LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR RI KE KOTA KUPANG MENGENAI KESIAPSIAGAAN BENCANA DALAM RANGKA MEMITIGASI POTENSI
BENCANA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2021-2022
KOMISI VIII DPR RI 2021
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PELAKSANAAN KUNJUNGAN KERJA BAB III REKOMENDASI
BAB IV PENUTUP
TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI VIII DPR RI KE KOTA KUPANG MENGENAI KESIAPSIAGAAN BENCANA DALAM RANGKA MEMITIGASI POTENSI BENCANA
DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
NOMOR
N A M A JABATAN FRAKSI DAPIL
URUT ANGG
1. A-289 DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.Si. KETUA TIM GOLKAR JABAR II
2. A-3 H. MARWAN DASOPANG Wakil Ketua PKB SUMUT II
3. A-236 H. RACHMAT HIDAYAT, S.H. Anggota PDIP N T B II
4. A-255 MATINDAS J. RUMAMBI, S.Sos. Anggota PDIP SULTENG
5. A-257 Drs. H. SAMSU NIANG, M.Pd. Anggota PDIP SULSEL II
6. A-260 H. ARWAN M. ARAS T., S.Kom. Anggota PDIP SULBAR
7. A-323 MUHAMMAD ALI RIDHA. Anggota GOLKAR JATIM XI
8. A-34 Dra. Hj. ANISAH SYAKUR, M.Ag. Anggota PKB JATIM II
9. A-564 Dr. IR. NANANG SAMODRA, KA., M.Sc. Anggota DEMOKRAT NTB II
10. A-413 H. ISKAN QOLBA LUBIS, M.A. Anggota PKS SUMUT II
11. - DICKY RACHMADI, S.A.P SEKRETARIAT KOMISI VIII DPR RI
12. - MOHAMMAD HASYIM, S.S., M.Si. TENAGA AHLI KOMISI VIII DPR RI
13. - KUNTO CATUR PANGESTU, S.H., M.H. TENAGA AHLI KOMISI VIII DPR RI
14. - JODY PRATAMA PUTRA PROTOKOL
15. INAH ROFIKHOH PPNPN
16. - RAHAYU SETIOWATI S.SOS REPORTER
Dicky Rachmadi : 0813-9345-6322 Jody Pratama : 0821-2772-5868
Email : set_komisi8@dpr.go.id
BAB I PENDAHULUAN A. Umum
Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI, sesuai ketentuan Peraturan Tata Tertib DPR RI, maka Komisi VIII DPR RI dalam Masa Persidangan II Tahun Sidang 2021-2022 telah membentuk 3 (tiga) Tim Kunjungan Kerja Spesifik, yaitu : Tim Kunjungan Kerja ke Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
B. Dasar Kunjungan Kerja
Pelaksanaan kunjungan kerja spesifik Masa Persidangan II Tahun Sidang 2021-2022 ini didasarkan atas:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 20, 20A, 21 dan 23 tentang tugas DPR-RI di bidang Legislasi, Anggaran dan Pengawasan.
2. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
3. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia nomor 1 tahun 2014 tentang tata Tertib
4. Keputusan Rapat Internal Komisi VIII DPR RI
C. Maksud dan Tujuan 1. Maksud
a. Melakukan komunikasi intensif antara DPR RI khususnya Komisi VIII DPR RI dengan Pemerintah Daerah dan Mitra Kementrian n Agama dan Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan
pelaksanaanan yang berkaitan dengan tema Kesiapsiagaan Bencana dalam rangka memitigasi potensi bencana di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
b. Melaksanakan fungsi Pengawasan atas Pelaksanaan Undang- undang termasuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
c. Menggali dan menyerap aspirasi daerah dari unsur Pemerintah Daerah maupun masyarakat.
2. Tujuan
Untuk mengumpulkan dan mendapatkan bahan-bahan masukan berupa data dan kondisi faktual tentang program pelaksanaanan Kesiapsiagaan Bencana dalam rangka memitigasi potensi bencana di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
D. Waktu Pelaksanaan
Kunjungan Kerja ini berlangsung tanggal 8 Desember 2021.
BAB II
PELAKSANAAN KUNJUNGAN KERJA
Pelaksanaan kunjungan kerja spesifik Komisi VIII DPR RI ke Provinsi Nusa Tenggara Timur Masa Persidangan II Tahun Sidang 2021 – 2022 dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu mengadakan pertemuan di Kantor Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kepala Dinas Kesehatan dan Pendudukan Catatan Sipil, Kepala Dinas Sosial, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Kepala Badan SAR, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Kupang dan
Kabupaten Kupang, serta Direktur Pemulihan dan Peningkatan Fisik Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Dalam pertemuan tersebut diawali dengan sambutan dan paparan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur yang menyampaikan Profil Provinsi Nusa Tenggara Timur dan terkenal dengan kehidupan keagamaan yang beragam dengan keharmonisannya seperti yang sudah dicanangkan oleh Pak Jokowi Provinsi Nusa Tenggara Timur akan menjadi New Territory Tourism atau Kawasan Wisata Baru.
