• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL BALI TAMAN BEACH RESORT & SPA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL BALI TAMAN BEACH RESORT & SPA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

191

KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL BALI TAMAN BEACH RESORT & SPA

Oleh

Hety Swastika1, I Nyoman Raka2, I Putu Edi Sutrisna3 STAHN Mpu Kuturan Singaraja123, swastikahety45@gmail.com1

Abstrak

Secara teoritis, pendidikan mempunyai peran penting dalan menentukan kompetensi seseorang pada bidang tertentu, seperti kompetensi dalam bidang industri perhotelan. Untuk menggali lebih dalam mengenai asusmsi tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu mengenai hubungan antara tingkat pendidikan dengan kinerja karyawan pada industri perhotelan.

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan menerapkan model analisis korelasi. Sampel pada penelitian ini berjumlah 36 karyawan dari Hotel Bali Taman Resort and Spa yang berada di Kabupaten Buleleng, Bali. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis melalui statistik deskriptif untuk mengetahui sebaran data serta melalui statistik inferensial non-parametrik (spearman-rho) untuk menguji hipotesis penelitian. Berdasarkan hasil analisa ditemukan bahwa tingkat pendidikan pada Hotel Bali Taman Beach Resort &

Spa tergolong tidak terlalu tinggi, namun kinerja para karyawan tersebut menunjukan tingkat kinerja yang sangat baik. Melalui uji hipotesis, ditemukan bahwa null hipotesis diterima yang mana menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingakat pendidikan dengan kinerja karyawan Hotel Bali Taman Beach Resort & Spa.

Kata Kunci: tingkat pendidikan, kinerja karyawan Abstract

Theoretically, education has an important role in determining a person's competence in a particular field, such as competence in the hospitality industry. To get deeper understanding into this assumption, this study then aimed at finding the correlation between education level and employee performance in the hotel industry.

The research method used in this study was a quantitative research method by applying a correlation analysis model. The sample in this study was 36 employees from the Bali Taman Resort and Spa Hotel in Buleleng Regency, Bali. Data were collected by using questionnaire. The data were analyzed through descriptive statistics to determine the distribution of the data and through non-parametric inferential statistics (spearman-

(2)

192 rho) to test the research hypotheses. Based on the results of the analysis, it was found that the level of education of employees at the Bali Taman Beach Resort & Spa Hotel was not too high, however they showed very good performances. Through hypothesis testing, it was found that the null hypothesis was accepted which stated that there was no significant relationship between education level with work performance of the employees at Bali Taman Beach Resort & Spa Hotel.

Keywords: education level, employee performance.

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

Pulau Bali merupakan wajah dari pariwisata Indonesia. Pulau yang disebut sebagai Pulau Dewata ini merupakan tujuan wisata unggulan yang banyak diminati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Pulau Bali memiliki citra (image) yang tinggi dalam bidang pariwisata. Suradnya (1999) mengatakan bahwa citra (image) positif tersebut sudah terbentuk melalui proses yang panjang dengan salah satunya senantiasa menjaga kualitas pelayanan dalam akomodasi perhotelannya.

Salah satu daerah pariwisata di Pulau Bali yang mengedepankan kualitas pelayanan hotel dalam perkembangan pariwisatanya adalah hotel yang berada di Kabupaten Buleleng. Salah satu hotel dengan kualitas pelayanan yang baik yang berada di Kabupaten Buleleng ini yaitu Hotel Bali Taman Beach Resort & Spa. Hotel Bali Taman Beach Resort & Spa mempunyai kualitas pelayanan yang baik yang mana dapat dilihat dari kepuasan pelanggan hotel dengan indikator rating empat bintang (traveloka.com, 2021).

Kepuasan pelanggan dengan indikator rating dan jumlah kunjungan yang tinggi tidak terlepas dari kinerja karyawan. Mangkunegara (2009) mengatakan bahwa kinerja dari kata job performance atau actual performance yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.

Dengan kinerja yang baik akan membuat pelanggan merasa puas. Agar kepuasan pelanggan terpenuhi, perusahaan harus memberikan perhatian terhadap faktor pendidikan dalam upaya menjaga performa atau kinerja karyawannya (Notoatmojo, 2009). Hal tersebut seperti yang dijelaskan pada Pasal 9 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang menyatakan bahwa pendidikan kerja diselenggarakan dan diarahkan untuk membekali, meningkatkan dan mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktivitas dan kesejahteraan.

