• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMECAHAN MASALAH DALAM TATANAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN KECAKAPAN SOSIAL SISWA DI SMA NEGERI 5 BINJAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMECAHAN MASALAH DALAM TATANAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN KECAKAPAN SOSIAL SISWA DI SMA NEGERI 5 BINJAI."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMECAHAN MASALAH DALAM TATANAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL

BELAJAR BIOLOGI DAN KECAKAPAN SOSIAL SISWA DI SMA NEGERI 5 BINJAI

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

FATIMAH AZZAH RAWANI NASUTION NIM. 8106174018

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PENGARUH MODEL PEMECAHAN MASALAH DALAM TATANAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL

BELAJAR BIOLOGI DAN KECAKAPAN SOSIAL SISWA DI SMA NEGERI 5 BINJAI

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

FATIMAH AZZAH RAWANI NASUTION NIM. 8106174018

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)

TESIS

PENGARUH MODEL PEMECAHAN MASALAH DALAM TATANAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL

BELAJAR BIOLOGI DAN KECAKAPAN SOSIAL SISWA DI SMA NEGERI 5 BINJAI

Disusun dan diajukan oleh:

FATIMAH AZZAH RAWANI NASUTION NIM. 8106174018

Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis

Pada Hari SabtuTanggal 5 April 2014 dan Dinyatakan Telah Memenuhi PersyaratandalamMemperoleh Gelar MagisterPendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Medan, 5 April 2014 Menyetujui

Tim Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Hasruddin, M.Pd. Dr. Fauziyah Harahap, M.Si.

NIP. 196404241989031027 NIP. 196607281991032002

Mengetahui

Ketua Program Studi Direktur Program Pascasarjana

Pendidikan Biologi Universitas Negeri Medan

(4)
(5)

ii ABSTRAK

Fatimah Azzah Rawani Nasution, NIM. 8106174018. Pengaruh Model Pemecahan Masalah dalam Tatanan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap Hasil Belajar Biologi dan Kecakapan Sosial Siswa di SMA Negeri 5 Binjai. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED). Medan. 2014.

Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh: (1) model pemecahan masalah dalam tatanan pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar biologi siswa; (2) pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar biologi siswa; (3) model pemecahan masalah dalam tatanan pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap kecakapan sosial siswa; dan (4) pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap kecakapan sosial siswa. Sampel dalam penelitian ini merupakan populasi sampel yang terbagi ke dalam 3 kelas dengan jumlah 156 siswa. Instrumen penelitian berupa tes hasil belajar, dan angket kecakapan sosial siswa. Metode penelitian ini bersifat kuasi eksperimen dengan teknik analisis anakova pada taraf signifikan α = 0,05. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa: (1) terdapat pengaruh model pemecahan masalah dalam tatanan pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar biologi siswa (Fhitung = 45,017; p. = 0,000); (2) tidak terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar biologi siswa (Fhitung = 2,095; p. = 0,151); (3) tidak terdapat pengaruh model pemecahan masalah dalam tatanan pembelajaran

kooperatif tipe STAD terhadap kecakapan sosial siswa (Fhitung = 3,122; p. = 0,080); dan (4) tidak terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD

terhadap kecakapan sosial siswa pada materi sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan di SMA Negeri 5 Binjai (Fhitung = 3,215; p. = 0,076). Hasil penelitan ini mengimplikasikan bahwa model pemecahan masalah dalam tatanan pembelajaran kooperatif tipe STAD memberikan solusi pemecahan masalah pada materi biologi dengan baik dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

(6)

iii ABSTRACT

Fatimah Azzah Rawani Nasution, NIM. 8106174018. The Effect of Problem Solving Model in Regulation Type STAD Cooperative Learning on Learning Outcomes and Social Skills Biology Students at SMAN 5 Binjai. Thesis. Postgraduate Program, State University of Medan (UNIMED). 2014.