Dan beberapa tahun terakhir setelah ditetapkannya pandemic Covid 19 sejak Maret 2020 kemudian pada April 2021 Provinsi Nusa Tenggara Timur ditimpa bencana siklon tropis seroja yang mengakibatkan 182 orang meninggal, 47 orang hilang, 115 luka – luka, 53 Ribu orang mengungsi, dan puluhan ribu rumah serta fasilitas umum rusak serta harapan besar kepada Komisi VIII DPR RI untuk mendorong Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk melakukan percepatan dalam realisasi bantuan untuk para korban, seperti bantuan untuk rumah yang rusak berat sebesar Rp 50 Juta, rusak sedang Rp 25 Juta, dan rusak ringan Rp 10 Juta. Serta bantuan sembako diperbanyak karena akibat pandemic Covid 19 dan siklon Seroja ini banyak yang terdampak dan membutuhkan bantuan juga bantuan untuk infrastruktur dan sarana serta prasarana lembaga keagamaan seperti asrama, gereja, pesantren, masjid dan seterusnya.
Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur memberikan kesempatan kepada Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik yang dibuka oleh Ketua Tim Bpk Ace dengan perkenalan seluruh anggota dan tim dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI yang hadir pada kesempatan tersebut.
Dilanjutkan dengan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI juga selaku ketua tim kunjungan kerja komisi VIII DPR RI bpk ace meresepon kegiatan Komisi VIII DPR RI sedang membahas RUU tentang perubahan atas UU No 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana agara ke depan penanggulangan
bencana dapat dilakukan tidak hanya responsif tetap juga mitigatif.
Pentingnya aspek mitigatif bisa dilihat dari bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulteng yang sejak 20 tahun lalu sudah terjadi bencana serupa dan akan terjadi lagi 20 tahun berikutnya. Karena aspek mitigatif diabaikan, maka masyarakat membangun kembali tempat yang potensial bakal terjadi gempa itum serhingga 20 tahun kemudian terjadi bencana lagi dan kobrannya banyak. Oleh sebab itu aspek mitigatif penting dimasukkan dalam revisi RUU tentang penanggulangan bencana. Selain itu penguatan kelembagaan juga akan dilakukan tidak hanya pada BNPB tetapi juga BPBD agar mereka memiliki fungsi komando, kordinasi dan pelaksana.
Untuk dana penanggulangan bencana, BNPB memiliki dana siap pakai (DSP) atau dana yang bisa digunakan kapan saja pada saat terjadi bencana.
Tahun 2021 anggaran BNPB mencapai lebih dari 4 T yang sebagian berasal dari DSP untuk penanggulangan Covid 19 dan bencana alam. Untuk tahun 2022 anggaran BNPB dianggarkan Rp 1.1 T tetapi belum termasuk DSP untuk bencana.
Komisi VIII DPR RI setuju untuk mendorong BNPB agar mempercepat realisasi bantuan bagi masyarakat yang terdampak siklon tropis Seroja, seperti yang sudah di janjikan masing – masing rumah yang rusak berat sebesar Rp 50 Jt, rusak sedang Rp 25 Jt, dan rusak ringan Rp 10 Jt untuk menjaga kepercayaan masyarakat bahwa pemerintah tetap berkomitmen dalam memberikan bantuan kepada mereka lalu ditutupnya dengan memberikan kesempatan kepada Direktur Pemulihan dan Peningkatan Fisik BNPB bpk Bernardus.
Tanggapanya adalah yang terpenting verifikasi data untuk memastikan nanti bantuan yang akan direalisasikan untuk masyarakat yang terdampak siklon tropis Seroja itu benar – benar tepat sasaran dan tepat nilainya.
Karena mungkin saja yang tadinya rumhanya rusak ringan menjadi rusak
sedang atau dari rusak sedang menjadi rusak berat. Makanya perlu verifikasi.
Angka kerugian akibat siklon tropis Seroja ini sifatnya dinamis sehingga dengan verifikasi akan diketahui angka pasti dari kerugian ini berapa termasuk nilai bantuan untuk masyarakat namun masyarakat juga diminta untuk menjaga kejujuran dalam proses verifikasi data kerugian akibat siklin tropis Seroja.