Dewey (2003) menjelaskan bahwa pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional hal itu sudah terlatih menjadi suatu kebiasaan yang baik kearah alam dan sesama

(3)

193 manusia. Jika tingkat pendidikan karyawan hotel masih rendah maka akan berdampak kepada kinerja karyawan, dan kinerja dari karyawan tidak baik akan berdampak pada tingkat hunian dan rating hotel.

Namun, berdasarkan observasi yang telah dilakukan para pegawai pada Hotel Bali Taman Beach Resort & Spa, ternyata para pegawai tersebut mempunyai berbagai latar belakang tingkat pendidikan yang berbeda; tidak semua pegawai memiliki tingkat pendidikan tinggi. Sehingga, hal ini menarik untuk dikaji guna mengali lebih mendalam bagaimana hubungan antara tingkat pendidikan dengan kinerja yang dihasilkan oleh karyawan tersebut.

Kajian mengenai hubungan antar tingkat pendidikan dan kinerja karyawan ini juga menarik bagi peneliti-peneliti lain. Hal ini dibuktikan dengan beberapa peneliti yang mendalami kajian tentang hal ini. Prajitiasari (2012) dalam penelitiannya menemukan bahwa kualitas SDM pada perusahaan adalah faktor penentu kinerja perusahaan yang mana dapat ditingkatkan melalui proses pendidikan. Sehingga, melalui penelitian ini akan dikaji lebih mendalam mengenai hubungan antara tingkat pendidikan karyawan dengan kinerja yang dihasilkan oleh karyawan pada hotel tersebut (Paramita, 2021).

Hasil dari penelitian ini akan mempunyai manfaat yaitu membawa dampak pengaruh yang positif terhadap peningkatan kualitas Hotel Bali Taman Beach Resort & Spa dan terhadap Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng untuk dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai pedoman atau acuan dalam meningkatkan kualitas pelayanan pada hotel di Kabupaten Buleleng.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana tingkat pendidikan karyawan pada Hotel Bali Taman Beach Resort & Spa?

2. Bagaimana tingkat kinerja karyawan pada Hotel Bali Taman Beach Resort & Spa?

3. Bagaimana hubungan antara tingkat pendidikan dengan kinerja karyawan pada Hotel Bali Taman Beach Resort & Spa?

2. METODELOGI

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut pendapat Sugiyono (2013), metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

(4)

194 Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitaitf ex-post facto.

Sappaile (2010) mengatakan bahwa, penelitian ex-post facto meneliti hubungan sebab-akibat yang tidak dimanipulasi atau tidak diberi perlakuan oleh peneliti.

Dan menggunakan pendekatan penelitian korelasi. Analisa data pada penelitian ini menggunakan model korelasi. Menurut pendapat Azwar (2010) mengatakan bahwa, penelitian kuantitatif korelasi bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variasi pada suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan pada Hotel Bali Taman Beach Resort & Spa sebanyak 36 karyawan. Pengambilan sampel untuk penelitian yang mana jika populasi penelitian kurang dari 100 orang, maka sebaiknya diambil secara keseluruahan sebagai subjek penelitian (Arikunto, 2010). Maka dari itu, karena populasi pada penelitian ini kurang dari 100 orang maka sampel penelitian ini di adalah keseluruhan karyawan Hotel Bali Taman Beach Resort & Spa ynag berjumlah 36 orang karyawan.

Variabel-variabel korelasi dalam penelitian ini berupa variabel bebas (variabel independen) dan variabel terikat (variabel dependen). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan dan variabel terikat pada penelitian ini adalah kinerja karyawan.

Tingkat pendidikan karyawan pada Hotel Bali Taman Beach Resort & Spa dapat diukur dengan seberapa tinggi tingkatan tingkat pendidikan seseorang serta didukung dengan kesesuaian jurusan dengan pekerjaan yang lakukan serta kompetensi diri seseorang tersebut. Sedangkan kinerja karyawan pada penelitian ini adalah suatu kualitas dan kuantitas hasil kerja yang dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang dibelikan kepada seseorang karyawan yang melakukan pekerjaan pada Hotel Bali Taman Beach Resort & Spa.

