• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS TEKNIK PEMBELAJARAN MERINGKAS EFEKTIF DENGAN RUMUS 4P (PANTAU, PANGKAS, PADUKAN, PANGGIL) TERHADAP KEMAMPUAN MERANGKUM WACANA EKSPOSISI OLEH SISWA KELAS XI MAN SIABU TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS TEKNIK PEMBELAJARAN MERINGKAS EFEKTIF DENGAN RUMUS 4P (PANTAU, PANGKAS, PADUKAN, PANGGIL) TERHADAP KEMAMPUAN MERANGKUM WACANA EKSPOSISI OLEH SISWA KELAS XI MAN SIABU TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS TEKNIK PEMBELAJARAN MERINGKAS

EFEKTIF DENGAN RUMUS 4P (PANTAU, PANGKAS,

PADUKAN, PANGGIL) TERHADAP KEMAMPUAN

MERANGKUM WACANA EKSPOSISI OLEH

SISWA KELAS XI MAN SIABU

TAHUN PEMBELAJARAN

2009/2010

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Efrina Yanti Nasution 0510310162

(2)

ABSTRAK

Efrina yanti Nasution. NIM 0510310162. Efektivitas Teknik Pembelajaran Meringkas Efektif Dengan Rumus 4P (Pantau, Pangkas, Padukan, Panggil) Terhadap Kemampuan Merangkum Wacana Eksposisi Oleh Siswa Kelas XI MAN SIABU Tahun Pembelajaran 2009/2010. Jurusan Bahasa dan sastra Indonesia. Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia/SI Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan teknik pembelajaran meringkas efektif dengan rumus 4P terhadap kemampuan merangkum wacana melalui kegiatan membaca. Teknik penelitian ini yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

Populasi dalam penelitian ini 152 siswa kelas XI MAN SIABU. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 76 orang siswa dari dua kelas, yakni kelas eksperimen dan kelas control. Masing-masing kelas terdiri dari 38 siswa yang akan dijadikan sampel. Sampel yang digunakan adalah sampling random.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t” dengan rumus :

MY

(3)

DAFTAR ISI

ABSTRAK………...i

KATA PENGANTAR ... ………...ii

DAFTAR ISI ... …………v

DAFTAR TABEL ... ……….viii DAFTAR GAMBAR……….ix

BAB I PENDAHULUAN ... ………1

A. Latar Belakang ... ………1

B. Identifikasi Masalah ... ……….6

C. Pembatasan Masalah ... ………6

D. Rumusan Masalah ... ………..7

E. Tujuan Penelitian ... ………..7

F. Manfaat Penelitian ... ……….8

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... ………9

A. Kerangka Teoritis ... ………9

1. Pengertian Efektivitas ... ………..9

2. Pengertian Teknik Pembelajaran Meringkas Efektif Dengan Rumus 4P ... ………9

a. Pengertian Teknik Pembelajaran ... …….……9

(4)

c. Keunggulan dan Kelemahan 4P (Pantau, Pangkas,

Padukan, Panggil)………14

d. Hakikat Kemampuan MerangkumWacana ... …………..15

e. Kriteria atau Ciri-Ciri Rangkuman... ………….17

f. Pengertian Wacana Eksposisi ... …………19

3. Metode Konvensional (Ceramah) ... …………..22

a. Pengertian metode ceramah ... ……….22

b. Langkah-Langkah Menggunakan Metode Ceramah…...22

c. Langkah Mengakhiri atau Menutup Ceramah………….24

d. Kelebihan dan Kelemahan Metode Ceramah…………..24

B. Kerangka Konseptual ... …………25

C. Hipotesis Penelitian ... …………27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... ………….28

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... ……….28

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... ………….28

C. Metode Penelitian ... ………….29

D. Langkah-Langkah Eksperimen ... ………….30

E. Defenisi Operasional ... ………36

F. Teknik Pengumpulan Data ... ………39

G. Teknik Analisis Data Penelitian………...36

(5)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………...46

A. Penyajian Data……….46

B. Uji Persyaratan Analisis Data………..…57

C. Pengujian Hipotesis………..60

D. Hasil Penelitian………60

E. Pembahasan Penelitian……….61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….64

A. Kesimpulan………...64

B. Saran………..………65

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel I Desain Penelitian...28

Tabel II Langkah-Langkah di Kelas Eksperimen...28

Tabel III Kelompok Kontrol (Metode Konvensional)...31

Tabel IV Kisi-Kisi Penilaian Pemampuan Merangkum Wacana Eksposisi...34

Tabel V Interfretasi Nilai...36

Tabel VI Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen (Variabel x)...43

