EFEKTIVITAS TEKNIK PEMBELAJARAN MERINGKAS
EFEKTIF DENGAN RUMUS 4P (PANTAU, PANGKAS,
PADUKAN, PANGGIL) TERHADAP KEMAMPUAN
MERANGKUM WACANA EKSPOSISI OLEH
SISWA KELAS XI MAN SIABU
TAHUN PEMBELAJARAN
2009/2010
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Efrina Yanti Nasution 0510310162
ABSTRAK
Efrina yanti Nasution. NIM 0510310162. Efektivitas Teknik Pembelajaran Meringkas Efektif Dengan Rumus 4P (Pantau, Pangkas, Padukan, Panggil) Terhadap Kemampuan Merangkum Wacana Eksposisi Oleh Siswa Kelas XI MAN SIABU Tahun Pembelajaran 2009/2010. Jurusan Bahasa dan sastra Indonesia. Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia/SI Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan teknik pembelajaran meringkas efektif dengan rumus 4P terhadap kemampuan merangkum wacana melalui kegiatan membaca. Teknik penelitian ini yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.
Populasi dalam penelitian ini 152 siswa kelas XI MAN SIABU. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 76 orang siswa dari dua kelas, yakni kelas eksperimen dan kelas control. Masing-masing kelas terdiri dari 38 siswa yang akan dijadikan sampel. Sampel yang digunakan adalah sampling random.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t” dengan rumus :
MY
DAFTAR ISI
ABSTRAK………...i
KATA PENGANTAR ... ………...ii
DAFTAR ISI ... …………v
DAFTAR TABEL ... ……….viii DAFTAR GAMBAR……….ix
BAB I PENDAHULUAN ... ………1
A. Latar Belakang ... ………1
B. Identifikasi Masalah ... ……….6
C. Pembatasan Masalah ... ………6
D. Rumusan Masalah ... ………..7
E. Tujuan Penelitian ... ………..7
F. Manfaat Penelitian ... ……….8
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... ………9
A. Kerangka Teoritis ... ………9
1. Pengertian Efektivitas ... ………..9
2. Pengertian Teknik Pembelajaran Meringkas Efektif Dengan Rumus 4P ... ………9
a. Pengertian Teknik Pembelajaran ... …….……9
c. Keunggulan dan Kelemahan 4P (Pantau, Pangkas,
Padukan, Panggil)………14
d. Hakikat Kemampuan MerangkumWacana ... …………..15
e. Kriteria atau Ciri-Ciri Rangkuman... ………….17
f. Pengertian Wacana Eksposisi ... …………19
3. Metode Konvensional (Ceramah) ... …………..22
a. Pengertian metode ceramah ... ……….22
b. Langkah-Langkah Menggunakan Metode Ceramah…...22
c. Langkah Mengakhiri atau Menutup Ceramah………….24
d. Kelebihan dan Kelemahan Metode Ceramah…………..24
B. Kerangka Konseptual ... …………25
C. Hipotesis Penelitian ... …………27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... ………….28
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... ……….28
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... ………….28
C. Metode Penelitian ... ………….29
D. Langkah-Langkah Eksperimen ... ………….30
E. Defenisi Operasional ... ………36
F. Teknik Pengumpulan Data ... ………39
G. Teknik Analisis Data Penelitian………...36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………...46
A. Penyajian Data……….46
B. Uji Persyaratan Analisis Data………..…57
C. Pengujian Hipotesis………..60
D. Hasil Penelitian………60
E. Pembahasan Penelitian……….61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….64
A. Kesimpulan………...64
B. Saran………..………65
DAFTAR TABEL
Tabel I Desain Penelitian...28
Tabel II Langkah-Langkah di Kelas Eksperimen...28
Tabel III Kelompok Kontrol (Metode Konvensional)...31
Tabel IV Kisi-Kisi Penilaian Pemampuan Merangkum Wacana Eksposisi...34
Tabel V Interfretasi Nilai...36
Tabel VI Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen (Variabel x)...43
Tabel VII Distribusi Frekuansi Skor Merangkum Wacana Eksposisi pada kelas Eksperimen...45
Tabel VIII Identifikasi Kecenderungan Kelas Eksperimen ...47
Tabel IX Data Hasil Belajar Kelas Kontrol (Variabel Y)...48
Tabel X Distribusi Frekuansi Skor Merangkum Wacana Eksposisi pada kelas Kontrol (Y)...50
