• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VI

6.1 Kesimpulan

Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- Assad berkaitan dengan dasar ideologi Partai Ba’ath yang menjunjung persatuan, kebebasan, dan sosialisme yang kemudian diimplementasikan dalam kebijakan luar negerinya yang anti imperalisme, dan anti Israel. Dalam strateginya Suriah dapat mengendalikan dan membangun gerakan Palestina di Suriah agar tidak menjadi sasaran militer Israel. Aliansinya dengan negara-negara Arab seperti Mesir, Jordan dan Arabia diwujudkan dengan melakukan penyerangan militer ke Israel pada tahun 1948, 1967 dan 1973. Namun ketika Mesir telah perjanjian damai dengan Israel, Suriah berusaha menjalin hubungan eratnya dengan Iran. Hubungan ini merupakan strategi Suriah dalam mempertahankan Lebanon dari serangan Israel pada tahun 1982, 1993 dan 1996. Suriah menerapkan perang proxy dengan memperkuat kelompok perlawanan di Lebanon dengan bantuan Iran. Oleh karena itu, dalam geopolitiknya, Lebanon merupakan salah satu wilayah yang tepat bagi Suriah untuk menghadapi serangan Israel. Selain itu, dengan kebijakan Pan-Arabisme, dan komitmen Suriah untuk membela rakyat Palestina menjadi dasar bagi geopolitik Suriah untuk mempertahankan Lebanon dari serangan, dan pengaruh Israel.

Komitmen, dan dukungan Suriah terhadap perjuangan Palestina membuat Israel tidak dapat menghancurkan kelompok perlawanan Palestina di wilayah Lebanon. Dalam strategi keseimbangan komprehensif, Suriah memperkuat pertahanannya dengan melakukan aliansi dengan Iran, dan memperkuat persenjataan melalui bantuan Rusia. Strategi ini kemudian berhasil dipertahankan, meskipun Suriah tidak mendapatkan bantuan militer kembali dari Uni Soviet setelah

166

(2)

berakhirnya Perang Dingin. Dengan strategi ini Suriah mampu mempertahankan kedaulatan Lebanon dari serangan Israel pada tahun 1996. Suriah kemudian berupaya menerapkan strategi perdamaian dengan mulai membuka hubungan diplomatik dengan Mesir, dan menghadiri konferensi Madrid tahun 1991. Strategi perdamaian dengan Israel yang dilaksanakan sejak 1991 hingga 2000, meskipun tidak mampu mengembalikan Dataran Tinggi Golan tetapi dapat menyelamatkan eksistensi Suriah yang lemah dari segi militer, dan ekonomi.

Kegagalan negosiasi antara Suriah, dan Israel pada tahun 2000 telah membawa dampak yang tidak baik bagi Suriah pada masa Presiden Bashar al-Assad.

Tekanan AS terhadap Israel secara politik, regional dan ekonomi dihadapi Suriah dengan memperkuat dukungan terhadap kelompok perlawanan Lebanon, Hizbullah dan Hamas. Suriah menfasilitasi dan melindungi kelompok perlawan di Damaskus dan menyampaikan bantuan Iran kepada Hizbullah di Lebanon Selatan. Tekanan AS ini juga dihadapi Suriah dengan melakukan manuver politik internasional dengan strategi aliansi di kawasan melalui peningkatan kerja sama dengan Turki, Iran, dan Irak serta menarik pasukannya dari Lebanon. Selain itu, kerja sama Suriah-AS mengenai terorisme justru membuktikan pada dunia luar bahwa Suriah tidak membantu kelompok terorisme. Strategi berhasil dilakukan Suriah dengan kemampuannya mempertahankan politik luar negerinya dan ekonominya serta melakukan negosiasi informal dengan Israel melalui mediasi Turki. Strateginya mampu untuk mempertahankan serangan Israel ke Hizbullah di Lebanon Selatan tahun 2006 dan mempertahankan eksistensi Hamas di Jalur Gaza akibat serangan Israel pada tahun 2008.

Strategi perlawanan Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel membawa dampak atas terjadi pergolakan di Suriah. Pergolakan yang terjadi di

(3)

Suriah tidak murni untuk menjadikan Suriah menjadi negara yang demokrasi.

Pergolakan yang terjadi pada awalnya merupakan respon atas kejadian yang terjadi di Mesir, Tunisia, Yaman, dan Libya. Kelompok ini kemudian ditunggangi oleh kelompok-kelompok yang menginginkan kejatuhan rezim Bashar al-Assad.

Kelompok ini bukan murni dari pergolakan antara kelompok Sunni, dan Shi’ah karena kelompok Syrian National Council terdiri dari para tokok Alawite yang memusuhi rezim al-Assad, dan komunitas dari Ikwanul Muslimin. Israel memiliki kepentingan yang sangat besar atas kejatuhan Presiden Bashar al-Assad untuk mengganti dengan rezim yang sesuai dengan kehendak AS, dan sekutunya.

