• Tidak ada hasil yang ditemukan

Eksisi Luas dan Rekonstruksi Kelopak Mata Bawah dengan Modifikasi Hughes Flap pada Karsinoma Sel Basal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Eksisi Luas dan Rekonstruksi Kelopak Mata Bawah dengan Modifikasi Hughes Flap pada Karsinoma Sel Basal"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

0

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN PUSAT MATA NASIONAL RUMAH SAKIT MATA CICENDO BANDUNG

Laporan Kasus : Eksisi Luas dan Rekonstruksi Kelopak Mata Bawah dengan Modifikasi Hughes Flap pada Karsinoma Sel Basal

Penyaji : Aditia Apriyanto Haryono

Pembimbing : Dr. dr. Shanti F Boesoirie, Sp.M(K), M.Kes

Telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing

Dr. dr. Shanti F Boesoirie, Sp.M(K), M.Kes

Juli 2021

(2)

1

Wide Excision and Lower Eyelid Reconstruction with Modified Hughes Flap in Basal Cell Carcinoma

ABSTRACT

Introduction :. Basal Cell Carcinoma is the most common malignant tumour in the world and more than 90% of all malignant eyelid tumours. The main risk factor is exposure ultraviolet radiation. Surgery is the first treatment option for basal cell carcinoma with margin control that can lead to eyelid defect. Eyelid reconstruction should be carefully considered for protecting and preserving the function of globe

Purpose : To report a wide mass excision and eyelid reconstruction with Modified Hughes flap technique in basal cell carcinoma.

Case Report : a 62 years old male came to Cicendo Eye Hospital with chief complaint gradually enlarged mass on the lower eyelid of right eye with bleeding. Ophthalmology examination showed mass on the inferior palpebra of the right eye, sized 2 x 1,5 cm, hyperpigmentation, immobile, regular border and easily bleed. Patient underwent incision biopsy on the inferior palpebra and pathological examination revealed pigmented basal cell carcinoma. Two weeks later, wide excision of the mass with reconstruction using Hughes flap was performed.

Conclusion : Tumour resection is the management of basal cell carcinoma.

Reconstruction of eyelid defect is necessary to maintain eyelid function and aesthetic outcome after clear excision of tumours. Modified Hughes flap is one of the eyelid reconstruction technique to correct lower eyelid defect.

Keywords : Basal Cell Carcinoma, eyelid reconstruction, Hughes flap

I. Pendahuluan

Karsinoma sel basal merupakan tumor ganas yang paling banyak di dunia.

Delapan puluh persen karsinoma sel basal terjadi di bagian kepala dan leher dengan 20% terjadi di kelopak mata. Keganasan tumor pada kelopak mata yang paling sering adalah karsinoma sel basal yaitu lebih dari 90% dari kasus tumor kelopak mata. Pajanan sinar matahari berupa sinar ultraviolet dan faktor genetik merupakan faktor risiko terjadinya karsinoma sel basal. Karsinoma sel basal lebih banyak mengenai kelopak mata bawah dibandingkan dengan kelopak mata atas dan jenis nodul karsinoma sel basal yang paling banyak ditemukan.1–3

Pembedahan merupakan tatalakasana utama pada karsinoma sel basal di daerah kelopak mata dengan kontrol histopatologi untuk menilai area bebas tumor.

Mikrografik Mohs dan eksisi tumor secara luas dengan frozen section adalah pilihan utama dalam jenis pembedahan. Reseksi tepi tumor yang bersih dapat mencegah terjadinya rekurensi tumor. Defek kelopak mata terjadi akibat pengangkatan massa tumor. 2,4

(3)

2

Tindakan rekonstruksi kelopak mata dilakukan tergantung pada ukuran tumor, ukuran defek kelopak mata, lokasi, laxity kulit, serta pengalaman operator.

Rekonstruksi kelopak mata bertujuan mempertahankan fungsi kelopak mata untuk melindungi bola mata dan tampilan kosmetik. Beberapa teknik rekonstruksi kelopak mata meliputi Direct closure, Hughes flap, semicircular flap, Mustarde flap, flap transposisi—rotasi, dan lainnya.4,5 Laporan kasus ini akan membahas mengenai tatalaksana eksisi luas dan rekonstruksi kelopak mata bawah dengan Hughes flap pada kasus karsinoma sel basal.