Tabel XI Identifikasi Kecenderungan Kelas Kontrol...53
Tabel XII Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen (X) ... 55
Tabel XIII Uji Normalitas Data Kelas Kontrol (Y)...56
DAFTAR TABEL
Gambar I Distribusi Frekuansi Kelas Eksperiman...47
Gambar II Identifikasi Kecenderungan Kelas Eksperimen...48
Gambar III Distribusi Frekuansi Kelas Kontrol...52
DAFTAR ISI
ABSTRAK………...i
KATA PENGANTAR ... ………...ii
DAFTAR ISI ... …………v
DAFTAR TABEL ... ……….viii DAFTAR GAMBAR……….ix
BAB I PENDAHULUAN ... ………1
A. Latar Belakang ... ………1
B. Identifikasi Masalah ... ……….6
C. Pembatasan Masalah ... ………6
D. Rumusan Masalah ... ………..7
E. Tujuan Penelitian ... ………..7
F. Manfaat Penelitian ... ……….8
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... ………9
A. Kerangka Teoritis ... ………9
1. Pengertian Efektivitas ... ………..9
2. Pengertian Teknik Pembelajaran Meringkas Efektif Dengan Rumus 4P ... ………9
a. Pengertian Teknik Pembelajaran ... …….……9
c. Keunggulan dan Kelemahan 4P (Pantau, Pangkas,
Padukan, Panggil)………14
d. Hakikat Kemampuan MerangkumWacana ... …………..15
e. Kriteria atau Ciri-Ciri Rangkuman... ………….17
f. Pengertian Wacana Eksposisi ... …………19
3. Metode Konvensional (Ceramah) ... …………..22
a. Pengertian metode ceramah ... ……….22
b. Langkah-Langkah Menggunakan Metode Ceramah…...22
c. Langkah Mengakhiri atau Menutup Ceramah………….24
d. Kelebihan dan Kelemahan Metode Ceramah…………..24
B. Kerangka Konseptual ... …………25
C. Hipotesis Penelitian ... …………27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... ………….28
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... ……….28
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... ………….28
C. Metode Penelitian ... ………….29
D. Langkah-Langkah Eksperimen ... ………….30
E. Defenisi Operasional ... ………36
F. Teknik Pengumpulan Data ... ………39
G. Teknik Analisis Data Penelitian………...36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………...46
A. Penyajian Data……….46
B. Uji Persyaratan Analisis Data………..…57
C. Pengujian Hipotesis………..60
D. Hasil Penelitian………60
E. Pembahasan Penelitian……….61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….64
A. Kesimpulan………...64
B. Saran………..………65
DAFTAR TABEL
Tabel I Desain Penelitian...28
Tabel II Langkah-Langkah di Kelas Eksperimen...28
Tabel III Kelompok Kontrol (Metode Konvensional)...31
Tabel IV Kisi-Kisi Penilaian Pemampuan Merangkum Wacana Eksposisi...34
Tabel V Interfretasi Nilai...36
Tabel VI Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen (Variabel x)...43
Tabel VII Distribusi Frekuansi Skor Merangkum Wacana Eksposisi pada kelas Eksperimen...45
Tabel VIII Identifikasi Kecenderungan Kelas Eksperimen ...47
Tabel IX Data Hasil Belajar Kelas Kontrol (Variabel Y)...48
Tabel X Distribusi Frekuansi Skor Merangkum Wacana Eksposisi pada kelas Kontrol (Y)...50
Tabel XI Identifikasi Kecenderungan Kelas Kontrol...53
Tabel XII Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen (X) ... 55
Tabel XIII Uji Normalitas Data Kelas Kontrol (Y)...56
DAFTAR TABEL
Gambar I Distribusi Frekuansi Kelas Eksperiman...47
Gambar II Identifikasi Kecenderungan Kelas Eksperimen...48
Gambar III Distribusi Frekuansi Kelas Kontrol...52
DAFTAR TABEL
Gambar I Distribusi Frekuansi Kelas Eksperiman...47
Gambar II Identifikasi Kecenderungan Kelas Eksperimen...48
Gambar III Distribusi Frekuansi Kelas Kontrol...52
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Menurut Tarigan (1993:8) pada dasarnya keterampilan berbahasa terbagi
atas empat bagian yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara,
keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Merangkum merupakan salah
satu keterampilan berbahasa yang produktif, efektif, dan diperoleh dengan cara
dipelajari dan dilatih dengan sungguh-sungguh.
