• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

25

Rindu Rahayu Agustin, 2016

MEDIA PEMAHAMAN KONSEP KPK DAN FPB BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR BERDASARKAN ANALISIS PERMAINAN CONGKLAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif karena data yang diperoleh dalam penelitian berupa fenomena sosial tentang permainan congklak yang terdapat di lingkungan masyarakat.

Sugiyono (2013) mengungkapkan bahwa penelitian kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang sebenarnya dengan kondisi alamiah. Peneliti mencatat apa yang terjadi selama di lapangan dan melakukan analisis terhadap berbagai dokumen yang ditemukan di lapangan.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis konsep (concept analysis). McMillan & Schumancher (2001, hlm. 506) mengemukakan bahwa “a conceptual analysis is a study that clarifies the meaning of a concept by describing the essential or generic meaning, the different meaning, and the appropriate usage for the concept.” Analisis konsep adalah studi yang menjelaskan arti dari sebuah konsep dengan menjelaskan arti penting, makna yang berbeda, dan penggunanaan yang tepat untuk konsep.

Concept analysis merupakan metode yang mengembangkan suatu konsep. Data-data yang dianalisis merupakan data temuan yang dipahami dan dipelajari oleh peneliti untuk memperoleh kerangka teori. Konsep yang dianalisis harus mempunyai keterkaitan dengan subjek yang diteliti agar dapat dikembangkan menjadi konsep baru yang dapat dipahami. Tiga strategi yang dapat dilakukan dalam analisis konsep menurut Soltis adalah sebagai berikut.

(2)

Rindu Rahayu Agustin, 2016

MEDIA PEMAHAMAN KONSEP KPK DAN FPB BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR BERDASARKAN ANALISIS PERMAINAN CONGKLAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Soltis (dalam McMillan & Schumancher, 2001, hal. 506) mengemukakan bahwa “a generic analysis identifies the essential meaning of a concept.”

Analisis generik untuk mengidentifikasi makna esensial dari suatu konsep.

Analisis generik mengisolasi unsur-unsur yang membedakan suatu konsep dari kata-kata lainnya dan hasil analisis merupakan kejelasan suatu konsep.

b. Soltis (dalam McMillan & Schumancher, 2001, hal. 506) mengemukakan bahwa “a differential analysis distinguishes among the basic meanings of the concept and provides a clearer idea of the logical domain covered by the concept.” Analisis deferensial untuk membedakan antara makna dasar konsep dan memberikan ide yang lebih jelas tentang ranah logis yang dicakup oleh konsep.

c. Soltis (dalam McMillan & Schumancher, 2001, hal. 506) mengemukakan bahwa “a conditions analysis idenrtifies the conditions necessary for proper use of the concept.” Analisis kondisional untuk mengidentifikasi kondisi yang diperlukan untuk penggunaan suatu konsep secara tepat.

Tujuan analisis kondisional adalah menyediakan kondisi yang cukup untuk aplikasi yang memperjelas suatu konsep.

C. Teknik Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Dalam proses penelitian, peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan teknik triangulasi. Teknik pengumpulan data triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada untuk meningkatkan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan (Sugiyono, 2013). Teknik triangulasi yang dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Observasi Partisipan

(3)

Rindu Rahayu Agustin, 2016

MEDIA PEMAHAMAN KONSEP KPK DAN FPB BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR BERDASARKAN ANALISIS PERMAINAN CONGKLAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peneliti mengamati, mendengarkan, dan berpartisipasi dalam permainan congklak yang dilakukan oleh dua siswa kelas IV SDN Taktakan 1 dan dua anak yang sedang bermain congklak di Perumahan Citra Indah, Cileungsi untuk mengetahui sistem permainan congklak.

2. Wawancara Mendalam

Peneliti melakukan wawancara kepada dua siswa kelas IV SDN Taktakan 1 dan dua anak yang sedang bermain congklak di Perumahan Citra Indah, Cileungsi dengan menggunakan bantuan alat-alat wawancara yang terdiri atas buku catatan, rekaman, dan camera untuk mengetahui sistem permainan congklak.