Tabel VII Distribusi Frekuansi Skor Merangkum Wacana Eksposisi pada kelas Eksperimen...45

Tabel VIII Identifikasi Kecenderungan Kelas Eksperimen ...47

Tabel IX Data Hasil Belajar Kelas Kontrol (Variabel Y)...48

Tabel X Distribusi Frekuansi Skor Merangkum Wacana Eksposisi pada kelas Kontrol (Y)...50

Tabel XI Identifikasi Kecenderungan Kelas Kontrol...53

Tabel XII Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen (X) ... 55

Tabel XIII Uji Normalitas Data Kelas Kontrol (Y)...56

(7)

DAFTAR TABEL

Gambar I Distribusi Frekuansi Kelas Eksperiman...47

Gambar II Identifikasi Kecenderungan Kelas Eksperimen...48

Gambar III Distribusi Frekuansi Kelas Kontrol...52

(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK………...i

KATA PENGANTAR ... ………...ii

DAFTAR ISI ... …………v

DAFTAR TABEL ... ……….viii DAFTAR GAMBAR……….ix

BAB I PENDAHULUAN ... ………1

A. Latar Belakang ... ………1

B. Identifikasi Masalah ... ……….6

C. Pembatasan Masalah ... ………6

D. Rumusan Masalah ... ………..7

E. Tujuan Penelitian ... ………..7

F. Manfaat Penelitian ... ……….8

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... ………9

A. Kerangka Teoritis ... ………9

1. Pengertian Efektivitas ... ………..9

2. Pengertian Teknik Pembelajaran Meringkas Efektif Dengan Rumus 4P ... ………9

a. Pengertian Teknik Pembelajaran ... …….……9

(9)

c. Keunggulan dan Kelemahan 4P (Pantau, Pangkas,

Padukan, Panggil)………14

d. Hakikat Kemampuan MerangkumWacana ... …………..15

e. Kriteria atau Ciri-Ciri Rangkuman... ………….17

f. Pengertian Wacana Eksposisi ... …………19

3. Metode Konvensional (Ceramah) ... …………..22

a. Pengertian metode ceramah ... ……….22

b. Langkah-Langkah Menggunakan Metode Ceramah…...22

c. Langkah Mengakhiri atau Menutup Ceramah………….24

d. Kelebihan dan Kelemahan Metode Ceramah…………..24

B. Kerangka Konseptual ... …………25

C. Hipotesis Penelitian ... …………27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... ………….28

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... ……….28

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... ………….28

C. Metode Penelitian ... ………….29

D. Langkah-Langkah Eksperimen ... ………….30

E. Defenisi Operasional ... ………36

F. Teknik Pengumpulan Data ... ………39

G. Teknik Analisis Data Penelitian………...36

(10)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………...46

A. Penyajian Data……….46

B. Uji Persyaratan Analisis Data………..…57

C. Pengujian Hipotesis………..60

D. Hasil Penelitian………60

E. Pembahasan Penelitian……….61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….64

A. Kesimpulan………...64

B. Saran………..………65

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel I Desain Penelitian...28

Tabel II Langkah-Langkah di Kelas Eksperimen...28

Tabel III Kelompok Kontrol (Metode Konvensional)...31

Tabel IV Kisi-Kisi Penilaian Pemampuan Merangkum Wacana Eksposisi...34

Tabel V Interfretasi Nilai...36

Tabel VI Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen (Variabel x)...43

Tabel VII Distribusi Frekuansi Skor Merangkum Wacana Eksposisi pada kelas Eksperimen...45

Tabel VIII Identifikasi Kecenderungan Kelas Eksperimen ...47

Tabel IX Data Hasil Belajar Kelas Kontrol (Variabel Y)...48

Tabel X Distribusi Frekuansi Skor Merangkum Wacana Eksposisi pada kelas Kontrol (Y)...50

Tabel XI Identifikasi Kecenderungan Kelas Kontrol...53

Tabel XII Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen (X) ... 55

Tabel XIII Uji Normalitas Data Kelas Kontrol (Y)...56

(12)

DAFTAR TABEL

Gambar I Distribusi Frekuansi Kelas Eksperiman...47

Gambar II Identifikasi Kecenderungan Kelas Eksperimen...48

Gambar III Distribusi Frekuansi Kelas Kontrol...52

(13)

DAFTAR TABEL

Gambar I Distribusi Frekuansi Kelas Eksperiman...47

Gambar II Identifikasi Kecenderungan Kelas Eksperimen...48

Gambar III Distribusi Frekuansi Kelas Kontrol...52

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Menurut Tarigan (1993:8) pada dasarnya keterampilan berbahasa terbagi

atas empat bagian yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara,

keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Merangkum merupakan salah

satu keterampilan berbahasa yang produktif, efektif, dan diperoleh dengan cara

dipelajari dan dilatih dengan sungguh-sungguh.

