i
WALIKOTA TANGERANG
K A T A P E N G A N T A R
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Alhamdulillah Pemerintah Kota Tangerang dapat menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015. LKIP merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran, serta merupakan perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan dari pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan selama Tahun 2015.
LKIP disusun dalam rangka mewujudkan terselenggaranya kepemerintahan yang baik (Good Governance), aspek-aspek pelayanan publik (Public Service Obligation), dan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih (Clean Governance) yang saat ini menjadi harapan dan dambaan masyarakat. Pemerintah Kota Tangerang senantiasa berupaya meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik, melalui program-program yang berkesinambungan dari tahun ke tahun, dengan berprinsip pada tata kelola kepemerintahan yang baik dan berorientasi kepada hasil (result oriented government).
Berbagai perubahan perbaikan yang terjadi baik yang berasal dari pemerintahan yang lebih tinggi dalam bentuk peraturan perundangan maupun yang berasal dari tuntutan atau aspirasi masyarakat yang konstruktif dan produktif terhadap proses penyelenggaraan pemerintahan difasilitasi dan diakomodir oleh Pemerintah Kota Tangerang. Pemerintah Kota Tangerang dengan segenap jajarannya sangat konsen dalam pemenuhan sarana prasarana kota guna mewujudkan harapan masyarakat, namun demikian tidak semua aspirasi masyarakat itu dapat dipenuhi, karena keterbatasan anggaran dan sumberdaya lainnya, sehingga apa yang dilakukan oleh pemerintah kota belum dapat memuaskan seluruh pihak.
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, pada hakikatnya adalah proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipatif, adanya kepastian hukum, kesetaraan, efektif dan efisien. Prinsip-prinsip
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
http://www.tangerangkota.go.id
ii
terhadap kinerja pelayanan publik.
Pemerintah Kota Tangerang saat ini fokus terhadap berbagai program dan kegiatan dalam rangka mempertajam terwujudnya ”Tangerang LIVE”, bukan saja bagaimana mewujudkan Kota Tangerang sebagai kota layak huni (liveable), tetapi juga sebagai kota layak investasi (investable), kota layak dikunjungi (visitable), serta sebagai kota cerdas (e-city).
Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan pada Tahun 2015 merupakan cerminan atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang diamanahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang sebagai representasi dari masyarakat Kota Tangerang, pada umumnya telah dapat dilaksanakan dalam menunjang pencapaian Misi Pemerintah Kota Tangerang.
Akhirnya, dalam rangka mewujudkan Visi Kota Tangerang yaitu “Terwujudnya Kota Tangerang Yang Maju, Mandiri, Dinamis, Dan Sejahtera, Dengan Masyarakat Yang Berakhlakul Karimah” merupakan tantangan yang harus dihadapi dan harapan yang harus diwujudkan, oleh sebab itu perlu dilakukan upaya perbaikan yang terus-menerus dalam proses pembangunan dengan melibatkan seluruh masyarakat Kota Tangerang.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Tangerang, Maret 2016 WALIKOTA TANGERANG
H. ARIEF R. WISMANSYAH
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
http://www.tangerangkota.go.id
iii
BUKU II (JILID 1)
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... viii
RINGKASAN EKSEKUTIF ... xi
BAB 1. PENDAHULUAN ... 1-1 1.1 LATAR BELAKANG ... 1-1 1.2 BIDANG KEWENANGAN ... 1-5 1.3 PERTUMBUHAN EKONOMI ... 1-6 1.4 ASPEK STRATEJIK KOTA TANGERANG ... 1-8 1.5 STRUKTUR ORGANISASI ... 1-17 1.6 SISTEMATIKA LKIP 2015 ... 1-20
BAB 2. PERENCANAAN KINERJA ... 2-1 2.1 RENCANA STRATEGIS ... 2-1 2.2 VISI ... 2-2 2.3 MISI ... 2-4 2.4 TUJUAN ... 2-6 2.5 SASARAN ... 2-9 2.6 PRIORITAS PEMBANGUNAN TAHUN 2015 ... 2-12 2.7 TARGET INDIKATOR MAKRO TAHUN 2015 ... 2-13 2.8 RENCANA KERJA DAN PERJANJIAN KINERJA ... 2-14
BAB 3. AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015 ... 3-1 3.1 KERANGKA PENGUKURAN KINERJA ... 3-1 3.2 CAPAIAN INDIKATOR MAKRO ... 3-3 3.3 CAPAIAN KINERJA PEMERINTAH KOTA TANGERANG
TAHUN 2015 ... 3-23
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
http://www.tangerangkota.go.id
iv
3.4 EVALUASI PENCAPAIAN SASARAN DAN PENGUKURAN
KINERJA ... 3-41 3.5 REALISASI ANGGARAN ... 3-163 3.6 PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH ... 3-167 3.7 PENGELOLAAN BELANJA DAERAH ... 3-185 3.8 PEMBIAYAAN DAERAH ... 3-190
BAB 4. PENUTUP ... 4-1
LAMPIRAN
PERJANJIAN KINERJA
