ANALISIS HUBUNGAN PENYALURAN KREDIT MODAL
KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. BANK
MEGA Tbk.
Oleh : Anhar Octorianto
ABSTRAK
Penyaluran kredit modal kerja merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi bank (kreditor) maupun bagi pengusaha (debitor) karena dengan menyalurkan kredit modal kerja bank sebagai perusahaan akan memperoleh laba bunga untuk meningkatkan profitabilitasnya, sedangkan bagi pengusaha akan mendapat dana untuk mengembangkan bisnisnya. Penyaluran kredit modal kerja kepada debitor tentunya akan menimbulkan risiko kredit yang dapat menyebabkan biaya dan hal ini tentunya akan menurunkan profitabilitas perusahaan. Bank berpegang pada prinsip prudent (kehati-hatian) bank dan melaksanakan analisis kredit yang tepat. Salah satunya dengan penerapan prinsip 5C (character, capacity, capital, collateral, condition of economics) dalam melakukan analisis kredit untuk menjaga kualitas kredit tetap baik.
Kredit modal memiliki dua sisi dalam mempengaruhi profitabilitas yaitu kredit modal kerja akan memberikan laba bunga namun sebaliknya kredit modal kerja juga akan menimbulkan biaya jika kualitas kredit modal kerja rendah.
Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penyaluran kredit modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan. Dimana yang menjadi variabel bebas adalah tingkat penyaluran kredit modal kerja (Loans to Deposit Ratio) dan yang menjadi variabel terikat adalah profitabilitas (Return On Assets). Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu berupa laporan keuangan PT. Bank Mega Tbk. yang terdiri dari neraca, laporan rugi laba, dan catatan laporan keuangan selama 5 tahun dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2006.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI...iv
DAFTAR GAMBAR...vii
DAFTAR TABEL...viii
DAFTAR LAMPIRAN………..………...ix
ABSTRAK...x
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian………..1
1.2Identifikasi Masalah………...3
1.3Tujuan Penelitian………...3
1.4 Manfaat Penelitian...…………...……….…..………4
1.5 Rerangka Pemikiran………...4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kredit……..………..……..……….7
2.2 Fungsi Kredit……….………...9
2.3 Tujuan dan Sasaran Kredit…………..…………..………...10
2.4 Klasifikasi Kredit………...……..………..…...11
2.5 Kualitas Kredit……...……….…..…………...12
2.6 LDR (Loans to Deposit Ratio)…………...13
2.8 Prinsip-Prinsip Analisis Kredit ……….….………..…...15
2.9 Rasio-Rasio Finansial………...………...…17
2.9.1 Rasio Likuiditas………17
2.9.2 Rasio Solvabilitas……….19
2.9.3 Rasio Aktivitas………..21
2.9.4 Rasio Profitabilitas………22
2.9.5 Keunggulan dan Keterbatasan Analisis Rasio...26
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel……...…….28
3.1.1 Variabel Bebas……….….. ..28
3.1.2 Variabel Terikat……….………..……. ...29
3.2 Teknik Penentuan Sampel………..………… ...29
3.3 Teknik Pengumpulan Data………...…... ...29
3.3.1 Jenis Data...29
3.3.2 Sumber Data………....…….. ..30
3.4 Teknik Analisa Data dan Uji Hipotesis………...……… ...30
3.4.1 Teknik Analisa Data………..………...30
3.4.2 Uji Hipotesis……….. ..32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian... 34
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan………...34
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan……….………...36
4.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan………..…………..37
4.1.5 Produk-Produk Kredit Usaha Bank Mega...….…………44
4.1.6 Wewenang Persetujuan dan Pengawasan Kredit Pada Bank Mega...52
4.1.7 Pedoman Kualitas dan Kolektibilitas Kredit Tertentu...54
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian...56
4.2.1 Jumlah Penyaluran Kredit Modal Kerja ... ...56
4.2.2 Jumlah Dana Pihak III dan Modal Sendiri /Ekuitas...57
4.2.3 Jumlah Earning Before Income Tax (EBIT)... ..58
4.2.4 Jumlah Aktiva... ...59
4.2.5 Rasio Profitabilitas dan Loans to Deposit Ratio (LDR) Kredit Modal Kerja...59
4.3 Analisis dan Pengujian Hipotesis………...……. ...61
4.3.1 Analisa Korelasi... ...61
4.3.2 Pengujian Hipotesis...62
4.4 Pembahasan... ...64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………67
5.2 Saran………..69 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pedoman interpretasi koefisien korelasi...31
Tabel 4.1 Penyaluran Kredit Modal Kerja...56
Tabel 4.2 Dana Pihak III dan Modal Sendiri/Ekuitas...57
Tabel 4.3 EBIT...…...……….………. 58
Tabel 4.4 Aktiva...………...…… 59
Tabel 4.5 Return On Assets (ROA)...……... 60
DAFTAR LAMPIRAN
- Perhitungan Koefisien Korelasi dan Uji Hipotesis ( SPSS ).
