• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Interaksi Sosial dan Konsep 'Godless' Dengan Fenomena Bunuh Diri Di Jepang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Antara Interaksi Sosial dan Konsep 'Godless' Dengan Fenomena Bunuh Diri Di Jepang."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha 序論

日本 世界 一番自殺率 い国 あ 自殺事件 一年

万事件 起こ 思う 自殺 いう行為 日本人 普通 こ あ

自殺 いうこ 武士 時代 あ あ

時代 侍 失敗こ 腹 腹 け

い 恥 背負う 生 死 ほう いい 感

い あ

う 考え方 時代 変わ こ 現代

自殺 理由 愛 い 他 人 わ あ 他

理由 神 人間 関係 あ 日本人 罪 神様 向け く

人間同士 こ 思 い 日本人 生活中 神様 一 シ

ンボ け あ 日本人 神様 他 宗教 神様 考え い 思

日本人 神様 社会 自 対 う考え

一番気 い こ Godless 社会 言わ い

(2)

Universitas Kristen Maranatha

本論

こ 論文 筆者 Last Friend One missed call

3 : The Final Life 自殺サーク 言う ラマ 析 特

方法 自殺 原因 あ 主人公 自殺

Last Friend 宗佑 いう人 自殺 理由 美

知留 愛情 深く 宗佑 美知留 自 あ

宗佑 見 美知留 自 宗佑 友 一緒 い

幸 思 い 自 い け 美知留 幸 思

い 自 消え 自殺 い 思う こ 美知留幸

One missed call 3 : The Final 日香 いう少女 自殺

日香 い い 自 死 選 自殺

痛 怖い思い 開放 思う あ

Life] ラマ 篠塚 選 学校 入学 い 優秀

生 周 人 く歩 裏 学校 屋

飛び込 こ 選 他 自殺 人 愛海 いう主人公 あ 愛海 歩

(3)

Universitas Kristen Maranatha

失恋 い こ 愛海 自殺 こ 通 電車

身 ぶ う生 意味 い 思う

自殺サーク 大勢 高校生 同時 通 電車 身 ぶ

け 自殺 ス ス い い あ こ 人間関係

う く さ あ

結論

記 析 見 日本人 集団意識 高い国 あ

集団 同 行動 け あ 自殺

一 解 思 い 日本人 罪 神様 関係

く 人間関係 あ 人間関係 う く く 罪 思

(4)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……….i

Daftar Isi ………...v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ………..….1

1.2 Pembatasan Masalah………..7

1.3 Tujuan Penelitian………...8

1.4 Pendekatan Penelitian……….………...8

1.5 Organisasi Penulisan……….……13

BAB II BUNUH DIRI DAN GODLESS 2.1 Bunuh diri………..15

2.2 Interaksi Sosial ……….21

2.3 Pengertian Godless Dan Agama di Jepang………23

2.3.1 Agama di Jepang ………24

2.3.2 Pengertian Godless ……….28

2.4 Penyebab terjadinya tindakan bunuh diri di Jepang………..……….33

2.4.1 Tekanan di dalam Kelompok Sosial………..33

(5)

Universitas Kristen Maranatha BAB III ANALISIS TINDAKAN BUNUH DIRI DALAM DRAMA

3.1 Last Friend ……….………....….40

3.2 One Missed Call 3: The Final ………..………..49

3.3 Life………...53

3.3.1 篠塚夕子( Shinozuka Yuuko)………53

3.3.2 安西愛海 (Anzai Manami)………...………..57

3.4 Suicide Circle .………...………....61

BAB IV KESIMPULAN ……….66

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

SINOPSIS

(6)

LAMPIRAN

RINGKASAN CERITA DALAM DRAMA

1. Last Friend

Cerita berawal tentang seorang gadis bernama Michiru Aida, yang bekerja di sebuah salon kecantikan. Kehidupannya bisa dibilang tidak begitu menyenangkan, senior di tempatnya bekerja selalu menindasnya. Sementara di rumah, ibunya selalu mabuk-mabukan dan tidak pernah memperhatikannya. Michiru hanya merasa bahagia saat bersama dengan kekasihnya, Oikawa Sousuke. Sousuke pun mengajak Michiru untuk tinggal bersamanya agar mereka selalu berdua. Michiru merasa sangat bahagia karena bisa tinggal dengan orang yang menyayanginya.

Suatu hari saat akan bersiap untuk pindah, di perjalanan ia berjumpa kembali dengan sahabat lamanya ketika SMA, seorang gadis tomboy bernama Kishimoto Ruka. Pertemuan Ruka dengan Michiru seakan mengingatkan Ruka tentang perasaannya yang telah dipendamnya sekian lama.

(7)

berusaha menjelaskan bahwa ia bertemu dengan Ruka sahabatnya yang seorang perempuan. Michiru ketakutan dengan perubahan sikap Sousuke yang menjadi kasar dan tidak segan menyakitinya.

Ruka yang bahagia bertemu dengan michiru kembali tidak mengetahui bahwa Michiru sudah memiliki kekasih. Ia berusaha dekat dengan Michiru dengan selalu menghubunginya. Di sisi lain, Sousuke merasa terancam dengan kehadiran Ruka diantara ia dan Michiru. Seringnya Ruka menghubunginya membuat Michiru semakin ketakutan karena Sousuke semakin memperlakukannya dengan kasar. Sehingga ia berusaha membuktikan pada Sousuke bahwa Ruka adalah seorang perempuan dengan memperlihatkan album semasa ia sekolah.

Meskipun mengetahui Ruka adalah perempuan, tidak membuat Sousuke berhenti bersikap posesif dan kasar. Sousuke selalu berpikir bahwa kehadiran Ruka telah membuat Michiru berubah. Michiru yang merasa tertekan akhirnya melarikan diri ke tempat Ruka. Disana ia bertemu dengan sahabat-sahabat Ruka yang tinggal degannya yaitu, Takeru, Eri dan Ogurin. Di dalam rumah itu, Michiru merasa nyaman dan kembali merasa dihargai oleh orang-orang yang menyayanginya. Mereka berjanji akan melindungi Michiru agar tidak bertemu dengan Sousuke lagi.

(8)

Karena perasaanya kepada Sousuke yang dalam dan tidak tega meninggalkan Sousuke yang sedang sakit, Michiru pun mau kembali kepadanya.

