• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPTAH 2019 Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPTAH 2019 Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan"

Copied!
179
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah S.W.T. berkat rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga Laporan Tahunan lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun Anggaran 2019 dapat diselesaikan dengan baik. Laporan Tahunan lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun Anggaran 2019 merupakan gambaran pelaksanaan kegiatan di lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan selama tahun 2019, baik kegiatan teknis maupun administrasi.

Laporan Tahunan lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun Anggaran 2019 berisi realisasi dan capaian pelaksanaan kegiatan Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan selama tahun 2019 pada Seksi Karantina Hewan, Seksi Karantina Tumbuhan, dan Sub Bagian Tata Usaha.

Laporan Tahunan lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun Anggaran 2019 diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak-pihak terkait atas upaya dan pencapaian Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan selama tahun 2019. Hal ini diperlukan sebagai wujud pertanggungjawaban, bahan evaluasi dan perbaikan pelaksanaan kegiatan di Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan sekaligus sebagai pendorong peningkatan pelayanan serta pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas tersusunnya laporan ini. Kami menyadari bahwa Laporan Tahunan lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun Anggaran 2019 ini masih ada kekurangannya, sehingga saran dan masukan sangat diperlukan demi perbaikan penyusunan laporan serupa di tahun mendatang.

Tarakan, 25 Januari 2020 Kepala Balai Karantina Pertanian

Kelas II Tarakan,

drh. Akhmad Alfaraby NIP 198008262005011003

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……… i

KATA PENGANTAR ……… ii

DAFTAR ISI ……… iii

DAFTAR GAMBAR ……… vi

DAFTAR GRAFIK ……… vii

DAFTAR TABEL ……… ix

DAFTAR LAMPIRAN ……… xii

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG …...……… 1

B. VISI ……… 3

C. MISI ……… 3

D. TUJUAN ……… 4

E. SASARAN ……… 4

F. STRUKTUR ORGANISASI ……… 5

BAB II PERENCANAAN KEGIATAN A. Rencana Kegiatan ……… 6

B. Dukungan Anggaran ……….……… 6

C. Revisi Anggaran ……… 8

BAB III PELAKSAAN KEGIATAN A. Karantina Hewan ……… 9

A.1 Tindakan Pelaksanaan, Pengasingan, Pengamatan, dan Pembebasan ……… 9

A.2 Penahanan, Penolakan, dan Pemusnahan ……… 20

A.3 Pengelolaan Laboratorium Karantina Pertanian ……… 20

A.4 Penggunaan Formulir KH ……… 21

A.5 Pemantauan Hama dan Penyakit Hewan Karantina (HPHK) … 22 A.6 Sistem Informasi KH ……….. 23

B. Karantina Tumbuhan ……… 24

B.1 Kegiatan Tindakan Karantina Tumbuhan Impor ……….. 24

B.2 Kegiatan Tindakan Karantina Tumbuhan Ekspor ………. 24 B.3 Kegiatan Tindakan Karantina Tumbuhan Antar Area Masuk … 28

(4)

B.4 Kegiatan Tindakan Karantina Tumbuhan Antar Area Keluar … 35

B.5 Kegiatan Intersepsi ……… 42

B.6 Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) ……… 43

B.7 Penggunaan Dokumen Formulir Tindakan Karantina Tumbuhan ……… 44

B.8 Tindakan Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan, Penahanan, Ponolakan, Pemusnahan dan Pembebasan ………. 47

B.9 Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK ……… 59

B.10 Penyidikan Tindakan Pidana Karantina Tumbuhan …………. 60

B.11 Kegiatan Teknis Lainnya ……….. 61

C. Keuangan ……… 63

C.1 Realisasi Anggaran 2019 ……….. 63

C.2 Realisasi dan Target PNBP 2019 ……….. 65

D. Kepegawaian ……….. 66

D.1 Status Kepegawaian ……… 68

D.2 Kenaikan Pangkat dan Jabatan ………. 70

D.3 Kenaikan Gaji Berkala Pegawai ……… 72

D.4 Jabatan Fungsional Pegawai ………. 73

D.5 Tugas Belajar Pegawai ……….. 74

D.6 Cuti Pegawai ……….. 75

E. Sarana dan Prasarana ……….. 77

E.1 Gedung dan Bangunan ………. 81

E.2 Kendaraan Operasional ………. 82

F. Kearsipan ………. 82

BAB IV PENUTUP ……… 84

A. Aspek Sumber Daya Manusia ……… 84

B. Aspek Peraturan ……… 84

C. Aspek Koordinasi ………. 85

LAMPIRAN ……… 86

(5)

Laporan Tahunan TA. 2018

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun Anggaran 2019 ……… 5

(6)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Perbandingan Volume Ekspor Karantina Hewan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2017, 2018, dan 2019 … 10 Grafik 2 Perbandingan Frekuensi Ekspor Karantina Hewan Lingkup Balai

Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2017, 2018, dan 2019 … 11 Grafik 3 Perbandingan Volume Domestik Masuk Karantina Hewan Lingkup

Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2017, 2018, dan 2019 ……… 13 Grafik 4 Perbandingan Frekuensi Domestik Masuk Karantina Hewan Lingkup

Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2017, 2018, dan 2019 ……… 13 Grafik 5 Perbandingan Volume Domestik Keluar Karantina Hewan Lingkup

Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2017, 2018, dan

2019 ……… 17

Grafik 6 Perbandingan Frekuensi Domestik Keluar Karantina Hewan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2017, 2018, dan 2019 ……… 18 Grafik 7 Rekapitulasi Data Kegiatan Operasional Tindakan Karantina

Tumbuhan Ekspor Kategori Benih/Bibit Tanaman Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2017, 2018, dan 2019 … 27 Grafik 8 Rekapitulasi Data Kegiatan Operasional Tindakan Karantina

Tumbuhan Ekspor Kategori Hasil Tanaman Hidup Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2017, 2018, dan 2019 … 27 Grafik 9 Rekapitulasi Data Kegiatan Operasional Tindakan Karantina

Tumbuhan Ekspor Kategori Hasil Tanaman Mati Dalam Satuan Kilogram (Kg) Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2017, 2018, dan 2019 ……… 28 Grafik 10 Rekapitulasi Data Kegiatan Operasional Tindakan Karantina

Tumbuhan Antar Area Masuk Kategori Benih/Bibit Tanaman Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2017, 2018, dan

2019 ……… 34

(7)

Grafik 11 Rekapitulasi Data Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Antar Area Masuk Kategori Hasil Tanaman Hidup Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2017,

2018, dan 2019 ……… 34

Grafik 12 Rekapitulasi Data Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Antar Area Masuk Kategori Hasil Tanaman Mati Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2017, 2018, dan

2019 ……… 35

Grafik 13 Rekapitulasi Data Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Antar Area Keluar Kategori Benih/Bibit Tanaman Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2017, 2018, dan

2019 ……… 41

Grafik 14 Rekapitulasi Data Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Antar Area Keluar Kategori Hasil Tanaman Hidup Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2017, 2018, dan

2019 ……… 41

Grafik 15 Rekapitulasi Data Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Antar Area Keluar Kategori Hasil Tanaman Mati Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2017, 2018, dan 2019 ……… 42 Grafik 16 Perbandingan Kegiatan Intersepsi OPT/OPTK Terhadap Media

Pembawa Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2017, 2018, dan 2019 ……… 43 Grafik 17 Penggunaan Dokumen Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan

Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2017,

2018, dan 2019 ……… 44

Grafik 18 Perkembangan Kegiatan Operasional Provider ISPM #15 Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2017, 2018, dan

2019 ……….… 62

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Pagu Anggaran per Jenis Kegiatan TA. 2019 ... 6 Tabel 2 Pagu Anggaran Perkegiatan TA. 2019 ... 7 Tabel 3 Riwayat Revisi DIPA TA. 2019 ... 8 Tabel 4 Jenis MP, Jumlah, dan Frekuensi Kegiatan Operasional Tindakan

