• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN BOERHANOEDIN HARAHAP PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL(1955-1956).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANAN BOERHANOEDIN HARAHAP PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL(1955-1956)."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN BOERHANOEDIN HARAHAP PADA

MASA DEMOKRASI LIBERAL(1955-1956)

SKRIPSI

Disetujui Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Nedia Lestari Sihombing

3113121053

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)

i

ABSTRAK

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karunia dan anugerahnya

akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan dengan judul “Peranan Boerhanoedin Harahap pada Masa Demokrasi Liberal(1955-1956)”.

Dalam menulis Skripsi ini penulis sudah berusaha seoptimal mungkin untuk

memberikan hasil yang terbaik, namun sebagai manusia biasa yang memiliki keterbatasan

kemapuan dan pengetahuan, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki kelemahan.

Oleh karena itu, masukan berupa saran serta kritik yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan demi kesempurnaan skripsi ini kelak.

Dalam melaksanakan penelitian maupun penulisan Skripsi ini, penulis banyak

mendapat dukungun dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. H. Restu, MS. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Bapak dan Ibu wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial, terkhusus Bapak Drs. Liber

Siagian, M.Si

4. Istimewa kepada Orangtua penulis sebagai motivator penulis, Bapak Pdt. M.

Sihombing dan Mama D. Hutagalung atas segala kasih sayang yang tak terhingga dan

buat segala pengorbanan yang diberikan kepada penulis selama perkuliahan dan

sampai penulisan skripsi ini dan meraih gelar Sarjana Pendidikan. Semua ini penulis

persembahkan buat kedua orangtua penulis.

5. Ibu Dra. Flores Tanjung, M.A selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah UNIMED

sekaligus selaku dosen penguji utama dan Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku

sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah sekaligus selaku dosen pembimbing skripsi

penulis yang banyak memberikan bimbingan, arahan, masukan, dan pemikiran dalam

(4)

6. Bapak Drs. Ponirin, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan penguji penulis

yang banyak memberikan bimbingan kepada penulis selama duduk di bangku

perkuliahaan.

7. Kepada informan penulis Bapak Djohan Harahap, selaku anak dari Mr. Boerhanoedin

Harahap, serta Bapak Bahari Siregar, S.SosPol dengan segala ketulusan memberikan

informasi yang relevan dengan penelitian penulis.

8. Ibu Dr. Samsidar, M.Pd selaku dosen penguji bebas yang banyak memberikan

pandangan serta masukan bagi penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

9. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Sejarah serta tata usaha, terimakasih atas semua

ilmu yang diberikan selama penulis duduk di bangku kuliah, terkhusus Ibu Lister Eva

Simangunsong,M.Hum.

10.Adik-adikku yaitu Jeremia Sihombing, Kristin Natalia Sihombing, Nico Rudi Hartono

Sihombing, Citra Pratiwi Sihombing terimaksih penulis ucapkan atas dukungan dan

semangat yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Kepada seluruh keluarga penulis keluarga Op. Anggun Hutagalung,

keluarga Op. Eben Sihombing terimakasih atas segala dukungan kepada penulis.

Kepada Abraham CPN, terimakasih atas doa dan bantuannya semoga kita dapat

mendapatkan cita-cita kita. Seluruh teman-teman Par Destinasi, teman-teman PPL

2014, teman-teman Kelas B-Reguler 2011, dan teman- teman Rainbrow yang tidak

bisa saya tuliskan satu persatu, semoga kebersamaan kita tetap bisa kita jaga, sukses

untuk kita semua dan tercapai angan dan cita-cita kita semua. Sahabat penulis,kak

Leni, kak Maria, MH, bang Joshua Nainggolan, SE, Lasma, Kak Rita, Miranti

Nainggolan terimakasih atas dukungan dan doanya semoga kita bisa mengejar

cita-cita masing-masing. Buat bang Joel terima kasih atas doa dan bantuannya. Seluruh

teman-teman stambuk 2011 yang telah banyak memberikan dukungan dalam proses

perkuliahaan. Terimakasih juga buat teman-teman satu PS atas dukungan satu sama

lain. Anak-anak 2% Talenta, Winalni, Junju, Nere, Saudur, Suprianto, S.Pd, si kocak