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
http://www.tangerangkota.go.id
v BAB 1
Tabel 1.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Tangerang, Provinsi Banten dan Nasional Tahun 2011 – 2015 ……… 1- 7 Tabel 1.2. Jumlah Penduduk Kota Tangerang Tahun 2015 ………. 1-10 Tabel 1.3. Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Tangerang Tahun 2015 …….……. 1-11 Tabel 1.4. Jumlah Rumah Tangga di Kota Tangerang (Menurut Kepemilikan Kartu
Keluarga) Tahun 2015 ………... 1-12 Tabel 1.5. Kepadatan Penduduk Kota Tangerang Tahun 2015 (jiwa/km2) ……….. 1-13 BAB 2
Tabel 2.1. Keterkaitan Misi dan Tujuan Pembangunan Tahun 2014 – 2018 ………. 2- 6 Tabel 2.2. Keterkaitan Misi, Tujuan, Sasaran Pembangunan Pemerintahan Kota
Tangerang Tahun 2014-2018 ………. 2- 9 Tabel 2.3. Target Indikator Makro Kota Tangerang Tahun 2015 ………..….……. 2-14 Tabel 2.4. Perjanjian Kinerja Pemerintah Kota Tangerang Tahun 2015 …..…….… 2-15 BAB 3
Tabel 3.1. Perbandingan Indikator Makro Kota Tangerang dengan Provinsi Banten… 3-4 Tabel 3.2. Target dan Realisasi Indikator Makro Kota Tangerang Tahun 2015 …..…. 3-4 Tabel 3.3. Angka Harapan Hidup Kabupaten/Kota di Provinsi Banten ………. 3-7 Tabel 3.4. Indeks Harapan Hidup Kabupaten/Kota di Provinsi Banten ………. 3-8 Tabel 3.5. Pendidikan Yang Ditamatkan Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Di
Kota Tangerang Tahun 2011-2013 (dalam persen) ………. 3-9 Tabel 3.6. Harapan Lama Sekolah Kabupaten/Kota di Banten ……….… 3-10 Tabel 3.7. Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten/Kota di Provinsi Banten ………..…. 3-11 Tabel 3.8. Indeks Pengetahuan di Provinsi Banten ……….. 3-13 Tabel 3.9. Pencapaian Daya Beli di Provinsi Banten ……….. 3-14 Tabel 3.10. Indeks Pembangunan Manusia dan Komponennya di Kota Tangerang Tahun
2013-2015 ……….……….. 3-15
Tabel 3.11. Peringkat IPM Kabupaten/Kota di Provinsi Banten ……….. 3-15 Tabel 3.12. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Tangerang, Provinsi Banten dan
Nasional Tahun 2011 – 2015 ……….……….. 3-18 Tabel 3.13. Ukuran Kemiskinan di Kota Tangerang ………….……….. 3-19 Tabel 3.14. Angka Partisipasi Angkatan Kerja Kota Tangerang Tahun 2011-2015 ….. 3-20 Tabel 3.15. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Tangerang Tahun
2011-2015 ……….... 3-21
Tabel 3.16. Capaian Kinerja Pemerintah Kota Tangerang Tahun 2015 …….……….. 3-23 Tabel 3.17. Ketercapaian Indikator Sasaran Terhadap Target Tahun 2015 ………….. 3-42 Tabel 3.18. Evaluasi Pencapaian Sasaran 1 ……….……….. 3-48 Tabel 3.19. Perbandingan Antara Capaian Sasaran sampai Tahun 2015 dan Rencana
pada RPJMD Kota Tangerang ……….……….. 3-49 Tabel 3.20. Evaluasi Pencapaian Sasaran 2 ………….……….. 3-50
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
http://www.tangerangkota.go.id
vi
Tabel 3.21. Perbandingan Antara Capaian Sasaran sampai Tahun 2015 dan Rencana
pada RPJMD Kota Tangerang ………….……….. 3-51 Tabel 3.22. Evaluasi Pencapaian Sasaran 3 ………….……….. 3-51 Tabel 3.23. Evaluasi Pencapaian Sasaran 4 ………….……….. 3-53 Tabel 3.24. Evaluasi Pencapaian Sasaran 5 ……….……….. 3-59 Tabel 3.25. Evaluasi Pencapaian Sasaran 6 ………….……….. 3-60 Tabel 3.26. Evaluasi Pencapaian Sasaran 7 ………….……….. 3-61 Tabel 3.27. Evaluasi Pencapaian Sasaran 8 ………….……….. 3-63 Tabel 3.28. Evaluasi Pencapaian Sasaran 9 ………….……….. 3-64 Tabel 3.29. Evaluasi Pencapaian Sasaran 10 ………….……….. 3-64 Tabel 3.30. Evaluasi Pencapaian Sasaran 11 ………….……….. 3-65 Tabel 3.31. Evaluasi Pencapaian Sasaran 12 ………….……….. 3-66 Tabel 3.32. Evaluasi Pencapaian Sasaran 13 ………….……….. 3-68 Tabel 3.33. Evaluasi Pencapaian Sasaran 14 ………….……….. 3-70 Tabel 3.34. Evaluasi Pencapaian Sasaran 15 ………….……….. 3-71 Tabel 3.35. Evaluasi Pencapaian Sasaran 16 ………….……….. 3-72 Tabel 3.36. Evaluasi Pencapaian Sasaran 17 ………….……….. 3-73 Tabel 3.37. Evaluasi Pencapaian Sasaran 18 ………….……….. 3-75 Tabel 3.38. Evaluasi Pencapaian Sasaran 19 ………….……….. 3-77 Tabel 3.39. Evaluasi Pencapaian Sasaran 20 ………….……….. 3-80 Tabel 3.40. Jumlah Wisatawan Nusantara dan Wisatawan Mancanegara di Kota