3. Analisis Dokumen

Peneliti melakukan analisis dokumen terhadap wawancara dan observasi serta dokumen berupa buku permainan tradisional yang berkaitan dengan sistem permainan congklak untuk mengetahui konsep KPK dan FPB yang terdapat dalam permainan congklak, sehingga memperoleh media pemahaman konsep KPK dan FPB bagi siswa kelas IV SD berdasarkan hasil analisis sistem permainan congklak.

2. Teknik Analisis Data

Frankel & Wallen (2007, hlm. 434) mengemukakan bahwa

“analyzing the data in a qualitative study essentially involves analyzing and synthesizing the information the researcher obtains from various sources (e.g., observations, interviews, documents) into a coherent descriptions of what he or she has observed or otherwise discrovered.”

Analisis data penelitian kualitatif yaitu menganalisis dan mempersatukan informasi penelitian yang diperoleh dari sumber data seperti observasi, wawancara, dan dokumen menjadi data deskripsi. Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

(4)

Rindu Rahayu Agustin, 2016

MEDIA PEMAHAMAN KONSEP KPK DAN FPB BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR BERDASARKAN ANALISIS PERMAINAN CONGKLAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Mengidentifikasi Data

Identifikasi merupakan proses mengenali atau proses penelusuran identitas data. Identifikasi dilakukan dengan menelaah percakapan pada hasil wawancara, hasil observasi, dan hasil analisis dokumen mengenai sistem permainan congklak.

2. Mengklasifikasi Data

Klasifikasi merupakan pengelompokkan data mengenai sistem permainan congklak. Peneliti mengelompokkan sistem permainan congklak berdasarkan hasil identifikasi data yang telah ditelusuri oleh peneliti.

3. Mendeskripsikan Data

Pada tahap ini peneliti akan mendeskripsikan atau memamparkan data yang ditemukan mengenai permainan congklak.

Deskripsi data berupa analisis dokumen mengenai sistem permainan congklak agar memperoleh penjelasan yang lebih jelas.

4. Menafsirkan Data

Pada tahap ini peneliti akan menafsirkan hasil analisis yang berupa sistem permainan congklak dilakukan berdasarkan konsep KPK dan FPB. Hasil analisis data digunakan untuk kepentingan penyusunan media pemahaman konsep KPK dan FPB. Sistem permainan congklak yang ditemukan dari hasil analisis digunakan sebagai dasar penyusunan media pembelajaran.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen pada penelitian ini adalah peneliti sendiri. Nasution (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 306) menyatakan bahwa

Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain dari pada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah,

(5)

Rindu Rahayu Agustin, 2016

MEDIA PEMAHAMAN KONSEP KPK DAN FPB BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR BERDASARKAN ANALISIS PERMAINAN CONGKLAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya.

Pernyataan diatas memaparkan bahwa instrumen utama dalam penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri karena pada awalnya permasalahan dalam penelitian belum jelas dan pasti. Setelah fokus penelitian menjadi jelas maka akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana yang dapat melengkapi data. Oleh karena itu, peneliti sebagai instrumen penelitian harus divalidasi kesiapan melakukan penelitian. Sugiyono (2013, hlm. 305) mengemukakan bahwa “yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri, melalui evaluasi diri seberapa jauh pemahaman terhadap penelitian kualitatif, penguasaan teori dan wawasan terhadap bidang yang diteliti, serta kesiapan dan bekal memasuki lapangan.”

E. Latar Penelitian 1. Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian dilaksanakan dari tanggal 17 Februari 2016 sampai dengan 15 Juni 2016 dengan rencana waktu pelaksanaan sebagai berikut.