Jefri, Puspa, dan Jesi. Semoga persahabatan kita tidak hanya sampai di masa

perkuliahan dan kepada teman-teman seperjuangan menyelesaikan berkas-berkas

Sentimina Simbolon, S.Pd, Ian Ginting, S.Pd, Riki Suhendri, S.Pd, dan Rima

Sihombing, S.Pd. Seluruh saudara/I yang tergabung dalam GPSI Youth terkhusus

GPSI Youth Martubung semua yang tidak dapat saya tuliskan satu persatu, atas segala

kebersamaan yang kita lalui selama ini. Terima kasih kepada kak Nurhikmah Siregar

(5)

Skripsi ini bisa terselesaikan berkat bantuan dan doa dari semua pihak. Dan kepada

teman-teman dan pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satupersatu namanya. Akhir kata

penulis mengucapkan terimakasih dan semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi semua

pembaca.

Medan, Juni 2015 Penulis

(6)

DAFTAR ISI

A. Selayang pandang Boerhanoedin Harahap ... 20

B. Konstelasi ... 28

1. Konstelasi politik Indonesia pada masa Demokrasi Liberal (1950-1955) ... 28

2. Demokrasi Liberal (1950-1959) ... 35

(7)

D. Peranan Boerhanoedin Harahap sebagai Perdana Menteri Pada masa Demokrasi Liberal

(1955-1956)... 43

a. Pelaksanaan Pemilihan Umum ... 43

b. Melaksanakan pembangunan ekonomi dan Memberantas korupsi ... 50

c. Mengembalikan wibawa pemerintah terhadap Angkatan Darat .... 53

d. Akhir dari penugasan Boerhanoedin Harahap Sebagai Perdana Menteri ... 57

e. Sikap Teladan Boerhanoedin Harahap ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

A. Kesimpulan ... 63

B. Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap bangsa di dunia memiliki hak yaitu mendapatkan kemerdekaan, seperti

didalam Undang-Undang Dasar 1945 Pembukaan alinea pertama “ Bahwa sesungguhnya

Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa ...”. Salah satunya bangsa Indonesia yang

merupakan salah satu bangsa yang ada di dunia dengan berbagai percobaan yang dihadapi

seperti masalah politik, ekonomi, hingga masalah keamanan dan bangsa Indonesia memiliki

hak untuk mendapatkan kemerdekaan atas semua percobaan. Salah satunya masalah

pembangunan politik di Indonesia.

Tidak hanya itu saja, bangsa Indonesia juga memiliki hak untuk mendapatkan suatu

bentuk pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan

seluruh tumpa darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum. Untuk mendapatkan

suatu bentuk pemerintahan yang melindungi segenap bangsa Indonesia, bangsa Indonesia

mengalami percobaan mengenai suatu bentuk sistem pemerintahan .

Sistem pemerintahan Indonesia banyak mengalami perubahan. Perubahan sistem

pemerintahan Indonesia yaitu setelah Indonesia merdeka terbentuklah pemerintahan yang

berdaulat dengan landasan UUD 1945 dibentuklah sistem pemerintahan Indonesia yang

dipimpin oleh seorang Presiden dan dibantu oleh satu orang wakil Presiden serta para

menteri-menteri. Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis

Permusyawaratan Rakyat. Saat diawal kemerdekaan Indonesia yang menjadi pegangan

adalah UUD 1945. Namun kenyataannya, saat itu belum dapat dijalankan secara murni

terlihat pada aturan peralihan UUD 1945 Pasal IV yang menyatakan bahwa untuk pertama

(9)

MA belum terbentuk, sehingga segala kekuasaan dijalankan oleh presiden dengan dibantu

oleh Komite Nasional. Kemudian dalam kongres Kominte Nasional Indonesia pada tanggal