Keterampilan merangkum tidak bisa tercipta sendiri begitu saja tanpa

melalui proses. Keterampilan ini tumbuh dan berkembang akibat adanya proses

yang berulang. Makin sering seseorang berlatih merangkum dan kualitas

rangkumannya pun akan lebih baik. Salah satu keterampilan sebagaimana yang

diutarakan diatas adalah keterampilan merangkum wacana eksposisi. Wacana

adalah satuan bahasa yang paling lengkap yang memiliki kesatuan yang utuh,

berkesinambungan, tersusun, teratur baik secara lisan maupun tulisan. Zaidan

Abdul Rozak (2007:66) Mengatakan “Wacana eksposisi Karangan yang berisi

informasi, keterangan atau penjelas yang disertai data dan fakta yang memumpun

pada satu aspek dan dapat berisi konsep-konsep yang logika yang harus diikuti

oleh penerima pesan. Oleh sebab itu, untuk memahami wacana eksposisi

diperlukan proses berpikir.

Pembelajaran merangkum dapat membawa siswa ke dalam proses berpikir

kreatif. Hal ini dapat dijadikan sarana yang tepat untuk melatih keterampilan

siswa terhadap masalah-masalah yang ada dalam sebuah rangkuman. Kegiatan ini

(15)

2

siswa yang responsif terhadap hal-hal yang ada dalam kehidupan mereka.

Kurangnya kemampuan siswa dalam merangkum wacana eksposisi merupakan

pertanda yang tidak baik dalam pembelajaran. Terlebih dalam proses belajar

merangkum wacana dalam meningkatkan perkembangan intelektual siswa.

Dampaknya, siswa tidak dapat menyalurkan bakat dan keterampilannya dalam

merangkum wacana eksposisi dengan baik, bahkan membuat minat siswa

berkurang untuk mempelajari wacana. Padahal pembelajaran merangkum wacana

seharusnya dilaksanakan secara kreatif agar dapat memacu siswa untuk terampil

dalam berkreatifitas. Hal ini menyebabkan tidak tercapainya standar kompetensi

kemampuan merangkum wacana eksposisi dengan kata lain tingkat berpikir

kreatifitas siswa dalam merangkum wacana eksposisi masih rendah.

Permasalah yang dialami siswa dalam merangkum wacana eksposisi

belum dapat teratasi. Penggunaan metode ceramah dan tanya jawab yang dominan

cenderung mengkondisikan pembelajaran wacana bersifat teoretis. Akan tetapi,

pengajaran merangkum ini tenyata tidak terlepas dari faktor minat siswa terhadap

sebuah wacana. Oleh karenanya, kemampuan merangkum wacana bukan

kemampuan yang mudah dan dapat diwariskan begitu saja melainkan hasil dari

proses belajar dan berlatih. Dalam hal ini guru merupakan salah seorang yang

berperan dalam menggali dan meningkatkan kualitas kemampuan merangkum

para siswa.

Selain itu sarana dan prasarana yang memadai untuk membangun

(16)

3

merangkum wacana eksposisi menjadi lebih baik dan dapat menghasilkan lulusan

yang berkompentensi dalam bidang Bahasa Indonesia.

Dalam pencapaian tujuan pembelajaran, salah satu yang tidak kalah

penting adalah memilih teknik pembelajaran yang baik, mengikutsertakan siswa

dalam proses belajar mengajar dengan kata lain siswa harus terlibat aktif dalam

proses belajar mengajar belajar mengajar. Dengan adanya teknik pembelajaran, si

pelajar akan lebih mudah dan efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran dan

guru juga harus memiliki strategi agar siswa dapat belajar secara efektif dan

efisian mengenai pada tujuan pembelajaran yang diharapkan. Pada umumnya guru

masih sering menggunakan metode konvensional dalam proses belajar mengajar.

Metode konvensional merupakan konsep belajar yang abstrak dan teoretis. Siswa

hanya penerima informasi secara pasif tanpa memberikan kontribusi ide dalam

preses pembelajaran.