II. Laporan Kasus

Seorang laki-laki Tn Z berusia 62 tahun datang ke poli Rekonstruksi, Okuloplasti, dan Onkologi (ROO) Rumah Sakit Mata Cicendo (RSMC) pada tanggal 7 Juni 2021 dengan keluhan terdapat benjolan pada kelopak bawah mata kanan sejak 6 tahun yang lalu disertai dengan perlukaan. Benjolan awalnya seperti tahi lalat pada kelopak bawah mata kanan sejak kurang lebih 40 tahun yang lalu dirasakan semakin lama semakin membesar. Tahi lalat digaruk oleh pasien secara tidak sengaja sehingga meninggalkan luka basah. Keluhan luka benjolan pada kelopak mata bawah kanan disertai dengan rasa nyeri, perih, dan mudah berdarah bila tersentuh. Keluhan nyeri kepala, mual, muntah, dan penurunan berat badan disangkal oleh pasien. Riwayat benjolan di daerah lain seperti di belakang telinga leher dan ketiak disangkal oleh pasien. Riwayat penyakit sistemik seperti hipertensi sejak 5 tahun yang lalu terkontrol dengan obat amlodipin 5 mg.

Riwayat penyakit sistemik lainya seperti diabetes melitus disangkal pasien.

Riwayat pekerjaan pasien adalah seorang pegawai dinas perkebunan. Riwayat merokok sejak 30 tahun yang lalu, tetapi sejak 5 tahun yang lalu sudah berhenti.

Riwayat keluhan serupa pada keluarga pasien tidak ada. Riwayat pengobatan sebelumnya menggunakan salep dari klinik. Pasien kemudian dirujuk ke dokter spesialis mata di RS Mata Cicendo.

Pemeriksaan fisik pada tanggal 7 juni 2021 didapatkan status generalis keadaan umum baik, kesadaran compos mentis. Tanda vital tekanan darah 144/105 mmHg, nadi 80 x/menit, respirasi 18x/menit, dan suhu 36,5oC. Pemeriksaan oftamologis

(4)

3

tajam penglihatan mata kanan 0,32 pinhole 0,4 dan mata kiri 0,4 pinhole 0,5.

Tekanan bola mata kanan dan kiri perpalpasi dalam batas normal. Gerakan bola mata kanan dan kiri baik segala arah. Pemeriksaan segmen anterior mata kanan didapatkan massa pada palpebra inferior berukuran 2x1,5 cm, immobile, padat, berbentuk nodular, batas tegas, hiperpigmentasi, krusta dan erosi yang mudah berdarah. Konjungtiva tenang, kornea jernih, bilik mata depan dalam batas normal, pupil bulat dengan refleks cahaya direk dan indirek baik. Lensa agak keruh dengan segemen posterior dalam batas normal. Pada pemeriksaan segmen anterior mata kiri didapatkan lensa agak keruh dan lain – lain dalam batas normal dengan segmen posterior dalam batas normal.

Gambar 1. Pemeriksaan segmen anterior mata kanan, (A) Pre operasi;

(B) Post insisi biopsi Sumber: RS Mata Cicendo

Pasien didiagnosis dengan massa at regio palpebra inferior OD ec suspek karsinoma sel basal dd/ melanoma maligna dengan katarak senilis imatur ODS.

Pasien direncanakan biopsi insisi massa at regio palpebra inferior dan pemeriksaan laboratorium patologi anatomi (PA). Pada tanggal 23 Juni 2021 pasien dilakukan insisi biopsi massa at regio palpebra inferior OD + PA. Pasien didiagnosis dengan post insisi biopsi massa at regio palpebra inferior + PA dan mendapatkan tatalaksana medika mentosa salep mata kloramfenikol dan polymixin B sulfate 3xOD, antibiotik amoxicilin 3x500mg per oral, dan analgetik asam mefenamat 3x500mg per oral. Pasien disarankan kontrol kembali 10 hari ke depan.

(5)

4

Pasien kontrol ke poliklinik Rekonstruksi, Okuloplasti dan Onkologi pada tanggal 5 juli 2021 dengan keluhan benjolan pada kelopak mata kanan bawah dan membawa hasil pemeriksaan biopsi PA. Pemeriksaan oftamologis tajam penglihatan mata kanan 0,32 pinhole 0,4 dan mata kiri 0,4 pinhole 0,5.

Pemeriksaan segmen anterior mata kanan didapatkan masssa pada palpebra inferior berukuran 2x1,5 cm, immobile, padat, berbentuk nodular, batas tegas, disertai dengan hiperpigmentasi, krusta, erosi yang mudah berdarah, dan jahitan (+). Pemeriksaan segmen anterior mata kiri dalam batas normal. Hasil Patologi Anatomi menunjukan bahwa massa merupakan karsinoma sel basal berpigmen.

Pasien direncakan tindakan eksisi luas massa palpebra inferior OD + Rekonstruksi + PA.