16 Oktober 1945 di Malang, wakil Presiden Moh Hatta mengeluarkan Maklumat X dan sejak

dikeluarkan Maklumat X ini dikeluarkan kepada KNIP diberi wewenang untuk turut

membuat undang-undang dan menetapkan GBHN. Jadi, seolah-olah memegang sebagian

kekuasaan MPR. Kemudian pada tanggal 3 November 1945 dikeluarkannya Maklumat

Pemerintah yang mana anjuran untuk mendirikan partai-partai politik sehingga pada tanggal

14 November 1945 dibentuk kabinet parlementer pertama yang saat itu dibawah pimpinan

Sutan Syarir sebagai Perdana Menteri. Sejak saat itu sistem pemerintahan Indonesia yang

awalnya presidensil berubah menjadi sistem pemerintahan parlementer sekaligus berlakunya

sistem multi partai, walaupun tidak dikenal dalam UUD 1945. Oleh karena itu sebagian orang

berpendapat bahwa perubahan sistem pemerintahan dan administrasi negara merupakan

tindakan yang menyalahi UUD 1945 yang menjadi anutan. Pada saat diberlakukannya sistem

pemerintahan parlementer maka tanggung jawab kebijaksanaan pemerintah dibawah di

tangan menteri, tetapi apabila kebijaksaanaan menteri ternyata tidak dapat dibenarkan oleh

DPR, maka menteri-menteri itu harus mengundurkan diri, atau DPR dapat membubarkan

menteri-mentri(kabinet) tersebut dengan alasan mosi tidak percaya.

Negara Indonesia telah melaksanakan beberapa sistem kabinet. Kabinet yang telah

dilaksanakan diantaranya kabinet Presidentil (pertama) pada tahun 1945, selanjutnya

berganti menjadi kabinet Parlementer yang awalnya di pimpin oleh Kabinet Syarir, kemudian

pada tahun 1948 Indonesia menerapkan sistem pemerintahan presidentil, selanjutnya kabinet

darurat (1949), kabinet Susanto, yaitu Kabinet Peralihan 1950 hingga akhirnya kembali

menjadi kabinet Parlementer pada tahun 1950-1959, yang mana mengalami beberapa

(10)

Pada bulan September 1950, dimulainya kembali sistem pemerintahan Parlementer

yang dipimpin oleh kabinet Natsir. Namun, kabinet ini mengalami kegagalan. Kegagalan

disebabkan oleh kurangnya dukungan rakyat secara menyeluruh, kabinet Natsir belum

berhasil melaksanakan Pemilihan Umum yang telah menjadi programnya, dan kabinet Natsir

belum mampu mengembalikan Irian Barat ke pangkuan negara Indonesia. Kemudian

digantikan oleh kabinet Sukiman, namun kabinet ini juga mengalami kegagalan. Kegagalan

disebabkan oleh adanya pertentangan pribadi terutama antara pemimpin yang sifatnya pribadi

antar individu, dibawa-bawa kedalam organisasi sehingga organisasilah yang menjadi korban

dan berantahkan dan saling menjatuhkan pihak lainnya walaupun separtai. Selanjutnya

digantikan oleh kabinet Wilopo akan tetapi kabinet ini juga mengalami kegagalan. Kegagalan

disebabkan oleh keretakan di dalam tubuh kabinet sendiri, keretakan dan

kekurangkompakkanserta perselisihan antara partai-partai pendukung kabinet, serta adanya

mosi tidak percaya dari parlemen.

Kemudian, digantikan oleh Kabinet Ali I, kabinet ini pun demikian juga, mengalami

kegagalan. Kegagalan disebabkan oleh peristiwa Angkatan Darat 27 Juni 1955 sehingga

digantikan oleh Kabinet Burhanuddin Harahap.

Dari ketujuh kabinet, Kabinet Burhanuddin Harahap dapat dikatakan kabinet terbaik

selama 7 kali pergantian kabinet karena program-program yang dirancang oleh kabinet

Burhanudin Harahap hampir seluruhnya terlaksana dengan baik, terutama pada saat

Pemilihan Umum.