Keterampilan merangkum tidak bisa tercipta sendiri begitu saja tanpa
melalui proses. Keterampilan ini tumbuh dan berkembang akibat adanya proses
yang berulang. Makin sering seseorang berlatih merangkum dan kualitas
rangkumannya pun akan lebih baik. Salah satu keterampilan sebagaimana yang
diutarakan diatas adalah keterampilan merangkum wacana eksposisi. Wacana
adalah satuan bahasa yang paling lengkap yang memiliki kesatuan yang utuh,
berkesinambungan, tersusun, teratur baik secara lisan maupun tulisan. Zaidan
Abdul Rozak (2007:66) Mengatakan “Wacana eksposisi Karangan yang berisi
informasi, keterangan atau penjelas yang disertai data dan fakta yang memumpun
pada satu aspek dan dapat berisi konsep-konsep yang logika yang harus diikuti
oleh penerima pesan. Oleh sebab itu, untuk memahami wacana eksposisi
diperlukan proses berpikir.
Pembelajaran merangkum dapat membawa siswa ke dalam proses berpikir
kreatif. Hal ini dapat dijadikan sarana yang tepat untuk melatih keterampilan
siswa terhadap masalah-masalah yang ada dalam sebuah rangkuman. Kegiatan ini
2
siswa yang responsif terhadap hal-hal yang ada dalam kehidupan mereka.
Kurangnya kemampuan siswa dalam merangkum wacana eksposisi merupakan
pertanda yang tidak baik dalam pembelajaran. Terlebih dalam proses belajar
merangkum wacana dalam meningkatkan perkembangan intelektual siswa.
Dampaknya, siswa tidak dapat menyalurkan bakat dan keterampilannya dalam
merangkum wacana eksposisi dengan baik, bahkan membuat minat siswa
berkurang untuk mempelajari wacana. Padahal pembelajaran merangkum wacana
seharusnya dilaksanakan secara kreatif agar dapat memacu siswa untuk terampil
dalam berkreatifitas. Hal ini menyebabkan tidak tercapainya standar kompetensi
kemampuan merangkum wacana eksposisi dengan kata lain tingkat berpikir
kreatifitas siswa dalam merangkum wacana eksposisi masih rendah.
Permasalah yang dialami siswa dalam merangkum wacana eksposisi
belum dapat teratasi. Penggunaan metode ceramah dan tanya jawab yang dominan
cenderung mengkondisikan pembelajaran wacana bersifat teoretis. Akan tetapi,
pengajaran merangkum ini tenyata tidak terlepas dari faktor minat siswa terhadap
sebuah wacana. Oleh karenanya, kemampuan merangkum wacana bukan
kemampuan yang mudah dan dapat diwariskan begitu saja melainkan hasil dari
proses belajar dan berlatih. Dalam hal ini guru merupakan salah seorang yang
berperan dalam menggali dan meningkatkan kualitas kemampuan merangkum
para siswa.
Selain itu sarana dan prasarana yang memadai untuk membangun
3
merangkum wacana eksposisi menjadi lebih baik dan dapat menghasilkan lulusan
yang berkompentensi dalam bidang Bahasa Indonesia.