Gambar 2. Gambaran Histopatologi: (A) pembesaran 40x; (B) Pembesaran 100x;

(C) pembesaran 400x pigmented cell dengan pallisading Sumber: RS Mata Cicendo

Pasien dilakukan tindakan eksisi luas massa at regio palpebra inferior OD pada tanggal 7 Juli 2021. Rekonstruksi kelopak mata kanan tahap pertama dilakukan dengan teknik Modifikasi Hughes flap dan skin graft di lakukan dari daerah supraklavikula kanan. Pemeriksaan laoratorium patologi anatami dilakukan pada sampel massa yang terangkat. Pasien didiagnosis dengan post eksisi luas massa at regio palpebra inferior OD ec karsinoma sel basal dengan rekonstruksi Modifikasi Hughes flap. Pasien mendapatkan tatalaksana medika mentosa salep mata kloramfenikol dan polymixin B sulfate 3xOD, antibiotik amoxicilin 3x500mg per oral, analgetik asam mefenamat 3x500mg per oral, dan kompres NaCl 0,9%

fisiologis. Pasien dirawat hingga hari ke tiga operasi untuk menilai kondisi skin

(6)

5

graft. Pasien disarankan kontrol satu minggu kemudian untuk menilai skin graft dan direncanakan untuk operasi tahap ke dua setelah 4 minggu operasi.

Gambar 3. Post Eksisi Luas Massa + Modifikasi Hughes Flap : (A) Selesai Operasi, (B) POD 1.

Sumber: RS Mata Cicendo

III. Diskusi

Karsinoma sel basal merupakan keganasan tumor kelopak mata yang paling banyak terjadi sekitar 90-95% dari keganasan tumor kelopak mata. Lokasi karsinoma sel basal yang paling sering terjadi di kantus medial sebanyak 48,3%, kelopak mata bawah 47,5%, dan kelopak mata atas 3,9%. Faktor risiko tinggi terjadinya karsinoma sel basal adalah riwayat paparan sinar matahari yang lama selama dua dekade, riwayat merokok, dan riwayat keluarga mengalami keganasan tumor kelopak mata.4,6 Pada pasien ini berusia 62 tahun dengan faktor risiko terjapan sinar ultraviolet dan mempunyai riwayat merokok. Lokasi tumor pada pasien ini berada di kelopak mata bawah, hal ini sesuai bahwa lesi yang paling sering terjadi pada karsinoma sel basal.

Beberapa jenis karsinoma sel basal yaitu berupa nodular, ulceratif, pigmented dan morpheaform. Karsinoma sel basal nodular merupakan jenis yang paling sering terjadi pada karsinoma sel basal, sedangkan jenis morpheaform merupakan jenis yang paling sedikit terjadi dan lebih agresif. 2,3 Hasil pemeriksaan patologi anatomi pada pasien ini ditemukan karsinoma sel basal berpigmen.

Biopsi diperlukan untuk menilai kecurigaan dari karsinoma sel basal. Teknik biopsi pada kelopak mata dapat berupa insisi, lateral canthal, eksisi, full thickness margin wedge resection, dan kerokan. Biopsi insisi mengambil sebagian lesi pada kecuriggan tumor ganas yang mengenai daerah tepi kelopak mata, kantus medial

(7)

6

atau tumor yang besar. Biopsi eksisi dapat dilakukan apabila lesi kecil dan tidak mengenai tepi kelopak mata, kantus lateral atau punctum lakrimalis.2,4 Pada pasien ini dilakukan biopsi insisi terlebih dahulu untuk menilai jenis tumor melalui pemeriksaan patologi anatomi.

Gambar 4. Teknik biopsi kelopak mata. (A) Insisi; (B) Kantal Lateral; (C) Eksisi;

(D) Reseksi tepi dengan ketebalan penuh; (E) Kerokan Sumber: Korn et al.4

Operasi merupakan pilihan tatalaksana pada karsinoma sel basal di kelopak mata. Teknik eksisi mempunyai keuntungan dalam pengangakatan tumor secara menyelurh dengan kontrol pemeriksaan histologi pada batas antara tumor dan lesi.

Mohs micrographic surgery (MMS) dan eksisi luas massa dengan frozen section merupakan pilihan utama dalam jenis operasi karsinoma sel basal. Tepi lesi harus bebas tumor untuk menurunkan resiko rekurensi tumor. The UK National Multidisciplinary Guidelines merekomendasikan bahwa karsinoma sel basal non- infiltrative < 2cm dapat dilakukan eksisi luas dengan tepi 4-5mm dari batas tumor.2,7 Pada pasien ini dilakukan eksisi luas dengan jarak 5 mm dari batas massa tumor untuk menjamin daerah bebas tumor. Eksisi luas dengan frozen section dan MMS tidak dapat dilakukan karena keterbatasan prasarana.