- Laporan Neraca dan Rugi Laba PT. Bank Mega Tbk. (2002-2006).
- Jumlah Kredit Modal Kerja Yang Diberikan atas Catatan Laporan Keuangan PT. Bank Mega Tbk. (2002-2006).
- Struktur Organisasi PT. Bank Mega Tbk. - Perhitungan Return On Assets (ROA). - Perhitungan. Loans to Deposit Ratio (LDR). - Perhitungan Jumlah Kredit Modal Kerja.
- Daftar Pertanyaan Wawancara dengan PimCab. PT. Bank Mega Tbk. Tanah Abang, Jakarta.
- Surat Penelitian.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Anhar Octorianto
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta / 13 Oktober 1985
Alamat di Bandung : Jln. Dangdeur Indah No. 31 Bandung Alamat Asal : Jln. Kubur Islam No. 25 Jakarta Selatan No. Handphone : 081932036541
Alamat email : anhar_octorianto@yahoo.co.id Jenis Kelamin : Laki – Laki
Agama : Islam
Pendidikan : TK Budi Pengerti, Jakarta (1990 – 1991) SDN Ir.H. Juanda, Sukabumi (1991 – 1997) SMP Negeri 1, Sukabumi (1997 – 2000) SMU Negeri 4, Sukabumi (2000 – 2003)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Lemahnya sektor riil menjadi salah satu isu sentral dalam
perekonomian Indonesia. Bank sebagai lembaga keuangan memiliki peran
penting dalam melakukan pemberdayaan sektor riil yaitu dengan
menyalurkan kredit komersial/usaha kepada pengusaha-pengusaha kecil dan
menengah. Sektor riil sangat berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi
namun sampai saat ini masih belum begitu memberikan kontribusi yang
optimal. Ketua umum BPP HIPMI, Sandiaga S. Uno mengungkapkan ”Permasalahan yang kerap dihadapi para pengusaha yang sedang
berkembang adalah masalah modal, intelektual, human capital, market share, teknologi. Tetapi hambatan paling utama adalah masalah modal.” (Kompas, 2007).
Keuntungan bank sebagian besar berasal dari pendapatan bunga kredit,
hal ini sangat jelas terlihat pada laporan laba rugi perusahaan bank,
kontribusi pendapatan bunga kredit secara signifikan mempengaruhi laba
perusahaan dan tentu saja menimbulkan efek bagi tingkat profitabilitas
perusahaan.
Sedangkan bagi pengusaha debitur penyaluran kredit komersial oleh
bank dapat digunakan untuk memperlancar usaha, mengatasi kesulitan
pembiayaan modal dan kontinuitas usaha yang dijalankan pengusaha debitur.
Untuk melihat permasalahan penyaluran kredit komersial, penulis
menilai dari sisi bank sebagai kreditur. Bank biasanya memberikan kredit
komersial kepada pengusaha (debitur) berupa kredit investasi yang sifatnya
jangka panjang dan kredit modal kerja yang sifatnya jangka pendek.
