BAB II
PEUBAH ACAK dan DISTRIBUSI PELUANG
A. PENGERTIAN
PEUBAH ACAK adalah suatu fungsi yang mengaitkan suatu bilangan real pada setiap unsur dalam ruang sampel
Dari suatu kotak yang berisi 4 uang logam ratusan (R) dan 2 logam lima puluhan (L).
3 uang diambil secara acak tanpa pengembalian, maka ruang sampel yang mungkin adalah S = {RRR, RRL, RLR, RLL, LRR, LRL, LLR}. Apabila dari percobaan pengambilan 3 uang logam tersebut, ditetapkan peubah acak X yang menyatakan jumlah uang logam ratusan yang muncul, maka diperoleh hasil percobaan sebagai berikut :
Ruang sampel X
RRR 3 RRL 2 RLR 2 LRR 2 RLL 1 LRL 1 LLR 1
Apabila dari percobaan diatas, ditetapkan peubah Y yang menyatakan jumlah uang logam lima puluhan yang muncul, maka diperoleh hasil percobaan sebagai berikut
Ruang sampel Y
RRR 0 RRL 1 RLR 1 LRR 1 RLL 2 LRL 2 LLR 2
Jika Peubah acak dinyatakan dengan huruf besar, maka nilai dari setiap peubah acak tersebut dinyatakan dengan huruf kecil, sehingga apabila ruang sampel tersebut dinyatakan dengan cara pencirian adalah
S = { X | x adalah jumlah ulang logam ratusan yang muncul } S = { Y | y adalah jumlah uang logam limapuluhan yang uncul }
Jika suatu ruang sampel mengandung titik yang berhingga banyaknya atau sederetan angka yang banyaknya sebanyak bilangan bulat, maka ruang sampel itu disebut ruang sampel diskrit
Jika suatu ruang sampel mengandung titik yang takberhingga banyaknya atau sederetan angka yang banyaknya sebanyak titik pada sepotong garis, maka ruang sampel itu disebut ruang sampel kontinu
B. DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT
Himpunan pasangan terurut {x,f(x)} suatu fungsi peluang, fungsi massa peluang atau distribusi peluang peubah acak x, bila untuk setiap kemungkinan hasil x, berlaku
1. f(x)≥0 2.
∑ ( ) = 1
x
x f
3.P(X =x)= f(x)
Suatu pengiriman 7 pesawat televisi berisi 2 yang rusak. Sebuah hotel membeli 3 pesawat televisi tersebut dan memilih secarak acak dari pengiriman tersebut. Bila X menyatakan banyaknya pesawat rusak yang dibeli hotel tersebut, nyatakan hasilnya dalam distribusi peluang.
Apabila pesawat televisi yang rusak dinyatakan dengan R dan yang tidak rusak dinyatakan dengan B, maka ruang sampel yang mungkin adalah
S = { RRB,RBR.RBB,BRR,BRB,BBR,bbb }
Apabila X menyatakan jumlah pesawat televisi yang rusak, maka ruang sampel yang mungkin dan jumlah pesawat televisi rusak yang dibeli adalah sebagai berikut :
Ruang sampel X
BBB 0 RBB,BRB,BBR 1 RRB,RBR,BRR 2
Berdasarkan ruang sampel diatas, maka distribusi peluangnya adalah sebagai berikut :
X P(X=x)
0 1/7 1 3/7 2 3/7
Distribusi Kumulatif F(x) suatu peubah acak diskrit X dengan distribusi peluang f(x) dinyatakan oleh
∑
≤=
≤
=
x t
t f x
X P x
F ( ) ( ) ( )
untukDistribusi kumulatif dari percobaan pengiriman pesat televisi diatas adalah sebagai berikut;
X P(X ≤x)
0 1/7 1 4/7 2 7/7
C. DISTRIBUSI PELUANG KONTINU
Fungsi f(x) dalah fungsi padat peluang peUbah acak kontinu X yang didefinisikan diatas himpunan semua bilangan real R, bila
1. f(x)≥0untuk semua
x ∈ R
2.∫ f ( x ) dx = 1
3.