Tangerang (orang), 2009-2015 ………….……….. 3-82 Tabel 3.41. Nama Hotel dan Jenis Kelas di Kota Tangerang ……….. 3-82 Tabel 3.42. Evaluasi Pencapaian Sasaran 21 ………….……….. 3-84 Tabel 3.43. Evaluasi Pencapaian Sasaran 22 ………….……….. 3-85 Tabel 3.44. Evaluasi Pencapaian Sasaran 23 ………….……….. 3-86 Tabel 3.45. Evaluasi Pencapaian Sasaran 24 ………….……….. 3-87 Tabel 3.46. Evaluasi Pencapaian Sasaran 25 ………….……….. 3-91 Tabel 3.47. Evaluasi Pencapaian Sasaran 26 ………….……….. 3-95 Tabel 3.48. Evaluasi Pencapaian Sasaran 44 ………….……….. 3-108 Tabel 3.49. Luas Potensi Kebakaran Kota Tangerang ………….……….. 3-101 Tabel 3.50. Evaluasi Pencapaian Sasaran 29 ………….……….. 3-106 Tabel 3.51. Evaluasi pencapaian sasaran 30 ………….……….. 3-107 Tabel 3.52. Evaluasi pencpaian sasaran 31 ………….……….. 3-108 Tabel 3.53. Evaluasi Pencapaian Sasaran 32 ………….……….. 3-109 Tabel 3.54. Evaluasi Pencapaian Sasaran 33 ………….……….. 3-111 Tabel 3.55. Evaluasi Pencapaian Sasaran 34 ………….……….. 3-112 Tabel 3.56. Evaluasi Pencapaian Sasaran 35 ………….……….. 3-113 Tabel 3.57. Evaluasi Pencapaian Sasaran 36 ………….……….. 3-114 Tabel 3.58. Evaluasi pencapaian Sasaran 37 ………….……….. 3-119 Tabel 3.59. Evaluasi Pencapaian Sasaran 38 ………….……….. 3-125 Tabel 3.60. Evaluasi Pencapaian Sasaran 39 ……….……….. 3-128 Tabel 3.61. Evaluasi Pencapaian Sasaran 40 ……….……….. 3-131 Tabel 3.62. Evaluasi Pencapaian Sasaran 41 ……….……….. 3-134 Tabel 3.63. Evaluasi Pencapaian Sasaran 42 ………….…….……….. 3-137 Tabel 3.64. Evaluasi Pencapaian Sasaran 43 ………….…….……….. 3-138
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
http://www.tangerangkota.go.id
vii
Tabel 3.65. Evaluasi Pencapaian Sasaran 44 ………….…….……….. 3-139 Tabel 3.66. Luas Potensi Kebakaran Kota Tangerang ……….. 3-141 Tabel 3.67. Evaluasi Pencapaian Sasaran 45 ………..……….. 3-145 Tabel 3.68. Rekap Waktu Respon Per Kecamatan ……….……….. 3-149 Tabel 3.69. Rekap Jumlah Mobil Pemadam 3000 – 5000 liter Per WMK ………….. 3-150 Tabel 3.70. Evaluasi Pencapaian Sasaran 46 ………..……….. 3-153 Tabel 3.71. Evaluasi Pencapaian Sasaran 47 ………..……….. 3-156 Tabel 3.72. Rata-rata Pencapaian Kinerja Sasaran Tahun 2015 ……….…….. 3-157 Tabel 3.73. Perkembangan Opini Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten
Tahun Anggaran 2007 - 2014 …….……….……….. 3-164 Tabel 3.74. Target dan Realisasi APBD Kota Tangerang Tahun 2013-2015 ………. 3-166 Tabel 3.75. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2015 ………. 3-169 Tabel 3.76. Perkembangan PAD Kota Tangerang TA 2011 – 2015 ………….…….. 3-172 Tabel 3.77. Rincian Anggaran dan Realisasi PAD Kota Tangerang Tahun Anggaran
2015 ……….. 3-173
Tabel 3.80. Target dan Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Tahun Anggaran 2015 ……….…….. 3-176 Tabel 3.81. Target dan Realisasi Lain-lain PAD yang Sah Tahun Anggaran 2015 ….. 3-176 Tabel 3.82. Rincian Anggaran dan Realisasi Dana Perimbangan Tahun Anggaran
2015 ……….…... 3-178 Tabel 3.83. Rincian Anggaran dan Realisasi Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
Tahun Anggaran 2015 ……….…... 3-179 Tabel 3.84. Rincian Anggaran dan Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Tahun Anggaran 2015 ……….…... 3-180 Tabel 3.85. Rincian Anggaran dan Realisasi Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan
Pemerintah Daerah Lainnya Tahun Anggaran 2015 ……….…... 3-181 Tabel 3.86. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2015 ….…... 3-187
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
http://www.tangerangkota.go.id
viii BAB 1
Gambar 1.1. Peta Kota Tangerang ………. 1-9 BAB 3
Gambar 3.1. Perkembangan HLS dan RLS Kota Tangerang Tahun 2010 – 2015 ..…. 3-12 Gambar 3.2. Nilai dan Pertumbuhan IPM Kota Tangerang Tahun 2010 - 2015 ……. 3-16 Gambar 3.3. Target dan Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2015 dalam
rupiah ……….……… 3-170
Gambar 3.4. Persentase Realisasi dan Persentase Target Capaian Pendapatan
Tahun Anggaran 2015 ………. 3-171 Gambar 3.5. Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015 dalam
Milyar Rupiah ……….………. 3-188
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
http://www.tangerangkota.go.id
xi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kota Tangerang Tahun 2015
Pemerintah Kota Tangerang dalam menyelenggarakan pemerintahannya berupaya dengan berprinsip pada tata kelola kepemerintahan yang baik dan berorientasi kepada hasil (result oriented government). Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta sesuai dengan kewenangan, maka Pemerintah Kota berkewajiban melaporkan melalui penyajian Laporan Kinerja Pemerintah Kota Tangerang yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan tersebut memuat visi, misi, tujuan dan sasaran yang memiliki arah dan tolok ukur yang jelas atas rumusan perencanaan strategis organisasi sehingga gambaran hasil yang ingin dicapai dalam bentuk sasaran dapat terukur, dapat diuji dan diandalkan. Selain itu Laporan Kinerja ini memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD 2014-2018 maupun RKPD Tahun 2015. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pelaporan Kinerja Pemerintah Kota Tangerang ini didasarkan pada Perjanjian Kinerja dan Indikator Kinerja Utama 2014-2018.