Dalam pencapaian tujuan pembelajaran, salah satu yang tidak kalah
penting adalah memilih teknik pembelajaran yang baik, mengikutsertakan siswa
dalam proses belajar mengajar dengan kata lain siswa harus terlibat aktif dalam
proses belajar mengajar belajar mengajar. Dengan adanya teknik pembelajaran, si
pelajar akan lebih mudah dan efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran dan
guru juga harus memiliki strategi agar siswa dapat belajar secara efektif dan
efisian mengenai pada tujuan pembelajaran yang diharapkan. Pada umumnya guru
masih sering menggunakan metode konvensional dalam proses belajar mengajar.
Metode konvensional merupakan konsep belajar yang abstrak dan teoretis. Siswa
hanya penerima informasi secara pasif tanpa memberikan kontribusi ide dalam
preses pembelajaran.
Teknik pembelajaran yang tepat tentunya merupakan hal yang esensial
untuk diperhatikan oleh guru sebagai pendidik, karena dengan adanya teknik
pembelajaran, proses belajar mengajar akan lebih berjalan lancar dan menarik.
Berdasarkan rendahnya hasil belajar siswa dalam merangkum wacana eksposisi
seperti yang dijelaskan di atas peneliti akan menggunakan salah satu teknik
pembelajaran yang lebih efektif yaitu teknik pembelajaran yang mampu
meningkatkan dan mengembangkan keterampilan siswa dalam merangkum
wacana eksposisi. Dalam hal ini proses pembelajaran dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik pembelajaran meringkas efektif dengan rumus 4P yaitu
proses penambahan rincian sehingga informasi yang baru akan menjadi lebih
4
cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk
yang singkat, walaupun bentuknya ringkas namun ringkasan itu tetap
mempertahankan pikiran pengarang dan pendekatannya yang asli.
Dari hasil observasi peneliti, di sini peneliti memilih wacana eksposisi
sebagai materi pembelajaran peneliti karena dalam proses belajar mengajar di
sekolah siswa lebih mudah memahami wacana eksposisi dibandingkan wacana
yang lain. Dan wacana eksposisi yang berisi informasi, keterangan atau penjelas
yang disertai data dan fakta yang memumpun pada satu aspek dan dapat berisi
konsep-konsep yang logika yang harus diikuti oleh penerima pesan. Dan oleh
sebab itu, menurut peneliti wacana eksposisi sesuai dikaitkan dengan teknik
pembelajaran meringkas efektif dengan rumus 4P (Pantau, Pangkas, Padukan,
Panggil). Dan untuk memahami wacana eksposisi diperlukan proses berpikir.
Femi Olivia (2009 : 7) mengatakan bahwa, “ Meringkas efektif dengan
rumus 4P adalah sistem pengaturan untuk mengurangi kebingungan saat belajar
dengan menghubungkan hal-hal yang terkait sehingga menciptakan gambaran
besar. Sedangkan menurut Widyamarto (1990:20) mengatakan “Merangkum
adalah hasil penyaringan isi suatu tulisan, dengan kata-kata sendiri. Sejauh
mungkun précis hanya menerangkan pikiran-pikiran utama dengan
mengesampingkan detail-detail, ilustrasi-ilustrasi, hal-hal yang spesifik atau
digeneralisasikan atau diabstrakkan. Jadi perbedaannya adalah meringkas
mengambil kata-kata kunci dari setiap bacaan dan yang sepuluh halaman bisa jadi
5
Teknik pembelajaran meringkas efektif dengan rumus 4P yaitu pantau,
pangkas, padukan, panggil. Pantau adalah membuat tinjauan yang menyeluruh
dari materi bacaan. Pangkas adalah mencari dan memilih kata-kata kunci atau
memotong yang terpenting dari yang dibaca. Padukan adalah menggabungkan
kata kunci dan membuat pemetaan pikiran lalu tempelkan ringkasan atau letakkan
ditempat khusus yang mudah dilihat atau dibawa kemana-mana. Panggil adalah
menguji ulang kembali kemampuan mengingat dan cek seberapa banyak yang
bisa di ingat dengan baik.
Konsep kemampuan merangkum wacana merupakan konsep yang harus
dikuasai oleh siswa. Sebab wacana sangat penting dipahami siswa. Rendahnya
minat siswa, boleh jadi disebabkan kurang menariknya cara pengajaran
merangkum. Siswa juga memiliki daya kritis yang rendah karena pemahaman
terhadap sebuah wacana juga rendah.