< < = ∫b
a
dx x f b x a
P ( ) ( )
Jumlah jam, diukur dalam satuan 100 jam, suatu keluarga akan menggunakan mesin pengisap debu setahun berbentuk peubah acak kontinu X dengan fungsi padat
⎪ ⎩
⎪ ⎨
⎧
−
= 0 2 )
( x
x x
f
xlainnya x
x 2
1 0
<
≤
<
≤
1
a. Tunjukkan bahwa syarat 2 dalam definisi terpenuhi b. Tentukan P (X < 120 jam) dan P (50 < x < 100 )
a.
∫
1+ ∫ − =
0
2
1
1 ) 2 ( x dx xdx
2 1 2 3 12 ) 21 1 1 . 2 ( ) 22 2 1 . 2 ( 21
| 1 2 ) 2 1 ( 2 |
1 2 2 2 2
1 1 2
0
2 + x− x = + − − − = + − =
x
=
− +
=
− + ∫
∫
1.2 210 2 11.21 1
0
| 2 ) 2 1 ( 2 | ) 1
2
( x dx x x x
xdx
b.=
−
−
−
+ 1 )
12 1 2 ( ) ) 2 . 1 2( 2 1 . 1 . 2 ((
21
1 2 x 2 x 2
68 . 0 ) 5 . 0 2 ( ) 72 . 0 4 . 2 ( 5 .
0 + − − − =
∫
1= = − =
5 . 0
2 1 2
5 . 0
2
0 . 5 0 . 375
1 2 2 1
| 1 1 x 2 xdx
c.
Distribusi Kumulatif (tumpukan) F(x) suatu peubah acak kontinu X dengan fungsi padat f(x) diberikan oleh :
∫
=
≤
=
x
dt t f x X P x
F ( ) ( ) ( )
untukD. DISTRIBUSI EMPIRIS
terkecil
terbesar
D
D R
Untuk menyajikan Tabel frekuensi dari data skala interval atau rasio dibutuhkan tahapan penentuan kelas terlebih dahulu sebelum menjumlahkan data sesuai dengan kelas yang dibuat. Secara lengkap prosedur pembuatan Tabel Frekuensi untuk skala Interval dan Ratio adalah sebagai berikut :
1. Tentukan banyaknya kelas (K) yang diperlukan
Ada 2 cara yang dapat dilakukan , yaitu (a) Tetapkan secara bebas antara 5- 15 kelas atau (b) Gunakan rumus Sturges K = 1 + 3.322 log N, yang mana K adalah jumlah kelas dan N jumlah data
2. Tentukan Wilayah/Range (R) data tersebut, yang dihitung dari perbedaan data terbesar dengan data terkecil (
= −
)3. Tentukan Interval Kelas (i) dengan membagi Wilayah dengan jumlah kelas
yang telah ditetapkan ( K
= R i )
4. Tentukan Limit Kelas.
Limit sebuah kelas memiliki desimal yang sama dengan data aslinya dan terdiri dari Limit Kelas Bawah (LKB) dan Limit Kelas Kelas (LKA). LKB sebuah kelas dan tidak boleh berimpit dengan LKA kelas berikutnya untuk menghindari kebingungan dalam pengelompokkan data
5. Tentukan Batas Kelas
Untuk kepentingan pembuatan diagram untuk bilangan kontinu, maka dibuat Batas Kelas sedemikian sehingga Batas Kelas Atas suatu kelas berimpit dengan Batas Kelas Bawah kelas berikutnya.
2
+1
=
i+
ii
LKB BKA LKA
2
−1
=
i+
ii
LKA BKB LKB
6. Tentukan frekuensi bagi setiap kelas
Tingkat bunga antar Bank perbulan selama 40 bulan terakhir tercatat sebagai berikut :
Periode % Periode % Periode % Periode % Mrt 2003 2.2 Jan2004 3.5 Nov 3.2 Sept 3.0 April 3.4 Febr 3.1 Des 3.8 Okt 3.0 Mei 2.5 Maret 3.4 Jan2005 2.9 Nov 4.7 Juni 3.3 April 3.7 Febr 3.2 Des 3.9 Juli 4.7 Mei 3.2 Marel 3.9 Jan2005 1.9 Agust 4.1 Juni 4.5 April 3.9 Februari 4.2 Sept 1.6 Juli 3.3 Mei 3.7 Maret 2.6 Okt 4.3 Agust 3.6 Juni 3.1 April 3.7 Nov 3.1 Sept 4.4 Juli 3.3 Mei 3.1 Des 3.8 Okt 2.6 Agust 4.1 Juni 3.4
Membuat tabel frekuensi dilakukan dengan tahapan berkut : 1. Tentukan banyaknya kelas (K), misalnya 7 kelas
2. Tentukan Range (R) = 4.7 – 1.6 = 3.1 3. Interval Kelas (i) = 0.443
7 1 .