Tahun 2015 merupakan tahun kedua dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kota Tangerang Tahun 2014-2018, secara umum pencapaian sasaran melalui indikator- indikator sasaran menunjukkan keberhasilan untuk mewujudkan misi dan tujuan sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 10 Tahun
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
http://www.tangerangkota.go.id
xii
2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Tangerang Tahun 2014-2018.
Pada Tahun 2015 Pemerintah Kota Tangerang menetapkan 47 sasaran dengan 257 indikator sasaran dan mengacu kepada 7 tujuan dengan rincian sebagai berikut :
Misi 1, terdiri dari : 2 tujuan, 15 sasaran dan 47 indikator sasaran;
Misi 2, terdiri dari : 1 tujuan, 8 sasaran dan 40 indikator sasaran;
Misi 3, terdiri dari : 1 tujuan, 12 sasaran dan 78 indikator sasaran;
Misi 4, terdiri dari : 2 tujuan, 8 sasaran dan 54 indikator sasaran;
Misi 5, terdiri dari : 1 tujuan, 4 sasaran dan 38 indikator sasaran.
Rata-rata capaian kinerja Kota Tangerang pada Tahun 2015 sebesar 105,88% dengan kriteria Sangat Tinggi berdasarkan Tabel VII-C Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
Adapun rincian capaian kinerja sasaran sebagai berikut :
SASARAN CAPAIAN Kriteria
Penilaian Peningkatan/
Penurunan 2014 2015
1
Terwujudnya pemantapan dan pengembangan system pendaftaran, penguasaan, pemilikan, penggunaan, pemanfaatan, dan penyelesaian konflik pertanahan.
100,00 100,00 Sangat
Tinggi Tetap
2 Terwujudnya pemantapan dan pengembangan system administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil daerah 91,03 86,42 Tinggi Menurun
3
Terwujudnya pemantapan dan pengembangan Sistem Manajemen Kepemerintahan dan Keadministrasian Umum, serta Kesejahteraan Masyarakat yang Responsif, Koordinatif, Integratif, Sederhana, dan Sinergis.
100,00 100,32 Sangat
Tinggi Meningkat
4
Terwujudnya pemantapan dan pengembangan Sistem Manajemen dan Administrasi Keuangan dan Aset Daerah secara Transparan dan Akuntabel
106,17 119,25 Sangat
Tinggi Meningkat
5 Terwujudnya pemantapan dan pengembangan
Sistem Pengawasan Pembangunan Daerah. 100,00 100,00 Sangat
Tinggi Tetap
6 Terwujudnya pemantapan dan pengembangan Sistem Manajemen dan Administrasi
Kepegawaian Daerah. 97,22 100,00 Sangat
Tinggi Meningkat
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
http://www.tangerangkota.go.id
xiii
SASARAN CAPAIAN Kriteria
Penilaian Peningkatan/
Penurunan 2014 2015
7 Terwujudnya Aparatur Pemerintah Daerah yang
Cerdas, Bermoral, Inovatif, dan Profesional. 94,46 103,31 Sangat
Tinggi Meningkat
8 Terwujudnya pemantapan dan pengembangan pemenuhan peralatan dan perlengkapan
keadministrasian perkantoran 100,00 100,00 Sangat
Tinggi Tetap
9
Terwujudnya pemantapan dan pengembangan Sistem dan Jaringan Perindustrian Daerah dan peningkatan kapasitas industry kecil dan menengah.
92,43 81,18 Tinggi Menurun
10 Tewujudnya pemantapan dan pengembangan Sistem Manajemen Data/Informasi Pembangunan
Daerah. 100,00 100,00 Sangat
Tinggi Tetap
11 Terwujudnya pemantapan dan pengembangan berbagai kajian, penelitian dan inovasi pemb.
Daerah. 100,00 100,00 Sangat
Tinggi Tetap
12 Terwujudnya pemantapan dan pengembangan
Sistem Kearsipan daerah. 100,00 100,00 Sangat
Tinggi Tetap
13 Terwujudnya pemantapan dan pengembangan
Sistem Informasi dan Komunikasi Daerah. 100,00 100,00 Sangat
Tinggi Tetap
14
Terwujudnya pemantapan dan pengembangan pelayanan aparatur pemerintah daerah secara professional, cepat, tepat, akurat dengan berbasis pada teknologi informasi yang efektif dan efisien
100,00 100,00 Sangat
Tinggi Tetap
15
Terwujudnya pemantapan & pengembangan sistem informasi dan aplikasi penyelenggaran pemerintah daerah yang terintegrasi, terstandarisasi, serta memadai
100,00 100,00 Sangat
Tinggi Tetap
16
Terwujudnya pemantapan dan pengembagan keberdayaan sector UMKM dan koperasi sebagai pendukung kegiatan ekonomi daerah berbasis sumberdaya lokal
100,00 126,34 Sangat
Tinggi Meningkat
17 Terwujudnya pemantapan dan pengembangan Sistem Investasi Daerah yang transparan serta
didukung oleh iklim investasi yang kondusif. 100,00 100,00 Sangat
Tinggi Tetap
18
Terwujudnya pemantapan dan pengembangan Sistem Ketahanan Pangan Daerah yang meliputi Ketersediaan, Distribusi, Konsumsi, Kewaspadaan, dan Kemasyarakatan
95,83 137,41 Sangat
Tinggi Meningkat
19
Terwujudnya pemantapan dan pengembangan agri bisnis serta budidaya pertanian dan pertenakan yang berorientasi pada intensifikasi pertanian.