Karantina Tumbuhan Terhadap Komoditas Ekspor Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2019 ……… 25 Tabel 5 Volume Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Ekspor

Berdasarkan Jenis Golongan Komoditas Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2019 ………...……… 25 Tabel 6 Jenis MP, Jumlah dan Frekuensi Kegiatan Operasional Tindakan

Karantina Tumbuhan Terhadap Komoditas Domestik Masuk Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2019 ……… 28 Tabel 7 Jumlah dan Frekuensi Kegiatan Operasional Tindakan Karantina

Tumbuhan Antar Area Masuk Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2019 ……… 32 Tabel 8 Jumlah Volume Kegiatan Operasional Tindakan Karantina

Tumbuhan Antar Area Masuk Berdasarkan Jenis Golongan Komoditas Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan

Tahun 2019 ……… 33

Tabel 9 Jenis MP, Jumlah dan Frekuensi Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Terhadap Komoditas Domestik Keluar Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2019 ……… 35 Tabel 10 Jumlah dan Frekuensi Kegiatan Operasional Tindakan Karantina

Tumbuhan Antar Area Keluar Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2019 ……… 39 Tabel 11 Jumlah Volume Kegiatan Operasional Tindakan Karantina

Tumbuhan Antar Area Keluar Berdasarkan Jenis Golongan Komoditas Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan

Tahun 2019 ……… 40

(9)

Tabel 12 Kegiatan Operasional Tindakan Pemeriksaan Karantina Tumbuhan Impor, Ekspor, Antar Area Masuk, dan Antar Area Keluar Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2019 ……… 45 Tabel 13 Kegiatan Operasional Tindakan PenahananLingkup Balai Karantina

Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2019 ……… 46 Tabel 14 Kegiatan Operasional Tindakan Penolakan Lingkup Balai Karantina

Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2019 ……… 55 Tabel 15 Kegiatan Operasional Tindakan Pemusnahan Lingkup Balai

Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2019 ……… 56 Tabel 16 Hasil Validasi OPTK A1 dan A2 di Wilayah Kerja Lingkup Balai

Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2019 ……… 59 Tabel 17 Kegiatan Hasil Pemantauan OPT/OPTK Lingkup Balai Karantina

Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2019 ……… 60 Tabel 18 Kegiatan Operasional Provider ISPM #15 Lingkup Balai Karantina

Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2019 ……… 61 Tabel 19 Serapan Anggaran Per Jenis Belanja TA. 2019 ……… 63 Tabel 20 Rincian Anggaran dan Realisasi Keuangan Lingkup BKP Kelas II

Tarakan TA. 2019 ...… 63 Tabel 21 Rincian PNBP Tahun Anggaran 2019 ………... 65 Tabel 22 Daftar Pegawai Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan

Tahun Anggaran 2019 ……… 66 Tabel 23 Jenjang Pendidikan Terakhir Pegawai Lingkup Balai Karantina

Pertanian Kelas II Tarakan Tahun Anggaran 2019 ……… 68 Tabel 24 Daftar Pegawai Yang CPNS Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas

II Tarakan Tahun Anggaran 2019 ………...………… 69 Tabel 25 Pegawai Yang Menerima Kenaikan Pangkat Reguler Lingkup Balai

Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun Anggaran 2019 ……… 70 Tabel 26 Pegawai Yang Menerima Kenaikan Pangkat Fungsional Lingkup

Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun Anggaran 2019 … 71 Tabel 27 Pegawai Yang Menerima Perubahan Dalam Jabatan Fungsional

Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun Anggaran

2019 ……… 71

(10)

Tabel 28 Kenaikan Gaji Berkala Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II

Tarakan Tahun Anggaran 2019 ……… 72 Tabel 29 Pejabat Fungsional Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner

Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun Anggaran

2019 ……… 73

Tabel 30 Pejabat Fungsional POPT Ahli dan POPT Pelaksana Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun Anggaran 2019 ……… 74 Tabel 31 Pegawai Yang Melaksanakan Tugas Belajar Lingkup Balai Karantina

Pertanian Kelas II Tarakan Tahun Anggaran 2019 ……… 75 Tabel 32 Pegawai Cuti Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan

Tahun Anggaran 2019 ……… 75

Tabel 33 Daftar Inventaris Barang Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun Anggaran 2019 ……… 77

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran KH 1 Rekapitulasi Kegiatan Operasional Karantina Hewan Untuk Ekspor Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2019 ...86 Lampiran KH 2 Rekapitulasi Kegiatan Operasional Karantina Hewan Untuk Domestik Masuk Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2019...88 Lampiran KH 3 Rekapitulasi Kegiatan Operasional Karantina Hewan Untuk

Domestik Keluar Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2019 ...92 Lampiran KH 4 Rekapitulasi Kegiatan Operasional Karantina Hewan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Wilker Malundung Tahun 2019 ...96 Lampiran KH 5 Rekapitulasi Kegiatan Operasional Karantina Hewan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Wilker Juwata Untuk Domestik Masuk Tahun 2019 ...102 Lampiran KH 6 Rekapitulasi Kegiatan Operasional Karantina Hewan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Wilker Juwata Untuk Domestik Keluar Tahun 2019 ...107 Lampiran KH 7 Rekapitulasi Kegiatan Operasional Karantina Hewan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Wilker Juwata Untuk Ekspor dan Impor Tahun 2019 ...113 Lampiran KH 8 Rekapitulasi Kegiatan Operasional Karantina Hewan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Wilker Nunukan Tahun 2019 ...115 Lampiran KH 9 Rekapitulasi Kegiatan Operasional Karantina Hewan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Wilker Tanjung Selor Tahun 2019 ...124 Lampiran KH 10 Rekapitulasi Kegiatan Operasional Karantina Hewan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Wilker Tanjung Redeb (Berau) Tahun 2019 ...126

(12)

Lampiran KH 11 Rekapitulasi Kegiatan Operasional Karantina Hewan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Wilker Sebatik Tahun 2019 ...134 Lampiran KH 12 Rekapitulasi Penahanan, Penolakan, dan Pemusnahan Karantina Hewan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2019 ...137 Lampiran KH 13 Rekapitulasi Kegiatan Pemeriksaan Laboratorium Media Pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2019 ...139 Lampiran KH 14 Rekapitulasi Penerimaan Dan Penggunaan Sertifikat Karantina Hewan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2019 ...140 Lampiran KH 15 Rekapitulasi Pengujian Laboratorium Karantina Hewan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2019 ...140 Lampiran KH 16 Rekapitulasi Kegiatan Pemusnahan BKP Kelas II Tarakan Tahun 2019 ...141 Lampiran KT 1 Rekapitulasi Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2019 ...142 Lampiran KT 2 Rekapitulasi Kegiatan Intersepsi OPT/OPTK Terhadap Media

Pembawa di Laboratorium Karantina Tumbuhan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2019...151 Lampiran KT 3 Rekapitulasi Distribusi Dokumen Operasional Karantina

Tumbuhan Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2019 ...163 Lampiran KT 4 Rekapitulasi Kegiatan Marking Kemasan Kayu ISPM#15 Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2019 ...164 Lampiran KT 5 Rekapitulasi Kegiatan Fumigasi Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2019. ...166

(13)

Lampiran TU 1 Rekapitulasi Penyetoran PNBP Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Periode Januari s/d Desember 2019 ...167

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Karantina Pertanian di Indonesia merupakan tanggung jawab Kementerian Pertanian yang dalam pelaksanaannya diamanahkan kepada Badan Karantina Pertanian, salah satu eselon I lingkup Kementerian Pertanian yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan.

Pada tahun 1983, Pusat Karantina Pertanian dialihkan kembali dari Badan Litbang Pertanian ke Sekretariat Jenderal dengan pembinaan operasional langsung dibawah Menteri Pertanian. Pada tahun 1985, Direktorat Jenderal Peternakan menyerahkan pembinaan unit karantina hewan, sedangkan Badan Litbang Pertanian menyerahkan pembinaan unit karantina tumbuhan yang masing-masing kepada Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian. Sehingga pada tahun 2001 terbentuklah Badan Karantina Pertanian, organisasi eselon I di Kementerian Pertanian melalui Keputusan Presiden Nomor 58 Tahun 2001. Namun, kedua unsur karantina (hewan dan tumbuhan) mulai diintegrasikan pada tahun 2008.