Saat Michiru sedang bekerja, Takeru datang untuk melihat keadaan Michiru. Takeru kaget melihat wajah michiru penuh dengan luka dan matanya pun lebam karena perlakuan Sousuke. Michiru berbohong kepada Takeru, ia mengatakan bahwa ia terjatuh. Takeru tidak percaya dan menyuruh Michiru untuk meninggalkan Sousuke.

Tanpa sepengetahuan Michiru, ternyata Sousuke melihat pertemuan Michiru dan Takeru. Sesampainya di rumah, Michiru kembali diperlakukan kasar oleh Sousuke dan ia pun mengancam jika Michiru masih bertemu dengan teman-temannya maka ia akan bunuh diri. Michiru pun berjanji tidak akan bertemu lagi dengan teman-temannya. Tetapi, semakin lama sikap posesif dan kasar Sousuke semakin membuat Michiru terluka. Ia tidak diperbolehkan untuk bersentuhan atau berbicara dengan pria lain, walaupun itu tamu di tempatnya bekerja. Karena hal itu, Michiru pun akhirnya dipecat dari tempatnya bekerja.

(9)

Michiru merasa mendapatkan kembali kebahagiannya, ia bisa tertawa dan tidak perlu merasa ketakutan. Sousuke yang ditinggalkan Michiru tidak diam saja, ia berusaha agar dapat bertemu dengan Michiru. Tetapi, teman-temannya selalu menghalanginya. Karena merasa terganggu, Sousuke berjanji akan membuat Ruka dan Takeru berhenti menghalanginya. Ia menyebarkan tentang perilaku Ruka yang menyukai Michiru kepada orang tua dan teman-teman Ruka, agar Ruka terluka. Sementara itu, Sousuke yang merasa cemburu kepada Takeru, memukul Takeru hingga ia terluka dan tidak bisa berjalan.

Perlakuan yang dilakukan oleh Sousuke kepada teman-temannya tidak membuat mereka berhenti melindungi Michiru. Hal itu semakin membuat Sousuke tertekan karena tidak bisa bertemu Michiru. Eri yang melihat Ruka dan Takeru terluka, mendatangi Sousuke. Ia memperingatkan Sousuke bahwa yang dilakukannya kepada teman-temannya tidak akan membuat Michiru kembali padanya, tetapi akan membuat Michiru semakin membencinya. Perkataan Eri membuat Sousuke berpikir, tetapi ia akan membuktikan kepada Eri bahwa yang dikatakannya tidak benar.

(10)

menyangka bahwa teman-temannya mau melukai diri mereka hanya untuk melindunginya. Michiru mendorong Sousuke yang berusaha mendekatinya. Sousuke pun betindak kasar kembali pada michiru.

Michiru yang tidak kuat melihat teman-temannya disakiti oleh Sousuke rela mengorbankan dirinya untuk tinggal dengan Sousuke, asal Sousuke berjanji untuk berhenti mengganggu teman-temannya. Sousuke yang melihat Michiru menangis karena temannya-temannya. Sousuke merasa terpukul, sebab Michiru begitu sayang kepada teman-temannya dibandingkan dirinya. Sousuke kembali memikirkan apa yang dikatakan Eri. Ia benar-benar merasa tidak berguna sebagai lelaki karena tidak bisa membahagiakan orang yang disayanginya.

(11)

2. One Missed Call 3 : The Final

Cerita dimulai ketika suatu SMA di Jepang berdarma wisata ke Korea Selatan. Saat mereka sedang menikmati liburannya, mereka dikejutkan dengan meninggalnya beberapa orang murid. Para murid menerima suatu pesan kematian, jika ingin selamat, mereka harus mengirimkan pesan tersebut kepada temannya yang lain.

Liburan pun berubah menjadi malapetaka, semua murid merasa ketakutan. Seorang gadis bernama Emiri mencari tahu tentang pesan kematian tersebut. Semua murid yang terbunuh ternyata teman-teman sekelasnya yang dahulu memperlakukan sahabatnya Asuka dengan buruk.

Emiri kembali mengingat kejadian tersebut. Dimana saat itu, Asuka menolongnya saat ia menjadi korban ijime teman-teman sekelasnya. Dan keadaan pun berbalik, Asuka menjadi sasaran ijime selanjutnya karena dianggap sebagai orang yang menentang kelompoknya. Perlakuan buruk selalu diterima oleh Asuka. Asuka tidak mempunyai teman, karena tidak ada yang berani mendekati atau berteman dengannya. Mereka semua takut akan menjadi korban ijime oleh teman-temannya.

(12)

Ternyata yang melakukan semua pembunuhan itu adalah arwah Asuka yang ingin balas dendam kepada orang-orang yang telah menyakitinya. Asuka merasa hidupnya tidak bahagia karena perlakuan teman-temannya. Ia ingin orang-orang yang menyakitinya merasakan kesakitan yang dirasakannya. Ia mengirim pesan kematian kepada teman-temannya, agar teman-temannya saling mengorbankan satu sama lain demi keselamatan jiwa mereka.

Teman-teman sekelasnya yang masih hidup berusaha agar pesan kematian itu tidak datang pada mereka, dengan cara mengumpulkan ponsel mereka agar mereka tidak saling mengirim pesan tersebut dan mengorbankan teman yang lain.

Akhirnya, pesan kematian itu sampai pada Emiri. Emiri yang bertanggung jawab atas kematian Asuka, tidak mengirimkan pesan itu kepada orang lain. Ia akan mengorbankan dirinya agar semua peristiwa kematian itu berhenti. Asuka muncul di hadapan Emiri, ia sangat kecewa terhadap sikap Emiri yang tidak ingin membantunya saat ia menjadi korban ijime. Emiri menyesali perbuatannya dan meminta Asuka untuk berhenti membunuh orang lain. Jika Asuka berhenti, maka Emiri akan ikut dengannya demi menebus kesalahannya dan menjadi orang terakhir yang menjadi korbannya. Tetapi, Jun kekasihnya tidak ingin kehilangan Emiri, sehingga membantu Emiri untuk mematahkan pesan kematian tersebut.

(13)

jangan menyerah pada kematian. Pesan tersebut pun tersebar ke seluruh pengguna internet yang ada di seluruh Jepang. Banyak sekali email yang masuk ke dalam email Asuka dan membuat emailnya penuh hingga tidak bisa menerima email lagi. Komputer yang digunakan Asuka untuk membunuh teman-temannya, pun meledak. Asuka pun menghilang.