Rekonstruksi palpebra dilakukan setelah seluruh daerah bebas tumor atau setelah dilakukan eksisi luas. Teknik rekonstruksi dipilih berdasarkan dari beberapa faktor, yaitu keterlibatan lamela anterior atau posterior, luas defek kelopak mata, lokasi defek, keterlibatan kantus medial atau lateral, sistem

(8)

7

lakrimal dan preferensi operator. Luas defek kelopak mata terbagi menjadi <33%, 33-50%, dan >50%. Defek palpebra inferior kecil yaitu keterlibatan margin < 33%

dan dapat diperbaiki dengan penutupan primer. Defek palpebra inferior berukuran sedang yaitu 33-50% lebar margin. Teknik rekonstruksi pada defek sedang dapat menggunakan teknik Tenzel semicircular rotation flap. Tarsoconjunctival autograft dapat dilakukan untuk rekonstruksi lamela posterior kelopak mata dan ditutup dengan skin flaps. Defek palpebra inferior lebih dari setengah palpebra disebut dengan defek luas. Pada defek luas dapat digunakan teknik tarsoconjungtival flap untuk lamela posterior dan advancement skin flap atau free skin graft untuk lamela anterior (modified Hughes flap). Teknik lain dapat digunakan adalah flap rotasi pipi (Mustarde rotational flap) dan flap transposisi- rotasi (fricke flap).4,8,9 Teknik rekonstruksi kelopak mata bawah pada pasien ini dilakukan dengan teknik modified Hughes flap.

Gambar 5. Rekonstruksi defek kelopak mata bawah.

Sumber : Korn dkk. 4

(9)

8

Tarsoconjungtival flap advancement atau Hughes flap berasal dari palpebra superior untuk menutup defek pada lamela posterior palpebra inferior. Penutupan lamela anterior dapat digunakan advancement skin flap atau free skin graft yang didapat dari preauricular, postauricular atau kelopak mata atas kontralateral.

Pada Hughes flap klasik diambil seluruh tarsus dan konjungtiva palpebra superior ipsilateral. Pada teknik klasik ini lebih sering mengalami komplikasi retraksi dan enteropion palpebra superior. Modifikasi dilakukan dengan insisi 4 mm diatas margo palpebra untuk menjaga stabilitas palpebra superior. Modifikasi Hughes flap membuat pupil tertutup oleh konjungtiva dari palpebra superior hingga beberap minggu. Tindakan tahap ke dua dilakukan setelah 3-4 minggu pada flap kelopak mata bawah yang telah mengalami revaskularisasi. 4,10,11 Pada pasien ini dilakukan teknik modifikasi Hughes flap dan skin graft berasal dari supraklavikula kanan. Operasi tahap ke dua akan dilakukan setelah 4 minggu tindakan operasi pertama.

Gambar 6. Langka prosedur modifikasi Hughes flap. (a) Defek >50%; (b) Pengukuran kebutuhan flap; (c) Batas margin 4mm; (d) Tarsoconjunctival flap; (e) Penjahitan Hughes flap (lamela posterior) dan free skin graft (lamela anterior); (f) Tindakan tahap ke dua.

Sumber: Hishmi10

(10)

9

Karsinoma sel basal memiliki tingkat kelangsungan hidup yang baik dan morbiditas yang rendah dengan tingkat metastasis tumor kurang dari 0,1%.

Tingkat rekurensi pada teknik eksisi lebih rendah dibandingkan dengan tatalaksana lainnya. Insidensi invasif orbital pada karsinoma sel basal adalah 2%- 4% dan terjadi pada kasus yang tatalaksana tidak adekuat, tumor neglected, atau tumor morpheaform. Prognosis pada pasien ini yaitu quo ad vitam ad bonam dan quo ad functionam ad bonam. Karsinoma sel basal mempunyai tingkat rekurensi lebih tinggi pada daerah wajah dan leher dibandingkan dengan tempat lain. Quo ad sanationam pada pasien ini dubia. Pemeriksaan berkala dilakukan untuk menilai rekurensi tumor pada pasien.3,7

IV. Simpulan

Karsinoma sel basal merupakan keganasan tumor paling banyak pada kelopak mata. Reseski tumor merupakan tatalaksanan utama dalam penanganan karsinoma sel basal dengan tepi sayatan bebas tumor. Defek kelopak mata terjadi setelah tindakan reseksi tumor. Tatalaksana rekonstruksi kelopak mata diperlukan untuk menjaga fungsi kelopak mata dalam melindungi bola mata. Rekonstruksi kelopak mata dengan modifikasi Hughes Flap merupakan salah satu pilihan teknik operasi yang dapat dilakukan pada defek luas kelopak mata bawah.