Tabel 3.1

Rencana Waktu Pelaksanaan Penelitian No Nama Kegiatan

Bulan ke-

1 2 3 4 5 6

1. Pengajuan judul 2. Penyusunan proposal 3. Diskusi proposal

(6)

Rindu Rahayu Agustin, 2016

MEDIA PEMAHAMAN KONSEP KPK DAN FPB BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR BERDASARKAN ANALISIS PERMAINAN CONGKLAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Seminar proposal

5. Melakukan pengumpulan data

6. Melakukan analisis data 7. Diskusi laporan penelitian 8. Sidang skripsi

2. Subjek Penelitian

Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah semua sistem permainan congklak yang terdapat pada dokumen seperti video, rekaman, dan buku.

F. Prosedur Penelitian

Media pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan hasil analisis sistem permainan congklak dalam penelitian ini akan dilaksanakan dalam beberapa tahap yaitu sebagai berikut.

1. Mengumpulkan Data

Tahap ini bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai sistem permainan congklak yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan analisis dokumen.

2. Analisis Data

Pada tahap ini peneliti melakukan analisis terhadap data temuan mengenai sistem permainan congklak yang bertujuan untuk mengidentifikasi, merinci, dan menyusun secara sistematis sistem permainan congklak yang akan digunakan untuk kepentingan penyusunan media pemahaman konsep KPK dan FPB.

3. Rancangan Media Pembelajaran

(7)

Rindu Rahayu Agustin, 2016

MEDIA PEMAHAMAN KONSEP KPK DAN FPB BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR BERDASARKAN ANALISIS PERMAINAN CONGKLAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada tahap ini dilakukan rancangan media yang tepat berdasarkan hasil analisis data mengenai sistem permainan congklak yang sesuai dengan konsep KPK dan FPB bagi siswa kelas IV SD. Rancangan yang telah disusun selanjutnya akan dilakukan penilaian/validasi oleh para ahli (validator). Saran-saran dari validator tersebut akan dijadikan sebagai bahan revisi untuk menghasilkan media pembelajaran.

4. Penerapan Media Pembelajaran

Media pembelajaran yang telah dihasilkan selanjutnya akan diterapkan pada siswa Kelas IV SDN Taktakan 1. Tujuan penerapan media pembelajaran adalah untuk memperkuat hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti.

Mengumpulkan Data

Observasi

Wawancara

Analisis Dokumen

Analisis Data

Penilaian/Validasi oleh Ahli Media Rancangan Media

Pembelajaran

(8)

Rindu Rahayu Agustin, 2016

MEDIA PEMAHAMAN KONSEP KPK DAN FPB BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR BERDASARKAN ANALISIS PERMAINAN CONGKLAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Penerapan Media

Pembelajaran

Gambar

Gambar 3.1  Prosedur Penelitian Penerapan Media

Referensi

Dokumen terkait

Mouse adalah salah satu peranti interaktif yang paling banyak digunakan pada sebagian besar pemakaiannya, mouse digunakan untuk menempatkan kursor pada posisi tertentu

Kemudian untuk menentukan portofolio optimal pada instrumen reksa dana saham dapat digunakan metode Markowitz Diversification dimana kombinasi portofolio reksa dana saham yang

Karakteristik hujan pada suatu daerah akan berbeda dengan daerah lainnya, dengan diketahuinya besar curah hujan pada suatu daerah maka akan dapat diperkirakan

Untuk mengukur hasil belajar Kognitif dalam taksonomi Bloom, terdapat beberapa tes yang dapat dilakukan salah satunya adalah tes pilihan ganda.. Tes bentuk pilihan ganda

Disintegrants for Pharmaceutical and Nutraceutical Orally Disintegrating Tablets.. Roquette Freres: Western

Dalam hal di suatu kabupaten/kota tidak terdapat Klub, PORDIRGA Kab/Kot, maupun FASI Kab/Kot, maka PORDIRGA Prov di provinsi yang membawahkan kabupaten/kota bersangkutan

h) tidak hanya terkait dengan produk akhir, tetapi juga harus mempertimbangkan semua aspek yang berkaitan dengan daur hidup produk

Dalam menjawab “bagaimana praktikalitas buku saku APE permainan tradisional telah dilakukan observasi mengenai pelaksanaan permainan tradisional dan wawancara dengan guru