Boerhanoedin Harahap menjabat sebagai Perdana Menteri hanya 8 bulan saja.

Walaupun hanya beberapa bulan saja, Boerhanoedin Harahap berhasil dalam berbagai

program yang telah dirancang oleh kabinet yang beliau pimpin. Salah satunya adalah

terlaksananya Pemilihan Umum, kembalinya wibawa pemerintah terhadap KSAD. Walau

(11)

perannya sebagai penyelenggara pemerintah dapat terlaksana dan membuahkan hasil.

Boerhanoedin Harahap dikenal sebagai tokoh yang pekerja keras. Tidak hanya itu saja beliau

dikenal orang yang dapat dipercaya.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih

lanjut tentang “Peranan Burhanuddin Harahap pada masa Demokrasi Liberal(tahun

1955-1956)” sebab masih terbatas pengetahuan khalayak ramai mengenai peranan

Burhanuddin Harahap pada masa Demorasi Liberal terkhusus generasi penerus bangsa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti mengungkapkan beberapa

identifikasi masalah dalam penelitian ini, antara lain :

1. Konstalasi politik Indonesia pada masa Demokrasi Liberal(1950-1955)

2. Program yang rancang pada masa kabinet Burhanuddin Harahap

3. Peranan Burhanuddin Harahap pada masa Demokrasi Liberal(tahun 1955-1956) dari

segi :

a. Politik

b. Ekonomi

c. Militer/pertahanan

C. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana konstelasi politik Indonesia pada masa Demokrasi Liberal(1950-1955)?

2. Program apa saja yang dirancang oleh Kabinet Burhanuddin Harahap?

3. Bagaimana peranan Burhanuddin Harahap pada masa Demokrasi Liberal(tahun

(12)

a. politik,

b. ekonomi dan

c. militer/pertahanan ?

D. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui konstalasi politik Indonesia pada masa Demokrasi Liberal

(1950-1955)

2. Untuk mengetahui program yang dirancang oleh kabinet Burhanuddin Harahap

3. Untuk mengetahui peranan Burhanuddin Harahap pada masa Demokrasi Liberal(tahun

1955-1956) baik dibidang:

a. politik,

b. ekonomi, dan

c. militer/ pertahanan

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan yang dapat dijadikan sumber bagi peneliti yang ingin

mengadakan penelitian lebih lanjut tentang masalah ini.

2. Dapat melatih peneliti untuk membuat karya ilmiah dalam penelitian sejarah yang

berkualitas.

3. Untuk memperkaya informasi dan wawasan baik Civitas Akademika UNIMED maupun

masyarakat tentang Peranan Burhanuddin Harahap pada masa Demokrasi

Liberal(1955-1956)

4. Bagi Akademisi Pendidikan Sejarah, sebagai bahan ataupun data penting yang dapat

menambah pengetahuan, mengingat masih sangat sedikit yang mengetahui mengenai

(13)

5. Bagi Pemerintah, supaya menjadi bahan yang mendukung untuk membuat literatur

mengenai Mr. Burhanuddin Harahap, mengingat minimnya literatur mengenai Mr.

Burhanuddin Harahap sebagai pemimpin yang berkualitas

6. Bagi Mahasiswa dan mahasiswi di Pendidikan Sejarah, untuk menambah ilmu mengenai

sistem politik atau sistem pemerintahan di Indonesia pada masa Demokrasi Liberal dan

dapat menambah wawasan bahwa ada sosok pemimpin walaupun sederhana tapi

(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Dari hasil penelitian diatas, maka kesimpulan yang diperoleh adalah :

1. Sebelum Indonesia menerapkan Demorasi Liberal, Indonesia berbentuk negara

Federal/ Serikat, yang mana saat itu wilayah Indonesia terbagi menjadi beberapa

bagian.

2. Pada saat berlakunya Republik Indonesia Serikat, Undang – undang yang dipakai

hanya bersifat Sementara walaupun tidak tercantum tulisan “ sementara”, sistem

pemerintahan adalah sistem Parlementer.