Dampak yang terjadi di Suriah akibat dari strategi dalam menghadapi Israel tidak dapat melemahkan Suriah atau menggantikan rezim Bashar al-Assad. Sekutu Suriah menyadari bahwa pergantian rezim di Suriah adalah pertama, untuk menghilangkan dukungan Suriah kepada Hizbullah dan Hamas serta kelompok garis keras Palestina lainnya. Kedua, pergolakan tersebut mampu untuk menghancurkan hubungan diplomatik antara Turki, dan Suriah yang sudah terjalin sangat harmonis.

Hancurnya hubungan diplomatik ini akan memperkuat Israel, dan melemahkan posisi Suriah dalam menghadapi Israel. Ketiga, pergantian rezim akan memperlemah tuntutan Suriah untuk pengembalian Dataran Tinggi Golan yang sangat strategis.

Dengan pergantian rezim, maka pengaruh Iran di Lebanon akan dapat dihancurkan, dan hal ini mengakibatkan kekuatan militer Hizbullah dapat dilemahkan, sehingga ancaman terhadap Israel akan semakin berkurang, dan bahkan dapat dihilangkan. Kekuatan nuklir Iran dapat menjadi ancaman yang sangat serius terhadap Israel bila jatuh ke tangan Suriah, dan Hizbullah. Dalam hal ini terjadinya pergolakan di Suriah justru sarat dengan kepentingan Israel yang paling besar bukan kepentingan keamanan AS.

(4)

Strategi Suriah dalam menghadapi Israel yang telah dijelaskan di atas, maka dapat dilihat pada Gambar 6.1. Suriah dalam menjalankan strategi menghadapi Israel sejak awal kemerdekaan sangat terkait dengan dukungannya terhadap bangsa Palestina. Komitmen Suriah tidak mungkin akan hilang karena bangsa Suriah sangat

ISRAEL

Faksi Palestina SURIAH HEZBOLLAH (Hamas, Islamic Jihad) (Lebanon)

GAMBAR 6.1

STRATEGI KESEIMBANGAN KOMPREHENSIF

PRESIDEN BASHAR AL-ASSAD HINGGA MASA PERGOLAKAN

menghormati bangsa Palestina yang sangat terhormat menjadi pengungsi. Mereka dapat dengan leluasa menikmati fasilitas yang diberikan oleh pemerintah Suriah termasuk untuk menjadi para pejabat penting di Suriah. Setelah Suriah kehilangan wilayah Dataran Tinggi Golan maka strategi Suriah selanjutnya adalah melakukan

LEBANON

RUSIA- -CHINA

Catatan:

menghancurkan Mendukung

Memisahkan

AS - Eropa Barat dan Arab

PO LI TIK

EKO N0 MI BUDAYA

HANKAM

AS dan Sekutu Masa Pergolakan

2011

IRAN

AS dan Sekutu 2000-2010

(5)

perlawanan secara tidak langsung kepada Israel di Lebanon dengan membantu para kelompok perlawanan Hizbullah, dan Hamas.

Tuntutan untuk memutuskan hubungan dengan kelompok perlawanan tidak pernah dapat disetujui oleh Suriah karena sama dengan menyerah kepada Israel. Jalan yang ditempuh oleh Israel, dan sekutunya adalah berusaha untuk mengganti rezim di Suriah dengan rezim yang dapat diatur oleh AS seperti Mesir pada masa Husni Mubarak, dan Jordan. Upaya penggantian rezim justru mengakibatkan kepentingan militer, dan ekonomi Rusia , serta China merasa terganggu. Intervensi kemanusiaan AS, dan sekutunya ke Libya menjadi suatu pelajaran yang paling berharga bagi Rusia, dan China untuk menyelamatkan Suriah dari kehancuran.

Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel dilakukan melalui kelompok perlawanan dan aliansi strategis dengan Iran. Suriah juga melakukan pendekatan dengan strategi perdamaian dengan mediasi AS dan Turki. Strategi ini berhasil dilakukan, karena Suriah memahami geopolitiknya dalam menghadapi Israel.

Strategi mengalami perubahan sesuai dengan masa Perang Dingin dengan konfrontasi perang, pasca Perang Dingin dengan mempertahankan Lebanon melalui dukungan kepada kelompok perlawanan dan pada saat era globalisasi dengan strategi yang ditunjang teknologi komunikasi melalui jaringan kekuatan internet.

Strategi Suriah dalam mempertahankan kedaulatannya adalah dengan melakukan kerja sama dengan kelompok perlawanan dan aliansi dengan Rusia dan China. Pergolakan yang terjadi akan cenderung dapat diatasi oleh Suriah melalui negosiasi dengan AS, dan dukungan Rusia dan China. Banyaknya pengungsi Palestina yang diberikan fasilitas oleh Suriah akan terus menjadi dasar pijakan politik luar negeri Suriah untuk membantu perjuangan bangsa Palestina menghadapi Israel.