Teknik Pengumpulan Data

Data pada penelitian dikumpulkan dengan menggunakan instrument penelitian berupa kuesioner. Kuesioner tersebut telah dirancang menggunakan beberapa indikator yang sesuai dengan setiap variabel penelitian yang dikaji. Sebelum quesioner penelitian tersebut digunakan, perlu sebelumnya untuk melakukan uji validitas dan reabilitas pada isntrumen penelitian tersebut. Uji validitas instrument melalui dua tahap, yaitu tahap uji validaitas isi dan dianjutkan dengan uji validitas lapangan. Validitas isi dilakukan dengan penilaian kelayakan isi oleh dua orang ahli (Sutrisna, Ratminingsih, & Artini, 2018) dan selanjutnya dianalisa menggunakan model perhitungan Gregory Interrater Agreement (Gregory, 2000). Hasil uji validitas isi yang dilakukan pada instrument penelitian menunjukan skor 1,00 yang mana dikategorikan memiliki validitas validitas isi sangat tinggi.

(5)

195 Pengujian validitas empris pada setiap butir questioner dilakukan melalui analisis butir, yakni dengan mengkorelasikan skor setiap butir dengan skor totalnya (Sugiyono, 2013). Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi product moment dari Pearson (Arikunto, 2010). Pada hasil validitas empiris pada pada penelitian ini seluruh item hasilnya valid. Jadi bisa dilanjutkan pada uji selanjutnya.

Selanjutnya dilakukan pengujian reabilitas instrumen penelitian yang mana hasilnya ditunjukan oleh Tabel 1.

Tabel 1 Hasil Uji Reliabilitas Tingkat Pendidikan

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.909 20

Dapat dilihat Tabel 1 dari hasil pengujian yang telah dilakukan menggunakan program SPSS-22.0, memiliki nilai Apha Cronbach 0,909. Setelah dilakukan perhitungan sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian yang digunakan memiliki nilai reliabilitas sangat tinggi. Jadi dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang digunakan sebagi instrument penelitan siap untuk digunakan untuk proses pengambilan data di lapanga.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tingkat Pendidikan dan Kinerja Karyawan pada Hotel Bali Taman Beach Resort & Spa

Dari hasil kuisioner tingkat pendidikan yang diisi oleh seluruh karyawan Hotel Bali Taman Beach Resort & Spa, karyawan pada Hotel Bali Taman memiliki latar belakang tingkat pendidikan yang berbeda-beda.

Selanjutnya dijabarkan kedalam statistik deskriptif yang mengukur mean, median, modus, range, dan standar deviasinya.

Pada Tabel 2 data hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan SPSS-22, dapat dilihat pada variabel tingkat pendidikan menunjukan nilai mean (nilai rata-rata) = 76,6, nilai media (nilai tengah) = 79, nilai modus (nilai yang sering muncul) = 80, nilai standart deviasi= 7,9 dan range (rentangan) = 51.

Tabel 2 Data Statistik Deskriptif

Statistics

Tingkat Pendidikan Kinerja Karyawan

N Valid 36 36

Missing 0 0

Mean 76.61 92.36

(6)

196

Median 79.00 94.00

Mode 80 85a

Std. Deviation 7.933 4.667

Range 51 15

Pada Tabel 2, dapar dilihat bahwa data hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan SPSS-22 menunjukan bahwa pada variabel kinerja karyawan menunjukkan nilai mean (nilai rata-rata) = 92, nilai median (nilai tengah) = 94, nilai modus (nilai yang sering muncul) = 85, nilai standart deviasi

=4,6 dan range (rentangan) = 15. Serta berdasarkan analisa hasil kuisioner kinerja karyawan yang telah diisi oleh EAM (Exeutive Assistant Manager) Hotel Bali Taman Beach Resort & Spa, Manager, dan Supervisior, dapat dilihat bahwa kinerja karyawan Hotel Bali Taman sangat baik.

Selanjutnya dilakukan uji prayarat analisis yang dilakukan dengan uji normalitas data, uji homogenitas, dan uji linieritas. Berdasarkan hasil uji prasyarat yang telah dilakukan diperoleh bahwa hasil uji pada sampel menunjukan bahwa data tidak berdistribusi normal, terdapat data yang homogen, dan tidak terdapat hubungan yang linier. Jadi karena uji prasyarat tidak terpenuhi, maka uji hipotesi menggunakan uji statistik non parametrik dengan menggunakan uji korelasi Spearman Rho. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS-22 for windows.