3. Pada tanggal 17 Agustus 1950, Indonesia kembali menjadi ke negara kesatuan karena

adanya tuntutan dari rakyat yang dimana negara serikat bukanlah atas kehendak

rakyat.

4. Kembalinya Indonesia ke bentuk NKRI, akan tetapi Undang-undang yang dianut

adalah UUDS 1950, sistem pemerintahan saat itu adalah sistem parlementer yang

dimana adanya “ pertanggungjawaban menteri”, kepala negara adalah seorang

Presiden, kepala pemerintahan adalah seorang Perdana Menteri.

5. Ketika Indonesia kembali ke NKRI maka mulai berlaku Demokrasi Liberal

(1950-1959) yang dimana 7 kali pergantian kabinet karena kurang stabil kinerja para kabinet

– kabinet. Kabinet yang memerintah saat itu adalah kabinet Natsir, Sukiman, Wilopo,

Ali I, Mr. Burhanuddin Harahap, Ali II, dan Juanda.

6. Sebelum masa kabinet Burhanuddin Harahap, ada beberapa masalah yang dihadapi

oleh negara Indonesia, diantaranya masalah politik, pertahanan, ekonomi, dan

(15)

masalah di Indonesia belum dapat terselesaikan padahal sudah menjadi Program kerja

setiap kabinet.

7. Mr. Burhanuddin Harahap dipilih oleh Wakil Presiden yaitu Drs. Moh. Hatta. Pada

tanggal 12 Agustus 1955 kabinet Burhanuddin Harahap mulai bekerja di

pemerintahan Indonesia. Kabinet Burhanuddin Harahap adalah kabinet ke V setelah

kabinet Ali I.

8. Mr. Burhanuddin berasal dari Partai Islam yaitu Masyumi

9. Hambatan/masalah yang dihadapi oleh kabinet Burhanuddin Harahap adalah

kurangnya rasa kepercayaan Presiden terhadap Burhanuddin Harahap

10. Ketika kabinet Burhanuddin Harahap bekerja, program yang dilakukan kabinet

Burhanuddin Harahap diantaranya :

a. Terselenggaranya Pemilihan Umum

b. Memberantas Korupsi

c. Mengembalikan kewibawaan Pemerintah dan Masyarakat terhadap Angkatan Darat

d. Meneruskan Perjuangan Mengembalikan Irian Barat ke wilayah Republik

Indonesia

e. Menghilangkan faktor-faktor yang menimbulkan inflasi

11. Dalam menjalankan peranannya, Burhanuddin dapat melaksanakan Pemilihan Umum

yang Luber ( Langsung, umum, bersih dan rahasia ). Pemilihan Umum terjadi pada

tahun 1955, dan para konstentan juga sebagian menjadi Panitia pemilihan umum.

Ketika Pemilihan Umum berlangsung antusias pemilih sangat-lah tinggi dan pada saat

Pemilihan Umum ada beberapa partai yang mengikuti diantaranya, Partai Masyumi,

PNI, PKI, NU dan partai lainnya.

12. Tidak hanya pelaksanaan pemilu yang berhasil dilakukan oleh Burhanuddin Harahap,

(16)

I) masalah yang belum diselesaikan adalah masalah Angkatan Darat yang mana

adanya ketidakpercayaan pemerintah kepada Angkatan Darat sehingga saat itu KSAD

Non-aktif, tetapi ketika Burhanuddin Harahap menjabat sebagai ketua kabinet

( Perdana Menteri ), Burhanuddin berhasil mengembalikan wibawa Pemerintah

terhadap Angkatan Darat. Dengan kata lain KSAD kembali aktif sebagai pelindung

negara

13. Tidak hanya masalah politik, militer/pertahanan, masalah korupsi juga dapat

diberantas oleh kabinet Burhanuddin Harahap

14. Kabinet Burhanuddin Harahap adalah kabinet yang pertama kali melakukan

Pemilihan Umum secara nasional

B.Saran

Berdasarkan dari penelitian, penelitian mencoba memberikan saran – saran sebagai

berikut :

1. Bagi Pendidik dan Kalangan Umum

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi menjadi sumber pengetahuan

terhadap Sejarah Indonesia terkhusus masa Orde Lama.