(11)

10

DAFTAR PUSTAKA

1. Saleh GM, Desai P, Collin JRO, Ives A, Jones T, Hussain B. Incidence of eyelid basal cell carcinoma in England: 2000-2010. Br J Ophthalmol.

2017;101(2):209–12.

2. Shi Y, Jia R, Fan X. Ocular basal cell carcinoma: A brief literature review of clinical diagnosis and treatment. Onco Targets Ther. 2017;10:2483–9.

3. Rosa Jr RH, Bloomer MM, Gombos DS, Kivela TT, Milman T, Potter HA, et al. Eyelids. In: Ophthalmic Pathology and Intraocular Tumors. San Francisco; 2020. hal. 201–22.

4. Korn BS, Burkat CN, Carter KD, Perry JD, Setabutr P, Steele EA, et al.

Classification of Eyelid Disorders. In: Oculofacial Plastic and Orbital Surgery. San Francisco: The American Academy of Ophthalmology; 2020.

hal. 186–2012.

5. Alghoul MS, Kearney AM, Pacella SJ, Purnell CA. Eyelid Reconstruction.

Plast Reconstr Surg - Glob Open. 2019;7(11):1–8.

6. Hui YS, Kartiwa RA, Dwiwina RG. Characteristics of Malignant Eyelid Basal Cell Carcinoma in Cicendo Eye Hospital Bandung from 2013 to 2015. Althea Med J. 2017;4(1):148–51.

7. Andersen JS, Berg D, Bowen GM, Cheney RT, Daniels GA, Glass LF, et al. Basal Cell Skin Cancer , Clinical Practice Guidelines in Oncology. Clin Pract Guidel Oncol. 2016;14(5):574–97.

8. Hayano SM, Whipple KM, Korn BS, Kikkawa DO. Principles of Periocular Reconstruction following Excision of Cutaneous Malignancy. J Skin Cancer. 2012;2012:1–6.

9. Bejinariu CG, Popescu S, Dragosloveanu CDM, Marinescu SA.

Reconstruction of lower eyelid defects after the excision of basal cell carcinoma. Rom J Ophthalmol. 2020;64(4):414–8.

10. Hishmi AM, Koch KR, Matthaei M, Bölke E, Cursiefen C, Heindl LM.

Modified Hughes procedure for reconstruction of large full-thickness lower eyelid defects following tumor resection. Eur J Med Res. 2016;21(1):1–8.

11. Aggarwal S, Shah CT, Kirzhner M. Modified second stage Hughes tarsoconjunctival reconstruction for lower eyelid defects. Orbit (London).

2018;37(5):335–40.

Referensi

Dokumen terkait

Pengertian bahasa pemrograman adalah suatu perangkat lunak dan bahasa yang digunakan untuk membuat program-program komputer atau sering disebut sebagai bahasa komputer. Bahasa

Bakterial vaginosis adalah suatu keadaan yang abnormal pada vagina yang disebabkan oleh pertumbuhan bakteri anaerob dalam konsentrasi tinggi (Bacteroides Spp, Mobilincus Spp,

Dalam proses penyelesaian harus berpegang pada tiga kendala (triple constrain): sesuai spesifikasi yang ditetapkan, sesuai time schedule dan sesuai biaya yang ditetapkan (Wulfram,

Di luar ini semua, hampir semua pengamat politik sepakat, bahwa kesalahan fatal Goldsmith adalah mengatakan Khan sebagai politikus yang “mendukung paham radikal” yang

Variabel independen meliputi volume penjualan, harga ditingkat produsen, harga ditingkat konsumen, biaya pemasaran dan jumlah lembaga pemasaran secara serempak berpengaruh nyata

sasaran indikator target program indikator target kegiatan indikator target Renja Keterangan Terlaksananya Pemantauan Kualitas Udara. Ambien

Aku berlindung kepada ALLAH Yang Maha Pemurah dan berpegang teguh pada kalimat-kalimatNya yang sempurna yang tidak dapat dipengaruhi oleh sesiapapun juga, baik yang taat

Pada percobaan yang terpisah, pengukuran respirasi dan produksi etilena dilakukan pada pisang yang telah diperlakukan dengan spermina 1 mM dan buah yang tidak diberi