This research aims to determine the effect of: (1) problem-solving model in order STAD cooperative learning on learning outcomes of students of biology, (2) STAD cooperative learning on learning outcomes of students of biology, (3) problem-solving model in order STAD cooperative learning the social skills of students, and (4) STAD cooperative learning on students' social skills. The sample in this study is that the sample population was divided into 3 classes with a number of 156 students The research instrument is achievement test, and students' social skills questionnaire. This research method is quasi- experimental analysis techniques Anacova at significant level α = 0.05. The results of this study showed that: (1) there are significant problem-solving model in order STAD cooperative learning on learning outcomes biology student (Fvalue = 45.017; p. = 0.000), (2) there is no influence STAD cooperative learning on learning outcomes biology students (Fvalue = 2.095; p. = 0.151), (3) there is no influence of problem-solving model in order STAD cooperative learning on students' social skills (Fvalue = 3.122; p. = 0.080), and (4) there is no learning effect STAD cooperative social skills to students on the material in the digestive tract of humans and animals in SMA 5 Binjai (Fvalue = 3.215; p. = 0.076 ). The result of this research implies that the problem-solving model in order STAD cooperative learning provides a solution to the problem solving biological materials well in improving student learning outcomes.

(7)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Allah SWT karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya Penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul Pengaruh Model Pemecahan Masalah dalam Tatanan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap Hasil Belajar Biologi dan Kecakapan Sosial Siswa di SMA Negeri 5 Binjaidisusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Magister Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa penulisan Tesis ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tesis ini. Penulis mengucapkan terima kasih pada:

1. Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si.

2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd.

3. Dosen Pembimbing I, Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd., Dosen Pembimbing II Sekretaris Program Studi Pendidikan Biologi, Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, motivasi serta dukungan pada penulis sejak awal sampai dengan selesai penulisan tesis ini.

(8)

v

5. Bapak Drs. Ashar Hasairin, M.Si., dan Ibu Dra. Cicik Suriani, M.Si., selaku validator lembar instrumen tes hasil belajar siswa, angket kecakapan social siswa, dan instrument observasi model pemecahan masalah siswa.

6. Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Binjai, semua jajaran SMA Negeri 5 Binjai.

7. Ayahanda Syahrudin Nasution dan Ibunda Nurhasanah, ananda Putri Amirah Pulungan, adinda dr. Lili Khadijah Nasution, Melnita Mindasari Nasution, S.H.

8. Teman-teman angkatan XIX kelas B Program Studi Pendidikan Biologi, serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga Tuhan Yang Maha Esa dapat membalas kebaikannya.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna penyempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak khususnya para guru biologi serta dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dan pendidikan.

Medan, 5 April 2014 Penulis

(9)

vi DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 6

1.3. Batasan Masalah ... 6

1.4. Rumusan Masalah ... 7

1.5. Tujuan Penelitian ... 8

1.6. Manfaat Penelitian ... 8

BAB III. TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1. Kerangka Teoritis ... 10

2.1.1. Belajar dan Hasil Belajar ... 10

2.1.2. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 15

2.1.3. Pembelajaran Konvensional... 19

2.1.4. Model Pemecahan Masalah ... 21

2.1.5. Kecakapan Sosial ... 26

2.2. Kerangka Berpikir ... 30

2.3. Hipotesis Penelitian ... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 37

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 37

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 37

3.3. Jenis dan Desain Penelitian ... 38

3.4. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 38

3.5. Prosedur dan Pelaksanaan Penelitian ... 41

3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 46

3.7. Uji Coba Instrumen ... 50

(10)

vii

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 58

4.1. Hasil Penelitian ... 58

4.2. PengujianHipotesis ... 63

4.3. Pembahasan ... 67

4.4. Keterbatasan Penelitian ... 77

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 78

5.1. Simpulan ... 78

5.2. Implikasi ... 79

5.3. Saran ... 80

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Desain Penelitian ... 38

Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Kognitif Siswa ... 47

Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Angket Kecakapan Sosial ... 49

Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Angket Strategi Pemecahan Masalah ... 50

Tabel 4.1. Deskripsi Pretes Siswa... 58

Tabel 4.2. Deskripsi Hasil Belajar Siswa ... 60

Tabel 4.3. Deskripsi Kecakapan Sosial Siswa ... 61

Tabel 4.4. Uji Normalitas Data ... 62

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Langkah Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 18 Gambar 3.1. Diagram Prosedur Kerja Penelitian ... 45 Gambar 4.1. Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang

Diajarkan dengan Model Pemecahan Masalah

dalam Tatanan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD,

dan Pembelajaran Konvensional ... 65 Gambar 4.2. Perbedaan Kecakapan Sosial Siswa yang

Diajarkan dengan Model Pemecahan Masalah

dalam Tatanan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD,

(13)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus ... 86

Lampiran 2. RPP Model Pemecahan Masalah pada Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 89

