• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perbandingan Pajak Penghasilan Pasal 21 Karyawan Tetap Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 dengan Undang-Undang 36 Tahun 2008.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Perbandingan Pajak Penghasilan Pasal 21 Karyawan Tetap Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 dengan Undang-Undang 36 Tahun 2008."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan terbesar suatu negara. Peraturan perpajakkan di Indonesia sudah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terbaru undang-undang tentang pajak penghasilan adalah Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara Pajak Penghasilan Pasal 21 karyawan tetap berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar gaji 59 orang karyawan tetap PT X tahun 2010. Data dianalisis menggunakan paired sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara Pajak Penghasilan Pasal 21 karyawan tetap berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 dengan Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Tax is one of the biggest revenue source of a state’s. Tax regulations in Indonesia has been change several times, the new change of act about income tax is the Act Number 36 of 2008. The purpose of this research is to determine whether there are significant differences between the Income Tax Article 21 employees based on the Act Number 17 of 2000 with the Act Number 36 of 2008. Data that used in this research are salary list of 59 employees of PT X in 2010. Data are analyzed using paired sample t-test. The results of research are showed that there are significant differences between the Income Tax Article 21 employees based on the Act Number 17 of 2000 with the Act Number 36 of 2008.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 8

2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.1.1 Pajak ... 8

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.1.2 Ciri Pajak ... 9

2.1.1.3 Pungutan Lain Selain Pajak ... 10

2.1.1.4 Fungsi-Fungsi Pajak ... 11

2.1.1.5 Syarat Pemungutan Pajak ... 13

2.1.1.6 Tata Cara Pemungutan Pajak ... 14

2.1.1.7 Jenis-Jenis Pajak ... 16

2.1.1.8 Teori yang Mendukung Pemungutan Pajak ... 19

2.1.1.9 Tarif Pajak ... 21

2.1.2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 ... 24

2.1.2.1 Subjek Pajak ... 24

2.1.2.2 Objek Pajak ... 28

2.1.2.3 Tarif Pajak Penghasilan ... 32

2.1.2.4 Biaya-Biaya Pengurang Penghasilan Bruto ... 34

2.1.2.5 Bukan Biaya Pengurang Penghasilan Bruto ... 35

2.1.2.6 Penghasilan Tidak Kena Pajak ... 37

2.1.3 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 ... 38

2.1.3.1 Subjek Pajak ... 38

2.1.3.2 Objek Pajak ... 42

2.1.3.3 Tarif Pajak Penghasilan ... 48

2.1.3.4 Biaya-Biaya Pengurang Penghasilan Bruto ... 50

2.1.3.5 Bukan Biaya Pengurang Penghasilan Bruto ... 53

2.1.3.6 Penghasilan Tidak Kena Pajak ... 55

2.1.4 Pajak Penghasilan Pasal 21 ... 56

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha 2.1.4.2 Penerima Penghasilan yang Dipotong Pajak

Penghasilan Pasal 21 ... 57

2.1.4.3 Penerima Penghasilan yang Tidak Dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21/26 ... 57

2.1.4.4 Kewajiban Pemotong Pajak ... 58

2.1.4.5 Objek Pajak Penghasilan Pasal 21 ... 59

2.1.4.6 Non Objek Pajak Penghasilan Pasal 21 ... 60

2.1.4.7 Pajak Penghasilan Pasal 21 untuk Karyawan Tetap .... 62

2.2 Kerangka Pemikiran ... 65

2.3 Hipotesis ... 67

BAB III METODE PENELITIAN ... 68

3.1 Objek Penelitian ... 68

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 76

3.5 Analisis Data ... 77

3.5.1 Sumber Data ... 77

3.5.2 Pengujian Data ... 78

3.5.3 Pengujian Hipotesis ... 78

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha 4.1 Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Karyawan Tetap

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 ... 80

4.2 Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Karyawan Tetap Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 ... 86

4.3 Perbandingan Pajak Penghasilan Pasal 21 Karyawan Tetap Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 ... 91

4.4 Analisis Data ... 95

4.4.1 Uji Normalitas ... 95

4.4.2 Uji Paired Sample T-test ... 96

BAB V SIMPULAN DAN SARAN...98

5.1 Simpulan... 98

5.2 Saran... 99

DAFTAR PUSTAKA...100

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Kerangka Pemikiran………...67

(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel I Pendapatan Negara dari Sektor Pajak Tahun 2007