Akhirnya Emiri tetap hidup, dengan bantuan Jun. Tapi tanpa sepengetahuan Emiri, Jun mengambil ponsel Emiri dan tetap mengirimkan pesan kematian itu padanya. Akhirnya, Jun pun terbunuh. Ia melakukan itu agar Emiri tetap hidup. karena jika Emiri yang terbunuh, Jun tidak akan kuat hidup tanpa Emiri. Maka dari itu, ia memutuskan untuk menjadi korban Asuka yang terakhir dengan menggantikan tempat Emiri.

3. Life

Shiba Ayumu adalah seorang gadis yang ceria, ia memiliki sahabat sejak ia kecil, bernama Shinozuka Yuuko. Ayumu sangat menyayangi Shinozuka, sehingga tidak ingin berpisah dengannya. Saat akan memasuki SMU, ayumu memutuskan untuk masuk ke sekolah yang sama dengan Shinozuka. Shinozuka sangat memimpikan bisa bersekolah di SMU Nishi yang sangat terkenal.

(14)

sekolah tersebut. Ayumu meminta Shinozuka untuk membantunya belajar agar bisa mengikuti ujian masuk tersebut. Juga untuk membuktikan kepada ibunya, jika ia bisa lulus ujian masuk tersebut dan membuat ibunya bangga.

Saat hari ujian tiba, Ayumu merasa gugup karena merasa tidak akan sanggup melewati ujian tersebut. Tetapi, Shinozuka meyakinkannya bahwa ia pasti bisa melewatinya dengan lancar. Ayumu pun menjadi percaya diri saat mengerjakan semua pertanyaan dalam ujian tersebut.

Hari pengumuman tiba, Ayumu begitu senang karena ia melihat namanya ada di dalam papan pengumuman. Tetapi tidak begitu dengan Shinozuka, ia gagal melewati ujian tersebut. Shinozuka lalu menyalahkan Ayumu karena kegagalannya. Shinozuka merasa telah dikhianati oleh Ayumu. Shinozuka merasa sangat terpukul, karena ia sangat menginginkan masuk ke sekolah tersebut. Shinozuka mengaggap jika tidak karena Ayumu pasti ia bisa diterima, karena selama ini ia lah yang membantu Ayumu agar bisa mengikuti ujian tersebut. Shinozuka merasa telah dikhianati oleh sahabatnya sendiri.

(15)

Setelah Ayumu masuk ke dalam SMU Nishi, ia berjanji kepada dirinya sendiri agar tidak berteman dengan orang lain. Ayumu mempunyai ketakutan akan menyakiti orang yang dekat dengannya jika ia berteman.

Ayumu pun selalu menyendiri di sekolah barunya itu. Hal itu membuat Anzai Manami, ingin berteman dengannya. Awalnya Ayumu ketakutan, tetapi Manami selalu berusaha mendekatinya. Akhirnya mereka menjadi sahabat baik dan Ayumu pun berjanji tidak akan mengkhianati Manami.

Manami merasa hanya kepada Ayumu lah ia bisa menceritakan bagaimana hubungannya dengan Katsumi, yang tidak bisa ia ceritakan kepada orang lain. Ayumu pun merasa bahagia karena akhirnya bisa berbaur dengan teman-teman lain di sekolahnya.

Namun, Ayumu mulai tidak nyaman, saat manami menyuruh teman-teman sekelasnya menjauhi Hiro karena dianggap sebagai anak yang sombong. Meskipun Ayumu tidak mau, tetapi ia tidak bisa berbuat apa-apa karena telah berjanji tidak akan mengkhianati Manami. Manami merupakan anak yang sangat berpengaruh dan terkenal di sekolahnya sehingga tidak ada yang berani membantahnya.

(16)

alasan sehingga menganbil keputusan tersebut. Manami yang merasa frustasi lalu berlari ke arah kereta yang sedang melaju kencang. Ia merasa sudah tidak ada gunanya ia tetap hidup jika tidak bisa memiliki Katsumi.

Ayumu yang melihat kejadian tersebut teringat lagi dengan kejadian yang menimpa sahabatnya Shinozuka. Tetapi nasib Manami lebih beruntung dibandingkan dengan Shinozuka, ia masih bisa diselamatkan.

Ayumu yang tidak tega melihat rapuhnya Manami, mendatangi Katsumi untuk memintanya kembali pada Manami. Katsumi yang merasa sudah terbebas dari Manami, menolak untuk kembali pada Manami. Ayumu lalu berusaha keras agar Katsumi mau kembali pada Manami. Ia pun mengikuti kemana pun Katsumi pergi hingga sampai ke rumahnya.

Ternyata, Katsumi berusaha untuk memperkosanya. Ayumu yang ketakutan tidak bisa melakukan apapun. Ia pun diperlakukan kasar oleh Katsumi. Katsumi memberikan syarat kepada Ayumu, jika ingin ia kembali dengan Manami maka Ayumu harus melakukan apa yang diperintahkannya. Ayumu pun setuju dengan syarat tersebut. Ayumu pun dipaksa untuk tersenyum dalam keadaan hampir tidak memakai pakaian dan Katsumi mengambil foto Ayumu saat keadaan tersebut.

(17)

Katsumi pun memperlihatkan foto tersebut kepada Manami. Ia mengatakan bahwa Ayumu berusaha menggodanya, maka dari itu ia memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Manami. Manami yang melihat itu merasa dikhianati oleh Ayumu.

Dengan pengaruh yang dimiliki oleh Manami, membuatnya dengan mudah mempengaruhi pada teman-temannya bahwa Ayumu berusaha merebut kekasihnya dan tidak ada seorang pun yang boleh berteman dengannya. Ayumu pun dijauhi oleh teman-temannya, ia sendirian menghadapi ijime yang dilakukan oleh Manami.

Ijime yang datang padanya setiap hari semakin buruk dan kasar. Ayumu tidak bisa bercerita kepada siapa-siapa tentang masalah itu. Karena tidak kuat dengan perlakuan yang diterimanya, Ayumu pun berpikir untuk bunuh diri agar rasa takut dan sakit yang diterimanya bisa hilang. Saat akan melompat ke depan kereta yang sedang melaju, Ayumu diselamatkan oleh teman satu kelasnya Miki Hatori. Hatori mengingatkan Ayumu agar kuat dan bisa melawan ijime yang dilakukan padanya.

