• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakterisasi Dye Organik Alam Dan Ruthenium (N719) Sebagai Fotosensitizer Dalam Dye Sensitized Solar Cells (DSSC) JURNAL 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karakterisasi Dye Organik Alam Dan Ruthenium (N719) Sebagai Fotosensitizer Dalam Dye Sensitized Solar Cells (DSSC) JURNAL 1"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN EKSTRAK PIGMEN KULIT BUAH MANGGIS...

 

31

31

PENGGUNAAN EKSTRAK PIGMEN KULIT BUAH MANGGIS (Garnicia mangostana L.) SEBAGAI ZAT PEKA CAHAYA TiO2-NANO PARTIKEL DALAM DYE-SENSITIZED SOLAR

CELL (DSSC)

Hardani, Hendra, Muh. Iman Darmawan, Cari, Agus Supriyanto

Ilmu Fisika, Universitas Sebelas Maret, Surakarta Email (contact person); danylastchild07@gmail.com

ABSTRAK

DSSC (Dye-sensitized solar cells) adalah suatu devais yang mampu mengubah energi matahari menjadi energi listrik dengan memanfaatkan dye (pewarna) sebagai sensitizer dan material semikonduktor sebagai elektroda kerja-nya (foto-anoda). Pada penelitian ini telah berhasil dibuat elektroda foto-anoda berbahan titanium dioksida (TiO2) ukuran nanopartikel berbentuk film tebal (thick film) yang dideposisikan diatas gelas transparan konduktif FTO (fourine doped-tin oxide) dengan metode spin coating, suatu metode percepatan larutan pada substrat yang diputar. Foto-anoda TiO2 kemudian diaplikasikan sebagai elektroda kerja pada DSSC dengan dye kulit buah manggis (Garnicia mangostana L.) sebagai sensitizer. Dari hasil pengujian menggunakan solar simulator AM 1.5G (100 mW/cm2) didapatkan bahwa volume prekursor TiO2 mempengaruhi unjuk kerja sel surya DSSC dan diperoleh overall conversion efficiency mencapai 0,09 % dengan tegangan open circuit (Voc) sebesar 0,53 V, rapat arus short circuit (Jsc) sebesar 0,34 mA dengan fill factor (FF) 2,5 x 10-6.

Kata kunci: dye-sensitized solar cell (DSSC), sensitizer, Fourine doped-tin oxide (FTO)

1. PENDAHULUAN

Energi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam memenuhi segala bentuk

kebutuhan hidup di dunia, sehingga

kebutuhan energi di dunia semakin hari

semakin meningkat. Oleh sebab itu,

pencarian sumber energi alternatif yang

dapat diperbaharui (renewable), murah dan

ramah lingkungan menjadi tuntutan yang tidak dapat ditunda lebih lama lagi saat ini sehubungan dengan menyusutnya cadangan bahan bakar fosil secara siginifikan dalam beberapa tahun belakangan ini, serta efek rumah kaca dan pemanasan global yang ditimbulkan selama proses pengunaannya. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia memperkirakan cadangan minyak bumi di tanah air hanya mencukupi untuk 18 tahun ke depan, sementara gas bumi dan batubara masing-masing hingga 61 dan 147 tahun ke depan [1]. Salah satu energi alternatif yang mempunyai potensi sangat besar namun belum dimanfaatkan secara maksimal adalah

sel surya (photovoltaic/solar cell) yang

mampu mengkonversi sinar matahari secara

langsung menjadi energi listrik. DSSC

berbeda dengan sel surya komersial berbasis silikon, dimana pada sel surya DSSC ini terjadi pemisahan antara fungsi penyerapan

cahaya dengan transport pembawa

muatannya [2]. DSSC memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan sel surya komersial berbasis silikon diantaranya murah,