(6)

Israel tidak akan mampu menghancurkan Hizbullah dan Hamas selama Suriah memiliki komitmen ke arah tersebut.

6.2. Saran dan Rekomendasi

Saran bagi penelitian ini adalah bahwa penelitian ini masih perlu dikaji terutama hal-hal yang berkaitan dengan sejauhmana pengaruh kelompok perlawanan terhadap kebijakan luar negeri Suriah dalam menghadapi Israel. Pemerintah Suriah yang beraliran Shi’ah dan Pemerintah Iran yang juga beraliran Shia’h justru membantu kelompok perlawanan Hamas yang beraliran Sunni. Pengaruh aliran ini berdampak luas atas campur tangan negara-negara Arab Sunni antara lain Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Bahrain untuk berusaha menjatuhkan Pemerintahan Bashar al- Assad. Kajian ini perlu untuk mengetahui mengapa negara-negara Arab Suni melihat Iran sebagai negara yang ingin memperkuat pengaruh Shi’ahnya di kawasan Timur Tengah. Sedangkan Israel sebagai negara yang agresor justru tidak cermat diamati oleh negara-negara Arab Sunni. Dalam hal ini mengapa negara-negara Arab Sunni tidak dapat bersatu untuk membantu gerakan kelompok perlawanan Hamas dan Fatah untuk menghadapi Israel. Perlu untuk dikaji mengapa negara-negara Arab tidak bisa bersatu kembali untuk memperjuangkan wilayah-wilayah Palestina yang diduduki oleh Israel.

Dari hasil kajian ini maka rekomendasi atas hasil penelitian bagi bangsa Indonesia yang memiliki posisi strategis diantara dua benua dan dua samudera terutama bagi geopolitik Indonesia di Timur Tengah yaitu:

Pertama, setelah Indonesia mampu melakukan kerja sama dengan baik di lingkup Asia Tenggara yaitu ASEAN, maka Indonesia perlu mengambil inisiatif untuk mengamankan kepentingan energi di Timur Tengah. Wilayah Mediteranian

(7)

yang merupakan jalur energi yang harus menjadi acuan bagi Indonsia untuk memanfaatkan. Untuk itu perlu untuk membentuk suatu kerangka kerja sama ekonomi seperti Mediteranian Economic Cooperation antara beberapa negara di Asia Tenggara dengan negara-negara di sekitar Laut Mediteranian. Kerja sama ini merupakan kebijakan luar negeri Indonesia untuk meningkatkan kemakmuran di kawasan Timur Tengah.

Kedua, dalam mendukung negara demokrasi di Timur Tengah, Indonesia dapat memposisikan diri untuk terlibat langsung sebagai mediasi perundingan damai Suriah dengan kelompok oposisi. Pengalaman demokratisasi di Indonesia dapat menjadi model membangun negara demokrasi di Suriah sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa Suriah.

Ketiga, Indonesia perlu membuat inisiatif draft resolusi di Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan bantuan senjata kepada para oposisi di Suriah, dan memprakarsai draf resolusi dalam Organisasi Konferensi Islam agar negara-negara anggota OKI tidak ikut campur dalam masalah dalam negeri Suriah dan memberikan bantuan ekonomi bagi pembangunan ekonomi Suriah.

*****

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan hal tersebut karni mohon ijin dan bantuan bagi rnahasiswa yang bersangkutan agar dapat melakukan penelitian, pengarnbilan data, wawancara, dan

dibentuk atas dasar nilai yang diperoleh siswa sebelumnya setelah pembentukan kelompok selesai, guru menjelaskan aturan main pada saat kerja kelompok yaitu setiap

Hanya perumahan-perumahan yang memiliki Badan Pengelola Lingkungan (BPL) melakukan tugas perawatan pada prasarana, sarana, dan utilitas, sehingga peran penting

Pembelajaran yang digunakan guru yaitu tematik dengan menggunakan metode ceramah akan tetapi diselingi dengan sesi tanya jawab dengan para siswa, menggunakan media

Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh dari kesegeraan feedback bias implisit terhadap stigma ekplisit dan tidak ditemukan korelasi yang

Pada bagian inilah, Kota Bandung akan mencoba mengembangkan alokasi waktu pengembangan diri yang tertuang dalam KTSP untuk pelajaran muatan lokal (mulok) seperti

Keempat, keberadaan pondok pesantren Alhikamussalafiyah memberikan dampak terhadap kehidupan keagamaan masyarakat Purwakarta, diantaranya yaitu pendirian majelis

Tugas Akhir dengan judul “Inverter 3 Fasa 220 Volt Dengan Output Sinusoidal Frekuensi 50 Hz Menggunakan Arduino Dengam Teknik Direct Digital Synthesis” ini telah