3 = , dibulatkan menjadi 0.5
4. Tentukan Limit Kelas dari ketujuh kelas tersebut dan hitung jumlah data yang masuk dalam setiap kelas tersrbut. :
1.5 – 1.9 2.0 – 2.4 2.5 – 2.9 3.0 – 3.4 3.5 – 3.9 4.0 – 4.4 4.5 – 4.9
Frekuensi Suku Bunga Antar Bank Jml %
1.5 – 1.9 2 5.0 2.0 – 2.4 1 2.5 2.5 – 2.9 4 10.0 3.0 – 3.4 15 37.5 3.5 – 3.9 10 25.0 4.0 – 4.4 5 12.5 4.5 – 4.9 3 7.5
Jumlah 40 100
Bentuk tabel diatas dapat lebih disempurnakan dengan menambahkan data batas kelas, nilai tengah kelas, kumulatif ”kurang dari” dan kumulatif ”lebih dari” seperti ditunjukkan berikut ini.
Suku
Bunga Suku Bunga Antar Bank Nilai
Tengah Frekuensi Frek.Kumulatif
”kurang dari” Frek.Kumulatif
”lebih dari”
Antar
Bank Suku
Bunga Jml % Jml % Jml % 1.5 – 1.9 1.45 – 1.95 1.7 2 5.0 2 5.0 40 100.0 2.0 – 2.4 1.95 – 2.45 2.2 1 2.5 3 7.5 38 95.0 2.5 – 2.9 2.45 – 2.95 2.7 4 10.0 7 17.5 37 92.5 3.0 – 3.4 2.95 – 3.45 3.2 15 37.5 22 55.0 33 82.5 3.5 – 3.9 3.45 – 3.95 3.7 10 25.0 32 80.0 18 45.0 4.0 – 4.4 3.95 – 4.45 4.2 5 12.5 37 92.5 8 20.0 4.5 – 4.9 4.45 – 4.95 4.7 3 7.5 40 100.0 3 7.5
E. DISTRIBUSI PELUANG GABUNGAN
Fungsi f(x,y) adalah fungsi distribusi peluang gabungan atau fungsi massa peluang peubah acak diskrit X dan Y bila
0 ) , ( .
1 f x y ≥ untuk semua (x,y)
∑∑
=x y
y x f( , ) 1 .
2
) , ( ) , ( .
3P X =x Y = y = f x y
∑
Untuk tiap daerah A di bidang xy, P(X,Y)
A = ∑ f ( x , y )
2
∈
Dari suatu bungkus buah2an yang berisi 3 jeruk, 2 mangga dan 3 pisang dipilih secara acak 4 buah. Bila X menyatakan banyaknya jeruk dan Y menyatakan mangga dalam sampel tersebut, hitungkah
a. Distribusi peluang gabungan X dan Y
b. P {(X,Y)∈A}, bila A menyatakan daerah {(x,y)|x+y≤ } Jawab :
a. Jumlah titik sampel jeruk yang terpilih adalah
⎜⎜ ⎟⎟
untuk x = 0, 1, 2, 3⎠
⎞
⎝
⎛ x 3
⎟⎟ ⎠
⎜⎜ ⎞
⎝
⎛ y
Jumlah titik sampel mangga yang terpilih adalah
2
untuk y = 0,1,2Jumlah titik sampel pisang yang dipilih adalah untuk x=0,1,2,3 dan y
= 0,1,2
⎟⎟ ⎠
⎜⎜ ⎞
⎝
⎛
−
− x y 4
3
Jumlah titik sampel 4 buah yang diambil dari 8 buah yang tersedia adalah
⎟⎟
⎠
⎜⎜ ⎞
⎝
⎛ 4 8
⎟⎟⎠
⎜⎜ ⎞
⎝
⎛
≤ +
≤
=
=
⎟⎟⎠
⎜⎜ ⎞
⎝
⎛
−
⎟⎟ −
⎠
⎜⎜ ⎞
⎝
⎟⎟⎛
⎠
⎜⎜ ⎞
⎝
⎛
=
4 8
4 0
2 , 1 , 0
3 , 2 , 1 , 0 4
3 2
3
) ,
( x y
y x y x y
x y x f
F(x,y) X
0 1 2 3 Jumlah
baris
0 - 3/70 9/70 3/70 15/70 1 2/70 18/70 18/70 2/70 40/70 Y
2 3/70 9/70 3/70 - 15/70 Jumlah kolom 5/70 30/70 30/70 5/70 1
b. P {(X,Y)∈A}, bila A menyatakan daerah {(x,y)|x+y≤2} f (0,0) + f (0,1) + f (0,2) + f (1,0) + f (1,1) + f (2,0) = 0 + 2/70 + 3/70 + 3/70 + 18/70 + 9/70 = 35/70
Fungsi f(x,y) adalah fungsi padat peluang peubah acak kontinu X dan Y bila 1. f(x,y)≥0untuk semua x,y∈R
2.