(18)

Rasa benci Manami terhadap Ayumu semakin besar, ia menyuruh sekelompok anak muda untuk menculik Ayumu dan Hatori, lalu membunuh mereka berdua. Tetapi, Hatori dan Ayumu berhasil lolos dari jebakan Manami tersebut.

Keesokan harinya, berita tentang penculikan Ayumu dan Hatori pun sudah tersebar luas di sekolah. Banyak orang tua murid yang menanyakan kepada para guru tentang kebenaran berita tersebut. Penculikan itu, seakan membukakan mata semua guru yang berada di sekolah tersebut, bahwa ijime yang dilakukan oleh Manami sudah membahayakan nyawa orang lain.

Manami yang semakin keterlaluan memperlakukan Ayumu, membuat teman-teman sekelasnya merasa permainan ini melampaui batas. Kabar manami yang menculik Ayumu pun menambah kebencian mereka terhadap Manami. Mereka pun mulai berani untuk melawan Manami dan mulai membela Ayumu. Ayumu merasa semakin kuat karena teman-temannya mulai mempercayaianya.

Akhirnya, Manami tidak mempunyai teman lagi. Semua teman-temannya meninggalkannya karena menganggap ia sebagai orang jahat dan meminta untuk meminta maaf kepada ayumu. Tetapi Minami menolaknya ia tetap merasa bahwa Ayumu yang memulainya dengan mengkhianatinya.

(19)

Ayumu membuktikan bahwa ijime bukan hal yang harus ditakuti melainkan hal yang harus dilawan agar tidak ada lagi yang merasa putus asa dan takut untuk pergi ke sekolah.

4. Suicide Circle

Banyaknya kejadian bunuh diri di Jepang, membuat tiga detektif yaitu, Kuroda, Murata, dan Shibusawa, yang berusaha menyelidiki tindakan bunuh diri yang saat itu terjadi setiap hari. Kejadian pertama adalah saat terjadi bunuh diri massal yang dilakukan oleh 54 anak perempuan dari SMA yang berbeda, yang menabrakan diri mereka ke depan kereta yang sedang melaju kencang di sebuah stasiun kereta di Tokyo. Para detektif tersebut hanya menemukan sebuah tas berisi dengan gulungan kulit manusia yang dijahit, di stasiun tersebut.

Kejadian bunuh diri tersebut menjadi berita yang sangat besar dan cukup mengagetkan masyarakat Jepang. Semua orang dan media cetak pun membicarakan tindakan bunuh diri itu.

(20)

Mereka pun saling berteriak-teriak untuk meningkatkan adrenalin mereka di atap gedung sekolah dan menamakan kelompok mereka, dengan nama klub bunuh diri. Lelucon yang mereka buat tersebut tersebut berubah menjadi petaka saat beberapa orang diantara mereka benar – benar melakukan terjun bebas dari atas gedung itu. Anak – anak lain yang melihatnya berteriak histeris saat melihat teman–teman mereka sudah meninggal, melihat kejadian itu, mereka memutuskan untuk melakukan tindakan serupa karena telah berjanji untuk melakukannya bersamaan.

3 detektif pun datang untuk menyelidiki, mereka dikejutkan lagi dengan ditemukannya tas lain di sekolah tersebut, yang berisi gulungan kulit manusia lagi. Mereka pun lalu membawa tas tersebut untuk diteliti. Ternyata, potongan kulit tersebut adalah potongan kulit korban-korban yang melakukan jisatsu.

Setiap hari tindakan bunuh diri pun semakin banyak di Jepang, tanpa mengetahui penyebabnya. Dari mulai ibu rumah tangga hingga anak sekolah, mereka semua melakukan bunuh diri. Ke tiga detektif tersebut semakin bingung dengan banyaknya korban yang berjatuhan. Peristiwa bunuh diri massal yang terjadi di stasiun tersebut, seolah adalah contoh untuk orang lain untuk melakukan tindakan bunuh diri yang lain.

(21)

ternyata jumlah korban yang bunuh diri saat itu, sama seperti jumlah titik yang ada di dalam website tersebut.

Ternyata, setelah diselidiki ada sekelompok orang yang menamakan diri mereka dengan klub jisatsu. Mereka adalah sekelompok orang yang mendoktrin para pelaku bunuh diri dengan membuat mereka percaya bahwa ada kehidupan lebih baik setelah mereka mati.

Kehidupan yang berat yang dialami oleh para pelaku bunuh diri tersebut, membuat mereka dengan mudahnya ikut masuk ke dalam pengaruh orang-orang tersebut.

(22)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

DATA DIRI

Nama Lengkap : Vika Yuliandika

Tempat /tanggal lahir : Bandung, 17 Juli 1988

Alamat : Jl. Cikampek Raya No.10 , Antapani

Bandung, 40291

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

1992-1994 : TK Hajjah Multazam

1994-2000 : SD Negeri Ciujung II

2000-2003 : SLTP Negeri 45

2003-2006 : SMU St. Maria 1

(23)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Mudahnya orang Jepang terluka oleh kegagalan, penolakan, dan penghinaan cenderung membuat mereka melukai dirinya sendiri. Tindakan bunuh diri atau yang dikenal dengan jisatsu 自殺 merupakan sebuah cara

yang mereka anggap paling tepat untuk mengekspresikan perasaan mereka yang tidak dapat diungkapkan secara verbal.

Jepang merupakan negara yang mempunyai tingkat bunuh diri yang paling tinggi di dunia. Japan Today memperlihatkan bahwa tingkat bunuh diri di Jepang mencapai angka 30.000 kasus per tahunnya dan mempunyai peningkatan rata-rata lima persen setiap tahunnya1. Seperti dalam artikel “Japan Suicide Generation” bunuh diri bukan merupakan suatu hal yang baru dalam masyarakat Jepang, karena budaya bunuh diri ini sudah ada semenjak jaman Kamakura (1933)2.

1 www.japantoday.com-japan

(24)

2 Universitas Kristen Maranatha Tindakan bunuh diri dengan ciri khasnya, pernah berkembang dengan ritual–ritual yang dijunjung tinggi. Saat itu, jika para “samurai” melakukan kesalahan, mereka akan melakukan ritual bunuh diri yang disebut seppuku.

