• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENENTUAN HARGA POKOK PESANAN PADA UD. RUDI BANJARMASIN. Reka Adyana. (Universitas Lambung Mangkurat)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENENTUAN HARGA POKOK PESANAN PADA UD. RUDI BANJARMASIN. Reka Adyana. (Universitas Lambung Mangkurat)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENENTUAN HARGA POKOK PESANAN PADA UD. RUDI BANJARMASIN

Reka Adyana

(Universitas Lambung Mangkurat)

ABSTRAKSI

Penelitian ini dilakukan pada UD. Rudi Banjarmasin yang merupakan salah satu perusahaan di bidang jasa pembuatan gorden yang selama ini belum pernah melakukan perhitungan harga pokok produk, padahal perhitungan harga pokok produk sangatlah penting, guna mengetahui harga jual pada barang menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Penelitian ini bersifat kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh berupa angka- angka dan data yang diukur secara tidak langsung, dimana penelitian ini berkaitan dengan objek penelitian yang akhirnya akan menghasilkan deskriftif mengenai harga pokok produk.

Hasil perhitungan harga pokok produk menurut perusahaan dan menurut peneliti mengalami perbedaan, hal ini disebabkan karena perusahaan tidak memasukkan biaya penyusutan aset dan biaya listrik kedalam biaya overhead pabrik sedangkan menurut peneliti biaya penyusutan aset dan biaya listrik harus dimasukkan kedalam biaya overhead pabrik, untuk menghitung biaya penyusutan aset menggunakan metode garis lurus.

Hasil perhitungan Laba Rugi menurut perusahaan dan menurut peneliti mengalami perbedaan, hal ini disebabkan biaya lain–lain oleh perusahaan dibebankan dengan membagi rata sedangkan menurut peneliti biaya lain-lain dibebankan dengan menggunakan metode nilai jual relatif

Kata Kunci : Pembuatan Gorden, Harga Pokok Produk, Metode Garis Lurus, Metode Nilai Jual Relatif.

ABSTRACT

This research is conducted on UD. Rudi Banjarmasin which is one of the companies in the field of manufacture curtain who has never done the caltulation of the cost of goods, whereas the calculation of the cost of goods is very important, to know the selling price on the goods becomes too high or too low.

This research is quantitative and qualitative which is ob tained in the form of numbers and data measured indirectly, where this research relates to the object of research which will eventually produce descriptive of the cost of product.

(2)

The calculation of the cost of products according to the company and according to researchers experienced a difference, this is because the company does not include the cost of depreciation of assets and electricity costs into factory

overhead costs meanwhile according to researcher the cost of depreciation of asset and electricity cost must be entered into factory overhead cost, to calculate

depreciation cost of assets using straight line method .

The results of the calculation of profit and loss according to the company and according to researchers experienced a difference, thiss is due to miscellaneous costs by the company charged by diving evenly whereas according to researchers other costs are charged by using the method of relative selling value.

Keyword: Manufacture Curtain, Of The Cost Of Product, Straight Line Method, Method Of Relative Selling Value.

PENDAHULUAN

Kondisi keuangan di Indonesia saat ini masih jauh dari kondisi sehat, hal ini disebabkan oleh deficit keseimbangan primer dan juga melemahnya nilai tukar rupiah yang menurun. Selain itu, pemerintah Indonesia saat ini menggunakan uang negara untuk biaya–biaya yang tidak tepat sasaran. Akuntansi diperlukan dalam mengambil keputusan ekonomi Indonesia saat ini. Peranan akuntansi biaya yang sangat penting sebagai media informasi dan komunikasi dalam dunia bisnis. Ilmu akuntansi mempunyai cabang yaitu akuntansi biaya yang membahas tentang proses pencatatan, penggolongan, penganalisaan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan serta penjualan produk atau jasa dengan cara–cara tertentu berdasarkan penafsiran terhadapnya.

Perusahaan memerlukan informasi yang berhubungan dengan perhitungan biaya atas jasa produk yang dihasilkan untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu usaha yang telah dilaksanakan oleh perusahaan. Informasi biaya sangat diperlukan oleh pemilik atau pimpinan perusahaan untuk mengembangkan dan mempertahankan eksistensi perusahaannya. Salah satu faktor penting yang harus dikendalikan dalam proses produksi adalah biaya produksi. Walaupun seluruh aspek lain didalam produksi dikendalikan dengan baik namun biaya produksi dibiarkan tidak terkendali maka pengendalian produksi pada perusahaan bersangkutan tidak akan mencapai sasaran. Hal ini dikarenakan walaupun proses produksi berjalan dengan lancar dan baik, kualitas produk cukup baik akan tetapi biaya produksi tidak dikendalikan akan mengakibatkan harga pokok produk menjadi sangat tinggi dan diluar batas kewajaran. Sebagai akibat langsung dari keadaan ini adalah bahwa produk tersebut tidak akan mampu bersaing dalam pemasaran.