2. Bagi Pemerintah

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan tambahan untuk negara

karena melihat sekarang ini, masih banyak tokoh – tokoh yang sangat mempunyai

peranan penting dalam memajukan Indonesia.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini menjadi tambahan bahan

untuk melakukan penelitian selanjutnya yang lebih rinci terhadap peranan Burhanuddin

(17)

67

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Dudung 2007. Metodologi Penelitian Sejarah.Jogjakarta : AR-RUZZ MEDIA

Dumairi.1996. Perekonomian Indonesia. Erlangga:Jakarta

Joeniarto. 1966. Sejarah Ketatanegaraan RI. Yogjakarta : Bumi Aksara

Kansil.1981. Sistem Pemerintahan Indonesia. Jakarta: Aksara Baru

Karim, Rusli.1993.Perjalanan Partai Politik di Indonesia.Jakarta: PT Raja Grafindo

Kartodirdjo, Sartono. 1977. Sejarah Nasional Indonesia IV. Jakarta: Balai Pustaka.

Koran Republika 22 Januari 2013.Tarik Ulur Jumlah Partai dan Kontestan Pemilu.

Nasution, Adnan. 1995.Aspirasi Pmeerintahan Konstitusional di Indonesia. Jakarta : Grafiti

Nasution, A.H. 1971. Kekarjaan ABRI.Djakarta:Endang

Ohorella.1996.Sejarah Perekonomian Indonesia.Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI

Poerwantana.1994. Partai Politik di Indonesia.Jakarta: Rineka Cipta Jakarta

Redaksi Great Publisher. 2011. Buku Pintar Politik Sejarah Pemerintahan dan ketatanegaraan. Yogyakarta: Yogja Great Publisher

Sinaga, J.H.1993. Kenangan Pengalaman-Pengalaman. Medan

Soebagijo.1979.Wilopo 60Tahun.Jakarta:Gunung Agung

Soekanto, Soerjono.2006.Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta: PT Grafindo Persana

Sorensen, Georg.2003. Demokrasi dan Demokratisasi.Yogyakarta:PT Pustaka Belajar

Suprapto, Bibit. 1985. Perkembangan Kabinet dan Pemerintahan di Indonesia. Malang: Ghalia Indonesia

(18)

68

Thoha, Mifta.2002.Birokrasi dan Politik di Indonesia.Jakarta: RajaGrafindo Persada

Referensi

Dokumen terkait

perluasan dibanding Sensus Pertanian 1983, yaitu untuk konsep rumah tangga pertanian pengguna lahan ditambah dengan usaha budidaya kayu-kayuan kehutanan, dan setiap komoditas

Grafik-grafik distribusi tegangan hoop pada pipa utama dan pipa cabang yang diperoleh pada orientasi β = 0 o disajikan pada gambar 3 dan 4 untuk rasio diameter pipa

Dalam tahap pelaksanaan pembelajaran, tiap guru mata pelajaran Takhassus (Muatan Lokal Agama) di MA Walisongo Pecangaan Jepara telah memiliki konsep perencanaan dan

yang tidak memuat sanggahan atas laporan hasil pemeriksaan sementara yang telah disampaikan sehingga tidak diperlukan adanya pembahasan, OJK menetapkan laporan

1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, .... Ibu Tini memiliki 2 buah deposito. Deposito pertama sebesar Rp. Dan deposito kedua sebesar Rp. Hitunglah tingkat bunga yang diperoleh Ibu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ikan nila pada kerupuk singkong memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kadar protein, warna secara fisik,

dilakukan review artikel dengan tujuan penelitian untuk memberikan tinjauan umum terkait pembelajaran online pada masa pandemic COVID-19 di Indonesia.. Ini penting

Pemanfaatan Rimpang Kunir Putih ( Curcuma zeduaria ) Sebagai Pengurang Kerusakan Struktur Mikroanatomi Hepar Mencit Akibat Alkohol. Jakarta: Universitas Indonesia Press.