Hal itu dilakukan untuk menebus kesalahan mereka, karena mereka menganggap lebih baik mereka mati dan tetap mempertahankan kehormatannya dibandingkan harus hidup dengan menanggung rasa malu haji (恥). Jika rasa

bersalah dapat diperingan dengan pengakuan, maka bagi masyarakat Jepang, pengakuan adalah cara untuk memancing kesulitan saja3.

Pengakuan tidak akan membawa keringanan, baik pengakuan kepada orang yang bersangkutan maupun kepada kami atau dewa seperti yang biasa dilakukan.

Pola pikir seperti ini terus berkembang hingga saat ini. Tetapi, jika pada jaman dahulu, penyebab utama masyarakat Jepang mengakhiri hidupnya dikarenakan oleh rasa malu. Namun, seiring dengan bergantinya jaman, telah terjadi pergeseran pola pikir yang menyebabkan mereka memilih mengakhiri hidupnya.

Motivasi tindakan bunuh diri saat ini dapat berupa ketakutan akan pandangan orang lain, faktor ekonomi, tingkat stress yang tinggi, loyalitas, korban ijime, hingga kepercayaan akan terjadinya reinkarnasi. Pelaku jisatsu pun tak mengenal golongan usia, dimulai dari anak remaja hingga orang tua.

3

(25)

3 Universitas Kristen Maranatha Elaine Lies dalam sebuah artikel mengatakan, bahwa ada bermacam– macam penyebab bunuh diri di Jepang4, diantaranya masalah ekonomi dan masalah kesehatan, disamping itu bunuh diri merupakan salah satu cara untuk terbebas dari rasa malu.

Faktor–faktor di atas dianggap sebagai faktor pemicu saja. Alasan lain yang mendasar yang membuat orang Jepang sangat mudah untuk melakukan tindakan bunuh diri adalah perbedaan konsep dosa yang ada pada mereka. Konsep dosa bagi orang Jepang bukanlah antara tuhan dengan manusia tetapi lebih kepada hubungan manusia dengan manusia, karena bagi orang Jepang, Tuhan atau kami hanya bersifat sebagai simbol saja.

Banyaknya peristiwa bunuh diri yang terjadi, membuat semua hal tentang peristiwa bunuh diri menjadi mudah diakses oleh berbagai media diantaranya situs atau web yang memberikan cara bunuh diri yang mudah, cepat dan juga tidak menimbulkan rasa sakit.

Hampir setiap hari media massa melaporkan kasus bunuh diri yang terjadi, sehingga Jepang menjadi negara yang tidak pernah mati dengan kasus bunuh dirinya. Kejadian ini tak hanya dapat dilihat dari berbagai media yang ada tentang realitas bunuh diri yang terjadi, bahkan kasus bunuh diri cukup banyak diambil sebagai tema dalam sebuah film atau drama, seperti beberapa contoh drama berikut:

(26)

4 Universitas Kristen Maranatha Last Friend, yang disutradarai oleh Kato Hiromasa yang dibuat tahun

2007 ini, menceritakan tentang kehidupan para remaja di Jepang pada umumnya. Michiru Aida adalah gadis berumur 22 tahun yang bekerja di sebuah salon di Jepang. Kehidupannya bisa dibilang tidak menyenangkan. Senior yang bekerja di salon yang sama selalu menindasnya dengan tidak menyenangkan. Ibunya tidak menaruh perhatian lebih padanya. Michiru hanya bahagia ketika ia bersama pacarnya, Oikawa Sousuke.

Suatu hari Michiru diajak tinggal bersama oleh Sousuke. Sementara ia bersiap untuk pindah, dalam perjalanan pulang, Michiru berjumpa kembali dengan sahabat lamanya ketika di SMA, seorang gadis tomboy bernama Kishimoto Ruka.

Di lain pihak, Sousuke merasa terancam dengan kehadiran Ruka, dan membuatnya menjadi posesif dan terobsesi terhadap Michiru. Perlakuan Sousuke menjadi sangat kasar terhadap Michiru, yang membuatnya selalu merasa tersiksa dan selalu menangis. Ruka dan teman-teman Michiru yang lain selalu melindunginya, meskipun mengorbankan keselamatan mereka, karena Sousuke akan menyakiti siapapun yang menghalanginya bersama Michiru.

(27)

5 Universitas Kristen Maranatha Sousuke memutuskan untuk bunuh diri dengan memotong urat nadinya. Rasa sayang dan ketakutannya kehilangan Michiru malah membuat Michiru semakin menjauh dan membuat Sousuke semakin merasa tidak berguna, karena tidak tahu bagaimana membuat Michiru bahagia. Bagi Sousuke hanya kematiannya yang dapat membuat Michiru terbebas dari dirinya, karena selama Sousuke masih hidup, ia akan terus memperhatikan Michiru dan tidak akan membuat Michiru bahagia.

One Missed Call 3: The Final, disutradarai oleh Aso Manabu yang

dibuat pada tahun 2007 dan dibintangi oleh Horikita Maki yang berperan sebagai Asuka. Asuka adalah seorang anak korban perlakuan ijime di sekolahnya. Asuka selalu menjadi sasaran penyiksaan teman–teman sekolahnya. Ia menjadi korban ijime karena membela temannya yang sebelumnnya menjadi korban ijime.

Pribadi Asuka yang dianggap berbeda membuatnya selalu mendapat perlakuan buruk dari teman–temannya. Akhirnya, karena tidak kuat mendapat tekanan yang begitu kuat dari lingkungan sekitarnya, maka ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung diri di halaman sekolahnya.

Life ライフ merupakan film yang diambil dari Manga berjudul

(28)

6 Universitas Kristen Maranatha Shinozuka melakukan bunuh diri karena tidak lulus dalam ujian penerimaan siswa baru di sebuah sekolah terkenal. Ia melompat dari atap gedung sekolah tersebut karena malu dan merasa tertekan tidak bisa masuk ke sekolah yang sangat diinginkannya. Shinozuka menyalahkan Ayumu karena mendapatkan nilai lebih tinggi darinya dan diterima di SMU Nishi, karena selama ini ia lah yang membantu Ayumu agar dapat mengikuti ujian ini.