Keduanya mendatangkan pendapatan bunga bagi bank, apabila penyaluran
kredit komersial semakin besar maka otomatis ekspektasi pendapatan bunga
bersih pun akan semakin besar, dan laba bersih perusahaan pun tinggi,
sehingga akan meningkatkan profitabilitas bank sebagai perusahaan. Lalu
apakah pendapatan bunga kredit komersial tidak cukup besar memberikan
kontribusi bagi profitabilitas, sehingga bank enggan menyalurkan kredit.
Selain pertimbangan diatas, dalam menyalurkan kredit komersial, bank
memegang prinsip prudential (kehati-hatian) untuk menghindari kredit-kredit yang bermasalah. Kredit yang bermasalah akan membawa pengaruh negatif
karena kerugian kredit merupakan biaya yang berarti akan menurunkan laba.
Hal ini berarti penyaluran kredit komersial tidak selalu menimbulkan
pendapatan bunga. Jika bank tidak menjalankan prinsip kehati-hatian,
penyaluran kredit komersial justru akan menimbulkan biaya besar yang dapat
menurunkan tingkat profitabilitas.
Dalam penulisan ini penulis lebih memilih kredit modal kerja untuk
dihubungkan dengan tingkat profitabilitas. Kita ketahui bahwa pendapatan
bunga kredit merupakan unsur yang paling besar dalam perolehan laba bank
sedangkan kredit modal kerja kerja memiliki proporsi cukup besar dari
jumlah kredit yang disalurkan bank. Selain dari itu, para pengusaha relatif
lebih membutuhkan kredit modal kerja dibandingkan kredit usaha lainnya.
Pengembalian kredit modal kerja pun dinilai paling likuid dengan jangka waktu 1 s/d 3 tahun, hal ini tentu saja akan berpengaruh terhadap tingkat
profitabilitas yang dicapai perusahaan.
Profitabilitas suatu perusahaan dapat dilihat dari perbandingan antara
laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Investasi
modal, tingkat penjualan (produk-produk dan jasa pelayanan bank), dan
tingkat laba yang dihasilkan secara signifikan akan mempengaruhi tingkat
profitabilitas, sedangkan indikator profitabilitas dapat diukur menggunakan
rasio-rasio profitabilitas. Logika berpikirnya adalah dengan bertambahnya
investasi modal dan aktiva maka harus disertai dengan meningkatnya
penjualan yang berimbas pada peningkatan laba.
Dari uraian diatas, penulisan ini diberjudul “Analisis Hubungan Penyaluran Kredit Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada PT. Bank MegaTbk.”
1.2 Identifikasi Masalah
Apakah ada hubungan antara penyaluran kredit modal kerja terhadap
profitabilitas pada PT.Bank Mega Tbk.?
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui hubungan antara penyaluran kredit modal kerja
terhadap profitabilitas pada PT.Bank Mega Tbk.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi PT. Bank Mega Tbk.
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka
meningkatkan peran Bank Mega dalam penyaluran kredit modal kerja.
2. Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan perbendaharaan referensi bagi
peneliti lain.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menambah wawasan, ilmu dan daya analisis.
1.5Rerangka Pemikiran
Bank merupakan mitra usaha bagi perusahaan sebagai alternatif
pembiayaan, sarana transaksi, investasi, keamanan uang, dan sebagainya.
Akan tetapi menurut hemat penulis bank cenderung bergerak bukan atas dasar
tujuan keberadaannya, bank terlalu terpaku pada kebijakan korporat yang
dihasilkan dari kesepakatan para pemegang saham. Hal ini tidak bisa
disalahkan karena bank sendiri adalah badan usaha yang bersifat profit oriented. Masyarakat sangat berharap bank kembali menjadi penopang penggerak roda perekonomian, karena sesuai dengan pengertian bank
Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 adalah :
”Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.”
(Kasmir,2003)
Dari Pengertian diatas seharusnya peranan bank bisa lebih baik, dalam
menyalurkan kredit modal kerja bagi para pengusaha berkembang yang
membutuhkan. Kedua belah pihak yaitu bank sebagai kreditur dan pengusaha
sebagai debitur harus berpegang pada ketentuan Undang-Undang tentang
fungsi bank diatas dan Undang-Undang tentang kredit dibawah ini.
Pengertian kredit menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998
adalah :
”Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga atau bagi hasil yang telah ditetapkan.”