116,60 78,55 Tinggi Menurun
20 Terwujudnya pemantapan dan pengembangan
Sistem dan Jaringan Kepariwisataan Daerah. 117,73 122,12 Sangat
Tinggi Meningkat
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
http://www.tangerangkota.go.id
xiv
SASARAN CAPAIAN Kriteria
Penilaian Peningkatan/
Penurunan 2014 2015
21 Terwujudnya pemantapan dan pengembangan
intensifikasi budidaya perikanan darat. 122,37 101,63 Sangat
Tinggi Menurun
22 Terwujudnya pemantapan dan pengembangan Sistem dan Jaringan Perdagangan Daerah dan
peningkatan perlindungan konsumen. 207,83 100,00 Sangat
Tinggi Menurun
23
Terwujudnya pemantapan dan pengembangan Sistem dan Jaringan Perindustrian Daerah dan peningkatan kapasitas industry kecil dan menengah.
136,92 240,63 Sangat
Tinggi Meningkat
24
Terwujudnya Pemantapan dan Pengembangan Sistem Pendidikan Daerah yang Mengacu pada Sistem Pendidikan Nasional, dan Berbasis Kompetensi, Serta Berorientasi pada Kebutuhan Kerja
114,83 110,19 Sangat
Tinggi Menurun
25 Terwujudnya pemantapan dan pengembangan Sistem dan Jaringan Pelayanan dan Akses
Kesehatan yang berkualitas dan terjangkau. 172,32 128,79 Sangat
Tinggi Menurun
26
Terwujudnya pemantapan dan peningkatan upaya pemberdayaan dan perlindungan anak yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan keluarga
97,18 134,44 Sangat
Tinggi Meningkat
27 Terwujudnya pemantapan dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap norma keluarga
kecil, bahagia, dan sejahtera 93,06 99,23 Sangat
Tinggi Meningkat
28 Terwujudnya pemantapan dan peningkatan pelayanan dan perlindungan kesejahteraan
sosial-masyarakat. 75,70 105,32 Sangat
Tinggi Meningkat
29
Terwujudnya pemantapan dan pengembangan ketenagakerjaan daerah yang berbasis keahlian serta berorientasi pada penciptaan dan perluasan lapangan pekerjaan.
107,50 91 Sangat
Tinggi Menurun
30 Terwujudnya pemantapan dan peningkatan apresiasi masyarakat terhadap kesenian dan
kebudayaan daerah 112,50 100,00 Sangat
Tinggi Menurun
31 Terwujudnya pemantapan dan pengembangan Sistem Kepemudaan dan Keolahragaan Daerah
yang mandiri dan berprestasi. 100,48 103,00 Sangat
Tinggi Meningkat
32 Terwujudnya pemantapan dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kesatuan,
kebangsaan, dan kepolitikan. 100,00 100,00 Sangat
Tinggi Tetap
33 Terwujudnya pemantapan dan pengembangan sistem penegakan peraturan daerah yang
manusiawi dan berkeadilan 90,82 78,70 Tinggi Menurun
34 Terwujudnya pemantapan dan pengembangan sistem keberdayaan Masyarakat yang berbasis pada kebutuhan dasar dan berorientasi pada
100,00 109,73 Sangat
Tinggi Meningkat
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
http://www.tangerangkota.go.id
xv
SASARAN CAPAIAN Kriteria
Penilaian Peningkatan/
Penurunan 2014 2015
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
35 Terwujudnya pemantapan dan peningkatan kesadaran dan kegemaran membaca
masyarakat. 76,83 100,00 Sangat
Tinggi Meningkat
36
Terwujudnya pemantapan dan pengembangan sistem perencanaan-penganggaran, pengendalian, dan evaluasi. Pelaporan yang partisipatif, koordinatif, dan integrative, serta berbasisis data/ informasi dan berorintasi pada sektoral dan kewilayahan.
100,00 100,00 Sangat
Tinggi Tetap
37
Terwujudnya pemantapan dan pengembangan terhadap pemenuhan kebutuhan dan kelengkapan sarana-prasarana kependidikan, kebudayaan, dan kepustakaan yang layak dan memadai
102,00 104,01 Sangat
Tinggi Meningkat
38
Terwujudnya pemantapan dan pengembangan terhadap pemenuhan kebutuhan dan kelengkapan sarana-prasarana kesehatan yang layak dan memadai.
96,96 106,90 Sangat
Tinggi Meningkat
39
Terwujudnya pemantapan dan Peningkatan pelayanan dan penyediaan sarana-prasarana kebinamargaan, dan keciptakaryaan daerah yang layak dan memadai
100,56 118,91 Sangat
Tinggi Meningkat
40
Terwujudnya pemantapan dan pengembangan penyediaan perlengkapan sarana dan prasarana transportasi dan kelalulintasan yang layak, memadai, dan terpadu
100,50 93,24 Sangat
Tinggi Menurun
41
Terwujudnya pemantapan dan pengembangan ketersediaan sarana dan prasarana perekonomian dan sosial kemasyarakatan yang layak dan memadai
100,83 100,00 Sangat
Tinggi Menurun
42
Terwujudnya pemantapan dan pengembangan terhadap pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran, pemerintah daerah yang layak dan memadai.
100,00 100,00 Sangat
Tinggi Tetap
43
Terwujudnya pemantapan dan pengembangan sistem transportasi serta Manajemen dan Rekayasa Lalulintas yang modern dan terpadu yang didukung oleh teknologi informasi yang canggih dan memadai
100,00 100,00 Sangat
Tinggi Tetap
44 Terwujudnya pemantapan dan peningkatan upaya mitigasi, pencegahan, pengendalian bencana
serta upaya perminimalan dampak bencana. 84,09 91,35 Sangat
Tinggi Meningkat
45 Terwujudnya pemantapan dan peningkatan kualitas lingkungan perumahan dan pemukiman
penduduk yang bersih, sehat, aman, dan nyaman 97,73 124,61 Sangat
Tinggi Meningkat
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
http://www.tangerangkota.go.id
xvi
SASARAN CAPAIAN Kriteria
Penilaian Peningkatan/
Penurunan 2014 2015
46 Terwujudnya pemantapan dan pengembangan Sistem Penataan dan Pengelolaan Ruang
Wilayah Perkotaan. 97,32 77,66 Tinggi Menurun
47
Terwujudnya pemantapan dan pengembangan Sistem Pembangunan Ekologis (Sosial, Lingkungan, Ekonomi) yang berorientasi pada peningkatan kualitas dan daya dukung lingkungan perkotaan.