Lampiran 3. RPP Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 104

Lampiran 4. RPP Pembelajaran Konvensional ... 119

Lampiran 5. Bahan Ajar ... 132

Lampiran 6. Soal Tes Hasil Belajar Siswa ... 153

Lampiran 7. Angket Kecakapan Sosial Sisw ... 166

Lampiran 8. Observasi Model Pemecahan Masalah Siswa ... 171

Lampiran 9. Tabel Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen (Tes Hasil Belajar Kognitif Siswa) ... 176

Lampiran 10. Analisis Varians Butir Soal ... 177

Lampiran 11. Perhitungan Validitas Soal ... 178

Lampiran 12. Perhitungan Reliabilitas Soal ... 181

Lampiran 13. Tingkat Kesukaran Soal ... 184

Lampiran 14. Daya Beda Soal ... 186

Lampiran 15. Hasil Belajar Kelas Model Pemecahan Masalah pada Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 188

Lampiran 16. Hasil Belajar Kelas Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD . 190 Lampiran 17. Hasil Belajar Kelas Pembelajaran Konvensional ... 192

Lampiran 18. Deskripsi Data ... 194

Lampiran 19. Uji Normalitas Data ... 195

Lampiran 20. Uji Homogenitas Data dan Homogenitas Kelas ... 197

Lampiran 21. Uji Hipotesis ... 199

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari akan muncul banyak permasalahan. Masalah setiap orang akan berbeda, begitu pula cara mengatasinya. Suatu situasi dikatakan masalah bagi seseorang jika ia menyadari keberadaan situasi tersebut, mengakui bahwa situasi tersebut memerlukan tindakan dan tidak dengan segera dapat menemukan pemecahannya. Sehingga suatu masalah merupakan kesenjangan antara keadaan sekarang dengan tujuan yang ingin dicapai, sementara guru tidak mengetahui apa yang harus dikerjakan untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian, masalah dapat diartikan sebagai pertanyaan yang harus dijawab pada saat itu, sedangkan guru tidak mempunyai rencana solusi yang jelas. Tugas seorang guru, bukan hanya sekadar mengajar (teaching) tetapi lebih ditekankan pada membelajarkan (learning) dan mendidik siswa (Hamzah, 2003).

(15)

2

Melalui model pemecahan masalah, siswa dapat memiliki keterampilan memecahkan masalah (problem solving). Keterampilan menyelesaikan masalah tersebut akan dicapai siswa jika dalam pembelajaran guru mengkondisikan siswa untuk dapat mengkontruksi pengetahuannya dan memfasilitasi siswa untuk melakukan aktivitas belajar yang melibatkan pemecahan masalah dalam pembelajaran biologi. Untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran biologi siswa harus belajar bagaimana mengelola masalah yang dihadapinya. Dalam mengelola masalah dibutuhkan kemampuan berpikir secara kritis, sistematis, logis, dan kreatif. Pada pembelajaran biologi di SMA Negeri 5 Binjai ditemukan masalah yang sama dijumpai pada siswa yakni lemahnya siswa dalam menyelesaikan pemecahan masalah dalam proses pembelajaran biologi sehingga hal ini memberikan dampak akan rendahnya hasil belajar siswa dengan nilai rata-rata 68 yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yakni 70. Oleh karena itu penting adanya model pemecahan masalah dalam pembelajaran biologi yang salah satunya dapat diterapkan dalam tatanan pembelajaran kooperatif tipe STAD.

(16)

3

dimiliki dengan mempromosikan kemampuan setiap siswa untuk mengenali dan mengembangkan kemampuan pemecahan masalah mereka dalam pembelajaran biologi, dengan pendekatan pemecahan masalah dalam konteksnya siswa dapat menghormati pentingnya konten konsep pengetahuan dan aplikasinya ke keterampilan karir yang akan dibutuhkan siswa itu sendiri. Hasil penelitian Williamson & Rowe (2002), juga mengemukakan bahwa hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan pemecahan masalah dalam kelompok lebih baik dibandingkan dengan metode ceramah (konvensional).

(17)

4

latihan-latihan. Hasil penelitian Muraya & Kimamo (2011) mengemukakan bahwa pendekatan pembelajaran kooperatif secara signifikan memiliki prestasi skor yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode pengajaran reguler atau tradisional, sehingga pendekatan pembelajaran kooperatif merupakan suatu pendekatan pengajaran yang efektif yang guru biologi harus didorong untuk dilaksanakan dalam pembelajaran di dalam kelas.