Ayumu pun merasa bersalah dan merasa sebagai penyebab kejadian itu. Setelah Ayumu diterima di SMU Nishi, ia tidak mau berteman lagi dengan orang lain, karena takut menyakiti perasaan orang lain lagi jika berteman. Hal itulah,yang membuatnya menjadi sasaran ijime oleh teman–teman sekolahnya karena dianggap berbeda. Meskipun akhirnya ia berteman dengan Manami.

Ternyata, kejadian dahulu terulang lagi, Manami pun melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukan Shinozuka terdahulu. Ia mencoba mengakhiri hidupnya dengan menabrakkan diri ke depan kereta yang sedang melaju, hal itu dilakukan karena ia merasa tak berarti lagi saat hubungannya berakhir dengan Katsumi.

Ayumu pun merasa kembali sebagai orang yang bersalah dan penyebab orang–orang terdekatnya melakukan tindakan bunuh diri, dikarenakan Katsumi memutuskan Manami, dengan alasan menyukai dirinya.

Suicide Circle (自 殺 サ ー ク ル, Jisatsu Sākuru) dibuat pada tahun

(29)

7 Universitas Kristen Maranatha yaitu, Kuroda, Murata, dan Shibusawa, yang berusaha menyelidiki tindakan bunuh diri yang saat itu terjadi setiap hari.

Kejadian pertama adalah saat terjadi bunuh diri massal yang dilakukan oleh 54 anak remaja yang menabrakan diri mereka ke depan kereta yang sedang melaju kencang.

Kejadian berikutnya terjadi di salah satu SMU swasta terkenal, saat itu 50 orang anak perempuan berdiri di atas gedung sekolah mereka. Awalnya mereka hanya berniat membuat lelucon untuk bunuh diri, karena saat itu tindakan bunuh diri sedang menjadi bahan pembicaraan semua orang di Jepang.

Lelucon tersebut berubah menjadi petaka saat beberapa orang diantara mereka benar – benar melakukan terjun bebas dari atas gedung itu. Anak – anak lain yang melihatnya berteriak histeris saat melihat teman–teman mereka sudah meninggal, melihat kejadian itu, mereka memutuskan untuk melakukan tindakan serupa.

Dari contoh–contoh film di atas terdapat kesamaan yaitu, orang Jepang nampak sangat mudah menyakiti dirinya saat mendapat tekanan dari lingkungannya. Film-film tersebut juga memperlihatkan bagaimana orang Jepang sangat bergantung pada penilaian orang lain, sehingga bunuh diri dianggap cara yang paling cepat dan mudah untuk menghilangkan rasa sakit.

(30)

8 Universitas Kristen Maranatha tinggi. Hal itu terjadi karena orang Jepang tidak bisa meluapkan apa yang dirasakan secara verbal.

Dengan banyaknya kejadian jisatsu yang terjadi di Jepang, penulis bermaksud untuk membahas apa yang melatarbelakangi orang Jepang untuk melakukan tindakan bunuh diri dan mengangkatnya untuk dianalisis apakah hubungan antara interaksi sosial dan “Godless” dengan fenomena bunuh diri yang tercermin dalam drama- drama di atas.

1.2.Pembatasan Masalah

Penelitian ini membahas keterkaitan hubungan antara interaksi sosial dan konsep “Godless” dengan fenomena bunuh diri yang terjadi di Jepang.

Fenomena ini akan dipahami melalui hubungannya dengan masalah kelompok sosial dan masalah perbedaan konsep ketuhanan dan dosa. Data analisis dibatasi pada film Last Friend, One Missed Called 3: The Final, Life, dan Suicide Circle.

1.3. Tujuan Penelitian

(31)

9 Universitas Kristen Maranatha 1.4. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan pendekatan psikologis sosial untuk menganalisis kasus – kasus yang ada. Pendekatan psikologis adalah pendekatan yang bertolak dari keadaan kejiwaan seseorang. Karena manusia senantiasa memperlihatkan perilaku yang beragam maka untuk memahaminya diperlukan pendekatan psikologis.

Pendekatan psikologis sosial5 adalah pendekatan yang menggunakan ilmu pengetahuan ilmiah dari tingkah laku atau perilaku manusia yang ada. Menurut Gordon Allport, psikologi sosial adalah sebuah disiplin ilmu yang menggunakan metode ilmiah untuk memahami bagaimana pikiran, perasaan, dan perilaku individu, sebenarnya dipengaruhi oleh sesuatu yang dibayangkan atau atas keberadaan manusia lain.

Psikologi sosial selalu berhubungan dengan masyarakat yang mempunyai pemikiran dan keinginan yang bermacam–macam dari setiap individu. Sigmund Freud mengatakan bahwa manusia selalu dikuasai oleh batinnya sendiri. Ia juga mengatakan bahwa proses penciptaan suatu perbuatan merupakan akibat dari tekanan dan timbunan masalah di alam bawah sadar mereka. Psikologi sosial

5

(32)

10 Universitas Kristen Maranatha memberikan suatu arahan yang dapat menjelaskan dan memahami lebih jauh mengenai perilaku individu yang ada dalam kehidupan masyarakat6.

Psikologi sosial juga mempelajari bagaimana kondisi sosial bisa mempengaruhi manusia. Manusia bukan merupakan makhluk yang dapat hidup secara individual, karena dari saat pertama kali dilahirkan manusia sudah bergantung pada orang lain. Psikologi sosial lebih cenderung memeriksa bagaimana persepsi setiap individu, sistem suatu kepercayaan, norma kesusilaan dalam masyarakat, identitas, dan perilaku yang ditentukan oleh posisi seseorang dalam masyarakat. Ada beberapa perspektif dalam psikologi sosial yaitu ; perspektif perilaku, perspektif kognitif, perspektif struktural dan perspektif interaksional. Perspektif tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk memahami perilaku sosial.

Perspektif perilaku7 (behavioural) yang menyatakan bahwa perilaku sosial seseorang hanya bisa dijelaskan oleh sesuatu yang bisa diamati, bukan oleh proses mental. Dengan kata lain, semua hal yang dipengaruhi perspektif ini menekankan hubungan langsung antar perilaku yang teramati dengan lingkungan.