100,00 102,11 Sangat
Tinggi Meningkat
Rata-rata 104,25 105,88 Sangat
Tinggi Meningkat
Dari hasil analisis capaian kinerja Pemerintah Kota Tangerang pada Tahun 2015 sebesar 105,88%, dibandingkan dengan capaian Tahun 2014 sebesar 104,25%, terdapat kenaikan sebesar 1,63%, dengan klasifikasi yaitu : 42 sasaran (89,36%), capaian kinerjanya sangat tinggi, dan 5 sasaran (10,64%), capaian kinerjanya tinggi.
Sedangkan ketercapaian target indikator sasaran pembangunan pada Tahun 2015 sebesar 80,54 persen, dengan rincian sebagai berikut:
Misi Tujuan Sasaran Jumlah
Indikator Indikator yang
tercapai ≥100% Indikator yang
tidak tercapai % Ketercapaian Target
1 2 15 47 38 9 80,85
2 1 8 40 32 8 80,00
3 1 12 78 62 16 79,49
4 2 8 54 48 6 88,89
5 1 4 38 27 11 71,05
Jumlah 7 47 257 207 50 80,54
Ketercapaian misi 1, terdiri atas 47 indikator sasaran dengan realisasi 38 indikator sasaran atau 80,85% telah mencapai atau melampaui target yang ditetapkan, sementara sebanyak 9 indikator sasaran atau 19,15% masih belum atau tidak mencapai target.
Ketercapaian misi 2, berjumlah 40 indikator sasaran dengan realisasi ketercapaian sebanyak 32 indikator sasaran atau 80,00% dan 20,00% belum/tidak tercapai atau sebanyak 5 indikator sasaran.
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
http://www.tangerangkota.go.id
xvii
Ketercapaian misi 3, berjumlah 78 indikator sasaran dengan persentase pencapaian sasaran sebanyak 62 indikator atau 79,49% dan indikator yang belum/tidak tercapai 20,51% atau 16 indikator sasaran.
Ketercapaian misi 4, berjumlah 54 indikator sasaran dengan persentase pencapaian sasaran sebanyak 48 indikator atau 88,49% dan indikator yang belum/tidak tercapai 11,51% atau 6 indikator sasaran.
Ketercapaian misi 5, berjumlah 38 indikator sasaran dengan persentase pencapaian sasaran sebanyak 27 indikator atau 71,05% dan indikator yang belum/tidak tercapai 28,95% atau 11 indikator sasaran.
Berkenaan dengan ketercapaian indikator sasaran dengan jumlah keseluruhan 257 indikator sasaran terdapat 207 indikator atau 80,54% yang telah dan/atau melampaui
target dan 50 indikator atau 19,45% belum/tidak mencapai target.
Terkait dengan masih terdapat tantangan yang harus dihadapi serta banyaknya harapan yang harus diwujudkan, maka dalam rangka perubahan atau perbaikan, keterlibatan seluruh masyarakat dalam proses pembangunan sangatlah diperlukan.
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
http://www.tangerangkota.go.id
BAB I – Pendahuluan 1-1
1.1 LATAR BELAKANG
Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan akan dapat dikatakan berhasil jika mampu mewujudkan aspirasi dan tuntutan masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita- cita yang diharapkan dengan menerapkan penyelenggaraan good governance. Di samping itu diperlukan suatu sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate.
Good governance yang dimaksud adalah merupakan proses penyelenggaraan kekuasaan negara dalam melaksanakan penyediaan public good and services disebut governance (pemerintahan atau kepemerintahan), sedangkan praktek terbaiknya disebut “good governance“ (kepemerintahan yang baik). Agar “good governance” dapat menjadi kenyataan dan berjalan dengan baik, maka dibutuhkan komitmen dan keterlibatan semua pihak yaitu pemerintah, private sector dan masyarakat. Good governance yang efektif menuntut adanya “alignment” (koordinasi) yang baik dan integritas, profesional serta etos kerja dan moral yang tinggi, dengan demikian penerapan konsep good governance penyelenggaraan kekuasaan pemerintah atau negara merupakan tantangan tersendiri.
Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka hal tersebut, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan nyata sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas KKN. Perlu diperhatikan pula adanya mekanisme untuk meregulasi akuntabilitas pada setiap instansi pemerintah dan memperkuat peran dan kapasitas parlemen, serta tersedianya akses yang sama bagi masyarakat luas akan ketersediaan informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan maupun pembangunan.
Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada tiap lingkungan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada tiap bagian. Masing-masing individu pada setiap jajaran aparatur bertanggung jawab atas
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
http://www.tangerangkota.go.id
BAB I – Pendahuluan 1-2
kegiatan yang dilaksanakan pada bagiannya. Konsep inilah yang membedakan adanya kegiatan yang terkendali (controllable activities) dengan kegiatan yang tidak terkendali (uncontrollable activities). Kegiatan yang terkendali merupakan kegiatan yang secara nyata dapat dikendalikan oleh seseorang atau suatu pihak. Ini berarti, kegiatan tersebut benar-benar direncanakan, dilaksanakan dan dinilai hasilnya oleh pihak yang berwenang.
Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik. Dalam dunia birokrasi, akuntabilitas instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi instansi yang bersangkutan. Sejalan dengan hal tersebut, telah ditetapkan TAP MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, serta Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelengaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Berikutnya, sebagai kelanjutan dari produk hukum tersebut diterbitkan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), kemudian perbaharui dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 setiap Instansi Pemerintah diminta untuk menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) kepada Presiden, sebagai perwujudan kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik setiap akhir anggaran.
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 setiap Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota diminta untuk menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) kepada Gubernur, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Pedayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Menteri Dalam Negeri paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir, sebagai perwujudan kewajiban suatu Instansi Pemerintah
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
http://www.tangerangkota.go.id
BAB I – Pendahuluan 1-3
untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik setiap akhir anggaran.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumberdaya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. LKIP juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai Kinerja dan alat pendorong terwujudnya good governance. Dalam perspektif yang lebih luas, maka LKIP berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Semua itu memerlukan dukungan dan peran aktif seluruh lembaga pemerintahan pusat dan daerah serta partisipasi masyarakat.
Bertitik tolak dari RPJMD Kota Tangerang Tahun 2014-2018, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Tangerang Tahun 2015 dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta memperhatikan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, penyusunan LKIP Tahun 2015 berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja dan dokumen perencanaan. Pencapaian sasaran tersebut disajikan berupa informasi mengenai pencapaian sasaran RPJMD, realisasi pencapaian indikator sasaran disertai dengan penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan pembandingan capaian indikator kinerja, dengan demikian, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Tangerang yang menjadi laporan kemajuan penyelenggaraan pemerintahan oleh Walikota kepada Presiden melalui Gubernur ini telah disusun dan dikembangkan sesuai peraturan yang berlaku. Realisasi yang dilaporkan dalam LKIP ini merupakan hasil pencapaian sasaran pada Tahun 2015.
Pelaksanaan penyusunan LKIP Pemerintah Kota Tangerang Tahun 2015 dengan memperhatikan kepada peraturan perundang-undangan yang melandasi pelaksanaan LKIP, yaitu :
1. TAP MPR No.XI/MPR/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
http://www.tangerangkota.go.id
BAB I – Pendahuluan 1-4 2. Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
5. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan diubah kembali dengan Peraturan Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
11. Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Kota Tangerang;
12. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah;
13. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025;
14. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Tangerang Tahun 2014-2018;
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
http://www.tangerangkota.go.id
BAB I – Pendahuluan 1-5 15. Peraturan Daerah 13 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
16. Peraturan Walikota Tangerang Nomor 60 Tahun 2014 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah.
17. Peraturan Walikota Tangerang Nomor 31 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Nomor 28 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2015;
1.2 BIDANG KEWENANGAN
Sebagai pelaksanaan ketentuan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 12 bahwa Kewenangan Daerah terdiri atas Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan. Urusan Pemerintahan Wajib terdiri atas Urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar. Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar meliputi :
a. pendidikan;
b. kesehatan;
c. pekerjaan umum dan penataan ruang;
d. perumahan rakyat dan kawasan permukiman;
e. ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat; dan f. sosial.
Sedangkan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar meliputi :
a. tenaga kerja;
b. pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak;
c. pangan;
d. pertanahan;
e. lingkungan hidup;
f. administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;
g. pemberdayaan masyarakat dan Desa;
h. pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
i. perhubungan;
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
http://www.tangerangkota.go.id
BAB I – Pendahuluan 1-6
j. komunikasi dan informatika;
k. koperasi, usaha kecil, dan menengah;
l. penanaman modal;
m. kepemudaan dan olah raga;
n. statistik;
o. persandian;
p. kebudayaan;
q. perpustakaan; dan r. kearsipan.
Urusan pemerintahan kabupaten/kota yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan. Urusan pilihan yang dilaksanakan di Kota Tangerang, meliputi:
Pertanian, Pariwisata, Industri, dan Perdagangan.
1.3 PERTUMBUHAN EKONOMI
Salah satu variabel penting dari PDRB adalah Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), adapun LPE didapat dengan membandingkan PDRB atas dasar harga konstan tiap tahun dengan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan perkembangan atau pertumbuhan riil perekonomian, atau dapat menggambarkan kinerja pembangunan dari suatu periode ke periode sebelumnya.
Selain PDRB dapat menunjukkan LPE, juga menginformasikan struktur perekonomian daerah. Struktur perekonomian tersebut menggambarkan kontribusi sektor-sektor ekonomi terhadap perekonomian secara makro. Prioritas pembangunan melalui kerangka kebijakan pembangunan daerah dapat dengan mudah dilaksanakan dengan mempertimbangkan struktur perekonomian. Manfaat lain dari informasi struktur perekonomian ini adalah keterbandingan kekuatan ekonomi baik antar sektor ekonomi maupun antar wilayah kecamatan di Kota Tangerang.
Pertumbuhan yang cukup tinggi belum menjamin meningkatnya kesejahteraan masyarakat karena perumbuhan penduduk melebihi tingkat pertumbuhan ekonomi, maka kesejahteraan masyarakat akan menurun. Namun demikian, dengan mengamati
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
http://www.tangerangkota.go.id
BAB I – Pendahuluan 1-7
pertumbuhan PDRB per kapita dapat dipakai untuk menunjukkan perkembangan kemakmuran dan kesejahteraan suatu daerah. Meningkatnya PDRB per kapita yang diterima penduduk, maka daya beli (purchasing power) masyarakat akan bertambah, sehingga kebutuhan rumah tangganya (demand) terhadap barang dan jasa akan terpenuhi. Demand yang diikuti purchasing power, akan mengakibatkan kesejahteraan masyarakat meningkat.
