• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2, No 2, 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

106

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN

HASIL BELAJAR SISWA

Tuslimah

tuslimah0807@gmil.com ABSTRAK

The central point that must be achieved by every teaching and learning activity is the achievement of learning objectives. Students are required to have high creativity in learning, not always waiting for the teacher's orders, but in fact the learning process cannot learn effectively and efficiently. it is a learning strategy that is less relevant to Islamic religious education lessons in increasing students' understanding of Islamic religious lesson The Implementation of learning in the classroom has consequences for a teacher to increase his role and competence, because a competent teacher will be better able to manage the class and carry out evaluations for students both individually and in class. Evaluation is an attempt to obtain information about student learning outcomes as a whole, both knowledge, concepts, attitudes, values, and process skills. This can be used by teachers as feedback or decisions that are needed in determining teaching and learning strategies. For this purpose, teachers need to conduct an assessment, both on the process and on student learning outcomes.

Keywords: evaluation learning, learning outcomes.

Titik sentral yang harus dicapai oleh setiap kegiatan belajar mengajar adalah tercapainya tujuan pembelajaran. Anak didik diwajibkan mempunyai kreativitas yang tinggi dalam belajar, bukan selalu menanti perintah guru, tetapi kenyataannya proses belajar tidak bisa belajar secara efektif dan efesien. Salah satu faktor penyebabnya adalah strategi pembelajaran yang kurang mengena terhadap pelajaran pendidikan agama islam dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran agama islam. Pelaksanaan pembelajaran di kelas membawa konsekuensi kepada seorang guru untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya, sebab guru yang kompeten akan lebih mampu mengelola kelas dan

(2)

Vol. 2, No 2, 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

107

melaksanakan evaluasi bagi siswanya baik secara individu maupun kelas. Evaluasi merupakan usaha untuk memperoleh informasi tentang perolehan belajar siswa secara menyeluruh, baik pengetahuan, konsep, sikap, nilai, maupun keterampilan proses. Hal ini dapat digunakan oleh guru sebagai balikan maupun keputusan yang sangat diperlukan dalammenentukan strategi belajar mengajar. Untuk maksud tersebut guru perlu mengadakan penilaian, baik terhadap proses maupun terhadap hasil belajar siswa, menentukan strategi belajar mengajar.

Untuk maksud tersebut guru perlu mengadakan penilaian, baik terhadap proses maupun terhadap hasil belajar siswa.

Kata kunci: evaluasi pembelajaran, hasil belajar

A.PENDAHULUAN

Hasil belajar yang baik merupakan sesuatu yang diharapkan, baik bagi guru maupun bagi siswa yang mengikuti proses pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran guru semaksimal mungkin menciptakan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, itu akan dapat dicapai apabila dalam suatu proses pembelajaran salah satunya dengan menggunakan metode atau cara yang dipakai dalam penyampaian materi pembelajaran.Dewasa ini, kebanyakan pendidik hanya menerapkan metode ceramah pada mata pelajaran dan materi apapun, lazimnya guru harus bisa menyesuaikan antara materi dengan metode yang akan diterapkan karena dapat menentukan hasil pembelajaran

Era globalisasi memberikan perubahan besar pada tatanan dunia secara menyeluruh, merubah berbagai aspek pola kehidupan manusia serta terjadi persaingan di berbagai bidang. Arus globalisasi menuntut setiap manusia untuk terus berkembang sesuai perkembangan jaman.

(3)

Vol. 2, No 2, 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

108

Hal ini merupakan salah satu tantangan bagi dunia pendidikan.Pendidikan harus dapat mewujudkan investasi sumber daya manusia (human investment)di era globalisasi ini (Mukhtar, dkk:

2007:1).

Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran. Pembelajaran sebagai aktivitas operasional pendidikan dilaksanakan oleh tenaga pendidik dalam hal ini guru. Guru sebagai tenaga pendidik mempunyai tujuan utama dalam kegiatan pembelajaran di sekolah yaitu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, dapat menarik minat dan antusias siswa serta dapat memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan baik dan semangat, sebab dengan suasana belajar yang menyenangkan akan berdampak positif dalam pencapaian prestasi belajar yang optimal.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan pasal 19 ayat 1 yang menyebutkan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru hendaknya dilakukan secara interaktif, inspiratif, efektif, kreatif dan menyenangkan.