pembuatannya mudah, serta memiliki

efisiensi tinggi walau pada intensitas cahaya yang kurang [3]. Komponen-komponen didalam DSSC pada umumnya terdiri dari elektroda kerja berupa elektroda foto-anoda dari bahan semikonduktor (misalkan: TiO2

dan ZnO), dye sebagai sensitizer yang

menyerap cahaya matahari, pasangan redox berupa triodide/iodide, dan counter elektroda berbahan Platina (Pt). Sedangkan kelemahan dari sel surya berbasis silikon tidak hanya

harganya yang mahal, juga spektrum

penyerapan terlalu sempit. Diketahui

distribusi energi dari sinar matahari terdiri sekitar 4% ultraviolet dan cahaya tampak 96%. Spektrum utama penyerapan sel surya silikon adalah ultraviolet dan ungu. Ini menunjukkan sel surya silikon tidak dapat

menggunakan hampir 96% energi dari

cahaya matahari [4]. Upaya untuk

memperluas spektrum serapan dari daerah ultraviolet hingga wilayah cahaya tampak

sekarang diaplikasikan sebagai Dye

Sensitized Solar Cell [5], dimana pewarna dapat membantu DSSC untuk memperluas spektrum penyerapan [6].

Prosiding Mathematics and Sciences Forum 2014 ISBN 978-602-0960-00-5

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

(2)

32 

[FISIKA]

 

Kesulitan teknis pengembangan DSSC untuk memperpanjang masa pakai DSSC dan meningkatkan penyerapan kuantitas cahaya matahari, karena pewarna organik dengan mudah akan busuk. Semua pertanyaan untuk

dye adalah sangat menarik dan layak untuk

dipelajari [7]. Penelitian menyajikan beberapa data eksperimen dari berbagai bahan alam

yang dapat digunakan sebagai bahan

sensitizer. Analisis bahan dilakukan pada sifat optik dan listrik bahan organik dari ekstrak

wortel (daucus carota), buah melinjo

(Genetum genemon) dan kulit buah manggis (Garnicia mangostana). Hasil ekstrak dari bahan alam yang digunakan dalam penelitian menunjukkan absorbansi kisaran 320-450 nm. Metode yang umum digunakan untuk

membuat thick film TiO2 adalah dengan

melapiskan pasta nanopartikel TiO2 di atas gelas transparan konduktif (gelas FTO)

menggunakan metode doctor blade / Slip

Casting. Namun metode ini memiliki

kelemahan, sulit mendapatkan film dengan ketebalan yang konsisten. Pada penelitian ini

menggunakan metode spin coating, dengan

metode ini terbukti menghasilkan film dengan

ketebalan terkontrol dan memiliki

homogenitas tinggi serta proses yang simpel

[8]. Ketebalan film yang terkontrol

memungkinkan untuk mendapatkan film

dengan pengulangan yang konsisten. Untuk mendapatkan DSSC dengan effisiensi tinggi

ketebalan film pada elektroda foto-anoda TiO2

yang optimum karena ketebalan film ini mempengaruhi proses penyerapan cahaya (ligh absorption) [9].

2. EKSPERIMEN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari ekstrak kulit buah manggis

(Garnicia mangostana L.) terhadap

peningkatan effisiensi sel surya berbasis DSSC dan mengetahui karakterisasi sifat listrik dari ekstrak kulit buah manggis (Garnicia mangostana L.). Ekstraksi diuraikan pada sub bagian berikut.

2.1 Ekstraksi Pewarna Alami

Bahan-bahan yang hendak diekstraksi

dibersihkan dengan air, kemudian sebanyak 25 gram masing-masing bahan dihaluskan dengan mortal dan setelah halus tiap bahan

dicampur 50 ml etanol diaduk selama 30

menit 200 rpm menggunakan vortex stirrer

pada suhu kamar. Setelah diaduk kemudian didiamkan selama 24 jam dan disaring menggunakan kertas saring Whatman no. 42.

Setelah penyaringan simpan larutan dalam wadah tertutup dan terlindung dari sinar matahari.