Hal pertama yang harus dilakukan dalam menentukan Harga Pokok Pesanan adalah Mengelompokkan biaya–biaya pesanan secara benar untuk memudahkan dalam mengklasifikasikan jenis–jenis biaya sehingga pemilik dapat mengetahui biaya–biaya apa saja yang harus dikeluarkan oleh bisnis gorden tersebut dalam menjalankan usahanya. Biaya- biaya tersebut antara lain biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik serta biaya operasional perusahaan. Informasi harga pokok pesanan memiliki manfaat sebagai penentuan harga jual produk dan untuk mengetahui laba–rugi suatu produk.

(3)

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk menganalisis perhitungan harga pokok produksi pada UD. Rudi Banjarmasin pada bulan mei dengan judul penelitian “Penentuan Harga Pokok Pesanan UD. Rudi Banjarmasin”.

Hasil Penelitian 1. Perhitungan Harga Pokok Produk

Perhitungan Harga Pokok Produk Menurut Perusahaan

Selama Bulan Mei 2016 Kain

Aston

Kain Hassel

Kain Lala

Kain Dellaluci

Kain PRG

Jumlah Jumlah

Biaya Produksi

5.110.000 3.374.500 1.872.500 2.288.000 3.090.000 15.735.000

 Unit Di Produksi

35 unit 17 unit 10 unit 13 unit 15 unit 90 unit

Harga Pokok PerUnit

146.000 198.500 187.250 176.000 206.000 913.750

Penyajian Laporan Laba / Rugi Menurut Perusahaan Selama Bulan Mei 2016 Kain

Aston 35 unit

Kain Hassel 17

unit

Kain Lala 10 unit

Kain Dellaluci

13 unit

Kain PRG 15

unit Penjualan 6.440.000 3.765.500 2.215.000 2.678.500 3.660.000 HPP 5.110.000 3.374.500 1.872.500 2.288.000 3.090.000 Laba / Rugi

Kotor

1.330.000 391.000 342.500 390.500 570.000 Biaya Operasional 38.000 38.000 38.000 38.000 38.000 Laba Bersih 1.292.000 353.000 304.500 352.500 532.000

(4)

2. Perhitungan Harga Pokok Pesanan Menurut Peneliti

Hasil Perhitungan Harga Pokok Produk Menurut Peneliti Selama Bulan Mei 2016

Penyajian Laporan Laba / Rugi Menurut Peneliti Selama Bulan Mei 2016

Perkiraan Kain Aston 35 Unit

Kain Hassel 17 Unit

Kain Lala 10 Unit

Kain Dellaluci 13 Unit

Kain PRG 15 Unit Penjualan 6.440.000 3.765.500 2.215.000 2.678.500 3.660.000 HPP 5.467.567 3.595.350 1.998.700 2.435.233 3.289.817 Laba / Rugi

Kotor

972.433 170.150 216.300 243.267 370.183 Total Biaya

Operasional

164.940 101.875 58.214 67.917 92.173 Laba Bersih 807.493 68.275 158.086 175.350 278.010

3. Perbandingan Harga Pokok Produk Menurut Perusahaan dan Menurut Peneliti

Perbandingan Harga Pokok Produk Menurut Perusahaan dan Peneliti Selama Bulan Mei 2016

Keterangan Kain Aston

Kain Hassel

Kain Lala

Kain Dellaluci

Kain PRG Menurut

Perusahaan

5.110.000 3.374.500 1.872.500 2.288.000 3.090.000

Menurut Peneliti

5.467.567 3.595.350 1.998.700 2.435.233 3.289.817 Perkiraan Kain

Aston 35 Unit

Kain Hassel 17 Unit

Kain Lala 10 Unit

Kain Dellaluci 13 Unit

Kain PRG 15 Unit

Jumlah

Total Biaya Produksi

5.467.567 3.595.350 1.998.700 2.435.233 3.289.817 16.786.667 Biaya

Produksi Per Unit

156.216 211.500 199.870 187.325 219.321 974.232

(5)

