dilakukan dan hasil kesimpualan menunjukan bahwa penguasaan murid sudah meningkat, masih belum optimal 12 dari 20 murid yang menjawab dengan benar semua pertanyaan target menyebarkan pertanyaan kepada minimal 10 anak juga belum tercapai, disamping gambar yang dibawah anak belum dimanfaatkan. d. Refleksi

Pada tahap ini merupaka kegiatan yang dijadikan sebagai titik tolak penelitian pada pra siklus. Kelebihan pada prasiklus tetap dipertahankan, sedangkan kelemahan yang ditemukan diusahakan untuk memperbaikinya pada siklus I. Berdasarkan hasil refleksi penelitian mengadakan perbaikan dan penyempurnaan pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada tindakan siklus berikutnya.

Dari hasil pengamatan guru ( penulis ) melakukan refleksi dengan mengajukan pertanyaan berikut pada diri sendiri yaitu diantara nya:

1. Apakah saya terpaku kepada anak-anak yang paling belakang saja ? 2. Kalau begini hasilnya, apa yang harus saya perbaiki dalam tindakan

perbaikan berikutnya?

(25)

4. Mengapa saya tidak memberi kesempatan kepada anak untuk bertanya dan menceritakan seluruh kelompok dari gambar mata pada indra penglihatan manusia?

3. Siklus II

a. Perencanaan

Pada bagian ini , penulis masih berpedoman kepada refleksi, karena refleksi masih dijadikan dasar untuk menyusun rencana perbaikan pada siklus II ini, disamping menyusun rencana perbaikan juga disusun lembaran observasi dan lembaran hasil tes murid.

Sedangkan materi yang dipelajari adalah menjelaskan kedepan tentang struktur oragan penglihatan manusia, dan metode yang digunakan ialah dengan memberikan bimbingan melalui metode pemberian tugas dan resitas. Rencana perbaikan disusun lebih baik dari pada siklus I.

b. Tidakan

Pelaksanaan perabaikan pembelajaran pada siklus I ini masih dilaksanakan dikelas saya mengajar, yaitu dan waktu pelaksanaan tiga hari setelah prasiklus dilaksanakan. Setelah mengkomodasikan dari siklus II dalam rencana perbaikan siklus I, saya meneliti sekaligus guru kelas IV SDN , melakukan musyawarah lagi dengan supervisor saya.

Setelah itu, penulis bersiap-siap melaksanakan perbaikan siklus II yang topik pembelajaran adalah lanjutan dari topi yang lalu yaitu cara merawat dan memelihara alat indra ( mata ). Topik yang sama karena masih ada 9 orang murid yang belum dapat menjawab pertanyaan. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan funsinya serta pemeliharaannya.

Tujuan perbaikan iniu terfokus pada 4 hal yaitu:

1. Mampu menkoordinasikan murid pada awal belajar.

2. Mampu menggunakan media gambar yang digunakan untuk pemahaman arah.

3. Mampu menyebarkan pertanyaan minimal kepada 10 murid. 4. Pada evaluasi murid tuntas dalam pembelajaran.

(26)

- Guru memasang media gambar struktur panca indra manusia. - Guru meminta murid menyebutkan satu-persatu apa yang

diperhatikan pada media gambar secara bergantian. - Murid diminta duduk secara berkelompok.

- Kemudian mencatat ilustrasi dari media gambar yang dilihat secara berdiskusi.

- Hasil diskusi ditampilkan didepan kelas. Kegiatan akhir:

- Pada akhir pembelajaran, guru memberi tes tertulis dan menulis soal dipapan tulis dan murid menjawab pertanyaan dikertas selmbar.

c. Pengamatan

a. Siswa bersemangat dalam menjawab pertanyaan dari 20 murid ada yang tidadk menjawab pertanyaan dengan benar.

b. Guru dan siswa menyimpoulkan hasil pembelajaran bersama-sama kemudian hasil disimpulkan oleh anak-anak dibuku catatan dengan bantuan guru.

Data yang saya dapat dari hasil obsevasi pada murid kelas IV disupervisor atau penilai ialah sebagai berikut:

1. Anak begitu semangat ketika guru memajang media gambar yang guru gunakan.

2. Semua pertanyaan yang guru berikan murid bisa menjawab dengan benar, namun ada 2 murid yang pengetahuannya rendah yang tidak dapat menjawab pertanyaan.

3. Ada kelompok anak-anak yang sedang berdiskusi kompak dan aman.

4. Murid tidak ada yang rebut, bermain-main dalam kelas. Catatan guru atau penulis yaitu sebagai berikut:

(27)

- Seluruh murid senang mengikuti proses pembelajaran dan tidak ada yang bermain atau meribut didalam kelas.

- Hasil belajar meningkat sesuai dengan apa yang kita inginkan.

C. Teknik Analisis Data

1. Data dan Sumber Data a. Data Penelitian

Pemerolehan data penelitian saya ambil dari hasil proses pembelajaran yang terdapat pada interaksi murid kelas IV SDN Sago Kecamatan IV Juarai. Mulai dari pelaksanaan prasiklus sampai kepadareaksi yang timbul setaelah berlangsungnya siklus I dan II. Ini semua disusun dan ditulis dalam catatan guru atau atau yang melakukan penelitian.