Perekonomian akan mengalami pertumbuhan apabila total output produksi barang dan jasa tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya. Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi dapat menggambarkan perkembangan aktivitas ekonomi dalam kurun waktu tertentu. Adapun peningkatan output produksi barang dan jasa tersebut terjadi apabila terdapat peningkatan permintaan baik oleh masyarakat daerah tersebut atau dari luar daerah.
Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Tangerang, Provinsi Banten dan Nasional Tahun 2011 - 2015
Tahun LPE (%)
Kota Tangerang Provinsi Banten Nasional
2011 7,39 7,03 6,16
2012 7,07 6,83 6,16
2013 6,73 7,13 5,74
2014 6,17 5,47 5,21
2015*) 5,88 5,60 5,80
Sumber : BPS Kota Tangerang, 2015
*) Kajian Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kota Tangerang, Bappeda, 2015
*) RAPBD P Provinsi Banten Tahun 2015
*) RAPBN P Tahun 2015
Pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang pada Tahun 2015 melambat dibanding tahun 2014, hal tersebut dapat dilihat dari Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Tangerang sebesar 5,88% yang lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yaitu 6,17%. LPE Kota Tangerang diperkirakan masih lebih tinggi dibanding LPE Nasional maupun LPE Provinsi Banten.
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
http://www.tangerangkota.go.id
BAB I – Pendahuluan 1-8
1.4 ASPEK STRATEJIK KOTA TANGERANG 1.4.1 Geografis
Kota Tangerang secara geografis terletak pada 106’36 – 106’42 Bujur Timur (BT) dan 6’6 - 6 Lintang Selatan (LS), dengan luas wilayah 164,54 Km2 (tidak termasuk luas Bandara Soekarno-Hatta sebesar 19,69 km2). Secara administrasi Kota Tangerang terdiri dari 13 Kecamatan dan 104 Kelurahan.
Kota Tangerang berada pada ketinggian 10 - 30 meter di atas permukaan laut (dpl), dengan bagian utara memiliki rata-rata ketinggian 10 meter dpl seperti Kecamatan Neglasari, Kecamatan Batuceper, dan Kecamatan Benda. Sedangkan bagian selatan memiliki ketinggian 30 meter dpl seperti Kecamatan Ciledug dan Kecamatan Larangan.
Adapun batas administrasi Kota Tangerang adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Teluknaga, Kecamatan Kosambi dan Kecamatan Sepatan di Kabupaten Tangerang;
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Curug di Kabupaten Tangerang, serta Kecamatan Serpong Utara dan Kecamatan Pondok Aren di Kota Tangerang Selatan;
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Jakarta Barat dan Jakarta Selatan di DKI Jakarta;
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Pasar Kemis dan Kecamatan Cikupa di Kabupaten Tangerang.
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
http://www.tangerangkota.go.id
BAB I – Pendahuluan 1-9 Gambar 1.1. Peta Kota Tangerang
Kondisi geografis Kota Tangerang berbatasan langsung dengan ibukota negara (sekitar 27 Km), di samping itu keberadaan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, sebagai bandara terbesar di Indonesia berada di wilayah Kota Tangerang, yang menjadikan Kota Tangerang pintu gerbang utama bagi negara Republik Indonesia. Kondisi ini harus dapat meningkatkan kemajuan pembangunan terutama pada sektor permukiman, industri dan perdagangan yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Tangerang.
1.4.2 Demografis
Kondisi demografi Kota Tangerang meliputi berbagai data/informasi terkait dengan kependudukan antara lain: jumlah penduduk, komposisi penduduk menurut jenis kelamin, struktur usia, serta jenis pekerjaan dan pendidikan. Kondisi demografis ini tidak dapat dilepaskan dengan kondisi geografisnya, seperti halnya Kota Tangerang sebagai hinterland DKI Jakarta, sehingga pertumbuhan penduduknya tidak hanya dipengaruhi oleh kelahiran (fertilitas), tetapi juga oleh perpindahan (migrasi).
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
http://www.tangerangkota.go.id
BAB I – Pendahuluan 1-10
Identifikasi terhadap jumlah penduduk, komposisi penduduk menurut jenis kelamin, struktur usia, jenis pekerjaan dan pendidikan sebagai bahan untuk memformulasikan kebijakan dan program/kegiatan pembangunan.
1.4.2.1 Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk yang besar merupakan potensi pembangunan jika memiliki kualitas yang memadai, oleh karena itu penanganan kependudukan tidak hanya pada upaya pengendalian jumlah penduduk tetapi juga menitikberatkan pada peningkatan kualitas sumberdaya manusia.
Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang, seperti yang terlihat pada jumlah penduduk pada Tahun 2015 sebanyak 1.795.436 jiwa, yang tersebar di 13 wilayah kecamatan. Kemudian, untuk melihat perkembangannya, data tentang jumlah penduduk dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 untuk setiap kecamatan di Kota Tangerang juga disajikan pada tabel yang sama.
Terlihat bahwa wilayah Kecamatan Cipondoh merupakan wilayah berpenduduk paling besar, yaitu sebanyak 202.740 jiwa atau 11,29% dari total penduduk Kota Tangerang, sementara itu Kecamatan Benda merupakan wilayah berpenduduk paling sedikit, yaitu sebanyak 77.833 jiwa atau 4,34% dari total penduduk Kota Tangerang.
Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Kota Tangerang Tahun 2015
No. Kecamatan Jumlah (jiwa) Persen (%)
1 Larangan 148.080 8.25
2 Karang Tengah 112.140 6.25
3 Cipondoh 202.740 11.29
4 Pinang 166.272 9.26
5 Tangerang 165.314 9.21
6 Karawaci 182.872 10.19
7 Jatiuwung 102.949 5.73
8 Cibodas 160.472 8.94
9 Periuk 136.100 7.58
10 Batuceper 92.289 5.14
11 Neglasari 116.261 6.48
12 B e n d a 77.833 4.34