2.2 Analisis Penyerapan

Kandungan tiap-tiap bahan hasil ekstraksi

dianalisa menggunakan Spectrofotometer UV

Visible shimadzhu 1601 PC untuk

menentukan sifat absorbansi bahan. Rentang

panjang gelombang analisis penyerapan

spektrum di cahaya tampak 300 – 800 nm.

dari hasil pengukuran sifat absorbansi

kemudian diketahui jenis kandungan dye dari

bahan alam.

2.3 Konduktivitas bahan

Pengukuran konduktivitas menggunakan

Elkahfi 100/IV-Meter dilakukan dalam

keadaan gelap dengan menutup semua bagian wadah menggunakan aluminium foil dan di bawah penyinaran menggunakan

sumber cahaya lampu halogen 100 mW/cm2

dan energi intensitas 680.3 W/m2. Lampu

halogen digunakankarena memiliki spektrum

penuh yang mirip cahaya tampak dengan sinar matahari. Dari hasil pengukuran I-V

kemudian ditentukan konduktivitas (σ)

bahan. Untuk menentukan konduktivitas

larutan organik dapat menggunakan

persamaan: penampang permukaan daerah elektroda (m2).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian menggunakan bahan alam seperti wortel, buah melinjo kulit merah dan kulit buah manggis diekstrak menggunakan etanol dengan perbandingan tetap 1 gram bahan alam 2 ml pelarut. Kemudian diuji absorbansi

menggunakan Spectrofotometer UV Visible

shimadzhu 1601 PC dan pengukuran

Arus-Tegangan menggunakan I-V meter/elkahfi

100 dari I-V untuk mengetahui nilai

konduktivitas elektrolit.

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

(3)

PENGGUNAAN EKSTRAK PIGMEN KULIT BUAH MANGGIS...

 

33

100 200 300 400 500 600 700 800 900

Absorbansi

Gbr 1. Absorbansi berbagai ekstrak bahan alam melinjo, wortel, dan manggis

menggunakan Spectrofotometer UV Visible

shimadzhu 1601 PC.

Gbr 1 menunjukkan bahwa perbandingan tetap antara berbagai bahan alam dan pelarut menghasilkan absorbansi yang berbeda. Gbr 1.1 juga menunjukkan spektrum pewarna diekstrak dari berbagai bahan alam memiliki spektrum penyerapan yang berkisar 320 – 580 nm, sedangkan untuk nilai konduktivitas dari elektrolit dapat di lihat pada Gbr di konduktivitas dari elektrolit pada arus terang lebih besar dari pada arus gelap.

4. KESIMPULAN

1. Pengukuran dan analisis penyerapan

spektrum pewarna alam ekstrak dari wortel, melinjo dan kulit manggis telah dilakukan dengan perbandingan massa

bahan alam dan volume pelarut dijaga

tetap. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa pewarna diekstrak dari bahan alam tersebut memiliki spektrum penyerapan di panjang gelombang antara 320 – 580 nm.

2. Pengukuran I-V Meter/Elkahfi digunakan

sumber tegangan sama sebesar 9 volt menghasilkan arus listrik dari larutan elektrolit lebih besar. Arus dalam keadaan

gelap memberikan 3.21 x 10-5 mA,

sedangkan pada keadaan terang

memberikan 3.46 x 10-5 mA.

3. Hasil pengukuran absorbansi mulai yang

terbesar sampai terkecil yaitu berturut-turut dari ekstrak wortel, kulit melinjo warna merah dan kulit buah manggis. Hal ini menjadikan bahan organik perlu untuk

di selidiki sebagai bahan sensitizer DSSC.

4. Efisiensi yang tertinggi dihasilkan oleh

ekstrak kulit manggis sebesar 0,09%, sedangkan ekstrak wortel 0,05% dan ekstrak kulit melinjo 0,03% .

UCAPAN TERIMAKASIH

Peneliti mengucapkan terimakasih kepada pengelola Laboratorium MIPA UNS Surakarta dan dukungan dari LPPM hibah pasca UNS Surakarta dengan No. 301A/ UN27/ PN/ 2014.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Teguh Priyambodo, Pembangkit Listrik

Tenaga Surya: Memecah Kebuntuan

Kebutuhan Energi Nasional dan Dampak

Pencemaran Lingkungan, URL:

http://www.chem-istry.

org/?sect=artikel&ext=114 (Diakses 15 Juli 2014).

[2] Hagfeldt A., Didriksson B., Palmqwist T.,Lindstrom H., Sodergren S., Rensmo H. And Lindquist S-E, Solar Energy Mater. And Solar Cells (1994), Verification of high efficiencies for the Gratzel-cell. A 7% efficient solar cell based on dye-sensitized colloidal TiO2 films,Vol. 31, pp 481 – 488.

[3] Ma T., Akiyama M., Abe E., and Imai I, Nano Letters (2005), High-efficiency dye-sensitized solar cell based on a nitrogen-doped nanostructured titania electrode, Vo. 5, pp 2543 – 2547.

[4] Lin T-W., Lin J-R., Tsai S-Y., Lee J-N., dan Ting C-C., 2007, Absorption Spectra Analysis of Natural Dyes for Applications in

Dye-Sensitized Nano Solar Cells, The 31st National

Conference on Theoretical and Applied

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

(4)

34 

[FISIKA]

 

Mechanics, December 21-22, 2007, ISU,

Kaohsiung, Taiwan, R.O.C.

[5] Grätzel, M., 2006. Photovoltaic

performance and long-term stability of

dye-sensitized meosocopic solar cells. Elsevier: C.

R. Chimie 9 (2006) 578–583.

[6] Grätzel, M., 2003. Dye-sensitized solar

cells. Journal of Photochemistry and

Photobiology C: Photochemistry Reviews 4 (2003) 145–153

[7] Kalyanasundaram K., Gra¨tzel M., 1998,

Applications of functionalized transition metal complexes in photonic and optoelectronic

devices, Coordination Chemistry Reviews, 77 (1998) 347 – 414

[8] Purwanto A., Widiyandari H., and Jumari A., Thin solid Film (2012), Fabrication of high performance fluorine doped–tin oxide film using flame-assisted spray deposition, Vol. 520 pp. 2092–2095.

[9] Agarwala S., Kevin M., Wong A.S.W., Peh C.K.N., Thavasi V., and Ho G. W., ACS

Applied Materials & Interfaces (2010),

Mesophase ordering of TiO2 film with high surface area and strong lihgt harvesting for dye-sensitized solar cell, Vol. 2, pp 1844 – 1850.

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Referensi

Dokumen terkait

LANGKAH KEPOLISIAN DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PENIPUAN PERDAGANGAN ONLINE.. Diajukan

menggunakan strategi brand seperti ini untuk penampilannya, sehingga ketika orang lain menggunakan produk yang sama dengan Michael Jackson, orang lain akan mempunyai pemaknaan

Gambar 5.13 Lokasi Terjadinya Sendi Plastis dari Hasil Analisis Time History untuk Bangunan 4-lantai pada Portal Eksterior 1000 Tahun ……… 25 Gambar 5.14 Lokasi Terjadinya

Dinamika bergantinya pasangan Agus Arifin Nu’mang dalam pencalonan gubernur, mulai dari Aliyah Mustika, Andi Nurpati dan akhirnya berpasangan dengan Tanribali Lamo

[r]

Sedangkan terhadap kebutuhan perolehan angka kredit, model perencanaan penugasan tidak menghasilkan nilai standar deviasi yang relatif lebih besar daripada standar deviasi

Puji syukur peneliti sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang

The aim of this research was carried out to find the effectiveness of using role play in teaching speaking for second grade of junior high school at SMPN