4. Perbandingan Laba / Rugi Menurut Perusahaan dan Menurut Peneliti

Perbandingan Laporan Laba / Rugi Menurut Perusahaan dan Peneliti Selama Bulan Mei 2016

keterangan Menurut Perusahaan

Menurut Peneliti

Selisih

Kain Aston 1.292.000 807.493 484.507

Kain Hassel 353.000 68.275 284.725

Kain Lala 304.500 158.086 146.414

Kain Dellaluci 352.000 174.850 177.650

Kain PRG 532.000 278.000 253.990

Total 2.833.000 1.486.704 1.346.296

5. Analisis Perbandingan Harga Pokok Produk dan Laba / Rugi

Dapat disumpulkan bahwa terdapat selisih perhitungan harga pokok produk menurut perusahan dan menurut peneliti. Harga pokok produk yang dihasilkan perusahaan lebih kecil dari pada perhitungan peneliti. Jumlah selisih perhitungan harga pokok produk menurut perusahaan dan menurut peneliti adalah sebesar Rp. 1.051.667. Terjadinya selisih untuk perhitungan harga pokok produk menurut perusahaan dan menurut peneliti disebabkan karena perusahaan tidak menggolongkan biaya–biaya dengan benar yang sesuai dengan akuntansi biaya. UD. Rudi tidak memperhitungkan biaya overhead pabrik seperti biaya penyusutan aset bagian produksi dan biaya listrik kedalam harga pokok produk.

Selain itu dalam mengalokasikan biaya ke masing–masing produk, kalau perusahaan membebankan biaya yang dikeluarkan dengan membagi rata kemasing–masing produk. Tetapi menurut peneliti membagi biaya menggunakan metode nilai jual relatif. Alasannya karena dengan menggunakan metode harga jual relatif maka perusahaan akan lebih tepat dalam menentukan harga jual produk yang didasarkan atas harga pokoknya. Dalam metode ini harga jual suatu produk mencerminkan biaya–biaya yang benar–benar dikeluarkan dalam mengolah produk tersebut. Jadi jika salah satu produk harga jualnya lebih tinggi dari produk yang lain, hal itu disebabkan biaya yang dikeluarkan produk tersebut lebih banyak bila dibandingkan dengan produk lain. Selain itu dalam perhitungan biaya non produksi peneliti juha menggunakan metode harga jual relatif karena dengan menggunakan metode ini maka penentuan biaya–biaya yang dibebankan kepada suatu produk tepat yaitu salah satu produk ada yang lebih banyak menyerap biaya–biaya dibanding produk lainnya. Sehingga dengan berbedanya biaya–biaya non produksi yang diserap oleh suatu produk maka harga jual nya pun akan berbeda dan hal ini berpengaruh terhadap laba bersih yang dihasilkan oleh suatu produk.

(6)

Perhitungan laporan laba / rugi menurut perusahaan dan menurut peneliti berbeda. Hal ini disebabkan karena perusahaan dalam menghitung laporan laba / rugi memasukkan biaya lain–lain seperti biaya keamanan, biaya kebersihan, biaya BBM dengan membagi rata-rata dan perusahaan tidak memasukkan biaya penyusutan barang non produksi. Sedangkan menurut peneliti dalam menghitung laporan laba / rugi biaya lain–lain seperti biaya keamanan, biaya kebersihan, biaya BBM dan biaya penyusutan barang non produksi seharusnya diperhitungkan juga. Untuk menghitung biaya penyusutan peneliti menggunakan metode garis lurus, sedangkan untuk mengalokasikan biaya bersama kepada produk bersama peneliti menggunakan metode nilai jual relatif.

Kesimpulan

Dari hasil analisis pada Laporan Tugas Akhir dengan judul “Penentuan Harga Pokok Pesanan pada UD. Rudi Banjarmasin”, maka dapat disimpulkan :

1. UD. Rudi Banjarmasin adalah usaha yang bergerak dalam bidang bisnis gorden yang menjual gorden, menerima berbagai pesanan gorden dengan berbagai jenis kain dan ukuran serta menerima jasa pemasangan gorden atau perbaikan gorden.

Usaha pembuatan gorden ini didirikan sejak tahun 1991 dengan modal awal Rp.

2.000.000.

2. UD. Rudi Banjarmasin masih kurang tepat dalam penggolongan atau pengklasifikasian biaya sesuai dengan konsep akuntansi biaya. Perusahaan menggolongkan biaya produksi dengan memasukkan tiga unsur, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya bahan penolong sedangkan menurut peneliti penentuan harga pokok produk meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik seperti bahan penolong, biaya penyusutan aset bagian produksi dan biaya listrik.

3. Perhitungan harga pokok produk menurut perusahaan untuk kain aston sebesar Rp. 5.110.000, kain hassel sebesar Rp.3.374.500, kain lala sebesar Rp.

1.872.500, kain dellaluci sebesar Rp. 2.288.000 dan kain PRG sebesar Rp.