(18)

5

Dari hasil pengamatan ketika proses pembelajaran biologi berlangsung di SMA Negeri 5 Binjai juga ditemukan bahwa masih kurangnya kecakapan sosial siswa dalam berkomunikasi maupun bekerja sama dalam menerapkan konsep-konsep biologi pada kejadian atau fakta-fakta yang nyata yang dapat dituangkan siswa ketika bertanya ataupun menyampaikan ide-ide dalam penerapan konsep biologi tersebut. Sebagaiamana dikemukakan oleh Padil (2009) kecakapan sosial memiliki peranan penting yang harus dimiliki setiap siswa. Siswa butuh pengalaman belajar dan partisipasi aktif dalam kelompok kecil yang membantu belajar keterampilan sosial dalam berkomunikasi, bekerja sama, dan mengembangkan sikap demokratis.

(19)

6

pemecahan masalah dalam tatanan pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar biologi dan kecakapan sosial siswa di SMA Negeri 5 Binjai.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang diperoleh, yaitu sebagai berikut: (1) Siswa masih minim dalam menerapkan keterampilan pemecahan masalah dalam pembelajaran biologi; (2) Guru masih kurang melatih keterampilannya dalam membantu siswa belajar memecahkan masalah pada pembelajaran biologi; (3) Guru masih belum dapat mengkondisikan siswa untuk dapat mengkontruksi pengetahuannya dan memfasilitasi siswa untuk melakukan aktivitas belajar yang melibatkan pemecahan masalah dalam pembelajaran biologi; (4) Rendahnya kecakapan sosial siswa dalam proses pembelajaran biologi di dalam kelas; (5) Kurangnya

partisipasi aktif siswa dalam kegiatan belajar mengajar biologi di dalam kelas; dan (6) Rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran biologi.

1.3. Batasan Masalah

(20)

7

kognitif dan kecakapan sosial siswa di SMA Negeri 5 Binjai Tahun Pembelajaran 2012/2013.

1.4. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh model pemecahan masalah dalam tatanan pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar biologi siswa pada materi sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan di SMA Negeri 5 Binjai?

2. Apakah terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar biologi siswa pada materi sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan di SMA Negeri 5 Binjai?

3. Apakah terdapat pengaruh model pemecahan masalah dalam tatanan pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap kecakapan sosial siswa pada materi sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan di SMA Negeri 5 Binjai?

(21)

8

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Terdapat pengaruh model pemecahan masalah dalam tatanan pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar biologi siswa pada materi sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan di SMA Negeri 5 Binjai.

2. Terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar biologi siswa pada materi sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan di SMA Negeri 5 Binjai.

3. Terdapat pengaruh model pemecahan masalah dalam tatanan pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap kecakapan sosial siswa pada materi sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan di SMA Negeri 5 Binjai.

4. Terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap kecakapan sosial siswa pada materi sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan di SMA Negeri 5 Binjai.

1.6. Manfaat Penelitian

(22)

9

mengembangkan penelitian mengenai model pemecahan masalah dalam tatanan pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar dan kecakapan sosial siswa.

(23)

78

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh model pemecahan masalah dalam tatanan pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar biologi siswa pada materi sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan di SMA Negeri 5 Binjai.

2. Tidak terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar biologi siswa pada materi sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan di SMA Negeri 5 Binjai.

3. Tidak terdapat pengaruh model pemecahan masalah dalam tatanan pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap kecakapan sosial siswa pada materi sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan di SMA Negeri 5 Binjai.

(24)

79

5.2. Implikasi

Hasil penelitan ini mengimplikasikan bahwa melalui model pemecahan masalah, siswa dapat memiliki keterampilan memecahkan masalah (problem solving) pada proses pembelajaran biologi. Dimana proses pemecahan masalah

sebagai suatu proses berpikir atau suatu usaha siswa dalam menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahamannya untuk menemukan solusi dari suatu masalah pada materi biologi. Sehingga dapat diakatakan pemecahan masalah merupakan proses menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya ke dalam situasi baru yang belum dikenal. Dengan kata lain dalam pemecahan masalah siswa didorong dan diberi kesempatan seluas-luasnya untuk berinisiatif dan berfikir sistematis dalam menghadapi suatu masalah dengan menerapkan pengetahuan yang didapat sebelumnya.