Kegiatan perkarantinaan di Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara diawali dengan penunjukan Pelabuhan Lingkas Tarakan sebagai pelabuhan pemasukan (terutama tumbuhan) oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1939. Pada tahun 1971, melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor 171 Tahun 1971 dibentuk Kantor Cabang Karantina Tumbuhan Tarakan.

Dalam perkembangan selanjutnya menjadi Stasiun Karantina Tumbuhan Tarakan dan terakhir berubah menjadi Stasiun Karantina Tumbuhan Kelas I Tarakan berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No.499/Kpts/OT.210/8/2002. Sementara itu, bermula dari hanya sebuah wilayah kerja, kegiatan karantina hewan secara resmi ditandai dengan penetapan Pos Karantina Hewan Tarakan dibawah Pusat Karantina Pertanian berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 800 Tahun 1994.

Dasar pembentukan Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan adalah Peraturan Menteri Pertanian No.22/Permentan/OT.140/2008 tanggal 3 April 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian Lingkup Badan Karantina Pertanian. Dengan wilayah kerja yang dimiliki Balai

(15)

Karantina Pertanian Kelas II Tarakan meliputi Bandara Udara Juwata, Pelabuhan Laut Malundung, Pelabuhan Laut Nunukan, Pelabuhan Laut Sebatik, Pelabuhan Sungai Tanjung Selor, Pelabuhan Sungai Tanjung Redeb, Pelabuhan Laut Bunyu, dan Kantor Pos Tarakan.

Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan mempunyai tugas pokok dan fungsi dalam melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan antara lain :

1. Tugas Pokok :

“Melaksanakan perkarantinaan pertanian dan pengawasan keamanan hayati di wilayah kerja Malundung, Bandara Juata, Nunukan, Sebatik, Berau dan Tanjung Selor.”

2. Fungsi :

a. Penyusunan rencana, evaluasi, dan pelaporan;

b. Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK);

c. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK;

d. Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK;

e. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati;

f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan tumbuhan;

g. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati;

h. Pengelolaan sistem informasi, dokumentasi, dan sarana teknik karantina hewan dan tumbuhan;

i. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan dibidang karantina hewan, tumbuhan, dan keamanan hayati hewani dan nabati;

j. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

Dalam Undang-Undang Nomor 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan, karantina didefinisikan sebagai tempat pengasingan dan/atau

(16)

tindakan sebagai upaya pencegahan masuk dan tersebarnya hama dan penyakit atau organisme pengganggu dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri, atau keluarnya dari dalam wilayah negara Republik Indonesia.

Perkembangan lingkungan eksternal organisasi yang ditandai perkembangan teknologi dan transportasi yang sangat pesat diiringi tingginya mobilitas barang dan penumpang transportasi laut dan udara serta meningkatnya pendidikan dan pengetahuan masyarakat Indonesia dapat membawa pengaruh terhadap meningkatnya ancaman masuknya hama dan penyakit hewan dan tumbuhan serta produk hewan dan tumbuhan lainnya yang dapat menyebar melalui batas Negara baik antar area dalam negeri maupun luar negeri.

B. VISI

Visi Badan Karantina Pertanian yaitu “Menjadi Instansi yang Tangguh dan Terpercaya dalam Perlindungan Kelestarian Sumberdaya Alam Hayati Hewan dan Tumbuhan, Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati serta Keamanan Pangan”.

Tangguh diartikan bahwa sebagai benteng terdepan, BKP Kelas II Tarakan harus mampu melindungi pertanian Indonesia dari ancaman masuk dan tersebarnya HPHK, OPTK serta Keamanan Hayati dengan menerapkan peraturan karantina secara tegas dan konsisten.

Terpercaya diartikan bahwa setiap kebijakan dan tindakan karantina perlu mendapatkan kepercayaan yang tinggi. Kepercayaan akan diperoleh antara lain melalui keterbukaan dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan perkarantinaan dan keamanan hayati.

C. MISI

Misi Badan Karantina Pertanian yaitu :

1. Melindungi kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan dari tumbuhan dari serangan Hama dan Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK);

2. Mendukung terwujudnya keamanan pangan;

3. Memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan akses pasar komoditas pertanian;

(17)

4. Memperkuat kemitraan perkarantinaan;

5. Meningkatkan citra dan kualitas layanan publik.

D. TUJUAN

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan antara lain :

1. Mencegah masuk dan tersebarnya HPHK dan OPTK melalui pelayanan sertifikasi kesehatan hewan dan tumbuhan yang dapat dipertanggungjawabkan.

2. Meningkatkan pelayanan prima kepada pengguna jasa karantina pertanian secara transparan, jujur, dan terbuka berdasarkan Sistem Manajemen Mutu Pelayanan yang terakreditasi.

E. SASARAN

Sasaran penyelenggaraan mengacu kepada sasaran yang ditetapkan dari Perjanjian Kinerja antara Kepala Badan Karantina Pertanian dengan Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan antara lain sebagai berikut :

1. Meningkatnya tindakan karantina yang meliputi :

a. Meningkatnya jumlah sertifikat karantina impor, ekspor, dan antar area terhadap media pembawa OPTK dan HPHK melalui pelaksanaan tindakan karantina;

b. Meningkatnya jumlah dukungan operasional pemantauan HPHK/OPTK;

c. Meningkatnya jumlah pengujian laboratorium;

d. Meningkatnya jumlah dukungan operasional koordinasi pengawasan;

e. Meningkatnya dukungan internal administrasi pengelolaan sertifikasi karantina pertanian.

2. Terwujudnya good governance & clean government yang meliputi dukungan aparatur pegawai dan layanan perkantoran.

3. Tersedianya sarana dan prasarana perkarantinaan yang memadai yang meliputi jumlah dan jenis sarana, teknologi informasi yang sesuai kebutuhan dan memadai, serta pengembangan infrastruktur tanah, gedung/bangunan/instalasi.

(18)

F. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi yang terdapat pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 adalah sebagai unit pelaksana teknis dibawah Badan Karantina Pertanian dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan Karantina Pertanian. Struktur organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan tahun 2019 dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini :

Gambar 1

Struktur Organisasi Lingkup

Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun Anggaran 2019

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan

drh.Ahmad Alfaraby

Kepala Seksi Karantina Hewan Drh. A. Azhar

Kepala Seksi Karantina Tumbuhan Husaini T., S.P.

Kelompok Jabatan Fungsional

Kepala Sub Bagian Tata Usaha H. M. Ismail.

(19)

BAB II

PERENCANAAN KEGIATAN

A. Rencana Kegiatan

Kegiatan Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan untuk mendukung Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati dengan output pada tahun 2019 adalah sebagai berikut :

1. Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati :

a. Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati Antar Area 2. Standar Kualitas Pelayanan Perkarantinaan

a. Standar Kualitas Perkarantinaan 3. Pengawasan dan Penindakan

4. Layanan Sarana Internal melalui ( Sarana PLBN ) a. Kendaraan Bermotor Roda 4 atau lebih b. Kendaraan Bermotor Roda 2

c. Perangkat Pengolah Data

d. Peralatan Teknis dan Laboratorium e. Fasilitas Perkantoran Lainnya

5. Layanan Prasarana Infrastruktur Internal melalui ( Prasarana Infrastruktur PLBN ) a. Gedung Kantor Pelayanan Karantina Pertanian

6. Layanan Dukungan Manajemen Satker

a. Layanan Manajemen Operasional Satuan Kerja 7. Layanan Perkantoran

a. Tingkat Dukungan Aparatur Pegawai dan Layanan Perkantoran

B. Dukungan Anggaran

Pelaksanaan kegiatan tersebut difasilitasi melalui anggaran Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan SP DIPA-018.12.237970/2019 tanggal 05 Desember 2018 dengan Pagu Awal Rp. 11.923.762.000 menjadi Rp. 12.008.762.000 yang dilakukan revisi Pagu dibulan Oktober 2019, dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 1. Pagu Anggaran Per Jenis Kegiatan