Sampai dengan 2010 ... 1

Tabel II Contoh Tarif Tetap ...21

Tabel III Contoh Tarif Proporsional...22

Tabel IV Contoh Tarif Progresif-Proporsional...22

Tabel V Contoh Tarif Progresif-Progresif...23

Tabel VI Contoh Perubahan Tarif Progresif-Progresif...23

Tabel VII Contoh Tarif Progresif-Degresif...24

Tabel VIII Contoh Tarif Degresif...24

Tabel IX Tarif Pajak atas Penghasilan Kena Pajak Orang Pribadi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000...32

Tabel X Tarif Pajak atas Penghasilan Kena Pajak Badan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000...33

Tabel XI Tarif Pajak atas Penghasilan Kena Pajak Orang Pribadi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008...48

Tabel XII Penghasilan Tidak Kena Pajak...63

Tabel XIII Tarif Pajak Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000...64

Tabel XIV Tarif Pajak Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008...64

Tabel XV Sampel Penelitian...75

(9)

xv Universitas Kristen Maranatha Tabel XVII Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Berdasarkan Undang-

Undang Nomor 36 Tahun 2008...88 Tabel XVIII Perbandingan Pajak Penghasilan Pasal 21 Berdasarkan

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 dengan Pajak Penghasilan

(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Negara merupakan organisasi yang sangat besar sehingga negara memerlukan dana yang sangat besar pula. Negara Indonesia mempunyai pendapatan dari beberapa sumber yaitu dari devisa, migas, nonmigas, ekspor, dan lain sebagainya. Namun sumber pendapatan negara terbesar yaitu berasal dari pajak. Adapun pendapatan negara dari sektor pajak dari tahun 2007 sampai dengan 2009 adalah sebagai berikut:

Tabel I

Pengertian pajak menurut Soemitro dalam Mardiasmo (2003:1) ”pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan, dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.” Dalam Resmi (2008:1) “pajak adalah kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara

untuk membiayai pengeluaran rutin dan „surplus‟-nya digunakan untuk public saving

(11)

Universitas Kristen Maranatha BAB I Pendahuluan 2

Sebagai salah satu sumber pendapatan negara terbesar yang melibatkan partisipasi masyarakat luas maka peraturan perpajakan selalu disempurnakan. Dengan perbaikan yang dilakukan terus menerus yang ditujukan demi kepentingan umum, maka peraturan-peraturan mengenai perpajakan terus disempurnakan dan disesuaikan dengan kondisi perekonomian suatu negara. Perubahan undang-undang pajak dilakukan sesuai dengan prinsip kesederhanaan, keadilan, kepastian (baik jumlah maupun waktu), dan persamaan, sehingga wajib pajak dapat dengan mudah melaksanakan kewajiban membayar pajak (Nagarasit, 2009:1).

Terdapat 3 (tiga) hal yang perlu dicermati yang berkaitan dengan pengenaan pajak atas penghasilan tetap berupa gaji. Ketiga hal tersebut merupakan perbedaan yang mendasar dengan peraturan pajak lama yang berlaku dalam tahun 2008 dan tahun-tahun sebelumnya yang didasarkan atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang perubahan ketiga atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan. Ketiga hal tersebut yaitu :

(12)

Universitas Kristen Maranatha BAB I Pendahuluan 3

2. Tarif Pajak dan Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif pajak yang diterapkan atas penghasilan kena pajak bagi wajib pajak orang pribadi dalam negeri diatur dalam pasal 17.

3. Perbedaan Tarif Pajak Bagi Pegawai yang Memiliki NPWP dengan Pegawai yang tidak Memiliki NPWP. Kewajiban untuk memiliki NPWP diatur dalam undang nomor 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-undang nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Pada pasal 2 diuraikan bahwa setiap wajib pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan wajib mendaftarkan diri pada Kantor Direktorat Jenderal Pajak.

(sumber:

http://www.banjarjabar.go.id/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=805) Undang-undang yang mengatur mengenai Pajak Penghasilan Pasal 21 yang terus disempurnakan, akan memengaruhi penghasilan bersih yang diterima karyawan setelah dilakukan pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21. Hal ini akan mengakibatkan perbedaan-perbedaan pajak penghasilan karyawan sebelum dan setelah diterapkannya undang-undang yang baru.