(25)

80

5.3. Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Dengan penggunaan model pemecahan masalah dalam tatanan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada setiap materi pembelajaran biologi diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa di dalam kelas.

(26)

81

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. 2003. Pendidikan Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Anderson, W.L., Sensibaugh, C.A., Osgood, M.P., & Mitchell, S.M.. 2011. What Really Matters: Assessing Individual Problem-Solving Performance in the Context of Biological Sciences. Georgia Southern University. International, Journal for the Scholarship of Teaching and Learning. 5(1): 1931-4744.

Anonim. 2003. Kurikulum Berbasisi Kompetensi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Anonim. 2007. Konsep Pengembangan Model Integrasi Kurikulum Pendidikan Kecakapan Hidup. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum.

Anonim. 2012. Pengembangan Model Pendidikan Kecakapan Hidup. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitang Departemen Pendidikan Nasional.

Arikunto, S. 2003. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta.

Bloom, B, S. 1956. Taxonomy of Educational Objective: Hand Book I: Cognitive Domain. New York.

Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta: AV Publisher.

Dimyati dan Mudjiono. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Fitriana, L. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Tipe Group

Investigation (GI) dan STAD terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Kemandirian Belajar Siswa. Tesis. Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.

Gagne, R, M. 1992. Principles of Instructional. New York: Holt, Rinehart and Winston Inc.

(27)

82

Hake, R, R. 1998. Interactive-Engagement Versus Traditional Methods: A Six-Thousand-Student Survey of Mechanics Test Data for Introductory Physics Course. Department of Physics, Indiana University, American Journal of Physics, 66: 64-74.

Hamalik, O. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamzah. 2003. Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika Siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri di Bandung melalui Pendekatan Pengajuan Masalah, Disertasi. Bandung: Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Johnson, D., dan Johnson, R. 1994. Cooperative Learning in The Classroom. Virginia: Association for Supervision and Curriculum Development. Kadir, Suhar, Jibaigun, S. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD dan NHT Terhadap Hasil Belajar Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika. Jurusan PMIPA FKIP Universitas Haluoleo. 3: 2.

Kamal, S. 2010. Efektifitas penggunaan Jigsaw dan Teknik Meringkas Catatan Menggunakan Peta Pikiran (Mind Mapping) Terhadap Prestasi Belajar Biologi dan Kecakapan Sosial Mahasiswa. Tesis. Medan: Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Kauchak. 1998. Learning and Teaching: Riset and Based Method. Amerika Serikat: Aviacom Company.

Knight, J, K., dan Wood, W, B. 2005. Teaching More by Lecturing Less. Articles, CBE Life Sciences Education, The American Society for Cell Biology. Krulik, S., dan Rudnick, J, A. 1995. The New Sourcebook for Teaching Reasoning

and Problem Solving in Elementary School. Boston: Temple University.

Lie, A. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.

Maloof, J., dan White, V, K, B. 2005. Team study training in the college biology laboratory. Salisbury University, USA, Journal of Biological Education, 39(3): 120-124.

(28)

83

Mertasari, N, M, S. 2005. Peningkatan Penguasaan Konsep dan Hasil Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi dalam Mata Kuliah Kalkulus I dengan Penerapan Strategi Pembelajaran Kontekstual melalui Pendekatan Pemecahan Masalah. Singaraja: Fakultas Pendidikan MIPA, IKIP Negeri Singaraja.

Muldayanti, N. D. 2013. Pembelajaran Biologi Model STAD dan TGT ditinjau dari Keingintahuan dan Minat Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. Jurusan Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Pontianak. 2(1): 12-17.

Muraya, D, N., dan Kimamo, G. 2011. Effects of Cooperative Learning Approach on Biology Mean Achievement Scores of Secondary School Students’ in Machakos District, Kenya. Academic Journals, Educational Research and Reviews, 6(12): 726-745.

Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004: Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta: Grasindo. Nurhadi, dan Senduk, G, A. 2003. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya

Dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.

Padil, H, M. 2009. Menumbuhkan Kecakapan Sosial Peserta Didik. Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Koran Pendidikan Online. Senin, 31 Agustus 2009 21:16:56.

Pannen, P., Mustafa, D., dan Sekarwinahyu, M. 2001. Konstruktivisme dalam Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

Purwanto, M, N. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Qudsyi, H., Indriaty, L., Herawaty, Y., Saifullah., Khaliq, I., Setiawan, J. 2011.

Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA, Jurnal Proyeksi. 6(2): 34-49.