3.090.000. Menurut perhitungan peneliti harga pokok produk untuk kain aston sebesar Rp. 5.467.567, untuk kain hassel sebesar Rp. 3.595.350, untuk kain lala sebesar Rp. 1.998.700, untuk kain dellaluci sebesar Rp. 2.435.233, dan untuk kain PRG sebesar Rp. 3.289.817. Sehingga selisih perhitungan menurut perusahaan dan menurut peneliti sebesar Rp. 1.051.667. Selisih ini disebabkan karena perusahaan tidak menggolongkan biaya dengan benar dan perusahaan belum memasukkan dan menghitung biaya overhead pabrik seperti biaya penyusutan aset bagian produksi, biaya bahan penolong dan biaya listrik.

4. Menurut perhitungan perusahaan laba yang didapat untuk kain aston sebesar Rp.

1.292.000, untuk kain hassel sebesar Rp. 353.000, untuk kain lala sebesar Rp.

304.500, untuk kain dellaluci sebesar Rp. 352.500, dan untuk kain PRG sebesar Rp. 532.000. Menurut perhitungan peneliti laba yang didapat untuk kain aston sebesar Rp. 807.493, untuk kain hassel sebesar Rp. 68.275, untuk kain lala sebesar Rp.158.086, untuk kain dellaluci sebesar Rp. 175.350. dan untuk kain PRG sebesar Rp. 278.010. Sehingga selisih perhitungan perusahaan dengan

(7)

perhitungan peneliti sebesar Rp. 1.346.786. Selisih ini disebabkan karena perusahaan tidak memasukkan biaya penyusutan aset bagian non produksi.

5. Metode yang peneliti gunakan untuk menghitung biaya penyusutan aset adalah metode garis lurus. Sedangkan untuk mengalokasikan biaya bersama kepada produk bersama menggunakan metode nilai jual relatif.

Daftar Pustaka

Al haryono jusup. 2014. Dasar – dasar akuntansi jilid 1. Edisi Ketujuh. STIE YKPN.

Yogyakarta

Arfan I, Sukma L, Atma H. 2015. Teori Akuntansi. Ciputastaka Media. Bandung.

Herlina. 2012. Analisis penentuan harga pokok produksi berdasarkan metode harga pokok pesanan pada CV. Tri Mitra Borneo Banjarmasin. Skripsi. Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Unlam. Banjarmasin.

L. Gayle Rayburn.1999. Akuntansi Biaya. Edisi Keenam. Erlangga. Jakarta.

Mulyadi, 2014. Akuntansi Biaya. Edisi Kelima. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.

Riwayadi. 2014. Akuntansi Biaya. Salemba Empat. Jakarta.

Rizka Oktarini. 2016. Penentuan harga pokok produksi dengan menggunakan metode harga pokok pesanan pada Adi aluminium Banjarmasin. Laporan Tugas Akhir.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unlam. Banjarmasin.

Rizky Ariani. 2013. Penentuan harga pokok pesanan pada UD. Bahruddin di Banjarmasin. Laporan Tugas Akhir. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unlam.

Banjarmasin.

Sofyan Syafri Harahap. 2011. Teori Akuntansi. Cetakan kesebelas. PT. Raja Grafindo.

Jakarta.

Universitas Lambung Mangkurat Fakultas Ekonomi dan Bisnis . 2016. Pedoman Tugas Akhir Diploma IIII. Banjarmasin.

V. Wiratna Sujarweni. 2015. Akuntansi Biaya. Cetakan pertama. Pustaka Baru Press.

Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian pelayanan bukan dimulai dari kegiatan dalam lingkungan gereja, Sekolah Tinggi Teologi, tidak dimulai dari kursus-kursus pelayanan, tetapi dari sikap hati dan

Menurut Sadono Sukirno (2008), di dalam proses produksi, efisiensi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu efisiensi produktif dan efisiensi alokatif. a)

b. Tidak menghormati atau menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun yang dimaksud peraturan perundang-undangan yang berlaku adalah meliputi keseluruhan peraturan

Selain itu ada kerupuk jagung, g eplak jahe, instan empon-empon (jahe dan kunyit) dan kripik pare. Untuk emping garut dan emping melinjo dikerjakan oleh anggota di rumah

Sesuai tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah Kecamatan Sekarbela Kota Mataram tahun 2015 dapat berjalan sesuai dengan yang ada artinya tidak terjadinya

More specifically, our goal in this paper is to estimate the region-dependent (average) speeds of a crowd of pedestrians in two adjacent regions, without a need for them to carry

Demikian upaya untuk menyeimbangkan antara memenuhi kepentingan pemilik dan kepentingan masyarakat memberikan tantangan tersendiri kepada pihak manajemen media

We built Microsoft Visual Studio Test Professional 2010 and the Lab Management capability of Microsoft Team Foundation Server 2010 to help eliminate the friction