Prestasi belajar siswa merupakan suatu indikasi dari perubahan- perubahan yang terjadi pada diri siswa setelah mengalami proses belajar-mengajar. Dari prestasi inilah dapat dilihat keberhasilan siswa dalam memahami suatu materi pelajaran

Proses pendidkan merupakan proses pergaulan atau interaksi manusia antara pendidik dan peserta didik dapat menunjang terhadap pengembangan manusia seutuhnya yang berorientasikan pada nilai-nilai

(4)

Vol. 2, No 2, 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

109

yang berkaitan dengan usaha-usaha pembangunan manusia.(Jasiah,M.Pd)

Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999), hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar Prestasi belajar siswa merupakan suatu indikasi dari perubahan- perubahan yang terjadi pada diri siswa setelah mengalami proses belajar-mengajar. Dari prestasi inilah dapat dilihat keberhasilan siswa dalam memahami suatu materi pelajaran. Dalam proses pendidikan di sekolah pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama oleh karena itu pencapaian tujuan pendidikan Nasional sangat tergantung kepada proses

Permasalahan yang dihadapi guru dalam menyampaikan materi membuat siswa tidak berkonsentrasi karena siswa sering bermain sendiri dan tidak memperhatikan guru saat menerangkan, guru tidak menggunakan metode yang variatif dalam proses belajar mengajar sehingga siswa sulit menerima pelajaran. Namun, minat guru untuk mempelajari metode yang baru masih kurang. Guru tidak dapat menggunakan metode pembelajaran dengan baik sehingga menggunakan metode ceramah, tidak menggunakan metode atau pendekatan yang sesuai dengan materi dan dapat mempermudah siswa dalam menerima materi pembelajaran

B.Pengertian Belajar dan pembelajaran

(5)

Vol. 2, No 2, 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

110

Belajar merupakan suatu proses yang mengakibatkan terjadinya perubahan individu yang meliputi : pemahaman, ingatan, tingkahlaku, dan pengolahan emosional diri. bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu, disini usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dipunya sebelumnya sehingga dengan belajar itu manusia menjadi tahu, mengerti, memahami dapat melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu.

Menurut Ngalim Purwanto, dalam bukunya psikologi pendidikan berpendapat bahwa “belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.

Menurut Sardiman A.M dalam buku “Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar” menegaskan bahwa: “Belajar itu sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik”.

Pada dasarnya belajar adalah sebuah proses perubahan sebagai akibat dari pengalaman-pengalaman yang diperolehnya (Sardiman 2004).

Dari pengertian diatas dapat dibuat kesimpulan bahwa agar terjadi proses belajar atau terjadinya perubahan tingkah laku sebelum melakukan proses pembelajaran, seorang guru perlu menyiapkan atau merencanakan berbagai pengalaman belajar yang akan diberikan pada siswa dan

(6)

Vol. 2, No 2, 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

111

pengalaman belajar tersebut harus sesuai dengantujuanyang ingin dicapai.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999), hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru.

Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar.

C.Aktivitas Belajar

Sardiman (1994: 95) mengatakan bahwa dalam belajar sangat diperlukan adannya aktivitas belajar. Tanpa adanya aktivitas, belajar itu tidak mungkin berlangsung dengan baik. Aktivitas dalam belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal-hal yang belum jelas, mencatat, mendengar, berpikir, membaca, dan segala kegiatan yang dilakukan yang dapat menunjang prestasi belajar.

Djamarah (2000:67) mengemukakan bahwa belajar sambil melakukan aktivitas lebih banyak mendatangkan hasil bagi anak didik, sebab kesan yang didapatkan oleh anak didik lebih tahan lama tersimpan di dalam benak anak didik.

Siberman (2000) mengemukakan bahwa paham belajar aktif memberikan gambaran tingkatan aktivitas belajar terhadap penguasaan materi yang dikuasainya, yaitu: (1) apa yang saya dengar saya lupa, (2) apa yang saya lihat saya ingat sedikit, (3) apa yang saya dengar, lihat dan tanyakan atau diskusikan saya mulai paham, (4) apa yang saya dengar, lihat, diskusikan dan lakukan saya memperoleh pengetahuan dan

(7)

Vol. 2, No 2, 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

112

keterampilan, (5) apa yang saya ajarkan kepada orang lain saya kuasai.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, dapat dikemukakan sebagai berikut: dalam belajar sangat diperlukan adannya aktivitas belajar. Aktivitas dalam belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran.Belajar sambil melakukan aktivitas dapat menyebabkan kesan/pesan/konsep yang didapatkan akan lebih tahan lama tersimpan di dalam benak anak didik.

D.Hasil Belajar

Ada dua katagori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal.Berdasarkan petunjuk pelaksanaan kurikulum 2013 yaitu seorang siswa telah tuntas belajar 76% atau nilainya 76,dan kelas tersebut tuntas belajar bila di kelas tersebut 82% telah mencapai daya serap lebih dari 76%.