∫∫ f ( x , y ) dxdy = 1
∫∫
=
∈
b
a
dxdy y x f A
Y ) } ( , )
{(
⎩ ⎨
= ⎧ 0 ) 4 ,
( xy
y x
f
untukx ylainnyay dan x
,
1 0
1 0
3.
P X ,
Contoh : Dua peubah acak mempunyai fungsi padat gabungan sebagai berikut :
< < <
<
} 2 / 1 8
/ 1 , 4 / 3 0
{ < ≤ <
Hitunglah P ≤x y
∫ ∫
/43
0 2 / 1
8 / 1
4xydxdy
4 / 3
0 2 2 / 1
8 / 1
| 2 x ydy
∫
= = 1
∫
/28 /
1
8
9 ydy
=2 / 1
8 / 1 2 | 16
9 y
∑
= 9/16 (1/4-1/64) = 135/256
Distribusi marginal (pias) dari X sendiri dan Y sendiri didisefinisikan sebagai
∑
=
=
y x
y x f y
danh y x f x
g( ) ( , ) ( ) ( , )
∫ = ∫
= f x y dydanh y f x y dx
x
g ( ) ( , ) ( ) ( , )
untuk diskrit
untuk kontinu
Dari contoh percobaan pengambilan buah-buahan, maka P(X=0)= f (0,1) + f (0,2)=
2/70 + 3/70 = 5/70 .
Dari contoh berikutnya
g ( x ) 4 xydy 2 xy | 2 x
, sehingga g(1) = 21 0 2 1
0
=
=
= ∫
∫ = =
= xydx x y y
y
g ( ) 4 2 | 2
1
0
2 , sehingga g(1) = 2
Misalkan X dan Y dua peubah acak, diskrit maupun kontinu. Distribusi bersyarat peubah acak Y bila diketahui X=x dinyatakan oleh
) , (
) , ) (
|
( g x
y x x f
y
f =
syarat g(x) > 0Begitu pula distribusi bersyarat peubah acak X bila diketahui Y=y dinyatakan
oleh
,
) (
) , ) (
|
( h y
y x y f
x
f =
syarat h(y)>0Kembali ke contoh percobaan pengambilan buah-buahan, maka untuk menghitung probabilitas f(x|y)untuk y=1 adalah :
) 1 (
) 1 , ) (
1
|
( h
x x f
f =
untuk x = 0,1,2,3h(1) = 40/70
dengan demikian, maka
240 4070
270 )
1 (
) 1 , 0 ) ( 1
| 0
( = = =
h f f
1840 4070
1870 ) 1 (
) 1 , 1 ) ( 1
| 1
( = = =
h f f
REFERENSI
1. Walpole, Ronald., H Myers, Raymond., Ilmu Peluang dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuwan., Penerbit ITB., edidi keempat., 1989
2. David C Howell., Statistical Methods for Psychology., Duxbury Press., Third Edition., 1992
3. Riduwan.,Drs., MBA., Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian., Penerbit Alfabeta Bandung.,cetakan ketiga Januari 2005
4. Ronald E. Walpole., Pengantar Statistika., PT Gramedia., Edisi ketiga., Jakarta., 1988 5. Sugiarto.,dkk., Teknik Sampling., Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama., Jakarta 2003