Kode Jenis Belanja Pagu Prosentase

51 Belanja Pegawai 3.753.060.000 31,26%

52 Belanja Barang 6.265.435.000 52,17%

(20)

53 Belanja Modal 1.990.267.000 16,57%

Total 12.008.762.000 100,00%

Tabel 2. Pagu Anggaran Per Kegiatan TA 2019

kode uraian vol sat jumlah

018.12.15 Program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan

Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati - 12.008.762.000 1823 Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina

Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati - 12.008.762.000 1823.101

Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

[Base Line]

14.812 Sertifikat 300.880.000

1823.101.002 Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan

Keamanan Hayati Antar Area - 300.880.000

005 Dukungan Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Unit - 143.090.000

311 Pemantauan Daerah Sebar HPH/HPHK - 70.818.000

312 Pemantauan Daerah Sebar OPT/OPTK - 86.972.000

1823.102 Standar Kualitas Pelayanan Perkarantinaan

[Base Line] 1 Tahun 542.450.000

1823.102.111 Standar Kualitas Perkarantinaan - 542.450.000

411 Koordinasi dengan Instansi terkait - 85.638.000

412 Koordinasi Internal - 170.000.000

421 Inhouse Training - 189.656.000

431 Akreditasi Karantina Pertanian - 97.156.000

1823.103 Pengawasan dan Penindakan

[Base Line] 1

Dokumen 93.600.000

1823.103.211 Pengawasan dan Penindakan - 93.600.000

511 Koordinasi Eksternal Pengawasan dan Penindakan - 93.600.000 1823.211 Sarana PLBN

[Base Line] 41 Unit 1.662.467.000

1823.211.501 Kendaraan Bermotor Roda 4, Atau Lebih - 492.610.000

007 Peralatan dan Mesin - 492.610.000

1823.211.502 Kendaraan Bermotor Roda 2 - 189.372.000

007 Peralatan dan Mesin - 189.372.000

1823.211.601 Perangkat Pengolah Data - 178.955.000

007 Peralatan dan Mesin - 178.955.000

1823.211.701 Peralatan Teknis dan Laboratorium - 343.808.000

007 Peralatan dan Mesin - 343.808.000

1823.211.702 Fasilitas Perkantoran Lainnya - 457.722.000

007 Peralatan dan Mesin - 457.722.000

1823.212 Prasarana Infrastruktur PLBN

[Base Line] 154 M2 327.800.000

1823.212.911 Gedung Kantor Pelayanan Karantina Pertanian - 327.800.000

008 Gedung dan Bangunan - 327.800.000

1823.970 Layanan Dukungan Manajemen Satker 12 Layanan 701.950.000

(21)

[Base Line]

1823.970.971 Layanan Manajemen Operasional Satuan Kerja - 701.950.000 051 Penyusunan rencana program dan Penyusunan

rencana anggaran - 64.794.000

052 Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi - 234.664.000

053 Pengelolaan keuangan dan perbendaharaan - 114.799.000

054 Pengelolaan kepegawaian - 171.043.000

055 Pelayanan umum, Pelayanan rumah tangga dan

perlengkapan - 116.650.000

1823.994 Layanan Perkantoran

[Base Line] 12 Layanan 8.379.615.000

1823.994.902 Tingkat Dukungan Aparatur Pegawai dan Layanan

Perkantoran - 8.379.615.000

001 Gaji dan Tunjangan - 3.753.060.000

002 Operasional dan Pemeliharaan Kantor - 4.626.555.000

C. Revisi Anggaran

Selama tahun 2019, Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan telah melakukan revisi sebanyak 8 kali dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 3. Riwayat Revisi DIPA TA 2019

No. Uraian Pagu Keterangan

1. Pagu Awal 11.932.762.000 Pagu Awal

2. Revisi Ke-1 11.932.762.000 Revisi Hal. III DIPA (Renkas)

3. Revisi Ke-2 11.932.762.000 Revisi POK dan Hal. III DIPA (Revisi Kanwil) 4. Revisi Ke-3 11.932.762.000 Revisi POK dan Hal. III DIPA (Revisi Kanwil) 5. Revisi Ke-4 11.932.762.000 Revisi POK dan Hal. III DIPA (Revisi Kanwil) 6. Revisi Ke-5 11.932.762.000 Revisi POK dan Hal. III DIPA (Revisi Kanwil) 7. Revisi Ke-6 12.008.762.000 Revisi Pagu (Kewenangan DJA)

8. Revisi ke-7 12.008.762.000 Revisi POK dan Hal. III DIPA (Revisi Kanwil) 9. Revisi ke-8 12.008.762.000 Hal III DIPA dan Pemutakhiran Data (Revisi

Kanwil)

(22)

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Karantina Hewan

Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan dalam melaksanakan perkarantinaan hewan berpedoman pada Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan, Peraturan Menteri Pertanian yang mengatur dibidang Karantina Hewan dan Peraturan Menteri terkait lainnya. Media pembawa hama dan penyakit hewan karantina (HPHK) yang menjadi komoditas wajib periksa karantina hewan meliputi hewan darat (liar dan budidaya), bahan asal hewan, hasil bahan asal hewan, benda lain dan media pembawa lain.

Tempat pemasukan/pengeluaran yang ditetapkan untuk pemasukan/pengeluaran media pembawa hama dan penyakit hewan karantina pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan sesuai dengan Permentan No.44/Permentan/OT.140/3/2014 tentang Perubahan Permentan No.94/Permentan/OT.140/12/2012 antara lain Bandara Juwata dan Pelabuhan Malundung (Tarakan), Pelabuhan Tanjung Selor (Bulungan), Bandara Kalimarau dan Pelabuhan Tanjung Redeb (Berau), dan Pelabuhan Tunon Taka serta Sebatik (Nunukan).

Pelayanan karantina hewan dan tumbuhan pada wilayah kerja Bandara Juwata dan Pelabuhan Malundung telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008 dari lembaga sertifikasi Mutu Certification Internasional / PT. Mutu Agung Lestari dengan nomor sertifikat QMS/453.

A.1 Tindakan Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan, dan Pembebasan

Impor

Tidak ada kegiatan impor (pemasukan dari luar negeri) untuk komoditas wajib periksa karantina hewan pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan selama tahun 2019 atau nihil.

(23)

Ekspor

Kegiatan ekspor melalui tempat pengeluaran yang resmi selama tahun 2019 untuk hewan sebanyak 1 ekor dengan frekuensi 1 kali, bahan asal hewan sebanyak 50 kg dengan frekuensi 13 kali, hasil bahan asal hewan sebanyak 5 kg dengan frekuensi 2 kali, dan tidak ada ekspor untuk benda lain. Rekapitulasi kegiatan operasional karantina hewan untuk ekspor selama tahun 2018 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran KH 2.

Total ekspor media pembawa HPHK tahun 2019 sebanyak 56 ekor/kg dengan frekuensi keseluruhan sebanyak 16 kali. Jumlah ekspor media pembawa dibanding dengan tahun 2018 mengalami kenaikan volume sebanyak 5,66%, sedangkan frekuensinya mengalami penurunan sebanyak 15,79%.