Proses pembelajaran teknik meringkas efektif dengan rumus 4P adalah
saat siswa melakukan pantau, siswa mengunakan daya imajinasi, menempatkan
diri dalam situasi yang dipaparkan semakin jelas siswa menempatkan diri dalam
informasi yang dibaca siswa semakin melekat dalam ingatan, kemudian siswa
melakukan pangkas dalam pangkas ini siswa menggarisbawahi dan mencatat apa
yang dibaca untuk mempermudah siswa mengingatnya kembali, dan selanjutnya
padukan disini siswa memadukan semua mulai dari pantau pangkas lalu
menempelkan ringkasannya ditempat khusus yang mudah dilihat atau dibawa
kemana-mana, panggil disini siswa menguji kembali apa yang benar-benar
6
Berkaitan dengan masalah di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Efektivitas Teknik Pembelajaran Meringkas Efektif Dengan Rumus 4P (Pantau, Pangkas, Padukan, Panggil) Terhadap Kemampuan Merangkum Wacana Eksposisi oleh Siswa Kelas XI MAN
SIABU Tahun Pembelajaran 2009/2010”.
B. Identifikasi Masalah
Terkait dengan fenomena rendahnya pemahaman merangkum wacana
eksposisi seperti dijabarkan pada latar belakang masalah sebelumnya, terdapat
sejumlah permasalahan yang muncul yaitu:
1. kemampuan siswa merangkum wacana eksposisi masih rendah
2. kurangnya minat siswa untuk merangkum wacana eksposisi
3. penggunaan metode pembelajaran tidak bervariasi
4. Kurangnya sebuah pemahaman terhadap sebuah wacana
C. Pembatasan Masalah
Agar tidak meluasnya masalah yang akan diteliti dan untuk memudahkan
peneliti diperlukan masalah. Dengan masalah kejelasan identitas masalah akan
terhindar dari kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam pembatasan masalah.
Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah “ Efektivitas Teknik
Pembelajaran Meringkas Efektif Dengan Rumus 4P Terhadap Kemampuan
Merangkum Wacana Eksposisi oleh Siswa Kelas XI MAN SIABU Tahun
7
D. Rumusan Masalah
Berdasakan uraian pembatasan masalah di atas, yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. bagaimana kemampuan merangkum kembali wacana dengan teknik
Pembelajaran meringkas efektif dengan rumus 4P oleh siswa kelas XI
MAN SIABU tahun pembelajaran 2009/2010 ?
2. bagaimana kemampuan merangkum wacana dengan menggunakan
metode konvensional oleh siswa kelas XI MAN SIABU tahun
pembelajaran 2009/2010 ?
3. mana yang lebih efektif antara metode konvensional dan teknik
pembelajaran meringkas efektif dengan rumus 4P tehadap kemampuan
merangkum wacana oleh siswa kelas XI MAN SIABU tahun
pembelajaran 2009/2010 ?
E. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian yang dilakukan pasti mempunyai tujuan sebagai arah dan
sasaran yang akan dicapai. Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. untuk mengetahui kemampuan merangkum kembali wacana dengan teknik
pembelajaran meringkas efektif dengan rumus 4P oleh siswa kelas XI MAN
SIABU tahun pembelajaran 2009/2010 ?
2. untuk mengetahui kemampuan merangkum dengan mengunakan metode
konvensional oleh siswa kelas XI MAN SIABU tahun pembelajaran
2009/2010 ?
3. untuk mengetahui keefektifan antara metode konvensional dan teknik
8
merangkum wacana oleh siswa kelas XI MAN SIABU tahun pembelajaran
2009/2010 ?
F. Manfaat Penelitian
Ada beberapa manfaat yang diharapkan melalui penelitian ini adalah :
1. sebagai gambaran bagi peneliti dan bahan informasi untuk mengetahui
tingkat kemampuan siswa dalam merangkum wacana
2. sebagai bekal penulis dalam melaksanakan tugas sebagai seorang tenaga
pendidik di waktu yang akan datang
3. sebagai bahan pertimbangan yang relevan bagi peneliti selanjutnya
4. sebagai masukan bagi guru bahasa Indonesia untuk menggunakan metode
64
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka
dapat dibuat kesimpulan di bawah ini.