Saka, A, Z. 2010. Implementation of Cooperative Learning and Guided Discussion Methods in Science Teaching to Improve Professional Skills of Student Teachers. Journal of Turkish Science Education, Volume 7, Issue 2, June 2010.

Santrock, J. W. 2004. Psikologi Pendidikan (Terjemahan), Edisi Kedua. Schunk, D. H. 2008. Learning Theories: An Educational Perspective. Fifth

(29)

84

Shadiq, F. 2004. Pemecahan Masalah, Penalaran, dan Komunikasi.

http://fadjarp3g.wordpress.com/2007/10/09/what-research-says-about-mathematical-problem-solving (diakses 12 Desember 2012).

Skrzypek, W., Potyrala, K., dan Walosik, A. 2011. Formation of Biology Students' Social Skills With Use of ICT Tools. Western Anatolia Journal of Educational Sciences (WAJES), Dokuz Eylul University Institute, Izmir, Turkey, ISSN: 1308-8971.

Slavin, R, E. 1995. Cooperative Learning: Teory, Research, and Practise (2nd ed.). Needham Heights, MA: Allyn & Bacon.

Slavin, R, E. 2008. Cooperative Learning: Teori, Riset, dan Praktik, Terjemahan Nurulita Yusron. Bandung: Nusa Media.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudirman., dkk. 1992. Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjadi, Bagod. 2007. Biologi 2B SMA Kelas XI Semester 2. Surabaya: Yudhistira.

Sudjana, N. 2001. Penilaian Hasil dan Proses Hasil Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana, N., dan Rivai A. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Suherman, E., dan Winataputra, U. 2001. Common TexBook Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika UPI Bandung.

Sukmadinata dan As’ari. 2006. Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi.

Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sumiati dan Asra. 2007. Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.

Suprapto. 2004. Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Masalah Topik Kubus dan Balok Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Kemampuan Kognitif pada Siswa Kelas 1 SLTP N 7 Klaten, Tesis.

(30)

85

Susiwi, S. 2007. Kecakapan Hidup, Hand Out (Life Skill). Jakarta: FPMIPA UPI. Suwarkono. 2004. Penilaian Pembelajaran Matematika Pada Kurikulum 2004.

Jakarta: Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan DKI Jakarta.

Widodo, A. 2006. Profil Pertanyaan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Sains: The Feature Of Teachers’ and Students’ Questions In Science Lessons, Vol. 4, No. 2, http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/4206139148.pdf. (diakses 1 September 2012).

Williamson, V, M., dan Rowe, M, W. 2002. Group Problem Solving Versus Lecture in College-Level Quantitative Anakysis: The Good, The Bad, and The Ugly. Journal of Chemical Education. 79(9): 1131-1134.

Gambar

Tabel 3.1. Desain Penelitian ...................................................................
Gambar 2.1. Langkah Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ...   18

Referensi

Dokumen terkait

mereka lebih banyak fokus pada membuat produk yang berkualitas, operasional perusahaan dan pemasaran, sedangkan sisten akuntansi sering di nomor duakan, hal

Cilj mikrologistike vezan je za opskrbu; bilo na temelju privatnih narudžbi, sporazuma i ugovora, tvrtke i potrošača vezanih za traženu robu, a ponajviše je učinkovita za

Telah dilakukan penelitian mengenai Dosis Efektif Antidiare Sari Buah Salak Pondoh (Zallaca edulis Reinw) Pada Mencit Dengan Metode Proteksi Oleh Oleum Ricini.. Sampel yang

KAMPUS JAKARTA PANDUAN PENGAMBILAN MATA KULIAH PROGRAM SARJANA TERAPAN.

untuk menilai tingkat profitabilitas perbankan antara lain penelitian yang dilakukan oleh (Hesti Werdaningtyas, 2002) dan (Yuliani, 2007) yang melakukan penelitian tentang

Apabila tidak, maka program akan mengirimkan bit pertama (yang terletak pada bit 1 dari variabel outByte) dengan cara menunggu pin CLOCK berlogika low,

Di bawah ini akan dijelaskan secara rinci cara analisis korelasi bangunan ukur debit ambang lebar dengan menggunakan polinomial kuadrat terkecil yang sesuai dengan hukum fisika

Analisis MVA (market Value Added) adalah analisis yang membandingkan nilai pasar saham dari modal yang diinvestasikan dengan nilai dasar modalnya, semakin tinggi nilai