(Kasmir,2003) Dari kedua ketentuan undang-undang dapat disimpulkan satu pemikiran
yaitu bank diwajibkan menyalurkan dananya untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat dalam hal penyaluran kredit modal kerja, dari kegiatan itu akan
memperoleh pendapatan bunga yang akan meningkat profitabilitasnya.
Sedangkan pengusaha sebagai debitur diwajibkan menggunakan kredit modal
kerja yang diberikan bank untuk mengembangkan usahanya dan
mengembalikan kredit dengan jumlah bunga sesuai ketentuan yang disepakati
hal ini menjadi pondasi yang menentukan kelancaran pelaksanaan kredit.
Indikator profitabilitas yang sering digunakan bank adalah Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE). Penyaluran kredit modal kerja berada pada sisi aktiva (asset) pada neraca. Oleh karena itu, rasio yang
digunakan untuk menentukan tingkat hubungan antara penyaluran kredit
modal kerja dengan profitabilitas adalah Return On Assets (ROA). Berikut bagan rerangka pemikiran.
Tingkat hubungan Profitabilitas
Bank
Kredit modal kerja
Pengusaha
Return On Assets
Kebutuhan modal kerja
Rendah Sedang Kuat Sangat kuat
Sangat rendah
Gambar 1.1 Rerangka Pemikiran
Berdasarkan identifikasi masalah dan rerangka pemikiran diatas, maka
dapat diperoleh hipotesa penelitian yaitu, ”adanya hubungan antara penyaluran
kredit modal kerja terhadap profitabilitas pada PT. Bank Mega Tbk.”
67
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan terhadap
laporan keuangan pada PT. Bank Mega Tbk., maka dapat diberikan
kesimpulan sebagai berikut :
a) Dari perhitungan dengan bantuan SPSS dalam mencari koefisien korelasi
diperoleh hasil r = - 0,298 dengan tingkat signifikan sebesar 0,626 serta t
hitung sebesar - 2,11 dan t tabel sebesar 3,182 dimana hal tersebut menunjukan
adanya hubungan negatif antara penyaluran kredit modal kerja terhadap
profitabilitas yaitu semakin besar jumlah penyaluran kredit modal kerja
maka semakin kecil tingkat profitabilitas pada PT. Bank Mega Tbk.
Koefisien determinasi menunjukan penyaluran kredit modal kerja
mempengaruhi setiap penurunan profitabilitas hanya sebesar 0,089 atau
8,9 % sedangkan pengaruh sebesar 91,1 % dipengaruhi faktor lain. Dengan
bentuk hipotesa Ho :
ρ
= 0 yang artinya tidak ada hubungan yang nyataantara penyaluran kredit modal kerja terhadap profitabilitas.
b) PT. Bank Mega Tbk. merupakan sebuah bank umum swasta yang bergerak
pada bidang industri perbankan memiliki Loans to Deposit Ratio (LDR)
kredit modal kerja yang mengalami penurunan dari tahun 2002 – 2006,
sedangkan tingkat pertumbuhan PT. Bank Mega Tbk. sangat pesat dengan
68
(Return On Assets) menunjukan PT. Bank Mega Tbk. adalah perusahaan
yang profitable, namun ROA mengalami kecenderungan penurunan dari tahun 2002 – 2006. Berdasarkan analisis perubahan tingkat penyaluran
kredit modal kerja dan tingkat profitabilitas dari data laporan keuangan
tahun 2002 sampai dengan tahun 2006 dapat disimpulkan bahwa tingkat
penyaluran kredit modal kerja (Loans to Deposit Ratio) PT. Bank Mega
Tbk. menunjukkan kenaikan maupun penurunan diantaranya pada tahun
2002 sebesar 13,88% lalu pada tahun 2003 mengalami penurunan sebesar
1,44% menjadi 13,68 %. Pada tahun 2003 mengalami penurunan sebesar
32,75% menjadi 9,20 %. Pada tahun 2004 mengalami penurunan sebesar
10,98% menjadi 8,19 %. Lalu pada tahun 2005 mengalami kenaikan
sebesar 0,98% menjadi 8,27 %. Begitu pula dengan profitabilitas (Return
On Assets) yang dari tahun 2002 sampai dengan 2006 mengalami kenaikan maupun penurunan diantaranya pada tahun 2002 ROA sebesar Rp.0,0207
mengalami kenaikan sebesar 32,36 % menjadi Rp.0,0274 dan pada tahun
2004, 2005, dan 2006 mengalami penurunan sebesar 9,12 % ; 57,83 % ;
dan 32,38 %. dimana ROA turun menjadi sebesar Rp.0,0249 ; Rp.0,0105 ;
dan Rp. 0,0071.