1. Nilai tertinggi kemampuan merangkum wacana eksposisi dengan Teknik
Pembelajaran meringkas efektif dengan rumus 4P (Pantau, Pangkas,
Padukan, Panggil) adalah 95 dan nilai terendah adalah 65. Dengan
demikian, nilai rata-rata (mean) kemampuan siswa merangkum wacana
dengan Teknik pembelajaran meringkas efektif dengan rumus 4P (Pantau,
Pangkas, Padukan, Panggil) adalah 79,72.
2. Nilai tertinggi kemampuan merangkum wacana eksposisi dengan Teknik
Konvensional adalah 85 dan nilia terendah adalah 60. Dengan demikian,
nilai rata-rata (mean) kemampuan siswa merangkum wacana eksposisi
denagn Metode Konvensional adalah 71,05.
3. Hasil pembelajaran merangkum wacana eksposisi dengan menggunakan
Teknik Pembelajaran meringkas efektif dengn rumus 4P (Pantau,
Pangkas, Padukan, Panggil) lebih baik dibandingkan dengan hasil
pembelajaran dengan menggunakan Metode Konvensional. Hal ini dapat
dilihat dari perbedaan rata-rata yang diperoleh oleh kedua kelompok.
4. Pembelajaran merangkum wacana eksposisi dengan Teknik Pembelajaran
65
lebih efektif digunakan daripada Metode Konvensional yaitu t0 = 2,00, ttabel
5% = 2,00 dan 1% = 2,65 atau 2,00<5,6>2,65.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan dari hasil penelitian di atas,
maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut ini.
1. Kemampuan merangkum wacana eksposisi siswa dengan Teknik
Pembelajaran meringkas efektif dengan rumus 4P (Pantau, Pangkas,
Padukan, Panggil) sudah baik, namun masih perlu ditingkatkan. Hal ini
bisa saja dilakukan dengan memberikan latihan yang maksimal kepada
siswa.
2. Pemahaman guru terhadap metode-metode pembelajaran sebaiknya
ditingkatkan agar proses pembelajaran merangkum wacana eksposisi siswa
lebih meningkat lagi.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjut oleh peneliti lain guna memberi masukan yang
konstruktif bagi dunia pendidikan khususnya dalam meningkatkan kemampuan
siswa terhadap kemampuan merangkum wacana eksposisi.
69
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta
Asmah. H.J. 1998. Teras Komposisi. Jakarta : Intermedia
Ahamadi, Abu dan Rohadi, Ahgmad. 1991. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta :
Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka
Djuharie, Sehoman, O. dan Suherli. 2001. Panduan Membuat Karya Tulis.
Jakarta: Yrama widya
Olivia, Femi. 2009. Teknik Meringkas Efektif Dengan Rumus 4P. Jakarta:
Gramedia
Kridalaksana, Harimurti. 1990. Lesikon Istilah Pembelajaran Bahasa. Jakarta:
Pustaka Umum
Keraf, Gorys.1995. Eksposisi. Jakarta: PT Grasindo
. 1996. Komposisi. Ende Flores: Nusa Indah
Lie Anita. 2000. Cooperative Learning . Jakarta . Balai Pustaka
Mulyasa, 1987. Teknik-Teknik Pembelajaran Efektif. Offiset
Nurgianto, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra: Edisi
Ketiga. Yogyakarta
Parera, Daniel. 1996. Pendekatan Konstruktivisme Radikal Dalam Pendidikan
Matematik Kuala Lumpur. Universitas Malaya
70
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Bandung: Kencana
Sedamayanti. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Ilham Jaya
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
PT Remaja Rosda Karya
Seni, Atar. 1990. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya
Sudijono, Anas. 2003. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Tarigan, Henry Guntur. 1996. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
.1997. Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa
Widyamartaya, A. 1998. Seni Menuangkan Gagasan. Yogyakarta.