E.Pembelajaran Quantum Teaching

Pengertian Quantum Teaching menurut Bobby De Porter( 2003:3) adalah konsep yang menguraikan cara-cara baru dalam memudahkan proses belajar mengajar, lewat pemanduan unsur seni dan pencapaian- pencapaian yang terarah,apapun mata pelajaran yang diajarkan. Quntum Teaching menjadikan segala sesuatu berarti dalam proses belajar mengajar, setiap kata, pikiran, tindakan asosiasi dan sampai sejauhmana mengubah lingkungan, presentasi dan rancangan pengajaran.

Sejalan dengan hal tersebut Colin Rose ( 2001,247) berpendapat bahwa Quantum Teaching adalah panduan praktis dalam mengajar yang

(8)

Vol. 2, No 2, 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

113

berusaha mengakomodir setiap bakat siswa atau dapat menjangkau setiap siswa.

Adapun asas Quantum Teaching adalah bawalah dunia mereka kedunia kita, dan antarkan dunia kita kepada dunia mereka. Hal ini mengingatkan pentingnya memasuki dunia siswa sebagai langkah pertama. Memasuki dunia mereka terlebih dahulu berarti akan member izin untuk memimpin, menuntun, dan memudahkan perjalanan mereka menuju kesadaran dan ilmu pengetahuan yang lebih luas. Dengan mengaitkan apa yang diajarkan guru dengan sebuah peristiwa, pikiran atau perasaan yang didapatkan dari kehidupan rumah, social, atletik, musik, seni, rekreasi atau akademis mereka. Setelah kaitan itu terbentuk, dengan mudah dunia siswa dibawa kepada dunia guru atau pengajar.

Adapun tujuan Quantum Teaching menurut Bobby (2003:4) adalah untuk meraih Ilmu pengetahuan yang luas dengan berdasarkan prinsip belajar yang menyenangkan dan menggairahkan. Terdapat perbedaan antara tujuan dan prioritas. Tujuan merupakan hasil akhir yang ingin diraih, sedangkan prioritas adalah tahapan-tahapan yang akan dilalui dalam mencapai tujuan. Menciptakan suasana yang dinamis dalam belajar dengan memadukan berbagai unsur-unsurnya serta melakukan pengubahan, merupakan tahapan-tahapan untuk mencapai Ilmu pengetahuan yang luas sebagai tujuan.

F.Prinsip Quantum Teaching

Adapun prinsip Quantum Teaching adalah sebagai berikut:

1. Segalanya berbicara

(9)

Vol. 2, No 2, 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

114

Menurut Bobby ( 2003:7) segalanya dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh, dari kertas yang dibagikan hingga rancangan pelajaran semuanya mengirim pesan tentang belajar.

2. Segalanya bertujuan

Semua yang terjadi dalam penggubahan kita, mempunyai tujuan.

3. Pengalaman sebelum pemberian nama

Otak berkembang dengan adanya rangsangan kompleks, yang akan menggerakan rasa ingin tahu, oleh karena itu, proses yang paling baik terjadi ketika siswa telah mendapatkan informasi sebelum meperoleh kesimpulan dari apa yang dipelajari.

4. Akui setiap usaha

Belajar mengandung resiko, belajar berarti keluar dari kenyamanan. Pada saat siswa mengambil langkah ini, mereka harus mendapat pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka. Pujian atau penghargaan kepada seseorang atas karyanya memunculkan suatu energi yang positif ( Nodle C Nelson dalam Yulianto,2005).

5. Jika layak dipelajari, Layak pula dirayakan

Perayaan memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan minat dalam belajar.

G.Langkah-langkah penerapan Quantum Teaching

Quantum Teaching merupakan salah satu jenis strategi pembelajaran yang berorientasi untuk meaih Ilmu pengetahuan lebih luas dengan prinsip belajar yang menyenangkan dan menggairahkan (fun and Motivated Learning). Dalam penerapan Quntum Teaching memiliki

(10)

Vol. 2, No 2, 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

115 langkah-langkah sebagai berikut:

1. Tumbuhkan

Langkah pertama yang dilakukan guru adalah menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar, memikat siswa dan menyertakan siswa secara langsung dalam pembelajaran.

2. Alami

Langkah kedua adalah memberikan siswa pengalaman belajar dan menumbuhkan kebutuhan untuk mengetahui.

3. Namai

Langkah ketiga guru memberikan data saat minat siswa telah mencapai maksimal.

4. Demonstrasikan

Langkah keempat guru mengkaitkan pengalaman dengan data baru agar siswa menghayati pengetahuan yang telah didapat.

5. Ulangi

Langkah kelima guru mengajak siswa untuk mengulangi konsep yang telah dibahas dan guru melaksanakan evaluasi.

6. Rayakan

Langkah terakhir guru dan siswa merayakan atau melakukan selebrasi terhadap kesuksesan pembelajaran yang telah dilakukan

A. Media Pembelajaran

Secara umum media merupakan kata jamak dari “medium” yang berarti perantara atau pengantar. Kata media berlaku untuk berbagai kegiatan, istilah media digunakan juga dalam bidang pendidikan

(11)

Vol. 2, No 2, 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

116

sehingga istilahnya menjadi media pendidikan atau media pembelajaran.

Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirimke penerima pesan. Banyak batasan yang diberikan orang tentang media pendidikan atau media pembelajaran.

Rossi dan Breidle ( Sanjaya,2006: 163) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan. Gerlach dan Ely ( Sanjaya:2006:163) menyatakan: “A medium, Conceived is any person, material or event that establishs condition which enable the learner to acquire knowledge, skill, and attitude.”.

Menurut Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association / NEA) dikatakan bahwa media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca. Selain pengertian diatas ada juga yang berpendapat bahwa media pembelajaran meliputi perangkat keras ( hardware) dan perangkat lunak (softwear).

Hardware adalah alat-alat yang dapat mengantarkan pesan seperti OHP, radio, televisi, dan sebagainya. Sedangkan sofwere adalah isi program yang mengandung pesan seperti informasi yang terdapat pada transparansi atau buku dan bahan- bahan cetakan lainnya ( Sanjaya, 2006:

164).

Apapun batasan yang diberikan ada persamaan diantaranya bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian

(12)

Vol. 2, No 2, 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

117

rupa sehingga proses belajar menjadi lebih efektif . Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,khususnya teknologi informasi, sangat berpengaruhterhadap penyusunan dan implementasi stategi pembelajaran. Dengan menggunakan media komunikasi dapat mempermudah dan mengefektifkan pembelajaran (Sanjaya wina, 2006,160). Peranan media dalam proses mendapatkan pengalaman belajar bagi siswa , Edgar Dale melukiskannya dalam sebuah kerucut , yang kemudian dikenal dengan namakerucut pangalaman (Cone of experience

F. KESIMPULAN

1. Pembelajaran dengan Metode Pembelajran Quantum teaching dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran.

2. Secara klasikal, peningkatan hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa sangat bergantung dari keterlibatan guru dalam malakukan analisis materi pelajaran dan bagaimana guru berperan dalam mendampingi siswa ketika proses pembelajaran berlangsung

3. Evaluasi pembelajaran adalah proses untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dalam menentukan sejauh mana dan bagaimana pembelajaran yang telah berjalan agar dapat membuat penilaian dan perbaikan yang dibutuhkan untuk memaksimalkan hasil belajar.

4. Dengan mengunakan metode pembelajaran dapat mengetahui sejauh mana pelajaran dan pengetahuan yang telah disampaikan kepada peserta didik, dengan tetap mengacu kepada sistem evalusi sehingga di dapatkan hasil belajar yang di harapkan.

(13)

Vol. 2, No 2, 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

118

Daftar pustaka

Oemar Hamalik,Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara,Cet.XV,2013), hlm.158.

Sujana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya.

Bandung 168 hlm.

Crawford dalam M.Ngalim prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajar(Bandung:

PT. Remaja Rosda Karya, 2010), hlm.155.

Asmani. 2011. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam dunia Pendidikan.DivaPress.Jogjakarta.336 hlm

Djamarah,Syaiful Bahri . 2002 .Strategi Belajar Mengajar.

(14)

Vol. 2, No 2, 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

119

(15)

Vol. 2, No 2, 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema:

120

Referensi

Dokumen terkait

Kedua, pembangunan 1 desa—yang diwujudkan dalam bentuk proyek pembangunan—merupakan ideologi dan praksis pihak dari luar desa yang mendatangi warga (berikut budaya,

Data yang diperoleh dari Puskesmas Tretep dan Rumah Sakit Temanggung. pada tahun 2010 terdapat 301 penduduk yang menderita TB BTA

Sehubungan dengan dilaksanakannya proses evaluasi dokumen penawaran dan dokumen kualifikasi, Kami selaku Panitia Pengadaan Barang dan Jasa APBD-P T. A 2013 Dinas Bina Marga

Penerapan Pembelajaran D iscovery Untuk Meningkatkan Literasi Sains Siswa Kelas 7 Smp Pada Tema Perubahan Benda-Benda D i Sekitar Kita.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Grafik yang disajikan pada Gambar 7 menunjukkan bahwa rata-rata konsentrasi debu jatuh di sekitar industri semen, pengolahan kayu, dan pembakaran batu kapur

non basis yang menggantikan sel basis, dimana total biaya transportasi solusi baru lebih kecil dari total biaya sebelumnya.  Kriteria pemilihan ialah mencari sel

Dengan demikian, kualitas proses pembelajaran berbicara dengan menerapkan mo del pembelajaran Students Facilitator and Ex- plaining (SFE) dapat dikatakan cukup berhasil

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa respons mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi semester VI terhadap program