Terdapat penelitian tentang perbandingan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 dan Undang-Undang Nomor 36 tahun 2008. Tan Hui Chun (2010) melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Perbandingan Pajak Penghasilan Pasal 21

(13)

Universitas Kristen Maranatha BAB I Pendahuluan 4

garmen di kota Bandung. Penelitian ini menggunakan data gaji karyawan PT X. Hasil yang didapat melalui penelitian adalah jumlah Pajak Penghasilan Pasal 21 terutang menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 sebesar Rp 3.699.000.00 sedangkan jumlah Pajak Penghasilan Pasal 21 terutang menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 sebesar Rp 9.234.800.00. Dengan hasil perhitungan ini diketahui ada selisih perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 terutang sebesar Rp 5.544.800,00.

Nagarasit (2009) melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Perubahan Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2008 Terhadap Pajak Penghasilan Pasal 21 (Studi Kasus Pada PT X Bandung).” Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

dampak perubahan Pajak Penghasilan Pasal 21 terhadap PT X dan karyawan dari PT X. PT X adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang farmasi. Penelitian ini menggunakan laporan keuangan PT X tahun 2007. Hasil yang didapat melalui penelitian adalah jumlah Pajak Penghasilan Pasal 21 terutang menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 sebesar Rp 189.800,00 sedangkan jumlah Pajak Penghasilan Pasal 21 terutang menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 sebesar Rp 321.800,00. Dengan hasil perhitungan ini diketahui ada selisih perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 terutang sebesar Rp 132.000,00.

(14)

Universitas Kristen Maranatha BAB I Pendahuluan 5

21 bagi karyawan PT X adalah meningkatnya daya beli. Meningkatnya daya beli bagi karyawan PT X yang bergaji kecil (kurang dari Rp 50.000.000,00) berasal dari perubahan besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), bukan dari persentase tarif. Oleh karena hal itu, Nagarasit menyarankan pemerintah untuk memberikan insentif-insentif yang lain. Insentif yang dapat mempunyai dampak yang besar kepada karyawan yang gajinya kecil (kurang dari Rp 50.000.000,00).

Asmara (2010) melakukan penelitian dengan judul ”Analisis Perbandingan

Pajak Penghasilan Terutang Badan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 dan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008.” Penelitian dilakukan pada PT Telkom, Tbk dengan objek penelitian laporan fiskal pajak penghasilan badan Telkom dari tahun 2005 sampai tahun 2008. Penelitian ini dilakukan dengan cara simulasi dari objek pajak yang nanti hasil simulasi akan dibandingkan dengan besaran pajak sebelumnya dengan menggunakan uji perbedaan (paired sample t-test). Dari hasil perhitungan diketahui bahwa dengan tingkat α = 0,043 di mana 0,043 < 0,05 (taraf signifikansi) maka Asmara menarik kesimpulan terdapat perbedaan yang signifikan di antara kedua besaran pajak penghasilan tersebut.

(15)

Universitas Kristen Maranatha BAB I Pendahuluan 6

tarif. Dalam hal ini, peneliti lebih memfokuskan pada “ Analisis Perbandingan Pajak Penghasilan Pasal 21 Karyawan Tetap Berdasarkan Undang-Undang

Nomor 17 Tahun 2000 Dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008.”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka, identifikasi masalah:

1. Bagaimana perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 karyawan tetap berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 dan berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 tahun 2008.

2. Bagaimana perbandingan Pajak Penghasilan Pasal 21 karyawan tetap berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 dengan Pajak Penghasilan Pasal 21 karyawan tetap berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008. 3. Apakah Pajak Penghasilan Pasal 21 karyawan tetap berdasarkan Undang-Undang

Nomor 17 Tahun 2000 mempunyai perbedaan yang signifikan dengan Pajak Penghasilan Pasal 21 karyawan tetap berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi di atas, maka penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:

(16)

Universitas Kristen Maranatha BAB I Pendahuluan 7

2. Untuk mengetahui perbandingan Pajak Penghasilan Pasal 21 karyawan tetap berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 dengan Pajak Penghasilan Pasal 21 karyawan tetap berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008. 3. Untuk mengetahui apakah Pajak Penghasilan Pasal 21 karyawan tetap

berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 mempunyai perbedaan yang signifikan dengan Pajak Penghasilan Pasal 21 karyawan tetap berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008.