Hasil analisa korelasi spearman dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Uji Hipotesis dengan Uji Spearman-Rho

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan menggunakan program SPSS-22 diperoleh angka koefisien korelasi adalah sebesar -0,226. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan dengan kinerja karyawan termasuk dalam interval koefisien 0,21 - 0,40. Sehingga dari data ini diperoleh kesimpulan bahwa antara variabel tingkat pendidikan dengan kinerja karyawan memiliki hubungan korelasi rendah. Arah jenis hubungan dari kedua variabel tersebut bersifat negatif atau berlawanan arah.

Nilai Sig.(2-tailed) dari uji korelasi spearman menggunakan SPSS-22 dapat diketahui bahwa nilai signifikansinya sebesar 0, 184 (0,184 > 0,05) sehingga

Correlations

Tingkat

Pendidikan Kinerja Karyawan Spearman's rho Tingkat

Pendidikan

Correlation Coefficient 1.000 -.226

Sig. (2-tailed) . .184

N 36 36

Kinerja Karyawan Correlation Coefficient -.226 1.000

Sig. (2-tailed) .184 .

N 36 36

(7)

197 hubungan tingkat pendidikan dan kinerja karyawan dikategorikan tidak signifikan.

Berdasarkan hasil uji korelasi ditemukan bahwa tingkat kekuatan hubungan atau korelasi antara variabel berkorelasi rendah, jenis hubungan antara variabel adalah negatif, dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antar variabel. Maka dari itu dalam pengujian hipotesis ini dapat dilihat bahwa null hipotesis (Ho) diterima sedangkan alternative hipotesis (Ha) ditolak.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara tingkat pendidikan dan kinerja karyawan Hotel Bali Taman Beach Resort &

Spa.

Tabel 4. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .049a .002 -.027 4.72929

a. Predictors: (Constant), X

Uji koefisien korelasi dapat diketahu R Square 0,002%. Hal ini berarti hanya 0,2% tingkat pendidikan berpengaruh terhadap kinerja karyawan sedangkan sisanya yaitu 99,8% kinerja karyawan pada Hotel Bali Taman Beach Resort &

Spa dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti oleh peneliti.

Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Hotel Bali Taman Beach Resort &

Spa.

Pembahasan

Analisa yang telah dilakukan dalam penelitian ini menunjukan bahwa tidak adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan kinerja karyawan pada Hotel Bali Taman Beach Resort & Spa. Hal ini dapat dilihat melalui hasil uji hipotesis non parametrik menggunakan uji korelasi Spearman Rho. Hasil uji hipotesis menunjukan nilai signifikan korelasi adalah 0,184 >

0,05 yang berarti antar variabel tidak memiliki hubungan yang signifikan.

Pada nilai koefisien correlation menunjukan nilai -0,226 yang berarti tingkat hubungan berkorelasi rendah. Karena bernilai negatif maka arah hubungan antar variabel adalah berlawanan arah, yang berarti penurunan nilai variabel tingkat pendidikan disertai dengan kenaikan nilai variabel kinerja karyawan, begitu pula sebaliknya. Jadi, dalam hal ini dapat diasumsikan bahwa tingkat pendidikan yang diperoleh oleh karyawan tidak secara serta merta mampu untuk membuat kinerja karyawan hotel semakin bagus. Sebaliknya, rendahnya tingkat pendidikan para karyawan ternyata tingkat kinerja mereka masih tetap optimal. Hasil dari temuan tersebut berbanding terbalik dengan

(8)

198 Teori Human Capital yang menyatakan bahwa pendidikan dan pelatihan yang didapatkan manusia akan meningkatkan kemampuan dan keterampilannya adalah modal utama dalam peningkatan produktifitas dan kinerjanya (Nurkholis, 2018). Maka dapat dikatakan bahwa kemampuan dan ketrampilan dalam peningkatan kinerja bisa jadi didapatkan saat seseorang telah terjun kelapangan dalam dunia kerja yang mana tidak hanya ditentukan dari latar belakang tingkat pendidikan saja.