Perbandingan kegiatan ekspor selama tahun 2017, 2018, dan 2019 dapat dilihat pada grafik 1 dan 2 berikut ini :

Grafik 1. Perbandingan Volume Ekspor Karantina Hewan Tahun 2017, 2018, dan 2019

(24)

Grafik 2. Perbandingan Frekuensi Ekspor Karantina Hewan Tahun 2017, 2018, dan 2019

Rincian kegiatan ekspor di tiap-tiap wilayah kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan adalah sebagai berikut :

a. Wilayah Kerja Pelabuhan Malundung Tarakan

Saat ini Pelabuhan Malundung merupakan pelabuhan laut terbesar di Kota Tarakan yang selain melayani pelayaran domestik juga pelayaran internasional. Kegiatan ekspor karantina hewan di Wilker Pelabuhan Malundung adalah berupa tentengan sarang burung walet sebanyak 4 kg dengan frekuensi 1 kali.

b. Wilayah Kerja Bandar Udara Juwata Tarakan

Bandar Udara Juwata Tarakan merupakan bandar udara internasional terbesar di Provinsi Kalimantan Utara yang dikelola oleh Kementerian Perhubungan. Selain melayani penerbangan dari/ke kota besar seluruh Indonesia, juga terdapat penerbangan internasional dari/ke Tawau, Malaysia. Kegiatan ekspor yang ada di wilker Bandara Juwata bukan dalam jumlah besar melainkan berupa barang tentengan penumpang, antara lain ekspor sarang burung wallet, madu dan daging sapi olah ke Tawau, Malaysia.

Selain ekspor ke Tawau Malaysia, ada juga ekspor daging ayam ke Singapura. Pemeriksaan yang dilakukan berupa pemeriksaan

(25)

dokumen dan fisik/organoleptik/kemasan. Pengambilan sampel dilakukan pada media pembawa yang pada pemeriksaan klinis/organoleptik menurut dokter hewan perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium. Selama tahun 2019, petugas telah melakukan tindakan karantina terhadap bahan asal hewan sebanyak 86 kg dengan frekuensi 15 kali, dan hasil bahan asal hewan sebanyak 5 kg dengan frekuensi 2 kali. Jumlah dan jenis media pembawa yang dilalulintaskan melalui Bandar Udara Juwata selama tahun 2019 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran KH 8.

c. Wilayah Kerja Sebatik

Wilayah kerja Sebatik merupakan wilayah kerja yang berbatasan langsung dengan Tawau, Malaysia. Kapal yang berlabuh di pelabuhan Sebatik terdiri dari kapal domestic dan internasional.

Kegiatan ekspor yang ada di Pelabuhan Sei Nyamuk merupakan hewan kesayangan bawaan penumpang yaitu ayam. Pemeriksaan yang dilakukan berupa pemeriksaan dokumen dan fisik/klinis.

Selama tahun 2019, petugas telah melakukan tindakan karantina terhadap hewan sebanyak 1 ekor dengan frekuensi 1 kali. Jumlah dan jenis media pembawa yang dilalulintaskan melalui Wilker Sebatik selama tahun 2019 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran KH 12.

Domestik Masuk

Kegiatan pemasukan domestik melalui tempat pemasukan yang resmi selama tahun 2019 untuk hewan sebanyak 5.254.170 ekor dengan frekuensi 3.279 kali, bahan asal hewan sebanyak 2.937.302 kg dengan frekuensi 1.652 kali, hasil bahan asal hewan sebanyak 1.728.240 kg dengan frekuensi 85 kali, benda lain sebanyak 21.441.406 kg dengan frekuensi 406 kali. Rekapitulasi kegiatan operasional karantina hewan untuk domestik masuk selama tahun 2019 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran KH 3.

(26)

Perbandingan kegiatan domestik masuk selama tahun 2017, 2018, dan 2019 dapat dilihat pada grafik 3 dan 4 berikut ini :

Grafik 3. Perbandingan Volume Domestik Masuk Karantina Hewan Tahun 2017, 2018, dan 2019

Grafik 4. Perbandingan Frekuensi Domestik Masuk Karantina Hewan Tahun 2017, 2018, dan 2019

(27)

Rincian kegiatan pemasukan domestik di tiap-tiap wilayah kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan adalah sebagai berikut :

a. Wilayah Kerja Pelabuhan Malundung Tarakan

Saat ini Pelabuhan Malundung merupakan pelabuhan laut terbesar di Provinsi Kalimantan Utara yang tidak hanya melayani barang/penumpang tujuan Tarakan, tetapi daerah sekitarnya antara lain Kabupaten Tana Tidung, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Bulungan. Pada pelabuhan ini, kapal yang berlabuh antara lain kapal penumpang (pelni dan swasta) dan kapal barang.

Kegiatan karantina hewan yang dominan di Wilker Pelabuhan Malundung adalah pemasukan sapi dan kambing potong dari propinsi Gorontalo, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah. Selain itu, daging unggas (ayam dan bebek) dan pakan ternak dari Surabaya. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan dokumen, klinis, organoleptik, serta jika diperlukan dilakukan pengambilan sampel untuk diperiksa di laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan atau laboratorium veteriner lainnya. Selama tahun 2019, petugas telah melakukan tindakan karantina terhadap hewan sebanyak 3.719.475 ekor dengan frekuensi 12.479 kali, bahan asal hewan sebanyak 1.567.891 kg dengan frekuensi 548 kali, hasil bahan asal hewan sebanyak 1.706.630 kg dengan frekuensi 50 kali, dan benda lain sebanyak 13.523.950 kg dengan frekuensi 152 kali. Jumlah dan jenis media pembawa yang dilalulintaskan melalui Pelabuhan Malundung se- lama tahun 2019 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran KH 5.

b. Wilayah Kerja Bandar Udara Juwata Tarakan

Bandar Udara Juwata Tarakan merupakan bandar udara terbesar di Provinsi Kalimantan Utara yang dikelola oleh Kementerian Perhubungan. Selain melayani penerbangan dari/ke kota besar seluruh Indonesia, juga terdapat penerbangan perintis dari/ke daerah pedalaman Kalimantan Utara. Kegiatan yang dominan di Wilker Bandara Juwata adalah pemasukan DOC broiler dari Surabaya, selain itu ada beberapa jenis hewan kesayangan

(28)

dan hewan exotic yang dimasukkan namun dengan frekuensi rendah, antara lain : anjing, kelinci, burung, ayam, serta daging sapi yang berasal dari pulau Jawa dan Sulawesi. Pemeriksaan yang dilakukan berupa pemeriksaan dokumen dan fisik/organoleptik/

kemasan serta pemberian perlakuan dan pengobatan pada hewan yang akan dilalulintaskan. Pengambilan sampel dilakukan pada media pembawa yang pada pemeriksaan klinis/organoleptik menurut dokter hewan perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium.

Selama tahun 2019, petugas telah melakukan tindakan karantina terhadap hewan sebanyak 74.160 ekor dengan frekuensi 637 kali, bahan asal hewan sebanyak 3.887 kg dengan frekuensi 49 kali, hasil bahan asal hewan sebanyak 451 kg dengan frekuensi 17 kali, dan benda lain sebanyak 2 Kg/ Kemasan dengan frekuensi 1 kali.

Jumlah dan jenis media pembawa yang dilalulintaskan melalui Bandar Udara Juwata selama tahun 2019 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran KH 6.

c. Wilayah Kerja Nunukan

Wilayah kerja Nunukan memiliki 1 tempat pemasukan resmi, yaitu pelabuhan Tunon Taka. Kapal yang berlabuh di pelabuhan Nunukan terdiri dari kapal penumpang dan kapal barang. Media pembawa yang dominan masuk adalah DOC dari Tanjung Selor;

kambing potong, sapi potong, telor ayam konsumsi, daging ayam dari Sulawesi Selatan dan pakan ternak dari Sidoarjo dan Makassar. Pemeriksaan yang dilakukan berupa pemeriksaan dokumen dan fisik/organoleptik/kemasan serta pemberian perlakuan dan pengobatan pada hewan yang akan dilalulintaskan. Selama tahun 2019, petugas telah melakukan tindakan karantina terhadap hewan sebanyak 1.286.117 ekor dengan frekuensi 670 kali, bahan asal hewan sebanyak 1.289.973 kg dengan frekuensi 975 kali, dan benda lain sebanyak 3.923.250 kg dengan frekuensi 168 kali.

Jumlah dan jenis media pembawa yang dilalulintaskan melalui Pelabuhan Nunukan selama tahun 2019 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran KH 9.