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi perusahaan untuk mengetahui tata cara perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 dengan menggunakan peraturan yang baru.

2. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai perubahan peraturan perpajakan, yang dimaksudkan untuk kepentingan umum.

3. Bagi Pihak Lain

(17)

98 Universitas Kristen Maranatha

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000, Pajak Penghasilan Pasal 21 untuk seluruh sampel penelitian yang berjumlah 59 orang adalah sebesar Rp 39.910.808,42 per bulan atau Rp 478.929.700,00 per tahun. Sedangkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008, Pajak Penghasilan Pasal 21 Rp 31.709.708,00 per bulan atau Rp 380.516.500 per tahun.

2. Dari hasil perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 seluruh sampel penelitian berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 dengan Pajak Penghasilan Pasal 21 berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008, terdapat perbedaan sebesar Rp 8.201.100 per bulan atau Rp 98.413.200,00 per tahun. 3. Secara keseluruhan sampel penelitian, Pajak Penghasilan Pasal 21 karyawan

(18)

Universitas Kristen Maranatha BAB V Simpulan dan Saran 99

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang dapat diberikan oleh peneliti antara lain: 1. Bagi wajib pajak, diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini wajib pajak tidak

lagi menghindari kewajiban untuk membayar pajak.

2. Bagi perusahaan diharapkan dapat mengikuti perkembangan perubahan peraturan perpajakan sehingga dapat menghitung pajak penghasilan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.

(19)

100 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V, Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V, Jakarta: Rineka Cipta.

Asmara, Angga Prima. 2010. Analisis Perbandingan Pajak Penghasilan Terutang Badan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 dan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008. Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran, Bandung.

Brotodiharjo, Santoso, 1993, Pengantar Ilmu Hukum Pajak, Eresco, Bandung.

Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Hartono, J. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman – pengalaman, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Mardiasmo. 2003. Perpajakan, Yogyakarta: ANDI.

Nagarasit, Sarah. 2009. Analisis Perubahan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Terhadap PPh Pasal 21. Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan, Bandung.

Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Ind.

Resmi, Siti. 2008. Perpajakan: Teori dan Kasus, Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis, Bandung: CV Alfabeta.

Sunset Policy. 2008. Cara Elegan Meningkatkan Kepatuhan, Jakarta: SMARTTaxes Publishing.

(20)

101

Universitas Kristen Maranatha Tan Hui Chun. 2007. Analisis Perbandingan Pajak Penghasilan Pasal 21 Karyawan

Tetap Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008. Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008.

http://antaranews.com

http://www.banjarjabar.go.id/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=805 http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/08/pengertian-pajak.html

http://www.google.co.id/#hl=id&biw=1280&bih=642&&sa=X&ei=xJW8TM2XAs WycJ78yKsM&ved=0CBUQvwUoAQ&q=National+Science+Foundation+(1956)&s pell=1&fp=358c43829b219671

Referensi

Dokumen terkait

Usaha ranting kayu yang diproduksi masyarakat sekitar hutan, bagi mereka adalah termasuk jenis usaha yang relatif baru karena mengambil limbah ranting ataupun

Dengan skema ini terlihat bahwa dana yang diberikan oleh pemerintah/ lembaga penaung akan membuat perpustakaan (dengan citra baru hasil kerjasama) berkembang sehingga

• Atas permohonan yang dimaksud dalam ayat (2) Direktur Jenderal atau Kepala Kantor Wilayah dapat memperpanjang Persetujuan Prinsip lndustri Obat Tradisional atau lndustri Kecil

Adapun tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan membaca nyaring siswa kelas 1 SDN 1 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo, melalui model Round Teble .Penelitian

Menurut Peratutan Menteri Permentan (Permentan) No. 82 tahun 2013 pengertian dari kelompok tani atau yang bisa disebut poktan adalah kumpulan

Mata pelajaran Ekonomi merupakan mata pelajaran yang menarik dan penting dipelajari karena memiliki keterkaitan yang erat dengan permasalahan kehidupan masyarakat

Dalam penyusunan skripsi ini objek penelitian yang diambil adalah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Setiabudi Satu yang terletak di Jakarta selatan, karena merupakan daerah

Model ini memiliki langkah-langkah pengembangan yang sesuai dengan penelitian pengembangan yaitu penelitian yang menghasilkan produk tertentu dengan melakukan uji