Teknik pembelajaran yang tepat tentunya merupakan hal yang esensial

untuk diperhatikan oleh guru sebagai pendidik, karena dengan adanya teknik

pembelajaran, proses belajar mengajar akan lebih berjalan lancar dan menarik.

Berdasarkan rendahnya hasil belajar siswa dalam merangkum wacana eksposisi

seperti yang dijelaskan di atas peneliti akan menggunakan salah satu teknik

pembelajaran yang lebih efektif yaitu teknik pembelajaran yang mampu

meningkatkan dan mengembangkan keterampilan siswa dalam merangkum

wacana eksposisi. Dalam hal ini proses pembelajaran dapat dilakukan dengan

menggunakan teknik pembelajaran meringkas efektif dengan rumus 4P yaitu

proses penambahan rincian sehingga informasi yang baru akan menjadi lebih

(17)

4

cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk

yang singkat, walaupun bentuknya ringkas namun ringkasan itu tetap

mempertahankan pikiran pengarang dan pendekatannya yang asli.

Dari hasil observasi peneliti, di sini peneliti memilih wacana eksposisi

sebagai materi pembelajaran peneliti karena dalam proses belajar mengajar di

sekolah siswa lebih mudah memahami wacana eksposisi dibandingkan wacana

yang lain. Dan wacana eksposisi yang berisi informasi, keterangan atau penjelas

yang disertai data dan fakta yang memumpun pada satu aspek dan dapat berisi

konsep-konsep yang logika yang harus diikuti oleh penerima pesan. Dan oleh

sebab itu, menurut peneliti wacana eksposisi sesuai dikaitkan dengan teknik

pembelajaran meringkas efektif dengan rumus 4P (Pantau, Pangkas, Padukan,

Panggil). Dan untuk memahami wacana eksposisi diperlukan proses berpikir.

Femi Olivia (2009 : 7) mengatakan bahwa, “ Meringkas efektif dengan

rumus 4P adalah sistem pengaturan untuk mengurangi kebingungan saat belajar

dengan menghubungkan hal-hal yang terkait sehingga menciptakan gambaran

besar. Sedangkan menurut Widyamarto (1990:20) mengatakan “Merangkum

adalah hasil penyaringan isi suatu tulisan, dengan kata-kata sendiri. Sejauh

mungkun précis hanya menerangkan pikiran-pikiran utama dengan

mengesampingkan detail-detail, ilustrasi-ilustrasi, hal-hal yang spesifik atau

digeneralisasikan atau diabstrakkan. Jadi perbedaannya adalah meringkas

mengambil kata-kata kunci dari setiap bacaan dan yang sepuluh halaman bisa jadi

(18)

5

Teknik pembelajaran meringkas efektif dengan rumus 4P yaitu pantau,

pangkas, padukan, panggil. Pantau adalah membuat tinjauan yang menyeluruh

dari materi bacaan. Pangkas adalah mencari dan memilih kata-kata kunci atau

memotong yang terpenting dari yang dibaca. Padukan adalah menggabungkan

kata kunci dan membuat pemetaan pikiran lalu tempelkan ringkasan atau letakkan

ditempat khusus yang mudah dilihat atau dibawa kemana-mana. Panggil adalah

menguji ulang kembali kemampuan mengingat dan cek seberapa banyak yang

bisa di ingat dengan baik.

Konsep kemampuan merangkum wacana merupakan konsep yang harus

dikuasai oleh siswa. Sebab wacana sangat penting dipahami siswa. Rendahnya

minat siswa, boleh jadi disebabkan kurang menariknya cara pengajaran

merangkum. Siswa juga memiliki daya kritis yang rendah karena pemahaman

terhadap sebuah wacana juga rendah.

Proses pembelajaran teknik meringkas efektif dengan rumus 4P adalah

saat siswa melakukan pantau, siswa mengunakan daya imajinasi, menempatkan

diri dalam situasi yang dipaparkan semakin jelas siswa menempatkan diri dalam

informasi yang dibaca siswa semakin melekat dalam ingatan, kemudian siswa

melakukan pangkas dalam pangkas ini siswa menggarisbawahi dan mencatat apa

yang dibaca untuk mempermudah siswa mengingatnya kembali, dan selanjutnya

padukan disini siswa memadukan semua mulai dari pantau pangkas lalu

menempelkan ringkasannya ditempat khusus yang mudah dilihat atau dibawa

kemana-mana, panggil disini siswa menguji kembali apa yang benar-benar

(19)

6

Berkaitan dengan masalah di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Efektivitas Teknik Pembelajaran Meringkas Efektif Dengan Rumus 4P (Pantau, Pangkas, Padukan, Panggil) Terhadap Kemampuan Merangkum Wacana Eksposisi oleh Siswa Kelas XI MAN

SIABU Tahun Pembelajaran 2009/2010”.