c) Peran PT. Bank Mega Tbk. dalam menyalurkan kredit modal kerja bagi
pengusaha masih rendah, dengan indikator kecenderungan penurunan
LDR kredit modal kerja dari tahun 2002 – 2006. Penyaluran kredit modal
kerja memiliki hubungan negatif terhadap profitabilitas dengan koefisien
69
mengalokasikan kenaikan modal sendiri/ekuitas dan dana pihak ketiga
untuk investasi, money market, obligasi, efek-efek, kredit konsumsi dan
kredit lain karena dapat memberikan kontribusi laba yang tinggi, selain itu
PT. Bank Mega Tbk. banyak melakukan investasi pembukaan kantor
cabang baru, pengembangan sistem teknologi informasi, obligasi dan
efek-efek. PT. Bank Mega Tbk. juga menilai rendahnya penyaluran kredit
modal kerja disebabkan capacity pengusaha-pengusaha sebagai calon
debitur masih lemah dalam hal manajemen keuangan dan legalitas.
5.2 Saran
a) Bagi Perusahaan
- Mengingat pentingnya profitabilitas perusahaan baik bagi para
investor maupun manajemen perusahaan, kenaikan aktiva yang
berarti meningkatnya kemampuan perusahaan menjalankan bisnis
seharusnya meningkatkan laba bunga maupun laba operasional (jasa
perbankan) yang akan berimbas pada kenaikan EBIT. Sebagaimana
kita ketahui semakin tinggi Aktiva apabila tidak diikuti peningkatan
EBIT akan menurunkan profitabilitas perusahaan. Oleh karena itu
perlu diperhatikan proporsi terbesar pada aktiva perusahaan adalah
investasi, efek-efek, dan pemberian kredit, apakah unsur-unsur
tersebut sudah optimal memberikan kontribusi laba sesuai dengan
70
- PT. Bank Mega Tbk. perlu meningkatkan peran dalam menyalurkan
kredit modal kerja guna mendukung pengusaha kecil menengah.
Penyaluran kredit modal kerja tidak memberikan kontribusi bagi
peningkatan profitabilitas dan menimbulkan risiko kredit yang
tinggi, Maka PT. Bank Mega perlu menerapkan manajemen risiko
yang lebih baik dan penyuluhan-penyuluhan bagi pengusaha sebagai
calon debitur.
b) Bagi Peneliti lain
- Peneliti lain disarankan mengkaji permasalahan penyaluran kredit
usaha dari sisi pengusaha sebagai debitur.
- Peneliti lain disarankan melakukan analisis kebijakan kredit dalam
melakukan penelitian untuk topik yang sama, karena akan
DAFTAR PUSTAKA
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar – Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta : BPFE – UGM.
Sarwono, Jonathan. 2007. Riset Bisnis dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta : Yogyakarta: ANDI.
Umar, Husein. 2004. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Iqbal Hasan, M. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Faisal Abdullah, M. 2003. Manajemen Perbankan. Malang : Universitas Muhammadiyah.
Kasmir. 2002. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Sinungan, Muchdarsyah. 1993. Manajemen Dana Bank.Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Sinungan, Muchdarsyah. 1987. Dasar-Dasar dan Analisa Kredit.Jakarta : PT. Bumi Aksara
Taswan. 2006. Manajemen perbankan. Yogyakarta : UPP STIM YKPM.
Rachmat, Firdaus. 2000. Teori dan Analisa Kredit. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Sugiono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat.
Munawir, S. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty.