i
PENCATATAN AKUNTANSI PADA USAHA KECIL
(STUDI KASUS PADA USAHA KECIL DI SEMARANG)
Oleh :
SHELLA PRAMUDHYTA S.T. NIM : 232009040
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
FAKULTAS
: EKONOMIKA DAN BISNIS
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
i
PENCATATAN AKUNTANSI PADA USAHA KECIL
(STUDI KASUS PADA USAHA KECIL DI SEMARANG)
Oleh :
SHELLA PRAMUDHYTA S.T. NIM : 232009040
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
FAKULTAS
: EKONOMIKA DAN BISNIS
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
iv
MOTTO
Dream, believe and make it happen (Agnes Monica)
Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga
(Mario Teguh)
Memiliki waktu tidak menjadikan kita kaya, tetapi
menggunakannya dengan baik adalah sumber dari semua
kekayaan (Mario Teguh)
v ABSTRACT
Accounting for small enterprises can be useful to assist in developing an organized and systematic record keeping process that can be used to find out the financial position of an enterprise through producing financial reports, calculating taxes based on real company condition, obtaining access to borrowing credit, along with making decisions about business related matters. The goal of this research is to discover and analyze how accounting is applied by small enterprises along with constraints in the accounting of application.
The data used in this research is taken from 90 stores in Semarang using a n interview method and direct observation. The analytical technique used is a quantitative descriptive analytical technique where the data analysis put forth is interpreted in tables and pictures.
The research results reveal that many small enterprises in Semarang still do not apply an accounting from record until financial report which reported an income
statement, statement of owners’ equity and balance sheet. Small enterprises face various hindrances in applying accounting including the accounting knowledge factor, and low level of awareness about the importance of accounting. Therefore, the training related to small enterprises from government are needed to apply accounting in their businesses.
vi
SARIPATI
Akuntansi untuk Usaha Kecil dapat berguna untuk membantu dalam mengembangkan bisnis dan proses pelaporan yang sistematis dapat digunakan untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan melalui pembuatan laporan keuangan, menghitung pajak berdasarkan kondisi nyata dari perusahaan, memperoleh akses ke kredit pinjaman, bersama dengan membuat keputusan mengenai masalah-masalah bisnis yang terkait. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana akuntansi diterapkan oleh Usaha Kecil bersama dengan kendala dalam penerapan akuntansi.
Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari 90 toko di Semarang menggunakan metode wawancara dan observasi langsung. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif dimana analisis data dikemukakan ditafsirkan dalam bentuk tabel dan gambar.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa banyak Usaha Kecil di Semarang masih belum menerapkan pencatatan akuntansi sampai laporan keuangan yang berisi laporan laba rugi, laporan ekuitas, dan neraca. Usaha Kecil menghadapi berbagai kendala dalam menerapkan akuntansi yang termasuk faktor pengetahuan akuntansi, dan rendahnya tingkat kesadaran tentang pentingnya akuntansi. Oleh karena itu, pelatihan terkait dengan Usaha Kecil dari pemerintah diperlukan untuk menerapkan akuntansi dalam bisnis mereka.
vii KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan pada Tuhan Yesus Kristus atas kemurahanNya dan berkatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan ini guna memenuhi syarat dalam menempuh ujian Sarjana Ekonomi Strata 1 pada jurusan Akuntansi di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menganalisis mengenai pencatatan akuntansi pada usaha kecil (studi kasus pada usaha kecil di Semarang).
Penulis menyadari bahwa ada banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan skripsi ini. Maka dari itu, penulis mengharapkan saran, kritik, dan koreksi yang membagun guna perbaikan penulisan di kemudian hari. Sehingga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan pihak-pihak yang membutuhkan.
Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Salatiga, 17 Desember 2012
viii UCAPAN TERIMAKASIH
Terimakasih kepada Tuhan Yesus Kristus, karena kemurahan dan berkatNya
penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “ Pencatatan Akuntansi Pada Usaha
Kecil (Studi Kasus Pada Usaha Kecil di Semarang) “ ini.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak lepas dari berbagai kesulitan, untuk itu penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyajian skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk kemajuan bersama.
Dalam mewujudkan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan dorongan moril maupun bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang tulus kepada :
1. Bapak Hari Sunarto, SE, MBA, PhD selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.
ix 3. Ibu Yeterina Widi Nugrahanti,SE.,M.Ak.,Akt. selaku dosen pembimbing,
terimakasih atas segala bimbingan serta kesabarannya dari awal sampai akhir penulisan skripsi ini.
4. Ibu Elisabeth Penti Kurniawati, SE.,M.Ak selaku wali studi yang telah memberikan pengarahan, masukan serta bimbingan dalam menjalani kuliah di Fakultas Ekonomika dan Bisnis.
5. Seluruh dosen UKSW yang telah membekali penulis dengan ilmu pengetahuan serta seluruh civitas akademika UKSW.
6. Seluruh keluarga penulis, opa, papa, mama, dan kakak (Debora Sylvia) yang telah senantiasa memberikan dukungan baik moril dan materiil. 7. Sahabat dan teman-teman, Ci Vega, Ci Dewi, Ci Lala, Elvina, Irine,
Yunita, Liana, Melada, Christina, Kartika, Melysa, Ingrid dan seluruh teman-teman seperjuangan atas semua dukungan, bantuan, doa dan hari-hari yang dilalui bersama selama ini.
8. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhirnya penulis berharap dan berdoa agar skripsi ini bermanfaat bagi semuanya, dan semoga segala budi baik, dan bantuan yang penulis terima selama menyelesaikan skripsi minor ini mendapatkan balasan yang berlipat ganda.
x
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ... i
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN MOTTO ... iv
ABSTRACT ... v
ABSTRAKSI ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
UCAPAN TERIMAKASIH ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
PENDAHULUAN... ... 1
LANDASAN TEORI ... 6
Akuntansi ... 7
Proses Akuntansi ... 7
xi
Akuntansi Usaha Kecil ... 9
Pencatatan ... 10
METODE PENELITIAN ... 12
Populasi dan Sampel ... 12
Jenis Data ... 12
Teknik dan Langkah Analisis... 13
ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 14
Deskrptif Kuantitatif ... 14
PENUTUP ... 26
Kesimpulan ... 26
Keterbatasan Penelitian ... 27
Saran ... 27
DAFTAR PUSTAKA ... 29
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 31
xii
DAFTAR TABEL Tabel 1 Transaksi yang Dicatat oleh Pengelola Usaha Kecil ... 17
Tabel 2 Periodisasi Pencatatan pada Usah Kecil ... 18
Tabel 3 Pelaporan yang Dibuat Oleh Pengelola Pada Usaha Kecil ... 19
Tabel 4 Tujuan Pembuatan Laporan ... 22
Tabel 5 Dokumen yang Digunakan oleh Pengelola ... 23
Tabel 6 Sistem Pencatatan Responden ... 24
Tabel 7 Pelatihan Akuntansi ... 25
Tabel 8 Kebutuhan Pelatihan Akuntansi... 26
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Usaha Kecil ... 16
Gambar 2 Pengelola Usaha ... 16
Gambar 3 Pendidikan Pengelola Usaha ... 16
Gambar 4 Lama Berdiri Usaha ... 16
xiii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Profil Usaha Pengelola ... 33
Lampiran 2. Besaran Usaha ... 40
Lampiran 3. Pencatatan Usaha ... 47
Lampiran 4. Pelaporan Usaha ... 57
Lampiran 5. Hubungan antara Asset, Jumlah Karyawan dan Omzet Per Bulan ... 61
Lampiran 6. Pencatatan Transaksi, Pelaporan, Dokumen, dan Periodisasinya ... 64
Lampiran 7. Sistem Pencatatan Responden ... 67
Lampiran 8. Pengelola Usaha ... 68
Lampiran 9. Tingkat Pendidikan Pengelola ... 68
Lampiran 10. Lama Berdiri Usaha dan Ada Tidaknya Dokumen ... 69
Lampiran 11. Pelatihan Akuntansi ... 71
Lampiran 12. Kebutuhan Pelatihan Akuntansi ... 71
1 PENDAHULUAN
Usaha Kecil merupakan bagian penting dalam kehidupan perekonomian suatu negara dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di negara-negara berkembang yang jumlah penduduknya padat, termasuk Indonesia. Usaha Kecil menyediakan kesempatan kerja dan pendapatan yang cukup besar bagi masyarakat sehingga dapat mengurangi salah satu permasalahan yang dihadapi di Indonesia, yaitu penganggguran.
Jumlah penggangguran di Indonesia sudah mengalami penurunan. Menurut data BPS per Februari 2012 jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 120,4 juta orang, bertambah sekitar 3 juta orang dibanding angkatan kerja pada Agustus 2011. Jumlah penduduk yang bekerja di Indonesia mencapai 112,8 juta orang, bertambah 3,1 juta orang dibabanding Agustus 2011.
Peningkatan jumlah penduduk yang bekerja berpengaruh pada penurunan tingkat pengangguran. Menurut BPS tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2012 sebesar 6,325. Pada Agustus 2012 angka pengaangguran mengalami penurunan menjadi 6,56% dibandingkan tahun lalu 6,8%.
2 itu, pemerintah harus mendukung dan memberikan fasilitas bagi warga Indonesia yang menjalankan usaha mandiri. Salah satu bentuk dukungan pemerintah dapat diwujudkan dengan memberikan bantuan modal berupa Kredit Usaha Kecil Menengah (KUKM), dan memberikan pelatihan-pelatihan khusus bagi warga Indonesia agar penduduk Indonesia memiliki keterampilan yang memadai untuk membuka usaha mandiri. Dengan demikian, semakin banyak penduduk Indonesia yang dapat berwirausaha sendiri membuka lapangan pekerjaan, masalah pengangguran dapat teratasi.
Menurut data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, pada tahun 2011 terdapat 55,3 juta UMKM di Indonesia. Jumlah tersebut menyerap 101,72 juta tenaga kerja atau sebesar 97,3% dari total penyerapan angkatan kerja di Indonesia. Pendapatan UKM menyumbang 57,2% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia
(http://www.indotelko.com/2012/09/gairah-menggarap-pasar-ukm/).
Menurut data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah perkembaangan Usaha Kecil tahun 2010 adalah 573.601 unit sedangkan tahun 2011 adalah 602.195 unit naik 28.594 unit (http://www.depkop.go.id/).
3 mampu mengadakan pencatatan dan pelaporan yaitu tidak mampu membuat neraca dan laporan laba-rugi serta tercampurnya antara keuangan perusahaan dengan keluarga.
Dengan akuntansi yang memadai yang menghasilkan laporan keuangan, maka Usaha Kecil dapat memenuhi persyaratan dalam pengajuan kredit, mengevaluasi kinerja, mengetahui posisi keuangan dan menghitung pajak (Warsono, 2010). Hal ini bisa dilakukan jika unit usaha melakukan sistem akuntansi yang disesuaikan dengan jenis usahanya. Jika perusahaan belum mampu untuk menciptakan sistem akuntansi yang baik, minimal unit usaha (kecil dan menengah) melakukan sistem pembukuan yang baik.
4 Informasi akuntansi berhubungan dengan data akuntansi atas transaksi-transaksi keuangan dari suatu unit usaha, baik usaha jasa, dagang maupun manufaktur. Supaya informasi akuntansi dapat dimanfaatkan oleh manajer atau pemilik usaha, maka informasi tersebut disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia, 2007).
Penerapan akuntansi dalam Usaha Kecil sangat diperlukan karena digunakan untuk mengetahui pencatatan dan pelaporan keuangan. Dengan sistem pencatatan dan pelaporan keuangan yang baik dapat mengetahui laporan hasil usaha dan kondisi Usaha Kecil. Selain itu, akuntansi sangat berguna bagi sebuah usaha diantaranya dengan pencatatan secara akuntansi dapat menghasilkan laporan keuangan yang dapat berguna bagi semua pihak. Definisi Laporan Keuangan yaitu laporan yang menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik ekonominya, yaitu kelompok yang berkaitan dengan pengukuran posisi keuangan, kelompok yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dan kelompok yang berkaitan dengan pengukuran cash flow (Endif, 2009).
5 menyatakan biasanya pembukuan UKM dilakukan dengan cara-cara sederhana dan tidak detail (2008).
Semakin berkembangnya usaha, menuntut UKM untuk berhubungan dengan pihak eksternal perusahaan. Misalnya untuk meningkatkan pendanaan UKM akan berhubungan dengan pihak bank/lembaga keuangan lainnya. Pihak bank/lembaga keuangan tersebut biasanya akan mensyaratkan laporan keuangan untuk menilai kelayakan kredit dari UKM (Kurniawati et al., 2012).
Beberapa penelitian telah dilakukan di Indonesia menunjukkan bahwa praktek akuntansi Usaha Kecil di Indonesia belum berjalan dengan baik (Suhairi, 2000). Penelitian dari Kuntati (2006) mengatakan bahwa kebutuhan terhadap penerapan akuntansi masih rendah dan banyak responden yang belum pernah mengikuti pelatihan akuntansi.
Penelitian Kurniawati et al., (2010) menyatakan bahwa penerapan akuntansi Usaha Kecil di Salatiga berdasarkan jenis usaha dagang masih sederhana karena kendala faktor pendidikan yang rendah dalam hal pengetahuan akunansi dan kurangnya kesadaran akan pentingnya akuntansi.
6 tentang Pencatatan Akuntansi Pada Usaha Dagang. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumya adalah jenis usaha yang diteliti usaha dagang, jasa, dan manufaktur.
Manfaat penelitian ini adalah :
1. Bagi Usaha Kecil, dapat memberikan arti pentingnya akuntansi untuk perkembangan usahanya.
2. Bagi Dinas Koperasi dan pemerintah, jika dimungkinkan dibuat kebijakan tentang pencatatan akuntansi dan memberikan pembinaan dan pelatihan akuntansi.
3. Bagi penelitian selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai gambaran untuk menambah referensi pengetahuan pada Usaha Kecil di Semarang.
Penelitian ini dilakukan di Semarang dengan pertimbangan bahwa sektor industri merupakan sektor andalan kota Semarang, khususnya Usaha Kecil dalam menunjang pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2011, jumlah UKM di Semarang pada tahun 2011 ada sebanyak 11.142 unit naik 1.04% dari tahun 2010 (10.692 unit) dengan penyerapan tenaga kerja 16.617 naik 1.03% dari tahun 2010 (16.139 orang)
7 Akuntansi
Akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan (Warren et al.,2006). Informasi akuntansi merupakan alat yang digunakan oleh pengguna informasi untuk pengambilan keputusan (Nicholls dan Holmes, 1988), terutama oleh pelaku bisnis.
Informasi akuntansi sangat diperlukan oleh pihak manajemen perusahaan dalam merumuskan berbagai keputusan dalam memecahkan segala permasalahan yang dihadapi perusahaan.
Proses Akuntansi
Proses akuntansi ada empat yaitu pencatatan, penggolongan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan dari suatu organisasi (Soemarso, 1992). Kegiatan pencatatan dan penggolongan merupakan proses yang dilakukan secara rutin dan berulang-ulang setiap kali terjadi transaksi keuangan. Sedangkan kegiatan pelaporan dan penganalisaan biasanya hanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu (Winata, et all, 1992). Penganalisaan pada laporan keuangan untuk menilai atau menganalisis data yang disajikan dalam laporan keuangan dan dapat diketahui kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya, kondisi kekayaannya dan kemampuan perusahaan dalam usahanya.
8 Neraca, 2. Laporan Laba Rugi, 3. Laporan Arus Kas, 4. Catatan Atas Laporan Keuangan, 5. Laporan perubahan Modal (Kekayaan Bersih).
Laporan Laba Rugi melaporkan tentang pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu berdasarkan konsep penandingan atau matching concept yaitu dengan membandingkan beban dengan pendapatan yang dihasilkan selama periode terjadinya beban tersebut (Warren, 2006).
Laporan Perubahan Ekuitas suatu ikhtisar mengenai perubahan pada ekuitas pemilik yang telah terjadi selama periode waktu tertentu seperti pada bulanan maupun tahunan.
Neraca merupakan sebuah laporan yang berisi daftar mengenai aset, kewajiban, dan modal pemilik pada satu periode waktu. Pada umumnya tanggal pada neraca menggunakan hari pada akhir bulan atau akhir tahun. (Warren, 2006).
Laporan Arus Kas memberikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas entitas, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan (Kurniawati et al., 2012).
Usaha Kecil
9 maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil.
Menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2008,Usaha Kecil dapat didefinisikan sebagai satu unit usaha yang mempunyai kriteria sebagai berikut:
Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:
memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
Badan Pusat Statistik (BPS) menyusun kategori berdasarkan jumlah tenaga kerja. Menurut BPS, Usaha Kecil memiliki tenaga kerja 5-19 orang.
Akuntansi Usaha Kecil
10 utang, dan persedian. Buku-buku tersebut sebenarnya hanya pengganti dari nama-nama perkiraan (buku besar) dalam akuntansi biasa (Tunggal, 1997).
Pencatatan akuntansi yang dilakukan oleh Usaha Kecil, antara lain pencatatan transaksi penjualan, pembelian, persediaan, kas masuk, kas keluar, biaya gaji, lain-lain. Pelaporan akuntansi, meliputi pelaporan penjualan, pembelian, Laba Rugi, Perubahan Ekuitas, Dan Neraca (Kurniawati et al., 2010).
Bukan hanya perusahaan yang memerlukan pembukuan, tetapi orang pribadi pun perlu melakukan pembukuan. Pembukuan bagi orang pribadi bertujuan untuk mengetahui banyaknya pengeluaran dalam waktu tertentu, juga dapat melakukan perencanaan keuangan ke depannya (Karyawati, 2008).
Orang pribadi, mungkin belum memerlukan pembukuan yang terlalu formal, tetapi ketika suatu usaha didirikan, harus mulai melakukan pembukuan secara teratur dan formal (Karyawati, 2008). Pembukuan dilakukan untuk mengetahui berapa laba yang dihasilkan, biaya operasi, dan penjualan dalam satu periode tertentu, utang yang harus dibayar, dan lainnya.
Pencatatan
11 kas keluar, biaya gaji dan biaya lain-lain (Kurniawati et al., 2010). Pencatatan yang dilakukan oleh Usaha Kecil antara lain meliputi:
1. Catatan penjualan yaitu mencatat seluruh transaksi jual yang terjadi. Berfungsi untuk mempermudah karyawan dan pengelola dalam membuat laporan penjualan yang nantinya digunakan untuk mengetahui laba yang dihasilkan, yang merupakan salah satu unsur dalam pembuatan laporan Laba-Rugi (Kurniawati et al., 2010).
2. Catatan pembelian yaitu mencatat seluruh transaksi beli yang meliputi pembelian barang-barang yang akan dijual. Berfungsi untuk mengetahui harga perolehan dari suatu barang. Penting diketahui supaya dapat menentukan harga jual sehingga tidak menimbulkan kerugian karena harga jual yang terlalu rendah dari harga perolehan barang (Kurniawati et al., 2010).
3. Catatan persediaan berisi tentang barang-barang yang tersedia ditambah barang masuk dikurangi barang yang keluar. Catatan ini berfungsi untuk mengetahui berapa jumlah persediaan yang dimiliki perusahaan.
4. Catatan kas masuk yaitu mencatat seluruh penerimaan kas dari penjualan. Berguna untuk mengetahui berapa uang tunai yang dimiliki perusahaan dari taransaksi penjualan.
12 6. Catatan biaya gaji yaitu mencatat gaji karyawan. Berfungsi membantu
pengelola dalam pengecekan berapa jumlah gaji yang telah dibayar.
7. Catatan biaya lain-lain yaitu biaya yang ditimbulkan dalam kegiatan operasional usaha yang sifatnya rutin seperti biaya air, listrik, telepon, dan lain-lain.
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah Usaha Kecil di Semarang. Pemilihan responden dalam penelitian ini adalah pengelola Usaha Kecil (baik pemilik/manajer). Pengambilan sampel dengan teknik convenience sampling method di mana pemilihan sampel berdasarkankriteria Usaha Kecil menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2008 dan yang bersedia diwawancara.
Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa :
13
Data sekunder yaitu catatan, nota, kwitansi serta dokumen transaksi usaha yang dimiliki Usaha Kecil.
Teknik dan Langkah Analisis
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian deskriptif pada dasarnya berfungsi menggambarkan/melukiskan fenomena atau hubungan yang diteliti dengan sistematis, faktual, dan akurat (Singarimbun dan Effendi, 1989). Di dalam penelitian ini, metode penelitian deskriptif memberikan gambaran mengenai pencatatan transaksi dan pelaporan yang dilakukan oleh Usaha Kecil serta kendala-kendala yang dihadapi dalam menerapkan praktek akuntansi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Usaha Kecil sendiri.
Adapun langkah-langkah analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Mengklasifikasikan data berdasarkan pencatatan akuntansi (transaksi
penjualan, pembelian, kas masuk, kas keluar, gaji, biaya lain-lain dan persediaan), pelaporan akuntansi (laporan penjualan, pembelian, Laba Rugi, Perubahan Ekuitas, Neraca) dan kendala bisnisnya yang menghambat Usaha Kecil dalam penerapan akuntansi yang sudah diperoleh melalui wawancara dan kuesioner.
14 Mengidentifikasi tujuan pembuatan pelaporan (manajemen, kredit, pajak,
manajemen dan kredit, manajemen dan pajak).
Mengidentifikasi dokumen yang digunakan (nota penjualan, nota pembelian, nota penjualan dan pembelian, tidak membuat semuanya).
Mengidentifikasi sistem pencatatan responden (komputerisasi atau manual).
Mengidentifikasi pelatihan akuntansi dan kebutuhan pelatihan akuntansi responden.
Mengolah data secara menyeluruh berdasarkan data yang diperoleh.
Menganalisis kendala-kendala yang dihadapi Usaha Kecil dalam pengidentifikasian akuntansi.
Membuat kesimpulan secara menyeluruh atas data yang diperoleh tersebut sehingga menghasilkan informasi yang menjawab persoalan penelitian.
Analisis Data dan Pembahasan
Obyek dalam penelitian ini adalah Usaha Kecil yang dikelompokkan menjadi 3 usaha, yaitu usaha dagang, jasa, dan manufaktur yang ada di Semarang yang memenuhi kriteria sebagai Usaha Kecil sesuai Undang-Undang No. 20 tahun 2008 tentang UMKM dan yang bersedia diwawancara.
15 di Semarang. Pengambilan sampel didasarkan pada rules of thumb yang diutarakan oleh Roscoe yakni ukuran sampel yang layak adalah berkisar antara 30-500 (Supramono dan Utami, 2003).
Berdasarkan sampel yang dijadikan objek penelitian sebagai berikut :
yang disurvey (100)
yang menolak melakukan wawancara dan menjawab
kuesioner (10)
───
yang memenuhi kriteria (90)
Profil Usaha Kecil
16 Penerapan Akuntansi
Berdasarkan pertanyaan yang diajukan kepada responden mengenai pencatatan yang mereka lakukan, berikut hasil yang diperoleh dan disajikan dalam bentuk tabel di bawah ini:
42%
45% 13%
Usaha Kecil
Usaha Dagang Usaha Jasa
Usaha Manufaktur
88% 12%
Pengelola Usaha
Dikelola
Pendidikan Pengelola
Usaha
Lama Berdiri Usaha
17 Tabel 1 Transaksi yang dicatat oleh Pengelola Usaha Kecil
No
Transaksi yang Dicatat
Dagang Jasa Manufaktur
Mencatat Tidak
Mencatat Mencatat
Tidak
Mencatat Mencatat
Tidak
18 Persediaan sering dicatat karena untuk mengetahui kapan harus membeli barang jika persediaan hampir habis. Transaksi biaya gaji pada perusahaan dagang, jasa, dan manufaktur jarang dicatat. Hal ini disebabkan karena biaya gaji untuk karyawan tidak mengalami perubahan yang signifikan untuk setiap bulannya sehingga mereka mudah mengingat dan juga karena jumlah karyawan yang sedikit.
Biaya lain-lain (listrik, air, telepon) jarang dicatat karena sudah ada bukti pembayaran. Persediaan pada perusaahaan jasa jarang dicatat karena persediaan sering digunakan sehingga tidak terlalu penting untuk dicatat.
Periodisasi pencatatan yang dilakukan pengelola Usaha Kecil ditunjukkan oleh tabel di bawah ini:
Tabel 2 Periodisasi Pencatatan
Perio disas i
Penjualan Pembelian Kas Masuk Kas Keluar Biaya Selain
Gaji Gaji Persediaan
19 Dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa penjualan, kas masuk, dank as keluar dicatat setiap hari. Yang perlu diperhatikan adalah pembelian yang berkaitan dengan catatan persediaan. Pembelian dilakukan saat barang yang dijual habis dan periodisasinya tidak ditentukan dengan pasti karena bergantung dengan jumlah barang yang masih tersedia. Hal ini menunjukkan bahwa catatan mengenai jumlah persediaan sangat dibutuhkan untuk memperlancar bisnis yang dijalankan. Oleh karena itu, maka persediaan sering dicatat untuk mengetahui kapan harus membeli barang jika persediaan hampir habis.
Biaya gaji jarang dicatat. Hal ini disebabkan karena biaya gaji untuk karyawan tidak mengalami perubahan yang signifikan untuk setiap bulannya sehingga mereka mudah mengingat dan juga karena jumlah karyawan yang sedikit. Pelaporan
Pelaporan yang dibuat Usaha Kecil di Semarang, antara lain :
Tabel 3 Pelaporan yang Dibuat Pengelola
Laporan yang Dibuat Pengelola
Membuat Laporan
Dagang Jasa Manufaktur
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Laporan
Penjualaan 21 55% 15 38% 7 58%
Laporan
Pembelian 21 55% 16 40% 7 58%
Laba/Rugi 10 25% 2 17%
Perubahan
Ekuitas 4 10% 2 17%
20 Berdasarkan Tabel 3 dapat disimpulkan bahwa tidak semua responden yang melakukan pencatatan juga membuat laporan. Terbukti bahwa pada usaha dagang jumlah responden yang mencatat penjualan dan pembelian berjumlah 35 responden hanya 21 responden (55%) yang membuat laporan per periode masing-masing. Penjualan dan pembelian yang dibuat laporan menggambarkan bahwa laporan yang mereka buat mencerminkan tujuannya yaitu untuk keperluan internal manajemen dalam usaha mereka. 38 responden tidak membuat laporan keuangan karena usaha dikelola sendiri, usaha masih sederhana sehingga tidak perlu membuat laporan, dari nota penjualan dan pembelian, kas masuk, juga kas keluar sudah tahu apakah usahanya laba atau rugi.
Pada usaha Jasa jumlah responden yang mencatat penjualan ada 32 responden hanya 15 responden yang membuat pelaporan. Dari 25 responden yang mencatat pembelian hanya 16 responden yang membuat laporan per periode masing-masing karena usaha dikelola sendiri sehingga tidak perlu membuat laporan, dari nota penjualan dan pembelian, kas masuk, juga kas keluar sudah tahu apakah usahanya laba atau rugi.
21 meningkatkan laba, omzet, dan assetnya untuk perkembangan usahanya, sedangakan laporan pembelian dibuat untuk mengecek barang apa saja yang masih tersedia.
Dari 40 responden usaha jasa, yang membuat laporan Laba/Rugi, Perubahan Ekuitas, dan Neraca hanya 4 responden (10%). Selama ini para pengelola mengetahui adanya laba atau rugi diperoleh dari selisih antara harga penjualan dan pembelian. Jika selisih dari harga penjualan dan pembelian positif menunjukan laba, jika selisih dari harga penjualan dan pembelian negatif menunjukan rugi, kalau ada laba berarti modal bertambah dan jika rugi maka modal berkurang, para pengelola tidak mempunyai neraca, tetapi mengetahui kekayaan hanya pada kas dan laporan persediaan.
Pada usaha Manufaktur dari 12 responden yang mencatat penjualan dan pembelian ada 7 responden yang membuat laporan per periode masing-masing. 5 Penjualan dan pembelian yang dibuat laporan menggambarkan bahwa laporan yang mereka buat mencerminkan tujuannya yaitu untuk keperluan internal manajemen dalam usaha mereka.
22 menunjukan rugi, kalau ada laba berarti modal bertambah dan seandainya kalau rugi maka modal berkurang, para pengelola tidak mempunyai neraca, tetapi mengetahui kekayaan hanya pada kas dan laporan persediaan.
Menurut penelitian Kurniawati, et al (2010) mengatakan bahwa responden yang membuat laopran penjualan, pembelian, Laba Rugi, Perubahan Ekuitas, dan Neraca untuk keperluaan internal manajemen pada usaha mereka.
Tabel 4 Tujuan Pembuatan Laporan
Tujuan Responden
Absolut %
Manajemen 29 63%
Kredit 0 0%
Pajak 0 0%
Manajemen dan
Kredit 17 37%
Manajemen dan
Pajak 0 0%
Manajemen, Kredit,
dan Pajak 0 0%
Total 46 100%
Tabel 4 menunjukkan bahwa tujuan pelaporan yang dibuat masih sangat sederhana yaitu untuk pengelolaan usaha dan untuk keperluan manajemen usaha sendiri. Sedangkan untuk keperluan manajemen dan kredit (37%). Peminjaman kredit dilakukan untuk beberapa perusahaan mempunyai omzet penjualan yang tinggi seperti toko mebel, toko kain, toko bangunan, cetak foto, dan restoran.
23 Tabel 5 Dokumen yang Digunakan Pengelola
Keterangan Dagang Jasa Manufaktur
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Nota
Penjualan 14 35%
Nota
Pembelian 9 24% 3 8%
Nota
Penjualan dan Pembelian
21
55%
15 38% 11 92%
Tidak Membuat Semuanya
8
21%
9 23% 1 8%
Total 38 100% 40 100% 12 100%
Dari tabel diatas usaha dagang yang menggunakan nota penjualan dan nota pembelian ada 19 responden (50%) dan ada 13 responden (34%) yang hanya menggunakan nota pembelian. Usaha jasa yang mengunakan nota penjualan dan pembelian ada 14 responden (35%) dan ada 3 responden (8%) yang hanya menggunakan nota pembelian. Usaha manufaktur yang mengunakan nota penjualan dan pembelian ada 11 responden (92%). Nota penjualan ini digunakan oleh pemilik usaha untuk mengetahui jumlah yang harus dibayar konsumen, bukti jika ada kesalahan pembayaran dan mengetahui berapa kas yang diterima pada tiap transaksi. Nota pembelian digunakan oleh pemilik usaha untuk mencatat persediaan yang telah dibeli dan mengetahui berapa banyak kas yang keluar untuk perkembangan usahanya. Sistem Pencatatan Reponden
24 ini. Komputerisasi yang dimaksud adalah pemakaian komputer sebagai alat bantu penyelesaian tugas sebagai pengganti penyelesaian secara manual.
Tabel 6 Sistem Pencatatan Responden
No Keterangan
Jumlah
Responden Persentase
1 Komputerisasi 24 27%
2 Manual 66 73%
Total 90 100%
Dilihat dari pencatatan responden, 66 responden menggunakan pencatatan secara manual dan 24 responden yang menggunakan sistem yang terkomputerisasi. Berdasarkan wawancara penulis, responden masih menggunakan pencatatan secara manual karena penggunaan komputer yang rumit dan usaha masih dikelola sendiri jadi cukup dengan menggunakan kalkulator. Para pengelola yang menggunakan sistem terkomputerisasi beranggapan akan dapat mengurangi resiko kesalahan dalam perhitugan.
Pelatihan Akuntansi
Pelatihan akuntansi yang dimaksud adalah pelatihan akuntansi yang diselenggarakan oleh suatu lembaga pendidikan luar sekolah maupun lembaga pendidikan tinggi, atau balai pelatihan departemen atau dinas tertentu.
Berikut data yang menyatakan pernah mengikuti pelatihan akuntansi dan belum pernah mendapat pelatihan akuntansi:
25 No Keterangan
Jumlah
Responden Persentase
1 Pernah Ikut 5 6%
2 Tidak Pernah 85 94%
Total 90 100%
Kendala
Beberapa kendala yang dihadapi oleh Usaha Kecil Menengah sehingga mereka tidak menerapkan akuntansi adalah karena minimnya pengetahuan tentang pencatatan akuntansi dan kurangnya kesadaran akan pentingnya akuntansi dalam suatu bisnis yang mereka jalankan terbukti dari rendahnya tingkat kebutuhan akuntansi. Bagi beberapa perusahaan yang usahanya dimiliki sendiri, punya
kecenderungan berpikir hanya sebatas “bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga”
menjadi gaya hidup yang menghambat berkembangnya perusahaan (sumber: wawancara).
Berikut data yang menyatakan tingkat kebutuhan pelatihan akuntansi:
Tabel 8. Kebutuhan Pelatihan Akuntansi
No Keterangan
Jumlah
Responden Persentase
1 Butuh 5 6%
2 Tidak Butuh 85 94%
Total 90 100%
26 Keterbatasan ilmu tentang akuntansi mempengaruhi keputusan pengusaha untuk menerapkan pencatatan akuntansi. Mereka yang sudah lama mendirikan usaha lebih nyaman melakukan pencatatan berdasarkan pengalaman. Keterbatasan inilah yang membuat mereka kurang mampu mengadakan perencanaan, pencatatan dan pelaporan (Primiana, 2009).
Penutup Kesimpulan
Dari hasil penilitian melalui pembahasan yang diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa Usaha Kecil di Semarang sebenarnya sudah menerapkan akuntansi secara sederhana seperti melakukan pencatatan penjualan, pembelian, persediaan, kas masuk, kas keluar, biaya gaji dan biaya lain-lain juga membuat laporan penjualan, pembelian, Laba Rugi, Perubahan Ekuitas, dan Neraca. Usaha Jasa dan Manufaktur lebih maju dalam penerapan akuntansi karena beberapa responden sudah membuat laporan keuangan dibandingkan pada usaha dagang yang hanya melakukan pencatatan.
Namun akuntansi yang diterapkan belum optimal, yaitu dari membuat pencatatan sampai dengan pelaporan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor kendala yang dihadapi yaitu:
1. Minimnya pengetahuan tentang pencatatan akuntansi.
27 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah banyak responden yang menolak untuk diwawancarai dan tidak mau menjawab pertanyaan yang diajukan penulis. Sebagian responden kurang terbuka untuk mengungkapkan secara pasti mengenai omzet dan asset mereka.
Saran
Dalam penelitian mendatang disarankan untuk meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pencatatan akuntansi, hubungan asset, omzet, dan pencatatan, juga dapat dilakukan kerja sama dengan pihak pemerintah khususnya Dinas Koperasi dan UMKM dimana tugas mereka melakukan pembinaan usaha.
28
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011. Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UKM) dan Usaha Besar (UB) Tahun 2010-2011, yang diunduh dari http://www.depkop.go.id/ pada tanggal 20 Desember 2012.
Anonim, 2012. Gairah Menggarap UKM, yang diunduh dari http://www.indotelko.com/2012/09/gairah-menggarap-pasar-ukm/
pada tanggal 16 November 2012.
Anonim, 2012. UKM Berpotensi Meningkatkan Pendapatan Negara, yang diunduh dari http://www.depkeu.go.id/ pada tanggal 17 Desember 2012.
Benyamin, W. P., 1990, “Laporan Keuangan (Ikhtisar Akuntansi) Perusahaan Kecil”
dalam Prosiding AkuntanNasional, Surabaya.
Holmess, Scott and Des Nicholls, 1988, ″An Analysis of the Use of Accounting By Australian Small Business″, Journal of Small Business Management. Karyawati, Golrida, 2008, Akuntansi Usaha Kecil Untuk Berkembang, PT
RajaGrafindo, Jakarta.
Krisdiartiwi, Mamik, 2008, Pembukuan Sederhana untuk UKM, Media Pressindo, Yogyakarta.
Kuntatui, Fifid Afti, 2006, Identifikasi Pencatatan Akuntansi (Studi Kasus Pada Usaha Kecil Di Semarang).
Kurniawati, Elisabeth Penti, Paskah Ika Nugroho, dan Diyan Setiawati, 2010, Penerapan Akuntansi Untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Studi Kasus Pada Usaha Dagang Kota Salatiga, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Satya Wacana, Salatiga.
29 (SAK ETAP), Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Satya Wacana, Salatiga.
Nanawi dan Martini. 2004. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Primiana, I. (2009). Menggerakan Sektor Riil UKM dan Industri. Bandung: Alfa Beta.
Singarimbun dan Effendi, 1989, “Metodologi penelitian” vol: 2
Soemarso, SR, 1992, Akuntansi Suatu Pengantar, edisi empat, Rineka Cipta, Jakarta.
Supramono, dan Intiyas Utami, 2003, Desain Proposal Penelitian Studi Akuntansi dan Keuangan, Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.
Tunggal, Amin Widjaja, 1997, Akuntansi Untuk Perusahaan Kecil dan Menengah, PT Rineka Cipta, Jakarta.
UU/No.20/2008/tentang “UMKM”.
Warren, Carl S, James M. Reeve and Philip E. Fess, 2005, Pengantar Akuntansi, edisi 21, Salemba Empat, Jakarta.
Warsono, Sony, Arif Darmawan, dan M.Arsyadi Ridha, 2010. Akuntansi UMKM Ternyata Mudah Dipahami dan Dipraktikkan. Asgard Chapter Yogyakarta.
Widjayanto, Nugroho, 2001, Pengertian Sistem Informasi Akuntansi, Retrieved 27 February, 2012, from http://repository.usu.ac.id.
Williams, L,K.; Richard, C.Chen; Michael, G.; Tearney, 1989, ”Accounting Standarts: Overkill for Small Business?”, The National Public Accountant.
30
RIWAYAT HIDUP
Nama : Shella Pramudhyta Septarini Tjandramulya Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal lahir : Semarang, 11 September 1991
Almat Asal : JL. Kuala Mas 13/610 RT 05/14 Semarang Utara, Jawa Tengah, Indonesia
Nama Orang Tua : Petrus Hamdani (Ayah) Maria Theresia Ernawati (Ibu)
Judul Skripsi : PENCATATAN AKUNTANSI PADA USAHA
KECIL (STUDI KASUS PADA USAHA KECIL DI SEMARANG)
Riwayat Pendidikan : SD Theresiana Tanah Mas Semarang Lulus Tahun 2003
SMP Theresiana Tanah Mas Semarang Lulus Tahun 2006
SMA Krista Mitra Semarang Lulus Tahun 2009
Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW Salatiga 2009 - sekarang
Pengalaman Organisasi :
Panitia Pekan Ilmiah Mahasiswa UKSW 2011 “Teaching and Learning
Based on Research”.
Workshop dan Pekan Ilmiah Maahasiswa 2011 “Membuat Karya Ilmiah
31 Seminar Enterpreneurship 2009
Seminar Nassional on Accounting 2010 “Peran Akuntansi Dalam
Pemberantasan Korupsi”
National Seminar on Aaccounting 2011 “Penyusunan Laporan
Keuangan Berdasarkan SAK ETAP”
Seminar on Accounting 2012
34 Lampiran 1. Profil Usaha dan Pengelola
1. Usaha Dagang
N
O PROFIL USAHA PROFIL PENGELOLA
NAMA
PEMILIK NAMA USAHA
JENIS
JL. Telaga Mas Raya
35
8 Prianto
Toko Aneka
Keramik Toko Keramik JL. MT Haryono 520 7 1 SMA TIDAK
Awali Motor Pelumas
Toko
Sparepart JL. MT Haryono 605 A 10 1 SMP TIDAK
11 Yulianto
Toko Kimia Prima
Deka Toko Kimia JL. Kuala Raya B-27 2 1 SMP TIDAK
12 Suryono
Arvira Jaya Sparepart
Toko Cat Djaja
Agung Toko Cat JL. MT Haryono 806 5 1 SMP TIDAK
Terang Jaya
Electrics Toko Lampu JL. Selomas Raya B-32 2 1 SD TIDAK
16 Radityo Suku Cadang
Motor Suzuki
Toko
Market Utama Motor
Nugroho TB Patra Kencana
Toko
Bangunan JL. MT Haryono 750 7 1 SMP TIDAK
36 22 Yeni
Depo Air Minum 43
Depo Air
Minum JL. Kuala Raya B-43 10 1 SMP TIDAK
23 Harry Gas Selo Elpiji Toko Gas JL. Selo Raya B-23 7 1 SMP TIDAK
24 Amir
Beras Pulen
Wangi Toko Beras
JL. Telaga Mas Raya
B-24 1 1 SD TIDAK
25 Adam
Suhandi
Toko Aluminium
dan Kaca Toko Kaca JL. MT Haryono 511 5 1 SD TIDAK
Bayu Sejahtera
Toko
JL. Tambak Mas Barat
No. 12 25 1 SD TIDAK
35 Yonathan Astra Otoparts
Toko
37 36
Andi TB Pringgading
Toko
Bangunan Jl. Pringgading 29 7 1 SMP TIDAK
37 Andre Family Pet Shop Pet Shop JL. Telaga Mas Raya
B-39 1.5 1 SMP TIDAK
38 Chandra
Alang Maju Jaya Toko Listrik
JL. Telaga Mas Raya
B-41 3 1 S1 TIDAK
2. Usaha Jasa
N O
PROFIL USAHA PROFIL PENGELOLA
NAMA PEMILI
K
NAMA USAHA
JENIS
Hasan Karoseri Center
Bengkel &
Sparepart JL. Hasanudin D 22 20 2 SMA TIDAK
4 Mike Salon Mike Salon
JL. Pasir Mas Seltan
B-61 12 1 SMA PERNAH
5 Rian Auto Mobil Bengkel JL. Telaga Raya A-16 2 1 SMA TIDAK
6 Agustinus Kalimas Lumas
Castrol
Bengkel &
Sparepart JL. Hasanudn A-35 2 1 SMA TIDAK
7 Melka Salon Melka Salon JL. Hasanudn A-39 2 1 SMA TIDAK
8 Martin Robotic Car Wash Bengkel & Car
Wash JL. Hasanudin 22 1 2 SMP TIDAK
38 Printing
10 Ahmad
Subekti Morodadi
Bengkel &
Sparepart JL. Barito Raya No. 144 5 1 SMP TIDAK
11
Rendi
Tama Falope Salon & SPA Salon & SPA JL. Kalimas Raya A-37 3 1 SMP TIDAK
12 Muklis e Studio Digital
Photo Studio
Cetak Foto &
Studio JL. MT Haryono 625 15 1 SMP TIDAK
13 Sanny Orlane Salon JL. Pringgading 12 1 SMP TIDAK
14 Paula Paula Salon Salon
JL. Mayjen Sutoyo
No.88 5 1 SMP TIDAK
15 Sari Winni Salon Salon JL. Prembaen No. 1013 5 1 SMP TIDAK
16 Yolan Salon Lavita Salon JL. Tambak Mas No. 12 1 1 SMP TIDAK
17 Rahmat
Darsono
Prima Tunggal
Abadi Bengkel JL. MT Haryono 654 5 1 SD TIDAK
Saputra Mitra Travel
JL. Lingkar Tanjung Mas
11 20 2 S1 PERNAH
22 Ahmad
Sobari Bravo Motor
Bengkel &
Sparepart JL. Barito Blok 2 No. 7-8 3 1 SD TIDAK
23 Edi
Santoso Ekspedisi Bengkel Mobil
JL. Lingkar Tanjung Mas
10 20 1 SMK PERNAH
24 Tomas Qudama Japanesse
Food
Rumah
39 25
Bramanty o
KAMPUNG LAUT Seafood
Rumah
Makan JL. Komplek PRPP Puri Anjasmoro 15 2 S1 TIDAK
26 Siswoyo Siswoyo Putro Ban Bengkel &
Sparepart JL. Setiabudi 10 2 SMP TIDAK
32 Darmawa
n Kota Baru
Rumah Makan
JL. Tambak Maas No.
119 10 2 SMP TIDAK
33 Adrian Kepiting Nyoto Roso
Rumah
Warung Tegal Bu Hani
Yulianti Seafood BARON
Rumah Makan
JL. Perum. Puri Anjasmoro
Blok M 7 1 SMA TIDAK
40
Seafood Makan
39
Teddy Depot Nanda
Rumah
Makan JL. Telaga Raya No.19 15 2 SMA TIDAK
40
Aldo
Tjahjadi Fotoku Digital Cetak Foto JL. Thamrin No 139 2 1 S1 PERNAH
3. Usaha Manufaktur
N O
PROFIL USAHA PROFIL PENGELOLA
NAMA PEMILI
K
NAMA USAHA
JENIS
Winata Tirto Waluyo
Toko Minuman
JL. Industri 4/10 LIK
Kaligawe 30 1 SMA TIDAK
3 Soentono Toko Rejeki Toko Kain
JL. KH. Wahid Hasyim
79-81 19 1 S1 TIDAK
House of Bread
Galaxy Toko Roti JL. Telaga Raya B-22 0.5 1 SMA TIDAK
6 Adi
41 7
Budi
Suryono Super Vit
Bandeng
Presto JL. Selomas Raya No. 17 25 1 SMA TIDAK
8
Danu
Surya Bandeng Surya
Bandeng Presto
JL. Mayjen Sutoyo No.