B. Identifikasi Masalah

Terkait dengan fenomena rendahnya pemahaman merangkum wacana

eksposisi seperti dijabarkan pada latar belakang masalah sebelumnya, terdapat

sejumlah permasalahan yang muncul yaitu:

1. kemampuan siswa merangkum wacana eksposisi masih rendah

2. kurangnya minat siswa untuk merangkum wacana eksposisi

3. penggunaan metode pembelajaran tidak bervariasi

4. Kurangnya sebuah pemahaman terhadap sebuah wacana

C. Pembatasan Masalah

Agar tidak meluasnya masalah yang akan diteliti dan untuk memudahkan

peneliti diperlukan masalah. Dengan masalah kejelasan identitas masalah akan

terhindar dari kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam pembatasan masalah.

Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah “ Efektivitas Teknik

Pembelajaran Meringkas Efektif Dengan Rumus 4P Terhadap Kemampuan

Merangkum Wacana Eksposisi oleh Siswa Kelas XI MAN SIABU Tahun

(20)

7

D. Rumusan Masalah

Berdasakan uraian pembatasan masalah di atas, yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. bagaimana kemampuan merangkum kembali wacana dengan teknik

Pembelajaran meringkas efektif dengan rumus 4P oleh siswa kelas XI

MAN SIABU tahun pembelajaran 2009/2010 ?

2. bagaimana kemampuan merangkum wacana dengan menggunakan

metode konvensional oleh siswa kelas XI MAN SIABU tahun

pembelajaran 2009/2010 ?

3. mana yang lebih efektif antara metode konvensional dan teknik

pembelajaran meringkas efektif dengan rumus 4P tehadap kemampuan

merangkum wacana oleh siswa kelas XI MAN SIABU tahun

pembelajaran 2009/2010 ?

E. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan pasti mempunyai tujuan sebagai arah dan

sasaran yang akan dicapai. Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. untuk mengetahui kemampuan merangkum kembali wacana dengan teknik

pembelajaran meringkas efektif dengan rumus 4P oleh siswa kelas XI MAN

SIABU tahun pembelajaran 2009/2010 ?

2. untuk mengetahui kemampuan merangkum dengan mengunakan metode

konvensional oleh siswa kelas XI MAN SIABU tahun pembelajaran

2009/2010 ?

3. untuk mengetahui keefektifan antara metode konvensional dan teknik

(21)

8

merangkum wacana oleh siswa kelas XI MAN SIABU tahun pembelajaran

2009/2010 ?

F. Manfaat Penelitian

Ada beberapa manfaat yang diharapkan melalui penelitian ini adalah :

1. sebagai gambaran bagi peneliti dan bahan informasi untuk mengetahui

tingkat kemampuan siswa dalam merangkum wacana

2. sebagai bekal penulis dalam melaksanakan tugas sebagai seorang tenaga

pendidik di waktu yang akan datang

3. sebagai bahan pertimbangan yang relevan bagi peneliti selanjutnya

4. sebagai masukan bagi guru bahasa Indonesia untuk menggunakan metode

(22)

64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka

dapat dibuat kesimpulan di bawah ini.

1. Nilai tertinggi kemampuan merangkum wacana eksposisi dengan Teknik

Pembelajaran meringkas efektif dengan rumus 4P (Pantau, Pangkas,

Padukan, Panggil) adalah 95 dan nilai terendah adalah 65. Dengan

demikian, nilai rata-rata (mean) kemampuan siswa merangkum wacana

dengan Teknik pembelajaran meringkas efektif dengan rumus 4P (Pantau,

Pangkas, Padukan, Panggil) adalah 79,72.

2. Nilai tertinggi kemampuan merangkum wacana eksposisi dengan Teknik

Konvensional adalah 85 dan nilia terendah adalah 60. Dengan demikian,

nilai rata-rata (mean) kemampuan siswa merangkum wacana eksposisi

denagn Metode Konvensional adalah 71,05.