6

Ahmadi, Abu. Buku Psikologi Sosial, hal. 4-5

7

(33)

11 Universitas Kristen Maranatha Perspektif kognitif8 adalah suatu cara pandang yang menjelaskan perilaku sosial dengan cara memusatkan pada bagaimana kita menyusun mental (pikiran, perasaan) dan memproses informasi yang datangnya dari lingkungan

Perspektif struktural adalah suatu cara pandang yang menekankan bahwa perilaku seseorang dapat dimengerti dengan sangat baik jika diketahui peranan sosialnya9. Perspektif struktural juga menjelaskan perilaku manusia dan hubungannya dengan peranan sosialnya. Karena setiap masyarakat mempunyai harapan kepada setiap anggotanya untuk berperilaku tertentu, sesuai dengan kategori yang berlaku dalam masyarakat itu sendiri. Dan semua keinginan itu akan mempengaruhi interaksi diantara anggota kelompok. (Gergen:1991)10.

Perilaku sosial seseorang dapat dikaji melalui kebiasaan dan cara berpikir yang bersumber dari proses mental. Semua anggota kelompok sosial tertarik untuk berlaku sebaik mungkin agar hubungan antara masyarakat dan individu dapat tercipta. William James mengatakan Struktur sosial juga terdiri atas jalinan interaksi antar manusia dengan cara yang relatif stabil. Kita mewarisi struktur sosial dalam satu pola perilaku yang diturunkan oleh satu generasi ke generasi berikutnya, melalui proses sosialisasi11. Disebabkan oleh struktur sosial ini, kita mengalami kehidupan sosial yang telah terpolakan. William James menguraikan pentingnya dampak struktur sosial atas penguasaan "diri"(self)-perasaan kita

8

Mustafa, Hasan, Perspektif dalam Psikologi Sosial,1994

9 Mustafa, Hasan, Perspektif dalam Psikologi Sosial,1994

10

Mustafa, Hasan, Perspektif dalam Psikologi Sosial,1994

11

(34)

12 Universitas Kristen Maranatha terhadap diri kita sendiri. Dan pandangan masyarakatat – terhadap diri kita sendiri12.

Robert Park memandang bahwa masyarakat mengorganisasikan, mengintegrasikan, dan mengarahkan kekuatan-kekuatan individu- individu ke dalam berbagai macam peran (roles). Melalui peran inilah kita menjadi tahu siapa diri kita. Misalnya,kita adalah seorang anak, orang tua, guru, mahasiswa, laki-laki, perempuan, Islam, Kristen. Konsep kita tentang diri kita tergantung pada peran yang kita lakukan dalam masyarakat. Beberapa teori yang melandasi persektif struktural adalah Teori Peran (Role Theory), Teori Pernyataan-Harapan (Expectation-States Theory), dan Posmodernisme (Postmodernism).

Perspektif Interaksional adalah cara pandang yang menekankan bahwa manusia adalah makhluk yang aktif dalam menetapkan perilakunya sendiri13. Teori ini dikembangkan oleh George Herbert Mead (1913:374). Mead mengatakan bahwa keanggotaan kita dalam suatu kelompok sosial menghasilkan perilaku bersama yang kita kenal dengan sebagai budaya14.

Menurut cara pandang ini, gerak atau isyarat yang maknanya diberi bersama oleh semua manusia yang terlibat dalam interaksi adalah sebuah simbol yang penting. Sehingga terjadi interaksi yang saling mempengaruhi antara individu

12

H. Tuner, Jonathan. Sociology, Concepts and Uses . 1994. McGraw-Hill Inc.

13

Mustafa, Hasan, Perspektif dalam Psikologi Sosial,1994

14

(35)

13 Universitas Kristen Maranatha dengan individu atau pun dengan stuktur sosial yang lebih besar yang disebut masyarakat. Mead mengatakan bahwa individu-individu yang memegang posisi berbeda dalam suatu kelompok, mempunyai peran yang berbeda pula, sehingga memunculkan perilaku yang juga berbeda, misalnya perilaku pemimpin berbeda dengan pengikutnya.

William James dan John Dewey menyebutkan bahwa kebiasaan individu mencerminkan kebiasan kelompok seperti adat istiadat dan struktur sosial. Teori perspektif struktural ini memusatkan perhatian pada proses sosialisasi, yaitu proses di mana perilaku kita dibentuk oleh peran yang beraneka ragam dan selalu berubah, yang dirancang oleh masyarakat kita dan juga perspektif interaksional yang memusatkan perhatiannya pada proses interaksi yang mempengaruhi perilaku sosial kita.

Kedua perspektif tersebut memperlihatkan adanya arahan yang fokusnya ada pada hubungan individu dengan masyarakat sosial. Hanya perbedaan utamanya di antara kedua perspektif tadi adalah pada pihak mana yang berpengaruh paling besar terhadap pembentukan perilaku. Kaum strukturalis cenderung meletakan struktur sosial sebagai determinan perilaku sosial individu, sedangkan kaum interaksionis lebih memandang individu, merupakan agen yang aktif dalam membentuk perilakunya sendiri.

(36)

14 Universitas Kristen Maranatha keterkaitan yang paling dekat dengan kasus yang sedang diteliti agar dapat dianalisis dengan baik.

1.5 Organisasi Penulisan

Organisasi penulisan penelitian ini dibagi kedalam empat bab yang dapat diuraikan sebagai berikut.

Bab I mencakup latar belakang masalah yang dibahas dan disertai dengan pembatasan masalah, tujuan penelitian, pendekatan penelitian juga organisasi penulisan.

Bab II berisi landasan teori yang membahas mengenai bunuh diri, interaksi sosial, godless dan agama yang ada di Jepang serta penyebab terjadinya tindakan bunuh diri.

Bab III berisi analisis kasus yang terjadi dalam film Suicide Circle, One Missed Call 3: The Final, Life dan Last Friend, yang digunakan sebagai bahan referensi penelitian.

(37)

66 Universitas Kristen Maranatha BAB IV

KESIMPULAN

Jepang merupakan negara yang mempunyai tingkat bunuh diri yang sangat tinggi di dunia, diatas 30.000 kejadian bunuh diri setiap tahunnya dengan peningkatan rata-rata 5% per tahunnya. Bunuh diri dianggap sebagai jalan untuk mengekspresikan perasaan mereka yang tidak bisa diungkapkan secara verbal.