Pertemuan tersebut ditutup dengan pemberian bantuan dari Komisi VIII DPR RI melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana kepada Pemerintahan Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan rincian Masker Kain sebanyak 603.000 pcs, Masker Medis 2.065.000 pcs, Sabun Cair 266.000 btl, dan Hand sanitizer 137.000 btl.
1. USULAN AWAL RUMAH RUSAK AKIBAT SIKLON TROPIS SEROJA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
No Kab/Kota Rusak
Berat
Rusak Sedang
Rusak
Ringan Total Total Usulan 1 Kab. Rote Ndao 117 589 8,675 9,381 107,325,000,000 2 Kab. Timor Tengah Selatan 56 40 246 342 6,260,000,000 3 Kab. Ende 3 6 101 110 1,310,000,000 4 Kab. Belu 28 5 5 38 1,575,000,000 5 Kab. Malaka 556 463 2,708 3,727 66,455,000,000 6 Kab. Sumba Timur 762 538 874 2,174 60,290,000,000 7 Kab. Flores Timur 72 22 155 249 5,700,000,000 8 Kab. Timor Tengah Utara 70 48 109 227 5,790,000,000 9 Kota Kupang 405 869 11,090 12,364 152,875,000,000 10 Kab. Alor 703 470 1,143 2,316 58,330,000,000 11 Kab. Sabu Raijua 353 992 9,027 10,372 132,720,000,000 12 Kab. Ngada 107 291 1,464 1,862 27,265,000,000 13 Kab. Lembata 241 128 250 619 17,750,000,000 14 Kab. Kupang 2,057 2,433 6,558 11,048 229,255,000,000 15 Kab. Manggarai Barat 28 16 46 90 2,260,000,000 16 Kab. Sumba Barat - - 46 46 460,000,000 Total 5,558 6,910 42,497 54,965 875,620,000,000
2. PERKEMBANGAN PENANGANAN KORBAN BENCANA SIKLON TROPIS SEROJA DI NTT
A. Rencana Pemulihan Dini (RPD) Rumah Rusak
1) Pemerintah Provinsi NTT telah menyelesaikan Dokumen Rencana Pemulihan Dini untuk 55.615 rumah rusak dengan rincian 6.433 rusak berat, 7.052 rusak sedang dan 42.130 rusak ringan.
2) Sesuai janji Pemerintah Pusat rusak berat mendapat bantuan Rp.50 juta rusak sedang Rp.25 juta dan rusak ringan Rp.10 juta, sehingga total yang diusulkan Rp.919.250.000.000 (Sembilan ratus sembilan belas miliar dua ratus lima puluh juta rupiah).
B. Rencana Rehabilitasi Rekonstruksi (R3P) Pasca Bencana meliputi 15 kabupaten dan kota Kupang
1) R3P meliputi 5 sektor yakni Perumahan, Infrastruktur, Sosial, Ekonomi dan Lintas Sektor
2) Kebutuhan Rehabilitasi dan Rekonstruksi yang diajukan sebesar Rp. 6,788,072,383,926.- dengan rincian :
* Permukiman : Rp. 1,328,085,112,541 * Infrastruktur : Rp. 1,376,975,831,906 * Sosial : Rp. 562,766,701,956 * Ekonomi : Rp. 3,441,673,280,123 * Lintas Sektor : Rp. 78,571,457,4
BAB III REKOMENDASI
Berdasarkan hasil kunjungan kerja spesifik pertemuan dan peninjauan lokasi, diperoleh beberapa rekomendasi sebagai berikut;
1. Meminta BNPB untuk mempercepat proses penyaluran Dana Stimulan Perbaikan 55.615 rumah rusak akibat bencana Seroja pada wilayah Pemerintahan Provinsi Nusa Tenggara Timur;
2. Meminta BPBD dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur membangun budaya tanggap bencana kepada masyarakat;
3. Meminta Kementrian / lembaga terakit untuk memperhatikan pemulihan akibat bencana Seroja dengan mengacu pada dokumen rencana rehabilitasi rekonstruksi pasca bencana;
4. Meminta BNPB untuk melengkapi peralatan penanggulangan bencana guna mendukung penanganan kekeringan (akses air bersih) berupa mobil tangki air, kapal tangki air dan peralatan penanggulangan bencana lainnya untuk wilayah Pemerintahan Provinsi Nusa Tenggara Timur;
BAB IV PENUTUP
Demikian laporan kunjungan kerja spesifik ini dibuat sebagai bahan masukan dalam rapat kerja dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana dalam pengambilan kebijakan untuk kesiapsiagaan mitigasi bencana dan bantuan stimulan rumah terdampak bencana siklon tropis Seroja Pemerintahan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
PIMPINAN KOMISI VIII DPR RI WAKIL KETUA
TTD
DR. TB. H. ACE HASAN SYADZILY, M.Si.