Dada penbelitian ini berupa hasil pengantar, ctatan lapangan dan data hasil belajar dari setiap hasil belajar dari setiap tindakan perbaikan pada setiap tindakan perbaikan pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA ) dengan pendekatan kontekstual pada siswa kelas IV dengan pendekatan kontekstual sperti berikut ini:

1. Catatan tentang pelaksanaan pembelajaran yang berhubungan dengan perilaku guru dengan murid, yang meliputi interaksi pembelajaran antara guru dengan murid, murid dengan murid, dan murid dengan guru dalam pembelajaran IPA diSD.

2. Evaluasi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA ) baik yang berupa evaluasi proses maupun evaluasi hasil.

b. Sumber Data

(28)

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ). Data diperoleh dari subjekterteliti yakninya guru dan murid kelas IV kecamatan .

2. Instrument Penelitian

Didalam kamus ilmiah Instrumen ialah alat atau perlengkapan, jadi yang dimaksud instrument penelitrian ialah perlengkapan yang digunakan ketikaka proses penelitian berlangsung. Sedangkan instrrumen yang digunakan pada penelitian dan proses perbaikan ini adalah berupa tes prestasi belajar yang diberikan kepada murid untuk mengukur ketercapaian hasil belajar murid. Serta lembar obsrvasi yang digunakan untuk mengamati bagaimana proses pembelajaran berlangsung.

Yang dimaksu dengan tes disini yaitu pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, Pengetahuan, intelegensi, kemmpuan atau bakat yang dimiliki serta individu maupun kelompok. Sedangkan tes prestasi ialah tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu ( Arikunto, 2006 : 150 ) sedangkan observasi ialah secara sistematis dengan prosedur yang berstandar ( Arikunto, 2006 : 222 )

Cara yang digunakan untuk memperoleh data yang valid dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

a. Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati latar kelas tempat berlangsungnya pembalajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ), dengan berpedoman pada lembar-lembar observasi yang telah disediakan. Supervisor mengamati apa yang telah terjadi dalam proses pembelajaran ditandai dengan memberikan ceklis pada kolom yang terdapat dalam lembar observasi sesuaai denagan pengamatan terhadap proses pembelajaran.

(29)

c. Catatan lapangan, didalam pembuatan catatan lapangan ini pada dasarnya berisi tentang deskripsi atau berupa paparan tentang latar pengamatan terhadap tindakan praktisi dan murid pada waktu pembelajaran IPA. Unsur-unsur yang diamati dalam pelaksanaan mengacu pada apa yang tertera pada butir-butir pengamatan. Pembutan rancangan refleksi harus berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh guru dan pengamat penelitian.

Jadi yang selaku instrument utama dalam penelitian ialah peneliti sendiri,guru kelas sebagai pengamat pembelajaran di kelas. Peneliti sebagai instrument utama bertugas menyaring, menilai, menyimpulkan, dan memutuskan data yang diperlukan.

3. Analisis Data

Yang dimaksud dengan Analisis Data yaitu upaya yang dilakukan oleh guru yang berperan sebagai peneliti untuk merangkum secara akurat data yang telah dikumpulkan dalam bentuk yang dapat dipercaya dan benar adanya. Didalam pelaksanaannya dilakukan dengan cara sebagaiberikut: memilih, memilah, mengelompokkan data yang ada dan merangkumnya, kemudian menyajikannya dalam bentuk yang mudah dibaca dan dipahami.

Dalam memperoleh data penelitian dianalisis dengan menggunkan model Analisis Data Kualitatif dan Analisis Data Kuantitatif. Analisis data kualitatif yang ditawarkan oleh Miles dan Huberman ( dalam Kunandar 2008 : 101 ) yakni analisis data dimulai dengan menelaah sejakpengumpulan data sampai seluh data terkumpul.

(30)

dipresentasekan, hal ini berdasarkan model analisis kuantitatif Soendjojo Dirdjosoemarto ( 1990 : 483 ) dengan rumus yaitu:

Sekor yang diperoleh

Persentase perolehan skor =___________________ x 100% Sekor maksimal

Rentang sekor untuk masing-masing kategori dihitung dapat dibuat dengan cara berikut sebagai berikut:

90% - 100% Sangat baik

80% - 89% Baik

70% - 79% Cukup

60% - 69% Kurang

<60% Sangat kurang

Gambar

TABEL KEGIATAN PEMBELAJARAN
gambar yang dilihat

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengamatan selama pembelajaran siklus I pertemuan 2, peneliti melihat adanya peningkatan pada siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini

Pembelajaran IPA di sekolah dasar selama ini masih lebih banyak berpusat pada guru sehingga siswa hanyalah dijadikan objek pasif yang hanya bertugas mendengarkan guru

Salah satunya dengan menggunakan metode Quantum Teaching, dengan metode inilah suasana didalam kelas akan menjadi lebih hidup, karena dalam pembelajaran IPA

Berdasarkan hasil observasi peneliti pada siswa kelas VI SD Negeri 001 Binamang diketahui bahwa selama proses pembelajaran IPA berlangsung di kelas terlihat bahwa

dan mengalami kenaikan pada siklus II menjadi 90%, berarti sudah banyak peserta didik yang bekerjasama dengan temannya selama proses pembelajaran berlangsung. Peserta didik

aktivitas selama proses pembelajaran berlangsung, baik itu aktivitas guru maupun aktivitas siswa. Hasil observasi proses pembelajaran diperoleh dari lembar observasi yang

Dari berbagai pendapat ahli di atas peneliti menyimpulkan bahwa Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together adalah model pembelajaran dengan teknik

Kedua, materi pokok kajian ekosistem lebih banyak menceritakan fenomena alam dan selama ini ketika proses pembelajaran berlangsung, siswa ditunjukkan pada hal-hal yang