87-88 5 1 SMA TIDAK
9 Harianto
Nugroho Pesona Indah Toko Kain JL. MT Haryono 720 10 1 S1 TIDAK
10 Eko Mebel Parahita Mebel JL. Hasanudin G-22 10 1 SMP TIDAK
11 Eric
Batik and Leather Craft
Tas dan
Dompet JL. Tlogosari 5 1 S1 TIDAK
12 Ailien Fortune Toko Roti JL. D.I. Panjaitan No. 15 16 1 SMA TIDAK
Keteranagan :
1. Pemilik 2. Manajer
Lampiran 2. Besaran Usaha
1. Usaha Dagang
N
o Perusahaan
Besaran Usaha Sistem Kendala Topik
42 jt
2 TB Anugerah 180
jt 50 jt 5 2 Tidak
Dikelola sendiri, hanya untuk
memenuhi kebutuhan keluarga
Dikelola sendiri, hanya untuk
memenuhi kebutuhan keluarga
6 TB Putra Jaya
180
jt 50 jt 8 2 Tidak
Usaha masih sederhana 7 TB Hasanudin
180
jt 30 jt 5 2 Tidak
Usaha masih sederhana 8 Toko Aneka
Keramik
180
jt 70 jt 6 1 Tidak
Usaha masih sederhana
Usaha masih sederhana 10 Awali Motor
Pelumas
`120
jt 30 jt 5 2 Tidak
Usaha masih sederhana 11 Toko Kimia
Prima Deka
150
jt 50 jt 5 1 Tidak
43 12 Arvira Jaya
Sparepart
150
jt 50 jt 5 2 Tidak
Usaha masih sederhana 13
Toko Cat Djaja Agung
Usaha masih sederhana 16 Suku Cadang
Motor Suzuki
170
jt 50 jt 5 2 Tidak
Usaha masih sederhana 17 TB Sunardi
170
jt 75 jt 7 2 Tidak
Usaha masih sederhana
Usaha masih sederhana, hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
Usaha masih sederhana 20
TB Patra Kencana
180
jt 75 jt 7 2 Tidak
Usaha masih sederhana
Hanya untuk
memenuhi kebutuhan keluarga
Hanya untuk
memenuhi kebutuhan keluarga
23 Gas Selo Elpiji 100
jt 25 jt 5 2 Tidak
Hanya untuk
44
Hanya untuk
memenuhi kebutuhan keluarga
Dikelola sndiri, usaha masih sederhana 26
TB Panca Karya
175
jt 50 jt 6 2 Tidak
Usaha masih sederhana 27 Dian
150
jt 30 jt 5 1 Tidak
Usaha masih sederhana 28 Sejahtera
120
jt 30 jt 5 1 Tidak Dikelola sendiri
29 Berkah Ban 80 jt 30 jt 5 2 Tidak
Usaha masih sederhana 30 Bravo Motor
Accesoris
150
jt 30 jt 5 2 Tidak
Usaha massih sederhana
31 Fenny 150
jt 50 jt 8 2 Tidak
Hanya untuk
memenuhi kebutuhan keluarga
32 Warung Solo 150
jt 50 jt 5 2 Tidak
Hanya untuk
memenuhi kebutuhan keluarga
33 Safari Tailor 150
jt 30 jt 5 2 Tidak
Hanya untuk
memenuhi kebutuhan keluarga
34 Toko 43
130
jt 30 jt 5 2 Tidak
Usaha masih sederhana
45
jt memenuhi kebutuhan
keluarga
Usaha masih sederhana 37
Family Pet Shop
100
jt 25 jt 5 2 Tidak
Usaha masih sederhana 38 Maju Jaya 100
jt 25 jt 5 2 Tidak
Hanya untuk
memenuhi kebutuhan keluarga
2. Usaha Jasa
N
o Perusahaan
Besaran Usaha Sistem Kendala
Topik
Pelatihan Alasan
Asset
Agar tahu cara mengelola keuangan yang baik
3 Karoseri
Center 300 jt 70 jt 5 2 Tidak Dikelola sendiri
4 Salon Mike 100 jt 25 jt 5 2 Tidak
Hanya untuk
46
5 Auto Mobil 100 jt 50 jt 7 2 Tidak
Dikelola sendiri, usaha masih sederhana 6
Kalimas Lumas Castrol
120 jt 70 jt 6 2 Tidak
Usaha masih sederhana, dikelola sendiri
7 Salon Melka 150 jt 35 jt 5 2 Tidak
Usaha masih sederhana 8
Robotic Car
Wash 100 jt 50 jt 6 2 Tidak
Usaha masih sederhana
9 Elshantra 300 jt 50 jt 5 1 Tidak Dikelola sendiri
10
Morodadi Bengkel & Sparepart
170 jt 50 jt 5 2 Tidak
Usaha masih sederhana 11 Falope Salon
& SPA 200 jt 50 jt 5 2 Tidak
Usaha masih sederhana 12
e Studio Digital Photo Studio
500 jt 75 jt 10 2 Tidak Usaha masih
sederhana 13
Orlane Salon 300 jt 50 jt 5 2 Tidak
Usaha masih sederhana
14 Paula Salon 200 jt 50 jt 5 2 Tidak Dikelola sendiri, usaha
masih sederhana
15 Winni Salon 200 jt 30 jt 8 2 Tidak
47
Agar tahu cara mengelola keuangan yang baik
20 Salon Nova 120 jt 30 jt 5 2 Tidak
Hanya untuk
memenuhi kebutuhan keluarga
21 Mitra Travel 300 jt 80 jt 8 2 Tidak Dikelolasendiri
22 Bravo Motor 200 jt 50 jt 5 2 Tidak
Usaha masih sederhana
Laut Seafood
300 jt 75 jt 6 1 Tidak
Sudah ada karyawan bagian akuntansi 26 Siswoyo
Putro Ban 300 jt 70 jt 6 2 Tidak
Usaha masih sederhana
27 RM Reza 120 jt 30 jt 5 2 Tidak Dikelola sendiri, usaha
masih sederhana 28
De JOGLO Seafood Resto
175 jt 70 jt 7 1 Tidak
Hanya untuk
memenuhi kebutuhan keluarga
29 ORIENT Tio
48
Food
30 RM Sangklak 200 jt 30 jt 5 2 Tidak Dikelola sendiri, usaha
masih sederhana 31 LIND’S
Cafe, 150 jt 50 jt 5 1 Tidak
Usaha masih sederhana
32 Kota Baru 180 jt 30 jt 5 1 Tidak
Usaha masih sederhana 33 Kepiting
Nyoto Roso 170 jt 35 jt 6 2 Tidak Dikelola sendiri
34
WM Ada Rasa "Pak Yakub"
120 jt 25 jt 5 2 Tidak
Dikelola sendiri
35 Warung Tegal
Bu Hani 150 jt 30 jt 10 2 Tidak
Usaha masih sederhana 36 RM Cuan
Thik 175 jt 30 jt 5 2 Tidak
Dikelola sendiri, usaha masih sederhana
37 Seafood
Agar tahu cara mengelola keuangan yang baik
38 WM Om Ben Seafood
150 jt 30 jt 5 2 Tidak
Usaha masih sederhana 39
Depot Nanda 175 jt 30 jt 8 1 Tidak
Usaha masih sederhana
49 Digital
3. Usaha Manufaktur
N
o Perusahaan
Besaran Usaha Sistem Kendala
Topik
Pelatihan Alasan
Asset
Karena sudah ada karyawan bagian akuntansi
Agar tahu cara mengelola keuangan yang baik
9 Pesona Indah 500 jt 200 jt 10 1 Ya Pembuatan
pelaporan
Agar tahu cara mengelola keuangan yang baik
50 11 Batik and
Leather Craft 100 jt 25 jt 5 2 Tidak Dikelola sendiri
12 Fortune 500 jt 70 jt 12 1 Tidak Dikelola sendiri
Keterangan :
1. Komputerisasi 2. Manual Lampiran 3. Pencatatan Usaha
1. Usaha Dagang
No
Pencatatan Doku
men
Gaji Perse diaan
53
28 Sejahter
a √ √ √ √ 1 4 1 1
29 Berkah
54
55
Gaji Perse diaan
Periodisasi men
yang
57
23 Ekspedis
59 3. Usaha Manufaktur
No
Pencatatan Doku
men
Gaji Persed iaan
61
12 Fortune √ √ √ √ √ 1 4 1 1
3
Nota Penjua lan
Man ajem en Keterangan :
62 Lampiran 4. Pelaporan Usaha
1. Usaha Dagang
No Perusahaan
64
Pringgading n
37 Family Pet
Shop
38 Maju Jaya
2. Usaha Jasa
No Perusahaan
Pencatatan Tujuan
Penjua Bengkel & Sparepart Photo Studio
66 3. Usaha Manufaktur
67
Lampiran 5. Hubungan antara Jumlah Karyawan, Asset, dan Omzet (dalam jutaan rupiah)
69
30
35
25
80
30
30
25
Rata-rata
per bulan 41 65 113
9 ≤ 13 30 100 200
70
Rata-rata
per bulan 30 100 135
≥ 14 200
Rata-rata
70 Lampiran 6. Pencatatan Transaksi, Pelaporan, Dokumen, dan Periodisasinya
Transaksi yang Dicatat oleh Pengelola Usaha Kecil
No
Transaksi yang Dicatat
Dagang Jasa Manufaktur
Mencatat Tidak
Mencatat Mencatat
Tidak
Mencatat Mencatat
Tidak Mencatat Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
1 Penjualan 35 92 3 8 32 80 8 20 8 67 4 33
2 Pembelian 36 95 2 5 25 63 15 38 9 75 3 25
3
Kas
Masuk 35 92 3 8 32 80 8 20 8 67 4 33
4
Kas
Keluar 35 92 3 8 32 80 8 20 8 67 4 33
5
Biaya Selain
Gaji 12 32 26 68 13 33 27 68 6 50 6 50
6 Gaji 9 24 29 76 18 45 22 55 7 58 5 42
7 Persediaan 25 66 13 34 14 33 26 65 8 67 4 33 Total
71 Periodisasi Pencatatan
Periodisas i
73 Pelaporan yang Dibuat Oleh Pengelola
Laporan yang Dibuat Pengelola
Membuat Laporan
Dagang Jasa Manufaktur
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Laporan
Penjualaan 21 55% 15 38% 7 58%
Laporan
Pembelian 21 55% 16 40% 7 58%
Laba/Rugi 10 25% 2 17%
Perubahan
Ekuitas 4 10% 2 17%
Neraca 4 10% 2 17%
Tujuan Pembuatan Laporan
Tujuan Responden
Absolut %
Manajemen 29 63%
Kredit 0 0%
Pajak 0 0%
Manajemen dan
Kredit 17 37%
Manajemen dan
Pajak 0 0%
Manajemen, Kredit,
dan Pajak 0 0%
74 Dokumen yang Digunakan Pengelola
Keterangan Dagang Jasa Manufaktur
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Nota
Penjualan 13 33%
Nota
Pembelian 9 24% 3 8%
Nota
Penjualan dan Pembelian
21
55%
15 38%
11 92%
Tidak Membuat Semuanya
8
21%
9 23%
1 8%
Total 38 100% 40 100% 12 100%
Lampiran 7. Sistem Pencatatan Responden
No Keterangan
Jumlah
Responden Persentase
1 Komputerisasi 24 27%
2 Manual 66 73%
Total 90 100%
26%
74%
Sistem Pencatatan
Responden
1 Komputerisasi
75 Lampiran 8. Pengelola Usaha
No Keterangan
Jumlah
Responden Persentase
1 Dikelola Sendiri 79 88%
2 Dikelola Karyawan 11 12%
Lampiran 9. Tingkat Pendidikan Pengelola Usaha
No Pendidikan
Jumlah
Responden Persentase
1 SD 17 19%
2 SMP 31 34%
3 SMA 32 36%
4 S1 10 11%
Total 90 100%
88% 12%
Pengelola Usaha
Dikelola Sendiri
76 Lampiran 10. Lama Berdiri Usaha
No Keterangan
Jumlah
Responden Persentase
1 1-5 th 47 52%
2 6-10 th 22 25%
3 11-15 th 10 11%
4 16-20 th 7 8%
5 21-25 th 2 2%
6 > 26 th 2 2%
Total 90 100%
SD 20%
SMP 35% SMA
34% S1
11%
Pendidikan Pengelola Usaha
52%
25% 11%
8% 2% 2%
Lama Berdiri Usaha
1-5 th
6-10 th
11-15 th
16-20 th
21-25 th
77 1. Ada Tidaknya Dokumen
Ada
Dokumen/Tidak Responden
Responden Absolut %
Ada Dokumen 70 78%
Tidak Ada Dokumen 20 22%
Total Responden 90 100%
2. Ada Tidaknya Dokumen Berdasarkan Jenis Usaha
Jenis Usaha
Jumlah Responden yang Memiliki/Tidak
Memiliki Dokumen
Jumlah Responden Sesuai Jenis
Usahanya
Perusahaan Jasa
Ada Dokumen 32 36%
3. Tujuan Pencatatan Transaksi Responden
Tujuan Responden
Absolut %
Manajemen, Kredit,
78
Total 45 100%
Lampiran 11. Pelatihan Akuntansi
No Keterangan
Jumlah
Responden Persentase
1 Pernah Ikut 5 6%
2 Tidak Pernah 85 94%
Total 90 100%
Lampiran 12. Kebutuhan Pelatihan Akuntansi
No Keterangan
Jumlah
Responden Persentase
1 Butuh 5 6%
2 Tidak Butuh 85 94%
Total 90 100%
6%
94%
Tabel Pelatihan
Akuntansi
1 Pernah Ikut
79 Lampiran 13. Kuesioner
DAFTAR PERTANYAAN PENCATATAN AKUNTANSI PADA USAHA KECIL (STUDI KASUS PADA USAHA KECIL DI SEMARANG) A. PROFIL PERUSAHAAN
1. Nama Pemilik :
2. Nama Usaha :
3. Jenis Usaha :
4. Alamat :
5. Lama Berdiri :
B. PROFIL PENGELOLA 1. Dikelola sendiri/tidak :
Jika dikelola sendiri, sudah pernah ikut pelatihan akuntansi/tidak?
Jika dikelola karyawan, pernah ikut pelatihan akuntansi/tidak?
2. Latar belakang pendidikan manajer/pengelola :
6%
94%
Kebutuhan Pelatihan
Akuntansi
1 Butuh
80 (SD,SLTP.SLTA,SMK,D1-D3,S1,S2)
3. Berapa lama mengelola usaha ini? C. BESARAN USAHA
1. Berapa total aset yang digunakan untuk operasional?
2. Berapa jumlah omset (per-hari, minggu, atau bulan)?
3. Berapa jumlah karyawan?
D. KARAKTERISTIK PENCATATAN 1. Pencatatan
Transaksi
Dicatat Periodisasi
Dokumen Tujuan Ya Tidak Hari Minggu Bulan
Lain-lain, Semster, Trimester PENJUALAN
81 KELUAR
BIAYA-BIAYA GAJI
LAIN-LAIN LAPORAN LABA RUGI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS NERACA
2. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pencatatan dan pelaporan laporan keuangan?
3. Selama ini bagaimana cara mengatasi kendala dalam pencatatan dan pelaporan laporan keuangan?
4. Apakah membutuhkan adanya pelatihan akuntansi atau pembukuan? Ya/Tidak
Alasan membutuhkan atau tidak membutuhkan adanya pelatihan akuntansi atau pembukuan?