3. Hasil pembelajaran merangkum wacana eksposisi dengan menggunakan

Teknik Pembelajaran meringkas efektif dengn rumus 4P (Pantau,

Pangkas, Padukan, Panggil) lebih baik dibandingkan dengan hasil

pembelajaran dengan menggunakan Metode Konvensional. Hal ini dapat

dilihat dari perbedaan rata-rata yang diperoleh oleh kedua kelompok.

4. Pembelajaran merangkum wacana eksposisi dengan Teknik Pembelajaran

(23)

65

lebih efektif digunakan daripada Metode Konvensional yaitu t0 = 2,00, ttabel

5% = 2,00 dan 1% = 2,65 atau 2,00<5,6>2,65.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan dari hasil penelitian di atas,

maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut ini.

1. Kemampuan merangkum wacana eksposisi siswa dengan Teknik

Pembelajaran meringkas efektif dengan rumus 4P (Pantau, Pangkas,

Padukan, Panggil) sudah baik, namun masih perlu ditingkatkan. Hal ini

bisa saja dilakukan dengan memberikan latihan yang maksimal kepada

siswa.

2. Pemahaman guru terhadap metode-metode pembelajaran sebaiknya

ditingkatkan agar proses pembelajaran merangkum wacana eksposisi siswa

lebih meningkat lagi.

3. Perlu dilakukan penelitian lanjut oleh peneliti lain guna memberi masukan yang

konstruktif bagi dunia pendidikan khususnya dalam meningkatkan kemampuan

siswa terhadap kemampuan merangkum wacana eksposisi.

(24)

69

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta

Asmah. H.J. 1998. Teras Komposisi. Jakarta : Intermedia

Ahamadi, Abu dan Rohadi, Ahgmad. 1991. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta :

Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka

Djuharie, Sehoman, O. dan Suherli. 2001. Panduan Membuat Karya Tulis.

Jakarta: Yrama widya

Olivia, Femi. 2009. Teknik Meringkas Efektif Dengan Rumus 4P. Jakarta:

Gramedia

Kridalaksana, Harimurti. 1990. Lesikon Istilah Pembelajaran Bahasa. Jakarta:

Pustaka Umum

Keraf, Gorys.1995. Eksposisi. Jakarta: PT Grasindo

. 1996. Komposisi. Ende Flores: Nusa Indah

Lie Anita. 2000. Cooperative Learning . Jakarta . Balai Pustaka

Mulyasa, 1987. Teknik-Teknik Pembelajaran Efektif. Offiset

Nurgianto, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra: Edisi

Ketiga. Yogyakarta

Parera, Daniel. 1996. Pendekatan Konstruktivisme Radikal Dalam Pendidikan

Matematik Kuala Lumpur. Universitas Malaya

(25)

70

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Bandung: Kencana

Sedamayanti. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Ilham Jaya

Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:

PT Remaja Rosda Karya

Seni, Atar. 1990. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya

Sudijono, Anas. 2003. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

Tarigan, Henry Guntur. 1996. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

.1997. Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa

Widyamartaya, A. 1998. Seni Menuangkan Gagasan. Yogyakarta.

Gambar

Gambar III Distribusi Frekuansi Kelas Kontrol..............................................52
Gambar III Distribusi Frekuansi Kelas Kontrol..............................................52
Gambar III Distribusi Frekuansi Kelas Kontrol..............................................52

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kondisi jumlah populasi WBC dan persentase kerusakan tersebut, pada lahan tanpa pemberian zeolit dengan varietas Inpari 13 menunjukkan pertumbuhan

Assume that the number of network errors experienced in a day on a local area network (LAN) is distributed as a Poisson random variable.. What is the probability that

Semoga dengan terlaksana matlamat dan objektif tersebut harapan untuk melahirkan generasi dan masyarakat yang berkualiti akan tercapai, ianya juga tertakluk kepada sejauh mana

Belum lagi tiba- tiba mereka memotong tayangan acara favorit saya disiaran nasional lalu menggantinya dengan siaran lokal mereka dengan tayangan yg selalu diputar

Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Muara Enim Pokja Pengadaan Barang Kelompok I yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Muara Enim Nomor

Siswa program umum dan program khusus di SMA “X” Bandung yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi memiliki ciri-ciri, peka dan dapat merasakan perasaan diri sendiri pada

[r]

: Hasil Pengujian Normalitas Distribusi Kemampuan Awal Berpikir Kritis berdasarkan Level Sekolah .... : Hasil pengujian Perbedaan Kemampuan Awal Berpikir Kritis