(29)

d. Wilayah Kerja Tanjung Selor

Tanjung Selor merupakan ibukota Provinsi Kalimantan Utara dan Kabupaten Bulungan, pelabuhan Tanjung Selor melayani pelayaran untuk kapal barang, adapun kegiatan yang dominan adalah pemasukan pakan ternak. Tindakan karantina yang dilakukan berupa pemeriksaan dokumen dan fisik, kemasan dan organoleptik. Selama tahun 2019, petugas telah melakukan tindakan karantina terhadap hewan sebanyak 45 ekor dengan frekuensi 12 kali, bahan asal hewan sebanyak 90 kg dengan frekuensi 2 kali, dan benda lain sebanyak 345.000 kg dengan frekuensi 8 kali. Jumlah dan jenis media pembawa yang dilalulintaskan melalui Pelabuhan Tanjung Selor selama tahun 2019 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran KH 10.

e. Wilayah Kerja Tanjung Redeb (Berau)

Di Wilker Tanjung Redeb terdapat 2 tempat pemasukan/

pengeluaran resmi, yaitu bandara Kalimarau dan pelabuhan Tanjung Redeb. Pengembangan di Bandara Kalimarau berdampak pada meningkatnya aktifitas penerbangan ke dan dari luar daerah.

Untuk aktivitas di Bandara Kalimarau diantaranya pemasukan DOC, ayam, burung, dan daging ayam olahan dari pulau Jawa dan Balikpapan. Untuk aktifitas di pelabuhan terdapat pemasukan sapi (potong), kambing (potong), telur ayam dan pakan ternak. Tindakan karantina yang dilakukan berupa pemeriksaan dokumen dan fisik, organoleptik dan kemasan. Selama tahun 2019 petugas telah melakukan tindakan karantina terhadap hewan sebanyak 151.385 ekor dengan frekuensi 651 kali, bahan asal hewan sebanyak 75.461 kg dengan frekuensi 78 kali, hasil bahan asal hewan sebanyak 24.159 kg dengan frekuensi 18 kali, dan benda lain sebanyak 3.649.208 kg/ kemasan dengan frekuensi 79 kali. Jumlah dan jenis media pembawa yang dilalulintaskan di Wilker Tanjung Redeb se- lama tahun 2019 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran KH 11.

(30)

f. Wilayah Kerja Sebatik

Selama tahun 2019, petugas telah melakukan tindakan karantina terhadap hewan sebanyak 22.988 ekor dengan frekuensi 30 kali. Tindakan karantina yang dilakukan berupa pemeriksaan dokumen dan pemeriksaan fisik. Rekapitulasi pemasukan domestik selama tahun 2019 dapat dilihat pada Lampiran KH 12.

Domestik Keluar.

Kegiatan pengeluaran domestik di wilayah kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan selama tahun 2019 untuk hewan sebanyak 5.496.770 ekor dengan frekuensi 6.675 kali, bahan asal hewan sebanyak 353.252 kg dengan frekuensi 1.862 kali, hasil bahan asal hewan sebanyak 83 kg dengan frekuensi sebanyak 17 kali, dan benda lain sebanyak 76 kg/koli dengan frekuensi 31 kali. Rekapitulasi kegiatan operasional karantina hewan untuk domestik keluar selama tahun 2019 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran KH 4.

Perbandingan kegiatan domestik keluar selama 2017, 2018, dan 2019 dapat dilihat pada grafik 5 dan 6 berikut ini :

Grafik 5. Perbandingan Volume Domestik Keluar Karantina Hewan Tahun 2017, 2018, dan 2019

(31)

Grafik 6. Perbandingan Frekuensi Domestik Keluar Karantina Hewan Tahun 2017, 2018, dan 2019

Rincian kegiatan pengeluaran domestik di tiap-tiap wilayah kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan adalah sebagai berikut :

a. Wilayah Kerja Bandar Udara Juwata Tarakan

Selama tahun 2019, petugas telah melakukan tindakan karantina terhadap hewan sebanyak 4.811 ekor dengan frekuensi 1.116 kali, bahan asal hewan sebanyak 29.984 kg/lembar dengan frekuensi 753 kali, hasil bahan asal hewan sebanyak 60 kg dengan frekuensi sebanyak 14 kali, dan benda lain sebanyak 42 kg/kemasan dengan frekuensi sebanyak 8 kali. Tindakan karantina yang dilakukan berupa pemeriksaan kelengkapan dokumen, pemeriksaan fisik, dan uji nitrit pada sarang burung walet.

Rekapitulasi pengeluaran domestik selama tahun 2019 dapat dilihat pada Lampiran KH_7.

b. Wilayah Kerja Pelabuhan Malundung Tarakan

Selama tahun 2019, petugas telah melakukan tindakan karantina terhadap hewan sebanyak 3.899 ekor dengan frekuensi 1.158 kali, dan hasil bahan asal hewan sebanyak 31.278 kg dengan frekuensi 23 kali. Tindakan karantina yang dilakukan meliputi

(32)

pemeriksaan dokumen, pemeriksaan fisik, dan perlakuan.

Rekapitulasi pengeluaran domestik selama tahun 2019 dapat dilihat pada Lampiran KH 5.

c. Wilayah Kerja Nunukan

Selama tahun 2019, petugas telah melakukan tindakan karantina terhadap hewan sebanyak 10.098 ekor dengan frekuensi 2.245 kali, bahan asal hewan sebanyak 158.471 kg dengan frekuensi 276 kali dan benda lain sebanyak 16 kemasan dengan frekuensi 15 kali. Tindakan karantina yang dilakukan adalah pemeriksaan dokumen, pemeriksaan fisik, pengujian laboratorium untuk uji formalin pada daging dan uji nitrit pada sarang burung walet. Rekapitulasi pengeluaran domestik selama tahun 2019 dapat dilihat pada Lampiran KH9.

d. Wilayah Kerja Tanjung Selor

Selama tahun 2018, petugas telah melakukan tindakan karantina terhadap bahan asal hewan sebanyak 5.475.010 kg dengan frekuensi 1.306 kali, bahan asal hewan sebanyak 88.399 kg dengan frekuensi 401 kali, hasil bahan asal hewan sebanyak 10 kg dengan frekuensi sebanyak 1 kali dan benda lain sebanyak 9 kemasan dengan frekuensi 2 kali. Tindakan karantina yang dilakukan adalah pemeriksaan dokumen, pemeriksaan fisik.

Rekapitulasi pengeluaran domestik selama tahun 2019 dapat dilihat pada Lampiran KH 10.

e. Wilayah Kerja Tanjung Redep ( Berau)

Selama tahun 2018, petugas telah melakukan tindakan karantina terhadap hewan sebanyak 511 ekor dengan frekuensi 276 kali, bahan asal hewan sebanyak 44.481 kg dengan frekuensi 379 kali, hasil bahan asal hewan sebanyak 13 kg dengan frekuensi 2 kali, dan benda lain sebanyak 9 kemasan dengan frekuensi 6 kali.

Tindakan karantina yang dilakukan berupa pemeriksaan dokumen dan pemeriksaan fisik. Rekapitulasi pengeluaran domestik selama tahun 2019 dapat dilihat pada Lampiran KH 11.

(33)

f. Wilayah Kerja Sebatik

Selama tahun 2019, petugas telah melakukan tindakan karantina terhadap hewan sebanyak 2.441 ekor dengan frekuensi 574 kali, bahan asal hewan sebanyak 688 kg dengan frekuensi 31 kali, dan benda lain sebanyak 10 kg dengan frekuensi 1 kali . Tindakan karantina yang dilakukan berupa pemeriksaan dokumen dan pemeriksaan fisik. Rekapitulasi pengeluaran domestik selama tahun 2019 dapat dilihat pada Lampiran KH 12.