Selain itu, hasil penelitian ini juga menyanggah hasil dari peneliti sebelumnya. Mandang (2017) dalam hasil penelitiannya menunjukan bahwa pendidikan dan pelatihan secara simultan berpengaruh signifikan secara positif terhadap kinerja karyawan pada PT Bank BRI Cabang Manado. Senada dengan penelitian tersebut, Dewi (2016) dalam hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan motivasi kerja secara bersama- sama berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Sinar Niaga Sejahtera cabang Singaraja. Safitri (2018) dalam penelitiannya juga menunjukan bahwa pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut. Sehingga dari tiga penelitian tersebut bahwa tingkat pendidikan mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif dalam dunia kerja. Namun, dalam penelitian ini menemukan hasil yang berbanding terbalik dengan hasil penelitian terdahulu.

Yang mana tingkat pendidikan seorang karyawan pada Hotel Bali Taman tidak berkorelasi atau berhubungan signifikan dengan kinerja mereka. Dimana besar hubungan antara tingkat pendidikan dan kinerja karyawan tergolong rendah.

Selain itu hasil penelitian ini memberikan sanggahan kepada penelitian sebelumnya yang mana hubungan antara tingkat pendidikan berbanding terbalik (negatif) dengan kinerja karyawan. Dari penelitian ini ditemukan hanya 0,2 % mempunyai andil, sedangkan sisanya yaitu 99,8 kinerja karyawan pada hotel bali taman dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel lain yang kiranya dapat berhubungan dengan peningkatan kinerja karyawan ini dapat berupa motivasi dan kemampuan (keterampilan). Zahara (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Motivasi dan Kemampuan Terhadap Kinerja Karyawan pada Hotel Akasia Pekanbaru” menunjukan bahwa motivasi dan kemampuan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan Hotel Akasia Pekan baru. Rizka (2019) dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa profesionalisme kerja dan insentif (kopensasi) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel kinerja karyawan. Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan khususnya dalam bidang industri perhotelan tidak hanya selalu menitikberatkan akan jenjang atau tingkat pendidikan tinggi saja. Namun, ternyata ada variabel-variabel lain

(9)

199 yang justru berperan dan mempunyai andil yang lebih besar dalam mendukung peningkatan kinerja para pegawai dalam industri perhotelan.

Berdasarkkan hasil kuesioner dapat dilihat hasil rata-rata kinerja karyawan dan dari hasil observasi menunjukkan kinerja karyawan sangat tinggi, karena pada Hotel Bali Taman Beach Resort & Spa disetiap tahunnya mengadakan pelatihan maupun seminar dilingkungan hotel, guna untuk meningkatan kinerja karyawan pada hotel tersebut. Selain itu pada Hotel Bali Taman Beach Resort & Spa, para atasan memberikan motivasi kerja yang baik agar karyawan termotivasi bekerja dengan lebih baik lagi, professional kinerja jika pekerjaan dikerjakan dengan professional maka akan menghasilkan hasil kerja yang baik, serta pemberian kopensasi maupun reward jika kinerja karyawan baik.

Jadi dengan faktor-faktor tersebut dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan yang baik selain dari faktor pendidikan (Made Wisada, wawancara [12 Mei 2021]).

4. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa:

1. Tingkat pendidikan pada Hotel Bali Taman Beach Resort & Spa tergolong tidak terlalu tinggi. Hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan SPSS-22, dilihat pada variabel tingkat pendidikan menunjukan nilai mean (nilai rata-rata)= 76,6, nilai media (nilai tengah)= 79, nilai modus (nilai yang sering muncul)= 80, nilai standart deviasi=7,9 dan range (rentangan)= 51.

2. Hasil kuisioner kinerja karyawan yang telah diisi oleh EAM (Executif Assistant Manager) Hotel Bali Taman Beach Resort & Spa, Manager, dan Supervisior, dapat dilihat bahwa kinerja karyawan Hotel Bali Taman Beach Resort & Spa sangat baik. Sesuai dengan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan SPSS-22, dilihat pada variabel kinerja karyawan menunjukkan nilai mean (nilai rata-rata)= 92, nilai media (nilai tengah)=

94, nilai modus (nilai yang sering muncul)= 85, nilai standar deviasi=4,6 dan range (rentangan)= 15.

3. Tidak terdapat hubungan yang signifikan dan berpengaruh negatif (-) antara tingkat pendidikan dengan kinerja karyawan Hotel Bali Taman Beach Resort & Spa. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji korelasi Spearman Rho bahwa nilai signifikansinya sebesar 0,184 yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan. Serta dilihat dari hasil koefisien korelasi adalah sebesar -0,226 yang menunjukan arah jenis hubungan tersebut bersifat negatif atau tidak searah. Pada penelitian tingkat pendidikan hanya berpengaruh 0,2% terhadap kinerja karyawan Hotel Bali Taman beach Resort & Spa.