Tindakan bunuh diri yang dilakukan masyarakat Jepang memiliki keunikan karena masyarakatnya menganggap bahwa bunuh diri bukan merupakan suatu dosa melainkan suatu cara untuk melepaskan beban.

Setelah penulis menganalisis tindakan bunuh diri yang terjadi di Jepang dalam drama Last Friend, Suicide Club, One Missed Call 3: The Final dan Life, dapat diambil kesimpulan bahwa ada faktor-faktor penyebab yang mendorong seseorang untuk melakukan bunuh diri, yaitu:

1. Faktor Interaksi Sosial

(38)

67 Universitas Kristen Maranatha Karena dianggap sebagai contoh oleh mayarakat lainnya. Tidak bisa dipungkiri bahwa masalah yang berkaitan dengan kelompok sosial merupakan masalah terbesar yang melatarbelakangi tindakan bunuh diri. Masyarakat Jepang sangat bergantung pada kelompoknya. Jika seseorang dikucilkan dalam kelompok sosialnya maka ia akan merasa sangat frustasi, contohnya anak yang menjadi korban ijime akan merasa sendirian dan tertekan berada di lingkungan sekolahnya, seperti yang dirasakan oleh Asuka dalam One Missed Call 3 : The final. Bunuh diri merupakan cara yang paling tepat untuk mengakhiri tekanan yang diberikan oleh kelompok sosialnya. Kegelisahan membuat seseorang menjadi rapuh akibat kegagalannya. Rapuhnya diri seseorang, membuat ia merasa tidak berguna dan tidak diterima oleh lingkungan masyarakatnya seperti yang terjadi pada diri Sousuke dalam drama Last Friend.

2. Konsep “godless

(39)
(40)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Daftar Buku

Abu, Ahmadi. Buku Psikologi Sosial. 1999. Rineka Cipta : Jakarta Andreasen, Esben. Japanese Religions an Introduction.

Bennedict, Ruth, The Chrysanthemum and The Sword. 1996. Charles E. Tuttle

Company : Tokyo

Dasan Ben, Isiah. Hegemony of Homogenity : Civil Religion. 1975. Trans

Pacific Press : Melbourne

De Mente, Boye Lafayette, Japanese Unmasked : The Character and Culture

Of The Japanese, Chapter 8 : dealing with “Godless” Japan. Tuttle Company Doi, Takeo, The Anatomy of Dependence, Kodansha International, Tokyo,

1971

Fukutake, Tadashi. Japanese Society Today, 2nd ed. 1982, Tokyo : University

of Tokyo Press

H. Tuner, Jonathan. Sociology, Concepts and Uses . 1994. McGraw-Hill Inc.  Hunter, E. Janet, The Emergence of Modern Japan : An Introduction History,

Chapter nine : Heterodoxy, Orthodoxy, and Religious practice. 1989. Longman Publishing Group

Jansen, Marius.B, Reischauer, Edwin.O, The Japanese Today Change and

(41)

Universitas Kristen Maranatha Lebra, Takie Sugiyama, Japanese Patterns of Behaviour, 1976. University of

Hawaii Press

Mead, Herbert George. The Sosial Self, Journal of Philosophy, Psychology And Scientific Method. 1913. Departement of Sosiology : Brock University Press

Nakane, Chie. Japanese Society, 1970, Berkeley : University of California

Press

 Reader, Ian. Andreasen, Esben. Stefansson, Finn. Japanese Religions Past

and Present ; Japanese Religions an Introduction,

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. 2005. Gramedia : Jakarta Taguchi, Naoko. The Group -Oriented Japanese.1968. Tuttle Publishing :

Tokyo

Yanagawa, Keiichi. Gendai Nihonjin No Shukyo. 1992. Hozokan

Daftar Internet

 www.finetuning.com

 www.japantoday.com-japan

 www.corpwatch-jp.org

 http://en.wikipedia.org/wiki/suicide

 http://social.jrank.org/pages/3000/suicide.html

(42)

Universitas Kristen Maranatha  http://interaksi-sosial-definisi-bentuk-ciri.html

Mustafa, Hasan, Perspektif dalam Psikologi Sosial,1994 (online),

http://www.home-unpar.ac.id/-hasan/PERSPEKTIF%20DALAM%20PSIKOLOGI%20%SOSIAL.doc

Notes on suicide - http://www.sociology.ohio-state.edu

 Suicide as Japan Major Export ? A Note On Japanese Suicide Culture By

Kayoko Ueno Ph.D, http://espacoacademico.com//044/44eueno_ing.htm  http://www.doramalover.com/vcd_detail.php?a=d;745;sinopsis

 http://images.google.co.id/images?q=life+ijime&hl=id&um=1&sa=2

http://links.jstor.org/sici?sici=0003-1224%28198902%2954%3A1%3C33%3ADSARTA%3E2.0.CO%3B2-A

Referensi

Dokumen terkait

Kelompok unsur logam tanah jarang pertama kali ditemukan pada tahun 1787 oleh seorang letnan angkatan bersenjata Swedia bernama Karl Axel Arrhenius, yang

Berdasarkan tabel 3, terlihat bahwa kelompok perlakuan jenis kelamin laki-laki mengalami semua mengalami kecemasan sedang pada saat pre , pada saat post mengalami perubahan

Karena bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang digunakan oleh seluruh bangsa di dunia untuk berkomunikasi, bahasa ini dapat dengan mudah masuk dan diterima oleh

Berdasarkan perhitungan uji Anava diperoleh F hitung sebesar 0,813 dengan nilai signifikansi sebesar 0,372 > 0,05 sehingga dapat diputuskan bahwa H0B diterima dan H1B

4. Conclusions and Recommendations Based on this study, El Nino reduces the climatological rainfall of Cilacap Regency DSSUR[LPDWHO\ WR PP 0HDQZKLOH La Nina phenomenon

Pasien stroke iskemik dengan kadar trombosit yang tinggi dapat mempengaruhi derajat keparahan stroke iskemik fase akut sebesar 13 kali dibandingkan pasien stroke

TINJAUAN YURIDIS SENGKETA PEMBAGIAN HARTA BERSAMA SETELAH PERCERAIAN (STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA SALATIGA). Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tujuan penelitian

Peningkatan konsentrasi ekstrak kental buah semangka dalam sediaan krim pelembab dapat meningkatkan efektivitas sediaan sesuai dengan spesifikasi yaitu memberikan kapasitas