A.2 Penahanan, Penolakan, dan Pemusnahan

Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan selama tahun 2019 melakukan tindakan penahanan, penolakan, dan pemusnahan media pembawa yang dimasukkan tanpa dilengkapi dokumen persyaratan karantina maupun media pembawa larangan sesuai dengan peraturan perkarantinaan yang berlaku. Selama tahun 2019, petugas melakukan penahanan sebanyak 114 kali yang dilakukan di wilker Malundung, wilker Bandara Juwata, wilker Nunukan, dan wilker Sebatik. Media pembawa yang ditahan selanjutnya beberapa dilakukan penolakan dan sebagian besar dilakukan pemusnahan. Kecuali tanduk rusa yang diserahkan ke bksda. Rekapitulasi Penahanan, penolakan, dan pemusnahan selama tahun 2019 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran KH 15, 16 dan 17.

A.3 Pengelolaan Laboratorium Karantina Pertanian

Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian No.282/Kpts/KH.130/L/01/2014 tentang Klasifikasi Laboratorium Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani pada UPTKP Lingkup Badan Karantina Pertanian, laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan ditetapkan menjadi laboratorium klasifikasi 2. Laboratorium klasifikasi 2 menurut Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian No.487/Kpts/OT.160/L/2/2014 tentang Pedoman Penetapan dan Pengelolaan Laboratorium Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani pada UPT Lingkup Badan Karantina Pertanian dituntut dapat melakukan pengujian antara lain : pH daging, uji kebusukan daging, uji

(34)

organoleptik, uji kesempurnaan pengeluaran darah, uji sederhana untuk susu, rapid test (AI, RBT, pullorum, mycoplasma), patologi anatomi, parasit darah, ektoparasit, parasit pencernaan, HA/HI test, cemaran mikroba, identifikasi bakteri dan gram stain, CFT, AGPT, uji biologis, ELISA, uji residu sederhana dan mikoskopis MB.

Laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan bidang karantina hewan melakukan pengujian terhadap sampel yang berasal dari wilker Juwata dan wilker Malundung. Selain itu, wilker Nunukan, Sebatik dan Berau juga melakukan pengujian terhadap sampel. Selama tahun 2018 Laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan telah melakukan pemeriksaan sampel sebanyak 1.191 sampel, dengan rincian sampel darah sapi untuk uji RBT sebanyak 214, sampel darah kambing untuk uji RBT sebanyak 51, daging ayam sebanyak 11 sampel, daging kerbau sebanyak 5 sampel, dan sarang burung walet dan sriti sebanyak 1153 sampel. Jenis pengujian yang dilakukan berupa uji organoleptik untuk bahan asal hewan, uji rose bengal test dan ulas darah untuk sapi, uji nitrit untuk sarang burung walet dan uji formalin untuk daging. Berdasarkan hasil pengujian pada sampel yang diperiksa tidak ditemukan HPHK. Rekapitulasi kegiatan laboratorium karantina hewan dapat dilihat di Lampiran KH 13.

A.4 Penggunaan Formulir Karantina Hewan

Sertifikat karantina hewan yang berlaku berdasarkan Permentan No.17/Permentan/KR.120/5/2017 tentang dokumen karantina hewan.

Penggunaan dokumen tahun 2019 sebagai berikut : KH 11 sebanyak 5.890 sertifikat, KH 12 sebanyak 1.712 sertifikat, KH 13 sebanyak 30 sertifikat dan KH 14 sebanyak 4.471 sertifikat

Rekapitulasi penggunaan sertifikat karantina hewan (KH 11, KH 12, KH 13, dan KH 14) selama tahun 2019 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran KH 14.

(35)

A.5 Pemantauan Hama dan Penyakit Hewan Karantina (HPHK)

Pemantauan hama dan penyakit hewan karantina tahun 2019 dilaksanakan berpedoman pada Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian Nomor 611/KPTS/KR.110/K/03/2019 tentang Pedoman Pemantauan daerah Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina Tahun 2019 kegiatan pemantauan dibagi menjadi 2 prioritas yaitu prioritas nasional dan prioritas regional. Prioritas nasional ditujukan untuk pengumpulan data dan informasi status dan situasi HPHK dalam hal penyusunan peta HPHK. Adapun prioritas regional ditujukan untuk mendukung program Kementrian Pertanian dan evaluasi tindakan karantina hewan yang telah dilakukan. Sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian No.3238/Kpts/PD.630/9/2009 tentang Penggolongan Jenis-Jenis Hama Penyakit Hewan Karantina, Penggolongan Dan Klasifikasi Media Pembawa selama kurun waktu 2018 pada enam Kota/Kabupaten yang menjadi wilayah kerja, yaitu Kota Tarakan, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Tana Tidung dan Kabupaten Berau. Pengambilan data dilakukan berkoordinasi dengan Dinas yang membidangi fungsi kesehatan hewan di masing–masing kota/kabupaten. Data yang diperoleh setelah diolah menunjukkan hasil sebagai berikut :

1. HPHK yang ditemukan di Kota Tarakan selama tahun 2018 antara lain : Bovine Viral Diarrhoae, Infectious Bovine Rhinotracheitis, Brucellosis (sero +), Hog Cholera (sero +), Rabies (sero +), dan Scabiosis.

2. HPHK yang ditemukan di Kabupaten Nunukan selama tahun 2018 antara lain : Low Pathogenic Avian Influenza (sero +), Newcastle Disease, Bovine Viral Diarrhoae (sero +), Infectious Bovine Rhinotracheitis (sero +), Jembrana Disease (sero +), dan Trypanosomyasis (sero +).

3. HPHK yang ditemukan di Kabupaten Bulungan selama tahun 2018 antara lain : Highly Pathogenic Avian Influenza, dan Low Pathogenic Avian Influenza.

(36)

4. HPHK yang ditemukan di Kabupaten Tana Tidung selama tahun 2018 antara lain : Low Pathogenic Avian Influenza, Newcastle Disease (sero +), Old Word Screwworm, Bovine Viral Diarrhoae, Paratuberculosis, Sacbiosis

5. HPHK yang ditemukan di Kabupaten Malinau selama tahun 2018 antara lain : Low Pathogenic Avian Influenza (sero +).

6. HPHK yang ditemukan di Kabupaten Berau selama tahun 2018 antara lain : Bovine Viral Diarrhoae, Trypanosomiasis, Septicaemia Epizootica, Theileriosis, Infectious Bovine Rhinotracheitis, Paratuberculosis, Jembrana Disease (sero +), dan Scabiosis.

Pengawasan Keamanan Hayati Hewani

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22 Tahun 2008, Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian mendapat tambahan tugas yaitu pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati. Selama tahun 2018 tidak melakukan kegiatan pengawasan keamanan hayati hewani dikarenakan tidak ada lalu lintas media pembawa yang termasuk kategori invasive alien spesies (IAS), hewan rekayasa genetika (transgenik) maupun produknya.

A.6 Sistem Informasi Karantina Hewan

Aplikasi IQFAST yang terhubung dengan jaringan internet telah diterapkan dalam pelayanan karantina hewan di seluruh wilayah kerja sehingga meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Disamping itu aplikasi juga terkoneksi melalui internet sehingga sinkronisasi data ke Badan Karantina Pertanian bisa dilakukan secara real time sepanjang tidak ada gangguan sinyal internet.

(37)

B. Karantina Tumbuhan

Kegiatan tindakan karantina merupakan fungsi pelayanan kepada pengguna jasa karantina terhadap media pembawa OPT/OPTK, kemasan kayu, dan pengawasan keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) yang masuk ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia, dari suatu area ke area lain didalam wilayah Republik Indonesia dan keluarnya dari wilayah Negara Republik Indonesia apabila dipersyaratkan oleh Negara tujuan.

Tahun 2019, kegiatan operasional tindakan karantina tumbuhan dilakukan terhadap media pembawa OPT/OPTK dan/atau OPTP melalui Impor, Ekspor, dan Antar Area (masuk/keluar). Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan mempunyai letak geografis yang strategis karena berbatasan langsung dengan Negara tetangga, yaitu Malaysia. Hal ini mencerminkan beban dan tugas pelayanan yang dilakukan oleh petugas karantina tumbuhan di Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan semakin kompleks dalam melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan media pembawa OPT/OPTK.

Sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan tugas pokok Karantina Tumbuhan tahun 2019, dengan ini kami sampaikan laporan akhir pelaksanaan kegiatan tindakan karantina tumbuhan tahun 2019.

B.1 Kegiatan Tindakan Karantina Tumbuhan Impor

Tidak ada pelaksanaan pemeriksaan tindakan karantina tumbuhan terhadap media pembawa komoditas Impor selama tahun 2019 berdasarkan golongan media pembawa, baik berupa benih/bibit tanaman, hasil tanaman hidup dan hasil tanaman mati yang telah diolah maupun belum diolah.

B.2 Kegiatan Tindakan Karantina Tumbuhan Ekspor

Pelaksanaan pemeriksaan tindakan karantina tumbuhan terhadap media pembawa komoditas Ekspor selama tahun 2019 berdasarkan golongan media pembawa, baik berupa benih/bibit tanaman, hasil tanaman hidup dan hasil tanaman mati, dapat dilihat pada Tabel 4 dan 5 berikut ini :

(38)

Tabel 4

Jenis MP, Jumlah dan Frekuensi Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Terhadap Komoditas Ekspor Lingkup

Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2019

NO EKSPOR

MEDIA PEMBAWA GOL VOLUME SATUAN FREKUENSI

1 BIBIT BIDARA A 2 Batang 1 2 BIBIT AGLAONEMA A 1 Batang 1 3 BIBIT TANAMAN HIAS A 3 Batang 1

4 BUAH ALPUKAT B 3,020 Kg 5

5 BUAH MANGGA B 10,930 Kg 6

6 BUAH NAGA B 1,770 Kg 5

7 CABE B 100 Kg 1

8 LAI B 4 Kg 1

9 PETAI B 2 Kg 2

10 RUMPUT LAUT C 163,805.0 Kg 5

11 KAYU MERANTI C 274.9607 M3 4

12 MOULDING C 697.2409 M3 14

13 PLYWOOD C 23,009.9130 M3 121

14 BAHAN JAMU-JAMUAN (BAJAKAH) C 1 Kg 1

15 CRUDE PALM OIL C 2,000 MT 1

16 TEH C 5.0000 Kg 1

17 KOPI BIJI C 600 Kg 1

18 KULIT KAYU C 17,150 Kg 1

19 PALM KERNEL (INTI KELAPA SAWIT) C 1,519,390 Kg 1

20 PALM KERNEL OIL C 14,500 MT 14

21

PALM KERNEL MEAL / PALM

KERNEL EXPELLER C 9,004.1990 MT 8

22 KAYU ALBASIA C 2 Kg 2

23 KAKAO BIJI C 2.0000 Kg 2

Tabel 5

Volume Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Ekspor Berdasarkan Jenis Golongan Komoditas Lingkup

Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2019

NO. JENIS KOMODITAS DAN

GOLONGAN VOLUME SATUAN FREKUENSI

1 GOLONGAN A 6 Btg 3

2 GOLONGAN B 15.826 Kg 20

3 GOLONGAN C

23.982 M3 139

1.700.955 Kg 10

25.504 MT 23

TOTAL FREKUENSI 195

(39)

Dari data tabel tersebut diatas, kegiatan tindakan karantina tumbuhan terhadap komoditas Ekspor tahun 2019 berdasarkan jenis golongan media pembawa benih/bibit tanaman (golongan A) mengalami peningkatan volume, dimana pada tahun 2019 terdapat ekspor benih/bibit tanaman sebanyak sebanyak 6 batang dengan frekuensi total sejumlah 3 kali.

Pemeriksaan hasil tanaman hidup bukan bibit (golongan B) berjumlah 15.826 Kg, hal itu menunjukkan penurunan volume yang tinggi dibandingkan dengan tahun 2018 dengan volume 209.645 Kg.

Pemeriksaan hasil tanaman mati berdasarkan volume satuan (Kg) berjumlah 1.700.955 Kg mengalami peningkatan volume sebanyak 681.000,82 Kg atau 66.77% dari tahun 2017 yang berjumlah 1.019.954,18 Kg. Sedangkan berdasarkan volume satuan (M3) berjumlah 23.982 M3 mengalami peningkatan sebesar 8.469 M3 atau 54.59 % dari tahun 2018 yang berjumlah 15.513 M3.

Frekuensi kegiatan pemeriksaan tindakan karantina tumbuhan Ekspor yang keluar melalui Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan pada tahun 2019 sebanyak 195 kali, hal itu menunjukkan adanya peningkatan frekuensi pemeriksaan sebesar 3.72% dibanding dari tahun 2018 dengan frekuensi 188 kali, indikasi ini memberikan gambaran bahwa pemeriksaan yang dilakukan semakin memberikan meningkatnya kesadaran pengguna jasa melaporkan komoditas yang akan dilalulintaskan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran KT 1.

Perkembangan kegiatan pelaksanaan tindakan karantina tumbuhan Ekspor pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2017, 2018, dan 2019 dapat dilihat pada gambar Grafik 7, 8, dan 9 berikut ini :

(40)

Grafik 7

Rekapitulasi Data Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Ekspor Kategori Benih/Bibit Tanaman Lingkup

Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2017, 2018, dan 2019

Grafik 8

Rekapitulasi Data Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Ekspor Kategori Hasil Tanaman Hidup Lingkup

Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2017, 2018, dan 2019

(41)

Grafik 9

Rekapitulasi Data Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Ekspor Kategori Hasil Tanaman Mati Lingkup

Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2017, 2018, dan 2019

B.3 Kegiatan Tindakan Karantina Tumbuhan Antar Area Masuk

Pelaksanaan pemeriksaan tindakan karantina tumbuhan terhadap media pembawa Antar Area Masuk tahun 2019 berdasarkan golongan bibit/benih tanaman, hasil tanaman hidup, hasil tanaman mati, dan media pembawa lain yang dilalulintaskan dari area lain dan masuk melalui Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan dapat dilihat pada Tabel 6, 7, dan 8 berikut ini :

Tabel 6

Jenis MP, Jumlah dan Frekuensi Kegiatan Operasional Tindakan Karantina Tumbuhan Terhadap Komoditas Domestik Masuk Lingkup

Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tahun 2019

NO DOMESTIK MASUK

MEDIA PEMBAWA GOL VOL SAT FREK

1 BIBIT AGLONEMA A 41 Batang 2

2 BIBIT ALPUKAT A 501 Batang 10

3 BIBIT ANGGREK A 42 Batang 4

4 BIBIT BIDARA/JUJUBE A 395 Batang 6

5 BIBIT BROMELIA A 25 Batang 1

6 BIBIT BUAH TIN A 5 Batang 1

7 BIBIT CEMARA A 50 Batang 1

8 BIBIT CENGKEH A 560 Batang 4

Referensi

Dokumen terkait

Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas I Padang merupakan UPT Badan Karantina Pertanian dengan wilayah kerjanya meliputi Pelabuhan laut Teluk Bayur, Bandar Udara

Kegiatan operasional ekspor tindakan karantina hewan lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo selama tahun 2021 dengan jenis media pembawa

Sesuai dengan TUPOKSI Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan yaitu melaksanakan perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati hewani dan

204/Kpts/OT.140/07/2009 Tentang Wilayah Pemantauan Hama Penyakit Hewan dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (HPHK/OPTK) pada Balai Besar, Balai dan Stasiun

Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkup Badan Karantina Pertanian – Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang dibentuk

Sehubungan dengan hal tersebut, maka keberadaan Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta menjadi sangat penting sebagai garda terdepan dalam mencegah masuknya hama

1. Pelaksanaan Tindakan Karantina Hewan di IKH PT. Balai Besar Karantina Pertanian Belawan. Pelaksanaan Tindakan Karantina Hewan yang masuk ke IKH PT Ultra

BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS II PALANGKARAYA.