(10)

200 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, S. (2010). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dewey, J. (2003). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Dewi, D.K.R. (2016). Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen

Gregory, R. J. (2000). Psychological Testing: history, principles, and application.

Allyn & Bacon, Inc. Toronto: USA.

Mandang, E. F., Lumanauw, B., & Walangitan, M. B. (2017). Pengaruh tingkat pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 5(3).

Mangkunegara. (2009). Perencanaan dan Pengembangan Manajemen Daya Manusia. Bandung: PT Refika Aditama.

Notoatmojo, S. (2009). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Nurkholis, A. (2018). TEORI PEMBANGUNAN SUMBERDAYA MANUSIA:

Human Capital Theory, Human Investment Theory, Human Development Theory, Sustainable Development Theory, People Centered Development Theory.

Paramita, I. B. (2021). Mengelola Komunikasi Efektif Public Relation Sektor Pariwisata Di Bali Pada Masa Pandemi Covid-19. Cummunicare, 135-144.

Prajitiasari, E. D. (2012). Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Pada Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja Pada Pt. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Tulungagung. Jurnal Media Mahardhika, 10(2).

Rizka, Z. (2019). Pengaruh Profesionalisme Kerja dan Insentif terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang Medan (Doctoral dissertation, Universitas Medan Area).

(11)

201 Safitri, D. L. (2018). Pengaruh pendidikan terhadap kinerja karyawan PT. Surabaya Industrial Estate Rungkut dengan melalui pelatihan dan pengalaman kerja sebagai variabel intervening (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).

Sappaile, B. I. (2010). Konsep Penelitian Ex-Post Facto. Jurnal Pendidikan Matematika, 1(2), 1-16.

Sugiyono, D. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D.

Suradnya, I. M. (1999). Faktor-faktor Yang Melatar Belakangi Persepsi Wisatawan Mancanegara Yang Mengunjungi Daerah Tujuan Wisata Bali dan Implikasinya Terhadap Segmentasi Pasar dan Strategi Memposisikannya. Disertasi, Universitas Airlangga, Surabaya.

Sutrisna, I. P. E., Ratminingsih, N. M., & Artini, L. P. (2018). Mall-Based English Instruction. JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia), 7(1), 30-40.

Traveloka.com (2020). Hotel area Buleleng. Diakses dari:

https://www.traveloka.com/id-id/hotel/indonesia/area/buleleng- 30010792/5-star-hotels-in-buleleng.

Zahara, R. (2013). Pengaruh Motivasi dan Kemampuan terhadap Kinerja Karyawan pada Hotel Akasia Pekanbaru (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau).

Gambar

Tabel 3. Hasil Uji Hipotesis dengan Uji Spearman-Rho

Referensi

Dokumen terkait

Ausubel dalam teorinya sangat menekankan agar para guru mengetahui konsep- konsep yang telah dimliki para siswa, supaya belajar bermakna dapat berlangsung. Informasi

proliferasi tunas yang berasal dari media yang diperkaya dengan TDZ 3 mg/l, di dalam media subkultur yang diperkaya dengan BAP dihasilkan jumlah tunas lebih banyak yaitu 5,87

Pembelajaran mengenai sistem transformasi M ӧ bius ℳ,∘ dipandang cocok, karena selain dapat menjadi sarana menyampaikan konsep abstrak, pembelajaran membantu mahasiswa

Hepatitis B kronik dapat berlanjut menjadi sirosis hepatis yang merupakan komplikasi   paling banyak, dan merupakan perjalanan klinis akhir akibat nekrotik sel ±

Dari hasil uji statistik menggunakan Independent t-test, diperoleh tingkat signifikansi ρ<0,05 (ρ: 0,040), yang berarti Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada

Hal ini dapat diartikan bahwa data dari hasil jawaban responden tentang faktor internal, faktor eksternal, dan tingkat pendidikan tidak mempunyai standar deviasi

Semakin mendekati spesifikasi celah busi yang ditentukan, maka kadar CO, HC, O 2 dan lamda akan semakin menurun atau semakin mendekat ke spesifikasi kadar emisi gas buang